49
SINDROMA DISPEPSIA IBNU HISYAM T 1

Dis Pepsi Aaaaaaa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dispepsia

Citation preview

Page 1: Dis Pepsi Aaaaaaa

SINDROMA DISPEPSIA

IBNU HISYAM T

1

Page 2: Dis Pepsi Aaaaaaa

SINDROMA DISPEPSIA• Bukan istilah dari suatu nama penyakit• Tapi istilah untuk suatu sindroma/kumpulan dari beberapa

gejala/keluhan, berupa:• Nyeri di daerah ulu hati (epigastrium)• Rasa panas di epigastrium• Rasa tidak nyaman (discomfort) di epigastrium• Kembung• Mual – muntah• Rasa cepat kenyang/perut rasa cepat penuh/begah• Rasa seperti menyesak dari ulu hati ke atas

Menurut konsensus ROMA II th 2000, adalah:• “Dyspepsia refers to pain or discomfort centered in

the upper abdomen” 2

Page 3: Dis Pepsi Aaaaaaa

EPIDEMIOLOGI15 – 30% dari populasi umum pernah mengalami

dispepsiaDijumpai 30% dari pasien dokter praktek umum60% dari semua pasien di klinik gastroenterologiDi Negara barat: prevalensi 7 – 41% • (yang berobat hanya 10-20%)

Di Indonesia : data secara nasional (-)

3

Page 4: Dis Pepsi Aaaaaaa

Etiologi Dispepsia

Keluhan2 dispepsia timbul sbg akibat kondisi2 sbb:

1. Akibat penyakit/gangguan dalam lumen saluran cerna atas, seperti penyakit:

• Tukak gaster (ulkus lambung)• Ulkus duodenum• Inflamasi : gastritis/duodenitis• Tumor gaster• Gastropati karena :

• NSAID/OAINS• ASA

4

Page 5: Dis Pepsi Aaaaaaa

2. Penyakit2 hati, pankreas, dan bilier, spt: hepatitis, pankreatitis, kolesistitis dll

3. Penyakit sistemik, spt : DM, GGK, hamil, PJK, CHF

4. Ggn fungsional Non Organik (dispepsia fungsional) = dispepsia non ulkus- 30% dari kasus dispepsia- tanpa kelainan/ggn organik/struktural

5

Page 6: Dis Pepsi Aaaaaaa

KLASIFIKASIDISPEPSIA ORGANIKDISPEPSIA NON ORGANIK (DISPEPSIA FUNGSIONAL)

6

Page 7: Dis Pepsi Aaaaaaa

• DISPEPSIA ORGANIK :1.Tukak peptik,ulkuk duodenum2.Gastritis3.Batu kandung empedu4.Pankreatitis kronik5.Gangguan metabolik

• DISPEPSIA FUNGSIONAL1.Tipe dispepsia seperti ulkus2.Tipe dispepsia dismotilitas3.Dispepsia non spesifik

• DISPEPSIA FUNGSIONAL MENURUT ROME III 20061.Post-prandial distress sindrome2.Epigastrik pain syndrome 7

Page 8: Dis Pepsi Aaaaaaa

• Dispepsia fungsional menurut ROME III 2016 di bagi :1.Post-prandial distress syndrom ; dmn pasien merasa penuh

setelah mkan dalam porsi yang biasa/rasa cepat kenyng shg tidak bisa menghabiskan porsi mknan.

2.Epigastrik pain syndrom :dmn pasien mengeluh nyeri dan rasa terbakar,hilang timbul,berpusat di epigastrium,bgian perut lainnya/daerh dada.

8

Page 9: Dis Pepsi Aaaaaaa

Patofisiologi Berbagai hipotesis mekanisme telah di anjurkan untuk

menerrangkan patogenesis terjadinya dispepsia fungsional ini.proses patologik yang paling bnyak adalah : hipotesis asam lambung dan inflamasi,gangguan motorik ,hipotesis hipersensivitas viseral,hipotesis adanya gangguan psikologik dan psikiatrik.

