13
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku “ Batavia 1740Referensi buku “Batavia 1740” adalah buku yang ditulis oleh Windoro Adi, yang membahas mengenai berbagai fakta kota Batavia yang tentu saja tidak terlepas dari etnis dan budaya Betawi, baik Betawi pinggiran maupun Betawi Tengah. Buku ini berisi informasi yang terperinci mengenari jejak-jejak masyarakat Betawi serta sejarahnya, buku ini tidak hanya berisi tulisan namun juga terdapat foto-foto tempat-tempat bersejarah di jaman sekarang ini. Budaya Betawi sampai sekarang masih ada namun makin memudar oleh karena itu, buku ini memiliki memiliki value yang luar biasa, sebab buku ini menekankan harapan baru akan gagasan-gagasan dalam membangun tradisi baru yang mengalir hingga kini, dengan membuka kembali proses “menjadi” orang Jakarta sehingga Jakarta tidak lagi sekedar tempat bagi orang-orang yang datang dan pergi, Buku “ Pasarnye JakarteBuku “Pasarnye Jakarte” adalah buku panduan tempat-tempat berbelanja barang khas, grosiran di Jabodetabek, tak lupa sang penulis pun, Gagas Ulung, juga menyertai fakta sejarah dan juga asal-usul pasar tersebut. Terdapat foto-foto untuk mendeskripsikan tempat kemudian juga alamat dan benda apa saja yang dijual. Semua barang ini dapat didapatkan dengan murah dan banyak. Bahkan banyak kaum selebritas yang ikut berbelanja di pasar-pasar yang kebanyakan merupakan pasar tanpa pendingin ruangan alias pasar tradisional. Buku ini sangat tepat untuk membuka mata kita, untuk mencintai produk dalam negri sebab masih banyak barang-barang khas Jakarta dengan kualitas serta keunikan seni dan barang-barang tersebut tidak kalah dengan kualitas barang luar negri. Daripada kita berbelanja berbagai barang “fancy” di mal-mal ternama, lebih baik berbelanja barang fancy” tersebut yang sebenarnya dapat kita beli dengan harga yang murah dan banyak variasinya. 2.1.2 Website Beberapa referensi webstite yang diambil dari internet, antara lain:

2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

  • Upload
    dinhnhi

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

3  

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur

• Buku “ Batavia 1740” Referensi buku “Batavia 1740” adalah buku yang ditulis oleh

Windoro Adi, yang membahas mengenai berbagai fakta kota Batavia yang tentu saja tidak terlepas dari etnis dan budaya Betawi, baik Betawi pinggiran maupun Betawi Tengah. Buku ini berisi informasi yang terperinci mengenari jejak-jejak masyarakat Betawi serta sejarahnya, buku ini tidak hanya berisi tulisan namun juga terdapat foto-foto tempat-tempat bersejarah di jaman sekarang ini. Budaya Betawi sampai sekarang masih ada namun makin memudar oleh karena itu, buku ini memiliki memiliki value yang luar biasa, sebab buku ini menekankan harapan baru akan gagasan-gagasan dalam membangun tradisi baru yang mengalir hingga kini, dengan membuka kembali proses “menjadi” orang Jakarta sehingga Jakarta tidak lagi sekedar tempat bagi orang-orang yang datang dan pergi,

• Buku “ Pasarnye Jakarte” Buku “Pasarnye Jakarte” adalah buku panduan tempat-tempat

berbelanja barang khas, grosiran di Jabodetabek, tak lupa sang penulis pun, Gagas Ulung, juga menyertai fakta sejarah dan juga asal-usul pasar tersebut. Terdapat foto-foto untuk mendeskripsikan tempat kemudian juga alamat dan benda apa saja yang dijual. Semua barang ini dapat didapatkan dengan murah dan banyak. Bahkan banyak kaum selebritas yang ikut berbelanja di pasar-pasar yang kebanyakan merupakan pasar tanpa pendingin ruangan alias pasar tradisional. Buku ini sangat tepat untuk membuka mata kita, untuk mencintai produk dalam negri sebab masih banyak barang-barang khas Jakarta dengan kualitas serta keunikan seni dan barang-barang tersebut tidak kalah dengan kualitas barang luar negri. Daripada kita berbelanja berbagai barang “fancy” di mal-mal ternama, lebih baik berbelanja barang “fancy” tersebut yang sebenarnya dapat kita beli dengan harga yang murah dan banyak variasinya.

