Upload
ardista-rani
View
285
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I
Topik : Manipulasi Material Cetak Silikon dengan Cara Hand Mixing & Static
Kelompok : A5a
Tgl. Praktikum : 28 Mei 2013
Pembimbing : Dr. Elly Munadziroh, drg., MSi.
Penyusun :
1. Rega Maurischa A. P 021211131057
2. Setian Fitri Sayekti 021211131058
3. Viviana Saputra 021211131059
4. Risky Anita Oktaviani 021211131060
5. Cyntia Nur Malikfa N 021211131061
6. Ardista Rani Lestari 021211131062
7. Belgiz Anasis 021211131063
DEPARTEMEN MATERIAL KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2013
1
1. TUJUAN
Mampu memanipulasi material cetak silikon dengan cara hand mixing dan static
automixing.
2. BAHAN DAN ALAT
2.1 Bahan
a. Material cetak silicon, 2 tube pasta
b. Material cetak silicon putty, 2 toples
c. Material cetak silicon light body dalam catridge
Gambar 1. Material cetak silicon Gambar 2. Material cetak silicon,
putty, 2 toples 2 tube pasta
Gambar 3. Material cetak silicon
light body dalam catridge
2.2 Alat
a. Paper pad dan Spatula
b. Mixing gun
c. Catridge dan mixing tips
d. Sendok cetak sebagian2
e. Model kerja
f. Gun tube
g. Stopwatch
Gambar 4. Paper pad Gambar 5. Spatula
G a m b a r 6 . M i x i n g g u n
dan model kerja
3. CARA KERJA
1. Hand mixing
a. Letakkan model di atas plat kaca
b. Keluarkan pasta dasar dan katalis di atas paperpad dengan panjang 2 cm
c. Campur pasta dasar dan katalis memakai spatula dengan gerakan memutar selama
20 detik
d. Lanjutkan pencampuran dengan gerakan melipat, area lebih luasselama 25 detik
e. Masukkan adonan material ke dalam sendok cetak sebagian, kemudian di
cetakkan ke model
f. Biarkan material cetak hingga setting
g. Lepaskan material cetak dari model
3
h. Amati kehalusan permukaan dan adanya gelembung udara pada permukaan hasil
cetakan.
2. Static Auto Mixing untuk cetakan Double Impression
a. Siapkan material cetak silicon putty. Pasang catridge silicon light body pada
mixing gun
b. Ambil satu takar base dan satu takar katalis silicon putty. Campur kedua bahan
dengan cara dilipat hingga warna homogeny, letakkan kedalam sendok cetak
sebagian, kemudian dicetakkan pada model hingga setting. Cetakan putty
dikeluarkan dari model.
c. Untuk mendapatkan hasil cetakan lebih akurat, tambahkan material cetak silicon
light body. Keluarka material cetak silicon light body dari dalam catridge kearah
gigi geligi yang akan dicetak, kemudian sendok cetak b dicetakkan kembali ke
model. Setelah setting, cetakan dilepas dari model.
d. Amati kehalusan permukaan dan adanya gelembung udara pada permukaan hasil
cetakan.
4. HASIL PRAKTIKUM
Praktikum manipulasi material cetak silikon dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Hand mixing
2. Static automixing
Tabel 1. Setting time material cetak silikon
Material Cetak Setting Time
Hand Mixing Static Automixing
Silikon pasta 3 menit 56 detik 2 menit 15 detik
Berdasarkan hasil percobaan, tampak material cetak silikon yang dimanipulasi
dengan cara static automixing lebih cepat mengalami setting time dibandingkan dengan
material cetak silikon yang dimanipulasi dengan hand mixing.
4
(a) (b)
Gambar 8. a. Material cetak silikon yang dimanipulasi dengan cara hand mixing. b.
Material cetak silikon yang dimanipulasi dengan cara static automixing.
Hasil cetakan material cetak silikon yang dimanipulasi dengan cara static
automixing tampak lebih merata dibanding hand mixing. Hal ini disebabkan karena static
automixing akan menimbulkan flow yang lebih tinggi, sehingga adonan bisa mengalir
memenuhi semua ruangan yang ada, hasil cetakan pun lebih detail, dan bagian cervical
dari gigi tercetak jelas.
5. PEMBAHASAN
5.1 Pengertian
Elastomer adalah bahan cetak bersifat elastik yang apabila digunakan dan
dikeluarkan dari rongga mulut, akan tetap bersifat elastik dan fleksibel. Bahan ini
diklasifikasikan sebagai nonaqueous elastomeric impression material oleh ANSI/ADA
Spesification No.19. Biasanya digunakan untuk mencetak pembuatan gigi tiruan
sebagian lepasan, mahkota serta gigi tiruan cekat yang mana diperlukan cetakan yang
akurat pada detail gigi.
