Upload
yayan-setia-selalu
View
192
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB V
FAKTOR-FAKTOR KERJA
5.1. Tujuan Praktikum
a. Memahami kepada praktikan bagaimana hubungan factor-faktor tersebut
di atas.
b. Menunjukkan kepada praktikan bagaimana hubungan factor-faktor trsebut
di atas dengan kerja.
5.2. Landasan Teori
Apabila seorang bekerja, sangat banyak factor-faktor yang terlibat dan
mempengaruhi keberhasilan kerja. Begitu pula dengan pekerjaan pemeriksaan
barang. Sevara garis beras factor-faktor tersebut dibagi dalam 2 kelompok :
a. Factor diri (individual) : sifat, attitude, system nilai, karakteristik, minat,
motivasi, usia jenis kelamin, pendidikan jenis kelamin, dan lain-lain.
b. Factor situasional : mesin, peralatan kerja, bahan, lingkungan fisik,
lingkungan social, metode, pendidikan dan latihan, pengawasan perupaha
atau gaji, lain-lain.
Dalam melakukan pekerjaan pemeriksaan suatu barang, biasanya ada dua
kesalahan pemeriksaan yang sering terjadi yaitu :
a. Kesalahan jenis I (barang yang baik dianggap cacat).
b. Kesalahan jenis II (barang yang cacat dianggap baik).
Dalam diskripsi tugas yang sederhana fungsi/tugas dari pemeriksa adalah
mencari dan menentukan suatu kesalahandalam suatu produk atau barang dan
membuat suatu keputusan akan penerimanya dalam batas-batas yang telah
62
ditentukan. Jadi sebetulnya pemeriksaan suatu produk terjadi suatu proses
pengambilan keputusan, apakah produk ini baik atau cacat.
Tugas dari pengamat adalah memeriksa hasil pengamatan dari pemeriksa
berdasarkan table pengeluaran produk. Cacat setiap kesalahan pemeriksa yag
terjadi baik untuk kesalahan jenis I dan II.
Sebagai informasi, table pegneluaran produk yang diberikan kepada
pengahasil produk dan pengamat adalah sama. Sehingga dengan mudah pengamat
memeriksa hasil pemeriksaan. Setiap praktikan dalam satu kelompok harus pernah
bertindak sebagai pemeriksa. Dalam pemeriksaan dilakukan dengan 5 variabel
yang berbeda, yaitu :
a. Waktu pengamatan (t) : 3, 5, 7, 9 (detik)
b. Proporsi barang yang cacat dalam satuan lot : 5(%), 10(%), 15(%), 20(%)
c. Jenis barang yang diperiksa : bola pingpong
d. Uji statistic
Data praktikum yang telah terkumpul kemudian lakukan perhitungan
untuk menentukan probabilitas kesalahan I(α ) dan probabilitas kesalahan II ( β ) .
Metode statistic yang digunakan untuk menentukan probabilitas kedua tipe
kesalahan tersebut adalah : fungsi probabilitas Hypergeometrik. Adapun
formulaisnya adalah sebagai berikut :
Pa
(α / β )=[x
k ][ n−x
N −K ][ n
N ] ……………..(5.1)
63
Dimana :
N = jumlah lot = 40
n = jumlah sample
k = prosentase cacat : (5% k = 2)
(15% k = 6)
(10% k = 4)
(20% k = 8)
x = jumlah kesalahan α / β pada tiap kali percobaan
Jenis produk yang digunakan Dalam percobaan adalah bola pingpong,
dimana penentuan ccacat dan baik adalah sebagai berikut :
a. Cacat : jumlah titik pada bola pingpong kurang atau sama dengan 10 titik
b. Baik : jumlah titik dalam bola pingpong sama dengan 10 titik
Dalam percobaan ini digunakan asumsi-asumsi dasar sbb :
a. Satu orang sebagai peghasil produk, yaitu seseorang yang menghasilkan
produk dan selanjutnya akan diperiksa oleh pemeriksa
b. Satu orang sebagai pemeriksa produk, yaitu seseorang mencari dan
menentukan suatu kesalahan dalam suatu produk dan membuat suatu
keputusan akan penerimanya dalam batas kualitas yang ditentukan
c. Satu orang sebagai pengamat pemeriksa hasil dari pemeriksaan
berdasarkan table pengeluaran produk cacat setiap kesalahan periksa yang
terjadi baik untuk kesalahan jenis I atau kesalahan jenis II
64
Dari suatu penelitian diketahui bahwa menjaga kekonsistenan dalam
pengambilan keputusan selama waktu proses pemeriksaan yang panjang adalah
sulit. Sehubungan dengan hal ini ada 2 teori yang mengatakan bahwa sebetulnya
dalam sisitem syaraf manusia terdapat dua distribusi kegiatan, yakni :
a. berhubungan dengan kemungkinan penerimaan suatu kualitas produk
b. berhubungan dengan kemngkinan penolakan kualitas suatu produk
Derajat pemisahan dua distribusi ini merupakan ukuran sensitifitas
pemeriksan atau kemudahaan membedakan cacat dan berlaku hokum matematis.
