34
1 LKIP RSUD Soreang Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai salah satu Instansi perangkat pemerintahan yang dalam kegiatannya masih dibiayai dari anggaran negara maka RSUD Soreang diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagai laporan yang memuat tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan. LKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dibuat sebagai implementasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disebutkan bahwa laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Sehubungan dengan itu, maka RSUD Soreang yang merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Bandung berkewajiban membuat Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban mengenai capaian kinerja dan akuntabilitas yang menyajikan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2016. B. DASAR HUKUM 1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1988 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 3. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemen sebagaimana telah dua kali dirubah, terakhir dengan keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 2002. 4. Keputusan Presiden RI Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintahan Non Departemen sebagai mana telah dua kali dirubah, terakhir dengan Keppres No. 48 Tahun 2002. 5. Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan. 6. Instruksi Presiden RI No. 9 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara.

BAB I PENDAHULUAN · Penyelenggaraan pelayanan medisdanpenunjang medik sertanonmedis; 2. ... kegawatdaruratan. ... Berbagai isu global dan nasional serta kedaerahan pun perlu

  • Upload
    lykiet

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

1LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGSebagai salah satu Instansi perangkat pemerintahan yang dalam kegiatannya masih

dibiayai dari anggaran negara maka RSUD Soreang diwajibkan untuk menyusun LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagai laporan yang memuat tingkatkeberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan.

LKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dibuat sebagai implementasiberdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi No. 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan PelaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disebutkan bahwa laporan akuntabilitas kinerja adalahlaporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapaitujuan/sasaran strategis instansi.

Sehubungan dengan itu, maka RSUD Soreang yang merupakan salah satu Satuan KerjaPerangkat Daerah di Kabupaten Bandung berkewajiban membuat Laporan Akuntabilitas InstansiPemerintah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban mengenai capaian kinerja danakuntabilitas yang menyajikan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan tugas danfungsinya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2016.

B. DASAR HUKUM1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1988 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan

Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.3. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemensebagaimana telah dua kali dirubah, terakhir dengan keputusan Presiden Nomor 46 Tahun2002.

4. Keputusan Presiden RI Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon ILembaga Pemerintahan Non Departemen sebagai mana telah dua kali dirubah, terakhirdengan Keppres No. 48 Tahun 2002.

5. Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan.6. Instruksi Presiden RI No. 9 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur

Negara.

2LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

7. Keputusan Kepala LAN Nomor 1049A/IX/6/4/2001 tentang Organisasi dan Tata KerjaLembaga Administrasi Negara sebagaimana telah dirubah dengan keputusan Kepala LANNomor 171/IX/6/4/2001.

8. Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman PenyusunanPelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

9. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah.

10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Apartur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata CaraReviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

11. Peraturan Bupati Bandung Nomor 47 tahun 2016 tentang Kebijakan Transisi Dalam RangkaPenataan Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung TentangPembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI RSUD SOREANG1. Kedudukan

Rumah Sakit Umum Daerah Soreang adalah merupakan unsur pendukung tugas KepalaDaerah di bidang pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutanDirektur, yang berkedudukan dan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melaluiSekretaris Daerah dan secara teknis operasional dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.

2. Tugas Pokok RSUD SoreangMelaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna denganmengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadudengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan,melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

3. Fungsi RSUD SoreangDalam melaksanakan tugas pokok di atas, RSUD Soreang mempunyai fungsi sebagai berikut :1. Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medik serta non medis;2. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan serta pelayanan rujukan;3. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan;4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

D. STRUKTUR ORGANISASI RSUD SOREANGBerdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Bandung, susunan Organisasi RSUD Soreang, terdiri dari :

1. Direktur;

2. Bagian Tata Usaha, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi :

a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

b. Sub Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM;

c. Sub Bagian Program dan Kehumasan.

3. Bidang Kemedikan, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi:

a. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik;

b. Seksi Rekam Medik.

4. Bidang Keperawatan, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi :

a. Seksi Perawatan Rawat Inap;

b. Seksi Perawatan Rawat Jalan dan Khusus.

5. Bidang Keuangan, yang dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya membawahi:

a. Seksi Mobilisasi Dana;

b. Seksi Pengeluaran dan Akuntansi.

6. Satuan Pengawas Intern (SPI);

7. Kelompok Jabatan Fungsional, yang meliputi :

a. Komite Medik;

b. Staf Medik Fungsional;

c. Komite Keperawatan;

d. Staf Keperawatan Fungsional;

e. Instalasi.

f. Jabatan Fungsional Lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Bagan struktur organisasi RSUD Soreang dapat dilihat pada halaman berikut ini :

4LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

GAMBAR 1.1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD SOREANG KABUPATEN BANDUNG

DIREKTUR

dr.H. Iping Suripto W, Sp.A,MH.Kes

BAGIAN TATA USAHA

Dedi Ruswandi, SH,MM

SUB.BAGIAN UMUM &PERLENGKAPAN

H. Asep Juanda, S.Sos

SUB.BAGIAN KEPEG &PENGEMBANGAN SDM

Yofans Dwiaprihandijat,S.Sos,MSi

SUB.BAGIAN PROGRAM &KEHUMASAN

Mahendrawan Ismono, BSc

BIDANG KEMEDIKAN

Drg. Gina Permatasari

SEKSIYANMED & JANGMED

dr. Deni Jaeni

SEKSIREKAM MEDIK

dr. Luh Putu Yunita Anggreni

BIDANG KEPERAWATAN

Hj.E. Susilawati, SKM,SKep,MSi

SEKSIPERAWATAN RAWAT INAP

Nuh Ali Azkia, S.Kep

SEKSIPERAWATAN RAJAL & RAKHUS

Jajat Sudrajat, AMK.An

BIDANG KEUANGAN

Sukirwan, SE.AK

SEKSIMOBILISASI DANA

Ika Sartika, BSc

SEKSIPENGELUARAN & AKUNTANSI

Sofyan Setiawan

BERDASARKAN :Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 25 Tahun 2009 tentangPerubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun2008 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung

Ka. Inst. Ranap

dr. Diantinia, SpM

Ka. Inst. Lab

dr.Hj. Jenny SW, SpPK

Ka. Inst. Radiologi

dr. Yulia Halim, SpR

Ka. IBS

dr.Henry Moesfairil, Sp.B

Ka. Inst. Farmasi

Dra. Utari Kamawati

Ka. Inst. Gizi

Ade Sri Tita,SKM

Ka. IPSRS

Koswara, BE

Ka. Inst. Rajal

Dian Verdiani, S.Kep

Ka. IGD

dr.Dik Adi Nugraha,Sp.B

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

KOMITE MEDIK

dr.H. Seno M.Kamil, SpPD

KOMITE KEPERAWATAN

Leobinus Irawan W, S.Kep,NERS

Ka. Unit SIM RS

drg. Cahya Kustiawan

Ka. Unit Bank Darah

dr. Irvan Agusta

SATUAN PENGAWASAN INTERN

Ketua : dr.H. Marsudi, SpKJSekretaris : Siti Mulyani, SEAnggota : 1. Cece Rachmat M,SKM

2. Dori Mustopa

5LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

E. SEKILAS TENTANG RSUD SOREANGRumah Sakit Umum Daerah Soreang yang masih merupakan rumah sakit tipe C

keberadaannya di Kabupaten Bandung mempunyai peranan penting dalam upaya memberikanpelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai bentuk organisasi pelayanan kesehatan yangbersifat komprehensif, yang mencakup berbagai aspek antara lain promotif (mempromosikan),preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan).

