36
PENDAHULUAN Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah: Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan. Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi). Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika. Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif

32447598-Narkoba

  • Upload
    yana

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 32447598-Narkoba

PENDAHULUAN

Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /

psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan

ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah: Narkotika,

Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan

Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di

pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga

mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan

narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di

sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan

Afganistan.

Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan

RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya.

Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai

risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).

Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan

mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana

disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena

itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu

UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.

Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan

Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada

susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental

dan perilaku.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik

sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi

sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi)

Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin,

termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.

Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi,

shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK,

termasuk LSD, Mushroom.

Page 2: 32447598-Narkoba

Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti

alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut

(solven).

Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20

tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut

cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya

(Putauw)

Apa yang dimaksud dengan narkotika ?

Narkotika berasal dari bahasa Yunani Narkoun yang berarti membuat lumpuh atau mati

rasa. Menurut Undang-undang R.I No.22/1997 ditetapkan sebagai zat atau obat yang

berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik buatan maupun semi buatan yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan

nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan atau kecanduan. Undang-undang ini

memberi batasan penyalahgunaan narkotika adalah orang yang menggunakan narkotika

tanpa sepengetahuan dan pengawasan dokter. Dalam pasal 45 dinyatakan bahwa pecandu

narkotika wajib menjalankan pengobatan dan atau perawatan

Mengapa narkotika merupakan masalah kita semua ?

Sebenarnya narkotika yang digunakan sebagai terapi nyeri dalam dunia kedokteran tidak

banyak menimbulkan masalah namun penyalahgunaannya selalu membawa persoalan

serius karena di samping merusak kesehatan juga berdampak kerugian ekonomi serta

menimbulkan masalah sosial dan moral.

Apa saja konsekuensi penyalahgunaan narkotika pada kesehatan seseorang ?

Pada pemakaian melalui hisapan dapat menyebabkan kerusakan paru karena iritasi jalan

pernafasan. Namun yang jauh lebih serius adalah kerusakan akibat pemakaian melalui

jarum suntik. Overdosis atau luaptakar dapat menyebabkan kematian. Tertular infeksi

hepatitis, endokarditis bahkan parah kalau kena HIV/AIDS. Makan yang tidak teratur

serta tidak memperhatikan higienis mengundang penyakit kulit, anemia, dan gigi keropos

karena karies.

Sejak kapan orang mengenal narkotika ?

Jauh sebelum Masehi orang-orang Mesopotamia telah membudidayakan tanaman poppy

yang berkhasiat mengurangi nyeri dan memberi efek nyaman (joy plant). Zat ini dalam

bahasa Yunani disebut opium atau yang kita kenal sebagai candu. Pada tahun 1803

seorang apoteker Jerman berhasil mengisolasi bahan aktif opium yang memberi efek

Page 3: 32447598-Narkoba

narkotika dan diberi nama Morfin. Morfin berasal dari bahasa Latin, Morpheus yaitu

nama dewa mimpi Yunani.

Apa yang melatarbelakangi seseorang menyalahgunakan narkotika ?

Alasannya berbeda-beda namun umumnya merupakan interaksi beberapa faktor risiko

yang mendukung yaitu faktor individu dan lingkungan. Banyak yang berpengaruh pada

faktor individu seperti kurang percaya diri, kurang tekun dan cepat merasa bosan atau

jenuh. Rasa ingin tahu dan ingin mencoba, mengalami depresi, cemas atau persepsi hidup

yang tidak realistis. Juga kadang-kadang dipakai sebagai simbol keperkasaan atau

kemodernan di samping penghayatan kehidupan beragama sangat kurang. Pengaruh

lingkungan yang berbahaya adalah mudah diperolehnya narkotika, hubungan antar

keluarga tidak efektif dan harmonis disertai kondisi sekolah yang tidak tertib atau

berteman dengan pengguna narkotika.

Apa yang dimaksud dengan ketergantungan narkotika ?