Teori ini disebut teori pelacakan isyarat (Signal Detection Theory)
5.3 Peralatan Praktikum Yang Digunakan
a. Bola pingpong sebagai produk (hasil produk) baik cacat maupun baik yang
akan dijadikan obyek untuk diperiksa atau diamati
b. Kotak penghasil prosuk baik dan cacat
c. Kotak penghasil produk baik cacat maupun baik
d. Stop watch sebagai penentu atau patokan waktu siklus tertentu yang
tersedia dalam berbagai percobaan
e. Meja kerja sebagai stasiun kerja praktikan yang sudah dirancang khusus
untuk mempercepat proses kerja
f. Lembar pengamatan untuk menempakan data waktu pengukuran yang
diperoleh dari pengamatan
g. Table bilangan random/acak
65
5.4 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
a. Bagi tugas anggota kelompok dewngan tugas sebagai berikut :
1) Satu orang sebagai penghasil produk untuk menempatkan produk yang
akan diamati sesuai dengan ketentuan ke dalam kotak yang akan
diperiksa oleh pemeriksa
2) Satu orang bertugas sebagai pemeriksa
3) Satu orang sebagai pengamat atau pencatat data
Tugas pengamat :
a) Ambil bilanga sebanyak N = 40
b) Bilangan random yang sama diambil salah satunya saja dan diganti
dengan bilangan random berikutnya (jumlah bilangan random harus
tetap 40)
c) Hitung jumlah n (n = nilai bilagnan random ⊆ 40)
d) Produk cacat P 5% = 2 berarti maksimal ada 2 produk cacat pada
bilangan random ditentukan asisten)
e) n = c + b
Tugas ini bergantian diantara ketiganya (masing-masing kelompok
harus pernah bertugas sebagai pemeriksa)
b. Percobaan factor-faktor kerja ini dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu :
1) Bagian pertama akan dicari pengaruh factor-faktor kerja berdasarkan
proporsi barang yang cacat dalam satuan lot (p), yang bervariasi mulai
dari 5%, 10%, 15%, 20%
66
2) Bagian kedua akan dicari pengaruh factor-faktor kerja berdasarkan
waktu pemeriksaan (t). waktu pemeruksaan ini bervariasi mulai dari 3,
5, 7, dan 9 detik
c. Setelah tugas dibagi mulailah percobaan pertama. Penghasil produk
menempatkan sejumlah bola pingpong ke dalam kotak produk, dimana
proporsi barang yang cacat sudah dihitung terlebih dajulu dan cacatoleh
penghasil porduk. Selanjutnya pemeriksa mulailah memeriksa bola
pingpong yang tersedia apakah cacat atau baik dengan waktu tetap adalah
6 detik. Pengamat memberitahukan apabila waktu yang tersedia telah
habis dan mencatat hasil pemeriksaan dari pemeriksa. Tiap variasi P
dilakukan sebanyak 3 kali percobaan.
d. Setelah bagian pertama selesai, mulailah percobaan kedua yaitu
memeriksa pengaruh factor kerja berdasarkan waktu pengamatan. Peda
bagian pertama yang berbeda adalah bagian lotnya (p) dan waktu
pemeriksa bervariasi (3, 5, 7, 9 detik), maka bagian kedua ukuran lot tetap
(5%) dan waktu pemeriksa berubah-ubah. Masing-masing waktu
pemeriksa juga dilakukan 3 kali percobaan.
e. Kemudian tugas bergantian, sampai semua anggota kelompok pernah
bertugas pada ketiga peran tersebut.
