Upload
rinaldo
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
1/23
BAB 12
ANTAGONIS & AGONIS ADRENERGIK
KATA-KATA KUNCI
1. Agonis direk berikatan dengan reseptor sedangkan agonis indirek meningkatkan
aktivitas neurotransmitter endogen. Mekanisme kerja indirek meliputi peningkatan
pelepasan dan penurunan reuptake dari norepinefrin.
2. Efek primer dari fenilefrin adalah konstriksi perifer dengan timbulnya resistensi
vaskuler sistemik dan tekanan darah arteri secara konkomitan.
3. Klonidin digunakan untuk menurunkan kebutuhan anestesi dan analgesik dan
menimbulkan sedasi serta an iolysis.
!. Efedrin umumnya digunakan sebagai vasopressor selama anestesia. "ontohnya#
efedrin bekerja sebagai pembanding sementara karena penyebab hipotensi diketahui
dan diulang kembali.
$. %osis kecil dari dopamin &' 2 (g)kg)mnt* memiliki efek adrenergik minimal tapi
mengaktivasi reseptor+reseptor dopaminergik. ,timulasi dari reseptor nonadrenergik
&terutama reseptor+reseptor %A1* memvasodilatasi pembuluh darah ginjal dan
meningkatkan diuresis.-. Efek terbaik dari keseimbangan oksigen myocardial membuat dobutamin menjadi
pilihan terbaik untuk pasien+pasien dengan kombinasi dari gagal jantung kongesti dan
penyakit+penyakit arteri koroner# terutama jika resistensi vaskuler perifer dan denyut
jantung telah meningkat.
. Karena labetalol mempunyai kombinasi efek / dan 0# maka ia dapat menurunkan
tekanan darah tanpa mengakibatkan takikardia.
. Esmolol adalah antagonis 01 yang selektif yang bersifat ultra short acting yang
mengurangi denyut jantung dan juga tekanan darah.
. enghentian terapi 0 bloker selama 2! 4 ! jam dapat mencetuskan 5ithdra5al
sindrom yang ditunjukkan dengan hipertensi# takikardi dan angina pectoris.
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
2/23
6br. 12+1. ,istem ,araf ,impatis. 7nervasi organ# tipe reseptor dan respon terhadap
stimulasi. 8antai simpatis berasal dari spinal cord thoracoabdominal &91 4 :3*# yang
bertolak belakang dengan distribusi craniosacral dari sistem saraf parasimpatis.
erbedaan anatomi lain merupakan perubahan yang jauh dari ganglion simpatis ke
struktur visceral.
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
3/23
FISIOLOGI ADRENOSEPTOR
7stilah adrenergik a5alnya menggambarkan efek dari adrenalin &epinefrin*# yang
merupakan la5an dari efek kolinergik asetilkolin. ,aat ini diketahui bah5a norepinefrin
&noradrenalin* merupakan neurotransmiter yang bertanggung ja5ab pada hampir
sebagian besar dari aktifitas adrenergik sistem saraf simpatis. %engan pengecualian untuk
kelenjar keringat ekrin dan beberapa pembuluh darah# norepinefrin dilepaskan oleh serat+
serat simpatis postganglion dan jaringan end organ. ,ebaliknya# asetilkolin dilepaskan
oleh serat+serat simpatis preganglion dan seluruh serat parasimpatis.
;orepinefrin disintesa di sitoplasma dan dibungkus di dalam serabut simpatis
postganglionik. ,etelah pelepasan melalui proses eksositosis# kerja norepinefrin diakhiri
dengan reuptake ke ujung saraf postganglionik &dihambat oleh antidepresan trisiklik*#
difusi dari reseptor+reseptor atau metabolisme monoamine oksidase dihambat olehmonoamine oksidase inhibitor dan cathecol+
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
4/23
6br. 12+2. ,intesa norepinefrin. =idroksilasi dari tirosin menjadi dopa memiliki langkah
yang terbatas. %opamin secara aktif memindahkannya ke dalam vesikel penyimpanan.
