HCTK NARKOBA

Embed Size (px)

Citation preview

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT RESERSE NARKOBA

POKOK POKOK HUBUNGAN DAN TATA CARA KERJA DIREKTORAT DIREKTORAT RESERSE NARKOBA POLDA NTB

Mataram,

Nopember 2011

TENTANG POKOK-POKOK HUBUNGAN DAN TATA CARA KERJA DIREKTORAT RESERSE NARKOBA POLDA NTB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RESERSE NARKOBA POLDA NTB Menimbang : a. Bahwa Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB merupakan alat Negara dengan fungsi utamanya yang berperan dalam Pencegahan,Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN); b. Bahwa dalam rangka menyelengarakan tugas , fungsi dan peran Direktorat Reserse Narkoba dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan mencapai sasaran / tujuan yang telah ditetapkan diperlukan piranti lunak yang mengatur Hubungan Tata Cara Kerja di Lingkungan Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB; c. Bahwa hubungan tata cara kerja di Lingkungan Direktorat Reserse narkoba Polda NTB diharapakna dapat tercipta makanisme kerja yang efektif, efisien dan akuntabel bagi terselenggaranya tugas-tugas di bidang operasional dan pembinaan sesuai dengan tata kerja yang telah ditetapkan; d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, hurup b, huruf c perlu menetapkan tentang Pokok-pokok hubungan Tata cara Kerja di Lingkunag Direktorat Reserse narkoba Polda NTB. Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tanggal 8 Jaunari 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia ; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tanggal 12 Oktober 2009 tentang Narkotika; 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tanggal 11 maret 1997; 4. Peraturan ...

2. 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 tanggal 14 Agustus 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; 5. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 477 ) ; dan 6. Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Resort dan Sektor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 478 ) .

MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RESERSE NARKOBA POLDA NTB TENTANG HUBUNGAN DAN TATA CARA KERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT RESERSE NARKOBA POLDA NTB.

Dalam Paraturan ini yang dimaksud dengan :

1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT RESERSE NARKOBA

HUBUNGAN DAN TATA CARA KERJA DIT RESNARKOBA POLDA NTB

BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM a. Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB adalah unsur pelaksana utama Polda NTB, yang tugas pokoknya adalah menyelenggarakan dan membina fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Narkotika, Psikotropika, dan Obat Bahan Bahaya lainya (NARKOBA), termasuk penyuluhan dan pembinaan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi korban penyalahgunaan Narkoba. b. Dalam Struktur Dit Resnarkoba berdasarkan perubahan atas keputusan Kapolri, maka diperlukan suatu penjabaran tugas serta suatu mekanisme kerja yang teratur dan tertata dengan baik c. Agar tercapai sasaran yang diharapkan maka di dalam pelaksanaannya diperlukan penjabaran tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan tata kerja dalam lingkungan Dit Resnarkoba dengan fungsi dan instansi terkait.

2. DASAR a. Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. b. Peraturan Kapolri Nomor : 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah. c. Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 699 / XI / 2010 tentang Pokok pokok Hubungan dan Tata Cara Kerja di lingkungan Polri.1. Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB yang selanjutnya disingkat Dit Resnakoba POLDA NTB adalah alat negara

1. PENGERTIAN

a. Organisasi adalah organisasi Polri dimana terdapat interaksi antara manusia (Anggota Polri dan PNS), materiil, anggaran, dan metode kerja, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan yang berlaku. b. Manajemen adalah salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang berorientasi kepada pengetahuan tentang sumber daya untuk kepentingan organisasi dengan melalui proses proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian. c. Fungsi adalah kegiatan - kegiatan yang sejenis dan dikelompokkan serta merupakan penjabaran dari tugas pokok organisasi, terdiri dari fungsi utama fungsi organik, fungsi pembinaan, fungsi teknis dan fungsi khusus.

d. Hubungan dan cara kerja adalah uraian tentang keterkaitan antara kegiatan, fungsi atau antara pejabat dalam organisasi tugas, wewenang tugas dan tanggung jawab masing masing, dan merupakan ketentuan yang mengatur prosedur dan mekanisme kerja yang harus dilakukan, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu kondisi kerja yang tertib, teratur, dan harmonis secara berdaya dan berhasil guna. e. Satuan pelaksana adalah satuan setingkat dibawah komando utama yang melaksanakan kegiatan organisasi fungsi, penawaran personil, pemeliharaan material, program operasi, dan kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan tersebut didukung anggaran keuangan. f. Koordinasi Vertikal adalah keterkaitan antara kemampuan dalam organisasi atau satuan kerja dalam rangka komando dan pengendalian yang bersifat berjenjang dari atas ke bawah atau sebaliknya.

g. Koordinasi Horizontal adalah keterkaitan antara komponen dalam satuan organisasi atau satuan kerja dalam rangka koordinasi, sifatnya sejajar dan atau setingkat serta dapat meliputi fungsi. h. Hubungan antara instansi adalah hubungan kerja sama dengan satuan kerja di dalam maupun diluar Polri dalam rangka kelancaran kegiatan dan pelaksanaan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.

BAB II

SUSUNAN ORGANISASI DIT RESNARKOBA

Susunan organisasi Dit Resnarkoba Polda NTB terdiri dari :

1.

Unsur Pimpinan a. b. Dir Resnarkoba Wadir Resnarkoba

2.

Unsur Pembantu Pimpinan / Pelayanan a. b. c. Subbag Renmin Bag Wassidik Bag Binopsnal

3.

Unsur Pelaksana Tugas Pokok a. b. c. Subdit I Subdit II Subdit III

BAB III

TUGAS DAN FUNGSI

1.

