16
iv ABSTRAK Sistem satu arah merupakan suatu pola lalu lintas dimana dilakukan perubahan pada jalan dua arah menjadi jalan satu arah. Perubahan pola lalu lintas ini berfungsi untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga berdampak pada kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan pengendara. Jalan Kenyeri dan Jalan Subita merupakan jalan dengan sistem satu arah, namun pada kenyataannya ruas jalan tersebut diberlakukan sistem satu arah dengan prioritas sepeda motor, tentu ini akan mengurangi kapasitas dan kenyamanan, maka perlu dilakukannya evaluasi kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan kinerja ruas jalan saat ini (eksisting) dengan kinerja ruas jalan menggunakan sistem satu arah tanpa adanya prioritas sepeda motor. Pada penelitian ini data yang diperlukan dibagi atas dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari geometrik jalan, volume lalu lintas, hambatan samping dan kecepatan, sedangkan data sekunder terdiri dari jumlah penduduk. Analisis kinerja ruas jalan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 sebagai bahan panduan. Dari hasil analisis dapat diketahui hasil kinerja ruas jalan saat ini (eksisiting), kinerja ruas jalan dengan sistem satu arah tanpa prioritas sepeda motor, dan perbandingan terhadap kedua kinerja ruas jalan tersebut. Untuk hasil kinerja ruas jalan saat ini (eksisiting) diperoleh derajat kejenuhan 0,95 dan tingkat pelayanan E untuk ruas Jalan Kenyeri, derajat kejenuhan 0,72 dan tingkat pelayanan D untuk ruas Jalan Subita, derajat kejenuhan 0,77 dan tingkat pelayanan D untuk ruas Jalan Tulip. Untuk kinerja ruas jalan dengan sistem satu arah tanpa prioritas sepeda motor diperoleh derajat kejenuhan 0,47 dan tingkat pelayanan B untuk ruas Jalan Kenyeri, derajat kejenuhan 0,43 dan tingkat pelayanan B untuk ruas Jalan Subita, derajat kejenuhan 1,54 dan tingkat pelayanan F untuk ruas Jalan Tulip. Perbandingan terhadap kedua kinerja ruas jalan diperoleh pada ruas Jalan Kenyeri terjadi penurunan derajat kejenuhan dari 0,95 menjadi 0,47 dan kenaikan tingkat pelayanan dari E menjadi B, pada ruas Jalan Subita terjadi penurunan derajat kejenuhan dari 0,72 menjadi 0,43 dan kenaikan tingkat pelayanan dari D menjadi B, dan pada ruas Jalan Tulip terjadi kenaikan derajat kejenuhan dari 0,77 menjadi 1,54 dan penurunan tingkat pelayanan dari D menjadi F. Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · Pada penelitian ini data yang diperlukan dibagi atas dua data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari geometrik jalan, volume lalu

Embed Size (px)

Citation preview

iv

ABSTRAK

Sistem satu arah merupakan suatu pola lalu lintas dimana dilakukan

perubahan pada jalan dua arah menjadi jalan satu arah. Perubahan pola lalu lintas

ini berfungsi untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga berdampak pada

kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan pengendara. Jalan Kenyeri dan Jalan

Subita merupakan jalan dengan sistem satu arah, namun pada kenyataannya ruas

jalan tersebut diberlakukan sistem satu arah dengan prioritas sepeda motor, tentu

ini akan mengurangi kapasitas dan kenyamanan, maka perlu dilakukannya evaluasi

kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan

kinerja ruas jalan saat ini (eksisting) dengan kinerja ruas jalan menggunakan sistem

satu arah tanpa adanya prioritas sepeda motor.

Pada penelitian ini data yang diperlukan dibagi atas dua data yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari geometrik jalan, volume lalu

lintas, hambatan samping dan kecepatan, sedangkan data sekunder terdiri dari

jumlah penduduk. Analisis kinerja ruas jalan menggunakan Manual Kapasitas Jalan

Indonesia (MKJI) tahun 1997 sebagai bahan panduan.