• Faktor hipersekresi asam lambung• mukosa hipersensitif thd asam• Faktor infeksi Helicobacter pylori • Dismotilitas hipomotilitas antrum & ggn koord

antroduodenal perlambatan pengosongan lambung• Hormonal • Faktor dietik• Psikologis (stress kehidupan) berhub. dengan penurunan

kontraktilitas lambung 9

Page 10: Dis Pepsi Aaaaaaa

Gejala Klinis• gambaran klinis dispepsia fungsional terbagi

atas:1. Tipe spt ulkus

keluhan dominan nyeri epigastrium disertai nyeri malam hari

1. Tipe spt dismotilitas keluhan dominan kembung, mual, muntah, rasa penuh, cepat kenyang.

2. Tipe non pesifik tak ada keluhan dominan

10

Page 11: Dis Pepsi Aaaaaaa

Keluhan saluran cerna :• Disfagia• Nyeri dada• Nyeri /rasa panas epigastrium• Kembung Sindroma dispepsia• Nausea/mual• Vomitus/muntah• Cepat kenyang• Colic,mules• Diare• Melena• Hematokezia• konstipasi

11

Page 12: Dis Pepsi Aaaaaaa

Pendekatan Diagnostik pada Dispepsia

• Anamnesis : • gambaran, karakteristik dan lokasi keluhan• Pemeriksaan fisik abdomen:

• Nyeri tekan/lepas pada epigastrik

12

Page 13: Dis Pepsi Aaaaaaa

• Endoskopi (esofagoduodenoskopi), diindikasikan bila:• Dispepsia + Alarm symptoms :

• Petunjuk awal akan kemungkinan adanya kelainan organik: BB, anemia, muntah2 hebat, dugaan obstruksi, hematemesis,melena, keluhan berulang, umur > 45 th.

• Endoskopi dpt mengidentifikasi kelainan organik pada lumen sal.cerna, biopsi dan pengambilan spesimen untuk biakan kuman H. pylori

13

Page 14: Dis Pepsi Aaaaaaa

•USG : batu empedu, kolesistitis, sirosis hati, hepatoma dsb

•Radiologi (Barium meal) :•Dapat mengidentifikasi kelainan mukosa

14

Page 15: Dis Pepsi Aaaaaaa

TATALAKSANA DISPEPSIANON MEDIKAMENTOSA• Hindari makanan/minum sbg pencetus, makanan

merangsang spt: • Pedas• Asam• tinggi lemak• mengandung gas• Kopi• alkohol dll

• Bila muntah hebat, jgn makan dulu• Makan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil tapi sering• Hindari stress, 15

Page 16: Dis Pepsi Aaaaaaa

Alur tatalaksana ringkas diagnosis kasus dispepsia16

DISPEPSIA

Alarm symptoms

(anemia, BB, hematemesis, melena dsb)

Terapi empirik Eksplorasi diagnostik : (endoskopik, radiologi, USG dll)

Penyebab organik teridentifikasi

Terapi definitif

Penyebab organik tidak teridentifikasi

Dispepsia fungsional

- +Terapi gagal

Page 17: Dis Pepsi Aaaaaaa

Terapi Medikamentosa • ANTASIDA • H2 RESEPTOR ANTAGONIS• PPI• SITOPROTEKTIF (SUKRALFAT)• MISOPROSTOL

17

Page 18: Dis Pepsi Aaaaaaa

Terapi Medikamentosa 1. ANTASIDA Menetralkan asam lambung dengan cara mengurangi volume

HCl lambung yang dikeluarkan, dan mengahambat aktivitas enzim pepsin. Dengan mekanisme tersebut pul dapat mengurangi nyeri tukak peptik. Mula kerja anatasida sangat dipengaruhi oleh kelarutan kecepatan netralisasi asam. Sedangkan masa kerjanya dipengaruhi oleh makanan. Bersifat basah lemah, menaikkan PH tidak lebih dari 4.

Dibagi menjadi 2 golongan:- Sistemik : Diserap Usus- Obat: natrium bikarbonat- -Non sistemik: Tidak diserap usus- Obat: Aluminium dan Magnesium Hidroksida, Kalsium Karbonat,

Magnesium trisilikat. 18

Page 19: Dis Pepsi Aaaaaaa

1. Natrium Bikarbonat Natrium Bikarbonat cepat menetralkan Hcl lambung karena daya larutnya tinggi. Diabsorbsi di usus halus sehingga menyebabkan urin bersifat alkalis. Sudah jarang di gunakan sebagai antasid,obat ini di gunkan untuk mengatasi Asidosis Metabolik. Pada penyakit kelainan ginjal dapat terjadi Alkalosis Metabolik dan obat ini dapat menyebabkan retensi natrium dan edema. Penggunaan kronik natrium Bikarbonat memudahkan nefrolitiasis fosfat. Efek samping dapat terjadi Milk Alkali Sindrome. Dapat menyebabkan karbon dioksida, dan menimbulkan sendawa → Dilatasi lambung →perforasi. Tersedian dalam bentuk tablet 500-1000 mg. Dosis 1-4 g/hari 3x1

19

Page 20: Dis Pepsi Aaaaaaa

2. Aluminium HidroksidaDaya menetralkan asam lambungnya lambat, tetapi masa kerja panjang. Tidak dipengaruhi oleh makanan dan tidak diserap usus. Bersifat demulsen, dan absorben. Ion Aluminium dapat bereakssi dengan protein sehingga bersifat astringen.