Bahan cetak Silikon dibandingkan bahan cetak fleksibel lain akan menghasilkan
model yang lebih akurat, dan pemakaiannya lebih mudah. Ada dua jenis bahan cetak
silikon: (Rachmad & Sumarsongko, 2006)
a. Polysiloxanes
Keuntungan bahan ini adalah: Waktu kerja (working time) 5-7 menit, baunya enak,
cukup ulet, “recovery” terhadap deformasi sangat bagus, ada yang bersifat
5
“hydrophobic” sehingga mengganggu bentuk model, sebaiknya hasil cetakan dicor dalam
1 jam.
b. Polyvinyl siloxanes
Bahan ini paling akurat, paling sedikit mengalami pengerutan polimerisasi, distorsi
sangat rendah,“recovery” deformasi cepat, sangat ulet, waktu kerja 3-5 menit, ada yang
hidrophilik dan yang hidrophobik, masih dapat dicor sampai 1 miggu setelah pencetakan.
5.2 Komposisi
Polyether biasanya disuplai dalam bentuk sistem dua pasta yaitu pasta base dan
pasta katalis. Pasta base mengandung polyether dengan berat molekul yang rendah dan
grup teminal ethylene-imine dimana R merupakan grup alkil atau atom hidrogen berserta
filler, kolloidal silika dan plasticizer, glycoether atau phthalate. Pasta katalis
mengandung ester asam sulfonat aromatis, yang ditambah dengan filler, kolloidal silika
dan plasticizer, glycoether atau phthalate. Kedua pasta tersebut terisi dalam kemasan
tube atau cartridge atau kantongan plastik. (Rachmad & Sumarsongko, 2006)
Tabel 2. Komposisi bahan cetak polyether.
Pasta Komponen
Base Polyether berujung imine seperti terlihat dalam gambar 1
Filler – Kolloidal silika
Plasticizer – glycoether atau phthalate
Katalis Derivat ester dari asam sulfonat aromatis seperti terlihat
dalam gambar 2
Filler – Kolloidal Silika
Plasticizer – glycoether atau phthalate
Filler dalam bahan cetak polyether berguna sebagai bahan pengisi dan untuk
mengatur viskositas bahan, membentuk tampakan pasta serta membentuk sifat fisik
bahan cetak. Sedangkan bahan plastisizer berguna untuk memudahkan pencampuran 6
serta pembentukan bahan cetak. Agen pewarna juga ditambah untuk membedakan antara
pasta base dan pasta katalis. (Rachmad, 2006)
5.3 Jenis
Saat ini ANSI / ADA Keterangan Nomor 19 mengenal tiga jenis bahan cetak
elastomer. Klasifikasi ini didasarkan pada sifat elastis yang dipilih dan perubahan
dimensinya. Namun dari masing-masing jenis dibagi lagi menjadi empat kelas viskositas,
yaitu light-body, medium-body or regular-body, heavy-body, and putty. Viskositas
adalah properti material yang corltrols karakteristik aliran material. (Anusavice,2003)
Material cetak yang digunakan dalam pratikum ini adalah material cetak silikon
kondensasi yang memiliki tiga konsistensi, yaitu putty, medium body, dan light body.
Jenis putty memiliki nilai viskositas yang cukup tinggi sehingga tingkat flow nya rendah
dan mengakibatkan cetakan yang dihasilkan kurang detail dibandingkan material cetak
dengan viskositas rendah. Bahan ini memiliki sifat yang tidak terlalu kaku, sehingga
tidak akan terlalu sulit untuk mengeluarkannya dari cetakan. Selain itu, bahan ini
menunjukkan deformasi permanen yang minimal. Bahan ini memiliki stabilitas dimensi
yang kurang, bahan ini tetap mengalami pengerutan meskipun telah mengeras secara
klinis. (Annusavice, 2003.)
Sedangkan jenis medium body memiliki viskositas yang tinggi sehingga tidak
mampu menghasilkan detail yang baik. Bahan ini juga memiliki kekakuan yang rendah
sehingga mudah dalam proses pengeluarannya. Material ini mengalami deformasi yang
paling besar jika dibandingkan dengan material cetak lainnya.
