27
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal dari bahasa Jawa, lorek yang berarti garis-garis yang merupakan lambang kesederhanaan, sederhana dalam penampilan maupun perbuatan namun sarat dengan makna (Djoemena, Nian S., 2000). Selain sebagai penutup dan melindungi tubuh, lurik juga berfungsi sebagai status simbol dan fungsi ritual keagamaan. Motif lurik yang dipakai oleh golongan bangsawan berbeda dengan yang digunakan oleh rakyat biasa, begitu pula lurik yang dipakai dalam upacara adat disesuaikan dengan waktu serta tujuannya. Lurik menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (1997) adalah suatu kain hasil tenunan benang yang berasal dari Jawa Tengah dengan motif dasar garis-garis atau kotak-kotak dengan warna suram yang pada umumnya diselingi aneka warna benang. Kata Lurik berasal dari akar kata rik berarti garis atau parit yang dimaknai sebagai pagar atau pelindung bagi pemakainya. Motif lurik tradisional memiliki makna yang mengandung petuah, cita-cita, serta harapan kepada pemakainya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), lurik adalah kain tenun yang memiliki corak jalur-jalur sedangkan dalam Kamus Lengkap Bahasa Jawa (Mangunsuwito:2002) pengertian lurik adalah corak lirik-lirik atau lorek-lorek yang berarti garis-garis dalam bahasa Indonesia. Menurut Nian S. Djoemena dalam bukunya yang berjudul Lurik, Garis-garis dan Bertuah dalam bukunya dijelaskan mengenai proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Literatur

2.1.1 Pengertian Lurik

Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal dari bahasa Jawa, lorek yang

berarti garis-garis yang merupakan lambang kesederhanaan, sederhana dalam penampilan

maupun perbuatan namun sarat dengan makna (Djoemena, Nian S., 2000). Selain sebagai

penutup dan melindungi tubuh, lurik juga berfungsi sebagai status simbol dan fungsi

ritual keagamaan. Motif lurik yang dipakai oleh golongan bangsawan berbeda dengan

yang digunakan oleh rakyat biasa, begitu pula lurik yang dipakai dalam upacara adat

disesuaikan dengan waktu serta tujuannya. Lurik menurut Ensiklopedia Nasional

Indonesia (1997) adalah suatu kain hasil tenunan benang yang berasal dari Jawa Tengah

dengan motif dasar garis-garis atau kotak-kotak dengan warna suram yang pada

umumnya diselingi aneka warna benang. Kata Lurik berasal dari akar kata rik berarti

garis atau parit yang dimaknai sebagai pagar atau pelindung bagi pemakainya. Motif lurik

tradisional memiliki makna yang mengandung petuah, cita-cita, serta harapan kepada

pemakainya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), lurik adalah kain tenun yang

memiliki corak jalur-jalur sedangkan dalam Kamus Lengkap Bahasa Jawa

(Mangunsuwito:2002) pengertian lurik adalah corak lirik-lirik atau lorek-lorek yang

berarti garis-garis dalam bahasa Indonesia. Menurut Nian S. Djoemena dalam bukunya

yang berjudul Lurik, Garis-garis dan Bertuah dalam bukunya dijelaskan mengenai proses

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

13

pembuatan kain lurik berserta alat yang digunakan. Selain itu juga diuraikan pula

mengenai macam-macam motif lurik, makna, waktu pemakaian, dan fungsinya secara

garis besar terutama dalam acara ritual keagamaan dan dalam upacara perkawinan.

Dari berbagai definisi diatas disebutkan disimpulkan bahwa lurik merupakan kain

yang diperoleh melalui proses penenunan dari seutas benang (lawe) yang diolah

sedemikian rupa sehingga menjadi selembar kain tenun. Proses diawali dari pembuatan

benang tukel, tahap pencelupan yaitu pencucian dan pewarnaan, pengelosan dan

pemaletan, penghanian, pencucukan, penyetelan dan penenunan. Motif atau corak yang

dihasilkan berupa garis-garis vertikal maupun horisontal yang dijalin sedemikian rupa

sesuai warna yang dikehendaki dengan berbagai variasi.

2.1.1.1 Makna pada lurik

Kata Lurik berasal dari akar kata rik berarti garis atau parit yang dimaknai sebagai

pagar atau pelindung bagi pemakainya. Motif lurik tradisional memiliki makna yang

mengandung petuah, cita-cita, serta harapan kepada pemakainya. Melalui kain lurik

terdapat filosofi dan makna lurik yang tercermin pada motif dan warnanya. Ada corak

yang dianggap sakral dan memberi petuah, nasehat, petuah, harapan, berbagai unsur

seperti warna, motif terutama kepercayaan yang menyertai kain lurik, membuat nilai lurik

menjadi tinggi. Keberadaan kain ini tidak dapat dipisahkan dari kepercayaan sehingga

keberadaannya selalu mengiringi berbagai upacara perkawinan dan ritual adat.

2.1.1.2 Macam corak lurik

Corak tradisional lurik ditenun menurut aturan tertentu, baik dalam hal pewarnaan atau

perpaduan warna maupun tata susunannya. Corak kain lurik diberi nama yang erat

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

14

kaitannya dengan daur, falsafah atau pandangan kehidupan keprcayaan si pemakai. Corak

lurik secara garis besar dapat dibagi dalam corak dasar yaitu:

1. Corak lajuran, corak dimana lajur atau garis-garisnya membujur searah benang lungsi.

2. Corak pakan malang, corak dimana lajur atau garis-garisnya melintang searah benang

pakan.