;orepinefrin dapat diubah menjadi epinefrin di dalam medula adrenal.
Reseptor α2
Kebalikan dari reseptor /1# reseptor+reseptor /2 berlokasi di saraf terminal presinaptik. Aktivitas dari adrenoseptor tersebut menghambat aktivitas adenylate cyclase.
=al ini mengurangi masuknya ion kalsium ke dalam saraf terminal# yang membatasi
eksositosis vesikel+vesikel penyimpanan yang berisi norepinefrin. Kemudian# reseptor+
reseptor /2 menciptakan umpan balik negatif yang secara lebih jauh menghambat
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
5/23
pelepasan norepinefrin dari saraf. ,ebagai tambahan# otot polos vaskuler mengandung
reseptor+reseptor /2 postsinaptik yang menyebabkan vasokonstriksi. >ang lebih penting#
stimulasi dari reseptor+reseptor /2 postsinaptik di sistem saraf pusat mengakibatkan
terjadinya sedasi dan mengurangi aliran balik simpatis# yang menyebabkan vasodilatasi
di perifer dan penurunan tekanan darah.
Reseptor β1
8eseptor 01 yang paling utama berada di membran postsinaptik di jantung.
,timulasi dari reseptor+reseptor tersebut mengaktivasi adenylate cyclase# yang mengubah
adenosin trifosfat menjadi siklik adenosin monofosfat dan menga5ali proses fosforilase
kinase. A5al dari proses rangkaian tersebut memiliki efek kronotropik positif
&meningkatkan denyut jantung*# efek dromotropik &meningkatkan konduksi* dan efek inotropik &meningkatkan kontraktilitas*.
Reseptor β2
8eseptor 02 terutama sebagai adrenoseptor postsinaptik yang berlokasi di otot+
otot polos dan sel+sel kelenjar. 7a berbagi mekanisme kerja dengan reseptor+reseptor 01#
yaitu aktivasi adenylate cyclase. ,elain hal itu# stimulasi 02 menyebabkan relaksasi otot
polos yang mengakibatkan bronkodilatasi# vasodilatasi dan relaksasi uterus &tokolisis*#
kandung kemih dan usus. 6likogenolisis# lipolisis# glukoneogenesis dan pelepasan insulin
distimulasi oleh aktivitas reseptor 02. Agonis 02 juga mengaktivasi pompa ;a+K# yang
menyebabkan kalium masuk ke intrasel dan dapat menyebabkan hipokalemia dan
disritmia.
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
6/23
AGONIS ADRENERGIK
Agonis adrenergik berinteraksi dengan berbagai spesifisitas &selektifitas* di / dan
0 adrenoseptor. Ketumpangtindihan aktivitas tersebut berkomplikasi pada prediksi dari
efek klinis. "ontohnya# epinefrin menstimulasi /1# /2# 01 dan 02 adrenoseptor. Efek pada
tekanan darah arterial tergantung pada keseimbangan antara vasokonstriksi /1# /2 dan
;orepinefrin Epinefrin
MA?
3#! 4 %ihydro imandelic Acid
"?M9
@A;7::>:MA;%E:7" A"7%&@MA*
MA?
;ormetanefrin Metanefrin
"?M9 "?M9
;orepinefrin Epinefrin
Metabolicath5ay
in nerveendings
Metabolicath5ay
in liver
6br. 12+3. Metabolisme sekuensial dari norepinefrin dan epinefrin. Monoamine oksidase&MA?* dan catechol+
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
7/23
vasodilatasi 01 serta pengaruh+pengaruh dari 01 inotropik. alaubagaimanapun#
keseimbangan ini berubah pada dosis yang berbeda.
Agonis adrenergik dapat dikategorikan sebagai direk dan indirek. Agonis direk
berikatan dengan reseptor# sedang agonis indirek meningkatkan aktivitas neurotransmiter
endogen. Mekanisme kerja dari indirek termasuk peningkatan pelepasan atau penurunan
pengambilan dari norepinefrin. erbedaan antara mekanisme kerja direk dan indirek
adalah penting bagi pasien+pasien yang mempunyai simpanan abnormal norepinefrin
endogen ditubuhnya# yang timbul bersamaan dengan penggunaan obat antihipertensi atau
penghambat monoamine oksidase. =ipotensi intra operatif pada pasien+pasien ini harus
diterapi dengan agonis direk karena respon mereka terhadap agonis indirek akan berubah.
