22
A. Definisi Istilah dermatitis seboroik (D.S.) dipakai untuk segolongan kelainan kulit yang didasari oleh factor konstitusi dan bertempat predileksidi tempat-tempat seboroik. 1 Dermatitis seboroik (DS) adalah penyakit kulit dengan peradangan superfisialis kronis, dengan predileksi pada area seboroik, yang remisi dan eksaserbasi. 2,5,6 Area seboroik yaitu bagian badan yang banyak kelenjar sebasea (kalenjar lemak) yaitu: kepala (“Scalp”, telinga, saluran telinga, belakang telinga, leher), muka (alis mata, kelopak mata, glabella, lipatan nasolabial, bibir, kumis, pipi, hidung, janggut/ dagu), badan atas ( daerah presternum, daerah interskapula, areolae mammae) dan pelipatan-pelipatan (ketiak, pelipatan bawah mammae, umbilicus, pelipatan paha, daerah anogenital dan pelipatan pantat). 1,2,3,4,5 Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit pada daerah yang banyak mengandung kelenjar sebasea. 3,5 A. Etiopatogenesis Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Factor predisposisinya ialah kelainan konstitusi berupa status seboroik (seborrhoeic state) yang rupanya diturunkan, bagaimana caranya belum dipastikan. Banyak percobaan telah dilakukan untuk menghubungkan penyakit ini dengan infeksi oleh bakteri atau Pityrosporum ovale yang merupakan flora normal kulit manusia. Pertumbuhan Pityrosporum ovale yang berlebihan dapat mengakibatkan reaksi inflamasi, baik akibat produk metabolitnya yang masuk ke dalam epidermis, maupun karena sel jamur itu sendiri, melalui aktivasi sel limfosit T dan sel Langerhans. 1,2,5,6 Dermatitis seboroik berhubungan erat dengan keaktivan glandula sebasea. Glandula tersebut aktif pada bayi yang baru lahir, kemudian menjadi tidak aktif selama 8-12 tahun akibat stimulasi hormon androgen dari ibu berhenti. Dermatitis seboroik pada bayi terjadi pada umur bulan-bulan pertama, kemudian jarang pada usia sebelum akil balik dan insidennya mencapai puncaknya pada umur 18-40 tahun, kadang-kadang pada umur tua. Dermatitis seboroik lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. 1,2,3,4,5,6 Meskipun kematangan kelenjar sebasea rupanya merupakan faktor timbulnya dermatitis seboroik, tetapi tidak ada hubungan langsung secara kuantitatif antara keaktifan kelenjar tersebut dengan suseptibilitas untuk memperoleh dermatitis seboroik. Dermatitis seboroik dapat diakibatkan oleh proliferasi epidermis yang meningkat seperti pada psoriasis. Pada orang yang telah mempunyai faktor predisposisi, timbulnya dermatitis seboroik dapat disebabkan oleh faktor kelelahan, stres emosional, infeksi, atau defisiensi imun. 1,2,3,4,6 Etiologi yang lain antara lain sebum meningkat penumpukannya pada kulit yang tidak bargerak, misalnya pada kelainan neurologis; hygiene yang buruk; variasi suhu dan kelembaban yang rendah; dermatitis seboroik yang luas dan sukar diobati dipikirkan

A Aaaaaaa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asasa

Citation preview

Page 1: A Aaaaaaa

A. Definisi

Istilah dermatitis seboroik (D.S.) dipakai untuk segolongan kelainan kulit yang didasari oleh factor konstitusi dan

bertempat predileksidi tempat-tempat seboroik.1

Dermatitis seboroik (DS) adalah penyakit kulit dengan peradangan superfisialis kronis, dengan predileksi pada

area seboroik, yang remisi dan eksaserbasi.2,5,6

Area seboroik yaitu bagian badan yang banyak kelenjar sebasea (kalenjar lemak) yaitu: kepala (“Scalp”, telinga,

saluran telinga, belakang telinga, leher), muka (alis mata, kelopak mata, glabella, lipatan nasolabial, bibir, kumis,

pipi, hidung, janggut/ dagu), badan atas ( daerah presternum, daerah interskapula, areolae mammae) dan

pelipatan-pelipatan (ketiak, pelipatan bawah mammae, umbilicus, pelipatan paha, daerah anogenital dan

pelipatan pantat).1,2,3,4,5

Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit pada daerah yang banyak mengandung kelenjar sebasea.3,5

A. Etiopatogenesis

Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Factor predisposisinya ialah kelainan konstitusi berupa status

seboroik (seborrhoeic state) yang rupanya diturunkan, bagaimana caranya belum dipastikan. Banyak percobaan

telah dilakukan untuk menghubungkan penyakit ini dengan infeksi oleh bakteri atau Pityrosporum ovale yang

merupakan flora normal kulit manusia. Pertumbuhan Pityrosporum ovale yang berlebihan dapat mengakibatkan

reaksi inflamasi, baik akibat produk metabolitnya yang masuk ke dalam epidermis, maupun karena sel jamur itu

sendiri, melalui aktivasi sel limfosit T dan sel Langerhans.1,2,5,6

Dermatitis seboroik berhubungan erat dengan keaktivan glandula sebasea. Glandula tersebut aktif pada bayi

yang baru lahir, kemudian menjadi tidak aktif selama 8-12 tahun akibat stimulasi hormon androgen dari ibu

berhenti. Dermatitis seboroik pada bayi terjadi pada umur bulan-bulan pertama, kemudian jarang pada usia

sebelum akil balik dan insidennya mencapai puncaknya pada umur 18-40 tahun, kadang-kadang pada umur tua.