UNSUR PIMPINAN a. Dir Resnarkoba bertugas : 1) Memimpin penyelenggaraan kegiatan operasional dan pembinaan kemampuan personel Dit Resnarkoba Polda NTB. Melaksanakan tugas lain atas perintah Kapolda NTB sesuai dengan ketentuan perundang undangan.

2)

b.

Wadir Resnarkoba bertugas : 1) Membantu Dir Resnarkoba dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengendali pelaksana tugas sehari hari seluruh staf Dit Resnarkoba Polda NTB. Memimpin Dit Resnarkoba Polda NTB sesuai dengan tugasnya dalam hal Dir Resnarkoba berhalangan. Melaksanakan tugas lain atas perintah Dir Resnarkoba sesuai dengan ketentuan perundang undangan.

2)

3)

2.

UNSUR PEMBANTU PIMPINAN / PELAYANAN a. Subbag Renmin 1) Tugas : Menyusun perencanaan program kerja dan anggaran , manajemen sarana dan prasarana, personel dan kinerja, serta mengelola keuangan dan pelayanan ketata usahaan dan urusan dalam di lingkungan Dit Resnarkoba.

2)

Fungsi : a. Penyusunan perencanaan jangka pendek, dan jangka sedang antara lain Renstra, Rancangan Renja, Renja, kebutuhan sarana prasarana, personel dan anggaran. b. Pemeliharaan, perawatan, dan administrasi personel.

c. Pengelola sarana prasarana dan penyusunan laporan SIMAK BMN.

d. Pelayanan fungsi keuangan dan meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan, akuntansi, dan penyusunan laporan SAI serta pertanggung jawaban. e. Pengelolaan dan pelayanan ketata usahaan dan urusan dalam. f. Penyusunan LRA dan pembuatan laporan akuntabilitasi kinerja satker dalam bentuk LAKIP meliputi analisis target pencapaian kinerja, program, dan anggaran. 3) Dalam melaksanakan tugas Subbag Renmin dibantu oleh : a. Ur Ren, yang bertugas membuat Renstra, Rancangan Renja, Renja, RKA KL,DIPA, Penetapan Kinerja, KAK atau TOR, RAB, dan menyusun LAKIP satker, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program bidang resnarkoba di lingkungan polda. b. Ur Min, yang bertugas menyelenggarakan kegiatan administrasi umum, personel, dan materiil logistik. c. Ur TU, yang bertugas menyelenggarakan kegiatan ketata usahaan dan urusan dalam. b. Bag Wassidik 1) Tugas : Melakukan koordinasi dan pengawasan proses penyidikan tindak pidana di lingkungan Dit Resnarkoba, serta menindak lanjuti terhadap pengaduan masyarakat yang terkait dengan proses penyidikan.

2)

Fungsi : a. Pengawasan pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana yang dilakukan oleh subdit pada Dit Resnarkoba. b. Pelaksanaan supervisi, koreksi, dan asistensi kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba. c. Pengkajian efektifitas pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba melalui penyelenggaraan gelar perkara.

d. Pemberian saran dan masukan kepada Dir Resnarkoba terkait dengan hasil pengawasan penyidikan, termasuk menjawab pengaduan masyarakat.

e. Pemberian bantuan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba yang dilakukan oleh penyidik pada subdit Dit Resnarkoba. 3) Dalam melaksanakan tugas Bag Wassidik dibantu sejumlah unit dan sejumlah penyidik utama yang bertugas membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Bag Wassidik.

c.

Bag Binopsnal 1) Tugas : a. Melaksanakan pembinaan Dit Resnarkoba melalui analisis dan gelar perkara beserta penanganannya. b. Mempelajari dan mengkaji efektifitas pelaksanaan tugas penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh Dit Resnarkoba. c. Pembinaan dan penyuluhan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba. d. Melaksanakan latihan fungsi serta menghimpun dan memelihara berkas perkara yang telah selesai diproses dan bahan literatur yang terkait. e. Mengumpulkan dan mengelola data serta menyajikan informasi dan dokumentasi program kegiatan Dit Resnarkoba. 2) Fungsi : a. Penganalisisan penanganan kasus dan pelaksanaan gelar perkara.

b. Pengkajian efektifitas pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba. c. Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi. d. Pelatihan fungsi dan pengadministrasian kegiatan penyelidikan dan penyidikan serta pengarsipan berkas perkara. e. Pengumpulan dan pengolahan data serta menyajikan informasi dan dokumentasi program kegiatan Dit Resnarkoba.

3)

Dalam melaksanakan tugas Bag Binopsnal dibantu oleh : a. Sub Bagian Administrasi Operasional (Subbag Minopsnal), yang bertugas menyelenggarakan pelatihan fungsi, pengarsipan berkas perkara, dan pengadministrasian kegiatan penyelidikan dan penyidikan, penyuluhan mengenai penyalahgunaan narkoba dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi. b. Sub Bagian Analisa dan Evaluasi (Subbag ANEV), yang bertugas menganalisis kasus, melaksanakan gelar perkara, dan mengkaji serta mengevaluasi efektifitas pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan.

3.

UNSUR PELAKSANA TUGAS POKOK

Subdit subdit

1)

Tugas : Melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba yang terjadi di daerah hukum Polda NTB.

2)

Fungsi : a. Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba yang terjadi di daerah hukum Polda NTB. b. Pemberkasan dan penyelesaian berkas perkara sesuai dengan ketentuan administrasi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba. c. Penetapan manajemen anggaran, serta manajemen penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba.

3)

Dalam melaksanakan tugas, subdit dibantu oleh sejumlah unit, yang bertugas membantu pelaksanaan tugas dan fungsi subdit.

