13
29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan penulis dalam penelitian antara lain: Konsep : Kepuasan Kerja Karyawan Definisi operasional : Tingkat perasaan seorang karyawan ketika melakukan sebuah pekerjaan dimana restaurant atau café tempat mereka bekerja dapat memberikan hal-hal yang dibutuhkan karyawan secara maksimal. Indikator empirik : o Karyawan merasa puas dengan pekerjaan yang dilakukan. o Karyawan merasa puas dengan gaji yang diterima dari restaurant atau café tempat mereka bekerja. o Karyawan merasa puas dengan supervisi (pengawasan, pengarahan, dan bimbingan) dari atasan pada restaurant atau café tempat mereka bekerja. o Karyawan memiliki hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja pada restaurant atau café tempat mereka bekerja. o Karyawan merasa puas dengan kesempatan promosi dari restaurant atau café tempat mereka bekerja. Konsep : Kualitas Layanan Definisi operasional : Keadaan dimana karyawan dapat memberikan layanan yang memenuhi atau melebihi tingkat kepuasan pelanggan. Indikator empirik : o Penampilan karyawan sesuai dengan harapan pelanggan. o Karyawan menyediakan layanan sesuai dengan yang dijanjikan. o Karyawan mampu memenuhi harapan pelanggan dengan cepat dan tepat. o Karyawan mendapat kepercayaan pelanggan. o Karyawan memahami kebutuhan pelanggan.

3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

  • Upload
    others

  • View
    30

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

29 Universitas Kristen Petra

3. METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Variabel-variabel yang digunakan penulis dalam penelitian antara lain:

Konsep : Kepuasan Kerja Karyawan

Definisi operasional : Tingkat perasaan seorang karyawan ketika

melakukan sebuah pekerjaan dimana restaurant atau café tempat mereka

bekerja dapat memberikan hal-hal yang dibutuhkan karyawan secara

maksimal.

Indikator empirik :

o Karyawan merasa puas dengan pekerjaan yang dilakukan.

o Karyawan merasa puas dengan gaji yang diterima dari restaurant atau

café tempat mereka bekerja.

o Karyawan merasa puas dengan supervisi (pengawasan, pengarahan,

dan bimbingan) dari atasan pada restaurant atau café tempat mereka

bekerja.

o Karyawan memiliki hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja pada

restaurant atau café tempat mereka bekerja.

o Karyawan merasa puas dengan kesempatan promosi dari restaurant

atau café tempat mereka bekerja.

Konsep : Kualitas Layanan

Definisi operasional : Keadaan dimana karyawan dapat memberikan

layanan yang memenuhi atau melebihi tingkat kepuasan pelanggan.

Indikator empirik :

o Penampilan karyawan sesuai dengan harapan pelanggan.

o Karyawan menyediakan layanan sesuai dengan yang dijanjikan.

o Karyawan mampu memenuhi harapan pelanggan dengan cepat dan

tepat.

o Karyawan mendapat kepercayaan pelanggan.

o Karyawan memahami kebutuhan pelanggan.

Page 2: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

30 Universitas Kristen Petra

Konsep : Kepuasan Pelanggan

Definisi operasional : Tingkat perasaan pelanggan atau konsumen ketika

melakukan pembelian produk pada saat pertama kali.

Indikator empirik :

o Pelanggan puas dengan layanan restaurant atau café.

o Restaurant atau café memenuhi harapan pelanggan.

Konsep : Profitabilitas Retaurant

Definisi operasional : Peningkatan laba atau pemasukan yang diterima

oleh perusahaan selama satu siklus usaha yang dilakukan oleh restaurant

atau café yang bersangkutan.

Indikator empirik :

o Pertumbuhan pendapatan restaurant atau café meningkat.

o Pertumbuhan keuntungan restaurant atau café meningkat.

o Pertumbuhan aset restaurant atau café meningkat.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

berdasarkan tingkat ekplanasinya (tingkat penjelasan) adalah penelitian

asosiatif/hubungan. (Sugiyono, 1999, p.11). Penelitian asosiatif/gabungan adalah

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih. Penelitian ini dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan

mengontrol suatu gejala.