Dermatitis seboroik lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.1,2,3,4,5,6

Meskipun kematangan kelenjar sebasea rupanya merupakan faktor timbulnya dermatitis seboroik, tetapi tidak

ada hubungan langsung secara kuantitatif antara keaktifan kelenjar tersebut dengan suseptibilitas untuk

memperoleh dermatitis seboroik. Dermatitis seboroik dapat diakibatkan oleh proliferasi epidermis yang

meningkat seperti pada psoriasis. Pada orang yang telah mempunyai faktor predisposisi, timbulnya dermatitis

seboroik dapat disebabkan oleh faktor kelelahan, stres emosional, infeksi, atau defisiensi imun.1,2,3,4,6

Etiologi yang lain antara lain sebum meningkat penumpukannya pada kulit yang tidak bargerak, misalnya pada

kelainan neurologis; hygiene yang buruk; variasi suhu dan kelembaban yang rendah; dermatitis seboroik yang

luas dan sukar diobati dipikirkan karena infeksi HIV, terutama pada kelompok resiko tinggi karena imunosupresi

sehingga pertumbuhan “yeast” meningkat; lebih sering pada orang-orang yang banyak m,emakan lemak dan

minum alkohol.2,3,4,6

B. Manifestasi Klinis

Kelainan kulit terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan, batasnya agak kurang

tegas. Dermatitis seboroik yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama-skuama yang halus, mulai

Page 2: A Aaaaaaa

sebagai bercak kecil yang kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan skuama-skuama yang halus dan

kasar. Kelainan tersebut disebut pitiriasis sika (ketombe, dandruff). Bentuk yang berminyak disebut pitiriasis

steatoides yang dapat disertai eritema dan krusta-krusta yang tebal. Kadang-kadang ditemukan erosi dengan

krusta yang sudah mengering berwarna kekuningan. Rambut pada tempat tersebut mempunyai kecenderungan

rontok, mulai di bagian verteks dan frontal. Penderita akan mengeluh rasa gatal yang hebat.1,3,4,5,6

Bentuk yang berat ditandai dengan adanya bercak-bercak yang berskuama dan berminyak disertai eksudasi dan

krusta tebal. Sering meluas ke dahi, glabela, telinga posaurikular dan leher. Pada daerah dahi tersebut, batasnya

sering cembung.1,4,5,6

Pada bentuk yang lebuh berat lagi, seluruh kepala tertutup oleh kruata-krusta yang kotor, dan berbau tidak

sedap. Pada bayi, skuama-skuama yang kekuningan dan kumpulan debris-debris epitel atau krusta tebal, pecah-

pecah dan berminyak yang lekat pada kulit kepala daerah frontal dan parietal tanpa ada dasar kemerahan dan

kurang atau tidak gatal disebut cradle-cap. Dapat pula ditemukan lesi tampak kemerahan atau merah

kekuningan yang tertutup dengan skuama berminyak, kurang atau tidak gatal.1,2,4,5

Pada daerah supraorbiatal, skuama-skuama halus dapat terlihat di alis mata, kulit di bawahnya eritematosa dan

gatal, disertai bercak-bercak skuama kekuningan, dapat terjadi pula blefaritis, yakni pinggir kelopak mata merah

disertai skuama-skuama halus.1,5

Dermatitis seboroik dapat bersama-sama dengan akne yang berat. Jika meluas dapat menjadi eritroderma, pada

bayi disebut penyakit Leiner.1

Pada dewasa (dimulai usia puber, rata-rata pada 18-40 tahun, dapat pula usia tua). Pada area seboroik, khas

tapak lesi maculae atau patch, folikular, perifolikular atau papulae, kemerahan atau kekuningan yang ringan

sampai berat, inflamasi, skuama dan krusta tipis sampai tebal yang kering, basah atau berminyak.2,5,6

C. Diagnosis Banding

Diagnosis banding dermatitis seboroik adalah:1,3

1. Psoriasis.

Pada psoriasis: skuama berlapis-lapis, kasar, tanda tetesan lilin dan Auspitz.

Psoriasis yang mengenai scalp: skuama lebih tebal dan putih seperti mika, kelainan kulit pada perbatasan wajah

dan scalp dan tempat lain sesuai predileksi.1,3,4,5,6

2. Psoriasis inverse yang mengenai daerah fleksor.

3. Kandidosis yang terdapat pada lipatan paha dan perianal.1,3,6

Pada kandidosis: eritema berwarna merah cerah berbatas tegas dengan satelit-satelit di sekitarnya.

4. Otomikosis.

Pada otomikosis: terlihat elemen jamur pada sediaan langsung.

Page 3: A Aaaaaaa

5. Otitis eksterna.

Pada otitis eksterna: menyebabkan tanda-tanda radang, jika akut terdapat pus.

6. Tinea barbae.

Pada tinea barbae: pada daerah jenggot, berupa papula-papula menyerupai folikulitis yang dalam.1,3,5

7. Tinea kapitis (favus).

Pada tinea kapitis: biasanya tampak bercak-bercak botak dengan abses yang dalam, rambut putus-putus dan

mudah dilepas.1,3,5

Diagnosis banding tergantung berat dan lokasi penyakit: Pytiriasis kapitis (ketombe), psoriasis vulgaris,

dermatitis atopi, dermatitis kontak, rosasea, pemphigus erythematosus, pemphigus foliaceus, neurodermatitis,

pytiriasis rosea, pytiriasis versikolor, dermatofitosis, kandidiasis intertrigo, eritema intertrigo, eritrasma, erupsi

obat, penyakit Darier, penyakit Lettere-Siwe.2,5

D. Diagnosis

Penegakkan diagnosis berdasarkan:2,3

1. Gejala klinis yang khas.

2. Pemeriksaan histopatologi: gambaran dermatitis kronis, spongiosis lebih jelas. Pada epidermis dapat

ditemukan parakeratosis fokal dengan abses Munro. Pada dermis terdapat pelebaran ujung pembuluh darah di

puncak stratum papilaris disertai sebukan sel-sel neutrofil dan monosit.