3. Corak cacahan atau kotak-kotak., corak yang terjadi dari persilangan antara corak

lajuran dan corak pakan malang. Menurut Bian S. Djoemena (2000) mengenai nama-

nama corak lurik yang terkenal antara lain:

1. Corak Klenthing Kuning 10. Melati Secontong

2. Sodo Sakler 11. Kembang Bayam

3. Lasem 12. Ketan Ireng

4. Tuluh Watu 13. Dom Dlesep

5. Lompong Keli 14. Loro-pat

6. Kinanthi 15. Jaran Dawuk

7. Kembang Telo 16. Kijing Miring

8. Ketan Ireng 17. Kunang Sekebon

9. Ketan Salak 18. Kembang Mindi

2.1.2 Pengertian Produk Unggulan Daerah

Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan produk yang berupa barang atau jasa

yang dihasilkan oleh usaha kecil dan menengah, koperasi dengan memanfaatkan semua

sumber daya yang dimiliki daerah setempat baik berupa sumber daya alam (bahan baku),

sumber daya manusia (kemampuan masyarakat, penguasaan teknologi, dukungan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

15

infrastruktur, dan kondisi sosial budaya setempat), budaya lokal yang berkembang

dilokasi tertentu.

Produk Unggulan Daerah (PUD) menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9

Tahun 2014 merupakan produk baik berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh

koperasi, usaha skala kecil dan menengah yang potensial untuk dikembangkan dengan

memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki oleh daerah baik sumber daya alam,

sumber daya manusia dan budaya lokal serta mendatangkan pendapatan bagi masyarakat

maupun pemerintah yang diharapkan menjadi kekuatan ekonomi bagi daerah dan

masyarakat setempat sebagai produk yang potensial yang memiliki daya saing, daya jual,

dan daya dorong menuju dan mampu memasuki pasar global. Sedangkan yang disebut

pengembangan adalah upaya yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah daerah dan

masyarakat dalam mengembangkan produk unggulan daerah melalui perencanaan,

pengorganisasian, pembiayaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan.

2.1.2.1 Model pengembangan Produk Unggulan Daerah

Model pengembangan Produk Unggulan Daerah jangka menengah sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan antara lain melalui:

1. Peningkatan kualitas daya tarik PUD

2. Peningkatan kualitas infrastruktur

3. Peningkatan promosi dan investasi PUD

4. Peningkatan kerjasama

5. Peningkatan peran serta masyarakat

6. Peningkatan perlindungan terhadap PUD

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

16

Produk unggulan adalah produk yang potensial dikembangkan pada suatu wilayah

dengan memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya manusia lokal yang berorientasi

pasar dan ramah lingkungan. Sehingga memiliki keunggulan kompetitif dan siap

menghadapi persaingan global.

2.1.2.2 Kriteria produk atau komoditi unggulan

Kriteria produk atau komoditi unggulan itu merupakan hasil usaha masyarakat

pedesaan menurut prof. Dr. Ir. Soemarno, M.S.,

1. Mempunyai daya saing tinggi di pasaran (keunikan, kualitas bagus, harga murah)

2. Memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang potensial dapat di kembangkan

3. Mempunyai nilai tambah tinggi bagi massyarakat pedesaan

4. Secara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat meningkatkan perekonomian

5. Layak didukung oleh modal bantuan atau kredit.

Kriteria produk unggul menurut Unkris Satya Wacana Salatiga adalah komoditi yang

memenuhi persyaratan kecukupan sumber daya lokal, keterkaitan komoditas, posisi

bersaing dan potensi bersaing yaitu komoditas potensial, komoditas andalan, komoditas

unggulan. Dari kriteria memunculkan pengelompokkan komoditas berikut:

1. Komoditas potensial adalah komoditas daerah yang memiliki potensi untuk

berkembang karena keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif terjadi misal karena

kecukupan ketersediaan sumberdaya lokal, teknologi produksi lokal serta sarana dan

prasarana lokal lainnya.

2. Komoditas andalan adalah komoditas potensial yang dapat dipandang dapat

dipersandingkan dengan produk sejenis di daerah lain karena disamping memiliki

keunggulan komparatif juga memiliki efisiensi usaha yang tinggi

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

17

3. Komoditas unggulan adalah komoditas yang memiliki keunggulan kompetitif,

karena telah memenangkan persaingan dengan produk sejenis didaerah lain.

Sebuah produk dikatakan unggul jika memiliki daya saing sehingga mampu untuk

menangkal produk pesaing di pasar domestik dan ataumenembus pasar ekspor

(Sudarsono, 2001).

2.1.3 Pengertian Bisnis Keluarga

Bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan sebagian

anggota keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis. Menurut penelitian yang

dilakukan Andreas dalam Susanto (2007) mengklasifikasikan bisnis keluarga sebagai

perusahaan yang sahamnya minimal 25% dimiliki oleh keluarga tertentu atau jika kurang

25% terdapat anggota keluarga yang mempunyai jabatan pada dewan direksi atau dewan

komisaris perusahaan. Menurut John L. Ward dan Craig E. Arnoff, suatu perusahaan

dinamakan perusahaan keluarga apabila terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang

mengawasi keuangan perusahaan. Menurut Pozza (2007) definisi dari bisnis keluarga

(family businness) bisa dilihat dari:

1. Kontrol ownership dari dua anggota keluarga atau lebih , dari keluarga atau partnership

dari keluarga.

