19
Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis : A Comparison of Risk Factors and Clinical Features JOURNAL READING - M. Esha Fahluthfi 2009730033 Pembimbing : dr. Rety Sugiarti, Sp.M Kepaniteraan Klinik Stase Mata RSU Kota Banjar

Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis : A Comparison of Risk

Factors and Clinical Features- JOURNAL READING -

M. Esha Fahluthfi2009730033

Pembimbing :dr. Rety Sugiarti, Sp.M

Kepaniteraan Klinik Stase Mata RSU Kota Banjar

Page 2: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

INTRODUCTIONKeratitis Acanthamoeba adalah kasus yang

relatif jarang, sulit untuk mengobati infeksi kornea yang dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan berat.

Keratitis Acanthamoeba sering salah didiagnosis sebagai herpes atau keratitis jamur, beberapa kasus keratitis acanthamoeba telah diidentifikasi beberapa tanda-tanda klinis penting seperti pseudodendrites, infiltrat perineural, dan cincin infiltrate.

Page 3: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

PURPOSEUntuk mendeteksi faktor resiko dan tanda-

tanda klinis yang membedakan antara keratitis bakteri, jamur dan keratitis acanthamoeba.

DESIGN : Hospital-based cross-sectional study

Page 4: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

METHODSDiidentifikasi semua kasus yg membuktikan

keratitis acanthamoeba dari database mikrobiologi di Rumah Sakit Mata Aravind, Madurai, India, dari 1 Januari, 2006 sampai dengan 30 Juni 2011.

Metode mikrobiologi : Secara umum, semua pasien dengan keratitis dianggap menular mengalami gesekan kornea untuk hapusan dan kultur. Pewarnaan Gram dan kalium hidroksida (KOH) sediaan basah secara rutin dilakukan untuk semua hapusan. Media kultur rutin termasuk agar darah domba, agar coklat, potato dextrose agar, dan kaldu brain-heart infusion tanpa gentamisin.

115 kasus keratitis bakterial115 kasus keratitis jamur

115 kasus keratitis acanthamoeba

Page 5: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

Secara umum, dokter mata di lokasi penelitian menggunakan istilah lesi satelit untuk merujuk kepada infiltrat kecil berdekatan Infiltrat besar utama.

Semua lesi satelit yang menurut definisi juga diklasifikasikan sebagai lesi multifokal. Pseudodendrite menunjukkan bahwa kata'' pseudodendrite'' atau ''dendrit” ditulis dalam rekam medis.

Kami menyadari bahwa pseudodendrite adalah suatu entitas tidak jelas tetapi istilah ini telah banyak digunakan dalam literature keratitis acanthamoeba.

Page 6: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

RESULT

Page 7: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

Organisme Bakteri dan Jamur yang diisolasi dari pasien keratitis

Page 8: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

Faktor Resiko dan Gejala Klinis Keratitis

Page 9: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

Faktor Resiko dan Gejala Klinis Keratitis

Page 10: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis
Page 11: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis
Page 12: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis
Page 13: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

DISKUSIDibandingkan dengan keratitis bakteri atau

jamur, keratitis acanthamoeba lebih mungkin terjadi pada pasien yang lebih muda dan pada pasien dengan durasi yang lebih lama dari gejala, dan lebih mungkin memiliki cincin infiltrate dan penyakit terbatas pada epitel.

Cincin infiltrat juga telah dilaporkan dalam ulkus kornea jamur serta keratitis pseudomonas. Kami menemukan bahwa meskipun cincin infiltrat itu terjadi dalam keratitis jamur dan bakteri, temuan ini 9-11 kali lebih mungkin mengindikasikan keratitis acanthamoeba.

Page 14: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

Tidak jelas mengapa cincin infiltrat akan lebih sering terjadi pada keratitis acanthamoeba. Ada kemungkinan bahwa cincin kekebalan tubuh hanyalah indikator infeksi berkepanjangan yang tidak diobati, yang akan konsisten dengan durasi yang lebih lama dari gejala pada kelompok acanthamoeba.

Page 15: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

Pasien dgn keratitis acanthamoeba lebih muda dari keratitis bakteri dan jamur

Sebagian besar pasien adalah pemakai lensa kontak, yang mungkin diharapkan lebih muda dari non-pemakai lensa kontak.

Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa pasien yang lebih tua lebih mungkin untuk memiliki penyakit permukaan mata, yang diduga menjadi faktor risiko untuk ulkus kornea bakteri tetapi tidak biasanya dilaporkan sebagai faktor risiko untuk acanthamoeba keratitis.

Page 16: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

Dalam studi ini, keratitis acanthamoeba dikaitkan dengan diagnosis yg tertunda lebih lama sampai diagnosis dibandingkan dengan keratitis bakteri atau jamur.

Selain itu, penggunaan antibiotik topikal sebelumnya lebih umum pada pasien keratitis acanthamoeba dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa proporsi yang lebih tinggi dari pasien k. acanthamoeba baik yang dirujuk dari lembaga luar atau telah mengobati sendiri ulkus korneanya, dan datang setelah ulkus tidak respon terhadap terapi.

Page 17: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

CONCLUSIONDalam penelitian ini kami mengidentifikasi faktor

risiko dan Gambaran klinis dari keratitis acanthamoeba, jamur, dan bakteri yang dapat membantu dalam diferensiasi awal organisme yg menjadi etiologi dari keratitis.

Kecurigaan meningkat untuk keratitis acanthamoeba pada pasien muda dengan gejala beberapa minggu, dan pada pasien dengan cincin infiltrat dan penyakit terbatas pada epitel.

Kultur dan hapusan dari kerokan kornea tetap merupakan cara yang paling penting untuk mendiagnosis infeksi keratitis

Page 18: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

Figure 1: 300x magnification of the corneal epithelium, OD.

H&E stain demonstrates a classic example of the double-

walled cyst structure ofAcanthamoeba

Page 19: Acanthamoeba, Fungal and Bacterial Keratitis

TERIMA KASIH

TETAP SEMANGAT MATA BANJAR