Beberapa buku membedakan agonis adrenergik dari struktur kimianya. Agonis
adrenergik yang memiliki struktur 3#! dihydro ybenCene disebut katekolamin. ?bat inimemiliki tipe short acting karena dimetabolisme oleh monoamine oksidase dan katekol+
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
8/23
meningkat karena efek vasokonstriksi langsung dari fenilefrin terhadap arteri+arteri
koroner yang sebelumnya mengalami vasodilatasi karena pelepasan faktor+faktor
metabolik.
%osis dan ,ediaan
Bolus intravena dosis kecil dari fenilefrin# sekitar $< 4 1
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
9/23
dilaporkan dapat membantu stabilitas sirkulasi intraoperatif dengan mengurangi tingkat
katekolamin. ,elama anestesi regional# termasuk blok saraf perifer# klonidin akan
memperpanjang durasi dari blok tersebut. Efek langsung pada spinal cord bisa dimediasi
oleh reseptor /2 postsinaptik di dalam dorsal horn. Keuntungan lain termasuk
pengurangan kejadian menggigil postoperatif# menghambat rigiditas otot yang dipacu
oleh opioid# pelemahan dari gejala+gejala 5ithdra5al opioid dan pengobatan terhadap
beberapa sindrom nyeri kronis. Efek samping termasuk bradikardi# hipotensi# sedasi#
depresi respirasi dan mulut kering.
%e medetomidin merupakan derivat dari lipofilik / metilol dengan afinitas yang
tinggi untuk reseptor+reseptor /2 dibanding klonidin. 7a memiliki efek sedatif# analgesia
dan efek simpatolitik yang memperjelas respon+respon kardiovaskuler &hipertensi#
takikardi* yang tampak selama masa perioperatif. Bila digunakan saat intraoperatif# dapatmengurangi kebutuhan obat+obat intra vena dan volatile# bila digunakan setelah operasi#
dapat mengurangi kebutuhan obat+obat analgesik dan sedatif. asien akan tetap tersedasi
bila diberi rangsangan dini. ,erupa dengan metildopa dan klonidin# de medetomidin
merupakan simpatolitik karena outflo5 simpatisnya dikurangi. 7a merupakan obat yang
berguna untuk mengurangi kebutuhan obat+obat anestesi selama operasi dan untuk sedasi
pada pasien+pasien postoperatif di post anestetic care unit & A"F* dan di 7"F karena
efek an iolitik dan analgesiknya. =al ini terjadi tanpa depresi ventilasi yang signifikan.
emberian yang cepat dapat meningkatkan tekanan darah# tapi hipotensi dan bradikardi
tetap dapat timbul selama terapi berjalan.
Meskipun metildopa dan klonidin merupakan agonis adrenergik# mereka juga
dapat menjadi simpatolitik karena outflo5 simpatisnya dikurangi.
%osis dan ,ediaan
Klonidin tersedia dalam bentuk oral# transdermal atau parenteral. ,aat ini terbukti
hanya untuk epidural atau intratekal yang digunakan sebagai tambahan untuk analgesi
dan anestesi regional. alaubagaimanapun# klonidin biasa digunakan di Eropa dalam
dosis bolus intra vena $< (g untuk mengontrol tekanan darah atau denyut jantung. ?bat
ini memiliki onset kerja yang lambat.
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
10/23
Epinefrin
ertimbangan Klinis
,timulasi langsung dari reseptor+reseptor 01 oleh epinefrin meningkatkan cardiac
output dan kebutuhan oksigen myocardial dengan meningkatkan kontraktilitas dan
denyut jantung &meningkatkan spontanitas depolarisasi fase 7@*. ,timulasi /1
menurunkan aliran splanknik dan aliran darah ginjal tapi meningkatkan tekanan koroner
dan tekanan perfusi otak. 9ekanan darah sistolik naik# meskipun vasodilatasi mediasi 02
di otot+otot rangka dapat menurunkan tekanan diastolik. ,timulasi dari 02 juga
merelaksasi otot+otot polos bronkial.
