17
1 ABSTRAK PUSAT PELATIHAN DAN PEMBINAAN PERGURUAN PENCAK SILAT KERTHA WISESA DI DENPASAR Perkembangan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar sangat mengalami peningkatan khususnya ka-langan remaja yang dimulai dari kalangan SD, SMP, SMA/SMK, Perguruan Tinggi hingga orang yang sudah berkeluarga. Dari peningkatan tersebut sudah tentu untuk mengimbanginya diperlukan suatu tempat pelati-han yang secara jasmani maupun rohani berfungsi efektif untuk pelatihan dan pembinaan. Pada ken-yataannya, ranting-ranting yang telah didirikan di denpasar yang kurang memadai untuk pelatihan dan meningkatkan perkembangan teknik- teknik beladiri masing-masing atlet. Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar merupakan jawaban dari semua permasalahan yang ada. Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar merupakan suatu tempat pemusatan latihan agar atlet- atlet Kertha Wisesa lebih mendalami teknik-teknik mental spiritual, beladiri, seni dan olahraga. Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar adalah suatu fasilitas yang terletak di Denpasar yang merupakan suatu fasilitas pelatihan dan pembinaan bagi para atlet yang terkait dengan pelatihan mental maupun spiritual para atlet. Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar yang berlokasi di jalan gunung agung kelurahan Pemecutan Denpasar Barat. Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar ini menggunakan tema Arsitektur Regionalisme. Arsitektur Regionalisme merupakan suatu penggabungan atau penyatuan antara arsitektur lama dengan arsitektur baru. Ciri khas dari arsitektur Regionalisme adalah menyatukan arsitektur tradisional dengan arsitektur modern. Regionalisme merupakan salah satu perkembangan dari arsitektur modern yang mempunyai perhatian besar terhadap ciri kedaerahan. Hal ini dapat dilihat dari konsep zoning, pola massa dan tampilan bangunan. Kata Kunci : Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar

ABSTRAK PUSAT PELATIHAN DAN PEMBINAAN … filearsitektur modern yang mempunyai perhatian besar terhadap ciri kedaerahan. Hal ini Hal ini dapat dilihat dari konsep zoning, pola massa

Embed Size (px)

Citation preview

1

ABSTRAK

PUSAT PELATIHAN DAN PEMBINAAN PERGURUAN

PENCAK SILAT KERTHA WISESA DI DENPASAR

Perkembangan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar sangat mengalami

peningkatan khususnya ka-langan remaja yang dimulai dari kalangan SD, SMP,

SMA/SMK, Perguruan Tinggi hingga orang yang sudah berkeluarga. Dari

peningkatan tersebut sudah tentu untuk mengimbanginya diperlukan suatu tempat

pelati-han yang secara jasmani maupun rohani berfungsi efektif untuk pelatihan dan

pembinaan. Pada ken-yataannya, ranting-ranting yang telah didirikan di denpasar

yang kurang memadai untuk pelatihan dan meningkatkan perkembangan teknik-

teknik beladiri masing-masing atlet. Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan

Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar merupakan jawaban dari semua

permasalahan yang ada. Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat

Kertha Wisesa di Denpasar merupakan suatu tempat pemusatan latihan agar atlet-

atlet Kertha Wisesa lebih mendalami teknik-teknik mental spiritual, beladiri, seni dan

olahraga.

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar

adalah suatu fasilitas yang terletak di Denpasar yang merupakan suatu fasilitas

pelatihan dan pembinaan bagi para atlet yang terkait dengan pelatihan mental

maupun spiritual para atlet. Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat

Kertha Wisesa di Denpasar yang berlokasi di jalan gunung agung kelurahan

Pemecutan Denpasar Barat.

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar

ini menggunakan tema Arsitektur Regionalisme. Arsitektur Regionalisme merupakan

suatu penggabungan atau penyatuan antara arsitektur lama dengan arsitektur baru.

Ciri khas dari arsitektur Regionalisme adalah menyatukan arsitektur tradisional

dengan arsitektur modern. Regionalisme merupakan salah satu perkembangan dari

arsitektur modern yang mempunyai perhatian besar terhadap ciri kedaerahan. Hal ini

dapat dilihat dari konsep zoning, pola massa dan tampilan bangunan.

Kata Kunci : Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di

Denpasar

2

ABSTRAC

PENCAK SILAT KERTHA WISESA IN DENPASAR

The development of Pencak Silat Kertha Wisesa in Denpasar is increasing especially

among elementary school, junior high school, senior school, university, until people

who have married. Of the increase is certainly to compensate, it takes a training place

that physically and spiritually function effectively for training and coaching. In fact,

twigs that have been established in Denpasar are inadequate for training and

improving the development of individual athletes' martial techniques. The training

and coaching center of Pencak silat Kertha Wisesa in Denpasar is the answer of all

existing problems. The training and coaching center of Pencak Silat Kertha Wisesa in

Denpasar is a place of training camp for Kertha Wisesa athletes to deepen the

techniques of mental spiritual, martial, art, and sports.

