28
BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Benlakang Secara sederhana inovasi dimaknai sebagai pembaruan atau perubahan dengan ditandai oleh adanya hal yang baru. Upaya untuk mencari hal yang baru itu, mungkin disebabkan oleh beberapa hal antara lain dalam upaya memecahkan masalah yang dihadapi seseorang atau kelompok. Dengan demikian, sesuatu ide atau temuan yang baru atau perubahan baru tetapi kurang membawa dampak kepada upaya pemecahan masalah tidak dapat diklasifikasikan sebagai inovasi. Inovasi sebagai suatu ide, gagasan, praktik atau obyek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Oleh sebab itu, inovasi pada dasarnya merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru ataupun berupa praktik- praktik tertentu ataupun berupa produk dari suatu hasil olah-pikir dan olah-teknologi yang diterapkan melalui tahapan tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul dan memperbaiki suatu kedaan tertentu ataupun proses tertentu yang terjadi di masyarakat. Dalam bidang pendidikan, misalnya, untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi, telah banyak dilontarkan model-model inovasi dalam berbagai bidang antara lain : usaha pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikan, dan relevansi pendidikan. Kesemuanya dimaksudkan agar difusi

32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Benlakang

Secara sederhana inovasi dimaknai sebagai pembaruan atau perubahan dengan

ditandai oleh  adanya hal yang baru.  Upaya  untuk mencari hal yang baru itu,  mungkin

disebabkan oleh   beberapa hal antara lain   dalam upaya memecahkan masalah yang 

dihadapi seseorang atau kelompok. Dengan demikian, sesuatu ide atau temuan yang baru

atau perubahan baru  tetapi kurang membawa dampak kepada upaya pemecahan masalah

tidak dapat diklasifikasikan sebagai inovasi.  

  Inovasi sebagai  suatu  ide, gagasan, praktik atau obyek/benda yang disadari dan

diterima  sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. 

Oleh sebab itu,  inovasi pada dasarnya merupakan  pemikiran cemerlang yang bercirikan

hal baru ataupun berupa praktik-praktik tertentu ataupun berupa produk dari suatu hasil

olah-pikir dan olah-teknologi  yang diterapkan melalui tahapan tertentu yang diyakini dan

dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul dan memperbaiki suatu kedaan

tertentu ataupun proses tertentu yang terjadi di masyarakat. Dalam bidang pendidikan,

misalnya, untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi, telah  banyak

dilontarkan model-model inovasi dalam berbagai bidang antara lain : usaha pemerataan

pendidikan,  peningkatan mutu, peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikan, dan

relevansi pendidikan.  Kesemuanya  dimaksudkan agar difusi inovasi yang dilakukan bisa

diadopsi dan dimanfaatkan untuk perbaikan dan pemecahan persoalan pendidikan di

Tanah Air.  Beberapa contoh  inovasi antara lain : program belajar jarak jauh, manajemen

berbasis sekolah, pengajaran kelas rangkap, pembelajaran konstektual (contectual

learning), pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Pakem). 

Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan untuk kegiatan yang

sifatnya pembaruan atau inovasi pendidikan. Inovasi yang terjadi dalam bidang

pendidikan tersebut, antara lain dalam hal manajemen pendidikan, metodologi

pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi  kurikulum, dsb.

Tidak bisa diragukan lagi bahwasanya manusia tak akan terlepas dengan

mengeksplorasi segala sumber daya yang dimilikinya. Dengan cara mencurahkan segala

daya dan kemampuanya untuk selalu berinofasi menemukan sesuatu yang baru yang

dapat membantu hidupnya menjadi lebih baik. Jika manusia tidak menggali segala

Page 2: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

kemampuanya maka ia akan tertinggal bahkan tergerus oleh zaman yang selalu

berkembang.

Dalam dunia pendidikan Inovasi adalah hal yang mutlak dilakukan karena tanpa

inovasi akan terjadi kemandekan pada dunia pendidikan yang kemudian berimbas pada

pada elemen-elemen kehidupan yang lain seperti politik, ekonomi, social dan lain-lain.