Dari hasil analisis dapat diketahui hasil kinerja ruas jalan saat ini

(eksisiting), kinerja ruas jalan dengan sistem satu arah tanpa prioritas sepeda motor,

dan perbandingan terhadap kedua kinerja ruas jalan tersebut. Untuk hasil kinerja

ruas jalan saat ini (eksisiting) diperoleh derajat kejenuhan 0,95 dan tingkat

pelayanan E untuk ruas Jalan Kenyeri, derajat kejenuhan 0,72 dan tingkat pelayanan

D untuk ruas Jalan Subita, derajat kejenuhan 0,77 dan tingkat pelayanan D untuk

ruas Jalan Tulip. Untuk kinerja ruas jalan dengan sistem satu arah tanpa prioritas

sepeda motor diperoleh derajat kejenuhan 0,47 dan tingkat pelayanan B untuk ruas

Jalan Kenyeri, derajat kejenuhan 0,43 dan tingkat pelayanan B untuk ruas Jalan

Subita, derajat kejenuhan 1,54 dan tingkat pelayanan F untuk ruas Jalan Tulip.

Perbandingan terhadap kedua kinerja ruas jalan diperoleh pada ruas Jalan Kenyeri

terjadi penurunan derajat kejenuhan dari 0,95 menjadi 0,47 dan kenaikan tingkat

pelayanan dari E menjadi B, pada ruas Jalan Subita terjadi penurunan derajat

kejenuhan dari 0,72 menjadi 0,43 dan kenaikan tingkat pelayanan dari D menjadi

B, dan pada ruas Jalan Tulip terjadi kenaikan derajat kejenuhan dari 0,77 menjadi

1,54 dan penurunan tingkat pelayanan dari D menjadi F.

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem

Satu Arah

vi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ....................................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR NOTASI .............................................................................................. xiii

DAFTAR ISTILAH ............................................................................................. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................... 2

1.5 Batasan Penulisan ........................................................................................ 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 4

2.1 Manajemen Lalu Lintas ............................................................................... 4

2.1.1 Tujuan Manajemen Lalu Lintas....................................................... 4

2.1.2 Sasaran Manajemen Lalu Lintas ..................................................... 4

2.1.3 Strategi dan Teknik Manajemen Lalu Lintas .................................. 5

2.2 Sistem Satu Arah ......................................................................................... 6

2.3 Ruas Jalan .................................................................................................... 6

2.3.1 Kondisi Geometrik Ruas Jalan ........................................................ 7

2.3.2 Tipe Jalan......................................................................................... 7

2.3.3 Jumlah Lajur .................................................................................... 9

2.3.4 Kondisi Lingkungan ........................................................................ 9

2.4 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) ......................................................... 11

2.5 Arus Lalu Lintas (Q) ................................................................................. 12

2.6 Kapasitas Jalan .......................................................................................... 13

2.6.1 Kapasitas Dasar ............................................................................. 13

2.6.2 Kapasitas Nyata ............................................................................. 14

2.6.3 Faktor Penyesuaian Kapasitas ....................................................... 14

2.7 Kinerja Ruas Jalan ..................................................................................... 19

2.7.1 Derajat Kejenuhan ......................................................................... 19

2.7.2 Kecepatan ...................................................................................... 19

2.7.3 Kecepatan Arus Bebas ................................................................... 22

2.7.4 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas .................................. 23

2.7.5 Tingkat Pelayanan (Level of Service) ............................................ 26

2.8 Penentuan Jumlah Sampel ......................................................................... 28

BAB 3 METODE PENELITIAN .......................................................................... 31

3.1 Kerangka Analisis ..................................................................................... 31

3.2 Studi Pendahuluan ..................................................................................... 32

3.3 Penentuan Lokasi ...................................................................................... 32

3.4 Identifikasi Masalah .................................................................................. 33

vii

3.5 Studi Pustaka ............................................................................................. 33

3.6 Pengumpulan Data .................................................................................... 33

3.6.1 Pengmpulan Data Primer ............................................................... 34

3.6.2 Pengumpulan Data Sekunder ........................................................ 34

3.7 Rencana Survei .......................................................................................... 34

3.7.1 Survei Inventarisasi Jalan .............................................................. 34

3.7.2 Survei Volume Lalu Lintas ........................................................... 35

3.7.3 Survei Kecepatan Rata-Rata Ruang (Space Mean Speed) ............ 37

3.7.4 Survei Hambatan Samping ............................................................ 38

3.8 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................... 39

3.8.1 Analisis Kinerja Ruas Jalan Saat Ini (Eksisting) dengan Prioritas

Sepeda Motor................................................................................. 40