The training and coaching center of Pencak Silat Kertha Wisesa in Denpasar is a

facility located in Denpasar which is a training and coaching facility for athletes

related to mental and spiritual training of athletes.

The training and coaching center of Pencak Silat Kertha Wisesa College in Denpasar,

located at Jalan Gunung Agung, Kelurahan Pemecutan, West Denpasar is using

theme of Regionalism Architecture. Regionalism Architecture is an amalgamation of

old architecture with new architecture.

The hallmark of Regionalism Architecture is to unite traditional architecture with

modern architecture. Regionalism is one of the developments of modern architecture

that has a great attention to the characteristics of regionalism. This can be seen from

the concept of zoning, mass patterns and the appearance of buildings.

Keywords: Pencak Silat Kertha Wisesa in Denpasar.

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan alasan pemilihan judul dalam latar belakang yang

dilengkapi juga dengan fakta-fakta pendukungnya, rumusan masalah, tujuan, metode

penelitian yang digunakan baik pengumpulan data, pengolahan data ,dan

penyimpulan data.

1.1 Latar Belakang

Pencak Silat Kertha Wisesa telah menjadi cabang olahraga yang dikenal luas

dalam tataran regional. Dalam kejuaraan Pencak Silat, peserta tidak lagi hanya

berasal dari wilayah Bali saja, bahkan dari luar Bali seperti Jawa dan Lombok pun

turut mengirimkan atletnya untuk bertanding guna mengukur seberapa jauh tingkat

pelatihan dan pembinaan yang diberikan kepada atlet-atletnya. Dari hal tersebut

Pencak Silat Kertha Wisesa sangatlah istimewa bahkan telah memberikan warna

tersendiri dalam perkembangan Seni Pencak Silat.

2

Dengan kemajuan Pencak Silat Kertha Wisesa, berpengaruh juga pada minat

masyarakat akan Pencak Silat Kerha Wisesa itu sendiri. Dari tahun ketahun minat

untuk ikut terjun dalam lingkungan Pencak Silat Kertha Wisesa di Bali yang

merupakan awal dan berkembangnya Pencak Silat Kertha Wisesa di Bali sangatlah

banyak. Terutama minat pada kalangan pelajar yang dimulai dari kalangan SD, SMP

dan SMA maupun SMK. di Bali sendiri terdapat 8 Kabupaten dan 1 kota yang mana

pada masing-masing kabupaten tersebut hanya 5 kabupaten saja yang baru memiliki

perguruan pencak silat Kertha Wisesa yaitu Kab. Gianyar, Badung, Buleleng,

Karangasem, dan Tabanan Perkembangan Pencak Silat Kertha Wisesa dilihat dari

angka atlet atau pesilatnya mengalami peningkatan, terutama di Kota Denpasar. Pada

tahun 2006 peminat Pencak Silat Kertha Wisesa bisa digolongkan tidak begitu

banyak, yaitu berjumlah 533 atlet dengan 11 ranting perguruan di seluruh Kota

Denpasar. Pada akhir tahun 2013 yang lalu peminat Pencak Silat Kertha Wisesa

mengalami peningkatan dari tahun 2006. Sehingga pada tahun 2013 lalu atlet atau

pesilat yang terdaftar pada IPSI Bali khusus untuk Kota Denpasar menjadi 1075 atlet

dengan 17 ranting perguruan di denpasar. (Dokumen: DPC Kertha Wisesa)

Dari peningkatan yang cukup signifikan tersebut, tidak hanya pada Kota

Denpasar saja, kabupaten-kabupaten lain juga seperti, Kab. Gianyar, Kab. Buleleng ,

Kab. Karangasem, Kab. Badung dan Kab. Tabanan juga mengalami peningkatan

namun tidak sebanyak Kota Denpasar. Karena Kota Denpasar itu selain pusat kota,

juga merupakan tempat awal berdirinya Pencak Silat Kertha Wisesa yaitu di

Celagigendong Denpasar yang di perkenalkan atau di publikasikan oleh sesepuh dari