2. Batasan Masalah

Dalam Penulisan makalah kali ini penulis membatasi pada :

1. Pengertian Inovasi pendidikan

2. Inovasi pendidikan dan model pembelajaran di Indonesia

3. Kendala-kendala Dalam Inovasi Pendidikan

4. Penolakan (Resistance)

5. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

6. Langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum

Page 3: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

BAB II. PEMBAHASAN

1. Pengertian Inovasi Pendidikan

Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah

invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru

artinya hasil karya manuasia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang

sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha

menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan

discovery. Dalam kaitan ini Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan

yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal

yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Maka dapat ditarik

kesimpulan Ibahwa Inovasi pendidikan adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide,

barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi dunia

pendidkan. Contoh bidangnya adalah Managerial, Teknologi, dan Kurikulum

Inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan

kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang

dihadapi dalam kegiatan pendidikan. Dengan demikian metode baru atau cara baru dalam

melaksanakan metode yang ada seperti dalam proses pembelajaran dapat menjadi suatu

upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat banyak

hasil-hasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,

seperti penggunaannya untuk teknologi pembelajaran, prosedur supervise serta

pengelolaan informasi pendidikan yang dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan

pendidikan.

2. Inovasi pendidikan dan model pembelajaran di Indonesia

a. Top Down Inovation

Inovasi model Top Down ini sengaja diciptakan oleh atasan (pemerintah) sebagai

usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk

memperoleh pendidikan, ataupun sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan

Page 4: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

sebaginya. Inovasi seperti ini dilakukan dan diterapkan kepada bawahan dengan cara

mengajak, menganjurkan dan bahkan memaksakan apa yang menurut pencipta itu baik

untuk kepentingan bawahannya. Dan bawahan tidak punya otoritas untuk

menolak pelaksanaannya.

Contoh adalah yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasinal selama ini.

Seperti penerapan kurikulum, kebijakan desentralisasi pendidikan dan lain-lain.

b. bottom up Inovation

Yaitu model ionovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan

dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan.

Biasanya dilakukan oleh para guru.

c. Desentralisasi dan Demokratisasi pendidikan.

Perjalanan pendidikan nasional yang panjang mencapai suatu masa yang

demokratis kalau tidak dapat disebut liberal-ketika pada saat ini otonomisasi pendidikan

melalui berbagai instrument kebijakan, mulai UU No. 2 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, privatisasi perguruan tinggi negeri-dengan status baru yaitu Badan

Hukum Milik Negara (BHMN) melalui PP No. 60 tahun 2000, sampai UU No. 32 tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah yang mengatur konsep,

sistem dan pola pendidikan, pembiayaan pendidikan, juga kewenangan di sektor

pendidikan yang digariskan bagi pusat maupun daerah. Dalam konteks ini pula,

pendidikan berusaha dikembalikan untuk melahirkan insan-insan akademis dan

intelektual yang diharapkan dapat membangun bangsa secara demokratis, bukan

menghancurkan bangsa dengan budaya-budaya korupsi kolusi dan nepotisme, dimana

peran pendidikan (agama, moral dan kenegaraan) yang didapat dibangku sekolah dengan

tidak semestinya.

Jika kita merujuk pada undang-undang Undang-Undang No.22 Tahun 1999

tentang otonomi pemerintahan daerah maka Desentralisasi pendidikan bisa diartikan

sebagai pemberian kewenangan untuk mengatur pendidikan di daerah.

Page 5: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

Ada dua konsep desentralisasi pendidikan.

Pertama, desentralisasi kewenangan di sektor pendidikan. Desentralisasi lebih

kepada kebijakan pendidikan dan aspek pendanaannya dari pemerintah pusat ke

pemerintah daerah.

Kedua, desentralisasi pendidikan dengan fokus pada pemberian kewenangan yang

lebih besar di tingkat sekolah.

Konsep pertama berkaitan dengan desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan

dari pusat ke daerah sebagai bagian demokratisasi. Konsep kedua lebih fokus mengenai

pemberian kewenangan yang lebih besar kepada manajemen di tingkat sekolah untuk

meningkatkan kualitas pendidikan.

d. KTSP

KTSP yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan

kurikulum yang bersifat operasional dan dilaksanakan dimasing-masing tingkat satuan

pendidikan. Landasan hukum kurikulum ini yaitu Undang-undang Sikdiknas No. 20

Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun oleh masing-masing sekolah

dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) untuk

jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penyerahan pengembangan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan pada tiap sekolah dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar

Kompetensi Lulusan bertujuan agar kurikulum tersebut dapat disesuaikan dengan

karakter dan tingkat kemampuan sekolah masing-masing.

