92
Oleh ERAVIANTI, S.Si.T, MKM 01/18/22 Eravianti, S.Si.T, MKM 1

25242650 Konsep Dasar Mutu i

Embed Size (px)

DESCRIPTION

konsep mutu

Citation preview

  • OlehERAVIANTI, S.Si.T, MKM*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • MUTU ?**Mutu itu berada di mata orang yang melihatnya

    Walaupun sedikit saja orang yang bisa mendefinisikan mutu jika ditanyakan, tetapi semua bisa mengetahui mutu saat melihatnya.

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Orang terus menerus berhadapan dengan mutu

    ketika berbelanja di toko makanan

    ketika melakukan pembelian besar

    mutu yang dipahami seseorang merupakan faktor utama yang mendasarinya untuk melakukan pembedaan

    **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • kalau makan di sebuah restoran Ingat: Mutu itu tidak sajaProduk atau jasa melainkan juga mencakup proseslingkungan & orangLayanan ?LamanyaRespon ?PersiapanMakanan?SuasanaLingkungan?Harga ?Bagaimana menilai mutu restoran itu?**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Ada beberapa definisi mutu (kualitas)

    ExcellentProduk yang paling ekonomis, paling berguna dan selalu memuaskan pelanggan (Ishikawa)Zero Defect, Defect-freePelanggan yang gembira (IBM)Produk barang dan jasa inovatif yang sepenuhnya memenuhi syarat-syaratnya (Xerox)Pengertian Mutu**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Mutu adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use), untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan (Juran).

    Kecocokan penggunaan tsb didasarkan atas lima ciri utama:Teknologi; kekuatan dan daya tahanPsikologis; citra rasa atau statusWaktu; kehandalanKontraktual; adanya jaminanEtika; sopan santun, ramah atau jujur**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 1. Kecocokan penggunaan suatu produk adalah apabila produk mempunyai daya tahan penggunaannya lama, produk yang digunakan akan meningkatkan citra atau status konsumen yang memakainya, produk tidak mudah rusak, adanya jaminan kulalitas (quality assurance) dan sesuai etika bila digunakan 2. Khusus untuk jasa diperlukan pelayanan kepada pelanggan yang ramah tamah, sopan santun serta jujur, yang dapat menyenangkan atau memuaskan pelanggan**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Kualitas adalah conformance to requirement (Crosby), yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan atau distandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi.

    **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar (Deming); Perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang akan dihasilkannya.Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya.Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan (konsumen)**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Kebutuhan dan harapan pelanggan merupakan kinerja yg sesuai dengan standar yang diharapkan pelangganDikaitkan dengan suatu derajat keberhasilan atau penampilan yg patut mendapat pujian, yaitu suatu derajat kesempurnaan hasil yang jauh melampaui tingkat rata-rataMemenuhi harapan pelanggan untuk pertama kali dan setiap kali Memberikan produk dan jasa yang secar konsisten memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Melakukan pekerjaan yang benar secara tepat pada saat pertama, selalu mengusahakan perbaikan dan selalu memuaskan pelangganMutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkanMutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang diamati

    **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Walaupun tidak ada tentang definisi mutu secara universal, namun ada unsur-unsur yang sama: Mutu mencakup hal mencapai atau melebihi kepuasan pelanggan Mutu berlaku untuk produk, jasa dan orang, proses dan lingkunganMutu adalah suatu keadaan yang selalu berubah

    *Eravianti, S.Si.T, MKM* Mutu adalah keadaan dinamik yang diasosiasikan dengan produk, jasa orang, proses dan lingkungan yang mencapai & melebihi harapan

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Cara Menetapkan KualitasMenanyakan kepada pelanggan atau pengguna produk (external customer)Mengumpulkan gagasan dari para karyawan (internal customer), khususnya karyawan yang terdekat dengan pelangganMengamati dan mempelajari definisi kualitas yang digunakan para pesaing**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan (Azrul Azwar)

    Memenuhi dan melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan melalui peningkatan yang berkelanjutan atas seluruh proses (Mary Z. Zimmerman)

    PENGERTIAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Tingkatan di mana layanan kesehatan untuk individu atau penduduk mampu meningkatkan hasil kesehatan yang diingin- kan dan konsisten dengan pengetahuan profesional saat ini(Institute of Medicine, USA)

    Tingkatan dimana layanan yang diberikan sesuai dengan persyaratan bagi layanan yang baik (Avedis Donabedian)

    Lanjutan**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Alasan Pentingnya Mutu Dalam Pelayanan KesehatanPerubahan global misalnya perdagangan bebasMutu adalah masalah hak dan etisMutu membantu pasien mencapai hasil yang optimalKomitmen terhadap mutu akan mengurangi biaya pengeluaranKebanggaan staf terhadap organisasiMenghindari rasa frustasi baik dari staf maupun pelangganLebih mudah memenuhi standar-standar yang ditetapkan**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Perbedaan Definisi Mutu1. Bagi health consumerMutu layanan terkait pada ketanggapan, keramahan petugas serta kesembuhan atas penyakit yang diderita

    2.Bagi health providerMutu pelayanan sesuai dnegan kemajuan ilmu kesehatan yang mutakhir

    3.Bagi health financingMutu pelayanan terkait pada efisiensi sumber daya (uang terutama); kewajaran atas pem-biayaan, dan mampu memberikan keuntungan**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Baik tidaknya mutu pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh unsur:1. Unsur masukan (struktur)Sarana fisikPerlengkapan dan peralatananOrganisasi dan manajemenKeuangan SDM

    Asumsinya: bila masukan baik, lebih besar kemungkinan mutu asuhanpun akan baik pula. Baik tidaknya struktur di RS atau sarana kesehatan lainnya dapat diukur dari: a. kewajaran b. kuantitas c. biaya d mutu komponen2 struktur **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 2. Proses Semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya dalam interaksi profesional dengan pasien. Jadi proses adalah apa dan bagaimana kegiatan profesional itu

    Asumsinya: Semakin patuh semua tenaga profesi kepada standars of good practice yang diterima dan diakui oleh masing-masing profesi, akan semakin tinggi pula mutu asuhan terhadap pasien.

    **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 3. Unsur lingkunganKebijakan Organisasi dan manajemen

    Apabila kebijakan, organisasi dan manajemen tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan/atau tidak bersifat mendukung maka sulitlah diharapkan baiknya mutu pelayanan kesehatan.

    **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Identifikasi Dimensi Kualitas Yg Dapat Digunakan Untuk Menganalisis Kualitas BarangPerforma (performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama yg diutamakan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk. Contoh: Performa dari produk TV berwarna adalah memiliki warna yg jelasPerforma dari produk mobil adalah akselarasi kecepatan, kenyamanan dan pemeliharaanFeatures, merupakan aspek kedua dari performasi yg menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan2 dalam pengembangannya. Ini berarti features adalah ciri-ciri atau keistimewaan tambahan atau pelengkap**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 3. Kehandalan (reliability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu (merefleksikan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam penggunaan suatu produk, mis; kehandalan mobil adalah kecepatan)4. Konformansi (conformance), berkaitan dgn tingkat kesesuaian produk thd spesifikasi yg telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 5. Daya tahan (durabillity); merupakan ukuran masa pakai suatu produk. Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk itu.6. Kemampuan pelayanan (service ability); merupakan karakteristik yg berkaitan dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, keakuratan dalam perbaikan. 7. Estetika (Aesthetics); merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi pilihan individual**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality); bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk. Misal; seseorang akan membeli produk elektronik merek Sony, karena memiliki persepsi bahwa produk2 bermerek Sony adalah produk yang berkulitas, meskipun orang tersebut belum pernah menggunakan produk2 bermerek Sony.**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Karakteristik Yang Digunakan Oleh Para Pelanggan Dalam Mengevaluasi Kualitas Jasa (Berry Dan Parasuraman)Bukti langsung (tanggibles); meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasiKehandalan (reliability); merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 3. Daya tanggap (responsiveness); keinginan para stafuntuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dgn tanggap4. Jaminan (assurance); kemampuan kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko dan keragu2an5. Empati; kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • DIMENSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN(Azrul Azwar)Kompetensi Teknis (Technical Competence) Keterampilan, kemampuan dan penampilan petugas, manajer dan staf pendukung. Kompetensi teknis berhubungan dengan bagaimana cara petugas mengikuti standar pelayanan yang telah ditetapkan**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • DIMENSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN (lanjutan)2. Akses terhadap pelayanan (Accessibility) Tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial ekonomi, budaya, organisasi atau hambatan bahasa. a. Geografis: dapat diukur dg jenis tansportasi, jarak, waktu perjalanan b. Akses ekonomi: berkaitan dg kemampuan memberikan pelayanan kesehatan yg pembiayaannya terjangkau pasien

