Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
4
BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1 SUMBER DATA
2.1.1 WAWANCARA
Wawancara diadakan dengan sumber yang terkait, yaitu :
1. Ibu Dian Fitriani, S.Psi, kepala HRD dari Rumah Sakit Masjid Agung
Sunda Kelapa
2. Bapak Heri Saliman, SE dan Bapak Dede Sukiman, dari Baitul Maal
Masjid Agung Sunda Kelapa
3. Bapak Kamaludin Somantri, SE, S.Si, sarjana S1 dari UIN Sayarif
Hidayatullah Jakarta Jurusan Dirasat Islamiyah wa al Arabiyah
4. Beberapa sampel target audience untuk mengisi pertanyaan kuisioner.
2.1.2 LITERATUR
1. BEING A GREAT AND SUSTAINABLE HOSPITAL oleh
Rochmanadji Widayat terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama
2. Resep Anti Miskin uang Dijamin al-Qur’an oleh Udin el-Fatih dan Yunus
Hanis Syam terbitan Mutiara Media
3. PADUAN LENGKAP & PRAKTIS ZAKAT DALAM EMPAT
MADHZHAB oleh Dr. Abdullah Nashih ‘Ulwan terbitan Gadika
Pustaka.
4. PADUAN PRAKTIS TENTANG ZAKAT INFAK SEDEKAH oleh
PROF. DR. K.H. DIDIN HAIFIDHUDDIN terbitan GEMA INSANI
5
5. Marketing Syariah oleh Hermawan Kertajaya & Mohammad Syakir Sula
terbitan PT. Mizan Pustaka.
6. Visual Merchandising Attraction oleh Rudy Jusuf Sutiono terbitan PT.
Gramedia Pustaka Utama
7. CLUELESS IN ADVERTISING oleh May Win dan Jim Aitchison
terbitan PT. Bhuana Ilmu Populer
8. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL oleh Yongky Safanayong terbitan
ARTE INTERMEDIA
9. LAYOUT dasar & penerapannya oleh Surianto Rustan, S.Sn terbitan PT.
Gramedia Pustaka Utama
10. TIPOGRAFI dalam desain grafis oleh DANTON SIHOMBING, MFA
terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama
11. Mendesain Logo oleh Surianto Rustan, S.Sn terbitan PT. Gramedia
Pustaka Utama
12. The Little Know-It-All terbitan Die Gestalten Verlag
13. A SMILE IN THE MIND oleh Berly McAlhone & David Struart terbitan
Phaidon Press LTD
14. Universal Principles of Design – 100 ways to enchance usability ,
influence perception, increase appeal, make better design decisions, &
teach through design oleh Wiliam Lidwell terbitan Rockport Publisher,
Inc.
15. Advertising Strategy : creative tactics from the outside / in oleh Jean Tom
Altstie terbitan Grow Sage Publication
6
16. Color Index 2 oleh Jim Crause terbitan HOW BOOKS
17. CUBE COLLECTION : LOGO 2 terbitan Page One Publishing Pte Ltd
2.1.3 MEDIA ONLINE
1. http://www.bm-mask.com/
Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa
2. http://www.okezone.com/
3. http:// www.baznas.or.id/
Badan Amil Zakat Nasional
4. http:// www.actforhumanity.or.id/
Aksi Cepat Tanggap
5. http:// www.dompetdhuafa.or.id/
Dompet Dhuafa Republika
6. http://www.alazharpeduli.com/
Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat
7. e-book mengenai zakat, filsafat Islam, dan ekonomi Syariah.
2.2 DATA PRODUK
2.2.1 RUMAH SEHAT MASJID AGUNG SUNDA KELAPA
Gbr 2.2.1.1 Logo Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa
7
Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa (RS MASK) merupakan sebuah
Lembaga Sosial Masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan bagi
kaum dhuafa secara cuma-cuma. Terletak di gedung berlantai lima sebelah
Masjid Agung Sunda Kelapa – Menteng, Jakarta Pusat. Didirikan pada hari
Jumat tanggal 14 September 2007 (2 Ramadhan 1429 H) yang diresmikan
langsung oleh Presiden Republik Indonesia - Bapak DR. H. Susilo Bambang
Yudhoyono dan dihadiri oleh Wakil Presiden saat itu - Bapak H. M. Yusuf
Kalla. Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa merupakan pelopor dari
Rumah Sehat lainnya yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Visi Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa:
1. Sebagai perintis model pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi
kaum dhuafa.
2. Sebagai Rumah Sehat Rujukan dengan pelayanan yang humanis dan
profesional.
3. Sebagai model dalam pemberdayaan sumber daya serta institusi
kesehatan yang peduli kepada kaum dhuafa.
4. Lebih menekankan aspek preventif dan promotif tanpa meninggalkan
efek kuratif dan rehabilitasi.
Misi Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa:
1. Memberikan pelayanan yang profesional dan komperehensif yang
dikhususkan bagi dhuafa.
2. Meningkatkan derajat kesehatan bagi kaum dhuafa.
8
3. Memperluas cakupan pelayanan kesehatan dengan membentuk satelit.
4. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang
kesehatan.
5. Bekerjasama dengan Pemerintah dan NGO dalam Program Kesehatan
Masyarakat.
Motto Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa:
“Memberikan pelayanan kepada kaum dhuafa secara humanis dan
profesional”.
Dana operasional untuk pelayanan tersebut didapatkan dari zakat, infak dan
shodaqoh yang sepenuhnya berasal dari Baznas dan juga sebagian dana
Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa. Karena itu, Rumah Sehat Masjid
Agung Sunda Kelapa mempunyai sistem keanggotaan yang didapatkan
dengan mengisi formulir yang tersedia dan melampirkan fotokopi Kartu
Keluarga, Kartu Tanda Penduduk juga Surat Keterangan Tidak Mampu.
Dilanjutkan dengan survey dan wawancara untuk memastikan bahwa pasien
yang berobat dan dilayani adalah masyarakat miskin.
9
Berikut ini adalah struktur organisasi Rumah Sehat Masjid Agung
Sunda Kelapa:
Gbr 2.2.1.2 Struktur Organisasi Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa
Jumlah staf Rumah Sehat Masjid Agung Suinda Kelapa:
No Jabatan Status Jumlah (Orang)
1 Direktur Kontrak 1
2 Kepala Bidang Kontrak 3
3 Surveyor Kontrak 1
4 Resepsionis Kontrak 2
5 Office Boy Kontrak 4
6 Dokter Umum Honorer 7
7 Dokter Gigi Honorer 1
8 Perawat Gigi Kontrak 1
10
No Jabatan Status Jumlah (Orang)
9 Perawat Kontrak 13
10 Bidan Kontrak 4
11 Farmasi Kontrak 2
12 Analis Lab Honorer 1
Total Karyawan 40
Berikut ini adalah kegiatan pelayanan dalam gedung Rumah Sehat
Masjid Agung Sunda Kelapa:
a. Poli Umum
Beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Terdapat 9
dokter umum dan 4 orang perawat, dengan jadwal dinas 3 shift per hari.