Pedoman penilaian dan penentuan kelulusan peserta didik mengacu pada SKL

yang meliputi kompetensi untuk kelompok mata pelajaran atau kompetensi untuk seluruh

mata pelajaran yang dinilai berdasarkan kualifikasi kemampuan mencakup sikap,

pengetahuan dan keterampilan.

Page 6: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

Standar isi merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi

mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan

kurikulum tingkat satuan pendidikan.

e. Quantum learning

Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang

dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu

proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan

merupakan teknik meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum

digunakan. Namun,

Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya ditujukan untuk

membantu para siswa menjadi responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan

perubahan realitas (yang terkait dengan sifat jurnalisme). Quantum learning berakar dari

upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen

yang

disebutnya suggestology (suggestopedia). Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan

pasti

mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apa pun memberikan sugesti positif

atau

negatif. Untuk mendapatkan sugesti positif, beberapa teknik digunakan. Para murid di

dalam kelas dibuat menjadi nyaman. Musik dipasang, partisipasi mereka didorong lebih

jauh. Poster-poster besar, yang menonjolkan informasi, ditempel. Guru-guru yang

terampil

dalam seni pengajaran sugestif bermunculan.

Selanjutnya Porter dkk mendefinisikan quantum learning sebagai “interaksi-

interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.” Mereka mengasumsikan kekuatan

energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik

E = mc2, mereka alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang “secara

Page 7: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

fisik adalah materi”. “Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin

cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya”. Pada kaitan

inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar

f. Contextual Teaching and Learning /CTL

Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan

konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan

yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih

bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan

siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil

Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya.

Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi.

Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan

sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan

sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan

pendekatan kontekstual

g. cooperative learning

Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan salah satu model

pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran

Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang

terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson &

Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi

personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.

Page 8: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

Falsafah yang mendasari pembelajaran Cooperative Learning (pembelajaran

gotong royong) dalam pendidikan adalah “homo homini socius” yang menekankan

bahwa manusia adalah makhluk sosial.

Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan

pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam

struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan

faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.

Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling

bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam

pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam

kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

f. Active learning

Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan

penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik

dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang

mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan

untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

g. PAKEMadalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan.

Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan

suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan

mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si

pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya

menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut

Page 9: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka

pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk

kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan

kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa

memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya

tinggi.

Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil

belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak

efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses

pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran

yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif,

maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.

3. Kendala-kendala Dalam Inovasi Pendidikan

Kendala-kendala yang mempengaruhi keberhasilan usaha inovasi pendidikan

a. konflik dan motivasi yang kurang sehat

b. lemahnya berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya

inovasi yang dihasilkan

c. keuangan (finacial) yang tidak terpenuhi

d. penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi

e. kurang adanya hubungan sosial dan publikasi (Subandiyah 1992:81).

Page 10: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

4. Penolakan (Resistance)

Ada beberapa hal mengapa inovasi sering ditolak atau tidak dapat diterima oleh

para pelaksanaan inovasi di lapangan atau di sekolah sebagai berikut:

1. Sekolah atau guru tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, penciptaan dan bahkan

pelaksanaan inovasi tersebut, sehingga ide baru atau inovasi tersebut dianggap oleh guru.

atau sekolah bukan miliknya, dan merupakan kepunyaan orang lain yang tidak perlu

dilaksanakan, karena tidak sesuai dengan keinginan atau kondisi sekolah mereka.

2. Guru ingin mempertahankan sistem atau metode yang mereka lakukan saat sekarang,

karena sistem atau metode tersebut sudah mereka laksanakan bertahun-tahun dan tidak

ingin diubah. Disamping itu sistem yang mereka miliki dianggap oleh mereka

memberikan rasa aman atau kepuasan serta sudah baik sesuai dengan pikiran mereka. Hal

senada diungkapkan pula Day dkk (1987) dimana guru tetap mempertahankan sistem

yang ada.

