52
4 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 S UMBER D ATA 2.1.1 WAWANCARA Wawancara diadakan dengan sumber yang terkait, yaitu : 1. Ibu Dian Fitriani, S.Psi, kepala HRD dari Rumah Sakit Masjid Agung Sunda Kelapa 2. Bapak Heri Saliman, SE dan Bapak Dede Sukiman, dari Baitul M aal Masjid Agung Sunda Kelapa 3. Bapak Kamaludin Somantri, SE, S.Si, sarjana S1 dari UIN Sayarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Dirasat Islamiyah wa al Arabiyah 4. Beberapa sampel target audience untuk mengisi pertanyaan kuisioner. 2.1.2 LIT ERAT UR 1. BEING A GREAT AND SUSTAINABLE HOSPITAL oleh Rochmanadji Widayat terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama 2. Resep Anti Miskin uang Dijamin al-Qur’an oleh Udin el-Fatih dan Yunus Hanis Syam terbitan Mutiara Media 3. PADUAN LENGKAP & PRAKTIS ZAKAT DALAM EMPAT MADHZHAB oleh Dr. Abdullah Nashih ‘Ulwan terbitan Gadika Pustaka. 4. PADUAN PRAKTIS TENTANG ZAKAT INFAK SEDEKAH oleh PROF. DR. K.H. DIDIN HAIFIDHUDDIN terbitan GEMA INSANI

BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

4  

 

BAB II

DATA DAN ANALISA

2.1 SUMBER DATA

2.1.1 WAWANCARA

Wawancara diadakan dengan sumber yang terkait, yaitu :

1. Ibu Dian Fitriani, S.Psi, kepala HRD dari Rumah Sakit Masjid Agung

Sunda Kelapa

2. Bapak Heri Saliman, SE dan Bapak Dede Sukiman, dari Baitul Maal

Masjid Agung Sunda Kelapa

3. Bapak Kamaludin Somantri, SE, S.Si, sarjana S1 dari UIN Sayarif

Hidayatullah Jakarta Jurusan Dirasat Islamiyah wa al Arabiyah

4. Beberapa sampel target audience untuk mengisi pertanyaan kuisioner.

2.1.2 LITERATUR

1. BEING A GREAT AND SUSTAINABLE HOSPITAL oleh

Rochmanadji Widayat terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama

2. Resep Anti Miskin uang Dijamin al-Qur’an oleh Udin el-Fatih dan Yunus

Hanis Syam terbitan Mutiara Media

3. PADUAN LENGKAP & PRAKTIS ZAKAT DALAM EMPAT

MADHZHAB oleh Dr. Abdullah Nashih ‘Ulwan terbitan Gadika

Pustaka.

4. PADUAN PRAKTIS TENTANG ZAKAT INFAK SEDEKAH oleh

PROF. DR. K.H. DIDIN HAIFIDHUDDIN terbitan GEMA INSANI

Page 2: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

5  

 

5. Marketing Syariah oleh Hermawan Kertajaya & Mohammad Syakir Sula

terbitan PT. Mizan Pustaka.

6. Visual Merchandising Attraction oleh Rudy Jusuf Sutiono terbitan PT.

Gramedia Pustaka Utama

7. CLUELESS IN ADVERTISING oleh May Win dan Jim Aitchison

terbitan PT. Bhuana Ilmu Populer

8. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL oleh Yongky Safanayong terbitan

ARTE INTERMEDIA

9. LAYOUT dasar & penerapannya oleh Surianto Rustan, S.Sn terbitan PT.

Gramedia Pustaka Utama

10. TIPOGRAFI dalam desain grafis oleh DANTON SIHOMBING, MFA

terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama

11. Mendesain Logo oleh Surianto Rustan, S.Sn terbitan PT. Gramedia

Pustaka Utama

12. The Little Know-It-All terbitan Die Gestalten Verlag

13. A SMILE IN THE MIND oleh Berly McAlhone & David Struart terbitan

Phaidon Press LTD

14. Universal Principles of Design – 100 ways to enchance usability ,

influence perception, increase appeal, make better design decisions, &

teach through design oleh Wiliam Lidwell terbitan Rockport Publisher,

Inc.

15. Advertising Strategy : creative tactics from the outside / in oleh Jean Tom

Altstie terbitan Grow Sage Publication

Page 3: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

6  

 

16. Color Index 2 oleh Jim Crause terbitan HOW BOOKS

17. CUBE COLLECTION : LOGO 2 terbitan Page One Publishing Pte Ltd

2.1.3 MEDIA ONLINE

1. http://www.bm-mask.com/

Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa

2. http://www.okezone.com/

3. http:// www.baznas.or.id/

Badan Amil Zakat Nasional

4. http:// www.actforhumanity.or.id/

Aksi Cepat Tanggap

5. http:// www.dompetdhuafa.or.id/

Dompet Dhuafa Republika

6. http://www.alazharpeduli.com/

Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat

7. e-book mengenai zakat, filsafat Islam, dan ekonomi Syariah.

2.2 DATA PRODUK

2.2.1 RUMAH SEHAT MASJID AGUNG SUNDA KELAPA

Gbr 2.2.1.1 Logo Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa

Page 4: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

7  

 

Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa (RS MASK) merupakan sebuah

Lembaga Sosial Masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan bagi

kaum dhuafa secara cuma-cuma. Terletak di gedung berlantai lima sebelah

Masjid Agung Sunda Kelapa – Menteng, Jakarta Pusat. Didirikan pada hari

Jumat tanggal 14 September 2007 (2 Ramadhan 1429 H) yang diresmikan

langsung oleh Presiden Republik Indonesia - Bapak DR. H. Susilo Bambang

Yudhoyono dan dihadiri oleh Wakil Presiden saat itu - Bapak H. M. Yusuf

Kalla. Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa merupakan pelopor dari

Rumah Sehat lainnya yang ada di Jakarta dan sekitarnya.

Visi Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa:

1. Sebagai perintis model pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi

kaum dhuafa.

2. Sebagai Rumah Sehat Rujukan dengan pelayanan yang humanis dan

profesional.

3. Sebagai model dalam pemberdayaan sumber daya serta institusi

kesehatan yang peduli kepada kaum dhuafa.

4. Lebih menekankan aspek preventif dan promotif tanpa meninggalkan

efek kuratif dan rehabilitasi.

Misi Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa:

1. Memberikan pelayanan yang profesional dan komperehensif yang

dikhususkan bagi dhuafa.

2. Meningkatkan derajat kesehatan bagi kaum dhuafa.

Page 5: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

8  

 

3. Memperluas cakupan pelayanan kesehatan dengan membentuk satelit.

4. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang

kesehatan.

5. Bekerjasama dengan Pemerintah dan NGO dalam Program Kesehatan

Masyarakat.

Motto Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa:

“Memberikan pelayanan kepada kaum dhuafa secara humanis dan

profesional”.

Dana operasional untuk pelayanan tersebut didapatkan dari zakat, infak dan

shodaqoh yang sepenuhnya berasal dari Baznas dan juga sebagian dana

Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa. Karena itu, Rumah Sehat Masjid

Agung Sunda Kelapa mempunyai sistem keanggotaan yang didapatkan

dengan mengisi formulir yang tersedia dan melampirkan fotokopi Kartu

Keluarga, Kartu Tanda Penduduk juga Surat Keterangan Tidak Mampu.

Dilanjutkan dengan survey dan wawancara untuk memastikan bahwa pasien

yang berobat dan dilayani adalah masyarakat miskin.