3. Pemeriksaan KOH 10-20 %: negatif, tidak ada hifa atau blastokonidia.

4. pemeriksaan lampu Wood: fluoresen negatif (warna violet).

E. Terapi

Terapi dermatitis seboroik dapat meliputi:3

1. Umum

Hindari semua factor yang memperberat, makanan berlemak, dan stress emosi. Perawatan rambut, dicuci dan

dibersihkan dengan shampo.

1. Khusus

a) Sistemik

1) Antihistamin H1 sebagai penenang dan anti gatal.

Page 4: A Aaaaaaa

2) Vitamin B kompleks.

3) Kortikosteroid oral dapat menurunkan insiden dermatitis seboroik. Misalnya Prednison 20-30 mg sehari untuk

bentuk berat. Jika telah ada perbaikan, dosis diturunkan perlahan-lahan.1,3,6

4) Antibiotik seperti penisilin, eritromisin pada infeksi sekunder (dermatitis seboroik).1,3

5) Preparat azol akhir-akhir ini sangat berpengaruh terhadap P. Ovale, juga dapat memengaruhi berat ringannya

dermatitis seboroik. Misalnya Ketokonazol 200 mg per hari.1,3,4,5,6

6) Isotretinoin dapat digunakan pada kasus yang rekalsitran. Efeknya mengurangi aktivitas kelenjar sebasea.

Ukuran kelenjar tersebut dapat dikurangi sampai 90%, akibatnya terjadi pengurangan produksi sebum. Dosisnya

0,1-0,3 mg per kg berat badan per hari, perbaikan tampak setelah 4 minggu. Sesudah itu diberikan dosis

pemeliharaan 5-10 mg per hari selama beberapa tahun yang ternyata efektif untuk mengontrol penyakitnya.1

7) Narrow band UVB (TL-01) yang cukup aman dan efektif. Setelah pemberian terapi 3 x seminggu selama 8

minggu, sebagian besar penderita mengalami perbaikan.1

b) Topikal

1) Cuci rambut dengan Selenium sulfida (selsun) seminggu 2-3 kali scalp dikeramasi selama 5-15 menit atau

dengan larutan Salisil 1% atau larutan belerang 2-4% atau dalam bentuk krim.3,4,5,6

2) Kortikosteroid topikal atau krim dapat memberi kesembuhan sementara.3,6

F. Prognosis

Prognosis dermatitis seboroik adalah baik, jika faktor-faktor pencetus dapat dihilangkan.3

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda Adhi, Budimulja Unandar, “Dermatitis Seboroik” dan “Tinea Kapitis”, dalam Djuanda Adhi, Ilmu

Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Edisi Ketiga, Hal 93-95, 183-185, Balai

Penerbit FKUI, Jakarta, 2002

2. Suparlan, A., G., dkk, “Kandidiasis”, dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi, LAB/ UPF Ilmu Penyakit Kulit dan

Kelamin, RSUD Dokter Soetomo, Hal 15-18, Surabaya, 1994

3. Siregar, R., S., “Dermatitis Seboroika”, dalam Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi Kedua, Hal 104-

106, Balai Penerbit EGC, Jakarta, 2002

4. Anonim, “Seborrheic Dermatitis”,

dalamhttp://www.aocd.org/skin/dermatologic_disease/seborrheic_dermatology.html., American Osteopasthic

College of Dermatology, 2004

Page 5: A Aaaaaaa

5. Selden, Samuel, “Seborrheic Dermatitis”, dalam http://www.emedicine.com/DERM/topic396.htm., September

23, 2005

6. Schwartz, Robert, et all, “Seborrheic Dermatitis: An Overview”, dalam http://www.aafp.org/afp., American

Family Physician, July 1, 2006

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dermatitis Seboroik

2.1.1 Definisi

Dermatitis seboroik adalah dermatosis papulosquamous kronis umum

yang mudah dikenali.Penyakit ini dapat timbul pada bayi dan dewasa

dan seringkali dihubungkan dengan peningkatan produksi sebum

(sebaseus atau seborrhea) kulit kepala dan daerah folikel kaya sebaseus

pada wajah dan leher.Kulit yang terkena berwarna merah muda,

bengkak, dan ditutupi dengan sisik berwarna kuning-coklat dan

krusta(Fitzpatrick, 2010).

2.1.2 Insiden

Dermatitis seboroik memiliki dua puncak usia, yang pertama pada bayi

dalam 3 bulan pertama kehidupan dan yang kedua sekitar dekade

keempat sampai ketujuh kehidupan. Tidak ada data yang tepat tersedia

kejadian dermatitis seboroik pada bayi, tetapi gangguan ini

umum.Penyakit pada orang dewasa diyakini lebih umum daripada

psoriasis.Penyakit inimempengaruhi setidaknya 3-5% dari populasi di

Amerika Serikat. Pria lebih sering terkena daripada wanita pada semua 7

kelompok umur.Dermatitis seboroik ditemukan pada 85% pasien

dengan infeksi HIV.Dermatitis seboroik banyak terjadi pada pasien

yang menderita penyakit parkinson karena produksi sebumnya

meningkat (Fitzpatrick, 2010).