RSUD Soreang yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bandung berdiri tahun 1996merupakan pengembangan dari Puskesmas DTP Soreang dengan dasar Surat Keputusan BupatiKepala Daerah TK. II Bandung Nomor: 445/4056/Tapra tahun 1996 perihal Persetujuan PrinsipPeningkatan Puskesmas DTP Soreang menjadi Rumah Sakit Kelas D. Pada tahun 1997, RSUDSoreang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Daerah Kelas C berdasarkan Surat Keputusan MenteriKesehatan RI Nomor: 1409/MENKES/SK/XII/1997.

Rumah Sakit Umum Daerah Soreang secara geografis terletak di Kabupaten Bandungberada pada 6°,41’ – 7°,19’ Lintang Selatan dan diantara107°22’ – 108°5’ Bujur Timur denganluas wilayah 176.239 Ha. RSUD Soreang berada di Ibukota Kabupaten Bandung yaitu di KotaKecamatan Soreang Jln. Alun-alun Utara No. 1 Soreang Kabupaten Bandung. Batas UtaraKabupaten Bandung Barat; Sebelah Timur Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut; SebelahSelatan Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat; dibagian Tengah Kota Bandung dan Kota Cimahi. Kabupaten Bandung terdiri atas 31 kecamatan,266 Desa dan 9 Kelurahan. Dengan jumlah penduduk sebesar 3.943.283 jiwa (Hasil Analisis2013) dengan mata pencaharian yaitu di sektor industri, pertanian, pertambangan, perdagangandan jasa.

RSUD Soreang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) PemerintahDaerah Kabupaten Bandung memiliki tupoksi utama memberikan pelayanan kesehatan rujukan diKabupaten Bandung. Luas tanah RSUD Soreang semula sebesar 7.398 M2 dengan luasbangunan fisik RSUD Soreang yang berdiri diatas lahan tersebut adalah 7381 M2. Wilayahcakupan RSUD Soreang meliputi beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung yaitu :Soreang, Ciwidey, Rancabali, Pasir Jambu, Cimaung, Pangalengan, Kertasari, Baleendah,Arjasari, Banjaran, Pameungpeuk, Katapang, Margahayu, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang,disamping menerima kunjungan pasien dari luar Kabupaten Bandung antara lain KabupatenBandung Barat, Kabupaten Cianjur Bagian Selatan dan Garut Selatan.

RSUD Soreang memiliki sarana fisik/gedung yang terdiri dari (1) Gedung PerawatanTerpadu yang digunakan untuk kegiatan Kamar Operasi, Intensive Care Unit, Instalasi Gizi,Ruang Laundry, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana RumahSakit, Unit Bank Darah, (2) Gedung Manajemen dengan lantai I digunakan untuk Instalasi

6LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

Radiologi dan Instalasi Laboratorium serta lantai dasar yang digunakan untuk IGD sedangkanlantai II dan III untuk kantor serta (3) Gedung Pelayanan Kesehatan terpadu Terpadu untukPelayanan Kesehatan Rawat Jalan.

Kegiatan pelayanan RSUD Soreang dilaksanakan melalui instalasi-instalasi pelayanankesehatan rujukan dan yang tersedia antara lain sebagai berikut :

1. Pelayanan Rawat Jalan :Klinik kesehatan yang tersedia di RSUD Soreang meliputi :1. Klinik Penyakit Dalam2. Klinik Kesehatan Anak3. Klinik Bedah4. Klinik Obgyn (Kandungan dan Kebidananan)5. Klinik Penyakit Saraf6. Klinik Rehabilitasi Medik7. Klinik Gigi8. Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin9. Klinik Mata10. Klinik THT

11. Klinik Psikiatri12. Klinik DOTS13. Klinik Umum14. Klinik Khusus (Klinik Aster)15. Klinik Orthopaedi16. Klinik Bedah Mulut17. Klinik Gizi18. Klinik Pelayanan HIV (Kemuning)19. Klinik Jantung

2. Pelayanan Rawat InapPada tahun 2015 Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap denganjumlah Tempat Tidur sebesar 213 dan di tahun 2016 Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit UmumDaerah Soreang memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap dengan jumlah 221 buahtempat tidur dengan rincian yang sebagai berikut :1. Kelas III : 100 Tempat Tidur2. Kelas II : 48 Tempat Tidur3. VIP : 7 Tempat Tidur4. Kelas I : 16 Tempat Tidur5. Perinatologi : 37 Tempat Tidur6. ICU : 3 Tempat Tidur7. VK (Kebidanan) : 10 Tempat Tidur

3. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan PONEKPelayanan Instalasi Gawat Darurat dan PONEK meliputi berbagai jenis pelayanan antara lainbayar sendiri (umum), BPJS PBI, Non PBI, PBI, GAKINDA, SKTM, KONTRAKTOR,JAMKESMAS dan lain sebagainya. Sebagaimana kita ketahui Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan

7LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

PONEK RSUD Soreang merupakan pintu gerbang utama pelayanan kesehatan Rumah Sakituntuk melayani pasien dalam kasus-kasus yang bersifat darurat dengan didukung oleh dokterdan perawat serta bidan yang profesional bersertifikasi di bidang penangananankegawatdaruratan. Namun sampai saat ini pelayanan yang diberikan belum optimal karenaketerbatasan lahan maupun sarana dan prasarana dimana jumlah tempat tidur di ruang IGD yaitusebanyak 20 tempat tidur untuk penanganan pasien gawat darurat.