Pelayanan yang tersedia adalah pelayanan kesehatan dasar bagi anak dan
dewasa.
b. Unit Gawat Darurat (UGD)
Beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, sesuai dengan
jadwal Poli Umum.
c. Poli Gigi dan Mulut
Beroperasi 4 hari selama 1 minggu, setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan
Sabtu, dengan 2 orang dokter gigi dibantu dengan 1 orang perawat gigi.
d. Layanan Dokter Spesialis
Terdapat 8 bidang spesialisasi, yakni :
11
Spesialis Reumatologi Prof. DR. Dr. Harry Isbagio, SpPD-KR, KGer
Spesialis Geriatri DR. Dr. Nina Kemala Sari, SpPD-KGer
Spesialis Penyakit
Dalam
Dr. Agung, SpPD
Spesialis Saraf Dr. Kemal Imran, SpS
Spesialis THT Dr. Tri Juda Airlangga, SpTHT
Dr. Heditya Damayanti, SpTHT
Spesialis Kebidanan
dan Kandungan
Dr. Med. M. J. Josoprawiro, SpOG(K)
Dr. Dwi Santy Kusumaningsih, SpOG
Dr. Nana Agustina, SpOG
Spesialis Bedah Dr. Andoko P, SpB
Spesialis Jiwa Dr. Wierianto Prasodjo, SpKJ
Spesialis Mata Dr. Virna, SpM
Jadwal praktek Dokter Spesialis menyesuaikan dengan jadwal dari
masing-masing dokter.
e. Konsultasi Psikologi
Jadwal konsultasi disesuaikan dengan kesiapan waktu dari Psikolog (on
call).
f. Poli Kebidanan
Beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Terdapat 4 orang bidan,
dengan jadwal dinas 3 shift per hari. Pelayanan yang diberikan meliputi :
pemeriksaan kehamilan / Antenatal Care (ANC), Keluarga Berencana
12
(KB), imunisasi pada anak, konsultasi bidan dan pertolongan persalinan
normal.
Fasilitasnya meliputi kardiotokografi (CTG) dan Doppler. Terdapat pula
fasilitas ultrasonografi (USG) yang saat ini sedang dalam kondisi rusak
sehingga tidak dapat dipergunakan. Bila pendirian Rumah Bersalin
Terpadu (RBT) di Bekasi yang telah direncanakan telah berjalan, maka
Poli Kebidanan ini akan secara otomatis dipindahkan.
g. Unit Farmasi
Beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 – 20.00 WIB, dengan 1 orang
apoteker dan 1 orang Asisten Apoteker (AA) yang bekerja secara shift.
h. Unit Laboratorium
Beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 – 16.00 WIB kecuali Sabtu, pukul
08.00 – 12.00 WIB, dengan 2 orang analis lab. Meliputi pemeriksaan
hematologi, kimia darah, urin dan mikroskopik / dahak.
i. Radiologi
Rumah Sakit Masjid Agung Sunda Kelapa belum memiliki alat Rontgent
sendiri. Dalam pelayanannya untuk pasien, Rumah Sakit Masjud Agung
Sunda Kelapa bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Menteng dan
Puskesmas Kecamatan Setiabudi.
j. Pelayanan Ambulan
Saat ini Rumah Sakit Masjid Agung Sunda Kelapa sudah memiliki 2
mobil ambulans yang dapat dimanfaatkan untuk pasien dengan jam kerja
24 jam.
13
Program luar gedung Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa:
a. Program Pondok Sehat Terpadu (PST)
Program ini berbentuk kegiatan preventif, promotif dan kuratif pada
daerah binaan (daerah kumuh dan miskin). Pelayanan ini dilakukan
secara periodik dan berkesinambungan.
Saat ini Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa memiliki 3 daerah
binaan, yaitu :
1. Pondok Sehat Terpadu (PST) Al-Ikhlas, Pulogebang, Cakung, Jakarta
Timur.
Dengan bentuk Pemeriksaan Kesehatan bagi ibu hamil serta
penanggulangan gizi buruk bagi bayi dan balita dengan pemberian
multivitamin dan makanan tambahan (bubur, susu, biskuit). Program
ini sudah berjalan sejak Maret 2008.
2. Pondok Sehat terpadu (PST) Al-Huda, Menteng Anyer, Jakarta Pusat.
Telah berjalan sejak April 2009. Berawal dari pelayanan pengobatan
(kuratif), dan mulai bulan November 2009 akan diganti dengan
program Pondok Gizi Terpadu (PGT) yang berfokus pada pencegahan
gizi buruk pada bayi dan balita.
3. Pondok Sehat Terpadu (PST) AL-Hidayah, Pamulang Permai,
Tanggerang.
Dimulai sejak tanggal 25 Maret 2008 dan sampai saat ini masih
berjalan dengan program kuratif bagi masyarakat tidak mampu.
14
b. Bakti Sosial
Merupakan kegiatan pengobatan masal bagi penduduk miskin yang
tinggal di pinggir Jakarta. Umumnya kegiatan ini dilaksanakan
bekerjasama dengan mitra kerja dari Instansi swasta. Berikut ini adalah
kegiatan yang telah berlangsung :
1. 25 Maret 2008, di daerah Pamulang dengan jumlah pasien 200 orang.
2. 31 Januari 2009, di daerah Pulogebang dengan jumlah pasien 241
orang.
3. 11 April 2009, Bakti Sosial Operasi Katarak di Rumah Sehat Masjid
Agung Sunda Kelapa dengan 17 orang pasien.
4. 18 April 2009, di daerah Menteng Anyer dengan jumlah pasien 220
orang.
c. Khitanan Masal
Aktifitas ini dilakukan bekerjasama dengan mitra kerja dari swasta.
Berikut aktifitas khitanan masal yang telah dilakukan Rumah Sehat
Masjid Agung Sunda Kelapa :
- ESQ 156, tanggal 20 Juni 2008 sebanyak 135 anak.
- Hotel The Sultan, tanggal 2 Juli 2008 sebanyak 98 anak.
- Alumni SMA 70, tanggal 6 Juli 2008 sebanyak 51 anak.
- PPA (Bandung), tanggal 6 Juli 2008 sebanyak 189 anak.
- PPA (Lampung), tanggal 7 Juli 2008 sebanyak 198 anak.
- PPA (Medan), tanggal 8 Juli 2008 sebanyak 155 anak.
- PPA (Surabaya), tanggal 10 Juli 2008 sebanyak 64 anak.
- PPA (Jakarta), tanggal 10 Juli 2008, sebanyak 89 anak.
15
- Tugu Mandiri, tanggal 20 Juni 2009 sebanyak 46 anak.
- Hotel The Sultan, tanggal 30 Juni 2009 sebanyak 74 anak.
- Club Jantung, tanggal 4 Juli 2009 sebanyak 70 anak.
- Asuransi Takaful, tanggal 5 Juli 2009 sebanyak 33 anak.
- Graha ESQ 156, tanggal 7 Juli 2009 sebanyak 72 anak.
d. Siaga Bencana
Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa sudah 3 kali melakukan aksi
Siaga Bencana, baik di Jakarta maupun di propinsi lain dengan
membantu pengobatan dan obat-obatnya.
1. Bencana Alam Situ Gintung, Tanggerang
2. Kebakaran Kecamatan Penjaringan, Jakarta
3. Bencana Alam Gempa Bumi, Sumatra Barat
2.2.2 BAITUL MAAL MASJID AGUNG SUNDA KELAPA
Gbr 2.2.2.1 Logo Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa
Baitul Masjid Agung Sunda Kelapa ini didirikan berkesinambungan dengan
didirikannya Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa. Ditujukan untuk
menunjang dana operasional Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa.
Baitul Maal ini merupakan Lembaga Amin Zakat (LAZ) dana sosial
kemanusiaan untuk masyarakat umum. Dana yang dicari LAZ ini adalah
16
berupa zakat, infak / sedekah dan wakaf (baik tunai maupun berupa peralatan
medis).
Visi Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa:
Menjadi Lembaga Amin Zakat (LAZ) yang terpercaya.
Misi Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat
miskin.
2. Melayani masyarakat di bidang pendidikan, khususnya bagi anak-anak
kurang mampu.
3. Melayani masyarakat secara umum, misalnya memberikan biaya mudik
bagi kaum dhuafa.