3. Inovasi yang baru yang dibuat oleh orang lain terutama dari pusat (khususnya

Depdiknas) belum sepenuhnya melihat kebutuhan dan kondisi yang dialami oleh guru

dan siswa. Hal ini juga diungkapkan oleh Munro (1987:36) yang mengatakan bahwa

"mismatch between teacher's intention and practice is important barrier to the success of

the innovatory program".

4. Inovasi yang diperkenalkan dan dilaksanakan yang berasal dari pusat merupakan

kecenderungan sebuah proyek dimana segala sesuatunya ditentukan oleh pencipta inovasi

dari pusat. Inovasi ini bisa terhenti kalau proyek itu selesai atau kalau finasial dan

keuangannya sudah tidak ada lagi. Dengan demikian pihak sekolah atau guru hanya

terpaksa melakukan perubahan sesuai dengan kehendak para inovator di pusat dan tidak

punya wewenang untuk merubahnya.

5. Kekuatan dan kekuasaan pusat yang sangat besar sehingga dapat menekan sekolah atau

guru melaksanakan keinginan pusat, yang belum tentu sesuai dengan kemauan mereka

dan situasi sekolah mereka.

Page 11: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Inovasi pendidikan

Untuk menghindari penolakan seperti yang disebutkan di atas, faktor-faktor utama

yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan

fasilitas, dan program/tujuan,

1. Guru

Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang

sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru

sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di

luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai.

Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah

penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan

kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru

dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya

kepala sekolah dan

tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu

sendiri. Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai

dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya

memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa

melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang

diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena mereka

menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus

dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka menganggap akan mengganggu ketenangan dan

kelancaran tugas mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi

pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang

luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator

dan lain sebagainya. (Wright 1987)

Page 12: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

2. Siswa

Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar,

siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa

dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik,

pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan.

Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan,

walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu

mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan

merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekwen. Peran

siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur

lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran

pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam

memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu diajak

atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi tersebut,

tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.

3. Kurikulum

Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program

pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan

pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang

tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam

pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-

unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-

program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai

dengan tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembahruan pendidikan,

perubahan itu hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum

diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya

akan berjalan searah.

Page 13: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

4. Fasilitas

Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam

dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembahruan

pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan

inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi

pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama

fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan

pembahruan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi

pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku,

meja dan sebagainya.

5. Lingkup Sosial Masyarakat.

Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung

terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun

negatif, dalam pelaklsanaan pembahruan pendidikan. Masyarakat secara tidak langsung

atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang

ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik

terutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat

sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila

mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi

pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam

melaksanakan inovasi pendidikan.

5. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan kurikulum, sesuai dengan prinsip-prinsio kurikulum 1975,

ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan, agar kurikulum yang dilaksanakan

memberi harapan semua pihak yaitu, murid, orang tua, masyarakat dan pemerintah.

Page 14: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

Prof. winarno Surachmad (1977 ; 23) mengemukakan prinsip-prinsip tersebut

adalah prinsip relevansi, efektivitas, efisiensi, kontinuitas dan fleksibilitas. Untuk itu

diuraikan dibawah ini :

a. Prinsip Relevansi

Yang dimaksud dengan prinsip relevansi kesesuaian antara pendidikan dengan

tuntutan kehidupan. Prinsip relevansi pendidikan dengan kehidupan ini, sekurang-

kurangnya terdapat yiga segi yang harus sesuai (relevant), yaitu relevansi pendidikan

dengan lingkungan siswa, relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan yang

akan datang, dan relevansi pendidikan dengan tuntutan pekerjaan.

b. Prinsip Efektifitas

Yang dimaksud prinsip efektifitas dalam pendidikan adalah sampai sejumlah

tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pendidikan yang telah dirumuskandapat tercapai.