2.1.3 Manifestasi Klinik

Page 6: A Aaaaaaa

Gambaran khas dermatitis seboroik adalah eritema dengan

warnakemerahan dan ditutupi dengan sisik berminyak besar yang

dapat dilepaskan dengan mudah.Pada kulit kepala, lesi dapat bervariasi

dari sisik kering (ketombe) sampai sisik berminyak dengan eritema

(Gambar 1.A). Pada wajah, penyakit ini sering mengenai bagian

medial alis, yaitu glabella (Gambar 1.B), lipatan nasolabial (Gambar

1.C), concha dari daun telinga, dan daerah retroauricular (Gambar

1.D). Lesi dapat bervariasi dalam tingkat keparahan eritema sampai

sisik halus (Gambar 1.E).Pria dengan jenggot, kumis, atau jambang,

lesi mungkin melibatkan daerah yang ditumbuhi rambut (Gambar 1.F),

dan lesi hilang jika daerah tersebut dicukur.Daerah dada medial pada

pria terlihat petaloid yang bervariasi dan ditandai dengan bercak merah

terang di pusat dan merah gelap di tepi (Gambar 1.G).Pasien yang

terinfeksi HIV, lesi terlihat menyebar dengan pertanda inflamasi

(Gambar 1.H).8

Gambar 2.1.Manifestasi klinis dermatitis seboroik (Naldi, 2009).

2.1.4 Etiologi Dan Patogenesis

Meskipun banyak teori yang ada, penyebab dermatitis seboroik masih

belum diketahui secara pasti. Namun ada tiga faktor yang berkaitan

dengan munculnya dermatitis seboroik, yaitu aktivitas kelenjar

sebaseus, peran mikroorganisme, dan kerentanan individu (De Angelis

dkk., 2005; Fitzpatrick, 2010)

1. Aktivitas Kelenjar Sebaseus (Seborrhea)9

Kelenjar sebaseus terbentuk pada minggu ke-13 sampai minggu

ke-16 dari kehamilan.Kelenjar sebaseus menempel pada folikel

rambut, mensekresikan sebum ke kanal folikel dan ke permukaan

kulit. Kelenjar sebaseus berhubungan dengan folikel rambut di

Page 7: A Aaaaaaa

seluruh tubuh, hanya pada telapak tangan dan telapak kaki yang

tidak memiliki folikel rambut dimana kelenjar sebaseus sama

sekali tidak ada. Kelenjar sebaseus yang terbesar dan paling padat

keberadaannya ada di wajah dan kult kepala.Rambut yang

berhubungan dengan kelenjar sebaseus yang ukurannya besar,

sering memiliki ukuran yang kecil.Terkadang pada daerah tersebut,

tidak disebut dengan folikel rambut, tapi disebut dengan folikel

sebaseus. Kelenjar sebaseus mensekresikan lipid dengan cara

mengalami proses disintegrasi sel, sebuah proses yang dikenal

dengan holokrin. Aktivitas metabolik sel dalam kelenjar sebaseus

bergantung status differensiasi.Sel bagian luar terdiri atas sel

membran basal, ukuran kecil, berinti dan tidak mengandung lipid.

Lapisan ini mengandung sel yang terus membelah mengisi kelenjar

sebagai sel yang dilepaskan pada proses ekskresi lipid. Selama sel

ini bergerak ke bagian tengah kelenjar, sel mulai menghasilkan

lipid dan membesar mengandung banyaklipid sehingga inti dan

struktur sel lain hancur. Sel ini mendekati duktus sebaseus,

sehingga sel akan mengalami desintegrasi dan melepaskan isi.

Sebum adalah cairan kuning yang terdiri dari trigliserid,

asamlemak, wax ester, sterol ester, kolesterol dan squalene. Saat 10

disekresi, komposisi sebum terdiri dari trigliserid dan ester yang

dipecah menjadi digliseid,monogliserid dan asam lemak bebas oleh

mikroba komensal kulit dan enzim lipase.Sebum manusia

mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh, dengan

kandungan asam lemak tidak jenuh yang lebih tinggi. Belum

diketahui secara pasti apa fungsi sebum, namun diduga sebum

mengurangi kehilangan air dari permukaan kulit sehingga kulit

Page 8: A Aaaaaaa

tetap halus dan lembut (Fitzpatrick, 2010).

Sebum juga punya efek ringan bakterisidal dan fungistatik.Hormon

androgen, khususnya dihidrotestoteron menstimulai aktivitas

kelenjar sebaseus. Kelenjar sebaseus manusia mengandung 5α-

reductase, 3α- dan 17α-hydroxysteroid dehydrogenase,yang

merubah androgen yang lebih lemah menjadi

dihydrotestosteron,yang akan mengikatkan dirinya pada reseptor

spesifik di kelenjar sebaseus kemudian meningkatkan sekresinya

(Hunter, 2002).

Kelenjar sebaseus mempunyai reseptor dehidroepiandrosteron

sulfas (DHEAS) yang juga berperan dalam aktivitas kelenjar

sebaseus. Level DHEAS tinggi pada bayi baru lahir, rendah pada

anak usia 2-4 tahun dan mulai tinggi pada saat ekskresi sebum

mulai meningkat (Layton, 2010).

Seborrhea merupakan faktor predisposisi dermatitis

seboroik,namun tidak selalu didapatkan peningkatan produksi

sebum pada semua pasien.Dermatitits seboroik lebih sering terjadi 11

pada kulit dengan kelenjar sebaseus aktif dan berhubungan dengan

produksi sebum.Insiden dermatitis seboroik juga tinggi pada bayi

baru lahir karena kelenjar sebaseusyang aktif yang dipengaruhi

oleh hormon androgen maternal, dan jumlah sebum menurun

sampai pubertas (Fitzpatrick, 2010).

2. Efek Mikroba

Unna dan Sabouraud, adalah yang pertama menggambarkan

penyakit dermatitis seboroik melibatkan bakteri, jamur, atau

keduanya.Hipotesis ini kurang didukung, meskipun bakteri dan

jamur dapat diisolasi dalam jumlah besar dari situs kulit yang

Page 9: A Aaaaaaa

terkena.