9erapi epinefrin adalah terapi farmakologi utama untuk anafilaksis dan digunakan
untuk mengobati fibrilasi ventrikel. Komplikasinya bisa terjadi perdarahan serebral#
iskemik koroner dan disritmia ventrikel. ?bat+obat volatile# khususnya halotan# berpotensi untuk terjadinya efek disritmia oleh epinefrin.
%osis dan ,ediaan
ada keadaan darurat &contoh# shock dan reaksi+reaksi alergi*# epinefrin diberikan
secara bolus intra vena sebesar
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
11/23
kurang poten# memiliki kerja direk dan indirek dan menstimulasi sistem saraf pusat
&meningkatkan MA"*. roperti agonis indirek dari efedrin dapat mencapai stimulasi
sentral# pelepasan norepinefrin perifer postsinaptik atau menghambat pengambilan
norepinefrin.
Efedrin biasa digunakan sebagai vasopresor selama anestesia berlangsung.
,ebagai contoh# penatalaksanaannya harus selalu diperhatikan ketika penyebab
hipotensinya diketahui dan terulang kembali. 9idak seperti agonis /1 yang bekerja secara
langsung# efedrin tidak menurunkan aliran darah uterin. ,ehingga vasopresor ini lebih
sering dipilih untuk kasus+kasus obstetri. Efedrin juga telah dilaporkan sebagai obat+obat
antiemetik# terutama yang berhubungan dengan hipotensi yang disebabkan oleh anestesi
spinal. engobatan klonidin menguatkan efek dari efedrin.
%osis dan ,ediaanada orang de5asa# efedrin diberikan secara bolus sebesar 2#$ 4 1< mg# pada anak
secara bolus sebesar
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
12/23
%osis dan ,ediaan
;orepinefrin diberikan secara bolus &
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
13/23
Isoproterenol
7soproterenol banyak dicari karena ia merupakan 0 agonis yang murni. Efek 01
meningkatkan denyut jantung# kontraktilitas dan curah jantung. ,timulasi 02 mengurangi
resistensi pembuluh darah perifer dan tekanan darah sistolik. Kebutuhan oksigen
myocardial meningkat ketika pasokan oksigen berkurang# membuat isoproterenol atau
agonis 0 murni lain menjadi pilihan yang buruk pada beberapa situasi. Ketersediaan
isoproterenol berkurang di Amerika ,erikat.
Dobutamin
ertimbangan Klinis
%obutamin merupakan agonis 01 yang relatif selektif. Efek primer
kardiovaskulernya adalah peningkatan curah jantung sebagai akibat dari peningkatankontraktilitas myocardial. enurunan tajam dari resistensi pembuluh darah perifer
disebabkan oleh aktivasi 02 yang biasanya mencegah naiknya tekanan darah arteri.
9ekanan pengisian ventrikel kiri menurun# ketika aliran darah koroner meningkat. %enyut
jantung meningkat bila dibandingkan dengan agonis 0 lain. Efek menguntungkan dari
keseimbangan oksigen myocardial ini membuat dobutamin menjadi pilihan tepat untuk
pasien+pasien dengan kombinasi gagal jantung kongestif dan penyakit arteri koroner#
terutama jika resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung telah meningkat.
%osis dan ,ediaan
%obutamin tersedia dalam bentuk infus &1 gr dalam 2$< ml G! mg)mlH* dengan
kecepatan 2 4 2< (g)kg)mnt. ,ediaan terdiri dari 2< ml vial berisi 2$< mg.