2.1.2 Website Beberapa referensi webstite yang diambil dari internet, antara lain:

Page 2: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

4  

a. http://mukhlisukses.wordpress.com/2008/06/18/pasar-jatinegarapusar-grosir-gado-gado-terlengkap/ Blog yang ditulis oleh mukhli ini menceritakan mengenai kelebihan Pasar Jatinegara yang serba ada dan lengkap yang bisa menjadi peluang usaha bagi para pedagang, kemudian beliau juga menjabarkan berbagai barang yang dijual di Pasar Jatinegara dan membuka pertanyaan seputar pasar Jatinegara dalam kasus-kasus umum. b. http://nasional.kompas.com/read/2008/09/19/16442388/jatinegara.dan.sejarah.yang.hilang Artikel dari kompas ini membahas sejarah singkat pasar Mester dari tahun 1770, asal usul nama pasar mester serta tokoh-tokoh penting dalam pembangunannya. c. http://metro.vivanews.com/news/read/1433-meester_cornelis_di_ jatinegara_1 Artikel ini membahas tentang tokoh bersejarah, yaitu Meester Cornelis secara singkat, peran serta gambaran yang masih melekat di ingatan seorang warga Pasar Jatinegara tentang Mester di jaman dahulu. d. http://www.beritajakarta.com/2008/id/jpc_detail.asp?nNewsId=38772 Sejarah Nama-Nama Pasar di Jakarta merupakan judul artikel ini, yang memberitahukan bahwa dulu pihak Belanda, yaitu VOC, memperbolehkan para tuan tanah membuka pasar berdasarkan hari, maka terdapatlah Pasar Senen, Pasar Rebo, Pasar Minggu dan salah satunya adalah Pasar Jatinegara yang dulu dibuka pada hari Kamis. e. http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2005/10/17/ART/mbm.20051017.ART116920.id.html Memuat tentang seraut wajah Jakarta, yaitu Mester dan sekitarnya. Deskripsi suasana Pasar, kendaraan, lokasi serta para pengunjung yang mendatangi kawasan tersebut dengan berbagai kepentingan.

2.1.3 Wawancara/ Survey Penulis menyadari bahwa pentingnya melakukan wawancara kepada berbagai pihak terkait untuk keotentikan data yang dibutuhkan, maka penulis merangkum beberapa jawaban mayoritas dari target survey penulis, target berjenis kelamin pria dan wanita dengan usia remaja dewasa sekitar 17 tahun keatas yang mengenal Jatinegara Trade Center. Daftar Pertanyaan yang diajukan penulis antara lain, adalah : 1. Usia

a. 15-20 sebanyak 12,3% b. 21-35 sebanyak 80,2 % c. >35 sebanyak 7,4 %

Page 3: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

5  

Kesimpulan : Pengunjung kebanyakan berusia di atas 20 tahun sampai 35 tahun.

2. Domisili a. Jakarta Timur sebanyak 41,3 % b. Jakarta Barat sebanyak 21,3 % c. Jakarta Pusat sebanyak 7,5 % d. Jakarta Selatan sebanyak 7,5 % e. Jakarta Utara sebanyak 5 % f. Luar Jakarta sebanyak 8,9 % Kesimpulan: Para pengunjung sebagian besar berasal dari daerah Jakarta Timur, dimana Pasar Jatinegara ini bertempat. Hal ini juga membuktikan bahwa pasar ini telah memiliki pamor yang cukup baik di kalangan masyarakat Jakarta.