3.3 Gambaran populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (1999, p.72), “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda

alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang

dipelajari melainkan meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh

Page 3: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

31 Universitas Kristen Petra

subjek/objek itu sendiri. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian kali ini adalah

karyawan dan pelanggan restaurant dan café yang ada di dalam PTC.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (1999, p.73), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Oleh karena itu, sampel pada penelitian

kali ini adalah sebagai berikut:

1. Karyawan restoran dan café

Peneliti menentukan karyawan yang diteliti berdasarkan lama kerja

karyawan yang bersangkutan minimal 6 bulan dan harus berinteraksi secara

langsung dengan pelanggan. Karyawan yang dipilih harus bekerja minimal 6

bulan karena diharapkan telah cukup mengetahui dan memahami situasi dan

kondisi restoran tempat karyawan tersebut bekerja

2. Pelanggan restoran dan cafe

Peneliti menentukan pelanggan berdasarkan usia pelanggan. Usia

pelanggan yang menjadi sampel peneliti minimal berusia 17 tahun dimana

pada usia 17 tahun biasanya seseorang telah dianggap dewasa dan mampu

bertanggungjawab.

3.3.3 Menentukan Ukuran Sampel

Jumlah ukuran sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel yang akan

mewakili besarnya poupulasi yang diteliti (Sugiyono, 1999, p.79). Apabila jumlah

sampel yang diteliti mendekati populasi, maka kesalahan generalisasi semakin

kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin

besar kesalahan generalisasi. Jadi, jumlah sampel yang diinginkan bergantung

pada tingkat kesalahan yang dikehendaki oleh peneliti. Adapun untuk

menenetukan desain dan ukuran sampel, terdapat beberapa hal yang harus

diperhatikan (Efferin, Darmadji, Tan, 2004, p.27), yaitu:

Page 4: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

32 Universitas Kristen Petra

1. Kebanyakan ukuran sampel yang dipergunakan oleh berbagai macam

penelitian berkisar antara 30-500. Artinya, kebanyakan penelitian yang

dilakukan di seluruh dunia mempunyai kecenderungan untuk menggunakan

ukuran sampel berkisar antara 30-500 subjek.

2. Jika sampel harus dibagi menjadi beberapa kelompok, (misalnya pria/wanita,

senior/junior, tinggi/sedang/rendah, dan lain sebagainya), minimal ukuran

sampel untuk tiap kelompok sebesar 30.

3. Pada studi yang termasuk jenis multivariate research (termasuk multiple

regression analysis), ukuran sample harus beberapa kali lipat lebih banyak

daripada jumlah variabel. Biasanya jumlah ukuran sampel sepuluh kali lipat

dari jumlah variabel yang dipergunakan.

4. Untuk sample experimental research dengan tight experimental control

(misalnya matched pairs), dapat menggunakan ukuran sample berkisar antara

10-20.

Oleh karena itu, peneliti menentukan jumlah sampel yang akan digunakan

dalam penelitian kali ini sebesar 56 sampel dimana penulis melihat keadaan di

lapangan bahwa tiap restaurant atau café yang diteliti memiliki maksimal jumlah

karyawan sebanyak 8 orang dan jumlah pelanggan yang diberi kuisioner sesuai

dengan jumlah karyawan yg melayani.

3.3.4. Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana teknik

sampling dikelompokkan menjadi dua, yaitu: probability sampling dan

nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. (Sugiyono, 1999, p.74). Sedangkan nonprobability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel (Sugiyono, 1999, p.77).

Untuk penelitian kali ini, peneliti menggunakan teknik purposive

sampling. Dimana purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 1999, p.78). Sedangkan purposive sampling

Page 5: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

33 Universitas Kristen Petra

merupakan metode penetapan sampel dengan cara menentukan target elemen

populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya. (Efferin,

Darmadji, Tan 2004, p.68).

Dalam penelitian kali ini, teknik penarikan sampel yang digunakan oleh

peneliti adalah dengan cara menyebarkan kuisioner kepada pelanggan dan juga

kepada karyawan yang secara langsung melayani pelanggan. Hal ini ditunjang

dengan objek penelitian yang diambil oleh penulis berupa restaurant atau café

yang memberikan layanan table service sehingga pelanggan dapat merasakan

secara langsung layanan yang diberikan oleh karyawan.

3.4 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga

alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif. (Sugiyono, 1999, p.84). Adapun skala pengukuran yang digunakan

dalam penelitian ini, antara lain adalah:

1. Skala nominal

Skala ini merupakan skala paling sederhana dimana angka yang melekat pada

objek diperlakukan sebagai label atau pembeda antara objek yang satu dengan

yang lainnya. Skala ini biasanya dipakai untuk melakukan identifikasi

terhadap status atau kategori kelompok responden. Misalnya, jenis kelamin,

agama, ras, asal daerah, dan status perkawinan

2. Skala ordinal

Skala ordinal merupakan skala yang menunjukkan posisi atau hierarki suatu

angka. Jadi angka 1 selalu mendahului angka 2, 3, dan seterusnya. Sebagai

contoh, kita dapat memberikan penilaian terhadap suatu objek bahwa kategori

bagus selalu lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan kategori sedang

dan seterusnya. Dengan menggunakan skala ini, peneliti dapat secara pasti

menentukan hierarki atau urutan masing-masing objek sesuai dengan angka

yang terkandung di dalamnya.