Efek samping utama adalah konstipasi. Diatasi dengan garam magnesium. Mual,muntah, dan sindrom deplesi fosfat dapat terjadi. Mengurangi absorbsi vitamin dan tetrasiklin. Sering terjadi terutama pada pasien usia lanjut.

Tersedia dalam bentuk gel 3,6-4% Al.hidroksida dengan dosis 8ml. Bentuk lain tablet mengandung 50% al.hidroksida dengan dosis tunggal 0,6gram.

20

Page 21: Dis Pepsi Aaaaaaa

3. Kalsium KarbonatMerupakan antasida yang efektif, karena mula kerja cepat dan masa kerja lama, serta daya menetralkan asam lambung cukup tinggi. Tidak diabsorbsi usus dan diekskresi melalui ginjal.

Efek samping tersering konstipasi,mual, muntah, perdarahan sal.cerna, disfungsi ginjal, fenomena rebound. Efek serius lain yang dapat terjadi adalah hiperkalsemia, azotemia, kalsifikasi di ginjal. Terutama pada pasien usia lanjut dan pasien gagal ginjal. Tersedia dalam bentuk tablet 600 dan 1000 mg dengan dosis yang dianjurkan 1-2 gram.

21

Page 22: Dis Pepsi Aaaaaaa

4. Magnesium TrisilikatBekerja dengan cara menginaktivasi pepsin, besi, dan protein dalam makanan. Muka kerja lambat. Untuk menetralkan 30% HCL 0,1N dibutuhkan waktu 15 menit,sedangkan 60% HCL 0,,1N dibutuhkan waktu 60 menit. Memiliki sifat absorben yang baik. Diabsorbsi sebagian kecil melalui usus dan diekskresi melalui urin.

Efek samping tersering Diare. Terutama pada penggunaan jangka panjang. Tersedia dalam bentuk tablet 500mg dengan dosis yang dianjurkan 1-4 gram. Sediaan lain dalam bentuk bubuk mengandun 20-45% Mag.trisilikat.

22

Page 23: Dis Pepsi Aaaaaaa

AH2 Antagonis ReseptorNama Obat: Ranitidin, Simetidin, Famotidin, Nizatidin.

Merupakan penghambat sekresi asam lambung dengan cara menghambat H2 reseptor. Simetidin/RanitidinFarmakodinamik: Bekerja dengan cara menghambat reseptor H2 secara reversibel dan selektif. Simetidin dan ranitidin juga menganggu volume dan kadar pepsin di lambung.Farmakokinetik: Bioavalabilitas Simetidin oral 70%. Terikat protein plasma 20%. Absorbsi simetidin terjadi pada menit ke 60-90 dan dihambat makanan. Simetidin masuk ke dalam cairan SSP 10-20% dari kadar serum. Diekskresi dalam bentuk utuh di ginjal. Tidak dimetabolisme. Masa paruh eliminasi 2 jam. Bioavalabilitas ranitidin oral 50% dan meningkat pada pasien peny. Hati. Masa paruh sekitar 1,7-3jam, dan memanjang pada orang tua maupun gagal ginjal. Kadar puncak plasma tercapai dalam 1-3 jam.

23

Page 24: Dis Pepsi Aaaaaaa

Efek Samping: Nyeri kepala, malaise, mialgia, mual, diare, ruam kulit, kehilangan libido dan impoten. Simetidin mengikat reseptor androgen sehingga mengakibatkan disfungsi seksual dan ginekomastia. Interaksi Obat:-Antasida dan metoklopramid mengurangi bioavalabilitas oral simetidin 20-30%. -Mengurangi absorbsi obat ketoconazole sebanyak 50%.--Ranitidin dapat mengambat absorbsi diazepam dan mengurangi kadar plasmanya 25%.