Struktur organisasi Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa:
1. Ketua – Bapak Heri Saliman, S.E.
2. Program dan Media – Bapak Dede Sukiman
3. Penghimpunan Dana – Ibu Mira Delia
4. Bendahara (singgah) – Anifa Basra
Sistem keuangan Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa ini adalah
dengan mengkoordinasi uang yang masuk, yang dipegang oleh Bendahara
Masjid Agung Sunda Kelapa. Sedangkan Baitul Maal ini sendiri bertugas
mencari dana, juga mengeluarkan dana untuk melayani kaum dhuafa. Semua
keluar masuknya biaya tersebut diatur dengan sistem kuitansi bernomor (cek
dengan nomor sebagai keterangan), dengan tujuan agar dimungkinkan tidak
17
terjadinya kesalahan dalam transaksi, sehingga laporan keuangan menjadi
rapi.
Untuk saat ini, Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa sedang dalam
proses menjadi salah satu Unit Pelayanan Zakat (UPZ) dari Baznas. Sehingga
Baitul Maal akan berada di bawah Baznas dan berkesinambungan dalam
pendanaan Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa.
2.2.3 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
Gbr 2.2.3.1 Logo BAZNAS
Baznas merupakan Badan Amil Zakat Nasional yang dibentuk berdasarkan
Keputusan Presiden No. 8 tahun 2001, tanggal 17 Januari 2001.
Landasan Syar'i Berdirinya BAZNAS:
1. QS At Taubah : 103 "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat kamu membersihkan dan mensucikan mereka. Sesungguhnya doa
kamu menjadi ketenteraman jiwa mereka. Dan Allah Mendengar lagi
Maha Mengetahui." Jumhur ulama menyatakan bahwa yang berhak
melakukan pengambilan sebagaimana kata "Ambillah" yang tercantum
pada ayat tersebut adalah pemerintah. " Dari Ibnu Umar, semoga Allah
meridlai keduanya. Ia berkata : Serahkanlah sedekah kamu sekalian pada
18
orang yang dijadikan Allah sebagai penguasa urusan kamu sekalian (HR
Baihaqi).
2. QS At Taubah : 60 "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, amil, para muallaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang untuk jalan
Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.
Tugas pokok BAZNAS adalah merealisasikan misi BAZNAS yaitu :
1. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat.
2. Mengarahkan masyarakat mencapai kesejahteraan baik fisik maupun non
fisik melalui pendayagunaan zakat
3. Meningkatkan status mustahik menjadi muzakki melalui pemulihan,
peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan ekonomi masyarakat.
4. Mengembangkan budaya "memberi lebih baik dari menerima" di
kalangan mustahik.
5. Mengembangkan manajemen yang amanah, profesional dan transparan
dalam mengelola zakat.
6. Menjangkau muzakki dan mustahik seluas-luasnya.
7. Memperkuat jaringan antar organisasi pengelola zakat. Sebagai Badan
Amil Zakat, kegiatan pokok BAZNAS adalah menghimpun ZIS dari
muzakki dan menyalurkan ZIS kepada mustahik yang berhak menerima
sesuai ketentuan agama.
19
Struktur Organisasi Badan Pengurus Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS ) periode tahun 2008 – 2011:
Nama Jabatan
Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc Ketua Umum
Laksda (Purn) H. Husein Ibrahim, MBA Ketua Bidang Program
dr. H. Naharus Surur. M. Ked. Ketua Bidang Jaringan
drh. Emmy Hamidiyah, M.Si Sekretaris Umum
M. Fuad Nasar. S.sos Wakil Sekretaris
Hj. Isye S. Latief Bendahara Umum
Teten Kustiawan, SE, Ak Wakil Bendahara
Dr. Siti Chalimah Fajriyah, SE., Akt., MM
Bakhtiar Rakhman, SE
Drs. H. Mohammad Siddik Kertapati, MA
Divisi Pengumpulan
Drs. H. Abd Rahman Anwar
Abdullah Hasyim, MA, MBA
Drs. Syahrullah Iskandar, MA
Divisi Pendistribusian
Taufik Hidayat, M. Ec
L.I.A Muzaffar Daud
Drs. Mas'ud Halimi, MA
Divisi Pendayagunaan
Dr. Setiawan Budi Utomo, Lc
Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf
Dra. Hj. Elvi Hudriyah, MA
Divisi Pengembangan
20
Nama Jabatan
H. Muchtar Zarkasyi, SH Ketua Dewan Pertimbangan
Prof. Dr. Nasrun Haroen, MA Sekretaris Dewan Pertimbangan
Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
Drs. H. Djamal Doa
Prof. Dr. Hj. Huzaemah T Yanggo, MA
Drs. H. Mubarok
Drs. H. Amidhan
Anggota Dewan Pertimbangan
Drs. H. Achmad Subianto, MBA Ketua Komisi Pengawas
Drs. H. Tulus Sekretaris Komisi Pengawas
Drs. H. Mundzir Suparta, MA
Drs. H. Basri Barmanda, M.BA
Prof. Dr. H. Artani Hasbi
Drs. KH. Masrur Ainin Najih
H. Iskandar Zulkarnain, SE
Anggota Komisi Pengawas
Mitra BAZNAS:
1. Unit Pelayanan Zakat (UPZ)
2. Unit Saluran Zakat (USZ)
3. Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Propinsi
4. Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kabupaten
BAZNAS menghimpun dana dari Konter BAZNAS yang disediakan pada
beberapa tempat.
21
Dalam usianya yang relatif muda, di tengah kendala yang dihadapi
BAZNAS dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Pengumpulan dan
pendayagunaan ZIS yang dilakukan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Penghimpunan ZIS BAZNAS dan Jaringan BAZNAS tahun 2002-2007:
N
o
Nama
Lembaga
Penerimaan ZIS (dalam ribuan rupiah)
2002 2003 2004 2005 2006 2007
1 Konter
BAZNAS
921.048 2.700.073 3.322.092 31.406.810 20.026.660 14.592.016
2 UPZ
BAZNAS *
- - - - 8.289.356 12.308.613
3 BAZDA
Prov*
11.589.000 14.177.504 18.412.132 30.301.714 114.406.553 102.629.312
4 LAZ * 55.680.209 68.405.946 128.354.888
233.986.019 230.613.161 219.412.453
Total 68.391.097 85.283.523 150.089.112 295.592.403 373.173.447 361.333.307
2.3 DATA PROGRAM
2.3.1 RUMAH SEHAT MASJID AGUNG SUNDA KELAPA
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sehat Masjid Agung Sunda
Kelapa serta memperluas jangkauan kerja, maka dilakukan beberapa program
pengembangan. Program ini selalu bekerjasama dengan Instansi yang
memiliki keterkaitan dengan kesehatan.
Berikut ini beberapa program pengembangan yang telah dan akan dilakukan.
22
1. Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(FKUI) Internasional Class dalam bentuk kerja lapangan bagi para
mahasiswa kedokteran. Kerjasama ini merupakan langkah awal bagi
Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa untuk dapat bekerjasama
dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto
Mangunkusumo, Jakarta. Kerjasama ini sudah berjalan sejak bulan Juli
2009.
2. Siaran radio untuk menyebarkan informasi tentang kesehatan
kepada masyarakat luas. Dilakukan kerjasama dengan beberapa stasiun
radio, seperti 95.5 RAS FM, Radio Sabili dan Global Radio. Siaran ini
dilakukan secara on air sehingga masyarakat dapat berinteraksi langsung
dengan narasumber dari Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa.
Program ini selain memberikan pengetahan tentang kesehatan juga
memperkenalkan Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa kepada
masyarakat luas.
