2
~ihunJabar o Senin o Selasa eRabu o Kamis o Jumat o Sabtu 1 2 3 4 5 6 7 8 {!) 10 11 12 13 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 OJan ePeb o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOId Dernokrasi Irnpo Quo Vadi~ Indone ia? HAMPIR semua negara berkembang, pada awalnya, demikian berhasrat mengimpor demokrasi, terutama karena adanya nilai kebebasan, kesamaan di muka hukum, dan pengakuan terhadap hak asasi manusia. Terlebih adanya keinginan berle- bihan dari para pemimpin formal di negara-negara berkembang untuk segera menikrnati kehidupan seperti layaknya di negara demokrasi yang sudah maju. Di sisi lain, karena memang negara berkem- bang, umumnya negara baru merdeka, sudah terlalu lama hidup dalam himpitan penjajahan. Amerika Serikat dan negara-nega Eropa, kerap- kali menjadi rujukan untuk urusan praktik demokrasi. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa itu kemudian maju dan berha- si!menjadi negara modem yang demokratis, semen- tara negara berkembang tetap menjadi negara berkembang, bahkan negara terbelakang walau sama-sama menganut paham demokrasi. Apa yang salah? Salah satu penyebabnya adalah, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa itu mengembangkan demokrasi dengan berpijak pada karakter dirinya sendiri, sedangkan negara berkembang mengembangkan demo- krasi tanpa peduli terhadap karaktemya sendiri. Bagaimana kemudian karekater negara bekas jajahan (koloni) mau mengimplementasikan sistem demokrasi? [adi, dernokrasi, oleh banyak negara berkem- bang,diadopsibukan diadaptasi, sehingga sering terjadi dimana demokrasi di negara- negara berkembang baru sebatas "gaya", sebatas prosudur yang sifatnya formalitas belaka, sedang- kan esensi demokrasinya --------- tidak berjalan sebagaima- na mestinya karena tidak berturnpu kepada karakter ------------~----.~---- referat DEDE MARIANA Guru Besar Ilmu Pemerintahan, Universitas Padjadjaran bangsanya sendiri. Problem tersebut semakin rumit sebab banyak pemimpin formal di negara-negara berkem- bang, untuk menikrnati kehidupan bak di USAatau China demokrasi tidak diharamkan namun China mengerti bahwa demo- krasi yang berkembang di Amerika Serikat tidak bisa diaterapkan secara "bulat- bulat" di negaranya. ltuluh Eropa, pada akhirnya, merelakan diri mejadi "antek" negara adidaya tersebut, terutama dengan mengantungkan diri kepada pinjaman (utang luar negeri). Pada giliran- nya, banyak negara berkembang menjadi semacam "cabang negara" dari USAatau negara Eropa. Terbukti, banyak negara-negara di Asia Tenggara, dan jajirah Afrika yang gerak dan tindakan pemerintahannya didikte oleh kepentingan negara adidaya tadi. Demokrasi Vertikal Hal inilahyang disadari oleh China, dimana di sebabnya, China kemudian mengembangkan konsep yang mereka sebut sebagai demokrasi vertical, dengan instrument utama Partai Komunis China (PKC). Indonesia pun pemah mencdba menyusun konsep dan praktik demokrasi khas Indonesia, yang kemudian dikenal dengan istilah demokrasi terpimpin di masa Soekarno, kemudian demokrasi Pancasila di masa Soeharto, namun tetap tidak berjalan. Mengapa? Sebab semua- nya dipraktikkan sebagai serba kamuflase dari sistem otoritarian. [ika demokrasi terpim- --~ ,-

2 10 12 13 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 OJan ePeb ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/tribunjabar... · sebatas "gaya", sebatas ... rejim Soeharto, bila dilaksanakan

  • Upload
    dinhtu

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2 10 12 13 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 OJan ePeb ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/tribunjabar... · sebatas "gaya", sebatas ... rejim Soeharto, bila dilaksanakan

~ihunJabaro Senin o Selasa eRabu o Kamis o Jumat o Sabtu

1 2 3 4 5 6 7 8 {!) 10 11 12 1317 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28OJan ePeb oMar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOId

Dernokrasi IrnpoQuo Vadi~Indone ia?

HAMPIR semua negaraberkembang, padaawalnya, demikianberhasrat mengimpordemokrasi, terutamakarena adanya nilaikebebasan, kesamaan dimuka hukum, danpengakuan terhadap hakasasi manusia. Terlebihadanya keinginan berle-bihan dari para pemimpinformal di negara-negaraberkembang untuk segeramenikrnati kehidupanseperti layaknya di negarademokrasi yang sudahmaju. Di sisi lain, karenamemang negara berkem-bang, umumnya negarabaru merdeka, sudahterlalu lama hidup dalamhimpitan penjajahan.Amerika Serikat dan

negara-nega Eropa, kerap-kali menjadi rujukan untukurusan praktik demokrasi.Amerika Serikat dannegara-negara Eropa itukemudian maju dan berha-si!menjadi negara modemyang demokratis, semen-tara negara berkembangtetap menjadi negaraberkembang, bahkannegara terbelakang walausama-sama menganutpaham demokrasi. Apayang salah?Salah satu penyebabnya

adalah, Amerika Serikatdan negara-negara Eropaitu mengembangkandemokrasi denganberpijak pada karakterdirinya sendiri, sedangkannegara berkembangmengembangkan demo-krasi tanpa peduli terhadapkaraktemya sendiri.Bagaimana kemudiankarekater negara bekasjajahan (koloni) maumengimplementasikansistem demokrasi?[adi, dernokrasi, oleh

banyak negara berkem-bang,diadopsibukandiadaptasi, sehinggasering terjadi dimanademokrasi di negara-negara berkembang barusebatas "gaya", sebatasprosudur yang sifatnyaformalitas belaka, sedang-kan esensi demokrasinya

