View
19
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aborsi
Citation preview
Hukum Abosi dalam Agama Islam dan
Negara
Pacaran sudah menjadi
aktivitas yang lumrah, bahkan
sebagian orang tua mlinder
dan merasa malu jika anaknya
tidak mempunyai pacar,
karena menurut pandangan
mereka orang yang tidak
pacaran, adalah orang yang
tidak bisa bergaul dan masa
depannya suram,serta susah
mencari jodoh. Tidak sedikit
dari mereka yang akhirnya
melakukan hubungan seks di
luar pernikahan dan hamil,
kemudian berakhir dengan
pengguran kandungan dengan
paksa.
borsi dalam istilah fikih sering disebut dengan
isqhoth (menggugurkan) atau ilqaa
(melempar) atau tharhu (membuang) (al
Misbah al Munir , hlm : 72 )
Aborsi ini dibagi menjadi dua :
Pertama : Aborsi Kriminalitas adalah aborsi yang
dilakukan dengan sengaja karena suatu alasan dan
bertentangan dengan undang-undang yang berlaku.
Kedua : Aborsi Legal, yaitu Aborsi yang
dilaksanakan dengan sepengetahuan pihak yang
berwenang.
Pandangan Islam Terhadap Nyawa,
Janin dan Pembunuhan
Pandangan umum ajaran Islam tentang nyawa, janin dan
pembunuhan, yaitu sebagai berikut :
Manusia adalah ciptaan Allah yang mulia, tidak boleh
dihinakan baik dengan merubah ciptaan tersebut, maupun
mengranginya dengan cara memotong sebagiananggota
tubuhnya, maupun dengan cara memperjual belikannya, maupun
dengan cara menghilangkannya sama sekali yaitu dengan
membunuhnya, sebagaiman firman Allah swt : .
Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan umat manusia (
Qs. al-Isra:70)
Dilarang membunuh anak (termasuk di dalamnya janin yang masih dalam kandungan), hanya karena takut miskin. Sebagaimana firman Allah swt :
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa
yang besar. (Qs al Isra : 31)
Hukum Aborsi Dalam Islam.
Di dalam teks-teks al Quran dan Hadist tidak didapati secara
khusus hukum aborsi, tetapi yang ada adalah larangan untuk
membunuh jiwa orang tanpa hak, sebagaimana firman Allah swt
:
Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan
sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia
kekal di dalamnya,dan Allah murka kepadanya dan
melaknatnya serta menyediakan baginya adzab yang besar( Qs
An Nisa : 93 )
Begitu juga hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Masud
bahwasanya Rosulullah saw bersabda :
Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan
penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari.
Setelah genap empat puluh hari kedua, terbentuklah segumlah
darah beku. Ketika genap empat puluh hari ketiga , berubahlah
menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus
malaikat untuk meniupkan roh, serta memerintahkan untuk
menulis empat perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian,
amal, serta nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia.
( Bukhari dan Muslim )
Dibolehkan menggugurkan
janin walaupun sudah
ditiupkan roh kepadanya,
jika hal itu merupakan satu-
satunya jalan untuk
menyelamatkan ibu dari
kematian. Karena menjaga
kehidupan ibu lebih
diutamakan dari pada
menjaga kehidupan janin
Menggugurkan janin
sebelum peniupan roh
hukumnya haram. Dalilnya
bahwa air mani sudah
tertanam dalam rahim dan
telah bercampur dengan
ovum wanita sehingga siap
menerima kehidupan, maka
merusak wujud ini adalah
tindakan kejahatan .
Pendapat ini dianut oleh
Ahmad Dardir , Imam
Ghozali dan Ibnu Jauzi (
Syareh Kabir : 2/ 267, Ihya
Ulumuddin : 2/53, Inshof :
1/386)
Adapun status janin yang
gugur sebelum ditiup rohnya
(empat bulan) , telah
dianggap benda mati, maka
tidak perlu dimandikan,
dikafani ataupun disholati.
Sehingga bisa dikatakan
bahwa menggugurkan
kandungan dalam fase ini
tidak dikatagorikan
pembunuhan, tapi hanya
Undang undang yang mengatur
mengenai aborsi
Dalam KUHP Bab XIX Pasal 346 s/d 350 dinyatakan sebagai
berikut :
Pasal 346 : Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain
untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.
Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja
menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama dua belas tahun.(2) Jika perbuatan itu
mengakibatkan matinya wanita tersebut,diancam dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggunakan atau mematikan kandunga seorang wanita
dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan.(2) Jika perbuatan itu
mengakibatkan matinya wanita tersebut,diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349 : Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukankejahatan berdasarkan pasal 346,
ataupun membantu melakukan salah satu kejahatan
dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan
dalam pasal itu dapat dditambah dengan sepertiga
dandapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian
dalam manakejahatan dilakukan.
Created by :
Silvi Faizatuluhmi
Nana Media
Nia Suherna