ESSTI (enak susah selalu tetap ingat ) ESSTI ini merupakan suatu perkumpulan

organisasi masyarakat pada masa jaman perjuangan rakyat bali, ESSTI ini berdiri

pada tahun 1923 lamanya masa perjuangan itu pada tahun 1964 terjadilah gejolak

politik pada masa itu yang bernama G30SPKI dan organisasi ini menjadi berhenti

sementara. Sesudah suasana politik di masa itu mulai mereda ESSTI ini atau tokoh di

dalamnya mulai mendirikan suatu perguruan pencak silat yang bernama Kertha

Wisesa pada tahun kurang lebih 1973 dengan tokoh pendirinya bapak Regog Gunung

(alm) dan di turunkan atau di teruskan oleh Pendekar Made Sujana Balok yang

melanjutkan perguruan pencak silat Kertha Wisesa sampai saat ini di denpasar. Tidak

hanya pelatihan dalam bentuk fisik yang memerlukan ruang, pembinaan secara

3

rohani juga perlu ditambahkan, agar para atlet dapat mengontrol emosi pada saat

menghadapi pertarungan. (wawancara : Guru Besar ,Made Sujana Balok)

Upaya yang telah dilakukan IPSI Bali (Ikatan Pencak Silat Indonesia, Bali)

untuk memfasilitasi laju peningkatan akan kebutuhan baik pelatihan maupun

pembinaan yang terdapat pada Pulau Bali, yaitu dengan pembentukan pusat latihan

pada masing-masing kabupaten yang difungsikan utuk penyetaraan tingkat

pengetahuan, strategi mengenai latih melatih dan bina membina pada masing-masing

kabupaten. Selain pusat latihan yang ada pada tiap-tiap kabupaten yang ada di Bali,

terdapat juga ranting-ranting perguruan yang berlokasi di tiap-tiap desa atau banjar-

banjar pada masing-masing kabupaten. Usaha-usaha seperti itu telah dilakukan agar

pengetahuan atlet akan perkembangan Pencak Silat Kertha Wisesa.

Upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut masih juga terdapat suatu

kelemahan, yaitu dalam bidang pemerataan pengetahuan dan mengenai tempat

latihan untuk para atlet, mengenai Pencak Silat Kertha Wisesa antara kabupaten di

Bali. di Bali terdiri atas 8 kabupaten tetapi yang tersebar hanya 5 kabupaten saja dan

1 kota, sedangkan kabupaten yang belum tersebar akan di rencanakan membuatkan

suatu ranting dan pusat latihan di kabupaten tersebut. Dari sekian atlet dan ranting

yang ada di Denpasar khususnya, sangatlah minim dengan adanya tempat latihan

yang layak bagi atlet di sekitaran denpasar, jadi mereka selama ini latihan silat di

banjar-banjar dan juga di wantilan pura . Jadi upaya seperti pengadaan pusat

pelatihan yang direncanakan di Denpasar ini tujuan agar Perguruan Pencak Silat

Kertha Wisesa lebih menjadi Perguruan yang nantinya menjadi lebih baik membina

dan melatih atlet menjadi atlet yang baik dan juga tujuan melestarikan budaya Bela

Diri Tradisional Bali, karena mengingat Pencak Silat Kertha Wisesa ini merupakan

suatu kesatuan yang harus dipelajari dan dimiliki oleh masing-masing pesilat.

Dari permasalahan tersebut, agar pengetahuan teknik ataupun non-teknik dapat

diketahui dengan merata disetiap atlet atau pesilat di Denpasar. Solusi yang tepat

untuk masalah seperti itu yaitu dengan pembangunan Pusat Pelatihan dan Pembinaan

Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar. Dengan dibangunnya Pusat

latihan tersebut, otomatis selain membangun pengetahuan mengenai Pencak Silat

Kertha Wisesa di Denpasar, juga menjadikan cermin bagi kabupaten se- Bali yang

nantinya akan mengarah atau melihat dari perubahan di Denpasar sendiri, serta

4

generasi-generasi muda selanjutnya dapat mengetahui ataupun mempelajari Pencak

Silat Kertha Wisesa.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada laporan landasan konseptual perencanaan dan

perancangan ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana spesifikasi umum dan khusus dari Pusat Pelatihan dan Pembinaan

Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar?

b. Apa tema yang sesuai untuk sebuah Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan

Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar?

c. Bagaimana program ruang dan tapak untuk perencanaan dan perancangan

Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di

Denpasar?

d. Bagaimana konsep perencanaan dan perancangan Pusat Pelatihan dan

Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan landasan konsepsual perencanaan dan

perancangan ini adalah menghasilkan sebuah landasan konseptual mengenai Pusat

Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa yang optimal, sesuai

dengan karakteristik pesilat yang dipadukan dengan pelatihan dan pembinaan yang

mencakup mental spiritual, beladiri, seni dan olahraga sehingga dapat digunakan

pada tahap perencanaan dan perancangan selanjutnya. Landasan konseptual

perencanaan dan perancangan membahas spesifikasi umum dan khusus, tema,

program ruang dan tapak dan konsep perancangan Pusat Pelatihan dan Pembinaan

Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar.