Page 6: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

34 Universitas Kristen Petra

3. Skala interval

Skala interval tidak hanya memberikan informasi mengenai urutan atau

hierarki suatu objek terhadap objek lain, namun juga memberikan informasi

tentang jarak yang ada di anatara urutan tersebut.

Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

likert. Skala likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

penelitian fenomena sosial ini ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini digunakan 5

rating skala Likert dengan rincian sebagai berikut:

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = netral

4 = setuju

5 = sangat setuju

3.5 Alat dan Prosedur Pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian kali

ini adalah sebagai berikut:

1. Studi pustaka

Studi pustaka memberikan landasan bagi perumusan hipotesis, penyusunan

daftar pertanyaan, dan pembahasan teoritis. Penulis mengumpulkan data-data

yang berkaitan dengan penelitian ini melalui beberapa literatur seperti jurnal

dan buku-buku pendukung.

2. Penyebaran kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

bisa diharapkan dari responden. (Sugiyono, 1999, p.135).

Page 7: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

35 Universitas Kristen Petra

3.6 Jenis dan Sumber data

3.6.1 Jenis data

Jenis data dapat dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu: data kualitatif

dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dan tidak

berbentuk angka sedangkan data kuantitatif adalah data yang diperoleh dan dapat

diwujudkan dalam bentuk angka yaitu hasil jawaban dari kuisioner.

3.6.2 Sumber data

Sumber data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: data primer dan data

sekunder. Dalam melakukan penelitian kali ini, penulis menggunakan sumber data

primer dimana penulis memperoleh data secara langsung yang berasal dari

jawaban kuisioner yang disebarkan kepada responden penelitian. Sedangkan data

sekunder berasal dari buku-buku pendukung, jurnal yang ditulis oleh peneliti

sebelumnya, dan internet.

3.7 Teknik Analisa Data

Untuk menghindari adanya salah interpretasi dari data yang diperoleh

dalam proses penelitian, maka ada beberapa tahapan yang harus dilalui seperti

melakukan uji validitas, keandalan, dan teknik analisa Partial Least Square

(PLS).

3.7.1 Uji Validitas

Validitas data adalah kebenaran sebuah data yaitu sejauh mana sebuah data

secara akurat menggambarkan fenomena sosial yang dirujuk (Silverman 2000).

Menurut Arikunto (2009, p.167) validitas adalah keadaan yang menggambarkan

tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur.

Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan salah

satu sarana untuk melihat dan mengukur kekuatan indikator dalam kuesioner

untuk mengukur variabel yang ingin diuji dalam sebuah penelitian.

Menghitung validitas hubungan atau korelasi antara masing-masing

pernyataan adalah dengan mengunakan Pearson Product Moment Correlation,

yaitu teknik korelasi yang digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan

Page 8: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

36 Universitas Kristen Petra

hipotesis hubungan dua variabel atau lebih bila data kedua variabel atau lebih

berbentuk interval atau rasio, rumusnya adalah sebagai berikut:

𝒓𝒙𝒚 =𝒏∑𝒙𝒊𝒚𝒊 − ∑𝒙𝒊 (∑𝒚𝒊)

𝑵∑𝒙𝒊𝟐 − (∑𝒙𝒊)𝟐 𝑵∑𝒚𝒊

𝟐 − (∑𝒚𝒊)𝟐

(Sugiono, 2007, p.213)

Dimana:

𝑟𝑥𝑦 = korelasi antara variabel x dan y

X = (𝑥𝑖 − 𝑥 )

y = (𝑦𝑖 − 𝑦 )

Bila hasil pengujian korelasi masing-masing pertanyaan dengan jumlah

skor mempunyai tingkat signifikan lebih kecil dari α sebesar 1,96 (=5%) maka

dapat dikatakan kuisioner telah memenuhi syarat validitas.