BAB IV

POKOK POKOK HUBUNGAN DAN TATA CARA KERJA

1.

BENTUK VERTIKAL Hubungan tata kerja Dir Resnarkoba dengan para kepala satuan fungsi di lingkungan Polda NTB bersifat vertikal : a. Kepala Satuan Fungsi Tingkat Polda NTB 1) 2) 1) 2) Setiap Kepala Satuan Fungsi saling memberi masukan atau informasi. Menerima arahan / petunjuk dari Kapolda / Wakapolda. Para Kapolres melaporkan setiap pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan tindak pidana narkoba. Sebagai pembina fungsi memberikan arahan kepada para Kapolres dalam penanganan tindak pidana narkoba.

b. Kepala Satuan Tingkat Kewilayahan

2.

BENTUK HORIZONTAL a. Unsur Pembantu Pimpinan / Pelayanan 1) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Itwasda, Ro Rena, Ro Ops, Ro SDM, Ro Sarpras, Bid Propam, Bidkum, Bid Humas, BidKeu, Setum, diantaranya : a. b. c. d. e. f. g. Melaksanakan perintah Kapolda yang berkaitan dengan tugas pengawasan dan pemeriksaan (wasrik) baik yang bersifat operasional maupun pembinaan. Berkoordinasi dengan Biro Rena dalam penyusunan Renstra Polda, Renja Polda , dan LAKIP Polda, serta melaporkan DIPA / RKA - KL Dit Resnarkoba. Berkoordinasi dengan Biro Ops Polda guna mengetahui operasional Polri dan Polda. Berkoordinasi dengan Biro SDM Polda dalam pembinaan dan perawatan personel pada Dit Resnarkoba Polda NTB. Berkoordinasi dengan Biro Sarpras Polda dalam pelaksanaan dan pengadaan sarana dan prasarana serta sertifikasi. Berkoordinasi dengan Bid Propam Polda NTB dalam penanganan penyimpangan dan penyelewengan yang dilakukan oleh personel Dit Resnarkoba Polda NTB. Berkoordinasi dengan Bidkum Polda NTB dalam memberikan saran pendapat terhadap tindakan dan keputusan apa yang akan diambil oleh ankum.

h. i. j. b.

Berkoordinasi dengan Bid Humas Polda NTB dalam penyampaian informasi kepada personel Polda maupun publik. Berkoordinasi dengan BidKeu Polda NTB dalam melaksanakan review laporan keuangan Dit Resnarkoba Polda NTB. Berkoordinasi dengan Setum Polda NTB dalam bidang tata tulisan dinas.

Unsur Pelaksana Tugas Pokok 2) Hubungan horizontal antara para Karo, Dir, dan Kabid, diantaranya :

a. b. c. d. e. f. c.

Berkoordinasi dan kerja sama dalam rangka penyiapan program kerja di bidang operasional. Berkoordinasi dan kerja sama dalam penyampaian informasi masalah operasional. Berkoordinasi dan kerja sama dalam penanggulangan tindak pidana narkoba baik di tingkat Polda maupun di kewilayahan. Berkoordinasi dalam menyiapkan bantuan tenaga instruktur / penceramah. Berkoordinasi dalam memberikan bimbingan teknis serta penelitian dan pengembangan fungsi kepolisian di lingkungan Polda NTB. Berkoordinasi dalam memberikan pelayanan kedokteran kepolisian dan kesehatan kepolisian.

Unsur Pendukung Hubungan horizontal antara SPN, Bidkeu, Biddokkes, diantaranya : a) b) c) d) Berkoordinasi dan kerja sama dalam pelaksanaan tugas di lingkungan unsur pendukung. Berkoordinasi dalam menyiapkan bantuan tenaga instruktur / penceramah dalam rangka mengajar baik kepada siswa / peserta maupun kegiatan lainnya. Berkoordinasi dalam penggunaan keuangan di lingkungan Polda NTB dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Dit Narkoba Polda NTB. Berkoordinasi dalam memberikan pelayanan kedokteran dan kesehatan.

d.

Unsur Kewilayahan Hubungan horizontal antara para Kapolres, diantaranya : a) b) c) Berkoordinasi dan bekerja sama dalam penanganan permasalahan yang melibatkan satu polres dengan polres lainnya. Berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas operasi kepolisian. Berkoordinasi dalam menjabarkan kebijakan Kapolda.

3.

BENTUK DIAGONAL a. Hubungan Tata Kerja dalam bentuk diagonal dilaksanakan untuk menjalin koordinasi dan kerja sama antar unsur dalam struktur organisasi. Hubungan kerja sama / koordinasi ini terjadi dalam semua bentuk pelaksanaan tugas kepolisian baik yang bersifat pembinaan maupun operasional. Hasil pelaksanaan hubungan kerja sama / koordinasi dilaporkan kepada Kapolda. Uraian kegiatan Hubungan dan Tata Cara Kerja Dit Resnarkoba Polda NTB :

b.

c. d.

1)

Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Itwasda Polda NTB, diantaranya : a. Koordinasi dan kerja sama hasil temuan Wasrik baik Wasrik Itwasum Polri maupun Wasrik Itwasda Polda NTB. b. Mengadakan perbaikan / penyempurnaan penyempurnaan dan pemutakhiran data berdasarkan temuan temuan Wasrik. c. Menginformasikan tentang adanya gelar perkara yang sifatnya menonjol guna memperoleh arahan dan petunjuk.

2) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Ro Ops Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas Kepolisian dan kegiatan rutin Kepolisian yang mengedepankan Dit Resnarkoba. b. Menyelenggarakan gelar perkara dalam rangka operasi mengetahui kemajuan penyidikan perkara hasil operasi. Kepolisian guna

c. Berkoordinasi dan bekerja sama dalam hal penyiapan personel, logistik, dan anggaran dukungan operasi Kepolisian mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan laporan hasil operasi.

3) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Ro Rena Polda NTB, diantaranya : a. Menjabarkan produk produk penyelenggaraan Program dan Anggaran (Renja, DIPA / RKA KL, dan lainnya) selanjutnya diteruskan ke Satker di lingkungan Dit Resnarkoba Polda NTB. b. Meminta bimbingan, arahan, dan petunjuk dalam rangka peningkatan kemampuan pengembangan fungsi perencanaan. 4) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Ro SDM Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dalam pelaksanaan pembinaan personel baik karir maupun kesejahteraan personelnya. b. Berkoordinasi dalam penerbitan Surat Keputusan Penyidik Struktural dan Fungsional sesuai dengan ketentuan yang ada. c. Berkoordinasi dalam mendukung tugas penyidikan khususnya pemeriksaan psikologi terhadap saksi / tersangka yang dalam penanganan Dit Resnarkoba Polda NTB. 5) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Ro Sarpras Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dalam penyusunan rencana kebutuhan alsus / alut Resnarkoba Polda NTB dan menyusun spesifikasi teknis alsus / alut Resnarkoba Polda NTB. b. Berkoordinasi dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan dan penghapusan materiil logistik Dit Resnarkoba Polda NTB. c. Berkoordinasi dalam menyertakan personel Resnarkoba Polda NTB untuk mengikuti pelatihan sertifikasi dan tim pelelangan dalam pengadaan alsus / alut Resnarkoba Polda NTB. d. Berkoordinasi dalam menyusun rencana distribusi alsus / alut Resnarkoba Polda NTB serta proses penyalurannya.

6) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Bid Propam Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dalam penanganan permasalahan menyangkut anggota Resnarkoba Polda NTB termasuk pengamanan materiil, kegiatan, dan bahan keterangan. b. Berkoordinasi dalam hal penanganan personel Dit Resnarkoba Polda NTB yang bermasalah. c. Meminta penerbitan SKHP untuk kepentingan UKP, pendidikan, dan keperluan lainnya.

7) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Bidkum Polda NTB, :

diantaranya

a. Berkoordinasi dalam penyelenggaraan gelar perkara guna memperoleh bahan masukan berupa pendapat hukum, serta pemberian bantuan hukum. b. Meminta bantuan hukum dalam menghadapi pra peradilan. c. Memberikan masukan dalam rangka penyusunan produk produk hukum perundang undangan atau produk hukum lainnya terutama yang menyangkut bidang tugas penyidikan. d. Berkoordinasi dalam membuat pendapat hukum untuk Kapolri dalam hal penanganan perkara pidana yang merupakan atensi pimpinan. e. Berkoordinasi dalam hal pembuatan produk produk hukum dan sosialisasi peraturan perundang undangan secara terpadu. 8) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Bid Humas Polda NTB, diantaranya : a. Memberikan informasi hasil proses penyidikan perkara untuk disampaikan kepada pers / mass media. b. Meminta bantuan dalam mendukung penyidikan yang memerlukan pembuktian dari hasil rekaman gambar, terutama kasus kasus yang melibatkan massa. c. Berkoordinasi dalam hal menyiapkan dan menyajikan produk produk perkembangan penanganan perkara menyangkut pemberitaan mass media dan disesuaikan dengan arah kebijakan Kapolri.

9)

Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan BidKeu Polda NTB, :

diantaranya

a. Berkoordinasi dalam rangka pencairan dana sesuai dengan otorisasi yang diterima oleh Dit Resnarkoba Polda NTB. b. Meminta bantuan teknis akuntansi kepada BidKeu Polda NTB, dalam hal penanganan dan pengungkapan perkara / kasus penyimpangan keuangan negara. 10) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Bid Dokkes Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dalam pemeriksaan kesehatan saksi / tersangka.

b. Berkoordinasi dalam mendukung proses penyidikan yang terkait dengan fungsi kedokteran Kepolisian.

11) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Dit Reskrim Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dan mendukung dalam hal penanganan perkara kejahatan transnasional, dan kegiatan hubungan internasional lainnya. b. Berkoordinasi, kerja sama, dan saling tukar menukar informasi dan modus operandi kejahatan sesuai perkembangan iptek. c. Menyelenggarakan gelar perkara dalam rangka operasi kepolisian guna mengetahui kemajuan penyidikan perkara hasil operasi. d. Berkoordinasi dan bekerja sama dalam menyampaikan produk produk pembinaan sistem Bareskrim Polri untuk dikaji atau diteliti melalui seminar, diskusi panel, dan lain lain. 12) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Dit Intelkam Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi guna memperoleh masukan referensi aktual terutama yang berhubungan dengan permasalahan fungsi untuk dipakai sebagai bahan cross check ataupun pemberian alternatif solusi permasalahan. b. Berkoordinasi dan menyampaikan kirka intel dan resintel dalam penyiapan rencana operasi kepolisian. 13) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Dit Lantas Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas kepolisian yang mengedepankan fungsi narkoba. b. Berkoordinasi dan kerja sama dalam pelaksanaan operasi kepolisian yang bersifat khusus dan dalam kegiatannya melibatkan fungsi lantas. 14) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Dit Shabara Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas kepolisian yang mengedepankan fungsi narkoba. b. Berkoordinasi dan kerja sama dalam pelaksanaan operasi kepolisian yang bersifat khusus dan dalam kegiatannya melibatkan fungsi sabhara. 15) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Dit Binmas Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dan mendukung dalam hal P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalah gunaan, Peredaran Gelap Narkoba). b. Berkoordinasi dan kerja sama dalam penyampaian penyuluhan / ceramah dalam hal pencegahan.

16) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Sat Polair Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas kepolisian yang mengedepankan fungsi narkoba. b. Berkoordinasi dan kerja sama dalam pelaksanaan operasi kepolisian yang bersifat khusus dan dalam kegiatannya melibatkan fungsi polair.

17) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Sat Brimob Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas operasi yang berskala tinggi dengan mengedepankan fungsi brimob. b. Berkoordinasi dalam pelaksanaan operasi kepolisian dan dalam kegiatannya melibatkan fungsi brimob. 18) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Bid TI Polda NTB, diantaranya : Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Bid TI Polda NTB berkoordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan teknologi informasi dalam mendukung tugas Dit Narkoba. 19) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Setum Polda NTB, diantaranya : a. Berkoordinasi dalam rangka pengelolaan administrasi dan kearsipan dokumen dokumen Polri. b. Berkoordinasi dalam rangka pengelolaan surat surat biasa dan rahasia. 20) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Yanma Polda NTB, diantaranya : Berkoordinasi dengan Yanma terutama dalam hal pendistribusian BBM dinas, pinjam pakai gedung dan fasilitas untuk acara acara kedinasan. 21) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Koorspripim Polda NTB, diantaranya : a. Meneruskan arahan, perintah lisan / tertulis Kapolda kepada Dir Resnarkoba. b. Berkoordinasi mengenai kegiatan Kapolda yang akan diwakili Dir Resnarkoba Polda NTB ataupun mendampingi Kapolda dalam acara yang terkait dengan bidang resnarkoba. c. Mengajukan bahan amanat, surat surat yang akan ditanda tangani kepada Kapolda melalui Koorspripim terutama yang berkaitan dengan tugas operasi narkoba. 22) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Crime Justice System (Kejaksaan, Pengadilan, dan Advokasi), diantaranya menindak lanjuti pengungkapan kasus dalam visi yang sama dalam penerapan pasal pasal. Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Rumah Sakit Jiwa, diantaranya berkoordinasi dalam hal pemeriksaan urine dan pemeriksaan kejiwaan tersangka narkoba.

23)

24) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Balai POM, diantaranya berkoordinasi dalam hal pemeriksaan Barang Bukti (BB) narkotika yang kandungannya dicurigai termasuk golongan Narkob) dan penggolongannya,

25)

Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), diantaranya berkoordinasi dalam pemeriksaan spesimen tersangka pengguna narkotika. Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi), diantaranya berkoordinasi dalam pengungkapan jaringan narkoba.

26)

27) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Universitas Mataram, diantaranya berkoordinasi dalam penelitian / pengembangan (bedah kasus) atau seminar akan penegakan hukum dalam penerapan pasal. 28) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Perbankan, diantaranya berkoordinasi dalam pemblokiran rekening yang diduga berkaitan dengan TP Narkoba.

29) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan ASDP, diantaranya berkoordinasi dalam pemeriksaan penumpang. Barang pelaku TP Narkoba yang dicurigaia menggunakan jasa penyeberangan laut. 30) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Angkasa Pura, diantaranya berkoordinasi dalam pemeriksaan para penumpang yang dicurigai melakukan TP Narkoba lewat Bandara. 31) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan Bea Cukai, diantaranya berkoordinasi dalam rangka pemeriksaan kedatangan penumpang/ Barang yang dicurigai membawa narkotika baik di Bandra maupun di Penyeberangan laut.

32) Hubungan Dit Resnarkoba Polda NTB dengan jasa pengirman Barang , diantaranya berkoordinasi dalam rangka pemeriksaan Barang/paket yang dicurigai ada Narkoba .

4.

HUBUNGAN LINTAS SEKTORAL a. Hubungan lintas sektoral adalah hubungan kerja sama dengan instansi / lembaga di luar Polda NTB dalam rangka pelaksanaan kegiatan fungsi teknis yang menjadi tanggung jawabnya. Hubungan ini dapat dilakukan oleh semua satuan fungsi di lingkungan Polri baik tingkat Polda maupun kewilayahan dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, guna menciptakan mekanisme kerja yang efektif, efisien, dan akuntabel bagi terselenggaranya tugas tugas baik di bidang operasional maupun pembinaan sesuai dengan organisasi dan tata kerja yang telah ditetapkan.

b.

c.

Setelah melaksanakan koordinasi dan kerja sama hubungan lintas sektoral ini, diwajibkan bagi semua Kepala Satuan fungsi untuk melaporkan hasilnya kepada Kapolda / Wakapolda NTB. Khusus untuk tingkat kewilayahan hubungan lintas sektoral dapat dilakukan oleh para Kapolres dengan Bupati, Dandim, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri, dan pejabat pemerintah setingkat kabupaten, dalam rangka memberi perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dan turut mendukung program pembangunan daerah.

d.

BAB V

PENGAWASAN DAN EVALUASI

1.

Pengawasan

Dalam pengawasan Hubungan Tata Cara Kerja, Satfung baik tingkat Polda NTB maupun kewilayahan perlu mempedomani hal hal sebagai berikut : a. b. c. Setiap Kasatfung wajib melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan HTCK. Setiap Kasatfung menyusun hasil temuan pengawasan dan pengendalian untuk bahan pelaporan dan evaluasi. Pengawasan terhadap pelaksanaan HTCK dilakukan oleh : 1) Pengawasan secara struktural dilakukan oleh pimpinan setingkat di atas. 2) Pengawasan secara fungsional dilakukan oleh Itwasda untuk tingkat Polda. d. Pengawasan dilakukan secara periodik dan berkelanjutan oleh para pimpinan atau Kasatfung masing masing.

2.

Evaluasi

a.

