Upload
leanh
View
231
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
vi
ABSTRAK
GAMBARAN KARAKTERISTIK
PASIEN MIELOMA MULTIPEL DI RSUP SANGLAH
PADA TAHUN 2014-2015
Mieloma multipel adalah keganasan sel plasma dalam sumsum tulang khas
disertai lesi osteolitik dan terdapat protein monoklonal dalam serum dan urine.
Angka kejadian mieloma multipel pada skala dunia, diperkirakan bahwa sekitar
86.000 kasus insiden terjadi setiap tahun. Mieloma multipel merupakan 1% dari
semua keganasan dan 10% dari tumor hematologi.
Untuk mengetahui data serta karakteristik pasien mieloma multipel di
RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2014-2015, telah dilakukan penelitian
deskriptif retrospektif. Populasi target penelitian ini adalah penderita multipel
mieloma yang berobat dari tahun 2014 sampai tahun 2015 di RSUP Sanglah
Denpasar. Sampel Penelitian adalah penderita multipel mieloma yang berobat dari
tahun 2014 sampai tahun 2015 RSUP Sanglah Denpasar yang memenuhi kriteria
inklusi serta eksklusi. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah total sampling. Pengambilan data sekunder di peroleh dari
rekam medis di RSUP Sanglah yang kemudian dilakukan pengolahan data,
kemudian disajikan dalam bentuk tabel, diagram pie, dan diagram bar.
Proporsi terbesar penderita mieloma multipel di RSUP Sanglah adalah :
usia penderita mieloma >50 tahun sebesar 82,6%, jenis kelamin adalah laki-laki
sebesar 65,2%, pekerjaan terbanyak adalah Petani sebanyak 10 orang keluhan
terbanyak adalah lemas 95,7%, temuan pemeriksaan fisik terbanyak yaitu, anemis
87%, temuan laboratorium yaitu, rata-rata leukosit sebesar 6.51 × 103/mm3 ±
2.864, trombosit sebesar 168.62 × 103/mm3 ± 121.232, dan urea sebesar 26.45
g/hari ± 32.268. Level hemoglobin adalah 8-9,9 g/dl sebesar 39,1, Kadar kreatinin
< 2 mg/dl sebesar 82,6%, serum kalsium < 10 mg/dl sebanyak 30,4%, jumlah sel
plasma 30% - 70% sebanyak 52,2%. Proporsi pengobatan, terbanyak adalah
kemoterapi sebesar 100%, kondisi sewaktu pulang terbanyak membaik 73,9%.
Kata Kunci : Mieloma Multipel, Karakteristik Penderita
vii
ABSTRACT
CHARACTERISTIC OF PATIENT WITH MULTIPLE MYELOMA IN
RSUP SANGLAH ON PERIOD 2014-2015
Multiple myeloma is cancer of blood cell that develops in the bone
marrow, characterized by osteolitic lesion and monoclonal protein in the serum
and urine. The incidence of multiple myeloma in all over the world is around
86.000 case per year. Multiple myeloma contributes in 1% of all kind of malignant
case and 10% of hematological tumor.
A descriptive retrospective was established to know about the
characteristics of patient with multiple myeloma in RSUP Sanglah during 2014-
2015. The target populations of this study are the patients who were suffering from
multiple myeloma and hospitalized in RSUP Sanglah for period of 2014-2015. The
samples of this study are the target populations who were meet the inclusion
criteria. The sample is total sampling which are taken from the medical record,
analyzed statistically, and presented on table, pie diagram, and bar diagram.
The biggest proportion of multiple myeloma patient in RSUP Sanglah are
characterized by: age >50 years (82,6%), male (65,2%), farmer (10 person), main
complaint found to be weak (95,7%), and anemic look on physical examination
(87%). The laboratory examination characterized by: leukocyte (6.51 × 103/mm3 ±
2.864), platelet (168.62 × 103/mm3 ± 121.232), and uremic nitrogen ( 26.45 g/hari
± 32.268). Hemoglobin level 8-9,9 g/dl (39,1%), creatinin level< 2 mg/dl (82,6%),
calcium serum< 10 mg/dl (30,4%), plasma count 30% - 70% (52,2%). The biggest
proportion of the treatment is chemotherapy (100%) and health status by the time
they were discharged from hospital is on good condition (73,9%).