--------- tidak berjalan sebagaima-na mestinya karena tidakberturnpu kepada karakter------------~----.~----

referatDEDE MARIANAGuru Besar Ilmu Pemerintahan,Universitas Padjadjaran

bangsanya sendiri.Problem tersebut

semakin rumit sebabbanyak pemimpin formaldi negara-negara berkem-bang, untuk menikrnatikehidupan bak di USAatau

China demokrasi tidakdiharamkan namun Chinamengerti bahwa demo-krasi yang berkembang diAmerika Serikat tidak bisadiaterapkan secara "bulat-bulat" di negaranya. ltuluh

Eropa, pada akhirnya,merelakan diri mejadi"antek" negara adidayatersebut, terutama denganmengantungkan dirikepada pinjaman (utangluar negeri). Pada giliran-nya, banyak negaraberkembang menjadisemacam "cabang negara"dari USA atau negaraEropa. Terbukti, banyaknegara-negara di AsiaTenggara, dan jajirahAfrika yang gerak dantindakan pemerintahannyadidikte oleh kepentingannegara adidaya tadi.

Demokrasi VertikalHal inilah yang disadari

oleh China, dimana di

sebabnya, China kemudianmengembangkan konsepyang mereka sebut sebagaidemokrasi vertical, denganinstrument utama PartaiKomunis China (PKC).Indonesia pun pemah

mencdba menyusunkonsep dan praktikdemokrasi khas Indonesia,yang kemudian dikenaldengan istilah demokrasiterpimpin di masaSoekarno, kemudiandemokrasi Pancasila dimasa Soeharto, namuntetap tidak berjalan.Mengapa? Sebab semua-nya dipraktikkan sebagaiserba kamuflase darisistem otoritarian.[ika demokrasi terpim---~

••

,-

Page 2: 2 10 12 13 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 OJan ePeb ...pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/02/tribunjabar... · sebatas "gaya", sebatas ... rejim Soeharto, bila dilaksanakan

pin versi Soekarno adalahdemokrasi yang dijalankansecara sentralistis namuntetap berdasarkan partitur,seperti halnya musik jazzsemuanya serba bebastetapi tetap mengacukepada partitur, tidak asalbebas.

Begitu juga dengandemokrasi Pancasila masarejim Soeharto, biladilaksanakan secarakonsisten dan konsekwen,atas dasar nilai-nilaiPancasila, tentu Indonesiajuga akan menjadi negara

besar di antara negara-negara lain di dunia.

Kedua konsep tersebut,baik demokrasi terpimpinmaupun demokrasiPancasila, adalah bentuklain dari demokrasi yangdiadaptasikan, dan tidakdiadopsi. Kegagalantersebut karena kitamenafikan nilai-nilaikarakter bangsa, seakantidak lagi percayaterhadap kepribadianbangsanya sendiri?

Demokrasi PascaReformasi

Kegagalan demokrasiliberal yang pemah dila-koni Indonesia pasca-kemerdekaan berulang

lagi di era pascareforrnasi,namun penyelenggarapemerintahan tidak maubelajar dari kesalahansejarah, bahwa demokrasiliberal yang sekarangdijalankan, persis sepertidemokrasi liberal zamanSoekarno, akan kembalimengalarni kegagalanapabila nasib kesejahteraanrakyatdiabaikan, sebabzaman demokrasi liberalsaat Soekarno berkuasadulu itu gagal karena tidakditopang oleh kualitaskesejahteraan rakyat.

Kondisi rakyat juga tetapbelum membaik, dan padasaat yang bersamaan,demokrasi yang tertang-kap oleh pancainderarakyat melalui aneka beritaadalah hanya sebuahdrama perebutan kekuasa-an dan kekayaan. [arakantara pemerintah denganmasyarakat semakinmenjauh. Relasi antarapemimpin formal denganwarga juga kian senjang.Rakyat menjadi pihakyang hidupnya tanpapilihan, tetap sebagaiobjek, baik dalam prosespembangunan, termasukdalam proses pengambilankebijakan.

Jadi hendak kemanaIndonesia dengan praktikdemcikrasinya?

Pertanyaan tersebutmenjadi penting untukdirenungkan dan didiskusi-kan kembali sebabfaktanya, nilai-nilaiPancasila, jangankandilaksanakan, bahkandisuarakan pun hampirtidak, seiring dengananggapan bahwa ideologisudah "mati", Padahal,konsep "ideologi sudahmati" sengaja digaungkanoleh negara adidaya agarnegara-negara berkem-bang tidak memilikikarakter dan dengandemikian akan semakinmudah bagi negaraadidaya untuk "rnenjajah"negara-negara berkem-bang melalui soft power danpola serta cara-cara yangkelihatannya "membantu",padahal sesungguhnya, itumerupakan bentukpenjajahan "profesionaldan modem". ***