10E01019.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    MEDAN SCIENCE CENTER

    (ARSITEKTUR HIGHTECH)

    (SCIENCE FISIKA)

    O

    l

    e

    h

    RUDOLF BASTIAN SIJABAT

    05 0406 037

    Medan, 21 Desember 2009

    Disetujui oleh,

    Pembimbing I Pembimbing II

    SALMINAWATI GINTING, ST, MT Ir. RUDOLF SITORUS, MLA

    (NIP: 19720504 200012 2 001) (NIP: 19580224198601 1 002)

    (Ketua Departemen Arsitektur FT- USU)

    Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho,MT

    (NIP: 19630716 199802 1 001)

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGHTECH

    (SCIENCE FISIKA)

    LAPORAN PERANCANGAN TKA - 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

    SEMESTER A TAHUN AJARAN 2009/2010

    Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

    Oleh :

    RUDOLF BASTIAN SIJABAT 0 5 0 4 0 6 0 3 7

    DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR

    ( SHP2A )

    Nama : Rudolf Bastian Sijabat

    NIM : 050406037

    Judul Proyek Akhir : Medan Science Center

    Tema Proyek Akhir : Arsitektur Hightech

    Rekapitulasi Nilai :

    Nilai akhir A B+ B C+ C D E

    Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :

    No Status Waktu

    Pengumpulan

    Laporan

    Paraf

    Pembimbing

    I

    Paraf

    Pembimbing

    II

    Koordinator

    TKA-490

    1 LULUS

    LANGSUNG

    2 LULUS

    MELENGKAPI

    3 PERBAIKAN

    TANPA SIDANG

    4 PERBAIKAN

    DENGAN

    SIDANG

    5 TIDAK LULUS

    Medan, 21 Desember 2009

    Ketua Departemen Arsitektur FT USU Koordinator TKA-490 Studio Tugas Akhir

    Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT

    (NIP: 19630716 199802 1 001) (NIP: 19630716 199802 1 001)

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan

    kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas

    Akhir ini, sebagai syarat yang diwajibkan setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar

    Sarjana Teknik.

    Proses panjang dan penuh suka dan duka dalam mengerjakan tugas akhir ini tidak

    bisa dilalui tanpa dukungan doa dan semangat dari kedua orang tua saya yang dengan

    ketulusan dan keikhlasan memberikan dukungan moral dan spiritual, abang saya Rolan dan

    kakak saya Yeni dan bou Mida yang senantiasa memberikan perhatian serta kelima adik

    kelompok saya (Roy, Leo, Novieta, Emy, dan Morina) yang memberikan senyum,

    semangat dan doa bagi saya begitu juga buat teman-teman saya, Cahaya, Cory, Jepri, Hery,

    Rizal, Romasta, Adriantio, dan semua teman seangkatan serta teman-teman seperjuangan

    di Tugas Akhir.

    Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    Ibu Salminawati Ginting, ST, MT sebagai Dosen Pembimbing I yang telah

    memberikan bimbingan yang sangat berarti pada rancangan saya, mengembangkan

    wawasan dan pandangan saya,

    Bapak Ir. Rudolf Sitorus, MLA sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

    memberikan saran, masukan dan ide yang sangat berguna terhadap rancangan saya,

    Ibu Ir. Basaria Talarosa, MT selaku Dosen Pengunji saya yang juga telah

    memberikan banyak masukan dalam pengerjaan tugas akhir ini,

    Bapak Ir. Dwi Lindarto, MT selaku koordinator Tugas Akhir yang telah

    mengkoordinir para peserta Tugas Akhir semester ini,

    Para staf Tata usaha yang telah ikut membantu proses pengerjaan tugas akhir,

    Koordinasi UKM KMK USU yang memberi dukungan melalui doa, motivasi kepada

    saya dalam pegerjaan tugas akhir ini.