Page 6: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

9  

 

Berikut ini adalah struktur organisasi Rumah Sehat Masjid Agung

Sunda Kelapa:

Gbr 2.2.1.2 Struktur Organisasi Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa

Jumlah staf Rumah Sehat Masjid Agung Suinda Kelapa:

No Jabatan Status Jumlah (Orang)

1 Direktur Kontrak 1

2 Kepala Bidang Kontrak 3

3 Surveyor Kontrak 1

4 Resepsionis Kontrak 2

5 Office Boy Kontrak 4

6 Dokter Umum Honorer 7

7 Dokter Gigi Honorer 1

8 Perawat Gigi Kontrak 1

Page 7: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

10  

 

No Jabatan Status Jumlah (Orang)

9 Perawat Kontrak 13

10 Bidan Kontrak 4

11 Farmasi Kontrak 2

12 Analis Lab Honorer 1

Total Karyawan 40

Berikut ini adalah kegiatan pelayanan dalam gedung Rumah Sehat

Masjid Agung Sunda Kelapa:

a. Poli Umum

Beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Terdapat 9

dokter umum dan 4 orang perawat, dengan jadwal dinas 3 shift per hari.

Pelayanan yang tersedia adalah pelayanan kesehatan dasar bagi anak dan

dewasa.

b. Unit Gawat Darurat (UGD)

Beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, sesuai dengan

jadwal Poli Umum.

c. Poli Gigi dan Mulut

Beroperasi 4 hari selama 1 minggu, setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan

Sabtu, dengan 2 orang dokter gigi dibantu dengan 1 orang perawat gigi.

d. Layanan Dokter Spesialis

Terdapat 8 bidang spesialisasi, yakni :

Page 8: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

11  

 

Spesialis Reumatologi Prof. DR. Dr. Harry Isbagio, SpPD-KR, KGer

Spesialis Geriatri DR. Dr. Nina Kemala Sari, SpPD-KGer

Spesialis Penyakit

Dalam

Dr. Agung, SpPD

Spesialis Saraf Dr. Kemal Imran, SpS

Spesialis THT Dr. Tri Juda Airlangga, SpTHT

Dr. Heditya Damayanti, SpTHT

Spesialis Kebidanan

dan Kandungan

Dr. Med. M. J. Josoprawiro, SpOG(K)

Dr. Dwi Santy Kusumaningsih, SpOG

Dr. Nana Agustina, SpOG

Spesialis Bedah Dr. Andoko P, SpB

Spesialis Jiwa Dr. Wierianto Prasodjo, SpKJ

Spesialis Mata Dr. Virna, SpM

Jadwal praktek Dokter Spesialis menyesuaikan dengan jadwal dari

masing-masing dokter.

e. Konsultasi Psikologi

Jadwal konsultasi disesuaikan dengan kesiapan waktu dari Psikolog (on

call).

f. Poli Kebidanan

Beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Terdapat 4 orang bidan,

dengan jadwal dinas 3 shift per hari. Pelayanan yang diberikan meliputi :

pemeriksaan kehamilan / Antenatal Care (ANC), Keluarga Berencana

Page 9: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

12  

 

(KB), imunisasi pada anak, konsultasi bidan dan pertolongan persalinan

normal.

Fasilitasnya meliputi kardiotokografi (CTG) dan Doppler. Terdapat pula

fasilitas ultrasonografi (USG) yang saat ini sedang dalam kondisi rusak

sehingga tidak dapat dipergunakan. Bila pendirian Rumah Bersalin

Terpadu (RBT) di Bekasi yang telah direncanakan telah berjalan, maka

Poli Kebidanan ini akan secara otomatis dipindahkan.

g. Unit Farmasi

Beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 – 20.00 WIB, dengan 1 orang

apoteker dan 1 orang Asisten Apoteker (AA) yang bekerja secara shift.

h. Unit Laboratorium

Beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 – 16.00 WIB kecuali Sabtu, pukul

08.00 – 12.00 WIB, dengan 2 orang analis lab. Meliputi pemeriksaan

hematologi, kimia darah, urin dan mikroskopik / dahak.

i. Radiologi

Rumah Sakit Masjid Agung Sunda Kelapa belum memiliki alat Rontgent

sendiri. Dalam pelayanannya untuk pasien, Rumah Sakit Masjud Agung

Sunda Kelapa bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Menteng dan

Puskesmas Kecamatan Setiabudi.

j. Pelayanan Ambulan

Saat ini Rumah Sakit Masjid Agung Sunda Kelapa sudah memiliki 2

mobil ambulans yang dapat dimanfaatkan untuk pasien dengan jam kerja

24 jam.

Page 10: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

13  

 

Program luar gedung Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa:

a. Program Pondok Sehat Terpadu (PST)

Program ini berbentuk kegiatan preventif, promotif dan kuratif pada

daerah binaan (daerah kumuh dan miskin). Pelayanan ini dilakukan

secara periodik dan berkesinambungan.

Saat ini Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa memiliki 3 daerah

binaan, yaitu :

1. Pondok Sehat Terpadu (PST) Al-Ikhlas, Pulogebang, Cakung, Jakarta

Timur.

Dengan bentuk Pemeriksaan Kesehatan bagi ibu hamil serta

penanggulangan gizi buruk bagi bayi dan balita dengan pemberian

multivitamin dan makanan tambahan (bubur, susu, biskuit). Program

ini sudah berjalan sejak Maret 2008.

2. Pondok Sehat terpadu (PST) Al-Huda, Menteng Anyer, Jakarta Pusat.

Telah berjalan sejak April 2009. Berawal dari pelayanan pengobatan

(kuratif), dan mulai bulan November 2009 akan diganti dengan

program Pondok Gizi Terpadu (PGT) yang berfokus pada pencegahan

gizi buruk pada bayi dan balita.

3. Pondok Sehat Terpadu (PST) AL-Hidayah, Pamulang Permai,

Tanggerang.

Dimulai sejak tanggal 25 Maret 2008 dan sampai saat ini masih

berjalan dengan program kuratif bagi masyarakat tidak mampu.

Page 11: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

14  

 

b. Bakti Sosial

Merupakan kegiatan pengobatan masal bagi penduduk miskin yang

tinggal di pinggir Jakarta. Umumnya kegiatan ini dilaksanakan

bekerjasama dengan mitra kerja dari Instansi swasta. Berikut ini adalah

kegiatan yang telah berlangsung :

1. 25 Maret 2008, di daerah Pamulang dengan jumlah pasien 200 orang.

2. 31 Januari 2009, di daerah Pulogebang dengan jumlah pasien 241

orang.

3. 11 April 2009, Bakti Sosial Operasi Katarak di Rumah Sehat Masjid

Agung Sunda Kelapa dengan 17 orang pasien.

4. 18 April 2009, di daerah Menteng Anyer dengan jumlah pasien 220

orang.

c. Khitanan Masal

Aktifitas ini dilakukan bekerjasama dengan mitra kerja dari swasta.

Berikut aktifitas khitanan masal yang telah dilakukan Rumah Sehat

Masjid Agung Sunda Kelapa :

- ESQ 156, tanggal 20 Juni 2008 sebanyak 135 anak.

- Hotel The Sultan, tanggal 2 Juli 2008 sebanyak 98 anak.

- Alumni SMA 70, tanggal 6 Juli 2008 sebanyak 51 anak.

- PPA (Bandung), tanggal 6 Juli 2008 sebanyak 189 anak.

- PPA (Lampung), tanggal 7 Juli 2008 sebanyak 198 anak.

- PPA (Medan), tanggal 8 Juli 2008 sebanyak 155 anak.

- PPA (Surabaya), tanggal 10 Juli 2008 sebanyak 64 anak.

- PPA (Jakarta), tanggal 10 Juli 2008, sebanyak 89 anak.

Page 12: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

15  

 

- Tugu Mandiri, tanggal 20 Juni 2009 sebanyak 46 anak.

- Hotel The Sultan, tanggal 30 Juni 2009 sebanyak 74 anak.

- Club Jantung, tanggal 4 Juli 2009 sebanyak 70 anak.

- Asuransi Takaful, tanggal 5 Juli 2009 sebanyak 33 anak.

- Graha ESQ 156, tanggal 7 Juli 2009 sebanyak 72 anak.

d. Siaga Bencana

Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa sudah 3 kali melakukan aksi

Siaga Bencana, baik di Jakarta maupun di propinsi lain dengan

membantu pengobatan dan obat-obatnya.

