Upload
tocx1x
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/12/2019 85805923-psikopatologi
1/90
Psikopatologi
Kelompok Kepaniteraan Psikiatri
Periode 01 Agustus 10 September 2011
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi
8/12/2019 85805923-psikopatologi
2/90
Sign & Symptoms
Psikiater ->
- Membuat diagnosis yang akurat
- Merencanakan penanganan pasien
- Prediksi Prognosis
- Menganalisa keputusan selengkap mungkin
- Berkomunikasi dengan sejawat yang lain
->
Agar dapat melaksanakan tujuan-tujuan diatas harus dpt memahami
istilah-istilah dalam psikiatri :
8/12/2019 85805923-psikopatologi
3/90
Istilah-istilah Psikiatri
Sign (Tanda) : a/ observasi dokter dan temuan obyektif seperti afek
yang menyempit & retardasi psikomotor
Symptom : a/ Pengalaman subyektif yang dideskripsikasn o/pasien,
seperti mood depresi & energi yang berkurang
Syndrom : a/ Kumpulan dari Sign & Symptom yang scr bersama-
sama membantu suatu kondisi yang bisa dikenal, yang bisa lebih
kompleks daripada kelainan atau penyakit yang spesifik.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
4/90
I. KESADARAN
I. A. APERSEPSIa/ Persepsi yang dimodifikasi o/ emosi & pikiran diri seseorang.
- Sensorium : a/ Keadaan tingkat fungsi kognitif dari perasaan khusus
(kadang-kadang digunakan sbg sinonim dari kesadaran), gangguan
kesadaran sering berhubungan dgn kelainan dalam otak.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
5/90
1. Disorientasi : Gangguan dalam orientasi waktu, tempat atau orang.
2. Kesadaran berkabut : Kejernihan pemikiran yang tidak lengkap
disertai dengan gangguan persepsi & sikap.
3. Stupor : Berkurangnya reaksi & ketidaksadaran terhadap lingkungansekeliling
4. Delirium : Kebingungan, gelisah, konfusi, reaksi disorientasi yg
disertai dgn ketakutan & halusinasi
5. Koma : Derajat ketidaksadaran yg berat.
6. Koma vigil : Koma dimana pasien terlihat seperti mengantuk tetapi
masih bisa dibangunkan ( dikenal juga dengan mutisme akinetik)
8/12/2019 85805923-psikopatologi
6/90
7. Twilight state : Gangguan kesadaran dengan hulusinasi
8. Keadaan seperti mimpi (Dreamlike state) : sering digunakan sebagai
sinonim u/ kejang parsial kompleks atau epilepsi psikomotor
9. Somnolen : Mengantuk yang abnormal.
10. Konfusi : Gangguan kesadaran dimana reaksi terhadap stimulus
eksternal tidak sesuai, bermanifestasi sbg gangguan orientasi yang
berhubungan dengan waktu, tempat & orang.
11. Drownies (mengantuk) : Keadaan kesadaran yg berkurang yg
berhubungan dgn keinginan atau kecenderungan u/ tidur.
12. Sundowning : Syndrom yg terjadi pd orang yang lebih tua, biasanya
terjadi pada malam hari & ditandai dengan mengantuk, bingung,
ataxia, & jatuh sebagai akibat dari efek sedasi yg berlebihan dari
medikasi, juga disebut sundowner syndrome.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
7/90
I. B. GANGGUAN ATENSI (PERHATIAN)
Adalah jumlah usaha yang dilakukan untuk memfokuskan pada
bagian tertentu dari suatu pengalaman, kemampuan u/
mempertahankan perhatian pd satu aktivitas, kemampuan u/
berkonsenterasi.
1. Distractibilitas : Ketidak mampuan u/ memusatkan perhatian, suatu
kondisi dimana perhatian jatuh pada stimuli eksternal yg tidak
penting & tidak relevan
2. Gangguan atensi selektif : Hambatan yg hanya terjadi pada hal2 yg
menimbulkan kecemasan3. Hipervigilitas : Perhatian yg berlebihan &berfokus pd stimuli internal
& eksternal biasanya sekunder dari kondisi waham atau paranoid.
4. Trance : Perhatian yg terfokus & kesadaran yg berubah, biasanya
terlihat pada hipnosis, gangguan disosiatif & pengalaman religius yg
luar biasa.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
8/90
I. C. GANGGUAN SUGGESTIBILITAS
Adalah Kepatuuhan & respon yg otomatis atau patuh pada ide2
atau pengaruh
1. Folie adeux : Penyakit atau Gangguan komunikasi emosionalantara dua atau tiga orang.
2. Hypnosis : Modifikasi Kesadaran yang diinduksi secara buatan yang
ditandai dengan pengaruh yang meningkat.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
9/90
II. EMOSI
Adalah keadaan perasaan yg kompleks dengan komponen psikis,
somatik, perilaku yg berhubungan dengan afek & mood.
II. A. AFEKyaitu ekspresi emosi yg bisa diamati, mungkin tidak konsisten
dgn deskripsi emosi yg dikatakan o/ pasien.
1. Afek yg sesuai (Appropriate) : kondisi dimana irama emosionalsesuai dgn gagasan, pikiran, pembicaraan, yg menyertai,
digambarkan selanjutnya sebagai afek yg luas/ penuh, dimana
rentang emosional yang luas diekspresikan secara sesuai.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
10/90
2. Afek yg tidak sesuai (In appropriate) : Ketidakharmonisan antara
irama emosi & gagasan, pikiran atau pembicaraan yang
menyertainya.
3. Afek yg tumpul : gangguan pada afek yg dimanifestasikan dgn
penurunan yg berat pd intensitas dr irama perasaan yg terlihat.
4. Afek yg menyempit : Penurunan intensitas irama perasaan yg lebih
ringan daripada afek tumpul tapi jelas terlihat penurunan.
5. Afek datar : Tidak adanya atau hampir tidak adanya tanda2ekspresif afektif, suara monoton, wajah yg tidak bergerak.
6. Afek labil : Perubahan irama perasaan yg cepat & tiba2, yg tidak
dipengaruhi o/ rangsangan dari luar.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
11/90
II. B. MOOD
Adalah emosi yang meresap & dipertahankan, pengalaman
subyektif & dilaporkan o/ pasien & terlihat o/ orang lain, termasuk
depresi, elasi & kemarahan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
12/90
MOOD
1. Mood Disforik: mood yang tidak menyenangkan
2. Mood Euthym: Batasan yang normal dari mood, yang
menunjukkan tidak adanya mood depresi/elasi
3. Mood yang meluap-luap/meluas: ekspresi perasaan seseorang
tanpa pembatasan, sering disertai dengan penilaian yangberlebihan pada diri sendiri yang merasa lebih berarti dan lebih
penting
4. Mood iritabel: suatu keadaan dimana seseorang mudah
dirangsang untuk marah.5. Mood labil: perubahan yang cepat/suatu keadaan yang
berubah-rubah antara efori dan depresiatau ansietas.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
13/90
6. Mood elevasi: suatu perasaan percaya diri dan rasa senang yang
melambung, mood yang lebih membahagiakan dari biasanya.