    **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • c. Akses sosial atau budaya: berkaitan dengan diterimanya pelayanan yang dikaitkan dengan nilai budaya, kepercayaan dan perilaku

    d. Akses organisasi Berkaitan dengan sejauh mana pelayanan diatur untuk kenyamanan pasien, jam kerja klinik, waktu tunggu

    e. Akses bahasa: pelayanan diberikan dalam bahasa atau dialek setempat yang dipahami pasien.

    **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • DIMENSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN (lanjutan)3. Efektifitas (Effectiveness) Kualitas pelayanan kesehatan tergantung dari efektifitas yang menyangkut norma pelayanan kesehatan dan petunjuk klinis sesuai dengan standar yang ada.

    4. Hubungan Antar Manusia (Interpersonal Relation) Berkaitan dg interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien, manajer dan petugas, dan antara tim kesehatan dengan masyarakat.

    **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • DIMENSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN (LANJUTAN)5. Efisiensi (Efficiency) Pelayanan yang efisien akan memberikan perhatian yang optimal daripada memaksimalkan pelayanan kepada pasien dan masyarakat. Petugas akan memberikanpelayanan yang terbaik dengan sumber daya yang dimiliki.

    6. Kelangsungan pelayanan (Continuity) Pasien akan menerima pelayanan yang lengkap yang dibutuhkan termasuk rujukan tanpa interupsi, berhenti atau mengulangi prosedur, diagnosa dan terapi yang tidak perlu. **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 7. Keamanan (Safety) Berarti mengurangi risiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan.

    8. Kenyamanan (Amnieties) Berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan bersedianya untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya.**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • SISTEM UNTUK PERBAIKAN

    Sekumpulan prinsip-prinsip pedoman untuk kegiatan di mana pekerjaan setiap individu memberikan sumbangan bagi perbaikan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

    Bagaimana saya dapat membantu orang lain untuk memahami arti pekerjaan bagi keseluruhan **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 8 PRINSIP PERBAIKAN MUTU (1)1. Keinginan untuk BerubahTidak hanya menemukan praktek yang tidak benarNyatakan secara terbuka keinginan untuk bekerja dalam kemitraan untuk meningkatkan pelayanan

    2. Mendefinisikan Kualitas Kemampuan pelayanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

    3. Mengukur KualitasMenggunakan metode statistik yang tepat untuk menafsirkan hasil pengukuran.Perlu informasi atas proses, kebutuhan pelanggan, dan kualitas penyedia

    **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 8 PRINSIP PERBAIKAN MUTU (2)4. Memahami Saling KetergantunganFragmentasi tanggung jawab akan menimbulkan suboptimaze saya bekerja dengan baik yang lain tidak

    5. Memahami SistemKesalahan yang terjadi disebabkan oleh sistem (85%) dan manusia (15%)

    6. Investasi Dalam BelajarSeluruh pakar menekankan pentingnya pelatihan/ pembelajaran. Mencari penyebab lalu mendapatkan pengalaman utk perbaikan**Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 8 PRINSIP PERBAIKAN MUTU (3)7. Mengurangi BiayaMengurangi kerja sia-sia, duplikasi, kompleksitas yang tak perlu

    8. Komitmen PemimpinMenunjukkan segala sesuatu baik itu dengan kata-kata maupun perbuatan atas komitmen yang telah ditetapkan terutama untuk mutu

    **Eravianti, S.Si.T, MKM

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Merupakan label yg dipergunakan utk menyimpulkan suatu himpunan dari aksi/tindakan yg terlihat dan terkait dgn produk atau jasa. Manifestasinya terlihat dari jawaban yg diberikan oleh pelanggan melalui pengisian kuisioner tentang kepuasan pelanggan *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Terima kasihRei_gun*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • ERAVIANTI, S.Si.T, MKM*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang berkesinambungan, sistematis dan objektif dalam memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutu pelayanan (Maltos and Keller, 1989).

