5
 Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR SUN BIDANG SANITASI Sampah Pola 3R Berbasis Masyarakat Salah satu prinsip dalam pengel olaan sampah yang sedang di kemban gka n ada lah pen erapan pr ins ip 3R yai tu red uce (meng ura ngi sampah ), reuse (gu na ula ng sampah ), rec ycl e (da ur ula ng sampah ). Dengan menerapkan pr in si p in i secara umum di harapkan ti mb ul an sampah berkurang dari sumbernya sehingga sampah yang dibuang ke  TPA ju ga berkur ang. Program implementasi program 3R jugadapat menjadi alat dalam mengotimalkan pemanfaatan sampah sehingga sampah meiliki nilai ekonomis dan dapat membuka lapangan pekerjaan. Pemilahan Sampah Pemilahan sampah dilakukan untuk memilah sampah menurut jenisnya sehingga mendukung kegiatan / proses penanganan selanjutnya. Sebagai contoh bila akan dilakukan proses pengomposan maka sampah organik hendaknya dipilah terlebih dahulu. Metode 1. Pemilahan hendaknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan masyarakat dan proses selanjutnya. 2. Awal pemilahan dianjurkan untuk memisahkan sampah menjadi 2 bagian yaitu sampah organik bahan kompos dan sampah non organik. Sampah bahan organik kompos meliputi : sisa makanan, sisa buah, sisa sayur dan daun. Sampah non organik meliputi : plastik, kaca, logam, karet, dan bah an lai n yang tid ak membus uk. Sampah ker tas dan kay u sebenarnya merupakan jenis sampah organik, tetapi mengingat kandungann ya (pada kertas mengandung tinta dll) yang

3R Kementrian Pekerjaan Umum

Embed Size (px)

Citation preview

5/11/2018 3R Kementrian Pekerjaan Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3r-kementrian-pekerjaan-umum 1/5

 

Kementrian Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Cipta Karya

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENGGUNAAN DANA ALOKASI

KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR SUN BIDANG SANITASI

Sampah Pola 3R Berbasis Masyarakat

Salah satu prinsip dalam pengelolaan sampah yang sedang di

kembangkan adalah penerapan prinsip 3R yaitu reduce (mengurangi

sampah), reuse (guna ulang sampah), recycle (daur ulang sampah).

Dengan menerapkan prinsip ini secara umum diharapkan timbulan

sampah berkurang dari sumbernya sehingga sampah yang dibuang ke

  TPA juga berkurang. Program implementasi program 3R jugadapat

menjadi alat dalam mengotimalkan pemanfaatan sampah sehingga

sampah meiliki nilai ekonomis dan dapat membuka lapangan pekerjaan.

Pemilahan Sampah

Pemilahan sampah dilakukan untuk memilah sampah menurut jenisnya

sehingga mendukung kegiatan / proses penanganan selanjutnya. Sebagai

contoh bila akan dilakukan proses pengomposan maka sampah organik

hendaknya dipilah terlebih dahulu.

Metode

1. Pemilahan hendaknya dilakukan secara bertahap sesuai

dengan kesiapan masyarakat dan proses selanjutnya.

2. Awal pemilahan dianjurkan untuk memisahkan sampah

menjadi 2 bagian yaitu sampah organik bahan kompos dan sampah

non organik.

• Sampah bahan organik kompos meliputi : sisa makanan, sisa

buah, sisa sayur dan daun.

• Sampah non organik meliputi : plastik, kaca, logam, karet, dan

bahan lain yang tidak membusuk. Sampah kertas dan kayu

sebenarnya merupakan jenis sampah organik, tetapi mengingat

kandungannya (pada kertas mengandung tinta dll) yang

5/11/2018 3R Kementrian Pekerjaan Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3r-kementrian-pekerjaan-umum 2/5

 

berpotensi mengganggu kualitas kompos, dan sifatnya yang

memerlukan waktu lama untuk proses pengomposan (misal

kayu), maka keduanya tidak disertakan dalam kategori sampah

organik bahan kompos.• Bila kondisi memungkinkan, sampah non organik dapat dipilah

atas komponen lainnya sesuai kebutuhan; misal plastik, kertas,

logam, kaca, dan lain-lain.

3. Sampah organik dikumpulkan dalam wadah yang yang

terpisah dengan sampah non organik. Untuk sampah berupa sisa

sayur sebaiknya ditiriskan terlebih dahulu dengan menggunakan

saringan plastik, karena sampah yang terlalu basah akanmenyebabkan kadar air bahan kompos menjadi tinggi sehingga

proses pengomposan akan terganggu.