1.4 Metode Penelitian

Dalam perencanaan Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat

Kertha Wisesa di Denpasar ini menggunakan Metode Penelitian yang didalam

pengumpulan data tentang perencanaan Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan

Pencak Silat Kertha Wisesa serta permasalahan permasalahan yang ada, dilakukan

dengan tahapan tahapan berikut : Pengumpulan data, Pengolahan data, dan

penyimpulan data. (Sugiono, 2014).

5

1.4.1 Pengumpulan Data

pada tahap pengumpulan data terdapat dua jenis jika dilihat dari cara

memperolehnya, yaitu data primer dan data sekunder.

a) Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya serta semua

keterangan yang untuk pertama kalinya diamati dan dicatat oleh peneliti. Data

primer ini diperoleh melalui :

- Survey / wawancara

Usaha untuk mendapatkan data melalui pengamatan langsung atau mengadakan

wawancara langsung kepada narasumber yang menguasai, atau dengan media

kuesioner untuk mendapatkan data – data yang diperlukan. Adapun wawancara

yang dilakukan langsung kepada narasumber yang menguasai hal – hal tentang

pencak silat adalah :

- Made Sujana Balok (Guru Besar / Dewan Pendekar Perguruan Pencak Silat

Kerta Wisesa) untuk megetahi bagaimana sejarah dan asal mulanya Pencak Silat

Kertha Wisesa.

- I Ketut Rochineng. SH.MH (selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang Kertha

Wisesa Denpasar) untuk mengetahui perkembangan Perguruan Pencak Silat

Kertha Wisesa dan mencsri data- data

- I Ketut Wardika (Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Kertha Wisesa Denpasar)

memberikan data tentang Kertha Wisesa

- Krisnanda Trisujana ( Pelatih ranting Cakra Prana Perguruan Pencak Silat

Kertha Wisesa ) untuk mengetahui bagai mana kekurangan sarana prasaran di

dalam latihan.

b) Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain, data sekunder

diperoleh melalui :

- Studi Literatur

Data yang didapat dari studi literatur merupakan salah satu data penunjang

sebagai bahan pertimbangan didalam perencanaan yang biasanya didapat dari

buku – buku, jurnal, koran, internet, dan hal - hal lain yang berkaitan dengan

pencak silat.

- Studi Objek Sejenis dan Studi Banding

6

Studi Objek Sejenis dan studi banding yang dilakukan dengan pengamatan

langsung ke lokasi pusat pelatihan pencak silat perguruan yang sudah memiliki

pusat pelatihan atau studi banding yang data tersebut didapat dari media Internet,

dengan tujuan agar mengetahui bagaimana gambaran umum dari perencanaan dan

perancangan yang akan dilakukan, dan juga agar mengetahui bagaimana

kebutuhan ruang dan juga pengembangannya yang nantinya dipakai didalam

perencanaan maupun perancangan.

1.4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan pada data data yang telah terkumpul untuk

memperoleh suatu informasi yang akan digunakan untuk pertimbangan

perencanaan dan perancangannya. Teknik pengolahan data ini terdiri dari

Kompilasi data dan analisis data.

A. Kompilasi data

Kompilasi data merupakan teknik pengolahan data dengan cara pemilihan

dan pengelompokan data berdasarkan jenis, kriteria dan hubungan

keterkaitannya.

B. Analisis data

Analisis data merupakan teknik pengolahan data dengan beberapa

pendekatan pendekatan, yaitu :

a) Kualitatif, merupakan analisa data melalui proses deskripsi yang kemudian

ditransformasikan ke dalam skala yang lebih sempit dan mudah dimengerti,

seperti dalam bentuk diagram ataupun skema

b) Kuantitatif, merupakan analisa data melalui perhitungan yang bersifat baku karena

menggunakan suatu perincian yang terskala.

c) Komparatis, yaitu membandingkan teori pada literatur dengan kenyataan yang ada

sehingga menemukan pemecahan permasalahan.

1.4.3 Penyimpulan data

Penyimpulan data merupakan teknik penarikan kesimpulan yang digunakan

dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :

7

A. Deduksi

Pengambilan keputusan dilakukan dari hal-hal yang bersifat umum menuju

hal-hal yang bersifat khusus

B. Induksi

Pengambilan keputusan dilakukan dari hal-hal yang bersifat khusus

menuju hal-hal yang bersifat umum.