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 2. Program menjaga mutu adalah suatu upaya mengkaji secara periodik berbagai kondisi yang mempengaruhi pelayanan, melakukan pemantauan terhadap pelayanan, serta menelusuri keluaran yang dihasilkan, sedemikian rupa sehingga pelbagai kekurangan dan penyebab kekurangan dapat diketahui serta upaya perbaikan dapat dilakukan, kesemuanya untuk lebih menyempurnakan taraf kesehatan dan kesejahteraan. (Donabedian, 1980)

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 3. Program menjaga mutu adalah suatu proses untuk memperkecil kesenjangan antara penampilan yang ditemukan dengan keluaran yang diinginkan dan suatu sistem, sesuai dengan batas-batas teknologi yang dimiliki oleh sistem tersebut (Ruels & Frank, 1988).

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 4.Program menjaga mutu adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mengukur mutu pelayanan yang diselenggarakan, menganalisis pelbagai kekurangan, menetapkan dan melaksanakan tindakan perbaikan serta menilai hasil yang dicapai yang dilaksanakan secara sistematis, berdaur ulang serta berdasarkan standar yang yang telah ditetapkan (Palmer, 1983).*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 5. Program menjaga mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakup identifikasi dan penyelesaian masalah pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan (The American Hospital Association, 1988)

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 6. Program menjaga mutu adalah suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis dalam memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan, menggunakan pelbagai peluang yang tersedia untuk meningkatkan pelayanan yang diselenggarakan serta menyelesaikan pelbagai masalah yang ditemukan (Joint Commision on Acreditation of Hospitals, 1988).

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 7. Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang terencana dan sistematis yang dipandang perlu untuk dilakukan dalam rangka dapat dihasilkannya keluaran yang meyakinkan (Crout, 1974). *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Syarat Program Menjaga mutu:Bersifat KhasMampu melaporkan setiap penyimpanganFleksibel dan berorientasi pada masa depanMencerminkan dan sesuai dengan keadaan organisasiMudah dilaksanakanMudah dimengerti*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Sejarah perkembangan program menjaga mutu: 1. Sebelum Tahun 1950Program menjaga mutu belum menonjolProgram lebih banyak bersifat menyusun standar tenaga, pelayanan atau sarana saja

    2. Tahun 1950 sd tahun 1970Program menjaga mutu mulai tampak lebih aktif diselenggarakan1952, berhasil disusun standar pelayanan1953, mulai dilaksanakannya kegiatan akreditasi RS atas dasar standar yang telah ditetapkan1956, mulai dilaksanakan audit medis 3. Setelah tahun 1970Program menjaga mutu berkembang dengan pesat*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Manfaat Program Menjaga mutu:Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatanDapat lebih meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatanDapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatanDapat melindungi pelaksana pelayanan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Ruang lingkup program menjaga mutu:Kegiatan program menjaga mutu:a. Kegiatan persiapanMenumbuhkan dan meningkatkan komitmen pimpinan institusi serta segenap penyelenggara pelayanan kesehatan terhadap mutu.Membentuk satuan organisasi yang akan diserahkan tanggung jawab menyelengggarakan program menjaga mutu.