3.8.2 Analisisi Kinerja Ruas Jalan Tanpa Prioritas Sepeda Motor ......... 41

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 42

4.1 Kompilasi Data .......................................................................................... 42

4.1.1 Data Jumlah Penduduk .................................................................. 42

4.1.2 Sirkulasi Lalu Lintas Eksisting ...................................................... 42

4.1.3 Data Geometrik Jalan .................................................................... 43

4.1.4 Data Hambatan Samping ............................................................... 44

4.1.5 Data Volume Lalu Lintas .............................................................. 45

4.1.6 Data Kecepatan .............................................................................. 45

4.2 Distribusi Volume Lalu Lintas .................................................................. 45

4.2.1 Distribusi Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Kenyeri ...................... 45

4.2.2 Distribusi Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Tulip .......................... 46

4.2.3 Distribusi Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Subita ......................... 47

4.3 Analisis Jam Puncak .................................................................................. 48

4.3.1 Analisis Jam Puncak Ruas Jalan Kenyeri ...................................... 48

4.3.2 Analisis Jam Puncak Ruas Jalan Tulip .......................................... 48

4.3.3 Analisis Jam Puncak Ruas Jalan Subita ........................................ 49

4.3.4 Rekapitulasi Lalu Lintas ................................................................ 49

4.4 Analisis Kelas Hambatan Samping ........................................................... 50

4.4.1 Analisis Kelas Hambatan Samping Segmen Jalan Kenyeri .......... 50

4.4.2 Analisis Kelas Hambatan Samping Segmen Jalan Tulip .............. 51

4.4.3 Analisis Kelas Hambatan Samping Segmen Jalan Subita ............. 51

4.5 Analisis Kecepatan .................................................................................... 51

4.5.1 Analisis Kecepatan Segmen Jalan Kenyeri ................................... 51

4.5.2 Analisis Kecepatan Segmen Jalan Tulip ....................................... 52

4.5.3 Analisis Kecepatan Segmen Jalan Subita ...................................... 54

4.6 Kinerja Ruas Jalan Eksisting untuk Segmen Jalan Kenyeri dengan Prioritas

Sepeda Motor (2/2 UD) ............................................................................. 55

4.6.1 Volume Lalu Lintas ....................................................................... 55

4.6.2 Kecepatan Arus Bebas ................................................................... 55

4.6.3 Kapasitas........................................................................................ 56

4.6.4 Derajat Kejenuhan ......................................................................... 57

4.6.5 Kecepatan ...................................................................................... 58

4.6.6 Tingkat Pelayanan ......................................................................... 58

4.7 Kinerja Ruas Jalan Eksisting untuk Segmen Jalan Tulip (2/2 UD) .......... 58

viii

4.7.1 Volume Lalu Lintas ....................................................................... 59

4.7.2 Kecepatan Arus Bebas ................................................................... 59

4.7.3 Kapasitas........................................................................................ 60

4.7.4 Derajat Kejenuhan ......................................................................... 61

4.7.5 Kecepatan ...................................................................................... 61

4.7.6 Tingkat Pelayanan ......................................................................... 62

4.8 Kinerja Ruas Jalan Eksisting untuk Segmen Jalan Subita dengan Prioritas

Sepeda Motor (2/2 UD) ............................................................................. 62

4.8.1 Volume Lalu Lintas ....................................................................... 63

4.8.2 Kecepatan Arus Bebas ................................................................... 63

4.8.3 Kapasitas........................................................................................ 64

4.8.4 Derajat Kejenuhan ......................................................................... 65

4.8.5 Kecepatan ...................................................................................... 65

4.8.6 Tingkat Pelayanan ......................................................................... 65

4.9 Rancangan Arus Lalu Lintas dan Pembebanan Lalu Lintas ..................... 66

4.9.1 Rancangan Arus Lalu Lintas ......................................................... 66

4.9.2 Pembebanan Jalan Sistem Satu Arah ............................................ 67

4.10 Kinerja Ruas Jalan pada Sistem Satu Arah Tanpa Prioritas Sepeda Motor

Segmen Jalan Kenyeri (1/1) ...................................................................... 69

4.10.1 Volume Lalu Lintas ....................................................................... 69

4.10.2 Kapasitas........................................................................................ 69

4.10.3 Derajat Kejenuhan ......................................................................... 71

4.10.4 Kecepatan ...................................................................................... 71

4.10.5 Tingkat Pelayanan ......................................................................... 73

4.11 Kinerja Ruas Jalan pada Sistem Satu Arah Tanpa Prioritas Sepeda Motor

Segmen Jalan Subita (1/1) ......................................................................... 73