Malassezia merupakan jamur yang bersifat lipofilik, dan jarang

ditemukan pada manusia.Peranan malassezia sebagai faktor

etiologi dermatitis seboroik masih diperdebatkan.Dermatitis

seboroik hanya terjadi pada daerah yang banyak lipid sebaseusnya,

lipid sebaseus merupakan sumber makanan malassezia.Malassezia

bersifat komensalpada bagian tubuh yang banyak lipid.Lipid

sebaseus tidak dapat berdiri sendiri karena mereka saling berkaitan

dalam menyebabkan dermatitis seboroik (Schwartz,

2007;Fitzpatrick, 2010).

3. Kerentanan Individu

Kerentanan atau sensitivitas individu berhubungan dengan respon

pejamu abnormal dan tidak berhubungan dengan

Malassezia.Kerentanan pada pasien dermatitis seboroik disebabkan 12

berbedanya kemampuan sawar kulit untuk mrncegah asamlemak

untuk penetrasi.Asam oleat yang merupakan komponen utama dari

asam lemak sebum manusia dapat menstimulasi deskuamasi mirip

dandruff. Penetrasi bahan dari sekresikelenjarsebaseus pada

stratum korneum akan menurunkan fungsi dari sawar kulit, dan

akan menyebabkan inflamasi serta squama pada kulit kepala. Hasil

metabolit ini dapat menembus stratum korneum karena berat

molekulnya yang cukup rendah(<1-2kDa) dan larut dalam lemak

(Gemmer, 2005).

2.1.5 Obat - Obatan

Beberapa obat telah dilaporkan untuk menghasilkan lesi mirip

dermatitis seboroik seperti arsenik, emas, metildopa, cimetidine, dan

neuroleptik. Dermatitis seboroik wajah diamati pada 8% dari 347

Page 10: A Aaaaaaa

pasien yang menerima terapi Psoralen Plus Ultraviolet A (PUVA)

untuk psoriasis dan terjadi dalam beberapa hari sampai 2 minggu

setelah awal pengobatan. Lesi dihindari dengan menutupi wajah

selama iradiasi(Fitzpatrick, 2010).

2.1.6 Kelainan Neurotransmitter

Dermatitis seboroik sering dikaitkan dengan berbagai kelainan

neurologis, sertaadanya kemungkinan pengaruh dari sistem saraf.

Kondisi neurologis ini termasuk parkinsonpostencephalitic, epilepsi,

cedera supraorbital, kelumpuhan wajah, poliomyelitis, 13

syringomyeliadan quadriplegia. Stres emosional tampaknya

memperburuk penyakit.Jumlah penderita dermatitis seboroik

dilaporkan banyak di antara pasukan tempur di masa perang. Penyakit

Parkinson merupakan penyakit yang berperandalam timbulnya

penyakit dermatitis karena terjadi peningkatan produksi sebum yang

mempengaruhi pertumbuhan Malassezia (Fitzpatrick, 2010: Gupta,

2004).

2.1.7 Faktor Fisik

Telah diperkirakan bahwa aliran darah kulit dan suhu kulit mungkin

bertanggung jawab untuk distribusi dermatitis seboroik.Variasi

musiman suhu dan kelembaban yang berhubungan dengan perjalanan

penyakit.Temperatur rendah pada musim dingin,kelembaban rendah

pada ruangan yang diberi penghangat diketahui memperburuk kondisi

dermatitis seboroik.

2.1.8 Proliferasi Epidermal Menyimpang

Proliferasi epidermal meningkat pada dermatitis seboroik, hal ini

menjelaskan mengapa terapi sitostatik dapat memperbaiki

kondisi(Fitzpatrick, 2010).

Page 11: A Aaaaaaa

2.1.9 Gangguan Gizi

Kekurangan zinc pada pasien dapat disertai dengan dermatitis mirip

dermatitis seboroik. Dermatitis seboroik tidak disebabkan karena 14

defisiensi zinc, tidak juga dihasilkan respon dengan terapi pemberian

zinc.Dermatitis seboroik pada bayi mungkin memiliki patogenesis

yang berbeda.Baik itu kekurangan biotin karena sebab sekunder,

kekurangan holocarboxylase atau kekurangan biotinidase, dan

metabolisme abnormal asam lemak esensial telah dipikirkan sebagai

kemungkinan (Fitzpatrick, 2010).

2.1.10Terapi

Terapi dermatitis seboroik bertujuan menghilangkan sisik dan krusta,

penghambatan kolonisasi jamur, pengendalian infeksi sekunder, dan

pengurangan eritema serta gatal. Pasien dewasa harus diberitahu

tentang sifat kronis penyakit dan memahami bahwa terapi bekerja

dengan caramengendalikan penyakit dan bukan dengan mengobati.

Prognosis dermatitis seboroik infantil sangat baik karena kondisinya

yang jinak dan self-limited.