24

Page 25: Dis Pepsi Aaaaaaa

FamotidinFarmakodinamik: Sama seperti simetidin/Ranitidin. Famotidin 3x lebih poten daripada ranitidin. Dan 20x lebih poten daripada simetidin.Farmakokinetik: Bioavalabilitas famotidin oral 40-50%. Mencapai kadar plasma dalam waktu 2 jam. Masa paruh 3-8 jam. Dimetabolisme di hati dan hasil metabolit utamanya adalah Famotidin S- Oksida. Dieksresi di ginjal dan 25% dalam bentuk utuh. Efek Samping: Biasanya jarang terjadi. Nyeri kepala, diare, dankonstipasi. Tidak memiliki efek antiandrogenik. Interaksi Obat: -Dosis: Tukak lambung/ tukak duodenum 40mg 1x sehari. Untuk dosis pemeliharaan 20mg 1x sehari. Pada pasien tukak peptik dosis awal 20mg 1x sehari sebelum tidur. 25

Page 26: Dis Pepsi Aaaaaaa

NizatidinFarmakodinamik: Potensi dan cara kerja kurang lebih sama dengan ranitidin.Farmakokinetik: Bioavalabilitas famotidin oral 90% dan tidak dipengaruhi makanan. Klirens menurun pada pasien uremia dan usia lanjut. Kadar puncak dalam darah tercapai setelah pemberian oral 1 jam. Masa paruh 1,5 jam-10 jam. Dimetabolisme di hati dan ekskresi di ginjal.Efek Samping: Biasanya jarang terjadi. Gangguan saluran cerna. Dan tidak memiliki efek antiandrogenik. Interaksi Obat: Menurunkan absorbsi ketoconazole 50%.Dosis: Tukak lambung/ tukak duodenum aktif 300mg 1x sehari pada saat tidur atau 150mg 2x sehari. Tukak sembuh pada pengobatan selama 8 minggu. Untuk pencegahan dosis 150mg 1x sehari pada saat tidur sangat efektif. 26

Page 27: Dis Pepsi Aaaaaaa

Proton Pump Inhibitor (PPI)Nama Obat: Omeprazol, Lansoprazol, Esomeprazol, Rabeprazol, Pantoprazol.

Merupakan penghambat sekresi asam lambung lebih kuat daripada H2 antagonis reseptor. Kelima obat tersebut hanya berbeda di substitusi cincin piridin/ benzimidazol.Farmakodinamik: Bekerja dengan cara berikatan dengan gugul sulfihidril enzim H+, K+, dan ATPase (dikenal sebagai pompa proton) yang berada di sel parietal lambung. Obat ini berkerja dan aktivasi membutuhkan suasana yang asam. Menyebabkan penghambatan enzim, sehingga produksi asam lambung akan terhenti sekitar 80-95%. Masa kerja 24-46 jam. Efek ini bersifat irreversibel, dan akan kembali normal dalam waktu 3 hari setelah pemberian obat. Farmakokinetik: Bioavalabilitas tergantung dari adanya makanan atau tidak, dan bentuk sediaan. Sekitar 50-80%. Dimetabolisme di hati oleh sitokrom p-450. diekskresi di ginjal.

27

Page 28: Dis Pepsi Aaaaaaa

Efek Samping: terutama mual, nyeri perut, konstipasi, flatulence, dan diare. Interaksi Obat: -Menurunkan metabolisme obat warfarin, diazepam (esomeprazol, Omeprazol), dan siklosporin (Omeprazol, Rabeprazol). Sediaan: - Omeprazol : caps 10 dan 20mg- Lansoprazol : caps 15 dan 30mg- Esomeprazol : tabl 20 dan 40 mg, vial 40mg/10ml.- Rabeprazol :tabl 10mg- Pantoprazol :tabl 20 dan 40mgDiberikan 1x 1 hari pengobatan selama 8 mggu.

28

Page 29: Dis Pepsi Aaaaaaa

MISOPROSTOLSuatu analog prostalglandin E1. mempunyai efek

menghambat sekresi HCL dan sitoprotektif terhadap tukak peptik yang dikarenakan obat NSAID. Memiliki efek yang sama dengan simetidin/ranitidin. Sukralfat lebih sering dipakai pada tukak lambung yang tidak disebabkan oleh NSAID karena efek samping lebih ringan. Efek Samping: Mual,pusing, sakit kepala, diare. Sebaiknya tidak diberikan pada ibu hamil karena meny. Perdarahan dan keguguran pada trimester I. Dosis dan Sediaan: oral, dewasa 200mg 4x sehari atau 400mg 2x sehari. Diindikasikan untuk profilaksis tukak lambung pada pasien resiko tinggi perdarahan saluran cerna yang menggunakan obat NSAID terutama pasien geriatri.

29

Page 30: Dis Pepsi Aaaaaaa

SUKRALFATBersifat sitoprotektif terhaadp mukosa lambung.