3. Rencana Pembukaan Kamar Operasi Katarak.
Sumbangan dana cash sebesar Rp. 100.000.000,- dari Presiden Bapak
DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono akan dimanfaatkan untuk pembelian
alat operasi katarak. Diharapkan dengan adanya kamar operasi katarak
ini, masyarakat dhuafa yang memiliki penyakit katarak dapat dioperasi
secara gratis dan mereka dapat melihat kembali untuk beraktifitas,
bekerja ataupun beribadah.
4. Kerjasama dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM). Akan
dibuka unit perawatan “rawat singgah” di lantai 4 dan 5, sejumlah sekitar
23
50 tempat tidur, dimana koordinasi dengan RSCM saat ini makin intensif.
Adapun mengenai kelengkapan sarana prasarana sudah dipersiapkan
dalam bentuk proposal yang telah diajukan kepada BAZNAS dari bulan
Juli 2009.
5. Rencana Pendirian TB Center di Rumah Sehat Masjid Agung Sunda
Kelapa.
Selepas pelatihan mengenai Program Pemberantasan Penyakit
Tuberkulosia (TB) yang diadakan oleh LKC bekerjasama dengan Global
Funds for AIDS Tuberkulosis dan Malaria (GF ATM) bagi dokter,
perawat analis laboratorium di Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa
merencanakan akan didirikan TB Center. Hal ini ditujukan mengingat
banyak masyarakat dhuafa yang menderita penyakit TB sehingga mereka
tidak dapat melakukan aktifitas dalam bekerja.
6. Rencana Pembukaan Rumah Bersalin Terpadu (RBT) di Bekasi.
Pada bulan Oktober 2009, survey lokasi rencana RBT di Bekasi telah
dilakukan. Proposal lengkap pendiriannya akan disampaikan awal
November kepada Baznas. Diharapkan akan segera terealisasi.
Selain itu terdapat pula CD interaktif film untuk mengenalkan Rumah Sehat
Masjid Agung sunda Kelapa ini ke masyarakat.
Dalam dua tahun memberikan pelayanan, Rumah Sehat Sunda Kelapa
mempunyai satu kendala utama. Hal ini berkaitan dengan sulitnya ijin rawat
inap bagi penyakit-penyakit sederhana sehingga beberapa pasien terpaksa
harus dirujuk ke rumah sakit dan sebagian lagi terpaksa harus pulang karena
24
keterbatasan biaya. Kendala yang lain adalah hal yang bersifat teknis dalam
operasional sehari-hari, seperti keterbatasan beberapa alat medis yang
harganya cukup mahal, maupun penunjang non-medis seperti sistem
generator dan lain sebagainya.
Hal tersebut akan teratasi dengan adanya dukungan dan komitmen kuat dari
Baznas demi memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa.
2.3.2 BAITUL MAAL MASJID AGUNG SUNDA KELAPA
Kampanye yang dilakukan Baitu Maal Masjid Agung Sunda Kelapa:
1. Proposal ke perusahaan-perusahaan ataupun lembaga-lembaga yang ada.
2. Iklan (baik web, spanduk, brosur, maupun surat undangan langsung
pertiga bulan) yang ditujukan untuk ke perseorangan maupun lembaga-
lembaga.
Cara menyumbangkan dana untuk Baitul Maal Masjid Agung Sunda
Kelapa:
1. Mengirim langsung ke Kantor Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa
2. Layanan Jemput Ziswaf dari pengurus Baitul Maal.
3. Transfer Rekening Donasi ke BNI Syari’ah, Mandiri, Bank Mega
Syari’ah, atas nama MASJID AGUNG SUNDA KELAPA.
Seperdelapan dari dana yang didapatkan tersebut, digunakan untuk biaya
operasional Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa. Angka tersebut
25
berasal dari hitungan amil (hitungan Islam yang baku). Dana tersebut
digunakan untuk promosi kampanye penggalangan dana dan honor petugas.
Sedangkan tujuh per delapan biaya lainnya digunakan untuk program-
program yang dilakukan sebagai berikut:
1. Pemberian pengobatan gratis pada Rumah Sehat Masjid Agung Sunda
Kelapa.
2. Pembinaan para Muallaf yang sibina oleh Masjid Agung Sunda Kelapa.
Hingga saat ini sudah terdapat 15.460 jiwa.
3. Bantuan Musafir.
4. Pendidikan Anak Yatim Dhuafa, pemberian beasiswa setiap bulan baik
dari SD sampai dengan SMA yang kurang lebih berjumlah 250 anak.
5. Santunan Fakir Miskin yang dilaksanakan setiap tahunnya sekitar kurang
lebih 1060 jiwa.
2.3.3 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
1. INDONESIA CERDAS – Mencerdaskan Umat Dengan Zakat
Data BPS menunjukkan bahwa angka pengangguran terbuka (2006)
sebesar 25,47 persen dan angka setengah pengangguran 30 juta jiwa.
Lebih dari itu, angka kepesertaan pendidikan cenderung terlihat
memburuk. Maka BAZNAS merancang program pengembangan
pendidikan.
26
a. Pembinaan SDM Strategis
Program beastudy dengan tujuan melahirkan lulusan sarjana yang
memiliki wawasan kebangsaan dengan prioritas utama
kepemimpinan. Bekerjasama dengan mitra PPSDMS Nurul Fikri,
program ini telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa-
mahasiswa terbaik di perguruan tinggi negeri di Indonesia. Tahun
2008 program ini telah memasuki periode ke-3 dan meluluskan
peserta baru yang diantaranya berasal dari Universitas yang ternama.
b. Satu Keluarga Satu Sarjana
Program beastudy mahasiswa berprestasi di kampus negeri di seluruh
Indonesia. Sesuai namanya program ini mengutamakan mahasiswa
yang berasal dari keluarga tidak mampu tanpa sarjana. Beastudy
SKSS membiayai mahasiswa lulus sarjana dengan beasiswa ikatan
dinas kepada setiap penerima untuk menjadi pelopor pemberdayaan
masyarakat di desanya.
Tujuannya :
1. Memberikan kesempatan pendidikan untuk meraih pendidikan
tertinggi kepada mahasiswa yang berprestasi yang tergolong
keluarga pra sejahtera.
2. Menciptakan sarjana pedesaan yang mampu membangun
daerahnya.
27
c. Dana Infaq Abadi Anak Negeri (DINNAR)
Program beasiswa berprestasi bagi siswa SD - SMU di seluruh
Indonesia dengan sistem penyaluran dana infaq dari masyarakat
yang dikelola secara syariah. Bagi hasil disalurkan untuk mendanai
beasiswa bagi pelajar tidak mampu.
Tujuannya :
1. Membantu kelanjutan pendidikan pelajar tidak mampu.
2. Menjamin ketersediaan dana bagi beasiswa dalam jumlah yang
cukup dan jangka panjang.
3. Membantu muzakki mendapatkan "amal jariah" selama dana
yang diinfaqkan dikelola dan memberikan manfaat /
keuntungan.
d. Mobil dan Motor Pintar
Mobil dan motor yang dipergunakan untuk perpustakaan keliling
yang memberikan kesempatan bagi pelajar untuk menikmati buku-
buku pelajar dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya, juga difasilitasi
dengan media audio visual. Program ini diperuntukan untuk
menjangkau daerah sulit akses pendidikan dan media pembelajaran.
Lokasi program : Aceh, Lombok Mataram, Pulau Adhonara NTT
Tujuannya :
1. Membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Memberikan sarana belajar kepada semua anak bangsa terutama
anak-anak yang berada di wilayah / daerah terpencil.
