Upload
nhurul-hidayanti
View
73
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1. Penyempitan sungai/kali
Ery Basworo yang menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum di Pemprov DKI Jakarta
menyatakan bahwa penyebab banjir di Jakarta catchment area (area tangkapan) sungai sudah
semakin berkurang. Khususnya di Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
Contohnya bisa dilihat di Kali Krukut yang lebarnya rata-rata hanya lima meter. Padahal lebar
normalnya ‘seharusnya’ sepuluh meter.
Di Jakarta, lebar sungai kebanyakan hanya sekitar lima meter. Padahal agar berfungsi sebagai
area tangkapan yang normal, setidaknya dibutuhkan lebar sepanjang 20 meter.
Lalu apa penyebab kali tersebut jadi sempit? Banyak bangunan di samping kali yang membuat
lebar kali dipangkas jadi lima meter saja. Serta banyaknya sampah yang dibuang di kali juga ikut
berperan serta sebagai penyebab utama Jakarta kebanjiran. Sampah-sampah itu selain
mengurangi daya tampung kali, juga menghambat aliran air.
2. Kali meluap
Kali Angke, Kali Ciliwung, Kali Krukut dan Kali Pesanggrahan meluap sehingga beberapa
wilayah Jakarta dan Tangerang terendam air.
Selain karena penyempitan yang disengaja, penyempitan karena sampah dan faktor kedalaman
sungai yang ‘dihemat’ membuat semuanya masuk akal bila kali-kali di Jakarta meluap dengan
mudahnya. Apalagi di musim hujan, meski intensitas curah hujan tak begitu besar, meluapnya
beberapa kali sudah cukup untuk membuat banjir kiriman.
Dalam hal ini berarti curah hujan tak bisa disalahkan.
3. Daerah hulu terpisah
Menurut Alex Noerdin, daerah hulu seperti Bogor dan Cianjur harus digandeng. Selain itu,
beberapa wilayah seperti Tangerang, Bekasi dan Depok juga perlu digandeng agar banjir tak lagi
menyerang Jakarta. Wilayah Jakarta itu sendiri juga harus dibenahi.
Bisa disimpulkan, banjir di Jakarta disebabkan karena kelalaian sendiri. Sungai yang seharusnya
bisa menampung air hujan malah berfungsi tidak sebagaimana mestinya. Serta pengaturan tata
letak kota yang seharusnya bisa mengantisipasi banjir, apalagi sekelas ibukota. Tentunya pihak
pemerintah menjadi sorotan utama dalam kasus ini.
Jakarta dilanda banjir pada beberapa wilayah seperti kawasan Lebak Bulus, Kemang, Pondok
Labu, Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jatinegara, Kebon Jeruk dan Kampung Melaya.
Parahnya, ketinggian air mencapai satu hingga dua meter.
Banjir yang disebabkan guyuran hujan mulai Senin (2/4) tersebut membuat banyak warga yang
memilih mengungsi. Pemerintah diharapkan segera mengantisipasi dan menyediakan berbagai
kebutuhan masyarakat, terutama bantuan akan pencegahan penyakit yang disebabkan banjir.