1. Bencana Alam Situ Gintung, Tanggerang

2. Kebakaran Kecamatan Penjaringan, Jakarta

3. Bencana Alam Gempa Bumi, Sumatra Barat

2.2.2 BAITUL MAAL MASJID AGUNG SUNDA KELAPA

Gbr 2.2.2.1 Logo Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa

Baitul Masjid Agung Sunda Kelapa ini didirikan berkesinambungan dengan

didirikannya Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa. Ditujukan untuk

menunjang dana operasional Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa.

Baitul Maal ini merupakan Lembaga Amin Zakat (LAZ) dana sosial

kemanusiaan untuk masyarakat umum. Dana yang dicari LAZ ini adalah

Page 13: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

16  

 

berupa zakat, infak / sedekah dan wakaf (baik tunai maupun berupa peralatan

medis).

Visi Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa:

Menjadi Lembaga Amin Zakat (LAZ) yang terpercaya.

Misi Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa:

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat

miskin.

2. Melayani masyarakat di bidang pendidikan, khususnya bagi anak-anak

kurang mampu.

3. Melayani masyarakat secara umum, misalnya memberikan biaya mudik

bagi kaum dhuafa.

Struktur organisasi Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa:

1. Ketua – Bapak Heri Saliman, S.E.

2. Program dan Media – Bapak Dede Sukiman

3. Penghimpunan Dana – Ibu Mira Delia

4. Bendahara (singgah) – Anifa Basra

Sistem keuangan Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa ini adalah

dengan mengkoordinasi uang yang masuk, yang dipegang oleh Bendahara

Masjid Agung Sunda Kelapa. Sedangkan Baitul Maal ini sendiri bertugas

mencari dana, juga mengeluarkan dana untuk melayani kaum dhuafa. Semua

keluar masuknya biaya tersebut diatur dengan sistem kuitansi bernomor (cek

dengan nomor sebagai keterangan), dengan tujuan agar dimungkinkan tidak

Page 14: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

17  

 

terjadinya kesalahan dalam transaksi, sehingga laporan keuangan menjadi

rapi.

Untuk saat ini, Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa sedang dalam

proses menjadi salah satu Unit Pelayanan Zakat (UPZ) dari Baznas. Sehingga

Baitul Maal akan berada di bawah Baznas dan berkesinambungan dalam

pendanaan Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa.

2.2.3 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

Gbr 2.2.3.1 Logo BAZNAS

Baznas merupakan Badan Amil Zakat Nasional yang dibentuk berdasarkan

Keputusan Presiden No. 8 tahun 2001, tanggal 17 Januari 2001.

Landasan Syar'i Berdirinya BAZNAS:

1. QS At Taubah : 103 "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan

zakat kamu membersihkan dan mensucikan mereka. Sesungguhnya doa

kamu menjadi ketenteraman jiwa mereka. Dan Allah Mendengar lagi

Maha Mengetahui." Jumhur ulama menyatakan bahwa yang berhak

melakukan pengambilan sebagaimana kata "Ambillah" yang tercantum

pada ayat tersebut adalah pemerintah. " Dari Ibnu Umar, semoga Allah

meridlai keduanya. Ia berkata : Serahkanlah sedekah kamu sekalian pada

Page 15: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

18  

 

orang yang dijadikan Allah sebagai penguasa urusan kamu sekalian (HR

Baihaqi).

2. QS At Taubah : 60 "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-

orang fakir, orang-orang miskin, amil, para muallaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang untuk jalan

Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana.

Tugas pokok BAZNAS adalah merealisasikan misi BAZNAS yaitu :

1. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat.

2. Mengarahkan masyarakat mencapai kesejahteraan baik fisik maupun non

fisik melalui pendayagunaan zakat

3. Meningkatkan status mustahik menjadi muzakki melalui pemulihan,

peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan ekonomi masyarakat.

4. Mengembangkan budaya "memberi lebih baik dari menerima" di

kalangan mustahik.

5. Mengembangkan manajemen yang amanah, profesional dan transparan

dalam mengelola zakat.

6. Menjangkau muzakki dan mustahik seluas-luasnya.

7. Memperkuat jaringan antar organisasi pengelola zakat. Sebagai Badan

Amil Zakat, kegiatan pokok BAZNAS adalah menghimpun ZIS dari

muzakki dan menyalurkan ZIS kepada mustahik yang berhak menerima

sesuai ketentuan agama.

Page 16: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

19  

 

Struktur Organisasi Badan Pengurus Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS ) periode tahun 2008 – 2011:

Nama Jabatan

Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc Ketua Umum

Laksda (Purn) H. Husein Ibrahim, MBA Ketua Bidang Program

dr. H. Naharus Surur. M. Ked. Ketua Bidang Jaringan

drh. Emmy Hamidiyah, M.Si Sekretaris Umum

M. Fuad Nasar. S.sos Wakil Sekretaris

Hj. Isye S. Latief Bendahara Umum

Teten Kustiawan, SE, Ak Wakil Bendahara

Dr. Siti Chalimah Fajriyah, SE., Akt., MM

Bakhtiar Rakhman, SE

Drs. H. Mohammad Siddik Kertapati, MA

Divisi Pengumpulan

Drs. H. Abd Rahman Anwar

Abdullah Hasyim, MA, MBA

Drs. Syahrullah Iskandar, MA

Divisi Pendistribusian

Taufik Hidayat, M. Ec

L.I.A Muzaffar Daud

Drs. Mas'ud Halimi, MA

Divisi Pendayagunaan

Dr. Setiawan Budi Utomo, Lc

Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf

Dra. Hj. Elvi Hudriyah, MA

Divisi Pengembangan

Page 17: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

20  

 

Nama Jabatan

H. Muchtar Zarkasyi, SH Ketua Dewan Pertimbangan

Prof. Dr. Nasrun Haroen, MA Sekretaris Dewan Pertimbangan

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA

Drs. H. Djamal Doa

Prof. Dr. Hj. Huzaemah T Yanggo, MA

Drs. H. Mubarok

Drs. H. Amidhan

Anggota Dewan Pertimbangan

Drs. H. Achmad Subianto, MBA Ketua Komisi Pengawas

Drs. H. Tulus Sekretaris Komisi Pengawas

Drs. H. Mundzir Suparta, MA

Drs. H. Basri Barmanda, M.BA

Prof. Dr. H. Artani Hasbi

Drs. KH. Masrur Ainin Najih

H. Iskandar Zulkarnain, SE

Anggota Komisi Pengawas

Mitra BAZNAS:

1. Unit Pelayanan Zakat (UPZ)

2. Unit Saluran Zakat (USZ)

3. Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Propinsi

4. Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kabupaten

BAZNAS menghimpun dana dari Konter BAZNAS yang disediakan pada

beberapa tempat.

Page 18: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

21  

 

Dalam usianya yang relatif muda, di tengah kendala yang dihadapi

BAZNAS dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Pengumpulan dan

pendayagunaan ZIS yang dilakukan semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Penghimpunan ZIS BAZNAS dan Jaringan BAZNAS tahun 2002-2007:

N

o

Nama

Lembaga

Penerimaan ZIS (dalam ribuan rupiah)

2002 2003 2004 2005 2006 2007

1 Konter

BAZNAS

921.048 2.700.073 3.322.092 31.406.810 20.026.660 14.592.016

2 UPZ

BAZNAS *

- - - - 8.289.356 12.308.613

3 BAZDA

Prov*

11.589.000 14.177.504 18.412.132 30.301.714 114.406.553 102.629.312

4 LAZ * 55.680.209 68.405.946 128.354.888

233.986.019 230.613.161 219.412.453

Total 68.391.097 85.283.523 150.089.112 295.592.403 373.173.447 361.333.307

2.3 DATA PROGRAM

2.3.1 RUMAH SEHAT MASJID AGUNG SUNDA KELAPA

Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sehat Masjid Agung Sunda

Kelapa serta memperluas jangkauan kerja, maka dilakukan beberapa program

pengembangan. Program ini selalu bekerjasama dengan Instansi yang

memiliki keterkaitan dengan kesehatan.

Berikut ini beberapa program pengembangan yang telah dan akan dilakukan.