Fasilitas

Untuk pemilahan sampah akan diperlukan beberapa fasilitas/peralatan

yang dapat meliputi:

1. Wadah sampah organik

2. Wadah sampah non organik

3. Saringan plastik untuk meniriskan air dari sisa sayur

Pengumpulan Sampah

1. Metode pengumpulan sampah dapat dilakukan oleh petugas

dari rumah ke rumah atau masyarakat membawa sendiri sampahnya

ke Wadah/Bin Komunal/Kontainer yang sudah ditentukan.

2. Peralatan pengumpulan sampah di kawasan perumahan dapat

dilakukan dengan menggunakan alat angkut, seperti gerobak

sampah, becak sampah, motor sampah atau alat angkut lain yang

sesuai dengan kondisi setempat.

3.   Jadwal pengumpulan sampah non organik terpilah seperti

kertas, plastik, logam/kaca dapat dilakukan seminggu sekali,

sedangkan untuk sampah yang masih tercampur harus dilakukan

minimal seminggu 2 kali.

5/11/2018 3R Kementrian Pekerjaan Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3r-kementrian-pekerjaan-umum 3/5

 

4. Motor/Gerobak sampah yang mengumpulkan sampah terpilah

dapat dimodifikasi dengan sekat atau dilengkapi karung-karung besar

(3 unit atau sesuai dengan jenis sampah).

Gambar 3.1. Contoh Alat Pengumpul Sampah

 

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Skala Kawasan

a. Lokasi

1. Luas TPST bervariasi, tergantung kapasitas pelayanan dan

tipe kawasan. Untuk kawasan perumahan baru (cakupan

pelayanan 2000 rumah) diperlukan TPST dengan luas 1000 m².

Sedangkan untuk cakupan pelayanan skala RW (200 rumah),

diperlukan TPST dengan luas 200 – 500 m²

2. TPST dengan luas 1000 m² dapat menampung sampah

dengan atau tanpa proses pemilahan sampah di sumber.

3. TPST dengan luas < 500 m² hanya dapat menampung sampah

dalam keadaan terpilah (50%) dan sampah campur 50%.

4. TPST dengan luas < 200 m² sebaiknya hanya menampung sampah

tercampur 20%, sedangkan sampah yang sudah terpilah 80%.

Fasilitas TPST

1. Fasilitas TPST meliputi wadah komunal, areal pemilahan dan

areal composting dan juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang lain

seperti saluran drainase, air bersih, listrik, barrier (pagar tanaman

hidup) dan gudang penyimpan bahan daur ulang maupun produk

kompos serta biodigester (opsional)

Daur Ulang

5/11/2018 3R Kementrian Pekerjaan Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3r-kementrian-pekerjaan-umum 4/5

 

1. Sampah yang didaur ulang minimal adalah kertas, plastik dan

logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan untuk mendapatkan

kualitas bahan daur ulang yang baik, pemilahan sebaiknya dilakukan

sejak di sumber.2. Pemasaran produk daur ulang dapat dilakukan melalui kerja

sama dengan pihak lapak atau langsung dengan industri pemakai.

3. Daur ulang sampah B3 Rumah tangga (terutama batu baterei

dan lampu neon) dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut sesuai

dengan ketentuan perundangan yang berlaku (PP 18 tahun 1999

tentang pengelolaan sampah B3).

4. Daur ulang kemasan plastik (air mineral, minuman dalam

kemasan, mie instan dll) sebaiknya dimanfaatkan untuk barang-

barang kerajinan atau bahan baku lain.

Pembuatan Kompos

1. Sampah yang digunakan sebagai bahan baku kompos adalah

sampah dapur (terseleksi) dan daun-daun potongan tanaman.

2. Metode pembuatan kompos dapat dilakukan dengan berbagai cara

antara lain dengan open windrow.

3. Perlu dilakukan analisa kualitas terhadap produk kompos secara

acak dengan parameter antara lain warna, C/N rasio, kadar N,P,K 

dan logam berat.

4. Pemasaran produk kompos dapat bekerja sama dengan pihak

Koperasi dan Dinas (Kebersihan, Pertamanan, Pertanian dll)

5/11/2018 3R Kementrian Pekerjaan Umum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/3r-kementrian-pekerjaan-umum 5/5

 

\

Gambar 3.2. Contoh Alat Pembuat Kompos