Prinsip efektivitas pendidikan dapat ditin jau dari dua segi efektivitas mengajar guru dan

efektiviktas bekerja murid.

c. Prinsip Efisiensi

Yang dimaksud dengan prinsip efisiensi dalam pendidikan yaitu seimbangnya

usaha yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan hasil yang dicapai oleh

lulusan atau siswa. Dalam pengembangan kurikulum hal-hal yang diperhatikan dalam

prinsip efisiensi ini adalah waktu yang digunakan, tenaga yang dikeluarkan, peralatan dan

biaya yang dikeluarkan hendaknya minimal dapat mencapai hasil atau tujuan yang

diharapkan.

d. Prinsip Kesinambungan

Yang dimaksud dengan prinsip kesinambungan (kontinuitas) dalam pendidikan

adalah saling berhubungan atau jalin menjalinnya program pendidikan atau tingkat

pendidikan dengan program pendidikan dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Prinsip

kesinambungan ini dapat ditinjau drai dua segi yaitu kesinambungan antara berbagai

tingkat pendidikan (sekolah) dan kesinambungan antara berbagai bidang studi.

a. Kesinambungan antara berbagai tingkat sekolah

Dalam penyusunan kurikulum hendaknya dipertimbangkan hal-hal :

Page 15: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

1) Bahan pelajaran yang diberikan pada sekolah yang lebih tinggi hendaknya

merupakan kelanjutan dari sekolah sebelumnya.

2) Bahan pelajaran yeng telah diberikan pada sekolah yang lebih rendah, hendaknya

tidak diberikan pada sekolah yang lebih tinggi.

b. Kesinambungan antara berbagai bidang studi

Maksudnya adalah bahan yang diajarkan dalam suatu bidang studi tertentu

mempunyai hubungan dengan bidang lainnya. Oleh karena itu hendaknya diusahakan

sedemikian rupa dalam penetapan urutan penyajian diperhatikan agar hubungan dapat

berjalan dengan baik.

e. Prinsip Fleksibilitas

Yang dimaksud dengan prinsip fleksibilitas adalah adanya aktivitas atau ruang

gerak yaitu, memberikan kebebasan, sehingga tidak baku.

Dalam kurikulum prinsip fleksibilitas mencakup fleksibilitas murid dalam

memilih program pendidikan dan fleksibilitas guru dalam memilih program

pendidikan dan fleksibilitas guru dalam mengembangkan program pengajaran.

1. Fleksibilitas dalam memilih program pendidikan

Yang dimaksud fleksibilitas pemilihan program pendidikan dengan

mewujudkannya program-program pilihan bagi murid sesuai dengan minat dan

kemampuannya.

2. Fleksibilitas dalam mengembangkan program pengajaran

Yang dimaksud fleksibilitas disini adalah dengan diberikannya

kesempatan kepada guru-guru untuk mengembangkan program pengajaran yang

berpegang kepada tujuan dan pelajaran yang tertera dalam kurikulum yang masih

bersifat umum.

f. Prinsip berorientasi pada tujuan

Yang dimaksud dengan prinsip yang berorientasi pada tujuan (out put oriented)

adalah penetapan bahan dan jam pelajaran yang bersumber rumusan kepada tujuan-

Page 16: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

tujuan yang diharapkan dicapai oleh para siswa, baik tujuan umum, tujuan

institusional sampai kepada tujuan intruksional.

g. Prinsip pendidikan seumur hidup

Yang dimaksud dengan prinsip pendidikan seumur hidup berarti bahwa setiap

manusia diharapkan untuk selalu berkembang sepanjang hidupnya. Dan masa sekolah

bukan satu-satunya masa bagi orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian saja

dari waktu belajar yang berlangsung seumur hidup tersebut.

6. Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum

Langkah pengembangan kurikulum dibagi menjadi tiga fase yaitu :

1. Fase pengembangan program tingkat lembaga

Pengembangan tingkat lembaga ini mencakup perumusan tujuan institusional,

penetapan isi dan struktur program dan penyusunan strategi pelaksanaan kurikulum.

a. Perumusan tujuan lembaga (institusional)

Adalah rumusan tujuan pendidikan yang terdiri dari rumusan pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang diharpkan dicapai anak setelah menyelesaikan

keseluruhan program pendidikan pada suatu sekolah tertentu

Ciri-ciri tujuan institusional (suatu sekolah dapat ditinjau dari segi kategori,

aspek yang diukur dan ditingkat kekhususannya, adalag sebagai berikut :

1) Kategori tujuan institusional

Tujuan intsitusional mempunyai 2 kategori yaitu tujuan institusional

umum dan tujuan institusional khusus. Tujuan institusional umum

menggambarkan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap ayng bersifat

umum. Sedangkan tujuan institusional khusus merupakan penjabaran dari

tujuan institusional umum, yang berisi rumusan pengetahuan, keterampilan

dan sikap pula, yang walupun rumusan masih bersifat umum.