Ketergantungan narkotika dapat berupa ketergantungan fisik dan psikis. Ketergantungan

fisik ditimbulkan akibat adaptasi susunan syaraf tubuh (neurobiologis) untuk

menghadirkan narkotika yang ditandai dengan gejala putus narkotika. Ketergantungan

psikis adalah pola perilaku yang sangat kuat untuk menggunakan narkotika agar

memperoleh kenikmatan. Pada tingkat penyalahgunaan dan ketergantungan narkotika

dapat menimbulkan konsekuensi-konsekuensi kesehatan yang serius.

Bagaimana bisa terjadi ketergantungan narkotika ?

Tidak semua yang baru mencoba narkotika dapat menjadi ketergantungan. Ada beberapa

tahap yang dilalui setelah mencoba dan menikmati narkotika yaitu menjadi pemakaian

sosial yang bertujuan hanya untuk bersenang-senang saja. Peningkatan selanjutnya

menjadi pemakaian situasi artinya menggunakan narkotika pada saat-saat tertentu

misalnya untuk menghalau perasaan stres, depresi atau sedih. Namun bilamana dipakai

terus menerus minimal 1 bulan tanpa indikasi medis atau telah terjadi gangguan fungsi

sosial maka keadaan ini telah bersifat menyimpang atau patologis atau dikatakan telah

menyalahgunakan narkotika (abuse). Tingkat terakhir merupakan tingkat ketergantungan

dengan adanya toleransi tubuh dan timbulnya gejala putus narkotika bila pemakaian

dihentikan atau dikurangi atau tidak ditambah dosisnya.

Apa saja gejala putus narkotika itu ?

Akibat penggunaan berjangka lama dengan dosis yang cukup besar maka otomatis tubuh

menyesuaikan diri dengan narkotika dengan cara membentuk keseimbangan baru. Suatu

Page 4: 32447598-Narkoba

saat narkotika mendadak dihentikan maka segera terjadi kekacauan pada sistem

keseimbangan tersebut dengan timbulnya reaksi hebat yang dikenal sebagai gejala putus

narkotika. Gejala ini meliputi gejolak fisik maupun psikis. Timbul kaku otot, nyeri sendi,

diare, mual, muntah, berdebar-debar, berkeringat, merinding, demam, menguap dan tidak

bisa tidur. Pikiran saat itu hanya mendambakan narkotika (sugesti atau craving), perasaan

atau suasana hati menjadi gelisah, cemas, lekas marah dan tidak nyaman atau disforia.

Bagaimana cara mengatasi gejala putus narkotika ?

Sebenarnya gejala putus narkotika tidak menyebabkan kematian langsung walaupun

memang dirasakan sangat tidak menyenangkan. Berat dan lama gejala putus narkotika

bergantung pada sifat bersihan (clearance) dari masing-masing obat. Heroin misalnya

berlangsung singkat sekitar 5-10 hari. Namun bagi mereka yang tidak tahan dengan

cobaan ini maka cenderung berusaha mencari dan kembali memakainya sehingga akan

tetap bergantung dengan obat tersebut. Bagi yang kuat dan tahan selama penderitaan

maka dengan sendirinya gejala putus narkotika akan berkurang dan akhirnya menghilang

setelah narkotika dikeluarkan oleh tubuh melalui air seni.

Page 5: 32447598-Narkoba

NARKOTIKA :

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari

tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan

penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan

rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika terdiri dari 3 golongan :

1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta

mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh :

Heroin, Kokain, Ganja.

2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai

pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi

mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.

3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak

digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan

serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh :

Codein.

PSIKOTROPIKA :

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun

sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada

susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan

perilaku.

Psikotropika terdiri dari 4 golongan :

1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu

pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi

kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.

2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat

digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh

: Amphetamine.

3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak

digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Phenobarbital.