Page 19: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

22  

 

1. Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

(FKUI) Internasional Class dalam bentuk kerja lapangan bagi para

mahasiswa kedokteran. Kerjasama ini merupakan langkah awal bagi

Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa untuk dapat bekerjasama

dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto

Mangunkusumo, Jakarta. Kerjasama ini sudah berjalan sejak bulan Juli

2009.

2. Siaran radio untuk menyebarkan informasi tentang kesehatan

kepada masyarakat luas. Dilakukan kerjasama dengan beberapa stasiun

radio, seperti 95.5 RAS FM, Radio Sabili dan Global Radio. Siaran ini

dilakukan secara on air sehingga masyarakat dapat berinteraksi langsung

dengan narasumber dari Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa.

Program ini selain memberikan pengetahan tentang kesehatan juga

memperkenalkan Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa kepada

masyarakat luas.

3. Rencana Pembukaan Kamar Operasi Katarak.

Sumbangan dana cash sebesar Rp. 100.000.000,- dari Presiden Bapak

DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono akan dimanfaatkan untuk pembelian

alat operasi katarak. Diharapkan dengan adanya kamar operasi katarak

ini, masyarakat dhuafa yang memiliki penyakit katarak dapat dioperasi

secara gratis dan mereka dapat melihat kembali untuk beraktifitas,

bekerja ataupun beribadah.

4. Kerjasama dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM). Akan

dibuka unit perawatan “rawat singgah” di lantai 4 dan 5, sejumlah sekitar

Page 20: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

23  

 

50 tempat tidur, dimana koordinasi dengan RSCM saat ini makin intensif.

Adapun mengenai kelengkapan sarana prasarana sudah dipersiapkan

dalam bentuk proposal yang telah diajukan kepada BAZNAS dari bulan

Juli 2009.

5. Rencana Pendirian TB Center di Rumah Sehat Masjid Agung Sunda

Kelapa.

Selepas pelatihan mengenai Program Pemberantasan Penyakit

Tuberkulosia (TB) yang diadakan oleh LKC bekerjasama dengan Global

Funds for AIDS Tuberkulosis dan Malaria (GF ATM) bagi dokter,

perawat analis laboratorium di Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa

merencanakan akan didirikan TB Center. Hal ini ditujukan mengingat

banyak masyarakat dhuafa yang menderita penyakit TB sehingga mereka

tidak dapat melakukan aktifitas dalam bekerja.

6. Rencana Pembukaan Rumah Bersalin Terpadu (RBT) di Bekasi.

Pada bulan Oktober 2009, survey lokasi rencana RBT di Bekasi telah

dilakukan. Proposal lengkap pendiriannya akan disampaikan awal

November kepada Baznas. Diharapkan akan segera terealisasi.

Selain itu terdapat pula CD interaktif film untuk mengenalkan Rumah Sehat

Masjid Agung sunda Kelapa ini ke masyarakat.

Dalam dua tahun memberikan pelayanan, Rumah Sehat Sunda Kelapa

mempunyai satu kendala utama. Hal ini berkaitan dengan sulitnya ijin rawat

inap bagi penyakit-penyakit sederhana sehingga beberapa pasien terpaksa

harus dirujuk ke rumah sakit dan sebagian lagi terpaksa harus pulang karena

Page 21: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

24  

 

keterbatasan biaya. Kendala yang lain adalah hal yang bersifat teknis dalam

operasional sehari-hari, seperti keterbatasan beberapa alat medis yang

harganya cukup mahal, maupun penunjang non-medis seperti sistem

generator dan lain sebagainya.

Hal tersebut akan teratasi dengan adanya dukungan dan komitmen kuat dari

Baznas demi memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa.

2.3.2 BAITUL MAAL MASJID AGUNG SUNDA KELAPA

Kampanye yang dilakukan Baitu Maal Masjid Agung Sunda Kelapa:

1. Proposal ke perusahaan-perusahaan ataupun lembaga-lembaga yang ada.

2. Iklan (baik web, spanduk, brosur, maupun surat undangan langsung

pertiga bulan) yang ditujukan untuk ke perseorangan maupun lembaga-

lembaga.

Cara menyumbangkan dana untuk Baitul Maal Masjid Agung Sunda

Kelapa:

1. Mengirim langsung ke Kantor Baitul Maal Masjid Agung Sunda Kelapa

2. Layanan Jemput Ziswaf dari pengurus Baitul Maal.

3. Transfer Rekening Donasi ke BNI Syari’ah, Mandiri, Bank Mega

Syari’ah, atas nama MASJID AGUNG SUNDA KELAPA.

Seperdelapan dari dana yang didapatkan tersebut, digunakan untuk biaya

operasional Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa. Angka tersebut

Page 22: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

25  

 

berasal dari hitungan amil (hitungan Islam yang baku). Dana tersebut

digunakan untuk promosi kampanye penggalangan dana dan honor petugas.

Sedangkan tujuh per delapan biaya lainnya digunakan untuk program-

program yang dilakukan sebagai berikut:

1. Pemberian pengobatan gratis pada Rumah Sehat Masjid Agung Sunda

Kelapa.

2. Pembinaan para Muallaf yang sibina oleh Masjid Agung Sunda Kelapa.

Hingga saat ini sudah terdapat 15.460 jiwa.

3. Bantuan Musafir.

4. Pendidikan Anak Yatim Dhuafa, pemberian beasiswa setiap bulan baik

dari SD sampai dengan SMA yang kurang lebih berjumlah 250 anak.

5. Santunan Fakir Miskin yang dilaksanakan setiap tahunnya sekitar kurang

lebih 1060 jiwa.

2.3.3 BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

1. INDONESIA CERDAS – Mencerdaskan Umat Dengan Zakat

Data BPS menunjukkan bahwa angka pengangguran terbuka (2006)

sebesar 25,47 persen dan angka setengah pengangguran 30 juta jiwa.

Lebih dari itu, angka kepesertaan pendidikan cenderung terlihat

memburuk. Maka BAZNAS merancang program pengembangan

pendidikan.

Page 23: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

26  

 

a. Pembinaan SDM Strategis

Program beastudy dengan tujuan melahirkan lulusan sarjana yang

memiliki wawasan kebangsaan dengan prioritas utama

kepemimpinan. Bekerjasama dengan mitra PPSDMS Nurul Fikri,

program ini telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa-

mahasiswa terbaik di perguruan tinggi negeri di Indonesia. Tahun

2008 program ini telah memasuki periode ke-3 dan meluluskan

peserta baru yang diantaranya berasal dari Universitas yang ternama.

b. Satu Keluarga Satu Sarjana

Program beastudy mahasiswa berprestasi di kampus negeri di seluruh

Indonesia. Sesuai namanya program ini mengutamakan mahasiswa

yang berasal dari keluarga tidak mampu tanpa sarjana. Beastudy

SKSS membiayai mahasiswa lulus sarjana dengan beasiswa ikatan

dinas kepada setiap penerima untuk menjadi pelopor pemberdayaan

masyarakat di desanya.

Tujuannya :

1. Memberikan kesempatan pendidikan untuk meraih pendidikan

tertinggi kepada mahasiswa yang berprestasi yang tergolong

keluarga pra sejahtera.

2. Menciptakan sarjana pedesaan yang mampu membangun

daerahnya.

Page 24: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

27  

 

c. Dana Infaq Abadi Anak Negeri (DINNAR)

Program beasiswa berprestasi bagi siswa SD - SMU di seluruh

Indonesia dengan sistem penyaluran dana infaq dari masyarakat

yang dikelola secara syariah. Bagi hasil disalurkan untuk mendanai

beasiswa bagi pelajar tidak mampu.

Tujuannya :

1. Membantu kelanjutan pendidikan pelajar tidak mampu.

2. Menjamin ketersediaan dana bagi beasiswa dalam jumlah yang

cukup dan jangka panjang.

3. Membantu muzakki mendapatkan "amal jariah" selama dana

yang diinfaqkan dikelola dan memberikan manfaat /

keuntungan.

d. Mobil dan Motor Pintar

Mobil dan motor yang dipergunakan untuk perpustakaan keliling

yang memberikan kesempatan bagi pelajar untuk menikmati buku-

buku pelajar dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya, juga difasilitasi

dengan media audio visual. Program ini diperuntukan untuk

menjangkau daerah sulit akses pendidikan dan media pembelajaran.