Keyword : Multiple Myeloma, the characteristic of the patients
viii
RINGKASAN
GAMBARAN KARAKTERISTIK
PASIEN MIELOMA MULTIPEL DI RSUP SANGLAH
PADA TAHUN 2014-2015
Mieloma multipel adalah keganasan sel plasma dalam sumsum tulang khas
disertai lesi osteolitik dan terdapat protein monoklonal dalam serum dan urine.
Angka kejadian mieloma multipel pada skala dunia, diperkirakan bahwa sekitar
86.000 kasus insiden terjadi setiap tahun. Mieloma multipel merupakan 1% dari
semua keganasan dan 10% dari tumor hematologi.
Menurut American Cancer Society (2015) beberapa faktor risiko yang
dapat menyebabkan seseorang menderita mieloma multipel, usia, jenis kelamin,
ras, riwayat keluarga, lingkungan dan pekerjaan, kegemukan, memiliki sel plasma
lainnya seperti monoklonal gammopathy (MGUS) atau plasmasitoma soliter.
Sampai saat ini belum ada penyebab pasti, Penyebab yang sampai saat ini
ditemukan akibat mutasi gen yang terjadi dalam sel mieloma. Meskipun beberapa
pasien dengan mieloma multipel tidak memiliki gejala yang spesifik, berikut
adalah gejala yang umum dari penyakit ini yaitu nyeri tulang, tanda anemis, gejala
infeksi, gejala gagal ginjal dan hiperkalsemia, perdarahan akibat trombositopenia,
sindrom hiperviskositas, fraktur patologis dan gangguan saraf.
Diagnosis mieloma multipel dapat ditegakan dengan beberapa diagnosis
salah satunya adalah menurut Durie dan Salmon adalah (1). Kriteria mayor,
Plasmasitoma pada biopsi jaringan, Plasmasitoma pada sumsum tulang dengan
plasma sel > 30 %, Spike dari globulin monoklonal pada elektroforesis, seperti Ig
G > 35 g/l, Ig A > 20 g/l, Ekspresi light chain urine > 1 g/24 jam tanpa adanya
amiloidosis ; (2). Kriteria minor, Plasmasitoma pada sumsum tulang dengan sel
plasma 10-30%, Terdapat spike globulin monoklonal, tetapi nilainya kurang dari
nilai yang diatas, Terdapat lesi osteolitik, IgM normal < 0,5 g/l, Ig A < 1 g/l atau Ig
G < 6 g/l. Diagnosis mieloma multipel ditegakan apabila, terdapat 1 mayor dan 1
minor positif, atau 3 minor positif.
Pengobatan mieloma multpel bertujuan untuk menghancurkan sel kanker,
mencegah dampak yang akan ditimbulkan dengan mengontrol penyakit,
mempertahankan kualitas hidup, menghilangkan gejala lain dan mencegah
kekambuhan mieloma multipel. Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan
adalah, kemoterapi, medikamentosa, radiasi, bedah dan suportif terapi.
Komplikasi yang dapat terjadi adalah patah tulang, hiperkalsemia,
penekanan spinal cord, hiperviskositas, gagal ginjal. Prognosis mieloma multipel
sangat bervariasi, sebagaian besar ditentukan oleh tingkat penyakit serta dampak
pada organ. Terdapat klasifikasi CRAB untuk mengidentifikasi organ yang
terkena, klasifikasi sebagai berikut, C adalah Calcium Elevation (>10 mg/L), R
adalah Renal Disfunction (creatinine >2 mg/dL), A adalah Anemia (hemoglobin
<10 g/dL atau ≥2 g/dL), B adalah Bone Disease
ix
Durie dan Salmon membuat kriteria stadium berdasarkan tingkat keparahan
penyakit sebagai berikut :
Stadium I, memenuhi semua kriteria ini : Foto rontgen normal atau dijumpai lesi
osteolitik soliter, Laboratorium : Kadar Hb > 10 g/dl, Kalsium serum ≤ 12 mg/dl,
Ig G < 5 g/dl atau igA < 3 g/dl dalam serum atau rantai ringan dalam urine < 4
g/24 jam. Stadium II, Terletak antara stadium I dan III, namun tidak memenuhi
secara lengkap stadium I maupun Stadium III. Stadium III memenuhi satu atau
lebih kriteria : Foto rontgen normal atau di jumpai lesi osteolitik luas,
Laboratorium: Kadar Hb < 8.5 g/dl, Kalsium serum > 12 mg/dl, Ig G < 7 g/dl atau
igA < 5 g/dl dalam serum atau rantai ringan dalam urine > 12 g/24 jam.