Membentuk polimer dalam suasana asam dan terikat pada jaringan nekrotik pada tukak secara selektif. Sukralfat hampir tidak diabsorbsi secara sistemik. Karena suasana asam diperlukan untuk mengaktifkan obat ini, maka pemberian bersama Al.Hidroksida dan antasida lainnya menurunkan bioavalabilitas. Efek Samping: Tersering konstipasi. Karena sukralfat mengandung aluminium, penggunaanya pada pasien gagal ginjal harus hati-hati. Data pada pasien hamil belum ada. Interaksi Obat: Mengurangi absorbsi tetrasiklin, warfarin, fenitoin, dan digoksin. Juga menurunkan bioavalabilitas ciprofloxacin dan norfloxacin. Dosis dan Sediaan: oral, dewasa 1g, 4x sehari untuk tukak duodenum/tukak lambung. Pada stress ulcer 1g 6x sehari. 30

Page 31: Dis Pepsi Aaaaaaa

Obat anti muntah

31

Page 32: Dis Pepsi Aaaaaaa

1. Antagonis reseptor 5HT3• Granisetron, Ondansetron, Tropisetron, Dolasetron.• Secara selektif memblok serotonin, baik perifer pada ujung

nervus vagus maupun sentral di chemoreceptor trigger zone. • Mula kerja obat 30 menit. Ikatan protein plasma70-76%.

Metabolisme: secara ekstensif di hati melalui hidroksilasi, diikuti oleh konjugasi glukuronid atau sulfat; merupakan substrat CYP1A2, CYP2D6, dan CYP3A4. Metabolit inaktif: konjugat glukuronid, konjugat sulfat. Bioavailabilitas oral: 56-71%Waktu untuk mencapai kadar puncak: oral2 jam. Waktu paruh eliminasi: anak <15 tahun 2-7 jam, dewasa:3-6 jam. Bentuk sediaan intravena dan intramuskuler: rata-rata sekitar 4 jam . Waktu paruh eliminasi meningkat sejalan dengan menurunnya fungsi hati.Ekskresi di urin (44-60% sebagai metabolit, 5-10% sebagai bentuk tak berubah); feses (25%).

32

Page 33: Dis Pepsi Aaaaaaa

• KONTRA INDIKASIHipersensitif terhadap ondansetron, antagonis 5-HT3 lainnya.

• EFEK SAMPINGPersentase adalah pada orang dewasa. Efek pada sistem saraf pusat: sakit kepala (9-27%), lemah/lelah (9-13%), mengantuk (8%), demam (2-8%), pusing (4-7%), cemas (6%), sensasi dingin (2%).3 Efek pada kardiovaskuler: nyeri dada tak spesifik (2%), hipotensi (5%). Efek pada gastrointestinal: konstipasi (6-11%), diare (2-7%).Efek pada kulit: gatal (2-5%), rash (1%). Efek pada genitouri: gangguan ginekologik (7%), retensi urin (5%). Efek pada hepar: kenaikan ALT/AST (1-5%). Efek lokal: reaksi di tempat injeksi (4%;) rasa sakit, kemerahan, rasa terbakar). Efek pada neuromuskuler dan skeletal: paresthesia (2%). Efek pada respiratori: hipoksia (9%).

• INTERAKSI OBATOndansetron mengurangi efek analgesik tramadol sehingga dosis tramadol perlu ditingkatkan menjadi minimum 2 kali dosis awal. Hal ini menyebabkan efek emetik meningkat . 33

Page 34: Dis Pepsi Aaaaaaa

• PENGARUH KEHAMILANFaktor risiko B

• PENGARUH MENYUSUIEkskresi dalam ASI tidak diketahui. Gunakan dengan hati-hati.3\ Risiko pada bayi masih ada.

• BENTUK SEDIAANTablet 4mg, 8mg; Tablet salut selaput 4mg, 8mg; Kaplet salut selaput 4mg, 8mg; Ampul 4mg/2mL, 8mg/4mL.

• DOSIS PEMBERIAN OBAT• 1)mencegah mual dan muntah yang diinduksi kemoterapi: 6 bulan-18 tahun:

dosis awal 0,15mg/kg/dosis diberikan 30 menit sebelum kemoterapi, diulangi 4 dan 8 jam setelah dosis pertama1,3; ATAU 0,45mg/kg/hari sebagai dosis tunggal.

• 2). mencegah mual dan muntah post operasi: 1 bulan-12 tahun: a)≤40 kg: 0,1mg/kg sebagai dosis tunggal; b)>40kg: 4mg sebagai dosis tunggal.1,3 Dosis harus diberikan segera sebelum atau setelah induksi anestesi atau diberikan segera setelah operasi bila pasien mengalami mual dan/atau muntah setelah operasi.

• 3). Dosis untuk mual muntah lainnya dapat diberikan dengan dosis 24mg/hari dibagi menjadi 3 dosis.