Dopexamin
ertimbangan Klinis
%ope amin secara struktural merupakan analog dari %A yang memiliki
keuntungan potensial dibandingkan dopamin karena efek adrenergik 01 &aritmogenik*
dan adrenergik / nya kurang. Karena kurangnya efek adrenergik 0 dan efek spesifik dari
perfusi ginjal# hal ini lebih menguntungkan dibandingkan dobutamin. ?bat ini secara
klinis telah tersedia sejak tahun 1 < tapi belum sepenuhnya diterima dalam praktek.
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
14/23
%osis dan ,ediaan
%ope amin tersedia dalam konsentrasi $< mg)ml dan harus diencerkan dalam
%$ . 7nfus harus dimulai dengan kecepatan
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
15/23
9abel 12+2. Efek dari Agonis Adrenergik terhadap ,istem ?rgan
DRUG HR AP COP P!R BD RBFhenylephrine N OOO N OOO < NNN
Epinephrine OO O OO O)N OO NNEphedrine OO OO OO O OO NN
Denoldopam OO N)NN N)O NN < OOO ;orepinephrine N OOO N)O OOO < NNN%opamine O)OO O OOO O < OOO%ope amine O)OO N)O OO O < O7soproterenol OOO N OOO NN OOO N)O%obutamine O O OOO N < O
< no effect O increase &mild#moderate#marked* N decrease &mild#moderate#marked*
N)O variable effect N)OO mild to moderate increase
ANTAGONIS ADRENERGIK
Antagonis adrenergik mengikat tapi tidak mengaktifkan adrenoseptor. Mereka
bekerja dengan mencegah aktivitas agonis adrenergik. ,eperti agonis# antagonis berbeda
pada spektrum dari interaksi reseptornya.
α Bloker - Fentolamin
ertimbangan Klinis
Dentolamin memproduksi blokade kompetitif dari reseptor+reseptor / yang
bersifat reversible. Antagonis /1 dan relaksasi langsung otot polos bertanggung ja5abterhadap vasodilatasi perifer dan penurunan tekanan darah arteri. 9urunnya tekanan darah
memprovokasi terjadinya refleks takikardia. 9akikardia ini diperkuat oleh antagonis
reseptor /2 di jantung karena blokade /2 memacu pelepasan norepinefrin dengan
mengeliminasi umpan balik yang negatif. Efek kardiovaskuler ini biasanya timbul dalam
5aktu 2 4 1$ menit. ada antagonis adrenergik# timbulnya respon terhadap blokade
reseptor itu tergantung pada derajat munculnya tonus simpatis. 8efleks takikardi dan
hipotensi postural membatasi penggunaan fentolamin untuk pengobatan hipertensi yang
disebabkan oleh stimulasi / yang berlebihan &contoh# feokromositoma# penarikan
klonidin*.
%osis dan ,ediaan
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
16/23
Dentolamin diberikan intra vena secara bolus intermiten &1+$ mg untuk de5asa*
atau infus kontinue &1< mg dalam 1
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
17/23
secara potensial dapat menurunkan aliran darah jika reseptor 02 diblok# yang
mengakibatkan dilatasi arteriol+arteriol.
0 bloker juga diklasifikasikan berdasarkan jumlah dari 7,A &7ntrinsic
,ympathomimetic Activity ) Aktivitas 7ntrinsik dari ,impatomimetik* yang mereka
miliki. Banyak dari 0 bloker yang memiliki aktivitas agonis# meskipun mereka tidak
menghasilkan efek yang serupa dengan agonis# seperti epinefrin# 0 bloker dengan 7,A
tidak sebaik 0 bloker tanpa 7,A dalam mengobati pasien+pasien dengan penyakit
kardiovaskuler.
0 bloker lebih jauh lagi dapat diklasifikasi oleh obat+obat yang dieliminasi oleh
metabolisme hati &seperti atenolol atau metoprolol*# oleh obat yang disekresi di ginjal
&seperti atenolol* atau oleh obat yang dihidrolisa di darah &seperti esmolol*.