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

1.3 Tujuan .............................................................................................................. 4

1.4 Metode Penelitian ............................................................................................ 4

1.4.1 Pengumpulan Data .................................................................................. 5

1.4.2 Pengolahan Data ..................................................................................... 6

1.4.3 Penyimpulan Data ................................................................................... 6

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP PUSAT PELATIHAN DAN

PEMBINAAN PERGURUAN PENCAK SILAT KERTHA WISESA

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 8

2.1.1 Pusat Pelatihan dan Pembinaan .............................................................. 8

2.1.2 Pencak Silat ............................................................................................. 9

2.1.3 Kertha Wisesa ......................................................................................... 26

2.2 Studi Objek Sejenis dan Studi Banding ........................................................ 35

2.2.1 Padepokan Pencak Silat Indonesia .......................................................... 35

2.2.2 Pusat Pelatihan PSPS Bakti Negara ........................................................ 41

iv

2.2.3 Pusat Pelatihan Pencak Silat Satria Muda Indonesia Komisariat Daerah

Bali ................................................................................................................... 47

2.3 Spesifikasi Umum Proyek............................................................................... 50

2.3.1 Hakekat Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan Pencak Silat Kertha

Wisesa di Denpasar .......................................................................................... 50

2.3.2 Tujuan ..................................................................................................... 50

2.3.3 Sistematika Fungsi .................................................................................. 51

2.3.4 Fasilitas ................................................................................................... 51

2.3.5 Prinsip Umum Besaran Proyek ............................................................... 52

2.3.6 Prinsip Umum Penetaan Tapak ............................................................... 52

2.3.7 Prinsip Umum Pembiayaan dan Pengelolaan ......................................... 52

BAB III STUDI PENGADAAN PUSAT PELATIHAN DAN

PEMBINAAN PERGURUAN PENCAK SILAT KERTHA WISESA

3.1 Dasar Pertimbangan Wilayah Perencanaan Pusat Pelatihan dan Pembinaan

Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa .............................................................. 53

3.2 Potensi Lokasi .................................................................................................. 54

3.2.1 Kota Denpasar Sebagai Wilayah Perencanaan ....................................... 54

3.2.2 Kondisi Kota Denpasar Sebagai Wilayah Perencanaan .......................... 55

3.3 Strategi Pengadaan Fasilitas Pusat Pelatihan dan Pembinaan Perguruan

Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar ( Analisis S.W.O.T. ) ....................... 63

3.3.1 Simpulan Analisis SWOT ....................................................................... 64

3.4 Spesifikasi Khusus Proyek ............................................................................. 66

3.4.1 Definisi Proyek ....................................................................................... 66

3.4.2 Tujuan ..................................................................................................... 66

3.4.3 Batasan Proyek ........................................................................................ 66

3.4.4 Fungsi Proyek ......................................................................................... 67

3.4.5 Fasilitas ................................................................................................... 68

v

3.4.6 Cakupan Pelayanan ................................................................................. 70

3.4.7 Pengelolaan Proyek ................................................................................. 76

3.4.8 Syarat Lokasi .......................................................................................... 77

BAB IV TEMA DAN PROGRAM

4.1 Tema Rancangan ............................................................................................. 78

4.1.1 Pengertian Tema ..................................................................................... 79

4.1.2 Pendektan Tema ...................................................................................... 80

4.1.3 Perumusan dan Penjabaran Tema Perancangan ...................................... 80

4.1.4 Perwujudan Tema Rancangan ................................................................. 80

4.2 Program Fungsional........................................................................................ 81

4.2.1 Fungsi Rancangan ................................................................................... 81

4.2.2 Pelaku Kegiatan ...................................................................................... 82

4.2.3 Jenis dan Proses Kegiatan ....................................................................... 85

4.2.4 Pendeatan Kapasitas Kegiatan ................................................................ 89

4.2.5 Kebutuhan Ruang .................................................................................... 92

4.3 Program Performansi ..................................................................................... 102

4.4 Program Arsitektural ..................................................................................... 103

4.4.1 Studi Besaran Ruang ............................................................................... 103

4.4.2 Perhitungan Kebutuhan Luasan Site ....................................................... 104

4.4.3 Hubungan Ruang ................................................................................... 105

4.4.4 Sirkulasi Ruang ....................................................................................... 111

4.4.5 Organisasi Ruang .................................................................................... 112

4.5 Program Tapak ............................................................................................... 113

4.5.1 Analisis Pemilihan Lokasi Tapak ........................................................... 113

4.5.2 Analisis Tapak ........................................................................................ 118

vi

4.5.3 Karakteristik Tapak ................................................................................. 128

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Perancangan Tapak .......................................................................... 129