28
3. Media kepedulian donatur baik lembaga maupun perorang.
e. Pelatihan Kewirausahaan
Program pendidikan non formal yang memberikan keterampilan
kepada setiap pesertanya agar siap memasuki dunia kerja atau
membangun usaha mandiri. Program ini bekerjasama dengan
beberapa pihak terkait baik pemerintah daerah maupun kalangan
swasta. Sistem program ini adalah mengedepankan kualitas lulusan
sehingga memilki kelayakan sebagai mitra usaha.
Tujuannya :
1. Mengurangi penganguran.
2. Membantu kaum dhuafa agar memilki keterampilan siap kerja.
3. Membantu lulusan agar dapat bekerja pada bidang yang di kuasai.
4. Membantu lulusan agar mampu memeliki usaha mandiri dangan
system bapak angkat.
5. Membantu kalangan dunia usaha mendapatkan SDM yang
memeliki keterampilan yang di butuhkan.
Materi :
1. Pelatihan Keterampilan Kerja.
2. Pelatihan Wirausaha.
3. Magang kerja.
4. Pemodalan.
5. Pendampingan.
29
2. INDONESIA MAKMUR – Membangun Umat Dengan Zakat
a. Baznas Central Ternak
Setiap tahun Indonesia mengimpor sapi hidup sebanyak 450 ribu ekor
dari Australia. Produksi dalam negeri belum mampu memenuhi
kebutuhan konsumsi produk peternakan. Saat ini konsumsi protein
hewani penduduk Indonesia masih sangat rendah yakni dibandingkan
dengan konsumsi protein hewani masyarakat dunia. Dengan kondisi
tersebut sangatlah tepat Baznas dalam program pendayagunaan ZIS
mengembangkan program yang berbasis pada peternakan-peternakan
rakyat. BAZNAS SENTRAL TERNAK TERPADU memiliki dua
program yaitu Sentral Ternak dan Desa Ternak Makmur.
Tujuan :
1. Memfasilitasi peternak-peternak gurem dan peternak yang
tergolong mustahik di wilayah cimande untuk mencapai
pengembangan peternak modern.
2. Sebagai wadah pusat training peternak untuk pengembangan
kepada peternak berbasis comitee development.
3. Menciptakan lumbung ternak di daerah.
4. Memberikan lapangan kerja dan Penyerapan tenaga kerja secara
optimal.
b. Desa Ternak Makmur
Program pendampingan kelompok peternak potensial dengan sistem
dana bergulir untuk mengembangakan potensi ternak wilayah. Sesuai
30
namanya, program ini mendampingi peternak memiliki kemampuan
berternak yang baik dan mengarahkan peternak untuk memberikan
kontribusi dan partisipasi pada pembangunan desa sasaran.
Tujuan :
1. Mengembangkan potensi ternak daerah.
2. Dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi peternak.
3. Melatih perternak dalam tanggung jawab sosial.
4. Dapat membangun jaringan usaha di pedesaan.
Lokasi Jenis Ternak
DTM. Mataram Nusa Tenggara Barat
Jl. Penas IX, Tengak Cemare Dasan Geres Kec.
Gerung
Kab. Lombok Barat NTB
Kambing
Domba
DTM Lembata Nusa Tenggara Timur
Maumere Sikka NTT
Kambing
Lokasi Jenis Ternak
DTM Cililin Jawa Barat Kambing
DTM Payakumbuh, Sumatera Barat Ayam
c. Lapak Sampah Terpadu
Program pemberdayaan pemulung sampah dengan prinsip
penampungan dan pengelolaan sampah anorganik. Program ini
berlokasi di desa Cililin kabupaten Bandung Jawa Barat. Program
31
dengan sistem pembentukan kelompok pemulung dan pencacah
sampah itu telah sukses dan terbukti meningkatkan kualitas hidup
pemulung. Saat ini telah dibentuk 325 kelompok pemulung dengan
tingkat pendapatan yang meningkat 100 %.
Tujuan :
1. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
2. Mengembangkan potensi ekonomi dan kebersihan daerah.
3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi masyarakat dalam usaha
daur ulang sampah anorganik.
4. Untuk mengurangi tingkat pencemaran sampah.
5. Untuk membangun jaringan usaha masyarakat.
d. Lumbung Tani Organik
Gerakan pertanian organik yang mengajak untuk kembali pada
keseimbangan alam. Menerapkan pertanian yang alami tanpa
penggunaan asupan kimia semakin berkembang. Setelah muncul
persoalan dampak lingkungan akibat penggunaan bahan kimia di
bidang pertanian, teknologi PO (Pupuk Organik) yang akrab
lingkungan dan menghasilkan pangan yang sehat mulai diperhatikan
lagi. Program ini mempunyai sistem dana bergulir dan pendampingan
program. Program ini berlokasi di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat, dengan jenis komoditas Beras Organik.
Tujuan :
1. Menghasilkan pangan yang sehat, bebas dari residu obat-obatan
dan zat-zat kimia yang mematikan
32
2. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani dalam rangka
pengelolaan SDA ramah lingkungan
3. Meningkatkan taraf hidup petani yang sebagian besar adalah
dhuafa.
4. Dengan bantuan modal bergulir dan pendampingan program maka
tercipta kelompok tani mandiri.
e. Pemberdayaan Kampung Nelayan Makmur
Potensi perikanan di republik ini sungguh sangat besar. Sebagian
besar pulau-pulau di Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam
yang sangat besar dan potensial untuk pembangunan ekonomi.
Namun potensi tersebut sampai saat ini belum dimanfaatkan secara
optimal untuk kesejahteraan rakyat. Program mengembangkan multi
potensi baik potensi ekonomi maupun potensi lainnya.
Tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan nelayan dan masyarakat dalam
memaksimalkan potensi diri dan lingkungannya.
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan nelayan kegiatan
pengembangan potensi laut berbasis pada potensi laut wilayah.
Program Lokasi
PKN Indramayu
Da’i Mandiri dan Koperasi Nelayan
Indramayu
PKN Cirebon
Budidaya Kerang Hijau dan Rumput Laut
Cirebon
33
Program Lokasi
PKN Maluku Utara
Bagan Apung, Da’i Mandiri
Maluku Utara
PKN NTT
Kapal Penangkap Ikan
Pulau Adhonara
f. Pemberdayaan Perempuan
Program peningkatan kualitas perempuan yang terfokus pada 3 issue,
yaitu pemberdayaan perempuan melalui kegiatan ekonomi produktif,
pemberdayaan perempuan melalui kegiatan kesehatan dan
pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pendidikan.
Tujuan :
1. memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat bawah baik pada
tingkat praktis maupun strategis.
2. meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya perempuan untuk
menjaga kesehatan sehingga dapat menurunkan angka kematian
ibu, kematian bayi; infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit
menular.
3. Meningkatkan kualitas SDM Perempuan.
Program Lokasi
Koperasi Perempuan Jakarta
Home Industri kecap Indramayu
Home Industri Sandal Indramayu
34
Program Lokasi
Home Insudtri Kerajinan Kayu Indramayu
3. INDONESIA PEDULI – Memberdayakan Umat Dengan Zakat
Indonesia Peduli adalah Program Bantuan kepadas individu atau lembaga
untuk memenuhi kebutuhan hidup sesaat atau bantuan kepada masyarakat
yang tertimpa musibah bencana sesegera mungkin. Jaringan Program
Indonesia Peduli melalui pembentuk Unit Salur Zakat atau Jaringan
Relawan Indonesia (JARI) yang merupakan wakil dari Badan Amil Zakat
Daerah ( BAZDA ), LAZDA, LSM yang memilki komitmen
kemanusiaan.
a. Unit Salur Zakat
Program pembentukan unit penyaluran dana ZIS dalam bentuk
penyaluran karitas (penyaluran dana langsung dalam bentuk
pemenuhan kebutuhan pokok atau penyediaan layanan kepentingan
umum). Jaringan kerja USZ skala nasional dengan sistem kemitraan
rutin pelayanan dan program insindentil dan rutin.