    Saya menyadari bahwa laporan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya

    menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

    Semoga dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

    Medan, Desember 2009

    Rudolf Bastian Sijabat

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    DAFTAR ISI

    Hal

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

    DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

    DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vi

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... vi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ... 1

    1. 2 Maksud dan Tujuan Proyek 7

    1.2.1 Maksud Proyek 7

    1.2.2 Tujuan Proyek 7

    1.3. Masalah Perancangan .. 7

    1.4. Pendekatan 8

    1.5. Ssaran dan Lingkup Proyek ... 8

    1.6. Batasan Proyek 8

    1.7. Kerangka Bepikir 9

    1.8. Sistematika Laporan 10

    BAB II DESKRIPSI PROYEK

    2.1. Tinjauan Umum 11

    2.1.1. Pengertian Judul .. 11

    2.2. Deskripsi Judul 15

    2.3. Sains Fisika ...17

    2.3.1. Pengertian Fisika 17

    2.3.2. Sejarah Perkembangan Fisika .. 18

    2.3.3. Cabang-cabang Ilmu Fisika 19

    2.4. Alat Peraga dan Pengelompokannya 22

    2.5. Fungsi dan Kegiatan yang Diakomodasi .28

    2.5.1. Fungsi yang Diakomodasi .28

    2.5.2. Deskripsi Kegiatan 29

    2.6. Lokasi 32

    2.6.1. Analisa Pemilihan Lokasi . 33

    2.6.2. Penetapan Lokasi . 34

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    2.7. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan 37

    2.8. Studi Banding Proyek Sejenis 38

    BAB III ELABORASI TEMA

    3.1.Pengertian Tema 51

    3.2. Sejarah dan Repersentasi .52

    3.3. Keterkaitan Tema dengan Judul .54

    3.4. Photovoltiac System .55

    3.4.1. Sejarah dan Perkembangan Photovoltaic 55

    3.4.2. Jenis-jenis Photovoltaic 56

    3.4.3. Cara Kerja Solar Sel ..........57

    3.4.4. Buding Integrated Photovoltaic 65

    3.4.5. Contoh Aplikasi Pada Bangunan ..69

    3.5. Penggunaan Baja Pada Bangunan.71

    3.6. Studi Banding Tema Sejenis 72

    3.6. Penerapan Tema Pada Bangunan .72

    BAB IV ANALISA

    4.1. Analisa Fisi79

    4.1.1. Batas-batas Site .79

    4.1.2. Intensitas Pembangunan 80

    4.1.3. Tata Guna Lahan 81

    4.1.4. Sirkula 81

    4.1.5. Analisa Vegetasi 82

    4.1.6. Analisa View 83

    4.1.7. Analisa Matahari .. 84

    4.1.8. Analisa Pencapaian 85

    4.1.9. Potensi Lingkungan Sekitar . 85

    4.2. Analisa Struktur 86

    4.3. Analisa Kebutuhan Ruang 87

    4.4. Analisa Non Fisik 93

    4.4.1. Analisa Kegiatan 93

    4.4.2. Analisa Pengunjung 93

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    4.4.3. Analisa Kebutuhan Parkir .95

    4.5. Analisa Fungsional 96

    4.5.1. Penataan Pameran Peraga ..96

    4.5.2. Analisa Ruang Gerak .97

    BAB V KONSEP

    5.1. Konsep Ruang Luar ..98

    5.1.1. Konsep Area Parkir 98

    5.1.2. Konsep Entrance 98

    5.2. Konsep Masa.99

    5.3. Konsep Ruang Dalam99

    5.4. Konsep Bahan Bangunan . 100

    5.5. Konsep Sistem Bangunan... 100

    BAB VI HASIL PERANCANGAN

    Hasil Perancangan 103

    DAFTAR PUSTAKA 123

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    DAFTAR TABEL BAB II

    Tabel 2.1 Alat Peraga ............................................................................................. ...... 24

    Tabel 2.2 Analisa Pemilihan Lokasi ....................................................................... .......33

    Tabel 2.3 Wilayah Pengembangan Pembangunan ................................................... .......35

    Tabel 2.4 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ........................................................... .......37

    BAB III

    Tabel 3.1 Kesimpulan Studi Banding ..................................................................... ...... 78

    BAB IV

    Tabel 4.1 Analisa Kebutuhan Ruang ...................................................................... 87 - 92

    Tabel 4.2 Jumlah Pelajar di Medan ........................................................................ ........94

    Tabel 4.3 Pengunjung Museum Daerah SumateraUtara......................................................94

    Tabel 4.4 Persentase Pengunjung Museum di Medan ......................................... ........ 95