Pada jenis light body, viskositas yang dihasilkan sangat rendah. Hal ini
menghasilkan cetakan yang detail dan sangat baik sebab elastomer jenis ini memiliki
sifat flow yang tinggi dan viskositas yang rendah. Namun pada penggunaannya,
elastomer ini tetap harus dikombinasikan dengan elastomer jenis putty, sebab
penggunaan light body secara total akan memboroskan biaya (harga elastomer light body
lebih mahal daripada elastomer putty). Selain itu, penggunaannya yang secara total akan
memberikan ketidaknyamanan pada pasien karena viskositasnya yang rendah.
5.4 Sifat
7
Tabel 3. Sifat-sifat bahan cetak polyether.
POLISULFIDA POLIETERCONDENSATION
SILICONEADDITIONSILICONE
Pengadukan Sederhana Mudah Mudah Mudah
Setting time(menit)
10-20 6-7 6-10 6-8
Dimensi stabilitas setelah dicetak
Sederhana Bagus Tidak bagus Bagus
Stiffness Rendah Sangat tinggi Sederhana tinggi Tinggi
Working Time (menit)
3-6 2-3 30-60 30-45
Bau dan Rasa Tidak nyaman Nyaman Nyaman Nyaman
Mixing Time (detik) 60 30-45 30-60 30-45
5.5 Kegunaan
Bahan cetak elastomer merupakan bahan cetak elastik dengan akurasi yang paling
baik. Bahan ini dipergunakan secara luas dalam bidang kedokteran gigi restoratif,
contohnya pada pembuatan restorasi keramik, jembatan, restorasi implant gigi tiruan
sebagian lepasan dan juga gigi tiruan penuh. Bahan cetak ini menjadi pilihan dokter gigi
karena tinggi keakuratannya, stabilitas dimensi berbanding waktu dan memiliki
kemampuan mencetak dengan detail dibanding bahan cetak yang lain. (Anonim, 2011).
6. IMPLIKASI
Pada praktikum ini, terdapat dua cara yang digunakan dalam memanipulasi material
cetak silikon yaitu dengan cara hand mixing dan static automixing. Pada hand mixing
digunakan material cetak silikon medium body sedangkan pada static automixing digunakan
material cetak silikon light body, yang kemudian diletakkan diatas adonan campuran base
dan katalis silicon putty untuk dicetakkan kedua kalinya pada pasien, sehingga didapatkan
hasil cetakan yang lebih akurat karena pada campuran base dan katalis silicon putty, flow
adonan rendah sehingga ada kemungkinan cetakan yang didapatkan kurang mendetail.
8
Pada penggunaan teknik hand mixing, penyediaan alat dan bahan sedikit banyak yang
menyebabkan banyaknya tempat terpakai dan waktu yang kurang efisien. Selain itu, pada
peletakan base dan katalis diatas paper pad belum tentu dalam jumlah yang sama, karena
tekanan pada tube masing-masing orang berbeda-beda, sehingga didapatkan hasil adonan
material double impression yang kurang presisi dalam perbandingannya. Kelebihan teknik ini
ada pada penyediaan alat-alatnya, yaitu penggunaan alat-alat yang tidak banyak memakan
biaya dan dapat dipakai berulang-ulang, karena hanya memerlukan paper pad dan spatula,
sehingga pasca pengaplikasian paper pad dapat dirobek dan diganti lembaran dibawahnya
dan spatula hanya perlu dilakukan pembersihan. Walaupun takaran kurang baik, tetapi dalam
nilai ekonomis penggunaan teknik ini lebih baik daripada teknik static automixing.
Pada penggunaan teknik static automixing, penyediaan alat dan bahan relatif tidak
banyak memakan waktu. Tidak memerlukan tempat seluas yang diperlukan pada teknik hand
mixing. Akan tetapi pada penyediaan alat-alatnya perlu dilakukan pengeluaran lebih banyak
daripada teknik hand mixing, karena ujung tube pada mixing gun hanya dapat sekali pakai
(disposable) yaitu material double impression yang terdapat didalam tube tersebut lama-lama
akan mengalami setting dan menyumbat saluran tube.
7. KESIMPULAN
Pada teknik pengadukan baik secara hand mixing maupun static automixing jika
dilakukan dengan benar maka dapat menghindari hasil cetakan yang tidak akurat dari akibat
perbedaan viskositas material cetak.
8. DAFTAR PUSTAKA
Annusavice, K. J. 2003. Phillip’s : Science of Dental Material. USA : WB Elsevier, Saunders
Company.
Anonim. 2011. Accesed from : www.repository.usu.ac.id.
Rachmad A & Sumarsongko T. 2006, Pencetakan dan Pembuatan Model Muka, accesed on
30 May 2013 <
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_pencetakan_pembuata
n_model_muka.pdf>
9