4.11.1 Volume Lalu Lintas ....................................................................... 74

4.11.2 Kapasitas........................................................................................ 74

4.11.3 Derajat Kejenuhan ......................................................................... 75

4.11.4 Kecepatan ...................................................................................... 76

4.11.5 Tingkat Pelayanan ......................................................................... 77

4.12 Kinerja Ruas Jalan pada Sistem Satu Arah Segmen Jalan Tulip (2/2 UD) 78

4.12.1 Volume Lalu Lintas ....................................................................... 78

4.12.2 Kapasitas........................................................................................ 79

4.12.3 Derajat Kejenuhan ......................................................................... 80

4.12.4 Kecepatan ...................................................................................... 80

4.12.5 Tingkat Pelayanan ......................................................................... 82

4.13 Perbandingan Kinerja Ruas Jalan Ekisting dengan Kinerja Ruas Jalan Pada

Sistem Satu Arah Tanpa Prioritas Sepeda Motor ...................................... 82

BAB 5 PENUTUP ................................................................................................. 84

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 84

5.2 Saran .......................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87

LAMPIRAN A PETA LOKASI STUDI .............................................................. 88

LAMPIRAN B FORMULIR SURVEI ................................................................. 89

ix

LAMPIRAN C DATA HASIL SURVEI .............................................................. 93

LAMPIRAN D PERHITUNGAN HASIL SURVEI .......................................... 110

LAMPIRAN E ANALISIS KINERJA RUAS JALAN ...................................... 123

LAMPIRAN F DOKUMENTASI ...................................................................... 141

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Macam-macam tipe jalan ................................................................... 8

Gambar 2.2 Kecepatan sebagai fungsi dari Q/C untuk jalan 2/2 UD .................. 21

Gambar 2.3 Kecepatan sebagai fungsi dari Q/C untuk jalan banyak jalur dan .... 21

Gambar 2.4 Hubungan antara kecepatan, tingkat pelayanan, dan rasio volume

terhadap kapasitas jalan ................................................................... 27

Gambar 3.1 Kerangka pelaksanaan penelitian ..................................................... 32

Gambar 3.2 Ilustrasi survei volume lalu lintas .................................................... 36

Gambar 3.3 Ilustrasi survei kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) ........ 38

Gambar 3.4 Ilustrasi survei hambatan samping ................................................... 39

Gambar 4.1 Denah eksisting lalu lintas................................................................ 42

Gambar 4.2 Data Geometrik Jalan Kenyeri ......................................................... 43

Gambar 4.3 Data Geometrik Jalan Tulip ............................................................. 44

Gambar 4.4 Data geometrik Jalan Subita ............................................................. 44

Gambar 4.5 Volume lalu lintas pada segmen Jalan Kenyeri ............................... 46

Gambar 4.6 Volume lalu lintas pada segmen Jalan Tulip .................................... 47

Gambar 4.7 Volume lalu lintas pada segmen Jalan Subita .................................. 47

Gambar 4.8 Ilustrasi gambar Jalan Kenyeri tipe jalan 2/2 UD ............................ 55

Gambar 4.9 Tingkat pelayanan Jalan Kenyeri pada jam puncak ......................... 58

Gambar 4.10 Ilustrasi gambar Jalan Tulip tipe jalan 2/2 UD .............................. 59

Gambar 4.11 Tingkat pelayanan Jalan Tulip pada jam puncak ........................... 62

Gambar 4.12 Ilustrasi gambar Jalan Subita tipe jalan 2/2 UD ............................. 63

Gambar 4.13 Tingkat pelayanan Jalan Subita pada jam puncak .......................... 66

Gambar 4.14 Ilustrasi pergerakan arus lalu lintas ................................................ 67

Gambar 4.15 Ilustrasi gambar Jalan Kenyeri tipe jalan 1/1 ................................. 69

Gambar 4.16 Kecepatan rata – rata kendaraan ringan teoritis untuk tipe jalan 1/1

Jalan Kenyeri ................................................................................. 72

Gambar 4.17 Tingkat pelayanan Jalan Kenyeri pada jam puncak ....................... 73

Gambar 4.18 Ilustrasi gambar Jalan Subita tipe jalan 1/1 .................................... 74

Gambar 4.19 Kecepatan rata – rata kendaraan ringan teoritis untuk tipe jalan 1/1

Jalan Subita .................................................................................... 77

Gambar 4.20 Tingkat pelayanan Jalan Subita pada jam puncak .......................... 78