    Tabel 4.5 Hubungan Usia dan Ruang Gerak Anak ............................................... ........ 97

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    DAFTAR GAMBAR BAB II

    Gambar 2.1 Kit Mekanika ............................................................................. 22

    Gambar 2.2 Kit Optic .................................................................................... 24

    Gambar 2.3 Science Garden ...................................... ...................................... 32

    Gambar 2.4 Peta Kota Medan ........................................................................ 34

    Gambar 2.5 RUTRK Kota Medan.................................................................. 36

    Gambar 2.6 PP-IPTEK 38

    Gambar 2.7 Ontario Science center........................ 39

    Gambar 2.8 Singapore Science Center ........................................................... 43

    Gambar 2.9 Ilustrasi Kegiatan Singapore Science Center ............................... 44

    Gambar 2.10. Tampak Depan MSC .................................................................. 46

    Gambar 2.11. Suasana Depan MSC .................................................................. 47

    Gambar 2.12. Ruang Pameran 47

    Gambar 2.13. Ruang Audiovisual............................................................................. 48

    Gambar 2.14. Ruang Kompute.................................................................................. 48

    Gambar 2.15. Ruang Kelas MS .............................................................................48

    Gambar 2.16. Ruang Kelas MSC.............................................................................. 48

    Gambar 2.17. Ruang Kelas MSC.............................................................................. 48

    Gambar 2.18. Ruang KelasMSC...............................................................................48

    Gambar 2.19. Ruang Auditorium ..............................................................................49

    Gambar 2.20. Ruang Audiovisual. ............................................................................49

    Gambar 2.21. Ruang Konfrensi.................................................................................49

    Gambar 2.22. Ruang Fotocopy............................................................................... 49

    Gambar 2.23. Cafetaria ..................................................................................... ... 49

    Gambar 2.24. Ruang Seminar ..................................................................................49

    BAB III

    Gambar 3.1 Cara Kerja Solar Sel ................................................................... 57

    Gambar 3.2 Modul Solar Sel ......................................................................... 61

    Gambar 3.3 Orientasi Photovoltaic ............................................................... 62

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Gambar 3.4 BIVP Syste Diagram .................................................................. 65

    Gambar 3.5 Solar Sel Pada Atap .................................................................... 68

    Gambar 3.6 Solar Sel pada dinding ................................................................ 69

    Gambar 3.7 Solar Sel Pada Fasad .................................................................. 70

    Gambar 3.8 Solar Sel Pada Sky Light ............................................................ 71

    Gambar 3.9 Solar Sel System Pembayangan .................................................. 71

    Gambar 3.10 Pavilion Inggris .......................................................................... 72

    Gambar 3.11 Sisi Timur Pavilion Inggris ......................................................... 73

    Gambar 3.12 Potongan Memanjang ................................................................. 74

    Gambar 3.13 Hongkong Shanghai Bank .......................................................... 74

    Gambar 3.14 Interior Hongkong Shanghai Bank.............................................. 75

    Gambar 3.15 Urban Farm Project .................................................................... 75

    Gambar 3.16 Singapore Edge Complex ........................................................... 77

    BAB IV

    Gambar 4.1 Batas-batas Site ...................................................................... 79

    Gambar 4.2 Tata Guna Lahan .................................................................... 81

    Gambar 4.3 Analisa Sirkulasi .................................................................... 82

    Gambar 4.4 Analisa Vegetasi ..................................................................... 83

    Gambar 4.5 Analisa View Ke Dalam ......................................................... 83

    Gambar 4.6 Analisa View Ke Luar ............................................................ 84

    Gambar 4.7 Analisa Matahari .................................................................... 84

    Gambar 4.8 Analisa Pencapaian................................................................. 85

    Gambar 4.9 Struktur kabel ......................................................................... 86

    BAB V

    Gambar 5.1 Konsep Entrance .................................................................... 98

    Gambar 5.2. Konsep Masa .......................................................................... 99

    BAB VI GAMBAR HASIL RANCANGAN

    Gambar 6.1 Site Plan dan Rencana Atap .................................................... 103

    Gambar 6.2 Ground Plan .......................................................................... 104

    Gambar 6.3 Denah Lantai 1-2 ................................................................... 105