3. Gambaran Anda tentang Pasar Jatinegara dari berbagai pilihan di bawah ini (Dapat memilih maks. tiga diantara pilihan berikut). a. Murah sebanyak 59,4 % b. Lengkap sebanyak 43,2 % c. Ramai sebanyak 34,6 % d. Bersejarah sebanyak 25,9 % e. Terkenal sebanyak 21 % f. Jakarta Banget sebanyak 8,6 % g. Aset Jakarta sebanyak 10 % Kesimpulan: Jatinegara telah memiliki citra yang baik di mata masyarakat namun perlu penguatan identitas diri agar dapat menjadi pasar yang lebih menonjol dan dapat menjadi kebanggaan bagi ibukota Jakarta, Jatinegara telah memiliki aset, yang diperlukan adalah peningkatan nilai value dari citra Jatinegara tersebut agar menjadi lebih kuat dan menonjol.

4. Menurut sudut pandang Anda, Apakah sebuah pusat perbelanjaan

yang memiliki logo dan identitas personal lainnya lebih memiliki nilai tinggi dibandingkan yang tidak memiliki? • Identitas Visual yang baik untuk Pasar Jatinegara membawa nilai

lebih daripada yang sekarang, yaitu tanpa identitas visual. Ya (72 %), Sebab hal ini menyebabkan Pasar Jatinegara menjadi lebih bonafit dan lebih mengambarkan visi yang lebih jelas dan identitas itu dapat menjadi kebanggan serta agar Pasar Jatinegara tidak kalah dari Pasar Tanah Abang yang memiliki promosi di radio dan televisi

Tidak (28%), sebab kelebihan pasar tidak dilihat dari logonya melainkan kualitas pasar tersebut, apabila tetap tidak berubah menjadi lebih baik, maka semua sama saja.

Page 4: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

6  

5. Menurut Anda, Apakah Pasar Jatinegara sudah cukup terkenal dan unggul dibandingkan dengan pasar-pasar lainnya (seperti Pasar Minggu, Pasar Baru, Pasar Senen dan sebagainya)? a. Sangat menonjol sebanyak 8 % b. Cukup menonjol sebanyak 53 % c. Kurang menonjol sebanyak 39 %

Hasil rangkuman dari jawaban responden : Jatinegara Trade Center atau pasar Jatinegara telah dikenal oleh banyak masyarakat dan telah memiliki citra yang cukup baik, namun seperti yang tertera diatas, apabila dibandingkan dengan partner ataupun competitor sesama pasar sejenis, Jatinegara Trade Center belumlah memiliki pencitraan yang cukup kuat ataupun menonjol. Hal ini dikarenakan tiadanya positioning dan juga branding yang tepat dalam mewakilkan visi, misi serta kekuatan yang telah dimiliki oleh pasar tersebut. Masyarakat masih menyenangi sistem perdagangan tradisional yang dapat mencapai kata sepakat, dan pasar ini masih memilikinya, oleh sebab itu pasar ini selalu ramai. Agar lebih menonjol, maka perlu ditariknya suatu positioning yang tepat, yaitu dari salah satu keunggulannya, dan disertai dengan perwujudan visual yang sistematik dan sesuai dengan tujuan pencitraan.

2.1.4 Survei Lapangan Penulis menyadari pentingnya untuk merasakan sendiri suasana

Pasar Jatinegara ini, oleh sebab itu, penulis mengunjungi beberapa sudut Pasar Jatinegara serta Jatinegara Trade Center dan mengambil beberapa fotonya.

Gambar 2.4.1.1 Gerbang Pasar Mester

Page 5: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

7  

Gambar 2.4.1.2 Tampak depan gedung

Gambar 2.4.1.3 Papan selamat datang Gambar 2.4.1.4 Halaman depan gedung

Page 6: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

8  

Gambar 2.4.1.5 Di dalam gedung lama Gambar 2.4.1.6 Di dalam gedung lama

Gambar 2.4.1.7-8 Lantai Dasar dan lorong gedung baru

2.2 Definisi Pasar Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan

sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran.