5.1.1 Konsep Entrance Tapak .......................................................................... 129

5.1.2 Konsep Zoning Tapak ............................................................................. 131

5.1.3 Konsep Bentuk Massa ............................................................................. 132

5.1.4 Konsep Pola, Komposisi, dan Orientasi Massa ...................................... 135

5.1.5 Konsep Pola Sirkulasi Pada Tapak ......................................................... 137

5.1.6 Konsep Parkir .......................................................................................... 138

5.1.7 Konsep Ruang Luar ................................................................................ 139

5.1.8 Konsep Utilitas Pada Tapak .................................................................... 141

5.2 Konsep Perancangan Bangunan .................................................................... 145

5.2.1 Konsep Entrance dan Sirkulasi Pada Bangunan ..................................... 145

5.2.2 Konsep Zoning Pada Bangunan .............................................................. 147

5.2.3 Konsep Tampilan Bangunan ................................................................... 148

5.2.4 Konsep Ruang Dalam ............................................................................. 149

5.2.5 Konsep Struktur Bangunan ..................................................................... 153

5.2.6 Konsep Utilitas Bangunan ...................................................................... 155

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sikap Pencak Silat ......................................................................................... 12

Gambar 2.2 Kuda – Kuda Pencak Silat ............................................................................ 13

Gambar 2.3 Serangan Lengan Pencak Silat ..................................................................... 14

Gambar 2.4 Serangan Tungkai Pencak Silat ..................................................................... 15

Gambar 2.5 Teknik Khusus Kertha Wisesa Jangkar ......................................................... 16

Gambar 2.6 Teknik Khusus Kertha Wisesa posisi ............................................................ 16

Gambar 2.7 Teknik Khusus Kertha Wisesa Jurus, pukulan ,tendangan ........................... 17

Gambar 2.8 Teknik Khusus Kertha Wisesa Jurus guntingan , sapuan .............................. 17

Gambar 2.9 Teknik Khusus Kertha Wisesa Jurus tangkisan ............................................. 18

Gambar 2.10 Teknik Khusus Kertha Wisesa Jurus sikap,langkah ...................................... 18

Gambar 2.11 Hormat Perguruan Kertha Wisesa ................................................................. 19

Gambar 2.12 Gelanggang Pertandingan Pencak Silat ......................................................... 25

Gambar 2.13 Gelanggang Pertandingan Kategori Tanding ................................................ 25

Gambar 2.14 Gelanggang Pertandingan Kategori Tunggal, Regu dan

Ganda ............................................................................................................. 26

Gambar 2.15 Foto Dokumentasi PPS Kertha Wisesa tahun 1973 ...................................... 26

Gambar 2.16 Lambang PPS Kertha Wisesa ........................................................................ 27

Gambar 2.17 Pedoman arah gerak ...................................................................................... 32

Gambar 2.18 Seni Pencak Silat Kategori Tunggal.............................................................. 32

Gambar 2.19 Seni Pencak Silat Kategori Ganda ................................................................ 33

Gambar 2.20 Seni Pencak Silat Kategori Berkelompok ..................................................... 33

Gambar 2.21 Padepokan Pencak Silat Indonesia ................................................................ 35

Gambar 2.22 Site Plan Padepokan Pencak Silat Indonesia................................................. 35

Gambar 2.23 Lokasi Padepokan Pencak Silat Indonesia .................................................... 36

Gambar 2.24 Pendopo Agung ........................................................................................... 37

Gambar 2.25 Pondok Pesilat ............................................................................................... 37

Gambar 2.26 Pondok IPSI ................................................................................................... 38

Gambar 2.27 Pondok Pustaka ............................................................................................. 38

Gambar 2.28 Pondok Gadeh ............................................................................................... 39

Gambar 2.29 Pondok serbaguna .......................................................................................... 39

Gambar 2.30 Pondok Penginapan ....................................................................................... 40

Gambar 2.31 Mushola ......................................................................................................... 40

Gambar 2.32 Parkir .............................................................................................................. 40

Gambar 2.33 layout PSPS Bhakti Negara ........................................................................... 41

Gambar 2.34 Tempat Parkir PSPS Bakti Negara Denpasar ................................................ 42

Gambar 2.35 Ruang Pengelola PSPS Bakti Negara Denpasar ............................................ 42

Gambar 2.36 Ruang Duduk PSPS Bakti Negara Denpasar................................................. 42

Gambar 2.37 Ruang Tidur Atlet PSPS Bakti Negara Denpasar ........................................ 43

Gambar 2.38 Bale Banten PSPS Denpasar ....................................................................... 43

Gambar 2.39 Padmasana PSPS Bakti Negara Denpasar ...................................................... 43