Lokasi program : Aceh, Lombok Mataram, Pulau Adhonara NTT

Tujuannya :

1. Membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Memberikan sarana belajar kepada semua anak bangsa terutama

anak-anak yang berada di wilayah / daerah terpencil.

Page 25: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

28  

 

3. Media kepedulian donatur baik lembaga maupun perorang.

e. Pelatihan Kewirausahaan

Program pendidikan non formal yang memberikan keterampilan

kepada setiap pesertanya agar siap memasuki dunia kerja atau

membangun usaha mandiri. Program ini bekerjasama dengan

beberapa pihak terkait baik pemerintah daerah maupun kalangan

swasta. Sistem program ini adalah mengedepankan kualitas lulusan

sehingga memilki kelayakan sebagai mitra usaha.

Tujuannya :

1. Mengurangi penganguran.

2. Membantu kaum dhuafa agar memilki keterampilan siap kerja.

3. Membantu lulusan agar dapat bekerja pada bidang yang di kuasai.

4. Membantu lulusan agar mampu memeliki usaha mandiri dangan

system bapak angkat.

5. Membantu kalangan dunia usaha mendapatkan SDM yang

memeliki keterampilan yang di butuhkan.

Materi :

1. Pelatihan Keterampilan Kerja.

2. Pelatihan Wirausaha.

3. Magang kerja.

4. Pemodalan.

5. Pendampingan.

Page 26: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

29  

 

2. INDONESIA MAKMUR – Membangun Umat Dengan Zakat

a. Baznas Central Ternak

Setiap tahun Indonesia mengimpor sapi hidup sebanyak 450 ribu ekor

dari Australia. Produksi dalam negeri belum mampu memenuhi

kebutuhan konsumsi produk peternakan. Saat ini konsumsi protein

hewani penduduk Indonesia masih sangat rendah yakni dibandingkan

dengan konsumsi protein hewani masyarakat dunia. Dengan kondisi

tersebut sangatlah tepat Baznas dalam program pendayagunaan ZIS

mengembangkan program yang berbasis pada peternakan-peternakan

rakyat. BAZNAS SENTRAL TERNAK TERPADU memiliki dua

program yaitu Sentral Ternak dan Desa Ternak Makmur.

Tujuan :

1. Memfasilitasi peternak-peternak gurem dan peternak yang

tergolong mustahik di wilayah cimande untuk mencapai

pengembangan peternak modern.

2. Sebagai wadah pusat training peternak untuk pengembangan

kepada peternak berbasis comitee development.

3. Menciptakan lumbung ternak di daerah.

4. Memberikan lapangan kerja dan Penyerapan tenaga kerja secara

optimal.

b. Desa Ternak Makmur

Program pendampingan kelompok peternak potensial dengan sistem

dana bergulir untuk mengembangakan potensi ternak wilayah. Sesuai

Page 27: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

30  

 

namanya, program ini mendampingi peternak memiliki kemampuan

berternak yang baik dan mengarahkan peternak untuk memberikan

kontribusi dan partisipasi pada pembangunan desa sasaran.

Tujuan :

1. Mengembangkan potensi ternak daerah.

2. Dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi peternak.

3. Melatih perternak dalam tanggung jawab sosial.

4. Dapat membangun jaringan usaha di pedesaan.

Lokasi Jenis Ternak

DTM. Mataram Nusa Tenggara Barat

Jl. Penas IX, Tengak Cemare Dasan Geres Kec.

Gerung

Kab. Lombok Barat NTB

Kambing

Domba

DTM Lembata Nusa Tenggara Timur

Maumere Sikka NTT

Kambing

Lokasi Jenis Ternak

DTM Cililin Jawa Barat Kambing

DTM Payakumbuh, Sumatera Barat Ayam

c. Lapak Sampah Terpadu

Program pemberdayaan pemulung sampah dengan prinsip

penampungan dan pengelolaan sampah anorganik. Program ini

berlokasi di desa Cililin kabupaten Bandung Jawa Barat. Program

Page 28: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

31  

 

dengan sistem pembentukan kelompok pemulung dan pencacah

sampah itu telah sukses dan terbukti meningkatkan kualitas hidup

pemulung. Saat ini telah dibentuk 325 kelompok pemulung dengan

tingkat pendapatan yang meningkat 100 %.

Tujuan :

1. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

2. Mengembangkan potensi ekonomi dan kebersihan daerah.

3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi masyarakat dalam usaha

daur ulang sampah anorganik.

4. Untuk mengurangi tingkat pencemaran sampah.

5. Untuk membangun jaringan usaha masyarakat.

d. Lumbung Tani Organik

Gerakan pertanian organik yang mengajak untuk kembali pada

keseimbangan alam. Menerapkan pertanian yang alami tanpa

penggunaan asupan kimia semakin berkembang. Setelah muncul

persoalan dampak lingkungan akibat penggunaan bahan kimia di

bidang pertanian, teknologi PO (Pupuk Organik) yang akrab

lingkungan dan menghasilkan pangan yang sehat mulai diperhatikan

lagi. Program ini mempunyai sistem dana bergulir dan pendampingan

program. Program ini berlokasi di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten

Cianjur, Jawa Barat, dengan jenis komoditas Beras Organik.

Tujuan :

1. Menghasilkan pangan yang sehat, bebas dari residu obat-obatan

dan zat-zat kimia yang mematikan

Page 29: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

32  

 

2. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani dalam rangka

pengelolaan SDA ramah lingkungan

3. Meningkatkan taraf hidup petani yang sebagian besar adalah

dhuafa.

4. Dengan bantuan modal bergulir dan pendampingan program maka

tercipta kelompok tani mandiri.

e. Pemberdayaan Kampung Nelayan Makmur

Potensi perikanan di republik ini sungguh sangat besar. Sebagian

besar pulau-pulau di Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam

yang sangat besar dan potensial untuk pembangunan ekonomi.

Namun potensi tersebut sampai saat ini belum dimanfaatkan secara

optimal untuk kesejahteraan rakyat. Program mengembangkan multi

potensi baik potensi ekonomi maupun potensi lainnya.

Tujuan :

1. Meningkatkan pengetahuan nelayan dan masyarakat dalam

memaksimalkan potensi diri dan lingkungannya.

2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan nelayan kegiatan

pengembangan potensi laut berbasis pada potensi laut wilayah.

Program Lokasi

PKN Indramayu

Da’i Mandiri dan Koperasi Nelayan

Indramayu

PKN Cirebon

Budidaya Kerang Hijau dan Rumput Laut

Cirebon

Page 30: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

33  

 

Program Lokasi

PKN Maluku Utara

Bagan Apung, Da’i Mandiri

Maluku Utara

PKN NTT

Kapal Penangkap Ikan

Pulau Adhonara

f. Pemberdayaan Perempuan

Program peningkatan kualitas perempuan yang terfokus pada 3 issue,

yaitu pemberdayaan perempuan melalui kegiatan ekonomi produktif,

pemberdayaan perempuan melalui kegiatan kesehatan dan

pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pendidikan.

Tujuan :

1. memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat bawah baik pada

tingkat praktis maupun strategis.

2. meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya perempuan untuk

menjaga kesehatan sehingga dapat menurunkan angka kematian

ibu, kematian bayi; infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit

menular.

3. Meningkatkan kualitas SDM Perempuan.

Program Lokasi

Koperasi Perempuan Jakarta

Home Industri kecap Indramayu

Home Industri Sandal Indramayu

Page 31: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

34  

 

Program Lokasi

Home Insudtri Kerajinan Kayu Indramayu

3. INDONESIA PEDULI – Memberdayakan Umat Dengan Zakat

Indonesia Peduli adalah Program Bantuan kepadas individu atau lembaga

untuk memenuhi kebutuhan hidup sesaat atau bantuan kepada masyarakat

yang tertimpa musibah bencana sesegera mungkin. Jaringan Program

Indonesia Peduli melalui pembentuk Unit Salur Zakat atau Jaringan

Relawan Indonesia (JARI) yang merupakan wakil dari Badan Amil Zakat

Daerah ( BAZDA ), LAZDA, LSM yang memilki komitmen

kemanusiaan.

a. Unit Salur Zakat

Program pembentukan unit penyaluran dana ZIS dalam bentuk

penyaluran karitas (penyaluran dana langsung dalam bentuk

pemenuhan kebutuhan pokok atau penyediaan layanan kepentingan

umum). Jaringan kerja USZ skala nasional dengan sistem kemitraan

rutin pelayanan dan program insindentil dan rutin.