34

Page 35: Dis Pepsi Aaaaaaa

Antagonis Dopamin :• DOMPERIDON DAN METOKLOPORAMID• Domperidon merupakan antagonis dopamin, yang memblok

reseptor D1 dan D2. ;Dopamin memfasilitasi aktivitas otot halus gastrointestinal dengan menghambat dopamin pada reseptor D1 dan menghambat pelepasan asetilkolin netral dengan memblok reseptor D2.;Domperidon merangsang motilitas saluran cerna bagian atas tanpa mempengaruhi sekresi gastrik, empedu dan pankreas. Peristaltik lambung meningkat sehingga dapat mempercepat pengosongan lambung

35

Page 36: Dis Pepsi Aaaaaaa

• FARMAKOLOGIAbsorpsi: Per oral : Bioavailabilitas 13-17%. Rendahnya bioavailabitas sistemik ini disebabkan oleh metabolisme lintas pertama di hati dan metabolisme pada dinding usus. Konsentrasi puncak dicapai dalam waktu 30-110 menit. Waktu untuk mencapai konsentrasi puncak lebih lama jika obat diminum sesudah makan. Metabolisme : terutama di hati (metabolisme lintas pertama) Eliminasi (1,5) : waktu paruh eliminasi : 7-9 jam. Sekitar 30% dari dosis oral diekskresi lewat urine dalam waktu 24 jam. Hampir seluruhnya diekskresi sebagai metabolit.;Sisanya diekskresi dalam feses dalam beberapa hari, sekitar 10% sebagai bentuk yang tidak berubah

36

Page 37: Dis Pepsi Aaaaaaa

• KONTRA INDIKASIProlaktinoma, gangguan hati, dimana peningkatan motilitas gastro-intestinal dapat berbahaya;Hipersensitif terhadap Domperidon.

• EFEK SAMPINGGangguan gastrointestinal termasuk kram (jarang), efek ekstrapiramidal (sangat jarang), dan kemerahan pada kulit.;Hiperprolaktinemia / terjadi peningkatan konsentrasi prolaktin plasma, yang menyebabkan galactorrhoea atau gynaecomastia.

• INTERAKSI OBATAnalgesik opioid dan antimuskarinik memberikan efek antagonis terhadap efek prokinetik dari Domperidon. penggunaan bersama dengan Ketoconazole telah dilaporkan meningkatkan kadar plasma Domperidon 3 kali lipat Erythromycin atau Ritonavir juga meningkatkan konsentrasi Domperidon, sehingga sebaiknya kombinasi ini dihindari.;Absorpsi oral Domperidon menurun jika sebelumnya diberikan Cimetidine 300 mg atau larutan Sodium bikarbonat.Domperidon merupakan antagonis efek hipoprolaktinemia dari Bromkokriptin.

37

Page 38: Dis Pepsi Aaaaaaa

• PENGARUH KEHAMILANKategori C.;Tidak diketahui apakah Domperidon melewati plasenta. Data pada manusia masih terbatas, namun data pada hewan menunjukkan adanya risiko. FDA menyarankan sebaiknya dihindari penggunaannya selama kehamilan.

• PENGARUH MENYUSUISejumlah kecil Domperidon diekskresikan melalui ASI, tetapi dilaporkan tidak ada efek samping pada bayi. Domperidon telah digunakan untuk menstimulasi produksi ASI karena kerjanya meningkatkan konsentrasi prolaktin. ;Data pada manusia masih terbatas. The American Academy of Pediatric menggolongkan obat ini dapat digunakan pada ibu menyusui. Meskipun demikian, karena Domperidon berpotensi menimbulkan toksisitas yang serius pada ibu, ;disarankan untuk memilih alternatif lain yang lebih aman.

• BENTUK SEDIAANTablet/Film Coated Tablet 10 mg, Suspensi 5 mg / 5 ml, Sirup 5 mg / 5 ml, Oral drops 5 mg/ml 38

Page 39: Dis Pepsi Aaaaaaa

Metoclopramid • MEKANISME AKSI

Memblok reseptor dopamin dan (bila diberikan pada dosis yang lebih tinggi) juga memblok reseptor serotonin di chemoreceptor trigger zone di sistem saraf pusat; ;meningkatkan respon jaringan di saluran pencernaan atas terhadap asetilkolin sehingga meningkatkan motilitas dan kecepatan pengosongan lambung tanpa menstimulasi sekresi pankreas, bilier, atau lambung;;meningkatkan tonus spingter esofagus bagian bawah

• FARMAKOLOGIVial injeksi disimpan pada suhu kamar terkendali, injeksi bersifat fotosensitif sehingga harus terlindung dari cahaya selama penyimpanan, campuran parenteral dengan D5W atau NS stabil selama minimal 24 jam, ;dan tidak memerlukan perlindungan terhadap cahaya bila digunakan dalam 24 jam. Tablet disimpan pada suhu kamar terkendali dan dihindarkan dari pembekuan.