7. Euforia: peningkatan mood yang kuat dengan perasaan
kebesaran.
8. Ecstasy: perasaan kegembiraan dan kegairahan yang luar biasa.
9. Depresi: perasaan sedih yang abnormal.
10. Anhedonia: hilangnya minat dan penarikan diri dari aktifitas yang
menyenangkan, sering disertai dengan depresi.
11. Dukacita/berkabung: kesedihan yang berhubungan dengansuatu kehilangan yang nyata.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
14/90
12. Aleksitymi: ketidakmampuan atau kesulitan dalam
menggambarkan atau untuk menyadari emosi/mood orang lain.
13. Ide-ide bunuh diri: pemikiran/tindakan untuk membunuh diri
sendiri.
14. Elasi: perasaan bahagia, eforia, kemenangan, rasa puas diriyang kuat, atau optimisme.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
15/90
C. Emosi lain-lain
1. Ansietas: perasaan cemas yang disebabkan oleh antisipasi
terhadap bahaya, baik dari dalam maupun luar.
2. Kecemasan yang mengambang bebas: rasa takut yang
meresap dan tidak terfokus pada suatu gagasan,
3. Ketakutan: kecemasan yang disebabkan oleh bahaya yangdikenali secara sadar dan realistik.
4. Agitasi: kecemasan berat yang disertai dengan kegelisahan
motorik.
5. Tension (ketegangan): peningkatan aktifitas motorik danpsikologis yang tidak menyenangkan.
6. Panic: serangan kecemasan yang akut, berulang dan kuat
yang disertai dengan perasaan ketakutan yang berlebihan
dan peningkatan aktifitas otonom.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
16/90
7. Apati: Irama emosi yang tumpul yang disertai denganketidakacuhan.
8. Ambivalensi: terdapatnya dua dorongan hati yangberlawanan pada topik yang sama, pada orang yang sama
dan waktu yang sama.9. Abreaksional: pelepasan atau peluapan emosi setelahmengingat kembali pengalaman yang menyakitkan.
10. Rasa malu: kegagalan untuk membangun pengaharaoandiri.
11. Rasa bersalah: emosi tambahan setelah melakukan sesuatuyang dianggap salah.
12. Kontrol impuls: kemampuan untuk melawan impus,dorongan atau godaan untuk melakukan suatu tindakan.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
17/90
D. Gangguan Psikologi Yang Berhubungan
Dengan Mood
tanda disfungsi somatik (biasanya otonomik). Lebih sering
berhubungan dengan depresi (disebut juga tanda-tanda vegetatif)
1. Anoreksia: hilangnya/menurunnya nafsu makan.
2. Hiperfagia: peningkatan nafsu makan dan asupan makanan.
3. Insomnia: menurunnya/hilangnya kemampuan untuk tidur.
a. Awal: kesulitan untuk jatuh tertidur.
b. Pertengahan: kesulitan untuk tidur sepanjang malam tanpa
terbangun. Kesulitan untuk tidur kembali setelah terbangun
c. Terminal: terbangun dini
8/12/2019 85805923-psikopatologi
18/90
4. Hipersomnia: tidur yang berlebihan.
5. Variasi diurnal: mood yang secara teraturburuk dipagi hari
pada saat bangun tidur dan berangsur-angsurmembaik
dengan semakin siangnya hari.
6. Penurunan libido: penurunan minat, dorongan dan aktifitasseksual (peningkatan libidosering disertai dengan keadaan
manik)
7. Konstipasi: ketidakmampuan atau kesulitan untuk defekasi.
8. Fatigue perasaan berkurangnya tenaga, mengantuk, atauiritabel yang mengikuti suatu periode aktifitas mental/fisik.
9. Pica; menginginkan dan memakan bahan-bahan yang
bukan makanan, seperti cat dan tanah liat.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
19/90
10. Pseudosiesis: kondisi yang jarang dimana pasien
menunjukkan tanda dan gejala kehamilan, seperti distensi
abdomen, pembesaran payudara, pigmentasi, berhentinya
menstruasi dan morning sickness.
11. Bulimia: rasa lapar yang tidak bisa ditahan dan makandengan rakus. Terlihat pada bulimia nervosa dan depresi atipikal.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
20/90
III. Perilaku Motorik (konasi)
Adalah aspek-aspek jiwa yang termasuk impuls, motivasi,
harapan, dorongan, insting dan keinginan yang diekspresikan
dalam perilaku dan aktifitas motorik seseorang.
1. Ekopraksia: peniruan gerakan seseorang oleh orang lain secara
patologis.2. Katatonia dan posisi tubuh yang abnormal: terlihat pada
skizofrenia katatonik dan beberapa kasus penyakit-penyakit
pada otak seperti ensefalitis.
A. Katalepsi: istilah umum untuk suatu posisi tidak bergerak
yang dipertahankan terus-menerus.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
21/90
B. kegelisahan katatonik: agitasi, aktivitas motorik yang tidak
bertujuan yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal.
c. Stupor katatonik: penurunan aktivitas motorik yang nyata,
seringkali sampai pada suatu keadaan yang tidak bergerak
dan terlihat tidak menyadari sekelilingnya.d. Rigiditas katatonik: kekakuan postural yang disadari,
menentang segala usaha untuk menggerakannya.
e. Posturing katatonik: portur tubuh yang tidak sesuai dan aneh
yang disadari, biasanya, dipertahankan dalam waktu lama. (1-
4)
8/12/2019 85805923-psikopatologi
22/90
f. Fleksibilitas Cerea
kondisi tubuh seseorang yang bisa dibentuk ke dalam
suatu posisi kemudian dipertahankan, ketika pemeriksa
menggerakkan pasien, anggota tubuh tersebut terasa
seolah-olah terbuat dari lilin.