Setiap Kasatfung baik tingkat Polda maupun kewilayahan mengevaluasi permasalahan ataupun kendala dalam pelaksanaan HTCK di dalam lingkungan satuan fungsinya. Melakukan penyempurnaan dan perbaikan terhadap HTCK Satfungnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas pada Satfungnya.

b.

3.

Kewajiban dan Tanggung Jawab

a.

Setiap Kasatfung baik tingkat Polda NTB maupun kewilayahan, berkewajiban menyusun dan mengesahkan HTCK di lingkungan Satfungnya. Setiap Kasatfung baik tingkat Polda NTB maupun kewilayahan bertanggung jawab atas pelaksanaan HTCK yang telah disusun.

b.

BAB VI

PENUTUP

Demikian Pokok pokok Hubungan Tata Cara Kerja di Lingkungan Dit Resnarkoba Polda NTB ini disusun untuk dijadikan pedoman.

Ditetapkan di : Mataram pada tanggal : Nopember 2011 DIREKTUR RESERSE NARKOBA POLDA NTB

Drs. RICKY SIMON PAAY AKBP NRP 63060851

II.

TUGAS WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DILINGKUNGAN DIT RESNARKOBA

Dalam melaksanakan tugas Dit Resnarkoba menyelenggarakan fungsi, pembinaan fungsi penyelidikan / penyidikan tindak pidana 'Narkoba penyuluhan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi korban. penyalahgunaan Narkoba.

6. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pimpinan Dit Resnarkoba dipimpin oleh Direktur Narkoba, disingkat Dir Narkoba, yang bertanggung jawab kepada Kapolda dan dalam. peiaksanaan tugas sehari - hari dibawah kendali Waka Polda.

7. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pembantu Pimpinan. a. Sub bagian Perencanaan dan Administrasi, disingkat Sub Bag Renmin, bertugas kewajiban : 1. Subbag Renmin adalah unsur pembantu pimpinan dan pelayanan staf pada Dit Resnarkoba yang- berada dibawah Dir Narkoba. 2. Subbag Renmin bertugas merumuskan / menyiapkan rencana /program kerja dan anggaran termasukk rencana dan administrasi operasional dan

pelatihan dan menyelenggarakan pelayanan urusan administrasi dan logistik, urusan ke tata usahaan dan urusan dalam dan pelayanan keoangan Dit Resnarkoba

personel

3. Subbag Renmin dipimpin oleh Kepala Subbag Renmin disingkat Kasubbag Renmin, yang bertanggung jawab kepada Dit Resnarkoba. b. Bagian Analisi disingkat Bag Analisis 1. Bag Analisis adalah unsur pembantu pimpinan dan staf pada Dit Resnarkoba yang berada dibawah Dit Resnarkoba. 2. bag analisis bertugas melakukan analisis dan gelar perkara setiap kasus dan isu-isu yang berkaitan dengan rangkaian kasus-kasus menonjol beserta penanganannya mempelajari / mengkaji efektifitas pelaksanaan tugas penyelidikan / penyidikan tidak pidana Narkoba oleh satuan satuan fungsi Dit Resnarkoba dalam lingkungan Polda NTB, termasuk penghimpunan dan pemeliharaan berkas perkara yang telah selesai diproses dan bahan literature yang terkait. 3. Bag analisis dipimpin oleh kepala Baganalis, disingkat kabaganalisis yang bertanggung jawab kepada Dir Narkoba dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali oleh Wadir Narkoba 4. Kabag analisis dalam melaksanakan tugas kewajibannya di bantu oleh : a) Kepala sub bagian produksi,disingkat kasubbag produk. b) Kepala sub bagian dokumentasi dan literature,disingkat kasubbag doklit.

8. Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab Unsur Pelaksanaan Pada Dit Resnarkoba 1. Satops Narkoba adalah unsur pelaksanaan pada Dit Resnarkoba yang berada dibawah Dir Narkoba. 2. Satops Narkoba bertugas melakukan penyelidikan dan penyelidikan tindak pidana narkoba yang terjadi dalam Wilaya Polda NTB, termasuk penyuluhan dan pembinaan dalam rangka pencegahan dan membatasi korban penyalagunaan narkoba. 3. Satops Narkoba dipimpin oleh Kepala Satopsnal, disingkat Kasar Opsnal yang bertanggung jawab kepada Dir Narkoba. 4. Satops Narkoba terdiri dari sejumlah Unit, yang masing-masing dipimping oleh kepala unit, disingkat Kanit. 5. Junlah Satopnal disesuaikan dengan tipe dari masing-masing polda dan pembagian petugas diatur lebih lanjut oleh dir narkoba sesuai arahan Kapolda. III. POKOK-POKOK HUBUNGAN TATA CARA KERJA DIT RESNARKOBA 9. Bidang perencanaan a. Perencaan operasi 1. berdasarkan proj polda serta penjabaranya dilakukan Dit Resnarkoba, Direktur Narkoba polda memberikan petunjuk dan pengarahan program kegiatan dalam rangka operasi kepolisian dengan pola khusus baik terpusat maupun mandiri kewilayahan yang mengendapkan fungsi Narkoba baik yang dilksanakan pada tingkat poldamaupun polres, dengan memperhatikan bimbingan teknis dari kabareskrim polri. 2. Dalam rangka pelaksanan operasi terpadu terpadu Direktur Narkoba Polda menjabarkan rencana operasi tersebut serta memberikan petunjuk dan pengarahan pefaksanaannya dilingkungan Dit Resnarkoba dan berkoordinasi dengan Karo Ops serta melaporkan hasilnya kepada Kapolda melalui Waka Polda. 3. Dengan pengarahan/petunjuk Direktur Narkoba, Wadir Narkoba menyiapkan program kegiatan serta rencana operasi dan melaporkankan rencana tersebut kepada Kapolda melalui Waka Polda. 4. Direktur Narkoba menyiapkan kebijaksanaan Kapolda dalam pelaksanaan operasi dibidang Narkoba. b. Perencanaan Administrasi 1. Berdasarkan Renja Polda serta penjabarannya dilingkungan Dit Resnarkoba, Direktur Narkoba memberikan petunjuk dan pengarahan pelaksanaan Aministrasi Narkoba dengan memperhatikan petunjuk/ bimbingan dari Kabareskrim Polri. 2. Petunjuk dan pengarahan pelaksanaan Administrasi memuat arah dan kegiatan-untuk mendukung program-program kegiatan operasi dijajaran Dit Resnarkoba Polda. 3. Masing-masing Kabag, Kasubbag dan Kasat Opsnal dapat menjabarkan petunjuk / pengarahan pelaksanaan tersebut sesuai dengan bidang tugasnya. 4. Dalam pelaksanaan latihan baik yang diprogramkan oleh Polda maupun yang diprogramkan oleh Dit Resnarkoba, Dir Narkoba dapat mengadakan koordinasi dengan Karo Pers, Karo Ops Polda sesuai wewenang dan tanggung jawab masingmasing Indo Dinamitra.