Tujuannya :
1. Pelayanan bantuan keperluan pokok mustahik.
2. Menyediakan wahana bagi mustahik untuk memperoleh atau
meningkatkan pendapatan.
3. Mencegah terjadinya eksploitasi terhadap mustahik untuk
kepentingan yang menyimpang.
35
4. Menyediakan fasilitas atau sarana untuk kepentingan umum,
khususnya untuk mustahik.
Dengan jaringan kerja sebanyak 30 Badan Amil Zakat Daerah tingkat
Provinsi, 30 Lembaga Amil Zakat tingkat pusat, 9 mitra salur zakat
daerah
b. Program Tanggap Bencana
Program yang membantu memberikan bantuan kepada masyarakat
yang tertimpa musibah. Jaringan Relawan Indonesia (JARI) dan USZ
Center yang tersebar di 33 propinsi memungkinkan bantuan cepat
dilaksanakan. Sejak terjadinya bencana tsunami di Aceh - Desember
2004, BAZNAS telah menyalurkan lebih dari 40 Milyar yang
disalurkan secara bertahap dalam beberapa program bantuan:
1. Pembentukan dan Pelatihan JARINGAN RELAWAN
INDONESIA ( JARI ).
2. Bantuan Tanggap darurat, evakuasi, recovery, dan rekonstruksi
bencana di Aceh, Nias, Jogya, Bandung, Bengkulu, Dompu, Jawa
Timur.
3. Tanggap bencana dilakukan bekerjasama dengan pemerintah
daerah, BUMN Peduli dan seluruh donator.
4. Bantuan Tanggap darurat di wilayah DKI Jakarta dan daerah lain
baik bencana skala daerah maupun nasional.
36
4. INDONESIA TAQWA – Memuliakan Umat Dengan Zakat
a. Da’i Terpencil Mandiri
Program pengiriman Da'i ke daerah - daerah terpencil di
nusantara. Da’i yang telah siap ditugaskan, telah dibekali materi
dakwah dan syariah, kemampuan membangun komunitas yang
mandiri serta skill wirausaha, sehingga diharapkan, dengan
hadirnya para Da’i, akan terwujud pencerahan dan pemberdayaan
masyarakat yang seutuhnya. Program ini memfasilitasi biaya
pelatihan, transportasi, biaya hidup Da'i.
Tujuan :
1. Sebagai sarana pengembangan dakwah Islamiyah ke pelosok
nusantara.
2. Sebagai sarana dai dalam mengimlementasikan keilmuan yang
di miliki.
3. Membantu masyarakat dalam memahami ajaran Islam.
4. Pengembangan Masyarakat produktif dengan pendamping
Da'i mandiri.
Daerah program :
Regional 1 : Kepulauan Mentawai, NIAS,Indramayu.
Regional 2 : NTB, NTT, Timor Leste.
Regional 3 : Manado,Halmahera,Maluku,Irian Jaya.
b. Program Kaderisasi Ulama
Program beastudy bagi calon ulama.
37
Sasaran Study :
1. 200 DOKTOR bidang Tafsir, Hadits, Syari'ah, Pendidikan
Islam, Sejarah Islam, Perbandingan Agama, Bahasa dan Sastra
Arab, Politik Islam, Ekonomi Islam, Pemikiran Islam, Aliran-
aliran Sempalan.
2. 400 MAGISTER bidang yang sama.
3. 400 KADER ULAMA melalui program non akademis melalui
kursus-kursus bahasa Arab, Inggris, IT, daurah-daurah dan
mulazamah ulama di dalam/luar negeri.
5. INDONESIA SEHAT – Menyehatkan Umat Dengan Zakat
Belum dinikmatinya pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin yang
sebanyak 37,1 juta jiwa merupakan persoalan yang sangat serius.
Disamping hidup sehat yang harus terus disosialisasikan , penyediaan
pelayanan kesehatan menjadi prioritas yang harus terus di tingkatkan.
Terpanggil dari kondisi tersebut Baznas menghadirkan 3 layanan
kesehatan yaitu : Unit Kesehatan Keliling, Dokter Keluarga
Prasejahtera, Rumah Sehat Indonesia.
a. Unit Kesehatan Keliling
Program mobil klinik kesehatan yang ditujukan khusus untuk
melayani dan membantu kaum dhuafa. Melayani pengobatan dan
konsultasi serta penyuluhan kesehatan di lokasi atau daerah rawan
kesehatan dan jauh akses puskesmas atau rumah sakit.
Beroperasional 4 hari dalam seminggu.
38
Tujuan :
1. Memberikan jasa pelayanan kesehatan yang murah dan mudah
dijangkau masyarakat prasejahtera
2. Membangun ketahanan kesehatan yang menyeluruh (holistik)
dan berkesinambungan sebagai tindakan promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif.
b. Dokter Keluarga Prasejahtera (DKPS)
Pogram layanan kesehatan mustahiq yang berkerjasama dengan
klinik. Program DKPS diberikan dalam bentuk pelayanan
kesehatan (pengobatan) dan Pendampingan (penyuluhan) hidup
sehat bagi masyarakat kurang mampu. Program dengan kartu
DKPS bagi mustahiq ini, dalam satu bulan melayani 100 kartu
keluarga dengan 500 pelayanan kesehatan di 5 wilayah.
Tujuan :
1. Memberikan jasa pelayanan kesehatan yang murah dan mudah
dijangkau masyarakat pra-sejahtera.
2. Membangun ketahanan kesehatan yang menyeluruh (holistik)
dan berkesinambungan sebagai tindakan promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif.
3. Termotivasinya masyarakat untuk melaksanakan pola hidup
sehat.
39
c. Rumah Sehat
Mahalnya biaya pengobatan telah mempersulit masyarakat miskin
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Hal ini
mendorong Baznas untuk mencari cara bagi kesehatan kaum
dhuafa. Rumah Sehat adalah program pemeberian bantuan
kesehatan kepada dhuafa setingkat rumah sakit. Terletak di
kawasan Jakarta Pusat tepatnya di Masjid Raya Sunda Kelapa,
Menteng. Bangunan bertingkat 5 ini melayani perawatan medis
maupun konsultasi kesehatan.
2.4 TARGET AUDIENCE
Menurut Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa, Baitul Maal Masjid Agung
Sunda Kelapa serta Baznas, dana operasional didapat dari 3 sumber. Pertama adalah
perusahaan maupun lembaga-lembaga lainnya, personal, juga dikhususkan bagi
jemaat Masjid Agung Sunda Kelapa.
2.4.1 PERUSAHAAN
2.4.1.1 DEMOGRAFI
• Sudah memiliki struktur dan keorganisasian yang matang
• Ekonomi perusahaan baik
• Paling tidak sudah bertaraf nasional, bahkan global
40
2.4.1.2 PSIKOGRAFI
• Perusahaan yang memiliki misi kepedulian sosial
• Perusahaan yang menyumbang untuk mencari nama
• Perusahaan yang mencari untung untuk mengurangi pajak
2.4.1.3 GEOGRAFI
Berpusat di Jakarta dan mungkin sudah mempunyai cabang di
daerah – daerah lainnya baik di dalam maupun luar negeri.