g. Akinesia
Menurunnya gerakan fisik, seperti immobilitas yang
ekstrim terhadap pasienskizofren katatonik, bisa juga
sebagai efek samping ekstra piramidal dari terapi
antipsikotik (5-6)
8/12/2019 85805923-psikopatologi
23/90
3. Negatifisme: PErtahanan/penolakan tanpa motifterhadap semua usaha untuk menggerakan atauterhadap semua perintah
4. Katapleksi: Hilangnya tonus otot secara sementara
dan kelemahan yang diakibatkan oleh berbagai kondisiemosional
5. Stereotypi:Pola pergerakan tubuh atau pembicaraansecara berulang-ulang yang menetap
6. Mannerisme: gerakan involunter yang sudah
dilakukaan dalam waktu lama dan menjadi kebiasaan7. Otomatisme: Penampilan gerakan yang otomatis atau
aktivitas yang menggambarkan aktivitas simbolik yangtidak disadari.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
24/90
8. Otomatisme perintah: secara otomati mengikuti
perintah (juga kepatuhan secara otomatis)
9. Mutisme: tidak adanya suara/tidak berbicara tanpa
adanya kelainan struktural10. Aktifitas yang berlebihan
a. Agitasi Psikomotor: aktifitas motorik dan kognitif yang
berlebihan, biasanya tidak produktif dan terjadi sebagai
respon terhadap ketegangan dari dalam diri pasien
b. Hiperkinesis: kegelisahan, agresif, destruktif, seringberhubungan dengan kelainan otak yang mendasari
c. Tic: Gerakan motorik yang spsmodik dan tidak disadari
8/12/2019 85805923-psikopatologi
25/90
d. Somnambulisme: Aktifitas motorik yang terjadi saat tidur
e. Akatisia: perasaan subjektif tentang kekakuan otot yang terjadiakibat penggunaan obat antipsikotik, yang bisa menyebabkankegelisahan,berjalan bolak-balik, duduk dan berdiri berulang-ulang, dapat disalah artikan sebagai agitasi psikotik
f. Kompulsi: dorongan keinginan yang tidak terkontrol untukmelakukan sesuatu tindakan yang berulang-ulang:
Dipsomania: kompulsi untuk minum alkohol
Kleptomania: kompulsi untuk mencuri
Nymphomania: Kebutuhan yang berlebihan untuk koitus pada
wanita Satyriasis:Kebutuhan yang berlebihan untuk koitus pada pria
Trichotilomania: Kompulsi untuk mencabut rambut
Ritual: Aktivitas yang otomatis, kompulsif dalam pembawaan,menurunkan kecemasan.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
26/90
g. Ataksia: Kegagalan koordinasi otot-otot, gerakan otot yangtidak beraturan
h. Polifagi: Makan berlebihan yang patologis
i. Tremor: Gerakan-gerakan yang ritmis dan berulang, biasanyalebih cepat dari suatu gerakan dalam satu detik yang
berkurang selama periodik relaksasi dan tidur, dan meningkatpada periode kemarahan dan meningkatnya ketegangan
11. Hipoaktif: Penurunan aktifitas motorik dan kognitif,seperti pada retardasi psikomotor, perlambatanpikiran, pembicaraan dan gerakan yang dapat terlihat
12. Mimikri: Peniruan aktifitas motorik yang sederhanapada anak-anak
13. Agresi: Tindakan/kekerasan fisik maupun verbal yangdiarahkan pada tujuan tertentu, bagian motorik darikemarahan kekasaran atau permusuhan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
27/90
14. Acting out: Ekspresi langsung dari keinginan yangtidak disadari atau dorongan dari suatu tindakan,fantasi yang secara tidak sadardihidupkan dalamperilaku
15. Abulia: Penurunan dorongan kehendak untukberaktifitas dan berfikir, disertai dengan ketidakacuhanterhadap akibat dari suatu tindakan, etrjadi sebagaiakibat dari defisit neurologis
16. Anergi: hilangnya energi
17. Astasia: ketidak mampuan untuk berdiri atau berjalandengan normal, walaupun gerakan tungkai yangnormal bisa diperlihatkan saat dudukatau bersandar.Cara berjalan yang aneh dan tidak disebabkan olehsuatu kelainan organik, terlihat pada gangguankonversi
8/12/2019 85805923-psikopatologi
28/90
18. Koprofagi: memakan kotoran atau feses
19. Diskinesia: kesulitan dalam memperlihatkan gerakan volunterseperti pada kelainan ekstrapiramidal
20. Kekakuan otot: suatu kondisi dimana otot-otot sulit digerakankembali setelah suatu posisi tertentu, terlihat pada skizofrenia
21. Twirling: Salah satu tanda yang terlihat pada anak autis dimanaselalu memutar-mutar sesuatu pada satu titik dimana kepalanyaterpusat
22. Bradikinesia: aktifitas motorik yang melambat disertai denganpenurunan gerakan spontan yang normal
23. Korea: gerakan-gerakan yang acak dan tidak disadari yang terjadi
secara cepat, mendadak/ seperti kejang dan tidak bertujuan24. Konvulsi: kontraksi atau spasme otot yang keras dan terjadi
secara tidak sadar1. Kejang klonik: Kejang dimana otot-otot berganti-ganti antara
kontraksi dan relaksasi
2. Kejang tonik: Kejang dimana Kontraksi otot terjadi terus
menerus/tertahan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
29/90
25. Seizure: Suatu serangan atau onset yang ,endadak
dari ssuatu gejala, seperti kejang, hilangnya
kesadaran,dan gangguan fisik atau sensorik, terlihat
pada epilepsi dan bisa terjadi pada induksi dari suatu
bahan tertentu
1. Kejang tonik-klonik umum: Kejang yang terjadi secara
menyeluruh dengan gerakan tonik-klonik pada anggota badan,
lidah yang tergigit dan inkontinensia kemudian diikuti dengan
kembalinya kesadaran dan fungsi kognitif secara pelan-pelan,
disebut juga grand mal seizure dan psikomotor seizure.
2. Kejang parsial sederhana: Kejang yang terlokalisir pada satu
titik tanpa disertai dengan perubahan kesadaran
8/12/2019 85805923-psikopatologi
30/90
B. Gangguan spesifik dalam bentuk pikiran
1. Neologisme : kata- kata baru yang dicipyakan oleh pasien, sering
kali dengan cara mengkombinasikan kata- kata dari kata- kata yg
lain, untuk alasan psikologis yg aneh.
2. Word salad : campuran kata & frasa yang tidak berhubungan dan
tidak bisa dimengerti.3. Sirkumstansial : pembicaraan yang tidak langsung yang terjadi
secara lambat dalam mencapai suatu tujuan tetapi pada akhirnya
sampai pada suatu tujuan yg dimaksud, ditandai dengan
memasukkan perincian2 dan kutipan2 yg berlebihan.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
31/90
4. Tangensialitas : ketidakmampuan utk membangun pikiran ya g
diarahkan pada suatu tujuan tetentu. Pembicaraan tidak pernah
berangkat dari titik awal yg diinginkan utk suatu tujuan yg
dimaksud.
5. Inkoheren : pikiran yang tidak bisa dipahami; pikiran dan kata-kata berjalan bersama- sama yang tidak logis dan tidak
mempunyai hubungan tata bahasa yg benar, akibat dari suatu
disorganisasi.