2. Strategi dalam manajemen perusahaan dipengaruhi oleh anggota keluarga baik sebagai

advisor dalam anggota dewan atau menjadi pemegang saham.

3. Lebih peduli pada hubungan keluarga.

Menurut Robert G. Donnelley dalam bukunya “The Fanily Business” suatu

organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila sedikit ada keterlibatan dua generasi

dalam keluarga itu dan mereka mempengaruhi kebijakan perusahaan. Maka definisi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

18

bisnis keluarga merupakan salah satu bentuk bisnis yang melibatkan sebagian anggota

keluarga di dalam kepemilikan atau operasi bisnis.

2.1.3.1 Jenis-jenis bisnis keluarga

Menurut Susanto (2007) ada dua bisnis keluarga antara lain yaitu

1. Family Owned Enterprises (FOE)

Perusahaan dimiliki keluarga akan tetapi dikelola oleh eksekutif profesional dari luar

lingkungan keluarga. Dalam hal ini keluarga berperan sebagai pemilik dan tidak

melibatkan diri dalam operasi dilapangan dan tidak ikut mengendalikan perusahaan

agar supaya pengelolaan perusahaan berjalan secara profesional. Dengan pembagian

peran anggota keluarga dapat mengoptimalkan diri dalam fungsi pengawasan saja.

2. Family Business Enterprises(FBE)

Pada Family Business Enterprises perusahaan yang dimiliki dan dikelola keluarga

pendirinya. Keluarga berperan baik pengelolaan dan kepemilikan dipegang oleh orang

yang sama, posisi penting dalam perusahaan dipegang oleh anggota keluarga.

2.1.3.2 Keuntungan Dan Kendala Bisnis Keluarga

a. Keuntungan Bisnis Keluarga

1. Sangat membantu mengenai kepercayaan dan cara yang bagus untuk mengajak

semua anggota keluarga demi keamanan generasi selanjutnya.

2. Keluarga memiliki kecenderungan untuk tetap bersatu dalam masa-masa sulit

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan bisnis keluarga yaitu

a. Mencampuradukan bisnis dengan urusan pribadi bisa berdampak buruk pada

hubungan keluarga, maka pastikan membuat batasan-batasan yang jelas tentang

bisnis.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

19

b. Pastikan bahwa komunikasi antar keluarga tidak menjadi halangan.

c. Perlakukan bisnis keluarga sebagaimana mestinya.

d. Pastikan bahwa setiap anggota keluarga memiliki peranan yang jelas dalan bisnis.

e. Setiap anggota keluarga diperlakukan secara adil.

f. Berusaha untuk mengembangkan rencana menjalankan bisnis secara bergantian.

g. Sebelum terjun menjalankan usaha seiap anggota keluarga wajib mendapatkan

pengalaman sebelum mereka bergabung.

b. Kendala menjalankan bisnis keluarga

1. Kurangnya profesionalisme dalam anggota keluarga akhirnya muncul mitos “generasi

pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan”.

2. Sering terjadinya konflik dalam bisnis keluarga, suksesi, kompetensi dan budaya dalam

perusahaan keluarga.

3. Ketergantungan terhadap anggota keluarga

2.1.4 Keberlanjutan Bisnis Keluarga (Family Business Sustainability)

2.1.4.1 Pengertian Keberlanjutan Bisnis Keluarga (Family Business Sustainability)

Menurut Marpa (2012:97) sukses pada perusahaan keluarga didefinisikan sebagai

penyerahan tongkat kepemimpinan dari pemilik-pendiri atau pemilik pengelola

(incumbent) kepada seseorang suksesor, baik merupakan anggota keluarga maupun

bukan anggota keluarga yaitu seorang pengelola profesional. Transisi dalam perusahaan

keluarga menyangkut tentang pengalihan kepemilikan, pengalihan manajemen, dan

pengalihan aturan-aturan (governance). Karakteristik yang menentukan kinerja bisnis

keluarga adalah pemilik otoriter, masalah komunikasi dengan saudara, motivasi

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

20

keberhasilan, perbedaan pendapat, kekuasaan dalam pengambilan keputusan dan suksesi

pada generasi kedua dan ketiga.

Keberlanjutan bisnis keluarga merupakan suatu permasalahan yang paling serius,

untuk keberlanjutan maka hal yang penting diperhatikan adalah suksesi kepemimpinan

dari satu generasi kepemilikan kedepan. Menurut penelitian sekitar 30% mentransfer ke

generasi kedua, 10-15% dari generasi kedua ke generasi ketiga (Poza, 2009; Ward, 1987),

dan hanya 4% ke generasi keempat (Poza, 2009), dan melalui survei 77% bisnis keluarga

gagal dan dinyatakan bangkrut setelah kematian pendirinya.

2.1.4.2 Suksesi

Masalah terpenting dalam keberlanjutan usaha keluarga adalah masalah suksesi,

suksesi merupakan bukan satu-satunya penentu kelanggengan bisnis keluarga. Terdapat

tujuh langkah dalam melakukan suksesi bisnis keluarga (Susanto. 2007):

1. Mengevaluasi struktur kepemilikan

2. Mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah suksesi

3. Mengevaluasi keinginan keluarga

4. Mengembangkan proses pemilihan

5. Melatih dan memonitoring penerus masa depan

6. Melakukan aktivitas team building dari keluarga, menciptakan dewan direksi yang

efektif

7. Memasukkan penerus pada saat yang tepat.

Perencanaan suksesi terdiri dari tiga pola yaitu menurut (Susanto. 2007):

1. Planned Succession yang merupakan perencanaan suksesi yang sifatnya terfokus.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

21

2. Informal Planned Succession yaitu perencanaan suksesi yang lebih mengarah pada

pemberian pengalaman.