4. Pelayanan PenunjangPelayanan penunjang kesehatan di RSUD Soreang antara lain sebagai berikut.a. Intensive Care Unit (ICU)b. Instalasi Bedah Sentralc. Instalasi Radiologid. Instalasi Patologi klinik (Laboratorium)e. Instalasi Farmasi

f. Instalasi Unit Bank Darahg. IPSRSh. Unit SIM-RSi. Unit Laundry

5. Sumber Daya ManusiaDalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan di RSUD Soreang perlu ditunjang denganketersediaan SDM yang memadai baik SDM kesehatan maupun SDM non kesehatan, sehinggapelayanan kesehatan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. RSUD Soreang sebagaiinstansi pemerintah yang melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan kepada masyarakatkhususnya di wilayah Kabupaten Bandung ditunjang dengan ketersediaan tenaga yang sesuaidengan kebutuhan meliputi :Tenaga Struktural, Tenaga Medis,Tenaga Non Medis dan TenagaAdmnistrasi dan TeknisStatus kepegawaiannya terbagi menjadi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Non PNS (TenagaKerja Kontrak (TKK) serta Tenaga Harian Lepas (THL)) dengan jumlah tenaga di RSUD Soreangsampai dengan 31 Desember 2016 sebagai berikut :a. Tenaga PNS sebanyak 324 orangb. Tenaga PTT / TKK sebanyak 169 orangc. Tenaga THL sebanyak 47 orang

Jumlah 540 orangJumlah pegawai RSUD Soreang yang pada awal berdirinya tahun 1996 hanya 47 orang,

namun sampai dengan akhir tahun 2016 jumlahnya menjadi 540 orang dengan berbagai macamlatar belakang profesi seperti dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, paramediskeperawatan/non keperawatan, tenaga kesehatan lainnya serta tenaga non kesehatan.

8LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

Tabel 1.1 Jumlah SDM RSUD Soreang berdasarkan Kelompok Jabatan

No Nama JabatanJumlah

PNS TKK THL Total1 Tenaga Struktural 14 14

2 Tenaga Dokter Spesialis 20 2 22

3 Tenaga Dokter Umum 7 5 12

4 Tenaga Dokter Gigi 3 3

5 Tenaga Keperawatan 131 58 189

6 Tenaga Kebidanan 16 22 38

7 Tenaga Gizi 18 4 22

8 Tenaga Farmasi 9 18 27

9 Tenaga Laboratorium 8 10 16

10 Tenaga Bank Darah 4 4

11 Tenaga Radiologi 3 3 6

12 Tenaga IPSRS 11 11

13 Tenaga Fisioterapi 1 1

14 Tenaga Administrasi dan Teknis 80 44 124

15 Tenaga Unit SIMRS 2 2

16 Cleaning Service 28 28

17 Security 19 19

Jumlah 324 169 47 540

F. ISU – ISU STRATEGISPembangunan di Kabupaten Bandung pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJM

Daerah tahun 2016 – 2021 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapipermasalahan yang belum terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi perubahanyang muncul di masa yang akan datang.

Berbagai isu global dan nasional serta kedaerahan pun perlu dipertimbangkan dalammenyelesaikan isu yang bersifat lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat.Isu yang dihadapi Kabupaten Bandung antara lain : masih terbatasnya jaminan pendidikan dankesehatan bagi masyarakat sehingga prioritas pembangunan lebih ditekankan kepadapeningkatan cakupan pelayanan dan kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan disamping ituisu lainnya yaitu masih perlunya penanggulangan kemiskinan serta masih kurangnya saranapelayanan publik yang aman bagi wanita, anak-anak, lansia dan difabel.

9LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang sertamempertimbangkan isu yang ada di Kabupaten Bandung, maka visi Pemerintah DaerahKabupaten Bandung sesuai RPJMD 2016 - 2021 adalah :

“Memantapkan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya saing melaluitata kelola Pemerintahan yang baik dan pemantapan pembangunan pedesaan, berlandaskanreligius, kultural dan berwawasan lingkungan”.

Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensipemanfaatan potensi yang dimiliki, maka ditetapkan misi RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2016 –2021 yang mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Adapun Misi KabupatenBandung tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan.2. Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan.3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur dasar yang terpadu dengan tata ruang wilayah serta

memperhatikan aspek kebencanaan.4. Menciptakan pembangunan ekonomi yang memliki keunggulan kompetitif.5. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup.6. Meningkatkan kemandirian desa.7. Meningkatkan reformasi birokrasi.8. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah.9. Meningkatkan kesejahteraan social masyarakat.

Adapun lima (5) Program Prioritas Pembangunan Kabupaten Bandung antara lain yaitu :1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia2. Memantapkan pembangunan infrastruktur3. Peningkatan kualitas lingkungan4. Peningkatan perekonomian yang berdaya saing5. Peningkatan ketahanan pangan

Dalam melaksanakan tupoksi serta menjabarkan visi dan misinya maka RSUD Soreangberpedoman pada visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021khususnya misi ke dua “Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan”.sedangkan dalam menunjang lima (5) program prioritas pembangunan Kabupaten Bandung lebihditekankan kepada segi peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam hal pelayanan kesehatan

Adapun untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung makadiperlukan identifikasi berbagai faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan RSUD Soreangagar Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung tersebut dapat berjalan searah dengan rencanapengembangan jangka menengah RSUD Soreang sesuai dengan tupoksinya dan menjadi bagian dari

10LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

kontribusi pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Bandung.Dalam pelaksanaan kegiatan relokasi RSUD Soreang tahun 2016, telah dilaksanakan

program pembangunan rumah sakit berupa (3) tiga paket kegiatan pekerjaan Program Pengadaan,Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru /Rumah Sakit Mata antara lain :1. Jasa Konsultasi Pengawasan / MK2. Pekerjaan Pematangan Lahan RSUD Soreang (Relokasi)3. Pekerjaan Infrastruktur (Pekerjaan DPT, Pagar dan Saluran)

RSUD Soreang diproyeksikan harus mampu menyediakan pelayanan kesehatan rujukanbagi masyarakat Kabupaten Bandung dengan kriteria yang menjadi isu-isu strategispengembangan RSUD Soreang sebagai berikut :1. Melanjutkan proses relokasi pembangunan gedung rumah sakit ke tahap fisik2. Mempunyai sumber dana untuk relokasi pembangunan gedung rumah sakit3. Memiliki peralatan medis, penunjang medis dan non medis yang memadai4. Memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dengan jumlah yang memadai sesuai

bidangnya5. Mampu melaksanakan pemantauan dan penjagaan mutu pelayanan kesehatan.6. Terakreditasinya RSUD Soreang oleh Badan Akreditasi yang kompeten7. Mampu melakukan pengelolaan sumber daya secara mandiri dalam bentuk BLUD.8. Meningkatkan tipe kelas Rumah Sakit menjadi Rumah Sakit Tipe B

Adapun permasalahan utama yang sedang dihadapi RSUD Soreang antara lain sebagaiberikut :1. Sulitnya RSUD Soreang untuk memberikan pelayanan secara paripurna kepada masyarakat

dengan kondisi RSUD Soreang yang ada sekarang2. Adanya keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang kurang baik di RSUD Soreang3. Jumlah anggaran untuk relokasi pembangunan RSUD Soreang masih banyak kekurangannya

jika ingin segera mewujudkan RSUD Soreang yang lebih representatif

11LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja RSUD Soreang diadalamnya tertuang tujuan, sasaran dan indikatorkinerja sasaran serta indikator kinerja utama. Adapun perencanaan kinerja RSUD Soreang dapatkami sampaikan seperti tabel di bawah ini