Page 6: 32447598-Narkoba

4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas

digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM )

ZAT ADIKTIF LAINNYA :

Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh

psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :

1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang

berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari

kehidupan manusia sehari - hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan

bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh

obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :

a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).

b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )

c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House,

Johny Walker ).

2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa

senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,

kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner,

Penghapus Cat Kuku, Bensin.

3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di

masyarakat.Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok

dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan,

karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain

yang berbahaya.

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat

digolongkan menjadi 3 golongan :

1. Golongan Depresan ( Downer ).

Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional

tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi : tenang dan bahkan

membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya : Opioda

Page 7: 32447598-Narkoba

( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik ( obat tidur )

dan Tranquilizer (anti cemas ).

2. Golongan Stimulan ( Upper ).

Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan

kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar

dan bersemangat. Contoh : Amphetamine ( Shabu, Ekstasi ), Kokain.

3. Golongan Halusinogen.

Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang

bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya

pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu.

Contoh : Kanabis (ganja).

II. PENYALAHGUNAAN NAPZA :

Di dalam masyarakat NAPZA / NARKOBA yang sering disalahgunakan adalah :

1. OPIAT atau Opium (candu)

terdapat 3 golonagan besar ;

a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.

b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.

c. Opioda sintetik : Metadon.

Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap

(inhalasi).

Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)

Menimbulkan semangat

Merasa waktu berjalan lambat.

Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.

Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).

Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

Page 8: 32447598-Narkoba

Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.

Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih

keabuan.

Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu

dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik

mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah

zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada

opreasi, penderita cancer.

Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin

menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan

kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai

akan membentuk dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.

2. KOKAIN :

Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base

kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.Kokain berupa

kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut.

Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.

Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus

diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan

menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan

tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar

lubang hidung bagian dalam.

Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk

kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan

kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian

dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar

bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada

sekitar lubang hidung bagian dalam.

Efek pemakain kokain :

Page 9: 32447598-Narkoba

Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).

Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.

Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.

Timbul masalah kulit.

Kejang-kejang, kesulitan bernafas.

Sering mengeluarkan dahak atau lendir.

Merokok kokain merusak paru (emfisema).

Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.

Paranoid.

Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).

Gangguan penglihatan (snow light).

Kebingungan (konfusi).

Bicara seperti menelan (slurred speech).

3. MORFIN

Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara

kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah

kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

Menimbulkan euforia.

Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).

Kebingungan (konfusi).

Berkeringat.

Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.

Gelisah dan perubahan suasana hati.

Mulut kering dan warna muka berubah.

4. KANABIS / GANJA

Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman

ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan

kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan

menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

Page 10: 32447598-Narkoba

Denyut jantung atau nadi lebih cepat. Mulut dan tenggorokan kering. Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira. Sulit mengingat sesuatu kejadian. Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan

koordinasi. Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan. Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang

berkepanjangan, rasa letih/capek. Gangguan kebiasaan tidur. Sensitif dan gelisah. Berkeringat. Berfantasi. Selera makan bertambah.

Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.

Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin

ringan atau singkat

5. AMPHETAMINE :

Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna

putih dan keabuan dan juga tablet.

Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum

dengan air.

Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis

pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung

(dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu

MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy

pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam)

dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam

bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas

alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol

kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga

melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).

Suhu badan naik/demam.

Tidak bisa tidur.

Merasa sangat bergembira (euforia).

Menimbulkan hasutan (agitasi).

Page 11: 32447598-Narkoba

Banyak bicara (talkativeness).

Menjadi lebih berani/agresif.

Kehilangan nafsu makan.

Mulut kering dan merasa haus.

Berkeringat.

Tekanan darah meningkat.

Mual dan merasa sakit.

Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar.

Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.

Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

Ada 2 jenis Amphetamine :

a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )

Nama jalanan : Inex, xtc. Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.

b.Metamphetamine ice

Nama jalanan : SHABU, SS, ice. Cara pengunaan dibakar dengan

mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau dibakar dengan

menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong ).

6. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs

Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat

khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas

berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak

warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau

kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD

pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-

12 jam.

Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan

waktu.

Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang

dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.

Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat

perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).

Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.

Page 12: 32447598-Narkoba

Diafragma mata melebar dan demam.

Disorientasi.

Depresi.

Pusing

Panik dan rasa takut berlebihan.

Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian.

Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

7. SEDATIF – HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ)

Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama

jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara

pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan

melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis

mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain

seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan.

Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta

pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.

Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.

Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko

terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.

Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya

seconal.

Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.

Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).

Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.

Nampak bahagia dan santai.

Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).

Jalan sempoyongan.

Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ).

Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.

Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus.

Page 13: 32447598-Narkoba

Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan,

kejang.

8. HEROIN atau Putaw

Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan

atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan

sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga

99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna

putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi

lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik

atau dihisap

Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti

rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau

ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

Denyut nadi melambat.

Tekanan darah menurun.

Otot-otot menjadi lemas/relaks.

Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).

Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.

Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.

Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.

Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat

besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul

gangguan kebiasaan tidur.

9. SOLVENT / INHALASI :

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi

korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.

Biasanya digunakan dengan cara coba – coba oleh anak di bawah umur, pada golongan

yang kurang mampu.

Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan,

mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.

Page 14: 32447598-Narkoba

Pada mulanya merasa sedikit terangsang.

Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.

Bernafas menjadi lambat dan sulit.

Tidak mampu membuat keputusan.

Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.

Mual, batuk dan bersin-bersin.

Kehilangan nafsu makan.

Halusinasi.

Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.

Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).

Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap,

keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan

ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang

menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.

Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh,

kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering

sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.

10 ALKOHOL :

Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia

Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi – umbian

yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan

proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi,

bahkan 100 %.

Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses

penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai

100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap,

alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan

kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya

orang tersebut menjadi depresi.

Nama jalanan : booze, drink

Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu :

Page 15: 32447598-Narkoba

a. golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir)

b. golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine)

c. golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson

House, Johny Walker, Kamput).

Pada umumnya alkohol :

Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.

Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).

Merasa senang dan banyak tertawa.

Menimbulkan kebingungan.

Tidak mampu berjalan.

euphoria, bahkan penurunan kesadaran.

PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN :

Penyalahgunaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara

berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan

fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.

Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis,

sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah ( toleransi ), apabila

pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat ( withdrawal

symptom ).

PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA :

Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

1. Faktor individual :

Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan

biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri - ciri remaja yang mempunyai resiko

lebih besar menggunakan NAPZA :

a. Cenderung memberontak

b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.

c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada

d. Kurang percaya diri

e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif

f. Murung, pemalu, pendiam

g. Merasa bosan dan jenuh

Page 16: 32447598-Narkoba

h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan

i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode

j. Identitas diri kabur

k. Kemampuan komunikasi yang rendah

l. Putus sekolah

m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

2. Faktor Lingkungan :

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah,

sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.

Lingkungan Keluarga :

a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik

b. Hubungan kurang harmonis

c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi

d. Orang tua terlampau sibuk, acuh

e. Orang tua otoriter

f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya

g. Kurangnya kehidupan beragama.

Lingkungan Sekolah :

a. Sekolah yang kurang disiplin

b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan

c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk

mengembangkan diri secara kreatif dan positif

d. Adanya murid pengguna NAPZA.

Lingkungan Teman Sebaya :

a. Berteman dengan penyalahguna

b. Tekanan atau ancaman dari teman.

Lingkungan Masyrakat / Sosial :

a. Lemahnya penegak hukum

b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

Page 17: 32447598-Narkoba

Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi

penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas, semakin besar

kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.

GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA :

1. Perubahan Fisik :

a. Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ),

apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.

b. Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan

nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.

c. Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus,

diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.

d. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap

kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

2. Perubahan sikap dan perilaku :

a. Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos,

pemalas, kurang bertanggung jawab.

b. Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau

tempat kerja.

c. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.

d. Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan

anggota keluarga yang lain.

e. Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga

yang lain.

f. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas

penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga,

mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.

g. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan,

pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

Page 18: 32447598-Narkoba

III. PENGARUH PENYALAHGUNAAN NAPZA :

NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :

1. Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama.