3. Unplanned Succession dimana pemberian kekuasaan pada generasi selanjutnya

berdasarkan pada keputusan dari pemilik yang bersifat sepihak.

2.1.4.3 Kinerja Bisnis

Salah satu faktor yang dianggap penting terhadap keberlanjutan bisnis keluarga

adalah kinerja bisnis keluarga. Temuan ini disampaikan oleh Tan et al. (2002) yang

mengemukakan bahwa semakin konsisten kinerja perusahaan untuk jangka waktu

tertentu, maka semakin bessar pula peluang keberlanjutannya. Temuan serupa

disampaikan oleh Kausari (2014), dimana perusahaan yang selalu memantau kinerja akan

memiliki posisi unggul dipasar dan mampu mewujudkan keberlanjutan yang baik.

Tabel 2.1

Keterlibatan anggota keluarga

pada perusahaan keluarga:

1. Jumlah anggota keluarga yang

terlibat dalam perusahaan

2. Posisi anggota keluarga dalam

perusahaan keterlibatan anggota

keluarga dalam hal keuangan

Kinerja Bisnis

1. Financial Measure (Pendekatan

tradisional untuk mengukur keberhasilan

organisasi)

2. Market/Customer Permormance

(Mempresentasikan hubungan

organisasi dengan pelanggan)

3. Process Performance (Mencerminkan

efisiensi organisasi dan melihat

perbaikan)

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

22

4. People Development Performance

(Mengakui peran pentik stakeholder)

5. Future Performance (Mengukkur

kesiapan masa depan organisasi).

Sumber: Cruz, Christina, Justo, Rachida, De Castro, Julio o (2012); Kim Y, Gao F.Y

(2013); Shinnar, Rachel S., Cho Seonghee., Rogof, Edward G. (2013); Matlz (2003).

2.1.5 Keberhasilan Usaha

2.1.5.1 Pengertian Keberhasilan Usaha

Pengertian keberhasilan usaha menurut Suyanto (2010: 179), keberhasilan usaha

industri kecil dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kinerja usaha industri kecil dapat

diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang

diharapkan, sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari

berbagai aspek seperti kinerja keuangan dan image perusahaan dan laba usaha yang

berhasil dicapai oleh pengusaha dalam kurun waktu tertentu (Waridah, 1992). Berhasil

atau tidaknya suatu usaha dapat diketahui dari membesarnya skala usaha yng dimilikinya

(Dedi haryadi, 1998).

Keberhasilan usaha identik dengan perkembangan perusahaan, istilah itu diartikan

sebagai suatu proses peningkatan kuantitas dari dimensi perusahaan. Perkembangan

perusahaan adalah prooses dalam pertambahan jumlah karyawan, peningkatan omset

penjualan dan lain- lain (Bienayme dalam Novari, 2002). Menurut Dr. Ir. Eddy Soeryanto

Soegoto, kewirausahaan adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk

menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat dan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

23

menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna untuk orang lain. Dalam berwirausaha

tentu saja untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis dibutuhkan karakteristik wirausaha

dan faktor pendukung keberhasilan wirausaha lainnya.

Menurut Ina Primiana (2009:49) mengemukakan bahwa keberhasilan usaha adalah

permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif, dan tercapainya tujuan

organisasi. Menurut Dwi Riyanti (2003:29) keberhasilan usaha yaitu usaha kecil berhasil

karena wirausaha memiliki otak yang cerdas yaitu kreatif, mengikuti perkembangan

teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif sehingga definisi keberhasilan usaha

adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tuannya dimana keberhasilan tersebut

didapatkan dari wirausaha dan hal tersebut terlihat dari efisiensi proses produksi yang

dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan ekonomis, target perusahaan yang

ditentukan oleh manajer pemilik usaha, peermodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis

usaha atau pengelolaan, kinerja keuangan, serta image perusahaan.

2.1.5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha

Keberhasilan usaha dapat diketahui dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

1. Faktor internal antara lain kualitas sumber daya manusia, struktur organisasi,

sistem manajemen yang digunakan, budaya bisnis, jaringan bisnis dengan pihak

luar, kekuatan modal, tingkat enterpreunership, penguasaan tentang pengelolaan

bisnis.

2. Faktor eksternal dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor pemerintah dan non

pemerintah, faktor pemerintah antara lain yaitu kebijakan pemerintah, otonomi

daerah, tingkat demokrasi, untuk faktor non pemerintah contohnya natara lain

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

24

sistem perekonomian, kultur budaya masyarakat setempat, kondisi infrastruktur,

tingkat pendidikan masyarakat, perburuhan, dan lingkungan global.

Menurut penelitian Luk dalam Suyatno (2010:179) berkaitan dengan faktor penentu

keberhasilan usaha dari hasil penelitiannya menemukan bahwa keberhasilan usaha kecil

ditandai oleh inovasi produk, perilaku mengambil resiko. Menurut Murphy menemukan

bahwa keberhasilan usaha disumbangkan oleh kerja keras, dedikasi, dan komitmen

terhadap pelayanan dan kualitas. Penentu keberhasilan usaha hasil identifikasi penelitian

Luk pada dasarnya adalah cerminan dari kemampuan usaha (pengetahuan, sikap, dan

keterampilan), pengalaman yang relevan, motivasi kerja dan tingkat pendidikan seorang

pengusaha.