    Gambar 6.4 Denah Lantai 3-4 ................................................................... 106

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Gambar 6.5 Tampak Depan dan Belakang ................................................ 107

    Gambar 6.6 Tampak Samping ................................................................... 108

    Gambar 6.7 Potongan A-A, B-B ............................................................... 109

    Gambar 6.8 Rencana Pondasi dan Pembalokan Lt. 2 ................................. 110

    Gambar 6.9 Pembalokan Lt. 3 dan 4 .......................................................... 111

    Gambar 6.10 Rencana Mekanikal Elektrikal LT 1-2 ................................... 112

    Gambar 6.11 Rencana Mekanikal Elektrikal LT 3-4 ................................... 113

    Gambar 6.12 Rencana Titik AC LT 1-2 ...................................................... 114

    Gambar 6.13 Rencana Titik AC LT 3-4 ....................................................... 115

    Gambar 6.14 Rencana Sanitasi LT 1-2 ....................................................... 116

    Gambar 6.15 Rencana Sanitasi LT 3-4 ........................................................ 117

    Gambar 6.16 Rencana Fire System LT 1-2 .................................................. 118

    Gambar 6.17 Rencana Fire System LT 3-4 ................................................. 119

    Gambar 6.18 Detail Arsitektur .................................................................... 120

    Gambar 6.19 Sketsa Interior ....................................................................... 121

    Gambar 6.20 Sketsa Eksterior ..................................................................... 122

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan teknologi sekarang ini menjadi salah satu tolak ukur dari

    berkembangnya suatu bangsa. Namun yang terjadi di Indonesia, kemajuan IPTEK tersebut

    tidak didukung oleh kemajuan masyarakatnya dalam pengetahuan tentang teknologi yang

    berkembang saat ini, sehingga bangsa kita kalah bersaing dengan bangsa lain. Salah satu

    faktor yang paling dominan yang menyebabkan persoalaan ini adalah tidak tersedianya

    fasilitas pendukung yang memadai bagi masyarakat kita terkhusus kaum pemuda yang

    terdidik untuk boleh mengenal, mempelajari, atau bahkan menciptakan sebuah penemuan

    yang berhubungan dengan kemajuan teknologi. Karena itu agar mampu bertahan dan

    bersaing, kualitas bangsa perlu ditingkatkan, salah satunya melalui pemahaman ilmu

    pengetahuan dan teknologi dan melakukan percobaan-percobaan yang menghasilkan

    penemuan-penemuan baru secara tepat dan benar. Hal itu semakin mutlak diperlukan

    apalagi peranan IPTEK dalam kehidupan manusia semakin luas, hampir semua bidang

    berhubungan dengan IPTEK. Perkembangan IPTEK yang sangat cepat tersebut perlu

    dikuasai untuk kemajuan suatu bangsa.

    Salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan diatas, yaitu dengan meningkatkan

    kualitas suatu bangsa, yaitu dengan menumbuhkan pengertian dan apresiasi masyarakat

    mengenai peranan IPTEK dalam pembangunan bangsa. Karena itu dibutuhkan suatu

    wadah untuk memudahkan masyarakat mengenal, mengerti dan memahami IPTEK melalui

    cara-cara yang menarik, mudah dan berkesan, sehingga masayarakat terutama kalangan

    pelajar tergerak motivasinya.

    Indonesia sendiri masih tertinggal dengan Negara-negara tetangganya dalam hal

    IPTEK. Sebagai contoh India, yang termasuk negara sedang berkembang mempunyai 28

    science center dalam ukuran besar. Malaysia dengan sekitar 20 juta jiwa penduduknya

    mempunyai 2 science center. Thailand dengan jumlah penduduknya sekitar 45 juta jiwa

    mempunyai 3 science center. Apalagi seperti negara-negara maju seperti Amerika Serikat,

    Perancis, Inggris, hampir memiliki science center disetiap kotanya. Yang menjadi

    pertanyaan adalah bagaimana dengan negara Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk

    sekitar 200 juta jiwa?