Pengaruhnya pada :

a. Otak dan susunan saraf pusat :

- gangguan daya ingat

- gangguan perhatian / konsentrasi

- gangguan bertindak rasional

- gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi

- gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja

- gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.

b. Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ). pembengkakan

paru ( Oedema Paru )

c. Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.

d. Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.

e. Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS, Para pengguna NAPZA dikenal

dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi

mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi

adalah : kencing nanah ( GO ), raja singa ( Siphilis ) dll. Dan juga pengguna NAPZA

yang mengunakan jarum suntik secara bersama - sama membuat angka penularan HIV /

AIDS semakin meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan

hubungan seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.

f. Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.

g. Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik,

sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.

h. Komplikasi pada kehamilan :

2. Dampak Sosial :

a. Di Lingkungan Keluarga :

- Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi

pertengkaran, mudah tersinggung.

- Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.

Page 19: 32447598-Narkoba

- Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib,

hidup bebas ) dan menjadi aib keluarga.

- Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau

pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.

- Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk

biaya pengobatan dan rehabilitasi.

b. Di Lingkungan Sekolah :

- Merusak disiplin dan motivasi belajar.

- Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.

- Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman

sebaya.

c. Di Lingkungan Masyarakat :

- Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari

pengguna / mangsanya.

- Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang

telah menjadi ketergantungan.

- Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian,

pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.

- Meningkatnya kecelakaan.

IV. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA :

Upaya pencegahan meliputi 3 hal :

1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan

NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk

mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan

NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak

menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak

berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang

anak dapat diatasi dengan baik.

Page 20: 32447598-Narkoba

2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi

menggunakan NAPZA.

3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.

Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA :

1. Mengasuh anak dengan baik.

- penuh kasih sayang

- penanaman disiplin yang baik

- ajarkan membedakan yang baik dan buruk

- mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab

- mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau

mencapai prestasi tertentu.

2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat

Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.

3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.

4. Orang tua menjadi contoh yang baik.

Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.

5. Kembangkan komunikasi yang baik

Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati

pendapat anak.

6. Memperkuat kehidupan beragama.

Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral

yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari.

7. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan

anak

Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA :

1. Upaya terhadap siswa :

a. Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat

penyalahgunaan NAPZA.

b. Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan

penyalahgunaan NAPZA di sekolah.

c. Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang

positif untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok.

d. Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler ).

Page 21: 32447598-Narkoba

e. Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.

f. Membantu siswa yang telah menyalahgunakan NAPZA untuk bisa

menghentikannya.

g. Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari – hari.

2. Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah :

a. Razia dengan cara sidak

b. Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah

c. Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru

d. Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.

e. Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang

sekolah.

3. Upaya untuk membina lingkungan sekolah :

a. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina

huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik.

b. Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah

c. Sikap keteladanan guru amat penting

d. Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.

Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahguanaan NAPZA :

1. Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga

masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersama- sama.

2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan

NAPZA sehingga masyarakat dapat menyadarinya.

3. Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan NAPZA.

4. Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan pencegahan

dan penanggulangan penyalahguanaan NAPZA.

Page 22: 32447598-Narkoba

Pada Tanggal 26 Juni 2006 lalu diperingati sebagai Anti Madat Sedunia. Didorong

keprihatinan akan meningkatnya pengguna narkoba khususnya di kalangan remaja, maka

sebagai wujud kepedulian bz! berkenaan dengan peringatan Hari Anti Narkoba

Internasional serta sebagai upaya mencegah meluasnya pemakaian narkoba terutama

dikalangan remaja, redaksi menurunkan artikel mengenai bahaya narkoba -- redaksi

Masalah utama remaja berawal dari pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis identitas

karena untuk dikelompokkan ke dalam kelompok anak-anak merasa sudah besar, namun

kurang besar untuk dikelompokkan dalam kelompok dewasa. Hal ini merupakan masalah

bagi setiap remaja di belahan dunia ini.