6. Perseverasi : respon yang menetap terhadap suatu stimulus yang
baru, sering disertai dgn gangguan kognitif.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
32/90
7. Verbigerasi : pengulangan kata- kata atau frasa- frasa yg tidak
mempunyai arti.
8. Ekolalia : pengulangan kata- kata atau frasa- frasa dari seseorang
oleh orang lain secara patologis, cenderung berulang dan
menetap, dapat diucapkan dengan mengejek atau denganintonasi yg terputus- putus.
9. Kondensasi : pengganbungan dari berbagai macam konsep
menjadi satu.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
33/90
10. Jawaban yg tidak relevan : jawaban yang tidak harmonis atau
tidak sesuai dengan pertanyaan yg ditanyakan ( pasien terlihat
tidak acuh/ tidak memperhatikan pertanyaan).
11. Asosiasi longgar : arus pikiran dimana gagasa2 / ide2
berpindah2 dari satu topik ke topik yg lain dgn cara yang samasekali tidak berhubungan; bila berat, pembicaraan menjadi
inkoheren.
12. derailment/ keluar dari jalur : penyimpangan jalur pikiran yang
terjadi perlahan lahan maupun mendadak tanpa disertai dgn
bloking, kadang- kadang digunakan sebagai kata lain dariasosiasi longgar.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
34/90
13. Flight of ideas : pembicaraan yg cepatatau penggunaan kata-
kata dimana gagasan- gagasan berpindah dari satu topik ke topik
yg lain secara terus- menerus (meloncat2), gagasan gagasan
cenderung dihubung- hubungkan, pada kondisi yg tidak terlalu
berat pendengar mungkin bisa mengikuti arah pembicaraannya.14. Asosiasi bunyi (clang association) : penggabungan kata- kata yg
mempunyai bunyi yang mirip tetapi mempunyai arti berbeda,
kata- kata mempunyai hubungan yg tidak logis; dapat termasuk
sajak dan permainan kata- kata.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
35/90
15. Bloking : terputusnya alira pikiran secara tiba- tiba sebelum
pemikiran atau gagasan tersebut selesai; setelah terhenti
sebentar tersebut pasien terlihat tidak teringat apa yg telah
dikatakannya atau apa yg akan diucapkan (jg dikenal sebagai
pencabutan pikiran )16. glosolalia : pengungkapan dari penyampain pesan melalui
kata2 yg tidak dapat dipahami (dikenal juga dengan
pembicaraan di lidah).
8/12/2019 85805923-psikopatologi
36/90
c. Kejang parsial kompleks : kejang yg terlokalisir dengan kesadaran
yg berubah
26. Distonia : kontraksi yg pelan dan menetap dari badan dan
ekstremitas, terlihat pada distonia yg di induksi oleh obat.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
37/90
IV. Proses Pikir
Aliran gagasan, simbol dan asosiasi yang bertujuan yg di awali
dari suatu masalah atau tugas yang berkembang menjadi suatu
kesimpulan yang berorientasi pada realitas, jika terjadi urutan yg
logis proses pikir adalah normal, parapraksis (tergelincirnya
pemikiran dari hal2 yg logis yg tidak disadari disebut jg pelesetandari Freud) dianggap sebagai bagian dari berfikir normal.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
38/90
A. Gangguan Umum dalam Bentuk atau Proses Pikir
1. Gangguan mental : sindroma gangguan perilaku dan psikologis yg
bermakna yg berhubungan dgn penderitaan dan
ketidakmampuan, tidak hanya suatu respon yang diperkirakan
terjadi terhadap suatu peristiwa tertentu atau terbatas padahubungan antara seseorang dgn lingkungan sekitarnya/
masyarakat.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
39/90
2. Psikosis : ketidakmampuan utk membedakan antara kenyataan
dan khayalan, gangguan daya nilai realitas, dgn pembentuka
realitas yg baru (sebagai lawan dari neurosis : gangguan mental
dimana daya nilai realitas tidak terganggu, perilaku kemungkinan
tidak melanggar norma2 sosial ygumum, tetapi relatif bertahanlama dan berulang tanpa pengobatan).
8/12/2019 85805923-psikopatologi
40/90
3. Daya nilai realitas : evaluasi dan pertimbangan objektif terhadap
dunia di luar diri seseorang
4. Gangguan fikiran normal : gangguan yg cenderung lebih terjadi
pada bentuk pikiran daripada isi pikiran, ditandai dgn longgarnya
asosiasi, neologisme dan susunan kata- kata yg tidak logis,proses berpikir mengalami gangguan dan orang tersebut di
definisikan sebagai psikotik.
5. Pikiran yg tidak logis : pikiran yg mengandung kseimpulan yg
salah atau penyangkalan/ pengingkaran dari dalam, hal ini
menjadi patologis hanya bila terbentuk tanpa disebabkan olehnilai- nilai kultural atau defisit intelektual.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
41/90
6. Dereisme/ dereistik : aktifitas mental/ pemikiran yg tdk sesuai dgn
logika dan pengalaman.
7. Pikiran autistik : preokupasi dgn sesuatu dari dalam dunia sendiri,
istilah digunakan agak mirip degan dereistik.
8. Pikiran magik : salah satu bentuk pikiran dari dereistik, pikiransama dengan pikiran anak- anak dalam fase praoperasional ( sbg
contoh, mereka dapat menyebabkan atau mencegah suatu
peristiwa).
8/12/2019 85805923-psikopatologi
42/90
9. Proses pikir primer : istilah umum untuk pikiran yg dereistik, tidak
logis, magis, normal ditemukanpada mimpi, abnormal pada
psikosis.