Gambar 2.40 Gudang PSPS Bakti Negara Denpasar .......................................................... 44

viii

Gambar 2.41 Ruang Meditasi PSPS Bakti Negara Denpasar .............................................. 44

Gambar 2.42 Wantilan / Ruang Latihan Indor PSPS Bakti Negara

Denpasar ........................................................................................................ 44

Gambar 2.43 Tempat Latihan Terbuka PSPS Bakti Negara Denpasar ............................... 45

Gambar 2.44 Patung Sesepuh PSPS Bakti Negara Denpasar ............................................. 45

Gambar 2.45 Struktur Organisasi PSPS Bakti Negara Denpasar ....................................... 46

Gambar 2.46 Areal Pelatihan SMI ....................................................................................... 47

Gambar 2.47 Layout SMI .................................................................................................... 47

Gambar 2.48 Wantilan SMI ................................................................................................ 48

Gambar 2.49 Areal Outdoor SMI ........................................................................................ 48

Gambar 2.50 Areal semi outdoor SMI ................................................................................. 48

Gambar 2.51 Balai Peristirahatan SMI ................................................................................ 49

Gambar 2.52 Gudang SMI ................................................................................................... 49

Gambar 2.53 Tempat Suci SMI ........................................................................................... 49

Gambar 3.1 Peta Pulau Bali .............................................................................................. 55

Gambar 3.2 Peta Kota Denpasar ....................................................................................... 55

Gambar 3.3 Penyebaran Ranting ...................................................................................... 62

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Pengelolaan ................................................................... 76

Gambar 4.1 Hubungan ruang makro ................................................................................. 105

Gambar 4.2 Diagram Bubble ruang makro ....................................................................... 105

Gambar 4.3 Hubungan ruang mikro .................................................................................. 106

Gambar 4.4 Diagram Buble ruang akademis .................................................................... 106

Gambar 4.5 Hubungan ruang kegiatan pengelola ............................................................. 107

Gambar 4.6 Diagram Bubble ruang kegitan pengelola ..................................................... 108

Gambar 4.7 Hubungan ruang kegiatan penunjang ............................................................ 109

Gambar 4.8 Diagram Bubble ruang kegiatan penunjang .................................................. 109

Gambar 4.9 Hubungan ruang kegiatan servis ................................................................... 110

Gambar 4.10 Diagram Bubble ruang kegiatan servis .......................................................... 110

Gambar 4.11 Sirkulasi Ruang ............................................................................................. 111

Gambar 4.12 Organisasi Ruang ........................................................................................... 112

Gambar 4.13 Alternatif 1 ..................................................................................................... 115

Gambar 4.14 Alternatif 2 ..................................................................................................... 115

Gambar 4.15 Tapak Terpilih ............................................................................................... 118

Gambar 4.16 Data Exsisting Bentuk dan Ukuran ............................................................... 118

Gambar 4.17 Data Exsisting sirkulasi tapak ....................................................................... 119

Gambar 4.18 Data Exsisting drainase tapak ........................................................................ 120

Gambar 4.19 Potongan tapak .............................................................................................. 121

Gambar 4.20 Data Exsisting vegetasi tapak ........................................................................ 121

Gambar 4.21 Data exsisting geologi dan hidrologi tapak ................................................... 122

Gambar 4.22 Jenis tanah pada tapak ................................................................................... 122

Gambar 4.23 Data exsisting jaringan utilitas tapak ............................................................. 123

Gambar 4.24 Data exsisting view tapak .............................................................................. 125

Gambar 4.25 Data kebisingan / noise tapak ........................................................................ 126

Gambar 4.26 Data Klimatologi tapak .................................................................................. 127

ix

Gambar 4.27 Karakteristik tapak ......................................................................................... 128

Gambar 5.1 Konsep Entrance Tapak ................................................................................. 130

Gambar 5.2 Konsep Zoning Tapak ................................................................................... 132

Gambar 5.3 Konsep Bentuk Massa ................................................................................... 133

Gambar 5.4 Konsep Orientasi Massa ................................................................................ 135

Gambar 5.5 Konsep Komposisi Massa ............................................................................. 135

Gambar 5.6 Konsep Pola Sirkulasi Tapak ......................................................................... 136

Gambar 5.7 Konsep Parkir ................................................................................................ 138

Gambar 5.8 Konsep Ruang Luar ....................................................................................... 139

Gambar 5.9 Konsep air bersih pada tapak ......................................................................... 141

Gambar 5.10 Konsep jaringan listrik pada tapak ................................................................ 142

Gambar 5.11 Konsep jaringan listrik dan telepon pada tapak ............................................. 142