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Menyelenggarakan pelatihan program menjaga mutuMenetapkan batas-batas wewenang, tanggung jawab serta mekanisme kerja satuan organisasi program menjaga mutuMenetapkan jenis dan ruang lingkup pelayanan kesehatan yang perlu diprioritaskan program menjaga mutuMenetapkan serta memasyarakatkan standar dan indikator yang akan dipergunakan. *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • b. Kegiatan PelaksanaanMenetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakanMenetapkan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakanMenetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatanMelaksanakan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatanMenilai hasil yang dicapai dari dilaksanakannya cara penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatanMenyusun saran tindak lanjut untuk lebih memantapkan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Sasaran Program menjaga mutu ada 4:Unsur masukanUnsur proses Unsur lingkunganUnsur keluaran.

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Ke empat unsur tsb saling berhubungan yaitu seperti gambar di bawah ini:*Eravianti, S.Si.T, MKM*Lingkungan:KebijakanOrganisasi & manajemen

    Masukan:Tenaga Medis Paramedis Non medis

    Dana

    SaranaMedisNon medisObatBahan habisProses:Tindakan medisAnamnesisPem. fisikPem. penunjangTindakan medisTindak lanjut

    Tindakan non Medis:InformasiPenyaringanKonselingRujukan Keluaran:Aspek MedisKegagalan tindakan-Efek samping-Kematian

    Aspek non MedisPengetahuan pasien-kepuasan pasien

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • ERAVIANTI, S.Si.T, MKM*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Yang diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan.

    Perhatian utama pada:Standar masukanStandar lingkungan*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • StandarisasiStandarisasi adalah upaya menentukan standar-standar tertentu yg harus dipenuhi.Untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan bermutu ditetapkanlah standarisasi pelayanan kesehatan

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Standarisasi perlu diikuti dengan perizinanIzin menyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada institusi kesehatan yang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Sertifikasi adalah tindak lanjut dari perizinan, yakni memberikan sertifikat (pengakuan) kepada institusi kesehatan yang benar-benar telah dan atau tetap memenuhi persyaratanDitinjau serta diberikan secara berkala*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Akreditasi adalah bentuk lain dari sertifikasi yang nilainya dipandang lebih tinggiDilakukan secara bertingkat, yakni sesuai dengan kemampuan institusi kesehatan.Ditinjau serta diberikan secara berkala.*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • AKREDITASI RUMAH SAKITPengertianSuatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang telah ditentukan

    Tujuan Umum Mendapatkan gambaran seberapa jauh rumah sakit- rumah sakit di Indonesia telah memenuhi berbagai standar yang ditentukan, dengan demikian mutu pelayanan rumah sakit dapat dipertanggungjawabkan*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Cakupan Akreditasi

    1. Administrasi dan Manajemen2.Pelayanan Medis3.Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan Pokok4.Pelayanan Keperawatan5.Rekam Medis6.Kamar Operasi7.Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi8.Pelayanan Radiologi9.Pelayanan Laboratorium10.Pengendalian Infeksi di RS11.Pelayanan Sterilisasi12. Keselamatan kerja, kebakaran, dan kewaspadaan bencana

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Strategi

    Strategi pelaksanaan akreditasi dilaksanakan secara bertahap baik kegiatan pelayanan maupun rumah sakit yang akan diakreditasi.Metode

    1. Survei Pra- AkreditasiRS menilai diri sendiri setelah menerima kuesioner pra-akreditasi2.Survei AkreditasiDilakukan oleh surveyor yang ditugaskan oleh Komisi Gabungan Akreditasi. Survei dilakukan di RS seteleh kuesioner pra-akreditasi di evaluasi oleh Komisi tersebut.*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Keputusan Akreditasi RS

    1.Tidak diakreditasiBila belum mampu memenuhi standar yang ditetapkan

    2.Akreditasi BersyaratTelah memenuhi persyaratan minimal tetapi belum cukup untuk mendapatkan akreditasi penuhBerlaku satu tahunPenilaian ulang. Bila memenuhi diberikan tambahan dua tahun sbg akreditasi penuh.

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 3. Akreditasi PenuhDiberikan untuk jangka waktu tiga tahun. Setelah itu RS mengajukan untuk periode berikutnya.