PERENCANAAN KINERJA RSUD SOREANGTUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

1. Meningkatnya kualitasmanagemen pelayanankesehatan

2. Meningkatnya kualitas saranadan prasarana pelayanankesehatan RS

3. Meningkatnya kapasitas dankapabilitas SDM Internal

1. Meningkatkan kualitaspelayanan kesehatan

2. Peningkatan kualitas dankualitas sarana danprasarana pelayanankesehatan

3. Meningkatkan tata kelolarumah sakit

1. Persentase peningkatanindeks kepuasanmasyarakat (IKM)

2. Capaian BOR3. Nilai AKIP4. Persentase Aset RS

dalam kondisi baik

Adapun yang dijadikan Indikator Kinerja Utama RSUD Soreang pada tahun 2016 yaituIndeks Kepuasan Masyarakat (IKM), capaian Indeks Kepuasan Masyarakat dijadikan perjanjiankinerja RSUD Soreang tahun 2016 seperti tabel di bawah ini :

PERJANJIAN KINERJA RSUD SOREANG TAHUN 2016SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatkan kualitas pelayanankesehatan

2. Peningkatan kualitas dan kualitassarana dan prasarana pelayanankesehatan

3. Meningkatkan tata kelola rumahsakit

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 77,50

Jumlah Pasien Rawat Inap danRawat Jalan

124.950 Orang

BOR 60 – 85

No Program AnggaranProgram Pengadaan, Peningkatan Sarana danPrasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / RumahSakit Paru-Paru / Rumah Sakit Mata :

1 Jasa Konsultasi Pengawasan / MK Rp 360.000.000,-2 Pekerjaan Pematangan Lahan RSUD Soreang (Relokasi) Rp 6.913.561.000,-3 Pekerjaan Infrastruktur (Pekerjaan DPT, Pagar dan Saluran) Rp 5.086.439.000,-

JUMLAH Rp 12.360.000.000,-

12LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

Perjanjian kinerja tahun 2016 yang telah dibuat tersebut harus mengacu kepada RencanaStrategis RSUD Soreang tahun 2016-2021. Rencana Strategis RSUD Soreang merupakan suatuproses awal dalam usaha menuju tujuan yang ingin dicapai, tujuan ini dibuat dalam upayamendukung Visi dan Misi Kabupaten Bandung yang termaktub pada RPJMD tahun 2016-2021terkait dengan pembangunan kesehatan.

Berikut ini penjabaran implementasi dari Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PelayananRSUD Soreang tahun 2016-2021 yang tertuang pada tabel di halaman berikut ini :

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis RSUD SoreangPERENCANAAN KINERJA RSUD SOREANG

TUJUAN SASARAN INDIKATORKINERJA

TARGET2016 2017 2018 2019 2020

1) Meningkatnyakualitasmanagemenpelayanankesehatan

2) Meningkatnyakualitas saranadan prasaranapelayanankesehatan RS

3) Meningkatnyakapasitas dankapabilitas SDMInternal

1) Meningkatkankualitaspelayanankesehatan

2) Peningkatankualitas dankualitassarana danprasaranapelayanankesehatan

3) Meningkatkantata kelolarumah sakit

1) Persentasepeningkatanindekskepuasanmasyarakat(IKM)

2) Capaian BOR60-85

3) Nilai AKIP

4) PersentaseAset RS dalamkondisi baik

77.50

82,01

Jmlstandar

80 %

76.00

85,91

Jmlstandar

85 %

77.00

85,98

Jmlstandar

90 %

78.00

86,48

Jmlstandar

95 %

79.00

85,00

Jmlstandar

99 %

Adapun strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran diatas dilaksanakan melalui AnalisaSWOT untuk mengetahui posisi RSUD Soreang saat ini dengan membandingkan antara faktoreksternal ; peluang (Opportunies) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal ; kekuatan(Strengths) dan kelemahan (Weakneses).

A. Internal Rumah Sakit :1. Kekuatan :

jumlah SDM yang banyak dan disiplin ilmu yang berbeda

Ketersediaan anggaran untuk biaya operasional

Aspek legal PEMDA mendukung pengembangan RS

Status hukum RS yang sudah menjadi BLUD memiliki ruang untuk otonomi pengelolaankeuangan

Tercapainya akreditasi untuk 15 pelayanan

Kekuatan kompetensi tenaga medis dan paramedis

Kekompakan antara karyawan

Dukungan masyarakat terhadap keberadaan RSUD Soreang.

Lokasi RS yang berdekatan dengan Pemerintah Kabupaten Bandung

13LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

2. Kelemahan :

Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang pelayanan

Jumlah tenaga Medis spesialis yang terbatas

Masih terdapat kualitas SDM yang rendah

Kurangnya dedikasi dan disiplin SDM yang berpengaruh pada Budaya kerja belum optimal

Masih adanya penempatan SDM belum sesuai disiplin ilmu

Luas tanah masih kurang untuk melakukan pengembangan sehingga berpengaruh padaRencana pengembangan RS yang belum matang

Pemeliharaan sarana prasarana yang belum optimal

Sistem pelayanan kurang baik

Sistem Pemasaran yang belum optimal

Remunerasi belum sebanding dengan beban kerja yang diterima

Reward dan punishment belum berjalan dengan tegas

Adanya kenaikan tarif layanan

Masih adanya Pandangan negatif masyarakat tentang kinerja RS

Pemanfaatan teknologi belum maksimal.

Lambatnya pencairan BPJS, Jamkesda, SKTM

B. Eksternal Rumah Sakit1. Peluang :

Dengan adanya sistem informasi lewat media internet memberi kemudahan dalam mengaksesinformasi dengan cepat dan mudah.

Potensi peningkatan pendapatan dan pertumbuhan pasar yang cukup tinggi seiring denganpertumbuhan penduduk dan industri.

Adanya kerjasama dengan pihak ketiga dalam upaya peningkatan pelayanan dan kemitraan.

Adanya beberapa kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan rumah sakit antaralain UU kesehatan, BLU, Akreditasi RS dan UU tentang Pemerintahan daerah yangmenempatkan kesehatan pada urutan kedua dari kewenangan wajib.

Lokasi Rumah Sakit Daerah Soreang yang strategis.

Aspek legal PEMDA mendukung pengembangan RS.

UU Nomor 36 Tahun 2009 Kesehatan dan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.2. Ancaman :

Persaingan dengan institusi pelayanan kesehatan lainnya baik swasta maupun pemerintahyang semakin ketat.

Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah

14LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.