Gambar 4.21 Kecepatan rata – rata kendaraan ringan teoritis untuk tipe jalan 2/2

UD Jalan Tulip .............................................................................. 81

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Strategi dan teknik manajemen lalu lintas ............................................. 5

Tabel 2.2 Jumlah lajur ............................................................................................ 9

Tabel 2.3 Kelas ukuran kota................................................................................... 9

Tabel 2.4 Faktor berbobot tipe hambatan samping .............................................. 10

Tabel 2.5 Kelas hambatan samping pada jalan perkotaan ................................... 10

Tabel 2.6 Ekivelensi mobil penumpang (emp) untuk jalan perkotaan tak terbagi11

Tabel 2.7 Emp untuk jalan perkotaan terbagi dan satu arah ................................ 11

Tabel 2.8 Kapasitas dasar (Co) untuk jalan perkotaan ......................................... 13

Tabel 2.9 Penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah (Fcsp) .............................. 15

Tabel 2.10 Faktor penyesuaian FCSF untuk pengaruh hambatan samping dan

lebar bahu pada kapasitas jalan perkotaan dengan bahu .................... 16

Tabel 2.11 Faktor penyesuaian FCsf untuk pengaruh hambatan samping dan jarak

kerb penghalang pada kapasitas jalan perkotaan dengan kerb. .......... 17

Tabel 2.12 Penyesuaian kapasitas FCw untuk pengaruh lebar jalur lalu lintas

untuk jalan perkotaan ......................................................................... 18

Tabel 2.13 Faktor penyesuaian FCcs untuk pengaruh ukuran kota pada kapasitas

jalan perkotaan ................................................................................... 19

Tabel 2.14 Kecepatan arus bebas dasar (FVo) untuk jalan perkotaan ................. 23

Tabel 2.15 Faktor penyesuaian FVw untuk pengaruh lebar jalur lalu lintas

pada kecepatan arus bebas kendaraanringan jalan perkotaan ............ 24

Tabel 2.16 Faktor penyesuaian FFVcs untuk pengaruh ukuran kota pada

kecepatan arusbebas kendaraan ringan jalan perkotaan ..................... 24

Tabel 2.17 Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar

bahu (FFVSF) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk

jalan perkotaan dengan bahu. ............................................................. 25

Tabel 2.18 Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan jarak kerb

penghalang (FFVsf) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan

untuk jalan perkotaan dengan kerb..................................................... 26

Tabel 2.19 Hubungan antara tingkat pelayanan jalan, karakteristik arus lalu lintas

dan rasio volume terhadap kapasitas .................................................. 28

Tabel 4.1 Data geometrik jalan pada lokasi studi ................................................ 43

Tabel 4.2 Volume lalu lintas pada jam puncak (peak hour) ruas Jalan Kenyeri . 48

Tabel 4.3 Volume lalu lintas pada jam puncak (peak hour) ruas Jalan Tulip ...... 48

Tabel 4.4 Volume lalu lintas pada jam puncak (peak hour) ruas Jalan Subita .... 49

Tabel 4.5 Rekapitulasi lalu lintas ruas Jalan Kenyeri .......................................... 49

Tabel 4.6 Rekapitulasi lalu lintas ruas Jalan Tulip .............................................. 50

Tabel 4.7 Rekapitulasi lalu lintas ruas Jalan Subita ............................................. 50

Tabel 4.8 Volume lalu lintas untuk tipe jalan 1/1 tanpa prioritas sepeda motor

.............................................................................................................. 68

Tabel 4.9 Volume lalu lintas untuk tipe jalan 1/1 tanpa prioritas sepeda motor 68

Tabel 4.10 Volume lalu lintas untuk tipe jalan 1/1 tanpa prioritas sepeda motor68

Tabel 4.11 Perhitungan Kecepatan bila Tanpa Prioritas Sepeda Motor untuk Tipe

Jalan 1/1.............................................................................................. 72

Tabel 4.12 Perhitungan kecepatan bila tanpa prioritas sepeda motor untuk tipe

jalan 1/1 .............................................................................................. 77

xii

Tabel 4.13 Perhitungan kecepatan pada sistem satu arah untuk tipe jalan

2/2 UD ................................................................................................ 82

Tabel 4.14 Perbandinagn Kinerja Ruas Jalan ...................................................... 82

xiii

DAFTAR NOTASI

Notasi Keterangan Satuan

C Capacity (Kapasitas) Smp/jam

Co Kapasitas dasar untuk kondisi tertentu Smp/jam

DS Degree of Saturation (Derajat kejenuhan)