    4. Akreditasi IstimewaMemenuhi standar selama tiga periode berturut2.Status akreditasi selama lima tahun.

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Contoh Standar untuk Akreditasi RSAdministrasi Manajemen

    1. Falsafah dan Tujuan1.1 Ada ketentuan tertulis tentang misi, tujuan1.2 Dalam menyusun ketentuan tertulis pada butir 1.11.3 Ada kebijaksanaan tertulis

    2.Administrasi dan PengelolaanManajemen RS menyediakan:2.1 Struktur organisasi 2.2 Semua peraturan dst*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 3. Staf dan PimpinanAda pelimpahan wewenang secara tertulis dari pemilik RS kepada pimpinan untuk mengelola RS dengan baik meliputi:3.1 Hubungan kerja3.2 Kewenangan dan tanggung jawab pimpinan.dst

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 4. Fasilitas dan Peralatan4.1 Agar setiap pegawai dapat melaksanakan tugas dengan baik perlu ada perencanaan tertulis meliputi:- Kebutuhan sarana dan peralatan- dst5.Kebijakan dan Prosedur5.1 Ada peraturan tentang penyelenggaraan upaya rujukan .5.2 Ada ketentuan tertulis yang mengatur hubungan kerja sama5.3 Dst

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 6. Pengembangan Staf dan Program Pendidikan6.1 Ada program orientasi yang direncanakan untuk anggota baru dan pimpinan6.2 Dst7.Evaluasi dan Pengendalian Mutu7.1 Ada program tertulis tentang pengendalian mutu klinis dan non klinis yang meliputi:Tujuan; Metode, Pelaksana/Komite; Keterkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi; Laporan hasil7.2 Dst

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatanPerhatian utama pada standar proses,memantau dan menilai tindakan medis dan non medis yg dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dgn standar yg telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yg diselenggarakan kurang bermutu.*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Proram menjaga mutu ini paling sulit dilaksanakan, hal ini antara lain disebabkan karena ada faktor tenggang rasa antara sesama teman sejawat yang dinilai

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Diselenggarakan setelah selesainya pelayanan kesehatanPerhatian utama pada standar keluaranJika penampilan tersebut di bawah standar yang telah ditetapkan maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu.*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Reviu Rekam MedisPenampilan pelayanan dinilai dari rekam medis yg digunakan pada pelayanan kesehatan. Semua catatan yg ada dalam rekam medis dibandingkan dengan standar yg telah ditetapkan.*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Reviu JaringanPenampilan pelayanan kesehatan yg dinilai adalah dari jaringan yg diangkat pada tindakan pembedahan. Misalnya tindakan apendiktomi, jika gambaran patologi anatomi dari jaringan yg diangkat sesuai dgn diagnosa yg ditegakkan, maka mutu pelayanannya baik. Survei KlienPenampilan pelayanan dinilai dari pandangan pemakai jasa.

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • ERAVIANTI, S.Si.T, MKM*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Orang yg bertanggung jawab menyelenggarakan program menjaga mutu, sehingga semua kegiatannya dapat dilaksanakan.

    A. Bentuk pelaksana program menjaga mutu ada 3 macam:1. Perseorangan2.Kelompok3. Para Ahli*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • PerseoranganPada waktu menyelenggarakan pelayanan, setiap pelaksana pelayanan kesehatan dapat melaksanakan program menjaga mutu

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • KelompokUmumnya kemampuan individu terbatas , serta sifat pelayanan makin lama makin kompleks, untuk itu dibentuklah organisasi khusus (kelompok) yang melaksanakan program menjaga mutu.*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Para AhliPara ahli dihimpun dalam organisasi untuk melaksanakan program menjaga mutu.Para ahli ini tidak terlibat langsung dalam pelayanan kesehatan.