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Science center merupakan suatu wadah yang bertujuan untuk memperkenalkan,

    memperkaya pengetahuan, menciptakan hal-hal baru mengenai IPTEK, dan menumbuhkan

    apresiasi IPTEK terhadap masyarakat segala usia secara mudah dan berkesan melalui

    berbagai kegiatan yang banyak melibatkan peragaan interaktif yang dapat digunakan

    dengan mudah. Science center merupakan sarana pendidikan di luar sekolah yang

    memadukan unsur permainan atau games dan ilmu pengetahuan (education), berusaha

    memperkenalkan IPTEK ke segala usia, serta memotivasi kaum mudah untuk boleh

    berkreasi dengan menciptakan hal-hal baru yang berhubungan dengan IPTEK yang

    bertujuan untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa. Melalui peragaan interaktif, yang

    didukung dengan uji coba yang lebih atraktif dari hasil-hasil temuan yang dihasilkan

    terjadi interaksi antara pengunjung dengan alat yang dihasilkan, sehingga mendorong

    setiap pengunjung untuk bereksplorasi atau mempunyai rasa keingintahuan yang lebih

    bagimana alat ini bisa dihasilkan dan juga bagaiamana proses kerja dari alat tersebut.

    Arus globalisasi yang sangat cepat saat ini menuntut kita untuk berperan aktif untuk

    meningkatkan kualitas bangsa yang tidak kalah bersaing dengan bangsa lain. Melalui

    peningkatan mutu pendidikan, dalam hal ini mengarah kepada pengetahuan akan IPTEK.

    Ketertinggalan kita dari bangsa lain dalam hal IPTEK mengajak kita khususnya kaum

    pelajar untuk berpikir maju kedepan dengan menggali potensi yang ada.

    Sistem pendidikan yang ada saat ini di Indonesia mengarah kepada sistem

    pembelajaran berbasis kompetensi, dimana setiap pelajar ataupun mahasiswa dituntut tidak

    hanya menguasai teorinya saja tetapi juga pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

    Dengan sistem seperti itu mau tidak mau setiap sekolah maupun perguruan tinggi harus

    menyediakan fasilitas yang mendukung sistem pembelajaran tersebut. Namun yang terjadi

    saat ini fasilitas pendukung tersebut tidak tersedia, hal ini dapat kita lihat dari beberapa

    sekolah dan juga perguruan tinggi yang ada di Indonesia khususnya di kota Medan setiap

    siswa, maupun mahasiswanya mengalami keterbatasan dalam hal penerapannya ataupun

    pengapliksian dari setiap bidang ilmu science yang mereka pelajari karena mereka hanya

    diperlengkapi secara teoritis saja. Di Indonesia science center ini dikenal juga dengan

    istilah PP-IPTEK ( Pusat Peragaan IPTEK ). Di beberapa kota khususnya didaerah pulau

    Jawa PP-IPTEK ini sudah memberikan dampak dalam peningkatan kualitas pengetahuan

    IPTEK bagi masyarakat Indonesia. Namun yang menjadi masalah adalah tidak meratanya

    peningkatan kualitas masyarakat Indonesia khususnya di kota Medan karena tidak adanya

    fasilitas yang mendukung peningkatan kualitas tersebut.

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Dari penjelasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk latar belakang perlunya

    Medan Science Center:

    a. Perlunya peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya para pelajar dalam hal

    IPTEK dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik, sehingga

    kualitas pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat memiliki kualitas berdaya

    saing yang baik dari negara lain.

    b. Sebagai sarana penunjang pendidikan khususnya dalam bidang science, dalam hal

    eksperimen ataupun penelitaian yang selama ini tidak difasilitasi oleh sekolah.

    c. Kemajuan teknologi yang terjadi saat ini menuntut kita untuk lebih proaktif untuk

    meningkatkan kualitas pengetahuan kita dalam bidang IPTEK dengan menciptakan

    penemuan-penemuan teknologi baru yang berguna bagi masyarakat melalui

    beberapa penelitian dan percobaan sehingga sangat dibutuhkan suatu wadah untuk

    memenuhi kebutuhan tersebut.