Oleh karena pergumulan di masa remaja ini, maka remaja mempunyai kebutuhan

sosialisasi yang seoptimal mungkin, serta dibutuhkan pengertian dan dukungan orangtua

dan keluarga dalam kerentanan di masa remaja.

Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, maka remaja akan terjebak dalam

perkembangan pribadi yang "lemah", bahkan dapat dengan mudah terjerumus ke dalam

belenggu penyalahgunaan narkoba.

Hingga sekarang, penyalahgunaan narkoba semakin luas di masyarakat kita, terutama

semakin banyak di kalangan para remaja yang sifatnya ingin tahu dan ingin coba-coba.

Banyak alasan mengapa banyak yang terjerumus ke bahan terlarang dan berbahaya ini

kemudian tidak mampu melepaskan diri lagi. Alasannya antara lain:

1. hal ini sudah dianggap sebagai suatu gaya hidup masa ini

2. dibujuk orang agar merasakan manfaatnya

3. ingin lari dari masalah yang ada, untuk merasakan kenikmatan sesaat

4. ketergantungan dan tidak ada keinginan untuk berhenti

..dan mungkin masih banyak alasan lainnya.

Ada baiknya kita mengintip sedikit tentang narkoba. Apa saja sih jenis-jenis narkoba?

Menurut situs kespro dot info, pada dasarnya narkoba itu dibagi atas 4 kelompok, yaitu:

1. narkotika, terutama opiat atau candu.

2, halusinogenik, misalnya ganja atau mariyuana

3. stimulan, misalnya ekstasi dan shabu-shabu

4. depresan, misalnya obat penenang.

Masing-masing kelompok mempunyai pengaruh tersendiri terhadap tubuh dan jiwa

penggunanya. Opiat, yang menghasilkan heroin atau “putauw†menimbulkan�

perasaan seperti melayang dan perasaan enak atau senang luar biasa, yang disebut

Page 23: 32447598-Narkoba

euforia. Tetapi ketergantungannya sangat tinggi dan dapat menyebabkan kematian.

Marijuana atau ganja, yang termasuk kelompok halusinogenik, mengakibatkan timbulnya

halusinasi sehingga pengguna tampak senang berkhayal. Tetapi sekitar 40-60 persen

pengguna justru melaporkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan, misalnya

muntah, sakit kepala, koordinasi yang lambat, tremor, otot terasa lemah, bingung, cemas,

ingin bunuh diri, dan beberapa akibat lainnya.

Bahan yang tergolong stimulan menimbulkan pengaruh yang bersifat merangsang sistem

syaraf pusat sehingga menimbulkan rangsangan secara fisik dan psikis. Ecstasy, yang

tergolong stimulan, menyebabkan pengguna merasa terus bersemangat tinggi, selalu

gembira, ingin bergerak terus, sampai tidak ingin tidur dan makan. Akibatnya dapat

sampai menimbulkan kematian.

Sebaliknya bahan yang tergolong depresan menimbulkan pengaruh yang bersifat

menenangkan. Depresan atau yang biasa disebut obat penenang, dibuat secara ilmiah di

laboratorium. Berdasarkan indikasi yang benar, obat ini banyak digunakan sesuai dengan

petunjuk dokter. Dengan obat ini, orang yang merasa gelisah atau cemas misalnya, dapat

menjadi tenang. Tetapi bila obat penenang digunakan tidak sesuai dengan indikasi dan

petunjuk dokter, apalagi digunakan dalam dosis yang berlebihan, justru dapat

menimbulkan akibat buruk lainnya.

Apa akibat penyalahgunaan narkoba?

Pada dasarnya akibat penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi akibat fisik dan

psikis. Akibat yang terjadi tentu tergantung kepada jenis narkoba yang digunakan, cara

penggunaan, dan lama penggunaan.