10. Pelaksanaan dan Bimbingan Teknis. a. Menyelenggarakan operasi baik yang bersifat operasi mendiri Kewilayahan maupun operasi Kepolisian terpusat. b. Membantu menyelenggarakan dan melaksanakan operasi Kepolisian khusus yang diselenggarakan secara trpadu beik berupa operasi mandiri kewilayahan maupun operasi Kepolisian terpusat. c. Memberikan bantuan operasional atas pelaksanaan fungsi Narkoba kepada kesatuan. kewilayahan dalam lingkungan Polda yang membutuhkan keamanan yang prinsipnya disesuaikan berdasarkan kebijaksanaan Kapolda dengan penjabaran terperind oleh Direktur Narkoba. Penyiapan personil dilaksanakan oleh Direktur Narkoba dan

berkoordinasi dengan Kasat Narkoba untuk kewilayahan. d. Pelaksanaan Penyidikan perkara mengikuti ketentuan hukum yang berlaku, serta mengikuti prosedur sebagai berikut : 1) Perkara-perkara yang dapat disidik oleh Polsek, berkas perkara langsung dilimpahkan ke Kejasaan Negeri / PU setempat untuk diajukan ke sidang Pengadilan Negeri Tambusan surat penyerahan berkas perkara diberikan kepada Polres. 2) Perkara yang tidak dapat disadik oleh Pofsek dilimpahkan ke polres. 3) Perkara-perkara yang dapat disidik deh Polres, berkas perkaranya langsung dilimpahkan ke Kejaksaan Negari / PU setempat untuk diajukan ke sidang Pengadilan Negeri. Tambusan surat penyerahan berkas perkara diberikan kepada Direktur Narkoba. 4) Perkara-perkara yang tidak dapat disidik oleh Polres atau menyangkut beberapa Pokes ditangani Polda Cq. Dit Resnarkoba. 5) Perkara-perkara yang dapat disidik deh Polda, berkas perkaranya langsung dilimpahkan ke Kejaksaan Negari / PU setempat untuk diajukan ke Jaksa Penuntut Umum. 6) Perkara-perkara yang tidak dapat disidik di tingkat Polda atau yang menyangkut beberapa Po!da den mempunyai jaringan Internasional ditangani oleh Mabes Pdri Cq. Badan Reskrim Polri. 7) Direktur Narkoba menyefenggar-akan rapat koordinasi dilingkungan Dit Resnarkoba setiap seat untuk membahas masalah yang dihadapi atau sekurang-kurangnya dilaksanakan satu kali dalam satu minggu. 8) Direktur Narkoba menyelenggarakan Rapat Keda antar Kabag / Kasat Narkoba Polda dengan Kasat Narkoba unsur- kewilayahan sekurangkurangnya satu kali dalam satu bulari den dapat sewaktu-waktu dilaksanakan apabila diperlukan. 9) Dir Narkoba mengusulakan pengisian personil dikesatua-kesatuan kewilayahan Polres sampai Polsek terutama dalam rangka pemantapan Jajaran Narkoba, berkoordinasi dengan Kapolres. 10) Keterampilan di{apangan difokuskan dalam latihan satuan dengan prioritas kepada teknik dan taktik yang tepat sesuai dengan anatomi crime wilayah masing-masing. 11) Dalam pemenuhan kebutuhan kemampuan personel Narkoba baik kwalitatif maupun kwanitatif, Direktur Narkoba memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengikuti Kejuruan Narkoba dan pendidikan Identifikasi / Labkrim. 12) Meningkatkan pemeliharaan dan perawatan terhadap semua jenis materiil logisak Dit Resnarkoba secara baik dan teratur sesuai dengan dukungan dana yang tersedia sehingga dapat digunakan semaksimal mungkin. 11. Hubungan Antar Instansi. a. Dalam menyelenggarakan pembinaan; pemeliharaan dan pelaksanaan fungsi Narkoba Dit Resnarkoba melaksanakan koordinasi dan saling menukar informasi dengan para Direktur Opoerasional gunu mendapatkan hasil yang ortimal dalam menunjang tugas pokok Narkoba yang meliputi segala kegiatan untuk meniadakan dan menindak segala macam bentuk kriminalitas, ancaman dan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban umum. b. Kegiatan penyidikan dan penyelidikan diarahkan secara maksimal, cepat, teat serta mengadakan kerja sama antar fungsi Kepolisian hingga dapat meningkatkan penyelesaian perkara dan menghindari pra paradilan. c. Bila satuan fungsi Narkoba sedang menangani kasus berat atau yang tersabgka Anggeta Polri dapat membantu penyidikan yang dikoordinir oleh Waka Polda NTB. d. Dalam menangani kasus menonjol atau kasus-kasus tertentu lainnya para Kasat Narkoba dan Kasat Opsnal atas petunjuk dan pengarahan Direktur Narkoba dapat mengadakan koordinasi dengan Kajari dan Pengadilan yang telah diatur dalam KUHP dan KUHAP. e. Direktur Narkoba atas pelimpahan kewenangan Kapolda dapat berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, antara lain : 1) Direktorat Narkoba berkoordinasi dan bekerja sama dengan Balai POM dalam rangka pengujian laboraturium dan personel / petugasnya dapat dijadikal sebagai saksi ahli. 2) Direktorat Narkoba berkoordinasi dan bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan dalam rangka penitipan sementara para tahanan demi keamanan. 3) Direktorat Narkoba berkoordinasi dan bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ)