3.7.2 Uji Keandalan

Keandalan atau reliabilitas adalah sejauh mana konsistensi dari

kategorisasi data jika dilakukan oleh peneliti yang lain atau oleh peneliti yang

sama pada kejadian yang berbeda (Silverman 2000). Oleh karena itu keandalan

merupakan salah satu sarana untuk menguji tingkat konsistensi jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner pada saat ditanya berulang-ulang.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha atau

cronbanch alpha. Untuk menentukan apakah suatu alat ukur tersebut reliabel atau

tidak digunakan rumus sebagai berikut:

𝒓𝟏𝟏 = 𝒌

𝒌 − 𝟏 𝟏 −

(∑𝝈𝒃𝟐)

𝝈𝒕𝟐

(Arikunto, 2009, p.180)

Keterangan:

𝑟11 = reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑𝜎𝑏2 = jumlah varians butir

𝜎𝑡2 = varians total

Page 9: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

37 Universitas Kristen Petra

3.7.3 Partial Least Square (PLS)

Penelitian ini menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling

(SEM) dengan menggunakan path diagram yang memungkinkan untuk

memasukan semua observed variable sesuai dengan model teori yang

dibangunnya. Analisa SEM yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS)

dengan proses perhitungan yang dibantu program aplikasi software SmartPLS.

Analisa PLS mempunyai dua model, yaitu inner model dan outer model.

Outer model yang disebut juga dengan outer relation atau measurement model,

menunjukan spesifikasi hubungan antar variabel dengan indikatornya. Dengan

kata lain, outer model mendefinisikan karakteristik konstruk dengan variabel

manifesnya. Sedangkan inner modeliner model yang disebut juga dengan inner

relation atau stuctural model menunjukan spesifikasi hubungan antara variabel

tersembunyi atau laten, yaitu antara variabel eksogen dengan variabel endogen.

3.7.3.1 Mengkonstruksi Diagram Path

Diagram Path menunjukan alur hubungan kausal antar variabel eksogen

dan endogen, dimana hubungan- hubungan kausal yang ada merupakan justifikasi

dari teori yang telah ada. Kemudian konsepnya divisualisasikan ke dalam gambar

sehingga lebih mudah untuk dipahami. Gambar berbentuk kotak menunjukan

variabel manifes atau berupa indikator empirik. Sedangkan gambar berbentuk

bulat adalah variabel laten atau konstruk yang terdiri dari variabel endogen dan

eksogen.

3.7.3.2 Evaluasi Goodness-of-fit Outer Model

Dengan mengevaluasi goodness-of-fit outer model, validitas, dan

reliabilitas instrumen penelitian dapat diketahui. Sebuah instrumen dikatakan

valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data

dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas konsumen

menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran

variabel yang dimaksud. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya

suatu instrumen penelitian. Prinsip validitas mengandung dua unsur yang tidak

dapat dipisahkan yaitu kecermatan dan ketelitian. Alat ukur yang valid tidak

Page 10: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

38 Universitas Kristen Petra

sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat, tetapi juga harus memberikan

gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Valid tidaknya suatu instrumen

dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi antara skot item dengan skor totalnya

pada taraf signifikansi yang dipilih.

Pengujian terhadap kesesuaian model melalui pengujian validasi pada PLS

dilakukan dengan goodness-of-fit outer model. Model pengukuran atau outer

model dievaluasi dengan convergent dan discriminant validity dari indikatornya

dan composite realibility untuk blok indikator. Berikut ini adalah evaluasi outer

model yang digunakan dalam penelitian:

a. Convergent validity

Convergent validity merupakan pengukuran korelasi antara skor indikator

dengan skor variabel latennya. Untuk penelitian ini loading factor 0,5

sampai 0,6 dianggap cukup, karena merupakan tahap awal pengembangan

skala pengukuran dan jumlah indikator per konstruk tidak besar, berkisar

antara 1 sampai 3 indikator.

b. Discriminant validity

Discriminant validity merupakan pengukuran indikator dengan variabel

latennya. Pengukuran discriminant validity dilakukan dengan cara

membandingkan nilai square root average variance extracted (akar AVE)

setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk tersebut terhadap konstruk

lainnya dalam model. Jika nilai akar AVE suatu konstruk lebih besar

dibandingkan dengan nilai korelasi terhadap konstruk lainnya dalam

model, maka dapat disimpulkan kanstruk tersebut memiliki nilai

discriminant validity yang baik, dan sebaliknya. Direkomendasikan nilai

pengukuran AVE harus lebih besar dari 0,5.