Esmolol
ertimbangan Klinis
Esmolol merupakan antagonis 01 selektif bersifat ultra short acting yang
mengurangi denyut jantung dan terutama tekanan darah. ?bat ini telah berhasil
digunakan untuk mencegah takikardi dan hipertensi dalam responnya terhadap stimulus
perioperatif# seperti intubasi# rangsangan karena operasi dan keadaan darurat. ,eperti
contoh# esmolol &1mg)kg* menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung
yang biasanya menyertai terapi elektrokonvulsif# tanpa durasi kejang. Esmolol seefektif
propanolol dalam mengontrol kecepatan ventrikel pada pasien+pasien dengan atrial
fibrilasi atau flutter. Meskipun esmolol dipertimbangkan sebagai kardioselektif# pada
dosis tinggi dapat menghambat reseptor 02 di bronkial dan vaskularisasi otot polos.
?bat ini memiliki durasi kerja yang pendek pada keadaan redistribusi cepat
&5aktu paruh eliminasi menit*. Efek samping dapat dihilangkan dalam beberapa menit
dengan menghentikan infus. ,eperti seluruh antagonis 01# esmolol tidak boleh diberikan
pada pasien+pasien dengan sinus bradikardi# blokade jantung lebih besar dari derajat 7#
shock kardiogenik atau gagal jantung.
%osis dan ,ediaan
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
18/23
Esmolol diberikan secara bolus &
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
19/23
denyut jantung# kontraktilitas dan konduksi A@ node. %iskontinuitas dari terapi
propanolol untuk 2! 4 ! jam dapat mencetuskan terjadinya sindrom 5ithdra5al yang
ditunjukkan dengan hipertensi# takikardi dan angina pectoris. Efek ini timbul disebabkan
karena peningkatan jumlah reseptor 0 adrenergik &up+regulation*. ropanolol berikatan
kuat dengan protein melalui metabolisme hepar. aktu paruh eliminasinya lebih lama
bila dibandingkan dengan esmolol.
%osis dan ,ediaan
%osis individu dari propanolol tergantung dari tonus simpatis. Fmumnya#
propanolol dititrasi hingga mencapai efek yang diinginkan# dimulai dengan
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
20/23
,eorang laki+laki berusia !$ tahun dengan ri5ayat serangan nyeri kepala paroksismal#
hipertensi# berkeringat dan palpitasi# yang akan dijad5alkan untuk reseksi
pheochromocytoma abdominal.
"# Apaka$ p$eo%$romo%&toma itu '
heochromocytoma adalah tumor pembuluh darah dari jaringan chromaffin
&umumnya medulla adrenal* yang memproduksi dan mensekresi norepinefrin dan
epinefrin. %iagnosis dan penatalaksanaan penyakit ini berdasarkan efek dari tingkatan
sirkulasi yang abnormal dari agonis adrenergik endogen.
2# Bagaimana diagnosis p$eo%$romo%&toma berdasarkan $asil laboratorium '
Ekskresi urin yang mengandung asam vanillylmandelic &hasil akhir dari metabolisme
katekolamin*# norepinefrin dan epinefrin biasanya meningkat. eningkatan level dari
normetanefrin dan metanefrin urin menunjukkan diagnosis yang sangat akurat.Konsentrasi plasma total dari katekolamin juga akan meningkat. osisi tumor dapat
ditentukan dengan M87# "9 ,can# F,6 atau ,cintigraphy.
(# !atofisiologi apa &ang di$ubungkan dengan peningkatan norepinefrin dan
epinefrin kronis '
,timulasi /1 meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan tekanan darah
arteri. =ipertensi dapat memacu pengurangan volume intravaskuler &peningkatan
hematokrit*# gagal ginjal dan perdarahan otak. eningkatan resistensi vaskuler perifer
juga meningkatkan kerja jantung# yang merupakan predisposisi bagi pasien+pasien
untuk menjadi iskemik myocardial# hipertropi ventrikel dan gagal jantung kongesti.
erpanjangan paparan norepinefrin dan epinefrin dapat memacu timbulnya
cardiomyopati karena katekolamin. =iperglikemia merupakan akibat dari penurunan
sekresi insulin dalam menghadapi peningkatan glikogenolisis dan glukoneogenesis.