Subklasifikasi : A: Jika kreatinin serum < 2 mg/dl, B: Jika kreatinin serum > 2
mg/dl
Untuk mengetahui data serta karakteristik pasien mieloma multipel di
RSUP Sanglah Denpasar pada tahun 2014-2015, telah dilakukan penelitian
deskriptif retrospektif. Populasi target penelitian ini adalah penderita multipel
mieloma yang berobat dari tahun 2014 sampai tahun 2015 di RSUP Sanglah
Denpasar. Sampel Penelitian adalah penderita multipel mieloma yang berobat dari
tahun 2014 sampai tahun 2015 RSUP Sanglah Denpasar yang memenuhi kriteria
inklusi serta eksklusi. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah total sampling. Pengambilan data sekunder di peroleh dari
rekam medis di RSUP Sanglah yang kemudian dilakukan pengolahan data,
kemudian disajikan dalam bentuk tabel, diagram pie, dan diagram bar.
Proporsi terbesar penderita mieloma multipel di RSUP Sanglah adalah :
usia penderita mieloma >50 tahun sebesar 82,6%, jenis kelamin adalah laki-laki
sebesar 65,2%, pekerjaan petani sebanyak 10 orang, keluhan terbanyak adalah
lemas 95,7%, temuan pemeriksaan fisik terbanyak yaitu, anemis 87%, temuan
laboratorium yaitu, rata-rata leukosit sebesar 6.51 × 103/mm3 ± 2.864, trombosit
sebesar 168.62 × 103/mm3 ± 121.232, dan urea sebesar 26.45 g/hari ± 32.268.
Level hemoglobin adalah 8-9,9 g/dl sebesar 39,1, Kadar kreatinin < 2 mg/dl
sebesar 82,6%, serum kalsium < 10 mg/dl sebanyak 30,4%, jumlah sel plasma
30% - 70% sebanyak 52,2%. Proporsi pengobatan, terbanyak adalah kemoterapi
sebesar 100%, kondisi sewaktu pulang terbanyak membaik 73,9%.
x
SUMMARY
CHARACTERISTIC OF PATIENT WITH MULTIPLE MYELOMA IN
RSUP SANGLAH ON PERIOD 2014-2015
Multiple myeloma is cancer of blood cell that develops in the bone
marrow, characterized by osteolitic lesion and monoclonal protein in the serum
and urine. The incidence of multiple myeloma in all over the world is around
86.000 cases per year. Multiple myeloma contributes in 1% of all kind of
malignant case and 10% of hematological tumor.
According to American Cancer Society (2015) there are some risk factor
that caused multiple myeloma such as: age, gender, race, family history,
environment and workplace exposures, obesity, and the other plasma cell diseases
like monoklonal gammopathy (MGUS) or solitary plasmacytoma. But, there is no
evidence of specific cause. The latest evidence said that multiple myeloma caused
by gene mutation on myeloma cell. Most of patient with multiple myeloma don’t
experience specific symptoms, but there are general features of this disease such
as: pain on the bone, anemic, sign of infection, symptoms of kidney failure and
hypercalcemia, bleeding et causa thrombocytopenia, hyperviscosity syndrome,
pathological fractures and neurological disorder.
There are some diagnosis criteria of multiple myeloma, one of them is
criteria by Durie and Salmon. The criteria divided into major and minor criteria.
(1). Major criteria : plasmacytoma on tissue biopsy, plasmacytoma on bone
marrow with plasma cell > 30 %, spike of monoclonal globulin on electrophoresis
(Ig G > 35 g/l, Ig A > 20 g/l), light chain urine expression >1 g/24 hours without
amyloidosis. (2). Minor criteria : plasmacytoma on bone marrow with plasma cell
10-30 %, spike of monoclonal globulin on electrophoresis but the level is less than
the major criteria, osteolitic lesion, normal IgM < 0,5 g/l, Ig A < 1 g/l or Ig G < 6
g/l. The diagnosis is confirmed when there are 1 major criteria and 1 minor criteria
or 3 minor criteria.
