2
UlSibun Jabar (ha,aman)08 (kOIOm)OG o Se/asa Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu 0 Minggu 2 3 4 5~ 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 OPeb o Mar OApr OMei OJun OJu/ 0 Ags OSep OOkt ONov .Des • ke halaman KONFERENSI INTERNASIONAL BUDAYA SUNDA (KIBS) I Kathy: Urang Sunda Harus Pandai Memilih PROFESOR seni dan teater asal Illinois Amerika Serikat, Kathy Foley (64) yang didaulat sebagai salah seorang pemakalah dari luar negeri pada Konferensi Internasional Sudaya Sunda (KISS) ke-2, rnenilai pada era global sekarang ini masyarakat Sunda harus pandai-pandai memilih. Karena berbagai informasi dan gaya hidup dari berbagai bangsa bisa dengan mudah didapatkan oleh siapa saja melalui jaringan internet. "Urang Sunda harus bisa memilih. snakan setiap orang Sunda ingin anaknya akan seperti apa nantinya, sekarang tinggal memilih. Apa mau dibiarkan nonton televisi setiap hari, atau mau diajarkan kesenian daerah, atau modern, -silakan sekarang tinggal memilih," ujar Kathy saat tlitanya Tribun soal upaya orang Sunda dalam menghadapi era global ini, seusai memaparkan makalahnya di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Selasa (201 12). Perempuan yang KA THY FOLEY, Profesor seni dan teater asallllinois Amerika Kliping Humas Unpad 2011

UlSibun Jabar - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/tribunjabar...soal upaya orang Sunda dalam menghadapi era ... Wali, and Islam:

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UlSibun Jabar - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/tribunjabar...soal upaya orang Sunda dalam menghadapi era ... Wali, and Islam:

UlSibun Jabar(ha,aman)08(kOIOm)OG

o Se/asa • Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu 0 Minggu

2 3 4 5~ 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1618 19 20 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OPeb oMar OApr OMei OJun OJu/ 0 Ags OSep OOkt ONov .Des

• ke halaman

KONFERENSI INTERNASIONAL BUDAYA SUNDA (KIBS) I

Kathy: Urang SundaHarus Pandai Memilih

PROFESOR senidan teater asalIllinois AmerikaSerikat, KathyFoley (64) yangdidaulat sebagaisalah seorangpemakalah dari

luar negeri pada KonferensiInternasional Sudaya Sunda (KISS)ke-2, rnenilai pada era globalsekarang ini masyarakat Sundaharus pandai-pandai memilih.Karena berbagai informasi dangaya hidup dari berbagai bangsabisa dengan mudah didapatkanoleh siapa saja melalui jaringaninternet."Urang Sunda harus bisa

memilih. snakan setiap orang

Sunda ingin anaknya akan sepertiapa nantinya, sekarang tinggalmemilih. Apa mau dibiarkannonton televisi setiap hari,atau mau diajarkankesenian daerah, ataumodern, -silakan sekarangtinggal memilih," ujarKathy saat tlitanya Tribunsoal upaya orang Sundadalam menghadapi eraglobal ini, seusaimemaparkanmakalahnya di GedungMerdeka, Jalan AsiaAfrika, Selasa (20112).Perempuan yang

KA THY FOLEY, Profesor seni dan teater asallllinois Amerika

Kliping Humas Unpad 2011

Page 2: UlSibun Jabar - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/tribunjabar...soal upaya orang Sunda dalam menghadapi era ... Wali, and Islam:

Kathy« UrangSunda Harus

Pandai MemilihlIi dari halaman 1

masih mengajar seni teater diUniversity of California SantaCruz dan aktif sebagai editor diAsian Theatre Journal itumembawakan makalah berjudul"The Ronggeng, Wayang, The.Wali, and Islam: Female Dancer-Singer-Actors and Evolving Islamin West Java" pada KISS ke-2.

Dalam paparannya diamenyebutkan bahwa perkem-bangan agama Islam memberipengaruh pada kesenian yangada Jawa Barat. Karenanyaperkembangan budayadiyakininya akan terus berjalanseiring dengan masanya.

Karenanya, pada eraglobalisasi sekarang ini Kathyterlihat berupaya bersikap lebihdemokratis. Menurutnya siapapun baleh memilih akanbersikap bagaimana. Semuapilihan sudah bisa dilihatdengan mudah.

Kathy sendiri mengakusebagat .warga Amerikaterobse . untuk mengetahuilebih banyak tentang keseniandan budaya Sunda. Hinggaakhirnya sekarang ini Kathymampu menarikan tarian Sundadan mendalang.

"Saya awalnya tertarik,

karena saat saya kuliah teaterdi Illinois, ada orang kaya asalCalifornia yang memiliki banyakkarya seni dari Indonesia, adagamelan, wayang golek, tapitidak ada yang bisa memain-kannya. Maka saya mulaitertarik, hingga saya bertekadsaat akan rnengambil PhD diUniversity of Hawaii, sayamembuat disertasi tentangwayang golek," tutur Kathy.

Sebelum kuliah doktor, lanjutKathy, orang kaya asalCalifornia itu juga sempatmengundang Endang Sumarnake Califomia untuk mengajarkancara bermain gamelan.Kemudian Irawati Durban jugasempat diundang untukmengajarkan tari.

"Sejak itu saya mulai tahutentang kesenian Sunda dansaya makin tertarik untukmembuat disertasinya," kataKathy yang juga sempatbekerjasama dengan EndangSumarna dalam mementaskankesenian Sunda di kampus-kampus di Amerika Serikat.Sekitar tahun 1980, Kathy

pun mulai mendatangi Indone-sia dan belajar tentang wayanggolek di pa~ wayanggolek Asep SUnandar Sunarya,Jelekong, Kabupaten Bandung.Selain itu Kathy juga belajar tarikepada banyak penari ternamadi Bandung.

"Saya belajar untuk rnenyu-sun disertasi di Bandungse lama 1 tahun, 2 bulan. Tapi

setelah itu, saya juga jadi seringdatang ke Bandung, Sampaisekarang di KIBS kedua ini,saya sudah sekitar sepuluh kalike Bandung," kata Kathy.

Hasil dari belajarnya itu,Kathy pun sekarang mampumenjadi dalang wayang golekdan wayang cepak, bisamenarikan tari topeng pamindo,tari anjarsamara, tari merak,dan tari kupu-kupu. Selain itudia juga bisa membawakankawih suluk dan purwaan.Bahkan di negara asalnya, diamampu mengajarkannya denganmurid dalam setahunnya bisamencapai 80 orang.

"Saya juga bisa menjadidalang, Dalam setahun saya bisa10 kali mementaskan wayang,"aku Kathy yang rnernang sudahmempunyai wayang golek dancepak, serta gamelan.

Dari semua kesenian Sundayang dipelajarinya, Kathymengaku banyak pelajaran ataunilai positif yang bisa dijadikanacuan dalam hidup. Acuan-acuannilai hidup itu bisa digambarkandalam berbagai bentuk.

"Kalau pada wayang yangpaling utama nilai-nilai itu sudahteriihat .pada. ketokohanwayangnya, kalao pada tari ada~a g~ $i. Dan semuakawihnya ju a mengandungmakna yang penuh nilai," ujarperempuan berkacamata yangjuga pernah mempelajari budayaKorea, Jepang, Malaysia, danThailand. (ddh)