39

Page 40: Dis Pepsi Aaaaaaa

• KONTRA INDIKASIHipersensitivitas terhadap metoklopramid atau bahan-bahan dalam formulasi; obstruksi gastrointestinal, perforasi atau perdarahan, pheocromocytoma, sejarah kejang.

• EFEK SAMPINGEfek samping yang lebih umum/parah:terjadi pada dosis yang digunakan untuk profilaksis emetik kemoterapi. >10%:efek pada sistem saraf pusat:kelelahan, mengantuk, gejala ekstrapiramidal (sampai dengan 34% pada dosis tinggi,;0,2% pada dosis 30-40 mg/hari); efek gastrointestinal:diare (mungkin bersifat dose-limiting); neuromuskular dan skeletal:kelemahan. 1-10%:efek pada sistem saraf pusat:insomnia, depresi, kebingungan, sakit kepala; ;dermatologis:kemerahan; endokrin dan metabolik:rasa sakit dan panas pada payudara (breast tenderness), stimulasi prolaktin; gastrointestinal:mual, xerostemia. ;<1%(dari terbatas sampai penting/berbahaya)

40

Page 41: Dis Pepsi Aaaaaaa

• INTERAKSI OBATAnalgesik opiat dapat meningkatkan depresi sistem sraf pusat. Metoklopramid dapat meningkatkan risiko atau gejala ekstrapiramidal bila digunakan bersama-sama dengan obat antipsikosis;Obat-obat antikolinergis melawan kerja metoklopramid. Hindari alkohol karena dapat meningkatkan depresi sistem saraf pusat.

• PENGARUH KEHAMILANKategori B. ;Bukti yang ada menyatakan aman digunakan selama kehamilan.

• PENGARUH MENYUSUITidak direkomendasikan (AAFP mengkategorikan "dipertimbangkan").

• BENTUK SEDIAANDrops 1 mg/10 Drops (10 ml), 1,5 mg/ml (10 ml), 2 mg/ml (10 ml), 2,6 mg/ml (10 ml), 4 mg/ml (10 ml);Larutan Oral 1 mg/ml (30 ml), 5 mg/5 ml (30 ml, 50 ml, 60 ml), 10 mg/5 ml (60 ml). Kaplet 5 mg, 10 mg. Tablet 5 mg, 10 mg;Larutan Injeksi 5 mg/ml (2 ml), 10 mg/2,5 ml;Suppositoria Anak 10 mg;Suppositoria Dewasa 20 mg, Rectal Tube 10 mg/2,5 ml 41

Page 42: Dis Pepsi Aaaaaaa

Antagonis Histamin H1:• Dipenhidramin,Pyrathiazine,Promethazine ,BetahistinMEKANISME AKSI

berkompetisi dengan histamin bebas untuk mengikat reseptor H1. Bersifat antagonis kompetitif terhadap efek histamin pada saluran gastrointestinal, uterus, pembuluh darah besar, dan otot bronkial. Penghambatan reseptor H1 juga menekan pembentukan edema, panas dan gatal yang disebabkan oleh histamin.

FARMAKOLOGIOnset : efek sedatif maksiimum : 1-3 jam. Durasi : 4-7 jam. Ikatan dengan protein : 78%. Metabolisme : sebagian besar di hati dan sedikit di paru dan ginjal. ;Bioavailabilitas : Oral : 40-60%. eliminasi : 2-8 jam; usila : 13,5 jam, waktu serum puncak 2-4 jam. Ekskresi : urin (dalam bentuk tidak berubah)

42

Page 43: Dis Pepsi Aaaaaaa

• KONTRA INDIKASIHipersensitif terhadap AH1 atau komponen lain dari formulasi; asthma akut karena aktivitas antikolinergik antagonis H1 dapat mengentalkan sekresi bronkial pada saluran pernapasan sehingga memperberat serangan asma akut; ;pada bayi baru lahir karena potensial menyebabkan kejang atau menstimulasi SSP paradoksikal.