10. insight/ tilikan emosional : tingkat yg terdalam tingkat yg
terdalam dari pemahaman atau kesadaran bahwa sesuatu spertiberkembang menjadi perubahan yg positif dalam perilaku dan
kepribadian.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
43/90
GANGGUAN-GANGGUAN SPESIFIK
PADA ISI PIKIRAN
1. Kemiskinan isi pikiran :
pemikiran yang memberikan sedikit informasi yang disebabkan
karena tidak bisa dimengerti, pengulangan yang tidak ada
artinya, atau frasa yang tidak jelas
8/12/2019 85805923-psikopatologi
44/90
2. Ide-ide yang berlebihan :
keyakinan yang tidak rasional dan sebenarnya salah tapi
dipercaya oleh pasien, dalam kondisi yang lebih ringan dari
waham
3. Waham :keyakinan yang salah yang didasarkan pada kesimpulan yang
salah tentang kenyataan diluar dirinya, tidak terbentuk dari
tingkat intelegensi pasien dan latar belakang budaya nya; dan
tidak bisa dikoreksi dengan alasan-alasan yang rasional
8/12/2019 85805923-psikopatologi
45/90
a. Waham aneh (bizzare):
keyakinan yang sama sekali aneh, mustahil, dan tidak masuk
akal (misalnya mahluk luar angkasa menanamkan elektroda ke
dalam otak pasien)
b. Waham sistematis :keyakinan yang salah atau keyakinan-keyakinan yang
digabungkan dengan satu peristiwa atau tema tertentu
(misalnya pasien merasa dimata-matai oleh FBI, CIA, atau
mafia)
8/12/2019 85805923-psikopatologi
46/90
c. Waham yang sejalan dengan mood:
waham yang isinya sejalan dengan mood (misalnya pasien
depresi yang merasa bahwa dirinya bertanggung jawab atas
kehancuran dunia)
d. Waham yang tidak sejalan dengan mood:waham yang berisi sesuatu yang tidak berhubungan dengan
mood atau mood netral (misalnya pasien depresi mempunyai
waham bahwa pikirannya dikontrol atau disiarkan)
8/12/2019 85805923-psikopatologi
47/90
e. Waham nihilstik:
perasaan yang salah bahwa dirinya, orang lain, atau dunia
adalah tidak ada dan akan berakhir
f. Waham kemiskinan:
keyakinan yang salah dari sesorang dimana dia kehilangan atauakan terampas semua harta miliknya
8/12/2019 85805923-psikopatologi
48/90
g. Waham somatik:
keyakinan yang salah yang menyangkut fungsi-fungsi dari tubuh
(misalnya keyakinan bahwa otak penderita berakar atau
mencair)
h. Waham curiga:termasuk waham kejar, waham perintah, waham kendali, dan
waham kebesaran (dibedakan dari ide-ide paranoid, dimana
kecurigaan tidak sampai menjadi waham atau lebih ringan dari
waham)
8/12/2019 85805923-psikopatologi
49/90
Waham kejar:
keyakinan yang salah dari sesorang dimana dia merasa
diganggu, ditipu, atau dikejar, sering ditemukan pada pasien
yang suka menuntut yang mempunyai kecenderungan
patologis untuk mengambil tindakan hukum akibatpenganiayaan yang di khayalkan atau dibayangkan dialami
oleh orang tersebut
Waham kebesaran:
konsep yang berlebihan dari sesorang dimana dia merasa
dirinya paling penting, paling berkuasa, atau identitas diri yang
berlebihan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
50/90
Delusion of reference:
keyakinan yang salah dari seseorang dimana perilaku orang
lain seakan-akan ditujukan pada dirinya; bahwa peristiwa,
benda-benda atau orang-orang lain mempunyai kepentingan
tertentu terhadap dirinya yang tidak biasa, umumnya dalambentuk negatif; berbeda dengan ideas of reference dimana
orang mempunyai perasaan yang salah bahwa orang lain
membicarakan dirinya (misalnya percaya bahwa orang-
orang/TV/radio berbicara padanya atau tentang dirinya)
8/12/2019 85805923-psikopatologi
51/90
i. Waham menyalahkan diri sendiri:
keyakinan yang salah tentang perasaan bersalah dan
penyesalan
j. Waham kendali:
perasaan yang salah dimana tindakan, pikiran, atau perasaanpasien dikendalikan oleh sesuatu kekuatan dari luar
8/12/2019 85805923-psikopatologi
52/90
Tought of withdrawal (penyedotan pikiran):
waham dimana pasien merasa pikirannya dihilangkan dari
ingatannya oleh orang lain atau suatu kekuatan dari luar
Tought of insertion (penyisipan pikiran):
waham dimana pasien merasa ada pikiran yang disisipkan kedalam pikirannya oleh orang lain atau suatu kekuatan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
53/90
Tought broadcasting (penyiaran pikiran):
waham dimana pasien merasa pikirannya bisa didengar oleh
orang lain seperti pikiran mereka sedang disiarkan lewat udara
Tought control (pengendalian pikiran):
waham dimana pasien merasa pikirannya dikontrol oleh oranglain atau suatu kekuatan
k. Waham cemburu:
keyakinan yang salah yang didapatkan dari kecemburuan yang
patologis tentang ketidakjujuran, perselingkuhan pasangannya
8/12/2019 85805923-psikopatologi
54/90
l. Erotomania
keyakinan yang salah, lebih sering terjadi pada wanita daripada
pria, dimana pasien merasa bahwa sesorang sangat mencintai
dirinya (dikenal juga sebagai kompleks Clerambaut-Kandisky)
m. Pseudologia fantasia:suatu jenis kebohongan dimana seseorang terlihat percaya
pada kebenaran dari fantasinya dan bertindak atas keyakina
tersebut, disertai dengan sindroma Munchausen, berpura-pura
sakit yang berulang
8/12/2019 85805923-psikopatologi
55/90
4. kecenderungan/preokupasi pikiran:
pemusatan pikiran pada satu gagasan/ide-ide tertentu, disertai
dengan irama afektif yang kuat, seperti kecenderungan paranoid
atau preokupasi bunuh diri atau membunuh
5. egomania:preokupasi pada diri sendiri yang patologis
6. manomania:
preokupasi pada obyek tunggal
8/12/2019 85805923-psikopatologi
56/90
7. Hipokondria:
perhatian yang berlebihan tentang kondisi kesehatan pasien
yang tidak didasari oleh penyakit yang jelas, begitu juga
interpretasi yang tidak realistis dari tanda-tanda fisik dan
keluhan-keluhan yang dianggap tidak normal (suatu penyakit)8. Obsesi :
pikiran atau perasaan yang tidak normal yang menetap dan
tidak dapat dilawan oleh pasien dan tidak bisa dihilangkan dari
kesadaran dengan cara-cara yang logis, berhubungan dengan
ansietas
8/12/2019 85805923-psikopatologi
57/90
9. Kompulsi :
kebutuhan yang tidak normal/patologis untuk berbuat sesuatu
terhadap suatu rangsangan yang jika ditahan akan
menimbulkan kecemasan; perilaku yang berulang-ulang sebagai
respon terhadap obsesi atau dilakukan berdasarkan suatuaturan tertentu, dengan akhir yang tidak benar pada diri sendiri
selain daripada untuk mencegah sesuatu yang akan terjadi di
waktu yang akan datang
10. Koprolalia :
kompulsi untuk mengucapkan kata-kata kotor
8/12/2019 85805923-psikopatologi
58/90
PHOBIA
Yaitu rasa takut yang menetap, tidak rasional, berlebihan&tidakberubah-ubah terhadap stimulus atau situasi tertentu,
menyebabkan keinginan yang memaksa untuk menghindari
stimulus yang menakutkan tersebut.