The goals of multiple myeloma’s treatment are to destruct the cancer cell,
prevent the complication by controlling the cell growth, increase the quality of life,
treat the symptoms and prevent relaps. There are some treatment methods such as
chemotherapy, drugs, radiation, surgery and supportive therapy.
Some complications that caused by multiple myeloma such as fracture,
hypercalcemia, spinal cord compression, hyperviscosity, and kidney failure. The
prognosis of multiple myeloma is depends on stage of the disease and the impact
to the organ. CRAB classification classified the involved organ on some group: C
if there is Calcium Elevation (>10 mg/L), R if there is Renal Disfunction
(creatinine >2 mg/dL), A if there is Anemia (hemoglobin <10 g/dL atau ≥2 g/dL),
B if there is Bone Disease.
Durie and Salmon made staging criteria based on severity of the disease:
Stage I (low cell mass) if fulfill all of the following: hemoglobin value >10 g/dL,
serum calcium value normal or <10.5 mg/dL, bone X-ray, normal bone structure
xi
(scale 0) or solitary bone plasmacytoma only, low M-component production rates
IgG value <5.0 g/dL, IgA value <3.0 g/dL, urine light chain M-component on
electrophoresis <4 g/24h. Stage II (intermediate cell mass) if the disease fitting
neither stage I nor stage III. Stage III (high cell mass) if there are one or more of
the following: hemoglobin value <8.5 g/dL, serum calcium value >12 mg/dL
advanced lytic bone lesions (scale 3), high M-component production rates, IgG
value >7.0 g/dL, IgA value >5.0 g/dL, urine light chain M-component on
electrophoresis >12 g/24h. Subclassification : A for a relatively normal renal
function (serum creatinine value) <2.0 mg/dL, B for abnormal renal function
(serum creatinine value) >2.0 mg/dL.
A descriptive retrospective was established to know about the
characteristics of patient with multiple myeloma in RSUP Sanglah during 2014-
2015. The target populations of this study are the patients who were suffering from
multiple myeloma and hospitalized in RSUP Sanglah for period of 2014-2015. The
samples of this study are the target populations who were meet the inclusion
criteria. The sample is total sampling which are taken from the medical record,
analyzed statistically, and presented on table, pie diagram, and bar diagram.
The biggest proportion of multiple myeloma patient in RSUP Sanglah are
characterized by: age >50 years (82,6%), male (65,2%), farmer (10 person), main
complaint found to be weak (95,7%), and anemic look on physical examination
(87%). The laboratory examination characterized by: leukocyte (6.51 × 103/mm3 ±
2.864), platelet (168.62 × 103/mm3 ± 121.232), and uremic nitrogen (26.45 g/hari ±
32.268). Hemoglobin level 8-9,9 g/dl (39,1%), creatinin level< 2 mg/dl (82,6%),
calcium serum< 10 mg/dl (30,4%), plasma count 30% - 70% (52,2%). The biggest
proportion of the treatment is chemotherapy (100%) and health status by the time
they were discharged from hospital is on good condition (73,9%).
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Gambaran
Karakteristik Pasien Mieloma Multipel Di RSUP Sanglah Pada Tahun 2014-
2015” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan penelitian ini
penulis dibantu oleh banyak pihak. Penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. DR. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), M.Kes sebagai Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana atas segala fasilitas yang telah disediakan.
2. dr. Ni Made Renny A. Rena, Sp.PD sebagai pembimbing utama atas segala
masukan yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
3. dr. I Wayan Losen Adnyana, SpPD-KHOM sebagai penguji skripsi ini.