A. Klasifikasi Pasar

Pasar tradisional Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli

serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-

Page 7: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

9  

bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

Pasar modern

Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah hypermarket, pasar swalayan (supermarket), dan minimarket.

Pasar dapat dikategorikan dalam beberapa hal. Yaitu menurut jenisnya, jenis barang yang dijual, lokasi pasar, hari, luas jangkauan dan wujud. (sumber dari Wikipedia Indonesia).

2.3 Fungsi dan Peranan Pasar Secara Umum A. Fungsi Pasar 1. Fungsi Distribusi

Pasar berperan memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

2. Fungsi Pembentukan Harga Pasar berperan mewujudkan kesepakatan harga antara penjual dengan pembeli.

3. Fungsi Konsumsi Pasar berperan membangkitkan minat konsumen untuk membeli barang atau jasa tertentu.

B. Peranan Pasar

1. Bagi Konsumen Pasar memberikan kemudian untuk memperoleh barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Bagi Produsen Pasar merupakan tempat untuk memperoleh bahan baku untuk proses produksi dan mempermudah menjual hasil produksi.

Page 8: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

10  2.4 Kelebihan Pasar Tradisional

1. Dalam aktivitas ekonomi berupa transaksi, antara penjual dan pembeli bisa melakukan transaksi langsung dengan pembelinya.

2. Terjadinya proses interaksi sosial yang berpengaruh pada keputusan dan kepuasan antara penjual dan pembeli. Dari segi lokasi, pasar tradisional letaknya selalu berdekatan dengan permukiman penduduk

2.5 Sejarah Pasar Jatinegara (Jatinegara Trade Center)

Pada tahun 1770, Wilayah yang kini dikenal sebagai Pasar Jatinegara merupakan pasar biasa yang berada di depan Benteng Meester Cornelis. Benteng ini berbentuk bintang tujuh dengan gardu berpenjaga yang dipersenjatai meriam berada di sisi Sungai Ciliwung. Benteng itu berfungsi untuk menjaga akses ke arah Buitenzorg (Bogor). Dalam benteng ada menara, tampak pula atap genteng rumah perwira komandan barak prajurit Eropa. Ada bangunan beratap daun kelapa yang merupakan tempat penyimpanan (gudang) dan tempat tinggal pekerja. Di atas tembok benteng terdapat kandang burung dara yang sengaja dipelihara untuk dikonsumsi.

Benteng itu kini sudah tidak ada dan pasar yang ada di depannya diduga merupakan cikal bakal Pasar yang kini disebut Pasar Jatinegara, yang sekarang telah dipercantik dengan gedung Jatinegara Trade Center. Jatinegara Trade Center merupakan salah satu aset penting PD Pasar Jaya, perusahan daerah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Wilayah Jatinegara dulunya memang bernama Mester Cornelis. Sampai sekarang Pasar Jatinegara pun disebut Pasar Mester.

Nama Mester Cornelis mengacu kepada seorang bernama Cornelis Senen, seorang pria kaya asal Pulau Lontor, Banda, Maluku yang bermukim di Batavia sejak tahun 1621. Di Batavia, Cornelis menjadi guru agama kristen, membuka sekolah, dan memimpin ibadat agama kristen serta menyampaikan kotbah dalam Bahasa Melayu dan Portugis. Jabatannya sebagai guru itulah yang membuat ia mendapat 'gelar' Meester, atau 'tuan guru'.

Cornelis berniat jadi pendeta tetapi ia ditolak. Belanda memberi dia hak istimewa untuk menebang pohon di tepi Kali Ciliwung. Dia juga memunyai sebidang tanah luas penuh pepohonan di pinggir Ciliwung. Tanah luas penuh pepohonan itulah yang kemudian dikenal dengan nama Meester Cornelis. Menjelang berakhrinya masa penjajahan Belanda, kawasan itu menjadi suatu kotapraja tersendiri, wilayahnya mencakup Bekasi sekarang ini.