Tujuannya :

1. Pelayanan bantuan keperluan pokok mustahik.

2. Menyediakan wahana bagi mustahik untuk memperoleh atau

meningkatkan pendapatan.

3. Mencegah terjadinya eksploitasi terhadap mustahik untuk

kepentingan yang menyimpang.

Page 32: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

35  

 

4. Menyediakan fasilitas atau sarana untuk kepentingan umum,

khususnya untuk mustahik.

Dengan jaringan kerja sebanyak 30 Badan Amil Zakat Daerah tingkat

Provinsi, 30 Lembaga Amil Zakat tingkat pusat, 9 mitra salur zakat

daerah

b. Program Tanggap Bencana

Program yang membantu memberikan bantuan kepada masyarakat

yang tertimpa musibah. Jaringan Relawan Indonesia (JARI) dan USZ

Center yang tersebar di 33 propinsi memungkinkan bantuan cepat

dilaksanakan. Sejak terjadinya bencana tsunami di Aceh - Desember

2004, BAZNAS telah menyalurkan lebih dari 40 Milyar yang

disalurkan secara bertahap dalam beberapa program bantuan:

1. Pembentukan dan Pelatihan JARINGAN RELAWAN

INDONESIA ( JARI ).

2. Bantuan Tanggap darurat, evakuasi, recovery, dan rekonstruksi

bencana di Aceh, Nias, Jogya, Bandung, Bengkulu, Dompu, Jawa

Timur.

3. Tanggap bencana dilakukan bekerjasama dengan pemerintah

daerah, BUMN Peduli dan seluruh donator.

4. Bantuan Tanggap darurat di wilayah DKI Jakarta dan daerah lain

baik bencana skala daerah maupun nasional.

Page 33: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

36  

 

4. INDONESIA TAQWA – Memuliakan Umat Dengan Zakat

a. Da’i Terpencil Mandiri

Program pengiriman Da'i ke daerah - daerah terpencil di

nusantara. Da’i yang telah siap ditugaskan, telah dibekali materi

dakwah dan syariah, kemampuan membangun komunitas yang

mandiri serta skill wirausaha, sehingga diharapkan, dengan

hadirnya para Da’i, akan terwujud pencerahan dan pemberdayaan

masyarakat yang seutuhnya. Program ini memfasilitasi biaya

pelatihan, transportasi, biaya hidup Da'i.

Tujuan :

1. Sebagai sarana pengembangan dakwah Islamiyah ke pelosok

nusantara.

2. Sebagai sarana dai dalam mengimlementasikan keilmuan yang

di miliki.

3. Membantu masyarakat dalam memahami ajaran Islam.

4. Pengembangan Masyarakat produktif dengan pendamping

Da'i mandiri.

Daerah program :

Regional 1 : Kepulauan Mentawai, NIAS,Indramayu.

Regional 2 : NTB, NTT, Timor Leste.

Regional 3 : Manado,Halmahera,Maluku,Irian Jaya.

b. Program Kaderisasi Ulama

Program beastudy bagi calon ulama.

Page 34: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

37  

 

Sasaran Study :

1. 200 DOKTOR bidang Tafsir, Hadits, Syari'ah, Pendidikan

Islam, Sejarah Islam, Perbandingan Agama, Bahasa dan Sastra

Arab, Politik Islam, Ekonomi Islam, Pemikiran Islam, Aliran-

aliran Sempalan.

2. 400 MAGISTER bidang yang sama.

3. 400 KADER ULAMA melalui program non akademis melalui

kursus-kursus bahasa Arab, Inggris, IT, daurah-daurah dan

mulazamah ulama di dalam/luar negeri.

5. INDONESIA SEHAT – Menyehatkan Umat Dengan Zakat

Belum dinikmatinya pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin yang

sebanyak 37,1 juta jiwa merupakan persoalan yang sangat serius.

Disamping hidup sehat yang harus terus disosialisasikan , penyediaan

pelayanan kesehatan menjadi prioritas yang harus terus di tingkatkan.

Terpanggil dari kondisi tersebut Baznas menghadirkan 3 layanan

kesehatan yaitu : Unit Kesehatan Keliling, Dokter Keluarga

Prasejahtera, Rumah Sehat Indonesia.

a. Unit Kesehatan Keliling

Program mobil klinik kesehatan yang ditujukan khusus untuk

melayani dan membantu kaum dhuafa. Melayani pengobatan dan

konsultasi serta penyuluhan kesehatan di lokasi atau daerah rawan

kesehatan dan jauh akses puskesmas atau rumah sakit.

Beroperasional 4 hari dalam seminggu.

Page 35: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

38  

 

Tujuan :

1. Memberikan jasa pelayanan kesehatan yang murah dan mudah

dijangkau masyarakat prasejahtera

2. Membangun ketahanan kesehatan yang menyeluruh (holistik)

dan berkesinambungan sebagai tindakan promotif, preventif,

kuratif, rehabilitatif.

b. Dokter Keluarga Prasejahtera (DKPS)

Pogram layanan kesehatan mustahiq yang berkerjasama dengan

klinik. Program DKPS diberikan dalam bentuk pelayanan

kesehatan (pengobatan) dan Pendampingan (penyuluhan) hidup

sehat bagi masyarakat kurang mampu. Program dengan kartu

DKPS bagi mustahiq ini, dalam satu bulan melayani 100 kartu

keluarga dengan 500 pelayanan kesehatan di 5 wilayah.

Tujuan :

1. Memberikan jasa pelayanan kesehatan yang murah dan mudah

dijangkau masyarakat pra-sejahtera.

2. Membangun ketahanan kesehatan yang menyeluruh (holistik)

dan berkesinambungan sebagai tindakan promotif, preventif,

kuratif, rehabilitatif.

3. Termotivasinya masyarakat untuk melaksanakan pola hidup

sehat.

Page 36: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

39  

 

c. Rumah Sehat

Mahalnya biaya pengobatan telah mempersulit masyarakat miskin

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Hal ini

mendorong Baznas untuk mencari cara bagi kesehatan kaum

dhuafa. Rumah Sehat adalah program pemeberian bantuan

kesehatan kepada dhuafa setingkat rumah sakit. Terletak di

kawasan Jakarta Pusat tepatnya di Masjid Raya Sunda Kelapa,

Menteng. Bangunan bertingkat 5 ini melayani perawatan medis

maupun konsultasi kesehatan.

2.4 TARGET AUDIENCE

Menurut Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa, Baitul Maal Masjid Agung

Sunda Kelapa serta Baznas, dana operasional didapat dari 3 sumber. Pertama adalah

perusahaan maupun lembaga-lembaga lainnya, personal, juga dikhususkan bagi

jemaat Masjid Agung Sunda Kelapa.