4. Pihak-pihak yang mendukung penyelesaian skripsi ini.
Penulis sadar penelitian ini jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan. Akhir kata,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Denpasar, 27 Oktober 2016
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN ..............................................................................................i
SAMPUL DALAM ............................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ...................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ....................................................v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT .......................................................................................................vii
RINGKASAN .....................................................................................................xiiI
SUMMARY ........................................................................................................x
KATA PENGANTAR ........................................................................................xii
DAFTAR ISI .......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xviii
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ..........................................................xx
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
1.4.1 Manfaat Keilmuan ....................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Pelayanan ...................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 5
2.1 Definisi .................................................................................................. 5
2.2 Epidemiologi .......................................................................................... 5
2.3 Faktor Risiko .......................................................................................... 6
xiv
2.4 Etiologi .................................................................................................. 7
2.5 Patofisiologi ........................................................................................... 8
2.6 Manifestasi Klinis .................................................................................. 10
2.7 Diagnosis ............................................................................................... 11
2.7.1 Tes Laboratorium ........................................................................ 11
2.7.1.1 Tes Darah ........................................................................ 12
2.7.1.2 Biopsi Sumsum Tulang ................................................... 13
2.7.1.3 Tes Urin ........................................................................... 14
2.7.2 Tes Radiologi ............................................................................... 14
2.8 Terapi ..................................................................................................... 15
2.8.1 Kemoterapi .................................................................................. 16
2.8.2 Medikamentosa ............................................................................ 17
2.8.3 Terapi Radiasi .............................................................................. 18
2.8.4 Bedah ........................................................................................... 18
2.8.5 Perawatan Suportif ...................................................................... 18
2.9 Komplikasi ............................................................................................. 21
2.10 Stadium dan Prognosis ........................................................................ 23
2.10.1 Stadium ...................................................................................... 23
2.10.2 Prognosis ................................................................................... 26
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP ............................................. 27
3.1 Kerangka Berpikir .................................................................................. 27
3.2 Konsep Penelitian................................................................................... 28
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 29
4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................. 29
4.2 Subjek Penelitian .................................................................................... 29
4.2.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 29
4.2.2 Sampel Penelitian ........................................................................ 29
4.3 Pengambilan Sampel .............................................................................. 29
4.2.1 Kriteria Subjek ............................................................................. 29
4.2.2 Teknik pengumpulan sampel ....................................................... 30
4.4 Alur Penelitian ....................................................................................... 31
4.5 Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................. 31
xv
4.6 Jenis Data ............................................................................................... 31
4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ..................................... 32
4.7.1 Prosedur Pengambilan ................................................................. 32
4.7.2 Pengumpulan Data ....................................................................... 32
4.8 Pengolahan Data dan Analisis ................................................................ 32
4.8.1 Teknik Pengolahan data .............................................................. 32
4.8.2 Analisa Data ................................................................................ 32
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 33
5.1 Hasil ....................................................................................................... 33
5.1.1 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Sosiodemografi ........................................................................... 33
5.1.2 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Keluhan ....................................................................................... 34
5.1.3 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Temuan Pemeriksaan Fisik ......................................................... 35
5.1.4 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Tipe Pengobatan .......................................................................... 36
5.1.5 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Temuan Laboratorium ................................................................. 37
5.1.6 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Level Hemoglobin ....................................................................... 38
5.1.7 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Kadar Kreatinin ........................................................................... 39
5.1.8 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Serum Kalsium ............................................................................ 39
5.1.9 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Jumlah Sel Plasma ...................................................................... 40
5.1.10 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Kondisi Sewaktu Pulang ........................................................... 41