Wilayah Mester Cornelis berubah nama jadi Jatinegara pada zaman Jepang. Pada zaman itu, Jepang ingin menghilangkan imbas budaya Belanda di Batavia. Ada yang berpendapat perubahan tersebut karena di daerah itu ditemukan banyak pohon jati. Namun ada pula yang berpendapat, nama Jatinegara, (asal kata, Jatina Nagara) mengacu kepada 'negara sejati' yang sudah dipopulerkan Pangeran Jayakarta jauh sebelumnya. Pangeran Jayakarta mendirikan perkampungan Jatingera Kaum di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur setelah Belanda

Page 9: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

11  

menghancurkan keratonnya di Sunda Kelapa. Entah mana yang benar. Yang pasti sampai kini di Jatinegara banyak terdapat bangunan-bangunan tua bersejarah, di antaranya Stasiun Kereta Api Jatinegara, Gereja GPIB Koinonia, bagunan bekas markas Kodim 0505, Pasar Lama Jatinegara, rumah langgam Cina, kelenteng, dan gedung SMP 14 Jatinegara (di samping Jatinegara Plasa).

Pada awalnya, Pasar Mester hanya menjual bahan pokok, ayam, kambing, dan jahitan pakaian saja. Perubahan pesat selama 60 tahun terjadi di pasar ini. Pada 1948 Pasar Mester hanya terdiri dari lapak-lapak kumuh yang dijaga para centeng, (sebutan preman yang menarik uang keamanan dari pedagang). Centeng yang terkenal yaitu, Kong Jaih di sekitar tahun 1950. Bangunan permanen Pasar Mester, berdiri sekitar tahun 1970. Bangunan itu kemudian direnovasi pada 1989 setelah terbakar.

Tahun 1991 pasarnya diresmikan. Sampai kini, penobatan Jatinegara tidak bisa menghilangkan nama Mester, sang tuan guru yang tetap terukir. Dan disekitar Pasar Mester sekarang, terdapat pedagang-pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya mulai dari pukul 7 pagi hingga pukul 6 sore.

Di pasar ini menjual aneka barang, mulai dari peralatan masak, perabotan rumah tangga, buah-buahan, bunga, pakaian jadi dan bahan pakaian, sepatu dan sandal, cendera mata, aksesoris, hingga bumbu masak. Semuanya dapat dibeli secara grosir maupun satuan.

Khusus bagi Anda yang ingin berburu cendera untuk pernikahan, tidak salah jika berkunjung ke Jatinegara Trade Center. Selain harganya yang relatif murah, pilihan cendera matanya pun terdiri dari berbagai variasi seperti kipas, tempat tisu, towel cake, dan lainnya.

Orang-orang yang berdagang di daerah luar Pasar Mester, rata-rata berasal dari Sumatera khususnya Padang dan Palembang. Sedangkan untuk bagian dalam, rata-rata didominasi oleh peranakan. Pasar ini sangat ramai pada tanggal-tanggal muda, dimana orang-orang baru saja mendapatkan penghasilan.

Pasar Jatinegara ibaratnya miniatur gabungan dari Pasar Tanah Abang, Pasar Asemka, Pasar Anyar Bogor, Pasar Pramuka, dan Proyek Senen. Maka dari itu, pasar grosir ini kerap menjadi lokasi pedagang berburu barang dagangan dengan harga yang bisa ditawar untuk berdagang lagi.

Kurang lebih terdapat 2.900 toko yang dikelola oleh PD Pasar Jaya dalam bangunan JTC ini. Jumlah ini belum termasuk ribuan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar bangunan pasar.

2.6 Karakteristik Pasar Jatinegara dan Jatinegara Trade Center 2.6.1 Deskripsi Pasar Jatinegara

2.6.1.1 Geografi

Page 10: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

12  

Memiliki letak yang strategis, yaitu di samping jalan besar menuju terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, nama daerahnya juga sama dengan nama pasarnya, yaitu Jatinegara.