Jenis-jenis phobia :1. Phobia sederhana/spesifik :ketakutan yang terbatas pada
obyek/situasi yang jelas (seperti ketakutan pada laba-laba/ular)
2. Phobia sosial : ketakutan pada saat berada ditengah-tengah
keramaian atau ditempat dimana banyak orang berkumpul,
seperti ketakutan bicara di depan umum, tampil di muka umumatau makan bersama-sama dengan orang banyak. (11-12)
8/12/2019 85805923-psikopatologi
59/90
3. Acrophobia : rasa takut di tempat tinggi
4. Agoraphobia : rasa takut berada di keramaian.
5. Algophobia : rasa takut akan rasa sakit
6. Ailurophobia : rasa takut pada kucing
7. Erythrophobia : rasa takut pada warna merah (merujuk pada rasatakut pada darah)
8. Panphobia : rasa takut terhdap segala sesuatu
9. Claustrophobia : rasa takut pada tempat tertutup
10. Xerophobia : rasa takut pada orang asing
11. Zoophobia : rasa takut pada hewan12. Neddel phobia : rasa takut yang menetap, belebihan&patologis
untuk disuntik.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
60/90
NOESIS
Yaitu suatu wahyu (pengumuman) dimana terjadi pencerahanyang besar yang berhubungan dengan perasaan bahwa
seseorang tealh terpilih untuk memerintah&menjadi pemimpin.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
61/90
UNIO MYSTICA
Yaitu suatu perasaan yang meluap akan penyatuan pasiensecara mistik dengan kekuatan yang tidak terbatas, tidak
dianggap suatu gangguan pikiran bila berhubungan dengan
keyakinan pasien&lingkungan kulturalnya
8/12/2019 85805923-psikopatologi
62/90
V. BICARA
gagasan, pikiran & perasaan yang diekspresikan melalui bahasa;komunikasi melalui penggunaan kata-kata & bahasa.
A. Gangguan Bicara
1. Tekanan pembicaraan : bicara yang cepat dimana terjadipeningkatan jumlah pembicaraan&sulit untuk diputus/disela
2. Logorrhoe : pembicaraan yang banyak, koheren&logis
3. Kemiskinan pembicaraan : pembatasan jumlah pembicaraan,
jawaban mungkin hanya satu suku kata
8/12/2019 85805923-psikopatologi
63/90
4. Pembicaraan yang tidak spontan : respon verbal hanya
diberikan bila ditanya atau berbicara hanya untuk tujuan
tertentu, tidak mempunyai inisiatif untuk memulai
pembicaraan
5. Kemiskinan isi pembicaraan : berbicara dalam jumalh(kuantitas) yang cukup tetapi hanya memberikan sedikit
informasi karena ketidakjelasan, kekosongan isi
pembicaraan atau penggunaan frasa@byang tetap
6. Disprosadi : hilangnya irama pembicaraan yang normal(disebut prasodi)
7. Disartria : kesulitan dalam artikulasi, bukan dalam pemilihan
kata2 atau penyusunan kalimat
8/12/2019 85805923-psikopatologi
64/90
8. Stuttering ( gagap) : pengulangan yang sering atau perpanjangan dari bunyiatau suku kata, meningkatkan gangguan pada kelancaran kefasihan berbicara
9. Cluttering (kekacauan) : pembicaraan yang aneh&tidak berirama, terdiri dari
semburan kata2 yang cepat&meldeak2.
B. Gangguan Afasiagangguan dalam penyampaian bahasa (pengeluaran suatu kalimat)
1. Afasia motorik : gangguan dalam bicara yang disebabkan oleh gangguan
kognitif dimana pasien bisa mengerti pembicaraan tetapi kemampuan untuk
berbicara sangat terganggu, bicara terhenti2, susah payah&tidak akurat
(dikenal juga sebagai afasia broca, tidak fasih&ekspresif)
2. Afasia sensorik : kehilangan kemampuan untuk mengerti arti kata2 yang
terjadi akibat kelainan organik, pembicaraan lancar&spontan tetapi kacau,
membingungkan&tidak bisa dipahami (dikenal juga sebagai afasia wernicke,
fasih&reseptif)
3. Afasia nominal ; kesulitan untuk menemukan nama/istilah yang tepat untuk
sesuatu obyek/benda(disebut juga anomia&afasia amnestik).
8/12/2019 85805923-psikopatologi
65/90
4. Afasia sintatikal : ketidakmampuan untukmerangkai/menyusun kata2 dalam urutan yang tepat
5. Afasia logat khusus : kata yang dihasilkan seluruhnyaneologistik, kata2 yang bukan2 diulangi dengan berbagaiintonasi&nada suara
6. Afasia global : kombinasi dari afasia motorik&sensorik yangberat
7. Alogia : ketidakmampuan untuk berbicara karenaketerbelakangan mental atau karena suatu episode dari
demensia8. Kopropegia : penggunaan bahasa/kata2 yang vulgar&kotoryang terjadi secara tidak sadar, terlihat pada gangguanTourette&beberapa kasus dari skizofrenia
8/12/2019 85805923-psikopatologi
66/90
VI. PERSEPSI
suatu proses pemidahan stimulasi fisik menjadi informasi
psikologis; suatu proses mental dimana stimulasi sensorik
dibawa ke dalam kesadaran
A. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : persepsi sensorik yang salah yang
tidak diserati oleh stimulus eksternal yang nyata; dapat
disertai/tidak disertai dengan interpretasi waham tentang
pengalaman halusinasi
8/12/2019 85805923-psikopatologi
67/90
a. Halusinasi hipnagogik: persepsi sensori yang salah yang
terjadi pada saat akan jatuh tertidur, biasanya dianggap
sebagai suatu keadaan yang non patologis
b. Halusinasi hipnopompik: persepsi yang salah yang terjadi
pada saat akan tersadar/terbangun dari tidur, biasanyadianggap tidak patologis
c. Halusinasi auditorik: persepsi yang salah dari suatu bunyi,
biasanya berupa suara tetapi bisa juga bunyi2 yang lain,
seperti musik ; merupakan halusinasi yang paling sering
dalam gangguan psikiatrik.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
68/90
D. Halusinasi VisualPersepsi yang salah tentang penglihatan terhadapt sesuatu yang berbentuk
(misal : orang) dan sesuatu yang tidak berbentuk (misal : kilatan cahaya), paling
sering terjadi pada gangguan organik.
E. Halusinasi Olfatorik
Persepsi yang salah tentang pembauan, paling sering pada gangguan organik.
F. Halusinasi pengecap
Persepsi yang salah tentang pengecapan, seperti rasa yang tidak
menyenangkan, disebabkan oleh serangan kejang, paling sering pada
gangguan organik.