2.4.1 PERUSAHAAN

2.4.1.1 DEMOGRAFI

• Sudah memiliki struktur dan keorganisasian yang matang

• Ekonomi perusahaan baik

• Paling tidak sudah bertaraf nasional, bahkan global

Page 37: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

40  

 

2.4.1.2 PSIKOGRAFI

• Perusahaan yang memiliki misi kepedulian sosial

• Perusahaan yang menyumbang untuk mencari nama

• Perusahaan yang mencari untung untuk mengurangi pajak

2.4.1.3 GEOGRAFI

Berpusat di Jakarta dan mungkin sudah mempunyai cabang di

daerah – daerah lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

2.4.2 PERSONAL

2.4.2.1 DEMOGRAFI

• Kelas sosial B++ - A

• Agama dan Ras heterogen

• Jenis Kelamin baik Pria maupun wanita

• Usia 35 – 60 tahun

2.4.2.2 PSIKOGRAFI

• Mapan

• Pekerja, Profesional, Wiraswasta

• Memiliki rasa empati yang kuat terhadap kaum miskin

Page 38: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

41  

 

2.4.2.3 GEOGRAFI

Berdomisili di Jakarta dan sekitarnya

2.4.3 JEMAAT MASJID AGUNG SUNDA KELAPA

2.4.3.1 DEMOGRAFI

• Agama Islam

• Kelas Sosial B – A

• Jenis kelamin baik pria maupun wanita

• Usia 20-an ke atas

2.4.3.2 PSIKOGRAFI

• Pekerja

• Seorang yang taat menunaikan ibadah

• Biasanya memiliki empati kuat terhadap kaum miskin

2.4.3.3 GEOGRAFI

• Berdomisili di sekitar Menteng

• Bekerja di daerah dekat Masjid Agung Sunda Kelapa

• Hanya sekedar ingin menunaikan Ibadah di Masjid Agung

Sunda Kelapa

Page 39: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

42  

 

2.5 DATA PENYELENGGARA

2.5.1 DOMPET DHUAFA

Gbr 2.5.1.1 Logo Dompet Dhuafa Republika

Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang

berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan

dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal

dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga).

Kelahirannya berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak

berinteraksi dengan masyarakat miskin, sekaligus kerap jumpa dengan kaum

kaya. Digagaslah manajemen galang kebersamaan dengan siapapun yang

peduli kepada nasib dhuafa.

Sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, Dompet Dhuafa tercatat di

Departemen Sosial sebagai organisasi yang berbentuk yayasan. Pembentukan

yayasan dilakukan di hadapan Notaris pada tanggal 14 September 1994

dalam Berita Negara RI No. 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL. Yayasan

ini merupakan Lembaga Amil Zakat tingkat nasional.

Visi Dompet Dhuafa :

Bertekad menumbuhkembangkan jiwa dan kemandirian masyarakat yang

bertumpu pada sumber daya lokal melalui sistem yang berkeadilan.

Page 40: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

43  

 

Misi Dompet Dhuafa :

1. Membangun diri menjadi lembaga yang berfungsi sebagai lokomotif

gerakan pemberdayaan masyarakat.

2. Menumbuhkembangkan jaringan lembaga pemberdayaan masyarakat.

3. Menumbuhkembangkan dan mendayagunakan aset masyarakat yang

berbasis kekuatan sendiri.

4. Mengadvokasi paradigma ekonomi berkeadilan.

Tujuan Dompet Dhuafa :

1. Meningkatnya efektifitas kinerja lembaga.

2. Meningkatnya otonomi jaringan lembaga melalui devolusi (desentralisasi

dan pelimpahan wewenang).

3. Meluasnya pemahaman, penerimaan dan pelaksanaan ekonomi

berkeadilan.

4. Meningkatnya pendayagunaan aset masyarakat melalui pengelolaan

ziswaf dan derma.

5. Tercapainya kemandirian komunitas sasaran.

Layanan Produk :

1. Zakat penghasilan MUZZAKI PRO

2. Infak dan Sedekah - KEPING CINTA

3. Wakaf

a. Wakaf Produktif – WAKIF

1. Berternak Angsa Bertelor Emas

2. Wakaf Perternakanan

Page 41: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

44  

 

3. Wakaf Perkebunan

4. Wakaf Pertanian

5. Wakaf Usaha Perdagangan

6. Wakaf Sarana Niaga

b. Wakaf Untuk Kepentingan Umum

1. Wisma Mualaf

2. Rumah Cahaya

3. Smart Ekslensia Indonesia (SMART)

4. LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma)

4. Qurban THK (Tebar Hewan Kurban)

5. Haji / Umroh

Program :

1. Pendidikan

a. Sekolah Unggul Bebas Biaya

b. Beastudy Sarjana

c. Pengembangan Kapasitas Guru

2. Kesehatan

a. Klinik Cuma-Cuma

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) merupakan lembaga non

profit jejaring Dompet Dhuafa khusus di bidang kesehatan yang

melayani kaum melalui pengelolaan dana sosial masyarakat

Page 42: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

45  

 

(ZISWAF - Zakat, Infak, Sedekah dan wakaf) dan dana sosial

perusahaan.

Susunan Organisasi Dompet Dhuafa :

Direktur : drg. Imam Rulyawan

MARS Manager Operasional : Dra. Inge Mardiana

Manager Pelayanan Medis : dr. Jumpa Utama Amrannur

Manager Program : Dr. Yahmin Setiawan

b. Rumah Sakit Gratis

Pada tahun 2001, Dompet Dhuafa mendirikan Layanan Kesehatan

Cuma-Cuma (LKC) Ciputat, guna memberikan akses layanan

kesehatan yang layak dan optimal secara gratis bagi kaum dhuafa.

Lebih dari 150.000 kaum dhuafa telah terlayani oleh LKC.

Untuk mengembangkan layanan di tahun 2007, Dompet Dhuafa

Mendirikan lagi Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa.

Tercatat 200.000 member kaum dhuafa yang sudah mendapatkan

layanan ini secara cuma-cuma. Untuk meningkatkan kualitas layanan

kesehatan, Dompet Dhuafa berinisiasi membangun Rumah Sehat

Terpadu (RST).

Dari sinilah diharapkan lahir model layanan kesehatan yang dibiayai

seluruhnya dari dana zakat, infak / sedekah serta wakaf.

3. Sosial

a. Bantuan dan Santunan Pangan

b. Pengembangan Keterampilan

Page 43: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

46  

 

4. Ekonomi

a. Pemberdayaan Mikro Syariah

- BTM (Baitul Maal Wa Tamwil)

- BMD (Baitul Maal Desa)

b. Pemberdayaan Perternakan

c. Pemberdayaan Petani

d. Pemberdayaan Masyarakat (Rural dan Urban)

e. Pemberdayaan Komunitas Pengasong

5. Penanganan Bencana Alam, Sosial dan Peperangan

6. Pengembangan Bisnis

2.5.2 AKSI CEPAT TANGGAP

Gbr 2.5.2.1 Logo ACT

Pada masa awal pembentukannya di tahun 1994 ACT merupakan sebuah

Emergency Team yang mengkhususkan diri pada penanganan bencana alam,

dari mulai emergency, rescue, medis, relief, hingga recovery (pemulihan).

Pada 2004 ACT Foundation (selanjutnya disebut sebagai ACT) secara formal

berdiri sebagai institusi resmi dan mandiri.

Program yang ditangani berkembang tidak lagi hanya berkisar pada bencana

alam, namun juga mengembangkan konsentrasinya pada bencana sosial atau

Page 44: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

47  

 

bencana kemanusiaan, seperti gizi buruk, rawan pangan, anak-anak,

kesehatan dan sanitasi, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, pembangunan

masyarakat, hingga korban konflik sosial.

Visi Aksi Cepat Tanggap :

Menjadi pelopor dalam menumbuhkan jiwa-jiwa peduli berbasis

kerelawanan menuju kemandirian masyarakat.

Misi Aksi Cepat Tanggap :

1. Mengembangkan model Manajemen Bencana Terpadu (MBT).

2. Memperkuat sinergi dan kemitraan.

3. Memperkuat komunikasi lembaga.

4. Menggerakkan partisipasi kepedulian masyarakat.

5. Memperkuat komunitas donatur.

Dalam menjalankan setiap programnya, ACT senantiasa mengusung nilai-

nilai kepedulian, kerelawanan dan kemandirian masyarakat. ACT bersifat

independen, netral objektif, non-diskriminatif, transparan dan akuntabel.

Oleh karenanya ACT tidak membedakan suku, ras, agama, maupun

golongan, dalam melaksanakan program-programnya, baik di dalam maupun

di luar negeri.

Pendanaan program-program ACT berasal dari donasi publik dan dana CSR

perusahaan, yang pemanfaatannya diaudit oleh akuntan publik sebagai

bentuk transparansi kepada para pemangku kepentingan.