• EFEK SAMPINGKardiovaskuler : Hipotensi, palpitasi, takikardia ;Sistem saraf pusat : Sedasi, mengantuk, pusing, gangguan koordinasi, sakit kepala, kelelahan, kejang paraksikal, insomnia, euforia, bingung. ;Dermatologi : Fotosensitif, kemerahan, angioedema, urtikaria. ;Gastrointestinal : Mual, muntah, diare, sakit perut, xerostomia, peningkatan nafsu makan, peningkatan berat badan, kekeringan mukosa, anoreksia.;Genitourinari : Retensi urin, sering atau sebaliknya, susah buang air kecil. ;Hematologi : Anemia hemolitika, trombositopenia, agranulositosis. ;Mata : Penglihatan kabur. ;Pernapasan : sekret bronki mengental.

43

Page 44: Dis Pepsi Aaaaaaa

• INTERAKSI MAKANANObat ini bisa diberikan tanpa terpengaruh oleh adanya makanan.

• PENGARUH KEHAMILANKlasifikasi kehamilan kategori B.

• PENGARUH MENYUSUIAntagonis H1 tidak direkomendasikan selama menyusui karena dapat menginduksi stimulasi SSP paradoksikal pada bayi atau kejang pada bayi prematur.

• DOSIS : • Dipenhidramin : amp 2 ml ( 10 mg/ ml)

• Vial : 15 ml (10 mg/ml)• Pyrathiazine : 40 mg• Promethazine: Tablet 12,5 mg• Betahistin : Tablet 8-16 mg 3x1

44

Page 45: Dis Pepsi Aaaaaaa

Antagonis muskarinik • Farmakodinamik

memblok asetilkolin endogen maupun eksogen tetapi jauh lebih kuat menghambat asetilkolin eksogen. Atropin lebih kuat efeknya ke perifer terhadap jantung usus dan bronkus. Skopolamin mempunyai efek depresi sentral lebih besar dari pada atropin.

Efek terhadap saluran cerna menghambat peristaltik usus dan lambung juga disebut anti spasmodik.juga dapat menyebabkan penurunan sekresi asam lambung melalui mekanisme nervus vagus,pada tukak peptik atropin atau skopolamin disis kecil saja dapat mengurangi sekresi HCL,karena sekresi asam ini di bawah kendali nervus vagus.anti muskarinik hampir tidak mengurangi sekresi cairan dinpankreas ,empedu dan usus karena di pengaruhi faktor hormonal.

• 45

Page 46: Dis Pepsi Aaaaaaa

•Indikasi saluran cerna•Disentri,colitis,difertikulitis,ulkus peptikum,tukak peptik,irritable bowell syndrome.•Efek Samping•Hampir semuanya merupakan efek farmakodinamiknya yaitu:•Mulut kering,gangguan miksi,meteorismus tetapi tidak membahayakan.pada orang tua menyebabakan sindrom demensia,efek smping lain menyebabkan memburuknya retensi urin pada pasien hipertrofi prostat dan memburuknya penglihatan pada pasien glaukoma.

46

Page 47: Dis Pepsi Aaaaaaa

• KONTRA INDIKASIAntimuscarinic kontraindikasi pada angle-closure glaucoma ( glaukoma sudut sempit), myasthenia gravis ( tetapi dapat digunakan untuk menurunkan efek samping muskarinik dari antikolinesterase), paralytic ileus, pyloric stenosis, pembesaran prostat.

• PENGARUH KEHAMILANFaktor risiko : C ;Penggunaan obat pada ibu hamil tidak diketahui apakah membahayakan, produsen menyarankan penggunaan dengan peringatan (hati-hati). Atropin dapat menembus plasenta manusia.

• PENGARUH MENYUSUIObat terdapat pada air susu dalam jumlah sedikit, produsen menyarankan penggunaan dengan peringatan (hati-hati);AAP rates compatible

• BENTUK SEDIAANInjeksi 47

Page 48: Dis Pepsi Aaaaaaa

dosis• Atropin :0,25mg/ml injeksi• Buscopan: tablet 10 mg

48

Page 49: Dis Pepsi Aaaaaaa

Kesimpulan • Diagnosis dispepsia fungsional disasarkan pada keluhan/

simtomp/sindroma dispepsia dimana pmeriksaan penunjang baku dapat di singkirkan causa organik atau biokimiawi, sehingga masuk dalam kelompok dalam penyakit gastrointestinal fungsional ( berdasarkan kriteria ROME III).Mempunyai patofidiologi yang kompleks dan multi faktorial dimana tampaknya berbasiskan gangguan pada motilitas atau hipersensitifitas viseral.modalitas pengobatannya pun menjadi luas ,berdasarkan komplesitas patogenesisnya,serta lebih ke arah hanya menurunkan / menghilangkan simptomp.pilihan pengobatanberdasarkan pengelompokan gejala utama dapat di anjurkan.

49