1. Bayi

Pengobatan terdiri dari langkah-langkah berikut: penghapusan

krusta dengan 3 sampai 5 % asam salisilat dalam minyak zaitun

atau air, kompres minyak zaitun hangat, pemakaian

glukokortikosteroid-potensi rendah (misalnya 1 % hidrokortison)

dalam bentuk krim atau lotion selama beberapa hari, antijamur

topikal seperti imidazoles dalam sampo bayi yang lembut.15

2. Dewasa

Karena penyakit dermatitis seboroikbersifat kronis, dianjurkan

menggunakan terapi yang ringan dan hati-hati.Obat anti-inflamasi

Page 12: A Aaaaaaa

dan jika diperlukan agen antimikroba atau antijamur harus

digunakan.

a. Kulit Kepala

Sering keramas dengan shampoo yang mengandung 1-2,5%

selenium sulfida, imidazoles (misalnya 2% ketokonazole),

pyrithione seng, benzoil peroksida, asam salisilat, atau deterjen

dianjurkan. Krusta (Remah) atau sisik dapat hilang oleh

pemakaian semalam glukokortikosteroid atau asam salisilat

dalam air atau bila perlu dipakai dengan caradressing

(dibungkus). Tincture, agen beralkohol, tonik rambut, dan

produk sejenis biasanya memperburuk peradangan dan harus

dihindari.

b. Wajah Dan Leher

Pasien harus menghindari kontak dengan agen berminyak dan

mengurangi atau menghilangkan penggunaan

sabun.Glukokortikosteroid potensi rendah (1% hidrokortison

biasanya cukup) sangat membantu di awal perjalanan

penyakit.Pemakaian jangka panjang yang tidak terkontrol akan 16

menyebabkan efek samping seperti dermatitis steroid,

fenomena reboundsteroid, steroid rosacea, dan perioral

dermatitis.

2.2 Konsep Kualitas Hidup

2.2.1 Definisi

Kualitas hidup adalah persepsi individu mengenai posisi mereka dalam

kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka

hidup dan dalam kaitannya dengan tujuan mereka, harapan, standar

dan kekhawatiran.Ini adalah konsep yang luas dan kompleks yang

Page 13: A Aaaaaaa

dipengaruhi kesehatan fisik seseorang, keadaan psikologis, tingkat

kemandirian, hubungan sosial, keyakinan pribadi dan hubungan

mereka dengan fitur menonjol dari lingkungan mereka.Faktor

demografi yang mempengaruhi kualitas hidup meliputi usia, jenis

kelamin dan status ekonomi (WHO, 1997; Rubin, 2000).

2.2.2 Komponen

Menurut Universitas Toronto, komponen kualitas hidup

terbagimenjadi Being, Belonging, and Becoming.Kualitas hidup terdiri

dari kepentingan relatif dan sejauh mana kenikmatan seseorang

sehubungan dengan masing-masing dimensi.Kualitas hidup begantung

pada adaptasi kehidupan manusia setiap saat dan dari perspektif

masing-masing (Kurtus, 2005).17

Kualitas hidup dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu kesehatan,

kepemilikan (hubungan individu dengan lingkungan) dan harapan

(prestasi dan aspirasi individu).

a. Kesehatan

Kesehatan dalam kualitas hidup dapat dibagi menjadi 3 bagian

yaitu secara fisik, psikologis, dan spiritual.Bagian fisik terbagi

menjadi olahraga, kesehatan fisik, nutrisi, pakaian, personal

hygiene dan penampilan fisik secara umum.Bagian psikologis

terbagi menjadi kognitif, kesadaran, perasaan, harga diri, konsep

diri dan kontrol diri.Bagian spiritual terbagi menjadi nilai-nilai

pribadi, standar-standar pribadi, dan kepercayaan spiritual.

b. Kepemilikan

Kepemilikan dalam kualitas hidup dibagi menjadi dua bagian

yaitu secara fisik dan sosial.Bagian fisik terdiri dari rumah, tempat

kerja/sekolah, masyarakat dan tetangga/lingkungan.Bagian sosial

Page 14: A Aaaaaaa

yaituhubungan dengan keluarga, teman/rekan kerja, orang lain,

lingkungan dan masyarakat.

c. Harapan

Merupakan keinginan atau harapan yang akan dicapai sebagai

perwujudan dari individu seperti terpenuhinya nilai (prestasi dan

aspirasi individu) sehingga individu tersebut merasa memiliki

nilai(berharga) di dalam lingkungan keluarga maupun

lingkungannya melalui sesuatu yang bermanfaat dari dirinya.18

2.2.3 Klasifikasi Kualitas Hidup

Kualitas hidup yang baik berarti menjalani hidup dengan kualitas

tinggi.Semua agama besar dan filsafat memiliki gagasan tentang

kehidupan yang baik mulai dari kehidupan yang baik dicapai dengan

sikap positif tertentu untuk hidup atau dengan mencari ke dalam diri

sendiri.Pengertian tentang kehidupan yang baik terkait erat dengan

budaya (Vendegodt, 2003).

Tiga aspek dari kualitas hidup :

1 .Kualitas hidup subjektif adalah seberapa baik sebuah kehidupan dari

yang dirasakan setiap individu. Setiap individu secara pribadi

mengevaluasi bagaimana ia memandang hal-hal, perasaan, dan

gagasan-gagasan. Seorang individu merasa puas dengan kehidupan

sendiri dan merasa bahagia adalah aspek yang mencerminkan

kualitas hidup subjektif.

2 .Kualitas eksistensial kehidupan berarti seberapa baik kehidupan

seseorang pada tingkat yang lebih dalam, tentang keberadaan

individu tersebut.Hal ini diasumsikan bahwa seorang individu

memiliki sifat alami ingin dihormati dan bahwa individu tersebut

dapat hidup dengan harmonis.

Page 15: A Aaaaaaa

3 .Kualitas hidup objektif adalah bagaimana kehidupan seseorang

dirasakan oleh dunia luar.Pandangan ini dipengaruhi oleh budaya

di mana orang tersebut hidup.Kualitas hidup objektf

mengungkapkan bagaimana kemampuan seseorang untuk

beradaptasi dengan nilai-nilai budaya dan memberitahu kita sedikit 19

tentang kehidupan orang itu.Contoh mungkin status sosial harus

dimiliki seseorang untuk menjadi anggota yang baik dari budaya

tersebut.Kualitas hidup objektif berkaitan dengan kondisi eksternal

dan dapat diamati dengan mudah dari luar.