𝐴𝑉𝐸 = ∑𝜆𝑖

2

∑𝜆𝑖2 + ∑ 𝑣𝑎𝑟 𝜀𝑖 𝑖

c. Composite reliability

Composite reliability menunjukan derajat yang mengindikasikan common

latent (unobserved), sehingga dapat menunjukan indikator blok yang

Page 11: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

39 Universitas Kristen Petra

mengukur konsistensi internal dari indikator pembentuk konstruk. Nilai

batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas komposit adalah 0,7,

walaupun bukan merupakan standar absolut.

𝜌𝑐 =(∑𝜆𝑖)2

(∑𝜆𝑖)2 + ∑ 𝑣𝑎𝑟 (𝜀𝑖)𝑖

3.7.3.3 Evaluasi Goodness-of-Fit Inner Model

Model stuktural atau inner model dievaluasi dengan melihat presentase

varian yang dijelaskan yaitu dengan melihat R2 untuk konstruk laten dependen

dengan menggunakan ukuran Stone –Geisser Q-square test dan juga melihat

besarnya koefisien jalur stukturalnya. Stabilitas dari estimasi ini dievaluasi dengan

menggunakan uji t- statistik yang didapat lewat prosedur bootstrapping.

Evaluasi goodness-of-fit dari inner model dievaluasi dengan menggunakan

R-square untuk variabel laten dependen dengan interprestasi yang sama dengan

regresi. Sedangkan untuk mengukur model konstruk digunakan Q-square

predictive relevance. Q-square dapat mengukur seberapa baik nilai observasi

dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Jika Q-square > 0 berarti

menunjukkan bahwa model memiliki predictive relevance, sebaliknya jika nilai

Q- square < 0 menunjukkan model kurang memiliki predictive relevance. Nilai

Q2 sebesar 0,02; 0,15; 0,35 dapat diinterpretasikan apakah preditor variabel laten

mempunyai pengaruh yang lemah, medium atau besar pada tingkat structural.

Perhitungan Q-square dilakukan dengan rumus:

𝑄2 = 1 (1 − 𝑅12) (1- 𝑅2

2)....(1-𝑅𝑃2)

Dimana:

𝑅12, 𝑅2

2, … . . , 𝑅𝑃2 = R-square variabel endogen dalam model persamaan

Page 12: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

40 Universitas Kristen Petra

3.8. Model Penelitian

Gambar 3.1: Gambar Model Penelitian

3.9. Uji Hipotesis Penelitian

Berikut ini adalah rumusan hipotesis penelitian antar variabel secara

parsial:

a. Kepuasan Karyawan dan Kualitas Layanan

𝐻0: 𝛾1 = 0, artinya kepuasan karyawan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kualitas layanan.

𝐻1: 𝛾1 ≠ 0, artinya kepuasan karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap

kualitas layanan.

b. Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan

𝐻0: 𝛾2 = 0, artinya kualitas layanan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

𝐻1: 𝛾2 ≠ 0, artinya kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pelanggan.

c. Kepuasan Pelanggan dan Profitabilitas

𝐻0: 𝛾3 = 0, artinya kepuasan pelanggan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas.

𝐻1: 𝛾3 ≠ 0, artinya kepuasan pelanggan berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas.

Page 13: 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan ......29 Universitas Kristen Petra 3. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan

41 Universitas Kristen Petra

d. Kepuasan Karyawan dan Kepuasan Pelanggan

𝐻0: 𝛾4 = 0, artinya kepuasan karyawan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

𝐻1: 𝛾4 ≠ 0, artinya kepuasan karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pelanggan.

e. Kepuasan Karyawan dan Profitabilitas

𝐻0: 𝛾5 = 0, artinya kepuasan karyawan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas.

𝐻1: 𝛾5 ≠ 0, artinya kepuasan karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas.

f. Kualitas Layanan dan Profitabilitas

𝐻0: 𝛾6 = 0, artinya kualitas layanan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap profitabilitas.

𝐻1: 𝛾6 ≠ 0, artinya kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas.

Setelah merumuskan hipotesis penelitian dan level signifikasi yaitu 5%,

maka dilakukan uji statistic untuk menentukan daerah penolakan 𝐻0 sehingga

dapat diperoleh kesimpulan hasil hipotesis penelitian. Uji statistic yang digunakan

adalah uji t yang ditunjukan oleh table Results for Inner Model pada Output PLS.

Daerah penolakan 𝐻0 adalah: Tolak 𝐻0 jika │T-statistik │> 𝑇𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu sebesar

1,96 dengan level signifikasi 5%. Masing-masing nilai T-Statistik variabel

eksogen terhadap variabel endogen dilihat untuk dapat diambil kesimpulan

pengaruh tiap variabel tersebut secara parsial.