,timulasi 01 meningkatkan otomatisasi dan ektopi ventrikel.
)# Antagonis adrenergik &ang mana &ang dapat membantu dalam mengontrol efek
dari $ipersekresi norepinefrin dan epinefrin '
heno ybenCamine# suatu antagonis /1# secara efektif dapat mengembalikan
vasokonstriksi# mengakibatkan jatuhnya tekanan darah arterial dan peningkatan
volume intravaskuler &turunnya hematokrit*. 7ntoleransi glukosa sering terkoreksi.
heno ybenCamine dapat diberikan secara oral dan onsetnya lebih panjang dari pada
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
21/23
fentolamin# suatu antagonis /1 lain. Fntuk alasan ini# pheno ybenCamine sering
diberikan pada preoperatif untuk mengontrol gejala+gejala.
hentolamine intra vena biasa digunakan pada intraoperatif untuk mengontrol episode
hipertensi. %ibandingkan dengan agen hipotensi lain# fentolamin memiliki onset
lambat dan durasi kerja yang panjang# selain itu# takifilaksis sering timbul.
Blokade 01 dengan agen lain seperti labetalol direkomendasikan untuk pasien+pasien
dengan takikardi atau disritmia ventrikel.
*# +engapa reseptor α" $arus diblok ole$ fenoxiben,amin sebelum pemberian
antagonis '
Qika reseptor 0 diblok terlebih dahulu# norepinefrin dan epinefrin akan memproduksi
stimulasi / yang tidak berla5anan. @asodilatasi mediasi 02 tidak dapat mengimbangi
vasokonstriksi /1 dan resistensi pembuluh darah perifer akan meningkat. =al inimenjelaskan hipertensi paradoksal yang dilaporkan pada beberapa pasien dengan
pheochromocytoma yang hanya diterapi dengan labetalol. Akhirnya# jantung tidak
dapat mengatasi peningkatan kerja jantung tanpa efek inotropik dari stimulasi 01.
# .bat anestesi apa &ang se%ara spesifik $arus di$indari '
,uksinil kolin pencetus fasikulasi di otot+otot abdomen akan meningkatkan tekanan
intra abdomen# yang dapat menyebabkan pelepasan katekolamin dari tumor. Ketamin
merupakan obat simpatomimetik dan akan mengeksaserbasi efek dari agonis
adrenergik. =alotan mensensitisasi jantung hingga mencapai efek disritmogenik dari
epinefrin. ?bat vagolitik &contoh# antikolinergik dan pancuronium* akan
memperburuk keseimbangan dari tonus otonom.
,ejak histamin memprovokasi sekresi katekolamin oleh tumor# obat+obat yang
berhubungan dengan pelepasan histamin &contoh# tubocurarin# atracurium# morfin
sulfat dan meperidin* harus dihindari. @ecuronium# rocuronium dan pipecuronium
merupakan pilihan dari pelemas otot. Meskipun droperidol merupakan antagonis /#
hal ini telah dihubungkan dengan krisis hipertensi pada beberapa pasien dengan
pheochromocytoma.
/# Apaka$ teknik epidural atau spinal efektif dalam memblok $iperakti0itas dari
simpatis '
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
22/23
Blok regional mayor# seperti anestesi epidural atau spinal# dapat memblok keluarnya
saraf sensoris &afferent* dan saraf simpatis &efferent* di area operasi. elepasan
katekolamin dari pheochromocytoma selama manipulasi operasi dapat tetap mengikat
dan mengaktifkan reseptor adrenergik melalui tubuh. ,ehingga# teknik regional ini
tidak dapat memblok hiperaktivitas simpatis yang dihubungkan dengan
pheochromocytoma.
8/18/2019 12 Antagonis & Agonis Adrenergik
23/23
ANTAGONIS & AGONIS
ADRENERGIK
1ext Book eading
O"e# $
%r Dess' A%#r(')*(+
BAGIAN ANESTESI DAN REANI ASI
FK UNPAD , RS DR HASAN SADIKIN
BANDUNG
2 .