Ketiga aspek dari kualitas hidup dapat disusun dalam sebuah spektrum,

dengan jangkuan dari subjektif ke objektif.Elemen eksistensi ditengah,

karena elemen tersebut menyatukan elemen subjektif dan

objektif.Pusat eksistensi juga melambangkan kedalaman dari

kemanusiaan itu sendiri (gambar 2).Spektrum ini disebut spektrum

terintegrasi dari kualitas hidup atauintegrative quality-of-life (IQOL).

Gambar 2.2. Spektrum Kualitas Hidup (Vendegodt, 2003).20

2.2.4 Teori Integratif Dari Kualitas Hidup

1. Kesejahteraan

Aspek yang paling alami dari kualitas hidup subjektif adalah

kesejahteraan.Kualitas hidup di sini dilihat dalam bentuk

pemeriksaan seseorang dari kualitas hidupnya sendiri. Ketika kita

bertemu orang lain, kita selalu mengatakan, "Bagaimana

kabarmu?”Atau "Bagaimana kehidupanmu?" secara tidak langsung

kita meminta orang tersebut untuk memberi evaluasi terhadap

kualitas hidup mereka.Pertanyaan tersebut tidak memerlukan

penjelasan panjang mengenai persoalan hidup, hanya penilaian

spontan terhadap kehidupan secara umum. Namun, jika kita

Page 16: A Aaaaaaa

bertanya hal hal mendetail tentang bagaimana hal-hal dalam hidup

mereka, kita akan mendapat jawaban lebih kompleks. Pertanyaan

tentang kesejahteraan akan dijawab dengan penjelasan. Jika

seseorang memberitahu bahwa hal-hal tidak berjalan dengan baik,

sebagai contoh urusan kantor yang tidak terlalu lancar, kesehatan

yang sedang buruk, ini berarti bahwa kesejahteraan terkait erat

dengan bagaimana hal-hal berfungsi dalam dunia yang objektif dan

dengan faktor-faktor eksternal kehidupan.

2. Kepuasan Dengan Kehidupan

Merasa puas berarti merasa bahwa hidup telah menjadi seperti

yang diinginkan.Ketika harapan, kebutuhan, keinginan seseorang

dalam hidup terwujud dalam dunia nyata, itu artinya orang tersebut

sudah merasa puas dengan kehidupan.Kepuasan adalah sebuah 21

keadaan mental. Keselarasan ini dapat tercipta dalam dua cara

yaitu seseorang berusaha merubah dunia eksternal sehinggadunia

eksternal tersebut menjadi seperti yang dia inginkan dan sesuai

dengan impiannya, atau orang tersebut menyerah dalam mencapai

impiannya karena merasa tidak realistis sehingga orang

tersebutakan beradaptasi dengan keadaan dunia apa adanya. Kedua

pendekatan ini menghasikan kepuasanyang sama. Namun, kedua

strategi kehidupan menghasilkan kehidupan yang sama sekali

berbeda. Salah satu kehidupan impiannya terwujud dan kehidupan

yang lain menyerah dari menggapai impiannya, tetapi kedua

kehidupan tersebut akan memuaskan. Dengan demikian, kepuasan

tidak selalu melibatkan kesadaran dalam potensi hidup, pemenuhan

kebutuhan, atau kemampuan untuk berfungsi dengan baik dalam

kehidupan obyektif. Seseorang dapat merasa puas dengan

Page 17: A Aaaaaaa

kehidupannya walaupun merasa tidak enak perasaannya

3. Kebahagiaan

Kebanyakan orang menggunakan kata ini dengan hati-hati, karena

memiliki makna khusus.Mereka menggunakannya dengan penuh

penghargaan.Menjadi bahagia bukan hanya menjadi ceria.Ini

adalah perasaan khusus yang berharga dan sangat diinginkan,

tetapi sulit untuk dicapai.Banyak orang menghubungkan konsep

kebahagiaan dengan sifat manusia, kebahagiaan datang pada orang

yang luar biasa dapat harmonis dengan sifatnya.Sayangnya, tidak

banyak orang percaya bahwa kebahagiaan di terima dengan 22

beradaptasi kepada budaya dan faktor-faktor yang berhubungan.

Dengan kata lain, kebahagiaan membutuhkan seorang individu

yang tidak meminta terlalu banyak tapi berjuang terhadap apa yang

sangat penting baginya.

4. Arti Hidup

Arti dari kehidupan adalah konsep yang pentingdan jarang

digunakan.Kita hanya membicarakan arti dari kehidupan dengan

keluarga atau teman terdekat kita.Orang yang mencari arti dari

kehidupan sering berhadapan dengan situasi yang

membingungkan, dimana nilai dari kehidupan dilihat secara

berbeda.Muncul pertanyaan-pertanyaan pada orang yang mencari

arti dari kehidupan, seperti apakah orang tersebut telah melakukan

hal yang benar dalam kehidupan, apakah orang tersebut mendapat

pekerjaan yang tepat, apakah kepercayaan yang dianutnya benar,

dan lain-lain.Pencarian arti dalam hidup melibatkan pemilihan halhal yang berartidan tidak berarti dalam kehidupan.Pertanyaan

tentang arti kehidupan menjadi sangat personal, dan sangat sedikit

orang yang berusaha menjawabnya, karena dengan berusaha

Page 18: A Aaaaaaa

mencari arti dari kehidupan, kita mempertaruhkan keamanan kita

dalam hidup.Permasalahan dari mempunyai makna dari hidup

adalah arti atau makna tersebut dapathilang.Orang dapat bunuh diri

ketika makna dari hidupnya hilang.Ketidakbermaknaan dari hidup

menjadi alasan mengapa 1.400 orang bunuh diri di Denmark setiap 23

tahun.Arti dari kehidupan adalah tema dari agama.Masing-masing

agama punya deskripsi berbeda tentang arti dari hidup.