Page 17: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

2) Aspek yang dicakup dalam rumusan tujuan institusional adalah aspek

pengetahuan, keterampilan dan sikap

3) Tingkat kekhususan

Tujuan institusional merupakan penjabaran tujuan nasional yang

kemudian dijabarkan lagi kepada tuyjuan kurikuler dan tujuan instruksional.

b. Penetapan isi dan struktur program

Adalah penetapan bidang-bidang studi yang akan diajarkan dalam kurikulum tersebut.

Sedangkan yang dimaksud dengan penetapan struktur program mencakup :

1) Jenis program pendidikan (umum, akademis, keguruan, kejuruan, spesialisasi,

dsb).

2) Sistem dan jumlah kelas serta unit waktu yang digunakan.

3) Jumlah bidang studi yang diajarkan perminggu/perhari.

4) Jumlah jam pelajaran untuk setiap bidang studi perminggu atau perhari.

c. Penyusunan strategi pelaksanaan kurikulum

Langkah menyusun strategi pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan, yang meliputi

:

1) Melaksanakan pengajaran

2) Mengadakan penilaian

3) Mengadakan bimbingan dan penyuluhan, dan

4) Melaksanakan administrasi dan supervisi

2. Fase pengembangan program setiap bidang studi

Langkah-langkah untuk melaksanakan pengembangan program setiap bidang studi :

a. Merumuskan tujuan kurikulum

Adalah rumusan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan dimiliki

murid dalam setiap bidang studi, setelah murid menyelesaikan program pendidikan di

sekolah secara keseluruhan.

Page 18: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

b. Merumuskan tujuan instruksional

Adalah rumusan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang merupakan perincian dari

tujuan kurikuler, sebagai dasar untuk menetapkan pokok bahasan/sub pokok bahasan

dalam setiap bidang studi.

c. Menetapkan pokok bahasan/sub pokok bahasan

Atas dasar tujuan instruksional di atas, maka langkah selanjutnya menetapkan pokok

bahasan/sub pokok bahasan untuk setiap bidang studi.

d. Menyusun garis-garis besar pengajaran, terdiri :

1) Atas dasar tujuan kurikuler, tujuan instruksional dan pokok bahasan/sub pokok

bahasan, maka disusunlah garis-garis besar pengajaran (GBPP) yang berisikan

tujuan pengajaran, bahan pengajaran (pokok/sub pokok bahasan) yang telah

disusun perkelas dan persemester yang disertai keterangan jumlah jam dan

sumber bahan yang dapat digunakan.

2) Setelah GBPP selesai disusun, maka dibuatlah pedoman khusus melaksanakan

pengajaran dari masing-masing bidang studi seperti cara/metoda yang digunakan,

alat yang digunakan, cara menilai dan sebagainya.

3. Fase pengembangan program pengajaran di kelas

Tugas guru dalam rangka mengembangkan program pengajaran adalah :

a. Menetapkan satuan bahasan dari bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP

b. Mengembangkan program pengajaran untuk masing-masing satuan bahasan

yang nanti akan dilaksanakan di kelas.

6. Kesimpulan

Inovasi pendidikan sebagai usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus

melibatakan semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator, penyelenggara inovasi

seperti guru dan siswa. Disamping itu, keberhasilan inovasi pendidikan tidak saja ditentukan oleh

satu atau dua faktor saja, tapi juga oleh masyarakat serta kelengkapan fasilitas.

Page 19: 32641071 Makalah Inovasi Dan an Kurikulum

 Daftar Pustaka

   Cece Wijaya, Djaja Jajuri, A. Tabrani Rusyam (1991) Upaya Pembaharuan

   dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran. Penerbit PT. Remaja

   Rosdakarya- Bandung 1991.

   

http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/08/31/0145.html