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Program Menjaga Mutu dilaksanakan oleh suatu organisasi yang dibentuk di dalam institusi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatanSebaiknya keanggotaan organisasi pelaksana program menjaga mutu adalah mereka yang meyelenggarakan pelayanan kesehatan (dapat semuanya atau hanya perwakilan)Pembentukan organisasi sebaiknya pada setiap unit organisasi yang bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Dilaksanakan oleh suatu organisasi khusus yang dibentuk di luar institusi pelayanan kesehatanMerupakan pelengkap program menjaga mutu internal, yg perannya lebih banyak bersifat lembaga pembanding. (Apabila terdapat perselisihan pendapat tentang hasil penilaian mutu pelayanan kesehatan yg diselenggarakan oleh program menjaga mutu internal)*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Jika dibandingkan antara program menjaga mutu internal dengan program menjaga mutu eksternal maka program menjaga mutu internal yang lebih baik, karena program menjaga mutu akan lebih mudah tercapai (penyelenggaranya terlibat langsung). Juga untuk dapat menyelenggarakan program menjaga mutu eksternal dibutuhkan sumber daya yg tidak sedikit (dalam banyak hal sulit dipenuhi)

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Untuk dapat membentuk tim ada beberapa langkah yg harus dilakukan:Melakukan inventarisasi jenis pelayanan kesehatan yg diselenggarakan. Catatlah jenis pelayanan yg pokok saja.Melakukan inventarisasi tenaga pelaksana yg terlibat dalam pelayanan kesehatan pokokMenghimpun tenaga pelaksana yg paling bertanggung jawab serta peranannya yg paling penting untuk jadi tim penjaga mutu. Tim paling banyak 12 orang. *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Memilih sekurang-kurangnya seorang ketua dan seorang sekretaris yg akan memimpin tim, sisanya duduk sebagai anggota tim.Menetapkan batas-batas wewenang dan tanggung jawab tim secara keseluruhan serta batas-batas wewenang dan tanggung jawab orang perorang yg duduk dalam timMengumumkan batas-batas wewenang, tanggung jawab dan keberadaan tim kepada semua pihak yg ada dalam institusi kesehatan*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Menetapkan standar dan indikator mutu pelayanan kesehatan yang akan digunakanMemasyarakatkan standar dan indikator mutu pelayanan tersebut, kalau perlu melakukan program pendidikan dan pelatihan khusus.Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan serta faktor-faktor yang berperan sebagai penyebab.Mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pelayanan yang diselenggarakan, kalau perlu melakukan pemeriksaann sendiri secara langsung*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Menyusun saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan dan kalau perlu melaksanakan sendiri saran-saran perbaikan tersebutMengikut sertakan semua pihak yang ada dalam unit pelayanan untuk melaksanakan saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan.Menilai pelaksanaan saran-saran perbaikan yg diajukan serta menyusun saran-saran tindak lanjutnya.Menyarankan sistem insentif dan disinsentif sehubungan dengan pelaksanaan program menjaga mutu pelayanan kesehatan yg diselenggarakan

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Pelatihan tentang prinsip-prinsip pokok serta teknik menyelenggarakan program menjaga mutuKegiatan program menjaga mutu adalah:Menetapkan masalah mutuMenetapkan penyebab masalah mutuMenetapkan cara penyelesaian masalah mutuMelaksanakan cara penyelesaian masalah mutuMelakukan penilaian terhadap hasil yg dicapaiMenyusun saran tindak lanjut. *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Paket orientasi PMM untuk para pimpinanTujuannya :untuk meningkatkan komitmen sehingga PMM dapat terlaksana

    Paket pelatihan PMM yg ditujukan pada pelaksana PMMTujuannya: meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan komitmen tenaga pelaksana agar terampil dan bersedia melaksanakan PMM

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • 3. Paket seminar sehari PMM yg ditujukan kepada para penyelenggara pelayanan yg tidak ikut dalam tim PMM Tujuannya:Menggalang peran serta para penyelenggara pelayanan*Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • Untuk dapat terbentuknya tim PMM yg efektif, dan lebih dari itu untuk dapat terselenggaranya kegiatan PMM, sangat diperlukan adanya komitmen dari pimpinan institusi kesehatanDiharapkan para pimpinan tsb dapat menetapkan kebijakan pelayanan yg bermutu sebagai bagian dari kebijakan utama institusi. Hanya pimpinan yg memperlihatkan komitmenlah yang dapat menggerakkan terselenggaranya PMM Peranan pimpinan amat penting dalam menjamin terselenggranya PMM

    *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

  • *Eravianti, S.Si.T, MKM*

    Eravianti, S.Si.T, MKM

    *