2.1.5.3. Dimensi Keberhasilan Usaha

Menurut Samir (2005:33) mengemukakan bahwa indicator dalam mengukur keberhasilan

usaha atau kinerja organisasi yaitu

1. Produktivitas yang diukur melalui perubahan output kepada perubahan di semua

factor (modal dan tenega kerja)

2. Perubahan di tingkat kepegawaian (output, teknologi, modal, mekanisme

penyesuaian dan pengaruh terhadap perubahan status).

3. Rasio finansial (mengurangi biaya pegawai dan meningkatkan nilai tambah

pegawai.

Beberapa indikator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut Henry Faizal Noor

(2007:397) sebagai berikut

1. Laba atau profitabilitas

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

25

Merupakan tujuan dari suatu bisnis, laba usaha merupakan selisih Antara

pendapatan dengan biaya.

2. Produktifitas dan efisiensi

Produktifitas suatu usaha akan menentukan besar kecilnya suatu produksi, hal ini

berpengaruh terhadap penjualan dan menentukan tentang bessar kecilnya

pendapatan, sehingga berpengaruh terhadap besar kecilnya laba yang diperoleh.

3. Daya saing

Suatu kemampuan bersaing dalam menjalankan suatu usaha dalam bersaing

merebut perhatian konsumen dan loyalitas konsumen. Di dalam suatu bisnis bias

dikatakan berhasil apabila dapat mengalahkan para pesaingnya dan dapat

mempertahankan eksistensinya dalam menghadapi pesaing.

4. Kompetensi dan etika usaha

Kompetensi merupakan akumulasi dari suatu pengetahuan, hasil penelitian dan

pengalaman dalam suatu bidangnya sehingga dapat berinovasi dan menunjukan

kereatifitas sesuai dengan tuntutan zaman.

5. Citra baik

Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu trust internal dan trust external.

Trust internal adalah amanah atau trust dari orang yang ada di dalam perusahaan.

Trust external adalah timbulnya rasa amanah atau rasa percaya dari segenap

stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah maupun

masyarakat luas dan para pesaing.

Indikator dari keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28) kriteria untuk

mennetukan keberhasilan usaha:

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

26

1. Jumlah produksi

2. Jumlah pelanggan

3. Perluasan usaha

4. Perluasan daerah pemasaran

5. Perbaikan sarana fisik

6. Pendapat usaha

Indikator keberhasilan usaha menurut Suryana (2003:85) terdiri dari

1. Modal

2. Pendapatan

3. Volume penjualan

4. Output produksi

5. Tenaga kerja

Dilihat dari beberapa pendapat dan pandangan mengenai dimensi keberhasilan usaha

maka yang digunakan dalam penelitian ini menurut pendapat Dwi Riyanti (2003:28)

bahwa dimensi keberhasilan usaha adalah peningkatan dalam akumulasi modal atau

peningkatan modal, jumlah produksi, jumlah pelanggan, perluasan usaha, perluasan

daerah pemasaran, perbaikan sarana fisik, dan pendapat usaha.

2.1.6 Harapan Pelanggan (Customer Expectations)

2.1.6.1 Pengertian Harapan Pelanggan (Customer Expectations)

Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan yang besar dalam evaluasi kualitas

produk (barang dan jasa) dan kepuasan pelanggan. Harapan pelanggan pada dasarnya ada

hubungan yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan pelanggan (Tjiptono,

1997:28).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

27

Harapan pelanggan selalu ada karena empat hal menurut Kertajaya, 2004:223. Terdiri

dari:

1. Individual Need (kebutuhan perseorangan menjadi faktor yang penting)

2. Word of mouth (pelanggan biasa punya harapan tertentu karena cerita orang lain,

cerita orang bias dianggap referensi).

3. Past experience atau pengalaman masa lalu

Jika orang sudah mempunyai pengalan baik di masa lalu maka akan dapat

menerima pelayanan minimal sama dengan yang dulu.

4. External communication (berjanji sesuatu kepada pelanggan dalam rangka

menarik pelanggan).

2.1.6.2 Tingkat Harapan Pelanggan

Zeithaml, L Berry dan Parasuraman mengemukakan pendapat terdapat sepuluh faktor

yang mempengaruhi tingat harapan pelanggan. Menurut David, L, H (2005)

mengemukakan cara untuk mempengaruhi harapan pelanggan terdapat 7 yaitu

1. Menetapkan kebenaran: kepercayaan harus diperoleh dan dipengaruhi oleh orang

lain yang mereka percaya..

2. Mendidik, semakin banyak pelanggan mengetahui semakin baik pula mereka

memahami kompleksitas usaha.

3. Jelaskan (menunjukan pada pengalaman)

4. Lakukan secara pribadi, pelanggan tidak akan mengubah pikiran mereka atau

mengakui kurangnya pengetahuan yang dimiliki didepan umum.

5. Tunjukan pada mereka, biarkan pelanggan nmengalami manfaat dari ide dan saran

sebelum mencoba untuk menjual ide dan saran tersebut.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

28

6. Keseimbangan memberi dan menerima.

7. Harapan semakin lama semakim menguat jika dibiarkan saja, perhatian sedini

mungkin.