V Velocity (Kecepatan perjalanan) Km/jam

L Length (Panjang segmen) Km

t Time (Waktu tempuh) Jam

Q Volume Lalu Lintas Smp/jam

MC Motor Cycle (Sepeda motor)

LV Light Vehicle (Kendaraan ringan)

HV Heavy Vehicle (Kendaraan berat)

UM Unmotorized (Kendaraan tak bermotor)

CS Ukuran Kota Juta

SF Hambatan Samping

SP Pemisah Arah

FV Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada

kondisi

Km/jam

FVO Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan Km/jam

FVW Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas

untuk hambatan samping

FFVCS Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas

untuk ukuran kota

FCW Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar

jalan

FCSP Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah

arah

FCSF Faktor penyesuaian kapasitas untuk

hambatan samping

FCCS Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran

kota

Wce Lebar jalur efektif m

Wc Lebar jalur lalu lintas m

WS Lebar bahu m

WK Lebar penghalang kereb m

Emp Ekivalensi mobil penumpang

Smp Satuan mobil penumpang

xiv

DAFTAR ISTILAH

Notasi, istilah dan definisi khusus untuk jalan perkotaan berdasarkan Manual

Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997).

Ukuran Kinerja

Notasi Istilah definisi

C KAPASITAS

Arus lalu-lintas (stabil) maximum yang

dapat dipertahankan pada kondisi tertentu

(geometri, distribusi arah dan komposisi

lalu lintas, faktor lingkungan).

DS DERAJAT KEJENUHAN Rasio arus lalu lintas (smp/jam) terhadap

kapasitas (smp/jam) pada bagian jalan

tertentu.

V KECEPATAN

PERJALANAN

(KECEPATAN TEMPUH)

Kecepatan rata-rata (km/jam) arus lalu

lintas dihitung dari panjang jalan dibagi

waktu tempuh rata-rata kendaraan yang

melalui segmen.

FV KECEPATAN ARUS

BEBAS

Kecepatan kendaraan yang tidak

dihalangi oleh kendaraan lain (yaitu

kecepatan dimana pengendara merasakan

perjalanan yang nyaman, dalam kondisi

geometrik, lingkungan dan pengaturan

lalu lintas yang ada, pada segmen jalan

dimana tidak ada kendaraan lain).

Kondisi Geometrik

WC LEBAR JALUR LALU

LINTAS

Lebar jalur gerak tanpa bahu.

Wce LEBAR JALUR EFEKTIF Lebar rata-rata yang tersedia untuk

pergerakan lalu lintas setelah

pengurangan akibat parkir tepi jalan, atau

penghalang sementara lain yang menutup

jalur lalu-lintas.

KEREB Batas yang ditinggikan berupa bahan

kaku antara tepi jalur lalu lintas dan

trotoar.

xv

TROTOAR Bagian jalan disediakan untuk pejalan

kaki yang biasanya sejajar dengan jalan

dan dipisahkan dari jalur jalan oleh kereb.

WK JARAK PENGHALANG

KEREB

Jarak dari kereb ke penghalang di trotoar

(misalnya pohon, tiang lampu).

WS LEBAR BAHU Lebar bahu (in) di samping jalur lalu-

lintas, direncanakan sebagai ruang untuk

kendaraan yang sekali-sekali berhenti,

perjalan kaki dan kendaraan lambat.

L PANJANG JALAN Panjang segmen jalan yang diamati

(termasuk persimpangan kecil).

Kondisi Lingkungan

CS UKURAN KOTA Ukuran kota adalah jumlah penduduk

di dalam kota (Juta).

SF HAMBATAN SAMPING Hambatan samping adalah dampak

terhadap kinerja lalu-lintas dari aktivitas

samping segmen jalan, seperti pejalan

kaki (bobot=0,5) kendaraan

umum/kendaraan lain berhenti

(bobot=1,0), kendaraan masuk/keluar sisi

jalan (bobot=0,7) dan kendaraan lambat

(bobot=0,4).

Komposisi dan Arus Lalu Lintas

LV KENDARAAN RINGAN Kendaraan bermotor dua as beroda 4

dengan jarak as 2,0 - 3,0 m (termasuk

mobil penumpang, opelet, mikrobis,

pick-up dan truk kecil sesuai sistem

klasifikasi Bina Marga).