G. Halusinasi taktil/haptik/raba
Persepsi yang salah tentang suatu sentuhan atau sensai pada permukaan
tubuh, seperti dari tungkai yang teramputasi (phantom limb), sensasi adanya
sesuatu yang bergerak/merayap pada atau di bawah kulit (kesemutan).
8/12/2019 85805923-psikopatologi
69/90
H. Halusinasi SomatikPersepsi yang salah tentang sesuatu yang terjadi pada tubuh, paling
sering berasal dari visual (dikenal juga sebagai halusinasi kinestetik).
I. Halusinasi Liliput
Persepsi yang salah tentang obyek yang dilihat berukuran lebih kecil
(mikropsia)
J. Halusinasi yang sejalan dengan mood
Halusinasi dimana isinya konsisten dengan mood yang depresif ataumanik (misalnya pasien depresi merasa mendengar suara yang
mengatakan bahwa pasien adalah orang yang jahat, pasien manik
merasa mendengar suara yang mengatakan bahwa pasien memiliki
harga diri, kekuatan & pengetahuan yang tinggi).
8/12/2019 85805923-psikopatologi
70/90
K. Halusinasi yang tidak sejalan dengan moodHalusinasi dimana isinya tidak konsisten dengan mood depresif/manik
(misalnya pasien depresi, halusinasinya tidak melibatkan tema-tema tentang
rasa bersalah, hukuman-hukuman yang layak diterima, atau
ketidakmampuan; pasien manik halusinasinya tidak melibatkan tema-tema
seperti harga diri/kekuasaan yang tinggi).
L. Halusinosis
Halusinasi, paling sering halusinasi dengar yang berhubungan dengan
penyalahgunaan alkohol yang kronis dan terjadi pada saat kondisi sensorik
yang jernih, berbeda dengan delirium tremens (DTs), halusinasi yang terjadi
pada kondisi sensorik yang berkabut.
M. Sinestesia
Sensasi/halusinasi yang disebabkan oleh sensasi yang lain (misalnya
sensasi dengar yang disertai oleh atau dicetuskan oleh sensai visual; suatu
bunyi dialamu sebagai dilihat atau penglihatan dialami sebagai didengar.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
71/90
N. Trailing phenomenon
Kelainan persepsi yang berhubungan dengan obat-obat
halusinogen dimana benda-benda yang bergerak terlihat
sebagai sederetan gambaran yang terpisah-pisah dan
terputus-putus.
O. Halusinasi Perintah
Persepsi yang salah dimana seseorang merasadiharuskan/dipaksa untuk mematuhi sesuatu dan tidak
bisa menolak.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
72/90
2. Ilusi
Ilusi
Persepsi yang salah atau interpretasi yang salah terhadap
stimulus eksternal yang nyata.
B Gangguan yang berhubungan dengan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
73/90
B. Gangguan yang berhubungan dengan
fungsi kognitif & kondisi medis
Agnosia
Ketidakmampuan untuk mengenal dan menginterpretasikan
kepentingan (arti dari suatu rangsangan sensorik).
Anosognosia (ketidaktahuan tentang penyakit)
Ketidakmampuan seseorang untuk mengenali defisit neurologisyang terjadi pada dirinya
Somatopagnosia (ketidaktahuan tentang tubuhnya)
Ketidakmampuan seseorang untuk mengenali bagian-bagian
tubuhnya sebagai miliknya (disebut juga autopagnosia)
Anosognia visual
Ketidakmampuan untuk mengenal benda-benda atau orang-orang
Astereognosis
Ketidakmampuan untuk mengenal benda-benda melalui sentuhan
B Gangguan yang berhubungan dengan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
74/90
B. Gangguan yang berhubungan dengan
fungsi kognitif & kondisi medis (2)
ProgopagnosiaKetidakmampuan untuk mengenali wajah
Simultagnosia
Ketidakmampuan untuk mengerti lrbih dari satu bagian dari penglihatanpada suatu waktu atau untuk mengintegrasikan bagian-bagian menjadi
suatu keseluruhan Adiadokokinesia
Ketidakmampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang berubahdengan cepat
Aura
Suatu sensasi yang berfungsi sebagai peringatan seperti gerakanotomatis, lambung yang terasa penuh, muka kemerahan, danperubahan respirasi, sensasi kognitif dan kondisi afektif biasanya terjadisebelum suatu serangan kejang, sensori awal yang terjadi sebelumterjadinya nyeri kepala migren klasik
C Gangguan yang berhubungan dengan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
75/90
C. Gangguan yang berhubungan dengan
fenomena konversi dan disosiatif
Definisi
Somatisasi dari material yang direpresi atau perkembangan
gejala dan distorsi yang melibatkan otot volunter atau organ
sensorik, bukan di bawah kontrol volunter dan tidak disebabkan
oleh suatu gangguan fisik.
C. Gangguan yang berhubungan dengan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
76/90
gg y g g g
fenomena konversi dan disosiatif
Anesthesi histerikalHilangnya modalitas sensori sebagai akibat dari konflik
emosional
Macropsia
Suatu kondisi dimana benda-benda terlihat lebih besar darisebenarnya
Micropsia
Suatu kondisi dimana benda-benda terlihat lebih kecil dari
sebenarnya (makro dan mikropsia bisa disebabkan olehkondisi organik yang jelas seperti kejang parsial kompleks)
Depersonalisasi
Perasaan subjektif seseorang yang merasa disirnya tidak
nyata, asing, dan tidak mengenali diri sendiri.
C Gangguan yang berhubungan dengan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
77/90
C. Gangguan yang berhubungan dengan
fenomena konversi dan disosiatif
DerealisasiPerasaan subjektif seseorang yang merasa dirinya tidak nyata, asing,dan tidak mengenali diri sendiri.
Fugue
Pengambilan identitas baru dengan amnesia (hilang ingatan) terhadap
identitas yang lama/sebelumnya; sering termasuk berjalan-jalan atauberkelana dalam lingkungan baru
Kepribadian ganda
Satu orang yang menampakkan dua/lebih kepribadian dan karakter yangberbeda pada waktu yang berbeda (disebut gangguan identitas disosiatifdalam DSM IV)
Dissosiasi
Mekanisme pertahanan diri yang tidak disadari termasuk pemisahan daribeberapa kelompok proses mental dan perilaku dari aktivitas psikisseseorang dapat mengakibatkan pemisahan suatu gagasan dari suatuirama emosional, seperti terlihat pada gangguan disosiatif & konversi.