UU No.38 tahun 2014 tentang Keperawatan

Masih adanya pasien SKTM yang tidak sesuai prosedur.Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama RSUD Soreang

No Tujuan Indikator Kinerja Utama(IKU)

Target2020

1. Meningkatnya kualitas managemen pelayanankesehatan

2. Meningkatnya kualitas sarana dan prasaranapelayanan kesehatan RS

3. Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas SDMInternal

Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)

79.00

15LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA RSUD SOREANGPengukuran kinerja RSUD Soreang mengacu kepada RPJMD 2016-2021 sebagai tolak ukurkeberhasilan kinerja yang telah dilaksanakan dimana capaian kinerja diukur dengan caramembandingkan antara target dengan realisasi masing - masing indikator sasaran. Tingkatcapaian kinerja masing – masing indikator disajikan pada tabel pengukuran kinerja sasaranstrategis tahun 2016. Pengukuran kinerja ini dianalisis dan digunakan sebagai dasar untukmenilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program atau kegiatan pada tahun 2016sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.Adapun capaian indikator kinerja utama dari RSUD Soreang tahun 2016 yaitu sebagai berikut :

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %1 1. Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan2. Peningkatan kualitas dan

kualitas sarana danprasarana pelayanankesehatan

3. Meningkatkan tata kelolarumah sakit

- Indeks KepuasanMasyarakat

77.50 75.20 96,78

- Jumlah Pasien Rawat Inapdan Rawat Jalan

124.950orang

139.519orang

112

BOR : 60– 85 BOR : 60– 85 BOR: 82,92 > 96

Pembangunan Rumah Sakit Paket 2 paket 2 paket

1. Jasa KonsultasiPengawasan / MK

Terselenggaranya jasakonsultasi pengawasan/MK

Rp.360.000.000 Rp.270.533.500 75,14

2. Pekerjaan PematanganLahan RSUD Soreang(Relokasi)

Terealisasinya PekerjaanPematangan Lahan RSUDSoreang (Relokasi)

Rp.6.913.561.000 Rp.6.474.075.000 93,64

3. Pekerjaan Infrastruktur(Pekerjaan DPT, Pagardan Saluran)

Terealisasinya PekerjaanInfrastruktur (PekerjaanDPT, Pagar dan Saluran)

Rp.5.086.439.000 Rp.4.803.800.700 94,44

16LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis Capaian kinerja merupakan uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatandengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan dan misi serta visisebagaimana ditetapkan dalam rencana stratejik. Dalam analisis ini pula diuraikan perkembangankondisi pencapaian sasaran secara efisien dan efektif sesuai dengan kebijakan, program, dankegiatan yang telah ditetapkan.

Analisis dan evaluasi capaian kinerja masing-masing sasaran tahun 2016 RSUD Soreangdapat dijelaskan sebagai berikut:

- Capaian keberhasilan tiga (3) Sasaran ini didukung oleh tiga (3) indikator kinerja antara lain(1)Tercapainya Indeks Kepuasan Masyarakat, (2)Terlayaninya Pasien Rawat Inap dan RawatJalan, dan (3)Pencapaian BOR yang ideal di RSUD Soreang didukung oleh program upaya

kesehatan masyarakat yang tercatum dalam DPA 2016 adapun untuk analisis dan evaluasipenjelasan kegiatan-kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut :1. Tercapainya Indeks Kepuasan Masyarakat

Untuk menilai sejauh mana pelayanan publik telah mampu memenuhi harapan masyarakat,maka diperlukan upaya-upaya untuk selalu memperbaiki pelayanan sehingga sesuai denganperkembangan jaman dan harapan masyarakat pada saat ini. Salah satu bentuk evaluasiperbaikan pelayanan publik adalah melakukan survai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh darihasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperolehpelayanan dari aparatur penyelenggara pubik dengan membandingkan antara harapan dankebutuhan.

Adapun capaian Indeks Kepuasan Masyarakat di RSUD Soreang dapat kami laporkanseperti pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat

Indikator Kinerja TargetCapaianKinerja

%

- Tercapainya Indeks Kepuasan Masyarakat 77.50 75.20 96,78

Sasaran :1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan2. Peningkatan kualitas dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan3. Meningkatkan tata kelola rumah sakit

17LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

Analisis dan evaluasiUntuk lebih jelasnya tentang pengukuran IKM di RSUD Soreang berikut ini proses

pengukuran terhadap capaian IKM tersebut dimana kegiatan survey Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) RSUD Soreang dilakukan terbatas diunit pelayanan yang ada sebanyak 150

responden dengan berbagai karakteristik Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan responden,

Pekerjaan responden dan Karakterisik jawaban responden yang diharapkan memberikangambaran mengenai kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparatur Rumah Sakit kepadaMasyarakat.

Gambar 3.1. Gambar Grafik Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan

Tabel 3.2Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konfersi IKM

Mutu Pelayanan dan Kinerja Pelayanan.

NilaiPersepsi

Nilai IntervalIKM

Nilai IntervalKonversi IKM

MutuPelayanan

Kinerja UnitPelayanan

1. 1,00 – 1,75 25 – 43, 75 D Tidak Baik

2. 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik

3. 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

4. 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik

Responden yang diteliti di RSUD Soreang sebanyak 150 orang paling banyak berasal darikelompok umur antara 21-30 tahun dan 31-40 tahun, dengan jenis kelamin mayoritas perempuan,

18LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

berpendidikan mayoritas Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dan kebanyakan berstatus IRT atau tidakmemiliki pekerjaan tetap atau lainnya (masyarakat kalangan bawah / ekonomi lemah).

Dari seluruh item pertanyaan pada kuesioner penilaian terhadap (14) empat belas unsurpelayanan dapat dikatakan sebagai berikut : nilai rata-rata keadilan mendapatkan nilai rata-ratatertinggi sebesar 3.15 dan unsur prosedur pelayanan mendapatkan nilai rata-rata terendah sebesar2.88.1. Keadilan mendapatkan pelayanan yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan

golongan/status masyarakat yang dilayani dengan nilai 3.15 termasuk dalam interval IKM2.51 – 3.25 dengan kinerja unsur pelayanan yang baik.

2. Kecepatan pelayanan yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telahditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.07dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.

3. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugasdalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan mempunyai nilai ratarata 3.12. Unsur inidisimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.

4. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugasdalam memberikan / menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat. Unsur ini mempunyai nilairata-rata sebesar 3,11 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilaiinterval IKM 2.51 – 3.25.

5. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikanpelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya) mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.04. Unsur ini disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilaiinterval IKM 2.51 – 3.25.

6. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikanpelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai danmenghormati Unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.1 dan disimpulkan mempunyaikinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.

7. Kedisiplinan petugas pelayanan,yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayananterutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Unsur inimempunyai nilai rata-rata sebesar 3.13 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena beradadiantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.

8. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untukmendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya dengan nilai sebesar 2,99. Unsurini disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.

19LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

9. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besamya biaya yangditetapkan oleh unit pelayanan Unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.05 dandisimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.

10.Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggarapelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untukmendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayananunsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.11 dan disimpulkan mempunyai kinerja baikkarena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.