2.6.1.2 Dulu dan Sekarang Sebelum dibangunnya gedung yang sekarang dipasangkan nama Jatinegara Trade Center, kawasan ini hanyalah pasar kaki lima di depan benteng Meester Cornelis, yang kemudian dinamakan Jatinegara pada zaman penjajahan karena banyaknya pohon jati yang tumbuh di daerah ini. Pembangunannya ditangani pemerintah daerah DKI Jakarta dan setelah kebakaran tahun 1989, barulah PD Pasar Jaya diserahkan tugas oleh Bapak Gubernur Wiyogo Atmodarminto, sampai sekarang PD Pasar Jaya mengembangkan fasilitas di gedung Jatinegara ini.

2.6.1.3 Mood, Karakteristik Pasar Jatinegara Begitu masuk ke pintu gerbang Pasar Mester ini, suasana hiruk pikuk langsung dating menyergap. Percakapan-percakapan pun terdengar, baik dalam suara yang lembut sampai suara yang penuh semangat. Banyaknya pengunjung menghidupkan suasana pasar, begitu juga dengan berbagai kalangan penghuni tetap pasar ini, yaitu tukang ojek, bajaj, dan para pedagang. Ketika masuk ke gedung, suasana ramai pun tetap terasa. Padatnya toko-toko, pengunjung yang melimpah membawa nuansa hangat sekaligus denyut kehidupan yang luar biasa. Para pedagang bersahut-sahutan memanggil para konsumen. Barang-barang yang dijual juga sangat beragam dan lengkap. Kebanyakan toko menjual barangnya dengan system grosir, namun ada beberapa toko yang menjual eceran. Bangunan baru yang dibangun menempel di bangunan lama memberikan suasana yang berbeda, karena bangunan baru memiliki lantai keramik dan dipasang air conditioner yang otomatis memberi kenyamanan lebih, walaupun pengunjung tetap ramai

2.6.2 Pembagian Lantai • Lantai Basement

Tersedia berbagai macam daging, kelontong dan sayuran serta souvenir pernikahan

• Lantai Dasar Tersedia makanan ringan, pakaian dan perlengkapan muslim

• Lantai I Tersedia pakaian, baik pria dan wanita, dewasa, anak-anak, perlengkapan bayi.

• Lantai II Tersedia sepatu dewasa, baik pria maupun wanita, anak-anak, batik, bahan pakaian, emas/logam mulia, warung makan.

Page 11: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

13  

• Lantai III Tempat berbagai Bank, kantor, counter-counter HP, koperasi, penjahit.

2.6.3 Jam Operasional Buka setiap hari dari jam 07.00-17.00 WIB

2.6.4 Data Pengunjung

Kebanyakan pengunjung merupakan kaum wanita dengan usia 20 tahun ke atas, namun pengunjung pria pun tidak kalah jumlahnya dengan kaum wanita yang berbelanja.

2.6.5 Metode Promosi

Tidak ada sama sekali

2.7 Logo Sekarang ini Jatinegara Trade Center hanya memiliki aplikasi logo pada gedungnya saja. Visualisasinya hanya berupa font yang bertuliskan Jatinegara Trade Center dan berada dibawah logo PD PASAR JAYA yang menjadi pengembangnya

2.8 Kompetitor 2.8.1 Kompetitor Langsung Apabila dilihat dari sisi geografi, demografi dan juga positioning, Pasar Jatinegara merupakan satu-satunya pasar serba ada dan grosir di daerah Jatinegara, Jakarta Timur. Hal ini menyebabkan Jatinegara Trade Center tidak memiliki kompetitor secara langsung. Namun, apabila melihat lokasi terdekat diluar Jakarta Timur, maka, dapat dikatakan bahwa Pasar Senen merupakan kompetitor bagi Jatinegara Trade Center ini. Sebab pengunjung JTC dapat dikategorikan sama dengan pengunjung Pasar Senen ini, yang menjadi pembeda hanya barang incarannya saja, yang sebagian besar adalah pakaian dan pakaian bekas dengan harga murah.