2.4.2 PERSONAL
2.4.2.1 DEMOGRAFI
• Kelas sosial B++ - A
• Agama dan Ras heterogen
• Jenis Kelamin baik Pria maupun wanita
• Usia 35 – 60 tahun
2.4.2.2 PSIKOGRAFI
• Mapan
• Pekerja, Profesional, Wiraswasta
• Memiliki rasa empati yang kuat terhadap kaum miskin
41
2.4.2.3 GEOGRAFI
Berdomisili di Jakarta dan sekitarnya
2.4.3 JEMAAT MASJID AGUNG SUNDA KELAPA
2.4.3.1 DEMOGRAFI
• Agama Islam
• Kelas Sosial B – A
• Jenis kelamin baik pria maupun wanita
• Usia 20-an ke atas
2.4.3.2 PSIKOGRAFI
• Pekerja
• Seorang yang taat menunaikan ibadah
• Biasanya memiliki empati kuat terhadap kaum miskin
2.4.3.3 GEOGRAFI
• Berdomisili di sekitar Menteng
• Bekerja di daerah dekat Masjid Agung Sunda Kelapa
• Hanya sekedar ingin menunaikan Ibadah di Masjid Agung
Sunda Kelapa
42
2.5 DATA PENYELENGGARA
2.5.1 DOMPET DHUAFA
Gbr 2.5.1.1 Logo Dompet Dhuafa Republika
Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang
berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan
dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal
dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga).
Kelahirannya berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak
berinteraksi dengan masyarakat miskin, sekaligus kerap jumpa dengan kaum
kaya. Digagaslah manajemen galang kebersamaan dengan siapapun yang
peduli kepada nasib dhuafa.
Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, Dompet Dhuafa tercatat di
Departemen Sosial sebagai organisasi yang berbentuk yayasan. Pembentukan
yayasan dilakukan di hadapan Notaris pada tanggal 14 September 1994
dalam Berita Negara RI No. 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL. Yayasan
ini merupakan Lembaga Amil Zakat tingkat nasional.
Visi Dompet Dhuafa :
Bertekad menumbuhkembangkan jiwa dan kemandirian masyarakat yang
bertumpu pada sumber daya lokal melalui sistem yang berkeadilan.
43
Misi Dompet Dhuafa :
1. Membangun diri menjadi lembaga yang berfungsi sebagai lokomotif
gerakan pemberdayaan masyarakat.
2. Menumbuhkembangkan jaringan lembaga pemberdayaan masyarakat.
3. Menumbuhkembangkan dan mendayagunakan aset masyarakat yang
berbasis kekuatan sendiri.
4. Mengadvokasi paradigma ekonomi berkeadilan.
Tujuan Dompet Dhuafa :
1. Meningkatnya efektifitas kinerja lembaga.
2. Meningkatnya otonomi jaringan lembaga melalui devolusi (desentralisasi
dan pelimpahan wewenang).
3. Meluasnya pemahaman, penerimaan dan pelaksanaan ekonomi
berkeadilan.
4. Meningkatnya pendayagunaan aset masyarakat melalui pengelolaan
ziswaf dan derma.
5. Tercapainya kemandirian komunitas sasaran.
Layanan Produk :
1. Zakat penghasilan MUZZAKI PRO
2. Infak dan Sedekah - KEPING CINTA
3. Wakaf
a. Wakaf Produktif – WAKIF
1. Berternak Angsa Bertelor Emas
2. Wakaf Perternakanan
44
3. Wakaf Perkebunan
4. Wakaf Pertanian
5. Wakaf Usaha Perdagangan
6. Wakaf Sarana Niaga
b. Wakaf Untuk Kepentingan Umum
1. Wisma Mualaf
2. Rumah Cahaya
3. Smart Ekslensia Indonesia (SMART)
4. LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma)
4. Qurban THK (Tebar Hewan Kurban)
5. Haji / Umroh
Program :
1. Pendidikan
a. Sekolah Unggul Bebas Biaya
b. Beastudy Sarjana
c. Pengembangan Kapasitas Guru
2. Kesehatan
a. Klinik Cuma-Cuma
Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) merupakan lembaga non
profit jejaring Dompet Dhuafa khusus di bidang kesehatan yang
melayani kaum melalui pengelolaan dana sosial masyarakat
45
(ZISWAF - Zakat, Infak, Sedekah dan wakaf) dan dana sosial
perusahaan.
Susunan Organisasi Dompet Dhuafa :
Direktur : drg. Imam Rulyawan
MARS Manager Operasional : Dra. Inge Mardiana
Manager Pelayanan Medis : dr. Jumpa Utama Amrannur
Manager Program : Dr. Yahmin Setiawan
b. Rumah Sakit Gratis
Pada tahun 2001, Dompet Dhuafa mendirikan Layanan Kesehatan
Cuma-Cuma (LKC) Ciputat, guna memberikan akses layanan
kesehatan yang layak dan optimal secara gratis bagi kaum dhuafa.
Lebih dari 150.000 kaum dhuafa telah terlayani oleh LKC.
Untuk mengembangkan layanan di tahun 2007, Dompet Dhuafa
Mendirikan lagi Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa.
Tercatat 200.000 member kaum dhuafa yang sudah mendapatkan
layanan ini secara cuma-cuma. Untuk meningkatkan kualitas layanan
kesehatan, Dompet Dhuafa berinisiasi membangun Rumah Sehat
Terpadu (RST).
Dari sinilah diharapkan lahir model layanan kesehatan yang dibiayai
seluruhnya dari dana zakat, infak / sedekah serta wakaf.
3. Sosial
a. Bantuan dan Santunan Pangan
b. Pengembangan Keterampilan
46
4. Ekonomi
a. Pemberdayaan Mikro Syariah
- BTM (Baitul Maal Wa Tamwil)
- BMD (Baitul Maal Desa)
b. Pemberdayaan Perternakan
c. Pemberdayaan Petani
d. Pemberdayaan Masyarakat (Rural dan Urban)
e. Pemberdayaan Komunitas Pengasong
5. Penanganan Bencana Alam, Sosial dan Peperangan
6. Pengembangan Bisnis
2.5.2 AKSI CEPAT TANGGAP
Gbr 2.5.2.1 Logo ACT
Pada masa awal pembentukannya di tahun 1994 ACT merupakan sebuah
Emergency Team yang mengkhususkan diri pada penanganan bencana alam,
dari mulai emergency, rescue, medis, relief, hingga recovery (pemulihan).
Pada 2004 ACT Foundation (selanjutnya disebut sebagai ACT) secara formal
berdiri sebagai institusi resmi dan mandiri.
Program yang ditangani berkembang tidak lagi hanya berkisar pada bencana
alam, namun juga mengembangkan konsentrasinya pada bencana sosial atau
47
bencana kemanusiaan, seperti gizi buruk, rawan pangan, anak-anak,
kesehatan dan sanitasi, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, pembangunan
masyarakat, hingga korban konflik sosial.
Visi Aksi Cepat Tanggap :
Menjadi pelopor dalam menumbuhkan jiwa-jiwa peduli berbasis
kerelawanan menuju kemandirian masyarakat.
Misi Aksi Cepat Tanggap :
1. Mengembangkan model Manajemen Bencana Terpadu (MBT).
2. Memperkuat sinergi dan kemitraan.
3. Memperkuat komunikasi lembaga.
4. Menggerakkan partisipasi kepedulian masyarakat.
5. Memperkuat komunitas donatur.
Dalam menjalankan setiap programnya, ACT senantiasa mengusung nilai-
nilai kepedulian, kerelawanan dan kemandirian masyarakat. ACT bersifat
independen, netral objektif, non-diskriminatif, transparan dan akuntabel.
Oleh karenanya ACT tidak membedakan suku, ras, agama, maupun
golongan, dalam melaksanakan program-programnya, baik di dalam maupun
di luar negeri.
Pendanaan program-program ACT berasal dari donasi publik dan dana CSR
perusahaan, yang pemanfaatannya diaudit oleh akuntan publik sebagai
bentuk transparansi kepada para pemangku kepentingan.