11.Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yangtelah ditetapkan, dengan nilai sebesar 3.09 unsur ini memiliki nilai baik karena termasuk didalam nilai interval IKM 2.51 – 3.25

12.Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuanyang telah ditetapkan Unsur ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 2.96 dan disimpulkanmempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.

13.Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, danteratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan Unsur inimempunyai nilai rata-rata sebesar 3.02 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena beradadiantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.

14.Prosedur pelayanan yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakatdilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan, dengan nilai 2.88. Unsur ini disimpulkanmempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 2.51 – 3.25.

Gambar 3.2 Grafik

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasanmasyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapatmasyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan

20LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Berdasarkan hasil survei IKM di PelayananRawat Jalan RSUD Soreang diperoleh IKM unit pelayanan sebesar 75.20 dengan mutu pelayananB dan kinerja baik, karena berada di nilai interval konversi IKM 62.51 - 81,25.

Dari hasil capaian IKM di RSUD Soreang terlihat bahwa target dari indikator kinerjatercapainya indeks kepuasan masyarakat telah terealisasi hal ini dibuktikan dengan adanya nilaiindeks kepuasan masyarakat di tahun 2016 yaitu sebesar 75,20, walaupun nilainya tidak mencapai100 % atau hanya ± 90 % dari taget 77, 50 berdasarkan hasil survey hal ini terjadi disebabkanadanya keluhan masyarakat terhadap prosedur berobat yang kurang baik di RSUD Soreang, tetapidapat kita kategorikan bahwa kinerja unit pelayanan tergolong baik karena nilai Indeks KepuasanMasyarakat di RSUD Soreang tahun 2016 masih ada dalam kategori interval IKM antara 62.51 –81.25, dengan kesimpulan bahwa mutu pelayanan adalah B, dengan kinerja unit pelayanan Baik.

Dari hasil survei indeks kepuasan masyarakat di RSUD Soreang semua unsur pelayananmempunyai nilai rata – rata unsur pelayanan baik (B). Tentu saja hal tersebut harus dipertahankandan ditingkatkan untuk menjaga kualitas pelayanan publik di Pelayanan Rawat Inap RSUDSoreang, hal penting yang harus dilaksanakan adalah perbaikan terhadap unsur yang mempunyainilai paling rendah yaitu unsur Prosedur pelayanan. Contohnya dengan cara mempermudahtahapan pelayanan sehingga membuat masyarakat yang datang untuk berobat tidak harus pusingatau bingung karena alur pelayanan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh semua kalanganmasyarakat. Selain itu dapat juga disarankan agar adanya petugas yang menjelaskan alurpelayanan kepada masyarakat baik lewat penyuluhan ataupun saat masyarakat datang di kerumah sakit untuk berobat sehingga kepuasan pelayanan sendiri akan meningkat dengansendirinya. Hal ini dinilai penting karena mengingat masyarakat yang datang ke RSUD Soreangadalah orang yang berpendidikan kurang sehingga diperlukan alur pelayanan yang sederhana danmudah dimengerti. Maka dari itu hal ini perlu ditingkatkan. Sebagai tidak lanjut maka RSUDSoreang untuk tahun selanjutnya di dalam DPA Tahun anggaran 2017 mencantumkan ProgramPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kepadamasyarakat dari segi prosedur pelayanan di rumah sakit baik itu untuk sarana dan prasaranaatapun pun pendukung lainnya dengan harapan keluhan masyarakat bisa diminimalisir.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan pencapaian pada indikator ini sebagai berikut1) Prosedur pelayanan dianggap rumit khususnya pasien BPJS karena harus melakukan

beberapa tahap dalam menyelesaikan administrasi seperti harus ada rujukan dari puskesmasatau PPK 1.

2) Pasien menganggap jadwal pelaksanaan pemeriksaan pasien di poliklinik tidak sesuai jadwal,hal ini dikarenakan dokter sedang melakukan visite ke ruang rawat inap dulu sehingga waktudatang dokter ke poliklinik tidak sesuai jadwal pelayanan yang ditentukan atau sebaliknya

21LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

dimana pasien di ruang rawat inap tidak sesuai dengan jadwal karena menganggappemeriksaan pasien di poliklinik dulu.

3) RSUD Soreang dalam proses renovasi bangunan sehingga kenyamanan lingkungan di RSUDSoreang akan terganggu.

4) Lahan parkir yang sangat terbatas5) Terbatasnya ruang tunggu pasien

Adapun Strategi pemecahan masalah antara lain sebagai berikut1) Koordinasi dengan pihak ketiga yaitu BPJS.2) Pengaturan jadwal visite dokter ke ruang rawat inap sehingga tidak menyita waktu pelayanan di

poliklinik.3) Penambahan dan perluasan ruang.4) Relokasi

2. Terlayaninya Pasien Rawat Inap dan Rawat JalanDari jumlah target kunjungan pasien Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan yang ditetapkan

yaitu sebesar 124.950 orang pada akhir tahun 2016 ternyata mencapai 139.519 orang,peningkatan ini mencapai sekitar ± 10 %. Kenaikan kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan diRSUD Soreang memberikan gambaran adanya trend positif hal ini terlihat dari data grafik berikutini.

Gambar 3.3 Grafik Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan

Kenaikan tersebut memberikan gambaran adanya peningkatan kuantitas pelayanan dandibarengi juga dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan yang baik. Adapun faktorpendukungnya dapat berupa adanya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM yang berkompetenjuga adanya penambahan sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit baik alat kesehatanmaupun alat kedokteran. Oleh karena itu sebagai strateginya maka rumah sakit setiap tahunnyamemasukan Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit

Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru / Rumah Sakit Mata untuk mendukung terealisasinya peningkatan

22LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

pelayanan kesehatan dibarengi dengan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga pendukungbaik medis ataupun non medis berkompeten yang tersedia di rumah sakit.

3. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan MasyarakatAdapun untuk indikator kinerja meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat

terutama pada capaian persentase BOR (Bed Occupancy Rate) yang ideal di rumah sakitdicapai melalui program upaya kesehatan masyarakat capaiannya seperti terlihat pada tabelberikut ini

Tabel 3.3 Capaian BOR

IndikatorKinerja

TARGETBOR IDEAL

CapaianKinerja 2015

CapaianKinerja 2016

%

BOR BOR : 60-85 86,51 82,92 95,85

Gambar 3.4 Grafik Nilai BOR, LOS, TOI

Sebelum menganalisis capaian indikator ini kita perlu memahami dulu apa itu BOR.Berikut adalah penjelesan mengenai indikator dimaksud : BOR menunjukkan prosentase pemakaian tempat tidur, standarnya 60 – 85%

Berdasarkan pada Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, dan Penyajian Data RumahSakit. Depkes RI.2005. Jakarta : Depkes RI. 2005. Menjelaskan rumusan untuk menghitungcapaian indikator ini sebagai berikut : Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x

Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%Berdasarkan tabel 3.3 capaian BOR di RSUD Soreang, dapat dianalisis bahwa capaian

indikator BOR pada tahun 2016 menurun 4,15 % artinya persentase penggunaan tempat tidurkurang optimal dibandingkan tahun 2015, walaupun demikian capaian nilai BOR sebesar 82,92masih berada dalam angka ideal.

23LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

Faktor Penyebab :- Adanya peningkatan sarana tempat tidur yang tadinya di tahun 2015 hanya 213 tempat

tidur pada tahun 2016 naik menjadi sebesar 221 tempat tidur demikian juga kunjunganpasien yang naik menjadi 139.519 orang dari tahun 2015 yang berjumlah 113591orang

- Adanya Peningkatan Jenis layanan (klinik baru : klinik bedah mulut, klinik gizi, klinikkemuning (HIV) dan klinik jantung), Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia

Realisasi keberhasilan dari sasaran strategis program Program Pengadaan, PeningkatanSarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah SakitMata bentuknya lebih kepada fisik di lapangan, ini terlihat dengan telah diselesaikannya (3) tigakegiatan program pembangunan rumah sakit. Adapun Pagu Anggaran untuk pembangunanRSUD Soreang tahun 2016 sebesar Rp. 12.360.000.000,- dan realisasinya yaitu sebesarRp.11.548.409.200,-. Keberhasilan ini pada prosesnya bukan tidak mendapat hambatan karenaseharusnya telah terealisasi pada pada tahun anggaran 2015. Adapun kendala yang menjadipenyebabnya yaitu adanya proses lelang yang mengalami kegagalan bahkan mencapai (3) tigakali proses lelang. Namun akhirnya di tahun 2016 RSUD Soreang bisa merealisasikan kegiatanprogram pembangunan rumah sakit dengan baik. Untuk lebih jelasnya tentang programpembangunan rumah sakit ini dapat dilihat pada pada tabel di halaman berikut ini :

Tabel 3.4 Capaian Program Pembangunan Rumah Sakit

NO PROGRAM ANGGARAN REALISASI PELAKSANAPEKERJAAN %

Program Pembangunan Rumah Sakit1 Jasa Konsultasi

Pengawasan / MKRp 360.000.000 Rp 270.533.500 PT.

Sangkuriang75,14

2 PekerjaanPematangan LahanRSUD Soreang(Relokasi)

Rp 6.913.561.000 Rp 6.474.075.000 PT. BahanaPrimaNusantara

93,64

3 PekerjaanInfrastruktur(Pekerjaan DPT,Pagar dan Saluran)

Rp 5.086.439.000 Rp 4.803.800.700 PT. SadarKaryaDinamis

94,44

JUMLAH Rp 12.360.000.000 Rp 11.548.409.200 99, 47

Analisis dan evaluasiDari tabel yang telah diberikan tadi cukup jelas bahwa capaian realisasi kinerja programpembangunan rumah sakit dapat terpantau dari data jumlah anggaran yang telah ditetapkandibandingkan dengan realisasi anggaran serta pelaksana pekerjaan pada kegiatan tersebut.

24LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

CAPAIAN KINERJA PELAYANANKeberhasilan pencapaian dari perjanjian kinerja RSUD Soreang tidak lepas dari pencapaian

kinerja pelayanan yang ada di RSUD Soreang di tahun 2016, untuk itu berikut dipaparkan capaiandari kinerja pelayanan yang ada di RSUD Soreang sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN HASIL TAHUN 2016Capaian Kinerja Bidang Pelayanan di RSUD Soreang dapat dilihat dari beberapa cakupanpelayanan kinerja pelayanan kesehatan selama 5 (lima) tahun terakhir seperti pada tabel dibawah ini :