Gambar 5.12 Konsep pengangkutan sampah pada tapak .................................................... 143

Gambar 5.13 Konsep pembuangan air hujan pada tapak .................................................... 143

Gambar 5.14 Konsep entrance bangunan ............................................................................ 144

Gambar 5.15 Konsep tampilan entrance bangunan ............................................................. 145

Gambar 5.16 Konsep Pola sirkulasi .................................................................................... 145

Gambar 5.17 Konsep Zoning Bangunan ............................................................................. 146

Gambar 5.18 Konsep tampilan bangunan ........................................................................... 147

Gambar 5.19 Ilustrasi Konsep Ruang Dalam ...................................................................... 148

Gambar 5.20 Interior ruang pengelola ................................................................................ 150

Gambar 5.21 exsterior ruang latihan ................................................................................... 150

Gambar 5.22 Konsep Sub Struktur ...................................................................................... 152

Gambar 5.23 Konsep Super Struktur .................................................................................. 153

Gambar 5.24 Konsep Upper Struktur ................................................................................. 153

Gambar 5.25 Sistem jaringan listrik pada bangunan ........................................................... 154

Gambar 5.26 Sistem pengadaan air bersih .......................................................................... 156

Gambar 5.27 Sistem pengolahan limbah dapur ................................................................... 156

Gambar 5.28 Sistem pengolahan limbah toilet ................................................................... 157

Gambar 5.29 Sistem pengolahan limbah air hujan .............................................................. 157

Gambar 5.30 Konsep sistem penghawaan .......................................................................... 158

Gambar 5.31 Konsep Sistem pemadam kebakaran ............................................................. 159

Gambar 5.32 Konsep sistem komunikasi ekstern ............................................................... 160

Gambar 5.33 Konsep sistem komunikasi intern .................................................................. 160

Gambar 5.34 Konsep sistem sound system ......................................................................... 160

Gambar 5.35 Konsep sistem penangkal petir ...................................................................... 161

Gambar 5.36 Konsep sistem akustik ................................................................................... 162

Gambar 5.37 Konsep sistem transportasi vertikal .............................................................. 163

Gambar 5.38 Konsep sistem pengangkutan ,dan pembuangan sampah .............................. 163

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori dan Kelas Pertandingan Usia Dini .................................................. 23

Tabel 2.2 Kategori dan Kelas Pertandingan Remaja Putra dan Putri ............................ 24

Tabel 2.3 Kategori dan Kelas Pertandingan Dewasa Putra dan Putri ........................... 24

Tabel 2.4 Tingkatan atau Gelar dalam PPS Kertha Wisesa........................................... 33

Tabel 3.1 Penduduk Kota Denpasar tahun 2015 ........................................................... 57

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kota Denpasar berdasarkan Umur tahun

2015 ............................................................................................................... 58

Tabel 3.3 Jumlah atlet dan Ranting PPS Kertha Wisesa ............................................... 61

Tabel 3.4 Analisis SWOT Pengadaan Pusat Pelatihan dan Pembinaan

Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa di Denpasar .................................... 63

Tabel 3.5 Hambatan, Tantangan, serta Rekomendasi Pemecahan

Masalah / Solusi ............................................................................................ 65

Tabel 3.6 Kurikulum Pencak Silat ................................................................................. 71

Tabel 3.7 Jadwal Pelatihan Perguruan Pencak Silat Kertha Wisesa ............................. 75

Tabel 4.1 Pendekatan Tema Rancangan ........................................................................ 79

Tabel 4.2 Pelaku Kegiatan Pengurus Pusat ................................................................... 82

Tabel 4.3 Pelaku, Jenis, dan Proses kegiatan ................................................................ 85

Tabel 4.4 Jumlah Kapasitas Pengelola .......................................................................... 89

Tabel 4.5 Jumlah Atlet kategori tanding ....................................................................... 90

Tabel 4.6 Jumlah Atlet kategori tunggal ....................................................................... 90

Tabel 4.7 Jumlah Atlet kategori ganda .......................................................................... 90

Tabel 4.8 Jumlah Atlet kategori regu ............................................................................ 91

Tabel 4.9 Kebutuhan ruang ........................................................................................... 92

Tabel 4.10 Tuntutan dan persyaratan .............................................................................. 102

Tabel 4.11 Tabel progran arsitektural .............................................................................. 103

Tabel 4.12 Kriteria Pemilihan Tapak ............................................................................. 114

Tabel 4.13 Evaluasi Alternatif Pemilihan Tapak ............................................................. 115

Tabel 4.14 Kriteria Pemilihan Tapak (Mikro) ................................................................. 116

Tabel 5.1 Jenis vegetasi ................................................................................................. 139