48
Struktur Organisasi Aksi Cepat Tanggap :
Nama Jabatan
Ahyudin Presiden
Sigit Iko Sugondo Vice Presiden, Partnership & Comunication
N. Imam Akbari Vice President, Operasional
Syuhelmaidi Syukur Vice President, Strategic Development
Bambang D. Cahyono Director, Partnership
Dewi Hutabarat Director, Communication
Hariyana Hermain Director, Finance
Bayu Gawtama Director, Program
Nama Jabatan
Abdul Azis Director, Strategic Development
M.I. Nurrohman Chairperson, Disaster Management Institute of
Indonesia
Dwiko Hari Dastriadi
Imam Gozali
Mukhti
Team Member of Partnership & Communications
Directorate Partnership, Partnership Assistant
Manager
Prinsip Organisasi Aksi Cepat Tanggap :
1. Independen
Bebas bersikap dan mandiri.
2. Netral Objektif
49
Tidak bersikap diskriminatif dan bersikap proporsional.
3. Transparan
Menginformasikan kegiatan lembaga kepada para pemangku
kepentingan.
4. Akuntabel
Mempertanggungjawabkan program kepada mitra.
5. Non Diskriminatif
Tidak membedakan suku, ras, agama dan golongan.
Program Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap :
1. Penanganan bencana darurat hingga pemulihan.
2. Memerangi kelaparan dan gizi buruk.
3. Pengembangan masyarakat menuju dampak yang berkelanjutan dalam
bidang kesehatan umum, air bersih dan sanitasi, pemberdayaan ekonomi,
pendidikan dan lingkungan hidup.
4. Program khusus bagi masyarakat Muslim untuk program pemulihan gizi
buruk.
a. Ramadhan
b. Sedekahku lebih tepat !!
c. Qurbanku
d. Aqiqahku lebih tepat !!
5. Menolong Palestina.
Humanitarian Zone Aksi Cepat Tanggap :
50
Program berbagai kegiatan yang terfokus pada edukasi dimana mengajarkan
kemanusiaan pada sekolah-sekolah, korporasi dan komunitas.
Tujuan dari Humanitarian Zone :
1. Untuk membentuk generasi muda dan lapisan masyarakat lainnya, yang
memiliki kesadaran tinggi terhadap masalah-masalah kemanusiaan dan
kerelawanan.
2. Untuk membentuk generasi muda maupun lapisan masyarakat lainnya
yang dapat menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga dan teman
dekatnya, sehingga mempercepat terbentuknya masyarakat yang memiliki
kesadaran tinggi terhadap masalah-masalah kemanusiaan dan
kerelawanan.
2.5.3 LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR PEDULI UMMAT
Gbr 2.5.3.1 Logo Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat
Visi Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Umat :
“Menjadi institusi pengelola zakat yang amanah dan profesional dalam
menyelenggarakan berbagai program pemberdayaan ummat”
51
Misi Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat :
1. Memotivasi masyarakat untuk menyalurkan dana Zakat, Infaq dan
Shadaqah
2. Menghimpun dan mengelola dana ZIS secara profesional dan transparan
3. Menjadi jembatan antara kepentingan muzakki dan Mustahiq
4. Menyelenggarakan berbagai program pendidikan, dakwah, sosial, dan,
kemaslahatan ummat
5. Menyelenggarakan berbagai program pemberdayaan ekonomi ummat
Sumber Dana :
1. Zakat
2. Infaq/ Sedekah
3. Dana Kemanusiaan
4. Donasi lain yang tidak mengikat
Jaringan Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat :
1. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan (kantor
pusat)
2. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat Solo
3. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat Sentra Primer
4. Lembaga Amil Zakat Masjid Raya Batam
5. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat Padang
6. Yayasan Kelaten Peduli Ummat
Program Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat :
1. Balai Pengobatan Umum dan Gigi Cigombong
52
2. Al-Azhar Peduli Muslim Nias
3. Beasiswa Gemilang
4. Program Layanan Mustahik
5. Rumah Gemilang Indonesia
6. Musholla For Sale
7. Bedah Madrasah dan Rumah Ibadah
8. Disaster Programme
9. Layanan Jenazah Gratis
10. Qurban By Request
2.6 HASIL KUISIONER
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuisioner adalah alat survei yang terdiri
atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari
kelompok orang terpilh melalui wawancara pribadi atau melalui pos, daftar
pertanyaan. Angket merupakan daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu
dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan.
Kuisioner ini merupakan salah satu metode pengumpulan data secara kumulatif
yang diberikan kepada 100 orang responden secara acak sesuai dengan target
audience yang dilakukan di apotik.
Berikut adalah hasil dari kuisioner.
1. Usia :
a. 16 – 20 sebanyak 3 responden
b. 21 – 25 sebanyak 6 responden
c. 26 – 35 sebanyak 36 responden
53
d. 36 – 50 sebanyak 44 responden
e. > 50 sebanyak 10 responden
2. Jenis kelamin :
a. Pria sebanyak 43 responden
b. Wanita sebanyak 56 responden
3. Agama :
a. Islam sebanyak 96 responden
b. Kristen sebanyak 2 responden
c. Katholik sebanyak 1 responden
d. Hindu sebanyak 0 responden
e. Budha sebanyak 0 responden
f. Lainnya sebanyak 0 responden
4. Pekerjaan :
a. Profesional sebanyak 17 responden
b. Pengusaha sebanyak 9 responden
c. Wiraswasta sebanyak 25 responden
d. Karyawan sebanyak 44 responden
e. Lainnya : Pegawai Negeri Sipil sebanyak 4 responden
5. Apakah anda berzakat atau bersedekah ?
a. Ya sebanyak 98 responden
b. Tidak sebanyak 1 responden
6. Apa maknanya ? *boleh pilih lebih dari satu*
a. Amal sebanyak 70 responden
b. Ibadah sebanyak 83 responden
54
c. Kewajiban sebanyak 66 responden
d. Lainnya : syukur sebanyak 1 responden
7. Lembaga zakat mana yang lebih anda percaya ?
a. Pemerintah sebanyak 17 responden
b. Swasta sebanyak 72 responden
8. Apakah anda mengenal Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa ?
a. Ya sebanyak 20 responden
b. Tidak sebanyak 79 responden
Dari kuisioner tersebut, didapatkan hasil :
1. Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa kurang dikenal di masyarakat.
2. Masyarakat lebih mempercayai lembaga swasta.
3. Masyarakat menganggap zakat merupakan ibadah, amal dan kewajiban.
2.7 ANALISA PARTNER
2.7.1 STRENGHT
• Nama Masjid Agung Sunda Kelapa sudah dikenal masyarakat.
• Rumah Sakit Masjid Agung Sunda Kelapa sudah memiliki banyak
sumber dana yang menyumbang secara berkala.
• Masjid Agung Sunda Kelapa bekerjasama dengan lembaga-lembaga
zakat untuk kampanye penggalangan dana.
• Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa merupakan pelopor dari
Rumah Sehat lainnya
55
2.7.2 WEAKNESS
• Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa kurang kredibel di mata
masyarakat.
• Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa kurang dalam segi
komunikasi dan promosi.
2.7.3 OPPORTUNITY
• Semakin banyak kematian akibat faktor kesehatan.
• Para kaum dhuafa yang kurang mengerti tentang kesehatan.
• Diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan Rumah Sehat Masjid
Agung Sunda Kelapa.
2.7.4 THREAT
• Krisis ekonomi global yang berakibat melemahnya perekonomian
donatur Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa.
• BAZNAS sebagai lembaga amil zakat yang mendanai Rumah Sehat
Masjid Agung Sunda Kelapa yang merupakan lembaga pemerintah
kurang dipercaya masyarakat.