2.1.6.3 Faktor-faktor yang menentukan harapan pelanggan

Menurut Zeithaml (1993) melakukan sebuah penelitian khusus dalam sector jasa dan

menemukan bahwa harapan pelanggan terhadap kualitas suatu jasa terbentuk oleh

beberapa factor yaitu:

1. Enduring Service Intensifiers

Merupakan faktor yang memiliki sifat stabil serta mendorong pelanggan untuk

meningkatkan sensitivitasnya terhadap suatu jasa. Pelanggan akan berharap

bahwa dirinya pantas untuk dilayai dengan baik jika pelanggan yang lain dilayani

dengan baik oleh pemberi jasa yang bersangkutan.

2. Personal Needs

Kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang yang mendasar bagi kesejahteraannya

akan sangat menentukan dalam penciptaan harapannya. Kebutuhan tersebut

mencakup kebutuhan fisik, kebutuhan social dan kebutuhan psikologis.

3. Transitory Service Intensifiers

Adalah factor individual yang memiliki sifat sementara (jangka pendek) yang bias

meningkatkan sensitivitas pelanggan atas suatu jasa. Faktor ini mencakup sebagai

berikut:

a. Situasi darurat disaat pelanggan sangat membutuhkan jasa serta

menginginkan perusahaan untuk bias membnatunya, misalnya jasa asuransi

yang menangani kecelakaan lalu lintas.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

29

b. Jasa terakhir yang dipakai oleh pelanggan dan dijadikan sebagai acuan

pelanggan untuk menentukan baik atau tidaknya jasa tersebut.

4. Perceived Service Alternativies

Persepsi yang dimiliki pelanggan atas derajat atau tingkat pelayanan perusahaan

lain yang sejenis. Apabila pelanggan mempunyai beberapa alternative pilihan,

maka harapannya terhadap suatu jasa akan semakin besar pula.

5. Self Perceived Service Roles

Meruoakan persepsi pelanggan mengenai derajat atau tingkat keterlibatannya

dalam mempengaruhi jasa yang diterimanya. Apabila pelanggan terlibat dalam

proses pemberian jasa, lalu jasa yang diterima tidak baik maka pelanggan tidak

bisa sepenuhnya memberikan kesalahan pada sang pemberi jasa.

6. Situtational Factors

Segala kemungkinanyang dapat mempengaruh kinerja jasa dan berada diluar

kendali penyedia jasa itu sendiri.

7. Explicit Service Promises

Pernyataan secara personal ataupun non personal oleh perusahaan mengena

jasanya kepada pelanggan. Pernyataan tersebut bisa berupa perjanjian, iklan

ataupun komunikasi dengan karyawan perusahaan.

8. Implicit Service Promises

Faktor ini mengenai petunjuk yang berhubungan dengan jasa, yang memberikan

kesimpulan bagi pelanggan mengenai jasa yang akan diberikan bagi pelanggan

mengenai jasa yang akan diberikan dan seharusnya diberikan.

9. Word of Mouth (Rekomendasi dari orang lain)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

30

Pernyataan secara personal maupun non personal yang disampaikan oleh orang

lain selain perusahaan kepada pelanggan.

10. Past Experience

Mencakup hal-hal yang diketahui pelanggan dari yang pernah diterimanya dimasa

lalu.

Harapan pelanggan dari waktu ke waktu selalu berkembang seiring dengan banyaknya

informasi yang diterima pelanggan dan juga semakin bertambahnya pengalaman

pelanggan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan.

Lovelock (2007) mengatakan setiap konsumen pasti memiliki harapan dalam membuat

suatu keputusan pembelian, harapan inilah yang memiliki peran besar sebagai standar

perbandingan dalam mengevaluasi kualitas produk tersebut maupun kepuasan konsumen.

Ketika konsumen mendapatkan suatu produk sesuai dengan harapan atau terpenuhinya

harapan pelanggan maka konsumen akan mempertahankan produk yang didapat sehingga

tinggi pula tingkat untuk mewujudkannya. Maka disimpulkan bila semakin besar harapan

pelanggan terpenuhi maka semakin tinggi untuk mewujudkannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Parasuraman, A; Berry, leonard L; Zeithaml, Valarie A

(1991) dengan metode kualitatif harapan pelanggan tentang layanan dikategorikan

menjadi lima diantaranya yaitu:

1. Reliability (keandalan) merupakan kemampuan untuk melakukan layanan sesuai

yang dijanjikann andal dan akurat.

2. Tangibles (nyata) merupakan penampilan fasilitas fisik, peralatan kantor, personel

dan materi komunikasi yang digunakan.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

31

3. Responsiveness (tanggap) merupakan kesediaan untuk membantu pelanggan dan

memberikan layanan yang cepat.

4. Assurance (jaminan) merupakan pengetahuan dan kesopanan karyawan dan

kemampuan mereka untuk menyampaikan kepercayaan dan keyakinan.

5. Empaty (empati) merupupakan rasa peduli, perhatian individual yang diberikan

kepada pelanggan.

Teori harapan pelanggan (Customer Expectations) digunakan dalam penelitian ini

untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan harapan pelanggan, semakin

besar harapan pelanggan Lurik Prasojo terpenuhi maka akan semakin tinggi pula

tingkat untuk mewujudkannya dan pada akhirnya dapat menciptakan suatu kerjasama

antara pengusaha dan pelanggan untuk tetap saling besinergi demi membangun

perekonomian baik lingkungan sekitar maupun nasional dan lurik Prasojo dapat

mempertahankan dan menjaga eksistensi dalam usahanya.