TABEL 3.5 Kinerja Pelayanan

INDIKATOR 2012 2013 2014 2015 2016

BOR 85,91 85,98 86,48 86,51 82,92

LOS 3,17 3,31 5,97 5,49 5,12

TOI 0,55 0,53 0,82 0,57 0,76

GDR 24,36 24,87 38,32 19,7 25,95

NDR 9,13 20,95 19,08 5,15 9,44

BTO 93,75 96,14 60,18 86,66 81,83

TT 187 210 209 213 221

Hari Rawat 58,797 66,083 65,973 67,261 64,035

Σ Pasien Masuk 17565 20,018 16,287 18,458 17,267

Σ Pasien Keluar 17,532 20,189 15,932 18,133 16,819

25LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

GAMBAR 3.5 GRAFIK KINERJAPELAYANAN

TABEL 3.6 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan

82,92

26LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

GAMBAR 3.6

TABEL 3.7 Jumlah Kunjungan Instalasi Gawat Darurat

27LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

GAMBAR 3.7

TABEL 3.8

28LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

GAMBAR 3.8

29LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

3.9 Tabel Kunjungan Rawat Jalan RSUD Soreang Tahun 2016

NO SUBUNIT

JUMLAH PASIEN PER STATUS BAYARJUMLAH PASIEN PER STATUS

BAYAR SENDIRI

KONTRAK

KONTRAKTORBPJS NON-PBIPNS

NON-PBISWASTA

PBI JAMKESDA SKTM GAKINDA LAMA BARU TOTALPBI

1 Poliklinik Gizi 51 19 79 80 9 7 0 0 230 15 245

2 Klinik Penyakit Dalam 2605 4966 10061 9218 927 614 32 30 26228 2225 28453

3 Klinik Anak 1401 954 221 2680 73 963 2 8 5554 748 6302

4 Klinik Bedah 1927 2975 1305 4187 275 583 6 30 9570 1718 11288

5 Klinik Obsgyn 2475 1710 309 2727 207 394 2 14 5636 2202 7838

6 Klinik THT 2715 480 444 1238 68 73 2 13 2989 2044 5033

7 Klinik Gigi dan Mulut 2227 271 830 1287 67 25 0 9 3648 1068 4716

8 Klinik Mata 1752 1226 1461 2678 214 237 2 22 5283 2309 7592

9 Klinik Saraf 1241 1685 2401 2785 318 150 0 14 7901 693 8594

10 Klinik DOTS 446 275 129 345 13 48 0 1 1189 68 1257

11 Klinik Kulit dan Kelamin 1741 450 646 924 99 33 0 3 2712 1184 3896

12 Klinik Psikiatri 601 1276 504 1231 567 240 24 1 4291 153 4444

13 Rehabilitasi Medik 350 635 2204 1759 125 68 0 6 5098 49 5147

14 Klinik Dokter Umum 483 0 0 0 0 0 0 0 161 322 483

15 Klinik Orthopedi 295 200 272 498 34 33 0 10 1217 125 1342

16 Klinik Bedah Mulut 292 185 160 487 2 55 0 0 969 212 1181

17 Klinik Kemuning 61 73 0 84 1 4 0 0 199 24 223

18 Klinik Jantung 19 30 65 67 0 4 0 0 166 19 185

Total 20682 17410 21091 32275 2999 3531 70 161 83041 15178 98219

30LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

Gambar 3.9 Grafik Kunjungan Rawat Jalan RSUD Soreang Tahun 2016

31LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

B. REALISASI ANGGARAN

SASARAN STRATEGISINDIKATORKINERJA

TARGET REALISASI %

1. Meningkatkan kualitaspelayanan kesehatan

2. Peningkatan kualitasdan kualitas saranadan prasaranapelayanan kesehatan

3. Meningkatkan tatakelola rumah sakit

- Indeks KepuasanMasyarakat

77.50 75.20 96,78

- Jumlah PasienRawat Inap danRawat Jalan

124.950orang

139.519orang

112

BOR : 60– 85 BOR : 60– 85 BOR: 82,92 > 96

Pembangunan RumahSakit

Paket 2 paket 2 paket

1. Jasa KonsultasiPengawasan / MK

Terselenggaranyajasa konsultasipengawasan/MK

Rp.360.000.000 Rp.270.533.500 75,14

2. PekerjaanPematangan LahanRSUD Soreang(Relokasi)

TerealisasinyaPekerjaanPematanganLahan RSUDSoreang(Relokasi)

Rp.6.913.561.000 Rp.6.474.075.000 93,64

3. PekerjaanInfrastruktur(Pekerjaan DPT,Pagar dan Saluran)

TerealisasinyaPekerjaanInfrastruktur(Pekerjaan DPT,Pagar danSaluran)

Rp.5.086.439.000 Rp.4.803.800.700 94,44

Adapun untuk capaian target kinerja RSUD Soreang Tahun 2016 dapat kita lihat pada tabeldi halaman berikut ini :

32LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

Tabel 3.10 Capaian Target Kinerja RSUD Soreang Tahun 2016

Kode Rek Urusan/Program/Kegiatan IndikatorKinerja

Kinerja Keuangan % SKPDTarget Realisasi Target Realisasi1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 02 1 02 03 02 Program Peningkatan SaranaDan Prasarana Aparatur

ProsentasepemeliharaanRutin /BerkalaKendaraanDinas/Operasional

100 % 100 % RSUDSoreang

1 02 1 02 03 02 24 Kegiatan Pemeliharaan rutinberkala kendaraan dinasoperasional

17 unit 17 unit 109.317.434 78.874.028 72,15

1 02 1 02 03 24 Program Pelayanan KesehatanPenduduk Miskin

SKTM 12 bulan 12 bulan RSUDSoreang

1 02 1 02 03 24 11 Kegiatan Pelayanan KesehatanDasar Dan Rujukan BagiMasyarakat Miskin

1Kegiatan(SKTM)

1Kegiatan(SKTM)

11.531.855.800 9.216.475.240 79,92

1 02 1 02 03 26 Program Pengadaan,Peningkatan Sarana DanPrasarana Rumah Sakit / RumahSakit Jiwa / Rumah Sakit Paru -Paru / Rumah Sakit Mata

Realisasipembangunanrumah sakit,tersedianyaalat-alatkesehatanrumah sakit

14.870.000.000 14.789.571.602 RSUDSoreang

1 02 1 02 03 26 01 a. Kegiatan pembangunan RS 2 paket 2 paket 11.610.000.000 11.548.409.200 99,471 02 1 02 03 26 27 b. Kegiatan pengadaan alat-alat

RS (DAK Pendamping)10 Unit 10 Unit 1.710.000.000 1.693.893.247 99,06

1 02 1 02 03 26 30 c. Kegiatan pengadaan alat-alatKesehatan RS

4 Jenis 4 Jenis 1.550.000.000 1.547.449.155 99,84

1 02 1 02 03 16 Program upaya kesehatanmasyarakat

12 Bulan 12 Bulan

1 02 1 02 03 26 32 Kegiatan peningkatan mutupelayanan kesehatan masyarakat

3 kegiatan 3 kegiatan 91.633.117.567 75.201.331.776 82,03

Sumber : Bidang Keuangan RSUD Soreang

33LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

P E N U T U P

A. KESIMPULANCapaian kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Soreang tahun anggaran 2016 dapat

dikatakan baik hal ini dibuktikan dari tercapainya target pendapatan Rumah Sakit Umum DaerahSoreang di akhir tahun 2016 bahkan nilainya melebihi dari target yang telah di tetapkan sebelumnyaselain itu kegiatan pekerjaan yang telah ditetapkan di tahun 2016 juga terealisasi.

B. PERMASALAHAN1. Realisasi hasil kinerja RSUD Soreang pada tahun 2016 bidang Program Pengadaan,

Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata masih belum sesuai dengan kebutuhan rumah sakit apalagi ekspektasimasyarakat sebagai konsumen daripada RSUD Soreang, hal ini dikarenakan oleh kurangnyasarana dan prasarana pendukung serta Sumber Daya Manusianya pun masih belum memadai.

2. Sumber Daya Manusia yang berkualitas masih kurang seperti tenaga pendukung baik teknismaupun non teknis dan perlunya pembinaan pegawai yang berkesinambungan baik itu berupapendidikan formal dan non formal, juga perlu adanya pelatihan yang berkorelasi denganbidangnya.

3. Masih kurangnya alokasi dana pembangunan RSUD Soreang sehingga mengakibatkanpembangunan menjadi terhambat.

C. TINDAK LANJUT1. Sebagai upaya RSUD Soreang bidang Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata dalamhal pemenuhan alat-alat kesehatan yang belum terpenuhi, maka RSUD Soreangmemprioritaskan kepada alat-alat yang mempunyai urgentivitas yang tinggi disesuaikan dengananggaran yang telah ditetapkan.

2. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia perlu didukung olehbanyaknya tenaga pendukung baik teknis maupun non teknis yang ada di rumah sakit danperlunya pembinaan pegawai yang berkesinambungan baik itu berupa pendidikan formal dannon formal, juga adanya pelatihan yang berkorelasi dengan bidangnya yang nantinya diharapkansemua pegawai mempunyai kompetensi yang baik sebagai tindak lanjut, maka RSUD Soreangmengusulkan penambahan tenaga sesuai kebutuhan yang dibarengi dengan usulananggarannya.

34LKIP RSUD Soreang Tahun 2016

3. Dianggarkannya kembali biaya untuk kegiatan relokasi pembangunan RSUD Soreang denganharapan segera memperoleh sumber dana sesuai dengan kebutuhan untuk relokasipembangunan RSUD Soreang.

4. Belanja modal gedung dan bangunan sudah terealisasi dan pelaksanaannya selesai tepat waktuuntuk tahap selanjutnya meneruskan ke tahap selanjutnya sesuai dengan rencana yangditetapkan.

Soreang, Januari 2017Direktur RSUD Soreang

Dr. H. IPING SURIPTO W, SpA, MH. KesNIP. 19610102 198803 1 007