5.2 Pembahasan ............................................................................................ 42
5.2.1 Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Sosiodemografi ........................................................................... 42
5.2.2 Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan Keluhan
Pasien ......................................................................................... 45
5.2.3 Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan Temuan
Pemeriksaan Fisik ....................................................................... 46
xvi
5.2.4 Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan Tipe
Pengobatan .................................................................................. 47
5.2.5 Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan Temuan
Laboratorium ............................................................................... 48
5.2.6 Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan Level
Hemoglobin ................................................................................. 48
5.2.7 Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan Kadar
Kreatinin ...................................................................................... 49
5.2.8 Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan Serum
Kalsium ....................................................................................... 50
5.2.9 Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan Jumlah Sel
Plasma ......................................................................................... 51
5.2.10 Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan Kondisi
Sewaktu Pulang ........................................................................ 52
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 53
6.1 Simpulan ............................................................................................... 53
6.2 Saran ...................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 55
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 International Staging Sistem (ISS) ......................................... 25
Tabel 2.2 Indikator Prognosis Mieloma Multipel .................................. 26
Tabel 5.1 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Sosiodemografi di RSUP Sanglah tahun 2014-2015 ............. 33
Tabel 5.2 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Keluhan di RSUP Sanglah tahun 2014-2015 ........................ 34
Tabel 5.3 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Temuan Pemeriksaan Fisik di RSUP Sanglah tahun
2014-2015 .............................................................................. 35
Tabel 5.4 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Tipe Pengobatan di RSUP Sanglah tahun 2014-2015 ........... 36
Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Temuan Laboratorium di RSUP Sanglah tahun 2014-2015 .. 37
Tabel 5.6 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Level Hemoglobin di RSUP Sanglah tahun 2014-2015 ........ 38
Tabel 5.7 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Kadar Kreatinin di RSUP Sanglah tahun 2014-2015 ............ 39
Tabel 5.8 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Serum Kalsium di RSUP Sanglah tahun 2014-2015 ............. 39
Tabel 5.9 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Jumlah sel plasma di RSUP Sanglah tahun 2014-2015 ...... 40
Tabel 5.10 Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel Berdasarkan
Kondisi Sewaktu Pulang di RSUP Sanglah tahun
2014-2015 ............................................................................ 41
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Proses Pembentukan Sel Darah dari Stem Sel ................... 2
Gambar 2.1 Sel Multipel Mieloma ......................................................... 5
Gambar 2.2 Pembelahan pada sel plasma normal dan pada sel mieloma
multipel .............................................................................. 9
Gambar 3.1 Konsep Penelitian ............................................................... 28
Gambar 4.1 Alur Penelitian..................................................................... 31
Gambar 5.1 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel
Berdasarkan Usia di RSUP Sanglah tahun
2014-2015 .......................................................................... 42
Gambar 5.2 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel
Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUP Sanglah tahun
2014-2015 .......................................................................... 43
Gambar 5.3 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel
Berdasarkan Pekerjaan di RSUP Sanglah tahun
2014-2015 .......................................................................... 44
Gambar 5.4 Diagram Batang Distribusi Proporsi Penderita Mieloma
Multipel Berdasarkan Keluhan Pasien di RSUP Sanglah
Tahun 2014-2015 ............................................................... 45
Gambar 5.5 Diagram Batang Distribusi Proporsi Penderita Mieloma
Multipel Berdasarkan Pemeriksaan Fisik di RSUP Sanglah
Tahun 2014-2015 ............................................................... 46
Gambar 5.6 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel
Berdasarkan Pengobatan di RSUP Sanglah tahun
2014-2015 .......................................................................... 47
xix
Gambar 5.7 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel
Berdasarkan Hemoglobin di RSUP Sanglah tahun
2014-2015 .......................................................................... 48
Gambar 5.8 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel
Berdasarkan Kadar Kreatinin di RSUP Sanglah tahun
2014-2015 .......................................................................... 49
Gambar 5.9 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel
Berdasarkan Serum Kalsium di RSUP Sanglah tahun
2014-2015 .......................................................................... 50
Gambar 5.10 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel
Berdasarkan Jumlah Sel Plasma di RSUP Sanglah tahun
2014-2015 .......................................................................... 51
Gambar 5.11 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Mieloma Multipel
Berdasarkan Serum Kondisi Sewaktu Pulang di RSUP
Sanglah tahun 2014-2015 .................................................. 52
xx
DAFTAR ARTI SINGKATAN, LAMBANG, DAN ISTILAH
SINGKATAN
MM : Mieloma Multipel
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
DNA : Deoksiribosa nukleat
IL : Interleukin
Ig : Imunoglobulin
MGUS : Monoclonal Gammopathy of Undetermined Significance
UV : Ultra Violet
CRP : C-reactive protein
Cr : Kreatinin
MRI : Magnetic Resonance Imaging
Hb : Hemoglobin
WHO : World Health Organization
SMM : Smoldering Multiple Myeloma
LAMBANG
> menyatakan lebih dari
< menyatakan kurang dari
≤ menyatakan kurang dari atau sama dengan
≥ menyatakan lebih dari atau sama dengan
% menyatakan bilangan dalam bentuk persen
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kanker secara umum tumbuh akibat sel-sel tubuh mulai membelah tanpa
henti dan menyebar ke jaringan sekitarnya pada stadium tertentu. Kanker bisa
tumbuh hampir di mana saja dalam tubuh manusia, yang terdiri dari triliunan sel.