O ( G )
8/12/2019 85805923-psikopatologi
78/90
VII. MEMORI (DAYA INGAT)
Suatu fungsi dimana informasi disimpan didalam otak dankemudian bisa diingat kembali kedalam kesadaran
8/12/2019 85805923-psikopatologi
79/90
A. Gangguan daya ingat
1. Amnesia : ketidakmampuan untuk mengingat kembali
sebagian / keseluruhan dari pengalaman masa lalu,
dapat berasal dari penyakit organik atau kondisi
emosional
1. Anterograde : amnesia pada peristiwa yang terjadi
setelah suatu titik waktu
2. Retrograde : amnesia pada peristiwa yang terjadi
sebelum suatu titik waktu
8/12/2019 85805923-psikopatologi
80/90
II. Paramnesia : daya ingat yang salah diakibatkan oleh distorsi dalam pengingatankembali
1. Fause reconnaissance : pengenalan yang salah
2. Retrospective falsifation : ingatan menjadi tidak diharapkan (tidak disadari)terdistorsi saat disaring melalui kondisi emosi, kognitif dan pengalaman pasienpada saat ini
3. Konfabulasi : pengisian ingatan yang kosong secara tidak disadari dengan
khayalan dan pengalaman tidak benar (tidak terjadi) dimana pasienmempercayainya tetapi tidak ada bukti dalam kenyataan, lebih seringberhubungan dengan kelainan organik
4. Dejavu : ilusi atau pengalaman secara visual dimana suatu situasi baru secarakeliru dianggap sebagai pengulangan dari satu ingatan sebelumya
5. Deja entendu : ilusi dari pengenalan auditoris
6. Deja pense : ilusi dimana pemikiran yang baru dikenal sebagai pikiran yang
sebelumnya telah dirasakan atau diekspresikan7. Jamais vu : perasaan yang salah dimana situasi yang sebenarnya pernah
dialami oleh pasien dirasakan seperti tidak dikenali
8. Memori/ingatan yang salah : ingatan yang dipercaya pasien sebagai suatuperistiwa yang sebenarnya tidak dikenali
8/12/2019 85805923-psikopatologi
81/90
3. Hipermnesia : peningkatan derajat penyimpanan dan
pengingatan kembali
4. Eidetic image : ingatan visual dari hampir semua hal
yang tidak jelas
5. Screen memory : ingatan yang secara sadar bisa
ditoleransi untuk menutupi ingatan yang menyakitkan
8/12/2019 85805923-psikopatologi
82/90
6. Represi : mekanisme pertahanan diri yang ditandai
dengan melupakan secara tidak disadari terhadap
gagasan2/ impuls2 yang tidak dapat diterima
7. Lethologika : ketidakmampuan untuk mengingat suatu
nama atau suatu kata yang terjadi sementara
8. Black out : pengalaman amnesia pada pasien alkoholik
tentang perilaku selama serangan (pada saat pasien
minum), biasanya mengindikasikan bahwa telah terjadi
kerusakan otak yang reversibel
8/12/2019 85805923-psikopatologi
83/90
B. Tingkat daya ingat
1. Segera (immediate) : pengingatan kembali/reproduksi
dengan hal2 yang dirasakan dalam beberapa detik/menit
2. Baru saja (recent) : pengingatan kembali peristiwa2 yangterjadi setelah beberapa hari
3. Jauh (remote) : pengingatan kembali peristiwa2 yang
telah lama terjadi
IV INTELEGENSIA
8/12/2019 85805923-psikopatologi
84/90
IV. INTELEGENSIA
Kemampuan untuk memahami, mengingat, menggerakan danmenyatukan secara konstruktif pelajaran2/ informasi yang telah
diterima sebelumnya dalam menghadapi situasi yang baru
8/12/2019 85805923-psikopatologi
85/90
A. Retardasi mental : kurangnya inteligensia sampai derajat
dimana terjadi gangguan dalam kemampuan sosial dan
ketrampilan
Ringan : 50/55 - 70
Sedang : 35/4050/55
Berat : 20/2535/40
Sangat berat :
8/12/2019 85805923-psikopatologi
86/90
B. Demensia : penurunan fungsi intelektual secara organik atau keseluruhantanpa disertai dengan kesadaran yang berkabut (penurunan kesadaran)
1. Diskalkulia (akalkulia) : hilangnya kemampan untuk berhitung, tidak
disebabkan oleh ansietas atau gangguan konsentrasi
2. Disgrafia (agrafia) : hilangnya kemampuan untuk menulis dengan
rapi/baik, hilangnya struktur/susunan kata2
3. Aleksia : hilangnya kemampuan untuk membaca yang sebelumnya
sudah dimiliki; tidak disebabkan oleh gangguan ketajaman penglihatan
C. Pseudodemensia : gambaran klinis menyerupai demensia yang tidak
disebabkan oleh suatu kondisi organik, lebih sering disebabkan oleh depresi
(sindrom demensia dari depresi)
D. Berpikir kongkret : berpikir harafiah, penggunaan kiasan yang terbatas tanpapemahaman terhadap perbedaan arti, pemikiran satu dimensional
E. Berpikir abstrak : kemampuan untuk memahami perbedaan dari suatu arti,
pemikiran yang multidimensional dengan kemampuan untuk menggunakan
kiasan & hipotesis dengan tepat
IX INSIGHT (TILIKAN)
8/12/2019 85805923-psikopatologi
87/90
IX. INSIGHT (TILIKAN)
Kemampuan seseorang untuk memahami penyebab yangsebenarnya & arti dari suatu situasi (seperti sekumpulan gejala)
A. Tilikan intelektual : pemahaman tentang kenyataan objektif dari
suat keadaan tanpa kemauan untuk menerapkan pemahaman
tentang penggunaan cara2 yang diperlukan untuk mengatasi
suatu situasi tertentu
8/12/2019 85805923-psikopatologi
88/90
B. Tilikan sesungguhnya : pemahaman tentang kenyataan
objektif dari suatu keadaan, dipadukan dengan motivasi dan
daya dorong emosional untuk mengatasi situasi.
C. Tilikan yang terganggu : hilangnya kemampuan untuk
memahami kenyataan objektif dari suatu situasi
X PERTIMBANGAN (JUDGEMENT)
8/12/2019 85805923-psikopatologi
89/90
X. PERTIMBANGAN (JUDGEMENT)
Kemampuan untuk menilai suatu situasi secara benar dan untukbertindak secara tepat sesuai dengan situasi tersebut
a. Pertimbangan kritis : kemampuan untuk menilai, membedakan &
memilih diantara berbagai macam pilihan dari suatu situasi
(keadaan)
b. Pertimbangan otomatis : perbuataan / tindakan yang terjadi
secara refleks
c. Pertimbangan yang terganggu : hilangnya kemampuan untuk
memahami suatu keadaan secara benar & untuk bertindak
sesuai dengan keadaan tersebut.
8/12/2019 85805923-psikopatologi
90/90
Terima Kasih