Beberapa akibat fisik ialah kerusakan otak, gangguan hati, ginjal, paru-paru, dan

penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik bergantian. Sebagai contoh,

sekitar 70 persen pengguna narkoba suntikan di Cina tertular HIV/ AIDS. Di Indonesia,

sejak beberapa tahun terakhir ini jumlah kasus HIV/AIDS yang tertular melalui

penggunaan jarum suntik di kalangan pengguna narkotik tampak meningkat tajam.

Akibat lain juga timbul sebagai komplikasi cara penggunaan narkoba melalui suntikan,

misalnya infeksi pembuluh darah dan penyumbatan pembuluh darah.

Di samping akibat tersebut di atas, terjadi juga pengaruh terhadap irama hidup yang

menjadi kacau seperti tidur, makan, minum, mandi, dan kebersihan lainnya. Lebih lanjut,

kekacauan irama hidup memudahkan timbulnya berbagai penyakit.

Page 24: 32447598-Narkoba

Akibat psikis yang mungkin terjadi ialah sikap yang apatis, euforia, emosi labil, depresi,

kecurigaan yang tanpa dasar, kehilangan kontrol perilaku, sampai mengalami sakit jiwa.

Akibat fisik dan psikis tersebut dapat menimbulkan akibat lebih jauh yang mungkin

mengganggu hubungan sosial dengan orang lain. Bahkan acapkali pula merugikan orang

lain. Sebagai contoh, perkelahian dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena pelaku

tidak berada dalam keadaan normal, baik fisik maupun psikis.

Narkoba yang Adiktif

Penggunaan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan. Ketergantungan terhadap

narkoba ternyata tidak mudah diatasi. Meski cukup banyak remaja yang berjuang untuk

keluar dari ketergantungan narkoba, acap kali mereka jatuh kembali. Badan Kesehatan

Dunia (WHO) telah meluncurkan program substitusi obat dengan menggunakan metadon.

Diharapkan dengan pemberian metadon ini penggunaan narkoba suntikan dapat dikurangi

atau dihentikan. Penggunaan narkoba suntikan amat berisiko menularkan penyakit

Hepatitis C dan HIV.

Penelitian di RS Cipto Mangunkusumo mendapatkan angka kekerapan Hepatitis C di

kalangan pengguna narkoba suntikan mencapai 77 persen. Sedangkan kekerapan HIV

pada pengguna narkoba suntikan di Indonesia berkisar antara 60 persen sampai 90 persen.

Dukungan Sangat Penting

Setelah beban fisik pengguna narkoba suntikan dapat diatasi, maka masih ada beban

psikologis dan sosial. Beban psikologis dan sosial ini kadang-kadang amat berat sehingga

dapat menyebabkan remaja kambuh kembali menggunakan narkoba suntikan. Oleh

karena itu, perlu diwujudkan lingkungan yang mendukung. Di Indonesia lingkungan yang

paling penting adalah keluarga. Kesediaan keluarga untuk menerima remaja yang pernah

menggunakan narkoba suntikan di tengah keluarga merupakan dukungan yang amat

berharga. Sebagian remaja dapat meneruskan pendidikannya dan memperoleh pekerjaan.

Namun, sebagian lagi tak mungkin meneruskan sekolah dan harus menghadapi kenyataan

bahwa mereka harus berjuang untuk hidup dengan bekal pendidikan yang terbatas.

Hendaknya kita dapat meningkatkan berbagai potensi yang ada di tengah masyarakat.

Kita perlu bergandeng tangan untuk mencegah remaja menggunakan narkoba.

Adapun bagi remaja yang telah menggunakan diperlukan layanan yang terpadu untuk

membawa mereka kembali ke tengah masyarakat. Layanan tersebut rumit dan

memerlukan upaya jangka panjang, tetapi semua upaya itu patut kita kerjakan karena

sebagian masa depan Indonesia ada di tangan mereka mereka.