dalam rangka pemeriksaan urine dan personel / petugasnya dapat dijadikari sebagai saksi ahli. 4) Direktorat Narkoba berkoordinasi dan bekerja sama dengan BAPAS (balai Pemasyarakatah ) dalam rangka sebagai bahan penelitian apabila tersangka masih dibawah umur. 5) Direktorat Narkoba berkoordinasi dan bekerja sama dengan RUPBASAN ( Rumah Penitipan Barang Sitaan Negara ) dalam rangka penitipan dan perawatan barang sitaan. 6) Direktorat Narkoba berkoordinasi dan berkerja sama dengan BNP - NTB( Badan Narkotika Propinsi NTB ) dalam rangka memberikan data dan informasi , pelatihan dan penyuluhan Hukum. 7) Direktorat Narkoba berkoordinasi dan bekerja sama dengan POM TNI dalam rangka keterlibatan anggota TNI dalam kasus Narkotika dan Psikotopika. 8) Direktorat Narkoba berkoordinasi dan bekerja sama dengan DIKNAS Kota Mataram dalam rangka Ceramah, ceramah dan penyuiuhan disekolah -sekolah. 9) Direktorat Narkoba berkoordinasi dan bekerja sama dengan LSM GRANAT dan GERAM dalam rangka memberikan informasi Peredaran Narkoba dan penyuluhan hukum. 12. Pengawasan dan Pengendalian.

a. Direktur Narkoba adalah pengawas dan pengendali kegiatan-kegiatan operasional. Dit Resnarkoba Polda yang pelaksanaanya didelegasikan pada para "Kasat Opsenal masingmasing b. Direktur Narkoba berkewajiban meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengendalian dengan sistem pengawasan melekat atas semua Kasat Opsenal dan Kasat Narkoba kewilayahan dengan mengutamakan tindakan pencegahan dan pengadaan tindakan terhadap penyalahgunaan jabatan dan wewenang. c. Dir Narkoba berkewajiban melaksanakan Supervisi terhadap pelaksanaan kegiatan Opsnal fungsi Narkoba dan Administrasi Penyidikan pada waktu-waktu tertentu dan hasilnya diteruskan kepada Irwasda. 13. Penataan Jalur Adminisirasi. a. Direktur Narkoba membantu Kasetum Polda dalam menyelenggarakan pembinaan kesekretariatan umum dilingkungan Dit Resnarkoba Polda. b. Baik Administrasi maupun Administrasi penyidikan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Jukminu dan Juknis yang telah dikeluarkan dengan cermat pada setiap pelaksanaannya. c. Jafur surat menyurat dinas menggunakan sistem satu pintu yang diatur sebagai berikut : 1) Surat menyurat dinas yang keluar Polda mengikuti ketentuan yang dikeluarkan Kasetum Polda. 2) Surat menyurat dinas keluar Dit Resnarkoba dalam lingkungan Polda ditanda tangani Direktur Narkoba. 3) Surat yang telah dibuat oieh Kabag / Kasat Opsenal / Kasubbag disiapkan oleh satuan yang bersangkutan disampaikan kepada Kasubbag Renmin untuk ditandatangani oleh Direktur. 4) Surat tersebut harus diparaf ofeh Kabag Kasat yang bersangkutan. 5) Penomoran surat dan cap jabatan diberikan dan disiapkan di Kasubbag Renmin. d. Guna kelancaran dan ketertiban Administrasi dilingkungan Dit Resnarkoba Polda, penandatanganan surat-surat oleh Dir Narkoba diatur sebagai berikut : 1) Semua Surat yang berhubungan dengan Administrasi Penyidikan (B1 s/d B16) 2) Surat / Laporan kejadian penting kepada Kapolda. 3) Surat / ND / STR keluar Dit Resnarkoba. 4) Surat Keputusan Penyidi.k Pembantu. 5) Surat yang berhubungah dengan keuangan.

e. Kasat Opsnal / Kabag / Kasubbag berwenang menandatangani.Nota Dinas yang, didistribusikan pada lingkungan Dit Resnarkoba.

IV.

PENUTUP Demikian Tugas, Wewenang, Tanggung jawab dan Pokok-Pokok Hubungan Tata Cara Kerja dilingkungan Dit Resnarkoba Polda NTB ini disusun, untuk dijadikan pedoman guna memperoleh kondisi kerja yang tertib dan harmonis serta keteraturan.

Mataram,

Pebruari 2011

DIREKTUR NARKOBA POLDA NTB

Drs. AGUS WIYONO KOMBES POL NRP 63080875