5. Pandangan Biologi Kualitas Hidup

Dari sudut pandang biologis, manusia adalah organisme hidup dan

sekumpulan sel. Dilihat dari sudut ini, kesehatan fisik

merefleksikan keadaan biologis.Jika ada hubungan antara kualitas

hidup dan penyakit, itu mungkin terletak jauh di dalam manusia

sehubungan dengan pusat eksistensi mereka (berhubungan dengan

kesehatan dan jiwa) dan bukan pada permukaan sehubungan

dengan seberapa baik mereka merasa.Hubungan antara kualitas

hidup dan penyakit paling baik diilustrasikan dengan menggunakan

teori individu sebagai sistem biologis.

6. Menyadari Potensi Hidup

Manusia terus berkembang, menyadari potensinya dalam

kehidupan menjadi konsep kunci dalam kualitas hidup.Teori

tentang kualitas hidup adalah teori tentang hubungan alam dengan

manusia.Dimulai dari sel menjadi organism kemudian menjadi

makhluk sosial (makhluk yang bermasyarakat).

7. Pemenuhan Kebutuhan

Konsep pemenuhan kebutuhan jauh lebih abstrak dibandingkan

dengan aspek yang lain. Kebutuhan berkaitan dengan kualitas

hidup, jika semua kebutuhan kita terpenuhi maka derajat kualitas

Page 19: A Aaaaaaa

hidup kita tinggi. Kebutuhan merupakan ekspresi dari sifat kita,

sesuatu yang secara umum dimiliki semua manusia. Kebutuhan ini 24

juga terkait erat dengan keinginan dan kepuasan. Pemenuhan

kebutuhan tidak sama dengan kesejahteraan.Pemenuhan kebutuhan

adalah sesuatu yang akan dirasa nyaman jika kita dapat

memenuhinya (Vendegodt, 2003).

2.2.5 Instrumen Kualitas Hidup

Pemeriksaan kualitas hidup penyakit kulit, banyak kuesioner yang

tersedia, salah satunya adalah kuesioner Dermatology Life Quality

Iindex (DLQI) atau di sebut juga kuesioner Indeks Kualitas Hidup

dalam Dermatologi (IKHD).KuesinerDLQI ini dibuat oleh Finlay AY

pada tahun 1992 dan digunakan pada pasien dewasa umur lebih dari

16 tahun. Kuesioner DLQI dapat digunakan secara rutin oleh dokter

untuk membantu konsultasi klinis, proses pembuatan evaluasi dan

keputusan klinis. Kuesioner ini mudah dimengerti dan dapat

langsung diberikan kepada pasien untuk diisi (Finlay, 1994).

Situs dermatology.org, menjelaskan kuesioner IKHD dapat dianalisis

dalam enam bagian berikut:

a. Gejala dan perasaan : Pertanyaan 1 dan 2 Skor maksimum 6

b. Kegiatan sehari-hari : Pertanyaan 3 dan 4 maksimum Skor 6

c. Kenyamanan : Pertanyaan 5 dan 6 Skor maksimum 6

d. Pekerjaan dan sekolah : Pertanyaan 7 Skor maksimum 3

e. Hubungan pribadi : Pertanyaan 8 dan 9 Skor maksimum 6

f. Pengobatan : Pertanyaan 10 Skor maksimum 325

Penilaian untuk setiap pertanyaan dalam kuesioner adalah sebagai

berikut:

Amat sangat nilai 3, sangat nilai 2, sedikit nilai 1, tidak sama

Page 20: A Aaaaaaa

sekali nilai 0, tidak relevan nilai 0, pertanyaan tidak dijawab nilai 0,

dan pada pertanyaan nomor 7 jika dijawab ya dalam “menghalangi

bekerja atau belajar” nilai 3.DLQI dinilai dengan menjumlahkan

semua nilai dari tiap pertanyaan dengan nilai maksimal 30 dan

minimal 0. Makin tinggi nilai yang didapat, makin terganggu kualitas

hidup. Kuesioner DLQI juga dapat dinyatakan dalam persentase

terhadap nilai maksimal yaitu 30.

Arti dari nilai IKHD :

a. 0 – 1 Tidak berpengaruh terhadap kehidupan pasien.

b. 2 – 5 Sedikit berpengaruh terhadap kehidupan pasien.

c. 6 – 10 Berpengaruh sedang terhadap kehidupan pasien.

d. 11 – 20 Sangat berpengaruh terhadap kehidupan pasien.

e. 21 – 30 Amat sangat berpengaruh terhadap kehidupan pasien.

Interpretasi dari pertanyaan yang di jawab tidak benar atau tidak

lengkap:

a. Jika satu pertanyaan tidak diisi, maka diberi nilai 0 dan nilai

dijumlah dengan nilai maksimal 30.

b. Jika dua pertanyaan atau lebih tidak terisi, maka kuesioner tidak

dinilai.

c. Jika pertanyaan nomor 7 dijawab “ya”, maka diberi nilai 3. 26

d. Jika pertanyaan nomor 7 dijawab “tidak” atau “tidak relevan”

namun diberi tanda pada kotak “sangat”, maka diberi nilai 2 dan

jika “sedikit” diberi nilai 1.

e. Jika 2 pilihan respon atau lebih diberi tanda, maka yang dicatat

adalah pilihan respon dengan nilai tertinggi.

f. Jika ada respon diantara dua kotak, maka yang dicatat adalah nilai

terendah.

Page 21: A Aaaaaaa

Di Indonesia, DLQI ini sudah valid dan banyak digunakan (Cantika,

2012).