HV KENDARAAN BERAT Kendaraan bermotor dengan jarak as

lebih dari 3,50m, biasanya beroda lebih

dari 4 (termasuk bis, truk 2 as, truk 3 as

dan truk kombinasi sesuai sistem

klasifikasi Bina Marga).

MC SEPEDA MOTOR Kendaraan bermotor beroda dua atau tiga

(termasuk sepeda motor dan kendaraan

beroda 3 sesuai sistem klasifikasi Bina

Marga).

xvi

UM KENDARAAN TAK

BERMOTOR

Kendaraan beroda yang menggunakan

tenaga manusia atau hewan (termasuk

sepeda, becak, kereta kuda dan kereta

dorong sesuai sistem klasifikasi Bina

Marga).

Q ARUS LALU-LINTAS Jumlah kendaraan bermotor yang

melewati suatu titik pada jalan per satuan

waktu, dinyatakan dalam kend/jam

(Qkend), smp/jam (Qsmp) atau LHRT

(Lalu-lintas Harian Rata-Rata Tahunan).

SP PEMISAH ARAH Distribusi arah lalu-lintas pada jalan dua-

arah (biasanya dinyatakan sebagai

persentase dari arus total pada masing-

masing arah, misalnya 60/40).

Faktor Perhitungan

Co KAPASITAS DASAR Kapasitas segmen jalan pada kondisi

geometri, pola arus lalu-lintas, dan

faktor lingkungan yang ditentukan

sebelumnya (ideal).

FCW FAKTOR PENYESUAIAN

KAPASITAS LEBAR

JALAN

Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar

jalan.

FCSP FAKTOR PENYESUAIAN

KAPASITAS PEMISAH

ARAH

Faktor penyesuaiam kapasitas akibat

pemisah arah (hanya jalan dua arah tak

terbagi).

FCSF FAKTOR PENYESUAIAN

KAPASITAS

HAMBATAN SAMPING

Faktor penyesuaian kapasitas akibat

hambatan samping sebagai fungsi lebar

bahu atau jarak kereb – penghalang.

FCCS FAKTOR PENYESUAIAN

UKURAN KOTA

Faktor penyesuaian kapasitas dasar akibat

ukuran kota.

Emp EKIVALENSI MOBIL

PENUMPANG

Faktor konversi berbagai jenis kendaraan

dibandingkan dengan mobil penumpang

atau kendaraan ringan lainya sehubungan

dengan dampaknya pada prilaku lalu

lintas (untuk mobil penumpang dan

kendaraan ringan lainya, emp = 1,0).

smp SATUAN MOBIL

PENUMPANG

Satuan arus lalu lintas dari berbagai tipe

kendaraan ringan (termasuk mobil

xvii

penumpang dengan menggunakan faktor

emp.

FVO KECEPATAN ARUS

BEBAS DASAR

KENDARAAN RINGAN

Kecepatan arus bebas segmen jalan pada

kondisi ideal tertentu (geometri, pola

arus lalu-lintas dan faktor

lingkungan).

FVW FAKTOR PENYESUAIAN

KECEPATAN ARUS

BEBAS AKIBAT LEBAR

JALUR LALU LINTAS

Penyesuaian untuk kecepatan arus bebas

dasar akibat lebar jalur lalu-lintas.

FFVSF FAKTOR PENYESUAIAN

KECEPATAN ARUS

BEBAS UNTUK

HAMBATAN SAMPING

Faktor penyesuaian untuk kecepatan arus

bebas dasar akibat hambatan samping

sebagai fungsi lebar bahu atau jarak

kereb - penghalang.

FFVCS FAKTOR PENYESUAIAN

KECEPATAN ARUS

BEBAS UNTUK

UKURAN KOTA

Faktor penyesuaian untuk kecepatan arus

bebas dasar akibat ukuran kota.

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi di Indonesia banyak digunakan oleh manusia untuk membantu

kegiatan aktivitasnya. Inilah yang menyebabkan kebutuhan akan transportasi kian

meningkat terutama di kota-kota besar, khususnya di Kota Denpasar. Kota

Denpasar merupakan salah satu kota yang memiliki tingkat aktivitas yang terbilang

tinggi, ini dapat dilihat dari banyaknya aktivitas masyarakatnya dan juga Kota

Denpasar merupakan pusat pemerintahan di Provinsi Bali. Tingginya aktivitas

masyarakat tentu akan berdampak pada kenyamanan penggunaan transportasi. Kota

Denpasar memiliki jumlah penduduk sebesar 880.600 jiwa (Badan Pusat Statistik,

2016). Jumlah kendaraan bermotor di Kota Denpasar berdasarkan data tahun 2016

mencapai 1.381.198 kend/tahun 82,7% adalah sepeda motor, sedangkan panjang

jalan di Kota Denpasar tahun 2016 adalah 588.760 km.