67
5.2.1. Tugas Tugas Praktikum
a. Setelah melakukan praktikum factor-faktor kerja, jelaskan bagaiman
pegaruh tiap-tiap variable yang diamati terhadap kesalahan dalam
melakukan pemeriksaan.
b. Kerugian-kerugian apa saja yang akan ditanggung oleh suatu perusahaan
akibat terjadinya kesalahan pemeriksaan tersbut
c. Manusia dalam melakukan pekerjaan khususnya pemeriksaan, tidak bias
menghindari dari kesalahan yang timbul, terutama pemeriksaan secara
visual (tanpa alat batu pemeriksaan)
d. Apa kegunaan praktikum factor-faktor kerja yang anda lakukan
e. Berikan alasan anda tentang praktikum ini
68
5.5 Pengumpulan dan pengolahan data
5.5.1 pengumpulan data
1. Pemeriksaan dengan variable p(% cacat dalam populasi)
no p
Jumlah kesalahan
N t n c bProduk baik(α) Produk cacat(β)jumlah p(α
)jumlah p(β
)1 5% 8 - 0 0.4
84-3 0.0
840 6 12 1 11
2 15-0 0.35
1-1 0.49
16 0 16
3 13-2 0.07
3-3 0.07
11 2 9
Rata2 (α)
0.30
Rata2(β) 021
1 10% 10-1 0.44
1-0 0.26
40 6 11 2 9
2 9-0 0.19
4-3 0.08
13 1 12
3 13-0 0.09
4-3 0.17
17 1 16
Rata2(α) 0.24
Rata2(β) 0.17
1 15% 4-0 0.42
1-1 0.42
40 6 5 0 5
2 16-1 0.31
2-2 0.35
12 1 11
3 14-2 0.29
4-2 0.29
18 4 14
Rata2(α) 0.34
Rata2(β) 0.15
1 20% 7-2 0.34
4-3 0.25
40 6 11 3 9
2 9-3 0.22
1-1 0.26
10 3 7
3 13-1 0.09
2-1 0.09
15 2 13
Rata2(α) 0.22
Rata2(β) 0.23
2. Pemeriksaan dengan menggunakan variable t (waktu pemeriksaan)
no T (DETIK
Jumlah kesalahan N P n c bProduk baik(α) Produk cacat(β)
69
) jumlah p(α)
jumlah p(β)
1 3 12-1 0.45
2-1 0.45
40 5 13 2 11
2 9-2 0.06
1-0 0.56
10 3 7
3 8-0 0.64
0-0 0.64
8 0 8
Rata2(α) 0.38
Rata2(β) 0.55
1 5 12-3 0.25
4-1 0.25
40 5 16 4 12
2 10-0 0.45
3-2 0.10
13 1 12
3 8-0 0.56
2-0 0.56
10 2 8
Rata2 0.42
Rata2(β) 0.30
1 7 11-0 0.42
3-0 0.42
40 5 4 3 11
2 10-0 0.56
0-0 0.56
10 0 10
3 12-0 0.35
4-2 0.15
16 2 14
Rata2(α) 0.44
Rata2(β) 0.38
1 9 9-0 059 2-0 0.59
40 5 9 2 7
2 13-0 0.38
2-0 0.38
15 2 13
3 6-0 0.59
3-0 0.59
9 3 6
Rata2(α) 0.52
Rata2(β) 0.52
P
=
(α / β )=[x
k ][ n−x
N −K ][ n
N ]
P=
(α )=[1
2] [12−1
40−2][12
40] = 0.45
70
5.6 kesimpulan
Apabila seorang bekerja, sangat banyak factor-faktor yang terlibat dan
mempengaruhi keberhasilan kerja. Begitu pula dengan pekerjaan pemeriksaan
barang. Sevara garis beras factor-faktor tersebut dibagi dalam 2 kelompok :
a. Factor diri (individual) : sifat, attitude, system nilai, karakteristik, minat,
motivasi, usia jenis kelamin, pendidikan jenis kelamin, dan lain-lain.
b. Factor situasional : mesin, peralatan kerja, bahan, lingkungan fisik,
lingkungan social, metode, pendidikan dan latihan, pengawasan perupaha
atau gaji, lain-lain.
71