Umumnya, sel-sel manusia tumbuh dan membelah untuk membentuk sel-sel baru
ketika tubuh membutuhkan. Ketika sel-sel menjadi tua atau menjadi rusak,
mereka mati, dan sel-sel baru yang akan menggantikannya. Ketika sel kanker
berkembang, proses yang teratur ini rusak. Sel-sel membelah secara tidak normal,
sel-sel tua atau rusak bertahan hidup ketika mereka harusnya mati, dan sel-sel
baru terbentuk ketika mereka tidak diperlukan (American Cancer Society, 2015).
Kejadian kanker diperkirakan akan terus meningkat menjadi 180% dalam
15 tahun ke depan karena terjadinya transisi epidemiologi, menyebabkan
meningkatnya angka harapan hidup, meningkatnya proporsi orang tua, dan kontrol
sukses penyakit pada masa kanak-kanak (Khatib O, dkk, 2008).
1
2
Sumber : (National Comprehensive Cancer Network, 2016) Gambar 1.1 Semua jenis sel darah terbentuk dari stem sel
Sistem kekebalan tubuh terdiri dari beberapa jenis sel yang bekerja sama
untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya. Limfosit adalah jenis sel utama dari
sistem kekebalan tubuh. Jenis utama limfosit adalah sel-sel T dan sel B. Ketika sel
B berubah menjadi sel plasma, sel plasma akan membentuk antibodi atau disebut
immunoglobulin yang membantu serangan tubuh dan membunuh kuman. Limfosit
banyak terdapat di kelenjar getah bening, sumsum tulang, usus, dan aliran darah
(Alexander DD, 2007 ; National Comprehensive Cancer Network, 2016).
Sel plasma terutama ditemukan di sumsum tulang. Selain sel plasma,
sumsum tulang normal memiliki sel-sel yang membuat sel-sel darah normal yang
berbeda. Neoplasma sel plasma adalah penyakit di mana tubuh membuat terlalu
banyak sel plasma di sumsum tulang dan sel-sel ini tidak normal. Sel-sel plasma
abnormal membuat protein M, yang merupakan antibodi abnormal yang tumbuh
di sumsum tulang dan dapat menyebabkan darah mengental yang akan merusak
3
ginjal. Sel-sel plasma abnormal juga dapat membentuk tumor di tulang atau
jaringan lunak. Ketika hanya ada satu tumor, penyakit ini disebut Plasmasitoma
A. Bila ada lebih dari satu tumor, penyakit ini disebut Mieloma multipel
(Alexander DD, 2007).
Angka kejadian mieloma multipel pada skala dunia, diperkirakan bahwa
sekitar 86.000 kasus insiden terjadi setiap tahun (47.000 laki-laki dan 39.000
perempuan). Sekitar 63.000 orang dilaporkan meninggal karena penyakit ini
setiap tahun (33.000 laki-laki dan 30.000 perempuan). Mieloma multipel
merupakan 1% dari semua keganasan dan 10% dari tumor hematologi (Alexander
DD, 2007; Syahrir, M, 2009).
Perbandingan etnis dalam populasi Amerika Serikat menunjukkan
kejadian mieloma multipel hampir dua kali lipat antara kulit hitam dibandingkan
dengan orang kulit putih, sementara orang-orang asal Asia, terutama Cina dan
Jepang, mengalami kejadian yang jauh lebih rendah (Alexander DD, 2007; Brown
LM, dkk, 2008). Prevalensi kemungkinan akan mengalami peningkatan seiring
dengan meningkatnya tingkat harapan hidup selama dekade terakhir (Brenner H,
dkk, 2009). Angka kejadian mieloma multipel (MM) di Indonesia khusunya di
Bali masih banyak yang belum dilaporkan, maka dari itu peneliti ingin mencari
data mengenai karakteristik mieloma multipel di Bali khususnya di RSUP
Sanglah.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana gambaran karakteristik pasien mieloma multipel di RSUP
Sanglah pada tahun 2014-2015?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien mieloma multipel di
RSUP Sanglah tahun 2014-2015.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Manfaat Keilmuan
Proposal penelitian ini sebagai informasi dasar dalam dunia penelitan
agar dapat dilanjutkan ke jenjang penelitian yang lebih tinggi.
1.4.2 Manfaat Pelayanan
a. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
dari sebuah penelitian lebih lanjut.
b. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
informasi tambahan bagi institusi bersangkutan.