2.8.2 Kompetitor Tidak Langsung Kompetitor tidak langsung Jatinegara Trade Center ini adalah pasar swalayan yang sekarang sedang terus berkembang, seperti Carrefour. Banyak masyarakat

Page 12: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

14  

yang menjadi target market JTC ini, yang sering berbelanja juga ke Carrefour. Produknya pun semakin lengkap, hanya tidak dijual dengan harga grosiran.

2.9 Target Konsumen 2.9.1 Demografi

• Pria dan wanita • Berusia sekitar 21-50 tahun • Status Ekonomi Sosial B, B-, C • Berpendapatan Rp 1.000.000,- sampai dengan Rp 15.000.000,-

2.9.2 Geografi

• Masyarakat yang tinggal di daerah Jatinegara, Jakarta Timur • Masyarakat pendatang yang singgah ke daerah Jakarta Timur dengan

tujuan berbelanja

2.9.3 Psikografi a. Personality

• Mau berkeringat dan berdesakan • Semangat • Orang-orang yang gigih • Orang yang tidak takut keramaian • Pandai berdagang • Berani dan tidak terganggu oleh kebisingan • Sederhana

b. Behaviour

• Hemat • Praktis • Memiliki hobi berbelanja • Tertarik dengan bidang perdagangan • Tidak suka menghambur-hamburkan uang • Mendengarkan musik dalam negeri, ber-genre dangdut atau pop

atau band • Memelihara hewan seperti ayam, burung, kelinci • Menyukai minuman seperti cendol, kopi instan, es lontar, es buah,

air mineral dibandingkan soda atau teh.

c. Lifestyle • Memakai baju tanpa memperdulikan keaslian suatu brand tertentu • Membeli semua barang kebutuhan di pasar tradisional • Memilih tempat hangout, seperti Plaza Semanggi, Mal Kelapa

Gading, PGJ (Pusat Grosir Jatinegara), Cilandak Town Square. • Menonton saluran TV local, seperti RCTI, SCTV, TPI, TVRI,

TVONE, ANTV.

Page 13: 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00156-ds bab 2.pdf2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur ... Artikel dari kompas ini membahas sejarah

15  

• Memilih mobil yang muat banyak dan tidak terlalu mahal, seperti Gran Max, Freed, Avanza, Xenia.

• Menyukai makan di warung pinggiran jalan dan restoran keluarga yang tidak memakan banyak biaya

2.10 SWOT

2.10.1 Strength (kekuatan) • Barang serba ada, baik dari sandang, pangan, bahkan kebutuhan

gadget dan perhiasan serta souvenir pernikahan • Selalu ramai pengunjung ataupun konsumen • Letak strategis • Barang-barang memiliki harga murah dan sistem grosiran • Para pedagang ramah dan bersahabat

2.10.2 Weakness (kelemahan) • Gedungnya kurang nyaman dan kebersihannya juga kurang • Karena luas, agak membingungkan kearah mana kita melangkah • Eskalator yang sering tidak berfungsi dan beberapa bagian

gedung hanya memiliki tangga manual • Tidak memiliki identitas visual yang baik • Kurangnya lahan parkir

2.10.3 Opportunity (keuntungan) • Satu-satunya Pasar serba ada di Jatinegara • Telah dikenal banyak orang sebagai tempat berbelanja yang

patut dikunjungi • Menarik bagi para pecinta sejarah ataupun penulis sejarah • Merupakan salah satu penggerak ekonomi DKI Jakarta • Merupakan salah satu pasar besar DKI Jakarta • Lokasi Strategis

2.10.4 Threat (ancaman) • Jalanan untuk mengakses tempat ini sering macet dan padat • Tersaing dengan permainan harga pasar swalayan yang terus

berkembang • Minat pengunjung yang senang berbelanja menurun untuk terjun

ke keramaian tanpa air conditioner.