2.1.7 Difusi Inovasi

Teori difusi inovasi muncul pada tahun 1903 oleh Sosiolog Perancis bernama Gabriel

Tarde yang memperkenalkan kpada public Kurva Difusi bentuk S (S-shaped Diffusion

Curve). Kurva ini menjelaskan bahwa suatu inovasi dilakukam oleh seseorang

diperhatikan melalui dimensi waktu. Dalam kurva tersebut terdapat dua sumbu yakni

sumbu yang menjelaskan tingkat adopsi dan sumbu yang menjelaskan dimensi waktu.

Difusi menurut Rogers dalam buku Diffusion of Innovations (1983:10) dijelaskan bahwa:

“Diffution as he process by which an innovation is communicated through certain

channels over time among the members of a social system”. Rogers mendefinisikan

difusi inovasi sebagai proses sosial yang mengkomunikasikan informasi tentang ide baru

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

32

yang dipandang secara subjektif. Makna inovasi perlahan dikembangkan melalui sebuah

proses konstruksi social. Teori difusi inovasi pada esensinya menjelaskan bagaimana

sebuah gagasan dan ide baru dikomunikasikan pada sebuah kultur atau kebudayaan.

Bahwa teori ini berfokus pada bagaimana sebuah gagasan atau ide baru dapat dan

dimungkinkan diadopsi oleh suatu kelompok. Unsur-unsur difusi terdiri dari empat

macam yaitu (1) inovasi, (2) saluran komunikasi, (3) jangka waktu tertentu, (4) anggota

sistem social (Abdillah hanafi, 1981:24). Sesuatu bisa dikatakan inovasi karena

mempunyai karakteristik yaitu (1) keuntungan relative (relative advantages), (2)

kompabilitas (compatibility), (3) kompleksitas (complexity), (4) triabilitas (triability), (5)

observalitas (observability).

Teori difusi inovasi membuktikan bahwa anggota sistem sosial dapat terkena

pengaruh untuk menerima suatu inovasi melalui suatu perantara atau opinion leader.

Apabila terjadi penyampaian informasi inovasi melalui suatu individu-individu tertentu

terlebih dahulu sebagai opinion leader, maka terlihat adanya model two step flow of

communication (komunikasi dua tahap). Opinion leader berperan sebagai dalam

mengkomunikasikan inovasi yang didapat kepada khalayak atau individu lain, model

komunikasi dua tahap ini melibatkan komunikasi interpersonal dan media massa (Onong,

1986:76). Teori ini pada prinsipnya dikenal dengan pemuka pendapat atau disebut dengan

agen perubahan. Penyampaian suatu inovasi kepada anggota system sosial tidak hanya

lewat satu perantara saja melainkan seseorang dapat terkena efek disebarkannya inovasi

secara langsung dari agen perubahan. Model penyampaian dapat melalui dua yaitu model

multi tahap (multi step) dan (multi step of communication) dengan komunikasi dua tahap

(two step flow of communication). Menurut Everett Rogers dan Floyd G. Shoemaker

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

33

(1973) merumuskan teori ini dengan memberikan asumsi bahwa ada empat tahapan

dalam suatu proses difusi inovasi yaitu

1. Pengetahuan : Kesadaran individu akan adanya inovasi dan adanya pemahaman

tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi.

2. Persuasi : Individu membentuk atau memiliki sikap yang menyetejui atau

menolak inovasi tersebut.

3. Keputusan : Individu terlibat dalam aktivitas yang membawa pada suatu

pilihan untuk mengadopsi atau menolak inovasi.

4. Konfirmasi : Individu akan mencari pendapat yang menguatkan keputusan tang

telah diambil, namun dia dapat berubah dari keputusan yang diambil sebelumnya

jika pessan-pessan mengenai inovasi yang diterimanya berlawanan satu dengan

yang lainnya.

Dengan teori difusi inovasi yang sudah diterapkan oleh lurik Prasojo dapat

mengkomunikasikan dengan baik kepada masyarakat atau pelanggan terkait penciptaan

inovasi produk yang dihasilkan dengan berbagai keahlian dan kemampuan sang pengelola

dalam hal mendesaign produk yang dihasilkan dari Lurik Prasojo dengan kreativitas yang

tinggi yang hanya berbahan dasar lurik yang dikombinasikan menghasilkan berbagai

macam barang-barang dengan kualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi

misalnya lurik disulap menjadi barang kebutuhan sehari-hari seperti tas, koper, baju,

sarung bantal, topi dll dan bermacam-macam pernak-pernik dengan ide-ide yang kreatif

sang penerus lurik Prasojo lah Mbak Maharani Setyawan membuat daya tarik pelanggan

semakin meningkat dan mampu menjadi daya tarik para wisatawan baik masyarakat kota

Klaten maupun dari luar Klaten untuk menyambangi pabrik Prasojo maupun melakukan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

34

pemesanan lewat media sosial, dengan mempertahankan dan menomorsatukan kualitas

diharapkan lurik Prasojo dapat mempertahankan eksistensinya hingga generasi ke empat

dan seterusnya.

2.1.8. Resource Based View

Teori Resource Based View (RBV) merupakan teori yang membahas mengenai

sumber daya yang dimiliki perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dapat

mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Menurut Wernerfelt

menjelaskan bahwa menurut pandangan RBV perusahaan akan unggul dalam persaingan

usaha dan mendapatkan kinerja keuangan yang baik dengan cara memiliki, menguasai

dan memanfaatkan sumber asset-aset strategis yang penting (asset berwujud dan tidak

berwujud). Berdasarkan pendekatan RBV, sumber daya atau asset yang telah eksis adalah

bundle dan sumber daya ini mempengaruhi kinerja dengan casual ambiguity. Karena itu

adalah sukar untuk menengarai bagaimana sumber daya secara individual dapat

memberikan kontribusi terhadap keberhasilan usaha tanpa memperhitungkan

interdepensi dengan asset lainnya.