Page 45: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

48  

 

Struktur Organisasi Aksi Cepat Tanggap :

Nama Jabatan

Ahyudin Presiden

Sigit Iko Sugondo Vice Presiden, Partnership & Comunication

N. Imam Akbari Vice President, Operasional

Syuhelmaidi Syukur Vice President, Strategic Development

Bambang D. Cahyono Director, Partnership

Dewi Hutabarat Director, Communication

Hariyana Hermain Director, Finance

Bayu Gawtama Director, Program

Nama Jabatan

Abdul Azis Director, Strategic Development

M.I. Nurrohman Chairperson, Disaster Management Institute of

Indonesia

Dwiko Hari Dastriadi

Imam Gozali

Mukhti

Team Member of Partnership & Communications

Directorate Partnership, Partnership Assistant

Manager

Prinsip Organisasi Aksi Cepat Tanggap :

1. Independen

Bebas bersikap dan mandiri.

2. Netral Objektif

Page 46: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

49  

 

Tidak bersikap diskriminatif dan bersikap proporsional.

3. Transparan

Menginformasikan kegiatan lembaga kepada para pemangku

kepentingan.

4. Akuntabel

Mempertanggungjawabkan program kepada mitra.

5. Non Diskriminatif

Tidak membedakan suku, ras, agama dan golongan.

Program Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap :

1. Penanganan bencana darurat hingga pemulihan.

2. Memerangi kelaparan dan gizi buruk.

3. Pengembangan masyarakat menuju dampak yang berkelanjutan dalam

bidang kesehatan umum, air bersih dan sanitasi, pemberdayaan ekonomi,

pendidikan dan lingkungan hidup.

4. Program khusus bagi masyarakat Muslim untuk program pemulihan gizi

buruk.

a. Ramadhan

b. Sedekahku lebih tepat !!

c. Qurbanku

d. Aqiqahku lebih tepat !!

5. Menolong Palestina.

Humanitarian Zone Aksi Cepat Tanggap :

Page 47: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

50  

 

Program berbagai kegiatan yang terfokus pada edukasi dimana mengajarkan

kemanusiaan pada sekolah-sekolah, korporasi dan komunitas.

Tujuan dari Humanitarian Zone :

1. Untuk membentuk generasi muda dan lapisan masyarakat lainnya, yang

memiliki kesadaran tinggi terhadap masalah-masalah kemanusiaan dan

kerelawanan.

2. Untuk membentuk generasi muda maupun lapisan masyarakat lainnya

yang dapat menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga dan teman

dekatnya, sehingga mempercepat terbentuknya masyarakat yang memiliki

kesadaran tinggi terhadap masalah-masalah kemanusiaan dan

kerelawanan.

2.5.3 LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-AZHAR PEDULI UMMAT

Gbr 2.5.3.1 Logo Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat

Visi Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Umat :

“Menjadi institusi pengelola zakat yang amanah dan profesional dalam

menyelenggarakan berbagai program pemberdayaan ummat”

Page 48: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

51  

 

Misi Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat :

1. Memotivasi masyarakat untuk menyalurkan dana Zakat, Infaq dan

Shadaqah

2. Menghimpun dan mengelola dana ZIS secara profesional dan transparan

3. Menjadi jembatan antara kepentingan muzakki dan Mustahiq

4. Menyelenggarakan berbagai program pendidikan, dakwah, sosial, dan,

kemaslahatan ummat

5. Menyelenggarakan berbagai program pemberdayaan ekonomi ummat

Sumber Dana :

1. Zakat

2. Infaq/ Sedekah

3. Dana Kemanusiaan

4. Donasi lain yang tidak mengikat

Jaringan Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat :

1. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan (kantor

pusat)

2. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat Solo

3. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat Sentra Primer

4. Lembaga Amil Zakat Masjid Raya Batam

5. LAZ Al-Azhar Peduli Ummat Padang

6. Yayasan Kelaten Peduli Ummat

Program Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat :

1. Balai Pengobatan Umum dan Gigi Cigombong

Page 49: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

52  

 

2. Al-Azhar Peduli Muslim Nias

3. Beasiswa Gemilang

4. Program Layanan Mustahik

5. Rumah Gemilang Indonesia

6. Musholla For Sale

7. Bedah Madrasah dan Rumah Ibadah

8. Disaster Programme

9. Layanan Jenazah Gratis

10. Qurban By Request

2.6 HASIL KUISIONER

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuisioner adalah alat survei yang terdiri

atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari

kelompok orang terpilh melalui wawancara pribadi atau melalui pos, daftar

pertanyaan. Angket merupakan daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu

dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan.

Kuisioner ini merupakan salah satu metode pengumpulan data secara kumulatif

yang diberikan kepada 100 orang responden secara acak sesuai dengan target

audience yang dilakukan di apotik.

Berikut adalah hasil dari kuisioner.

1. Usia :

a. 16 – 20 sebanyak 3 responden

b. 21 – 25 sebanyak 6 responden

c. 26 – 35 sebanyak 36 responden

Page 50: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

53  

 

d. 36 – 50 sebanyak 44 responden

e. > 50 sebanyak 10 responden

2. Jenis kelamin :

a. Pria sebanyak 43 responden

b. Wanita sebanyak 56 responden

3. Agama :

a. Islam sebanyak 96 responden

b. Kristen sebanyak 2 responden

c. Katholik sebanyak 1 responden

d. Hindu sebanyak 0 responden

e. Budha sebanyak 0 responden

f. Lainnya sebanyak 0 responden

4. Pekerjaan :

a. Profesional sebanyak 17 responden

b. Pengusaha sebanyak 9 responden

c. Wiraswasta sebanyak 25 responden

d. Karyawan sebanyak 44 responden

e. Lainnya : Pegawai Negeri Sipil sebanyak 4 responden

5. Apakah anda berzakat atau bersedekah ?

a. Ya sebanyak 98 responden

b. Tidak sebanyak 1 responden

6. Apa maknanya ? *boleh pilih lebih dari satu*

a. Amal sebanyak 70 responden

b. Ibadah sebanyak 83 responden

Page 51: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

54  

 

c. Kewajiban sebanyak 66 responden

d. Lainnya : syukur sebanyak 1 responden

7. Lembaga zakat mana yang lebih anda percaya ?

a. Pemerintah sebanyak 17 responden

b. Swasta sebanyak 72 responden

8. Apakah anda mengenal Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa ?

a. Ya sebanyak 20 responden

b. Tidak sebanyak 79 responden

Dari kuisioner tersebut, didapatkan hasil :

1. Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa kurang dikenal di masyarakat.

2. Masyarakat lebih mempercayai lembaga swasta.

3. Masyarakat menganggap zakat merupakan ibadah, amal dan kewajiban.

2.7 ANALISA PARTNER

2.7.1 STRENGHT

• Nama Masjid Agung Sunda Kelapa sudah dikenal masyarakat.

• Rumah Sakit Masjid Agung Sunda Kelapa sudah memiliki banyak

sumber dana yang menyumbang secara berkala.

• Masjid Agung Sunda Kelapa bekerjasama dengan lembaga-lembaga

zakat untuk kampanye penggalangan dana.

• Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa merupakan pelopor dari

Rumah Sehat lainnya

Page 52: BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA 2.1.1 WAWANCARA

55  

 

2.7.2 WEAKNESS

• Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa kurang kredibel di mata

masyarakat.

• Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa kurang dalam segi

komunikasi dan promosi.

2.7.3 OPPORTUNITY

• Semakin banyak kematian akibat faktor kesehatan.

• Para kaum dhuafa yang kurang mengerti tentang kesehatan.

• Diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan Rumah Sehat Masjid

Agung Sunda Kelapa.

2.7.4 THREAT

• Krisis ekonomi global yang berakibat melemahnya perekonomian

donatur Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa.

• BAZNAS sebagai lembaga amil zakat yang mendanai Rumah Sehat

Masjid Agung Sunda Kelapa yang merupakan lembaga pemerintah

kurang dipercaya masyarakat.