Banyaknya jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan ruas

jalan mengakibatkan permasalahan transportasi. Sehubungan dengan permasalahan

lalu lintas, maka diperlukan suatu kebijakan manajemen lalu lintas yang dapat

mengurangi permasalahan transportasi yaitu dengan menerapkan sistem satu arah

pada jalan tertentu. Sistem satu arah adalah suatu pola lalu lintas yang dilakukan

dengan merubah jalan dua arah menjadi jalan satu arah yang berfungsi untuk

meningkatkan keselamatan dan kapasitas jalan (Dep. Perhubungan Darat, 1991).

Selain menerapkan sistem satu arah, meningkatkan penggunaan kendaraan umum

merupakan sala satu solusi yang baik karena dapat mengurangi penggunaan

kendaraan pribadi.

Salah satu ruas jalan yang sudah diterapkan sistem satu arah yaitu pada

Kelurahan Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur adalah Jalan Kenyeri dan Jalan

Subita. Kawasan ini merupakan salah satu akses jalan dari Jalan WR. Supratman

menuju Jalan Gatot Subroto begitu juga sebaliknya. Pada ruas jalan tersebut, sudah

diberlakukan sistem satu arah dengan prioritas bagi kendaraan sepeda motor.

Prioritas bagi kendaraan sepeda motor ini dapat merugikan arus lalu lintas dari arah

yang berlawanan sehingga dapat mengurangi tingkat kenyamanan dalam

2

berkendara dan juga pada ruas jalan tersebut terdapat hambatan samping yaitu

kendaraan yang berhenti atau parkir pada badan jalan yang sangat mengganggu.

Adanya prioritas sepeda motor dan hambatan samping yang berupa kendaraan

berhenti dan parkir inilah yang menyebabkan jalan tersebut perlu dievaluasi.

Namun pada penelitian ini, evaluasi hanya berfokus pada prioritas sepeda motor

yang nantiya pada ruas jalan tersebut akan diberlakukan sistem satu arah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah evaluasi terhadap kinerja ruas Jalan Kenyeri, Jalan Subita

dan Jalan Tulip saat ini (eksisting) dengan prioritas sepeda motor?

2. Bagaimanakah evaluasi terhadap kinerja ruas Jalan Kenyeri, Jalan Subita

dan Jalan Tulip pada sistem satu arah tanpa prioritas bagi sepeda motor?

3. Bagaimanakah perbandingan kinerja ruas Jalan Kenyeri, Jalan Subita dan

Jalan Tulip untuk kedua kondisi tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengevaluasi kinerja ruas Jalan Kenyeri, Jalan Subita dan Jalan

Tulip saat ini (eksisting) dengan adanya prioritas sepeda motor.

2. Untuk mengevaluasi kinerja ruas Jalan Kenyeri, Jalan Subita dan Jalan

Tulip pada sistem satu arah tanpa prioritas bagi sepeda motor.

3. Untuk membandingkan kinerja ruas Jalan Kenyeri, Jalan Subita dan Jalan

Tulip untuk kedua kondisi tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan

Dari penelitian ini diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Penelitian ini bermanfaat dalam menambah ilmu pengetahuan dalam

bidang transportasi.

3

2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan peningkatan pelayanan

guna memberikan informasi dan petunjuk yang jelas dalam mengarahkan

arus lalu lintas.

3. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai

perbandingan kinerja ruas jalan saat ini dan setelah dilakukannya

pengelolaan lalu lintas dengan sistem satu arah tanpa prioritas sepeda

motor sebagai salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada

diruas jalan tersebut.

1.5 Batasan Penulisan

Karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka dalam penulisan perlu

adanya batasan masalah, yaitu sebagai berikut :

1. Variasi arus lalu lintas harian, bulanan dan tahunan dianggap tetap.

2. Lokasi penelitian dilakukan sepanjang 200 meter untuk setiap ruas yang

ditinjau.

3. Kinerja ruas jalan yang ditinjau meliputi kapasitas, derajat kejenuhan,

kecepatan, dan tingkat pelayanan.

4. Kinerja persimpangan tidak ditinjau.

5. Metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan panduan

MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997).