Pandangan RBV bahwa sumber daya yang dimiliki perusahaan jauh lebih penting

daripada struktur industry dalam memperoleh dan mempertahankan keunggulan

kompetitif. Menurut pendekatan ini sumber daya merupakan kunci tertentu akan

memberikan perusahaan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Kunci model RBV

didasarkan atas identifikasi sumber data dasar yang merupakan fondasi utama dalam

menemukan dan mengembangkan kompetitif inti. Ciri-ciri sumber daya yang berharga

dalam perusahaan antara lain

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

35

1. Sumber daya tersebut dapat menambah nilai perusahaan atau value.

2. Langka (rare) idealnya tidak ada pesaing yang memiliki sumber daya yang sama.

3. Sumber daya tersebut sebaiknya sukar ditiru (hard to imitate)

4. Sumber daya tidak harus bernilai, langka, dan sukar ditiru akantetapi perusahaan

juga harus mempunyyai kemampuan dalam memanfaatkannya (ability to

eksploit).

Relevansi teori RBV pada usaha lurik Prasojo, jika suatu perusahaan atau usaha itu

memiliki kekuatan internal yang baik maka usaha tersebut memiliki kekuatan untuk

bersaing dalam menghadapi para pesaing yang ada di pangsa pasar. Jika lurik Prasojo

memiliki sumber daya (resource) yang baik dan kapabilitas (capabilities) yang baik pula

maka lurik Prasojo mampu bersaing menghadapi para pesaing di pangsa pasar yang selalu

tidak menentu akan permintaan yang selalu berubah-ubah di pangsa pasar.

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian terdahulu dimaksudkan untuk menggali informasi tentang ruang penelitian

yang berkaitan dengan penelitian ini.

Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Hasil Penelitian Terdahulu

Judul, Pengarang,Tahun Permasalahan Temuan

Menurut penelitian yang

dilakukan Andreas dalam

Klasifikasi bisnis

keluarga

sebagai perusahaan yang

sahamnya minimal 25%

dimiliki oleh keluarga tertentu

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

36

Susanto (2007) atau jika kurang 25% terdapat

anggota keluarga yang

mempunyai jabatan pada

dewan direksi atau dewan

komisaris perusahaan.

penelitian Luk dalam

Suyatno (2010:179)

faktor penentu

keberhasilan usaha

menemukan bahwa

keberhasilan usaha kecil

ditandai oleh inovasi produk,

perilaku mengambil resiko

Menurut Murphy Faktor penentu

keberhasilan usaha

menemukan bahwa

keberhasilan usaha

disumbangkan oleh kerja

keras, dedikasi, dan komitmen

terhadap pelayanan dan

kualitas.

Tan et al. (2002)

faktor yang dianggap

penting terhadap

keberlanjutan bisnis

keluarga adalah kinerja

bisnis

mengemukakan bahwa

semakin konsisten kinerja

perusahaan untuk jangka

waktu tertentu, maka semakin

besar pula peluang

keberlanjutannya.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

37

Temuan disampaikan oleh

Kausari (2014)

faktor yang dianggap

penting terhadap

keberlanjutan bisnis

Temuannya adalah dimana

perusahaan yang selalu

memantau kinerja akan

memiliki posisi unggul dipasar

dan mampu mewujudkan

keberlanjutan yang baik.

Hasil identifikasi

penelitian Luk

Penentu keberhasilan

usaha

cerminan dari kemampuan

usaha (pengetahuan, sikap,

dan keterampilan),

pengalaman yang relevan,

motivasi kerja dan tingkat

pendidikan seorang

pengusaha.

Penelitian yang dilakukan

oleh Parasuraman, A;

Berry, leonard L;

Zeithaml, Valarie A (1991)

dengan metode kualitatif

Harapan pelanggan

tentang layanan

dikategorikan menjadi

lima

Maka disimpulkan bila

semakin besar harapan

pelanggan terpenuhi maka

semakin tinggi pula tingkat

loyalitas pelanggan.

Menurut Zeithaml (1993)

melakukan sebuah

penelitian khusus dalam

sector jasa

Faktor-faktor yang

menentukan harapan

pelanggan

Menemukan bahwa harapan

pelanggan terhadap kualitas

suatu jasa terbentuk oleh

sepuluh factor antara lain

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 ......12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Literatur 2.1.1 Pengertian Lurik Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal

38

Enduring Service Intensifiers,

personal need, transitory

service intensifiers, perceived

service alternativies, self

perceived service roles,

situtational factors, explicit

service promises, implicit

service promises, word of

mouth (rekomendasi dari

orang lain), past experience

2.3 Alur Penelitian

Bagan 2.1

Alur pembahasan telaah literatur

Bagaimana usaha Lurik Prasojo dalam

keberlangsungan usaha mempertahankan

eksistensinya

Lurik Prasojo

Keberhasilan Lurik Prasojo dalam

mempertahankan eksistensi di tengah

persaingan usaha sejenis di masyarakat

Faktor Keberhasilan menjalankan usaha pada

Lurik Prasojo

Mengungkap Faktor Keberhasilan Usaha pada

Lurik Prasojo