    Pengembangan PP-IPTEK ( Science Center )

    PP-IPTEK yang berlokasi di TMII diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal

    20 April 1991. Dengan ini tersedia sarana pendidikan luar sekolah yang menyampaikan

    informasi perkembangan iptek. Pusat ini memberi kesempatan kepada pengunjung untuk

    bukan hanya melihat rahasia dan gejala alam yang diperagakan, tetapi juga

    mempelajarinya dengan menggunakan indera pendengar, pencium dan peraba melalui

    manipulasi, operasi dan eksperimen. Paduan antara pengalaman nyata serta gagasan

    abstrak inilah yang membawa seseorang pada pemahaman serta pengetahuan baru. Melalui

    peragaan diberikan kesempatan kepada masyarakat pengunjung untuk secara mandiri

    menjajagi kekayaan iptek . Pembelajaran tidak hanya terjadi melalui proses mengingat

    atau mengulang di luar kepala, tetapi melalui proses akomodasi dan asimilasi, secara aktif

    alat peraga dapat menggugah pembelajaran sesuai learning style pengunjung, dengan

    demikian pengunjung diajak untuk bertanggung jawab terhadap pembelajarannya

    tersendiri. Gagasan pendirian PP-IPTEK muncul bersamaan dengan pembangunan

    PUSPIPTEK (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di serpong tahun 1978,

    namun gagasan tidak berlanjut. Dengan surat keputusan Menristek nomor

    15/M/Kp/IX/1984 dibentuk panitia kerja untuk melakukan pengkajian ulang menyangkut :

    konsepsi dasar pembangunan, teme-tema peragaan, system pengelolaan, arsitektur. Baru

    beberapa tahun kemudian (1987) berita pembangunan PP-IPTEK ramai dibicarakan

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    dimedia masa. Keuangan Negara pada saat itu tidak memungkinkan realisasi program PP-

    IPTEK sesuai dengan yang tertera dalam Rencana Induk Mei 1987, karena dipandang

    perlu untuk melaksanakan pembangunan PP-IPTEK secara bertahap.

    Sejarah PP-IPTEK

    1978

    Bersamaan dengan pembangunan Kompleks PUSPIPTEK (Pusat Penelitian Ilmu

    Pengetahuan dan Teknologi) di Serpong, Jawa Barat, gagasan membangun PP-IPTEK

    pertama kali muncul. Namun gagasan ini tidak dikembangkan lebih lanjut, karena

    PUSPIPTEK dikhususkan untuk penyediaan wahana penelitian dan pengembangan yang

    tidak bersifat dikunjungi untuk umum.

    1984

    Menristek atas persetujuan Ketua BP3-TMII kemudian mengambil kebijaksanaan

    untuk melaksanakan pembangunan PP-IPTEK di TMII, berdasarkan SK Menristek dan

    dibentuk Kelompok Kerja Science Center untuk mempelajari dan menyempurnakan

    rancangan PP-IPTEK dan studi perbandingan.

    1986-1987

    Kerjasama dengan Perancis dalam pengembangan rencana induk PP-IPTEK yang

    dilakukan dari bulan desember 1986 sampai dengan Juni 1987, kerjasama panitia kerja

    Science Center dengan La Villete Perancis dan TMII, untuk pertama kalinya kegiatan

    Science Center diperkenalkan kepada masyarakat, dengan menyelenggarakan pameran di

    bidang Fisika dan Matematika di TMII pada pertengahan Juli.

    1988-1990

    Sebagai upaya memasyarakatkan IPTEK, panitia kerja Science Center diperkenalkan

    kepada masyarakat, dengan menyelenggarakan pameran di bidang Fisika dan Matematika.

    1989

    TMII menyetujui agar science Center dapat menggunakan gedung Sky Lift yang tidak

    digunakan lagi. Luas gedung ini adalah 1.000 M2.

    1991

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Setelah direnovasi untuk disesuaikan fungsinya dengan yang baru, akhirnya PP-IPTEK

    pada tanggal 20 April 1991 di resmikan oleh Presiden Soeharto. Walaupun dengan gedung

    yang relatif kecil tetapi kegiatan yang diselenggarkan cukup berbobot.

    Tujuan dan Sasaran PP-IPTEK adalah :

    - Untuk menggugah kesadaran dan menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap

    peranan iptek dalam kehidupan modern.

    - Untuk mendorong timbulnya rasa keingintahuan (curiosity) masyarakat terhadap

    iptek.

    - Untuk memberikan gambaran adanya kaitan antara hasil pengembangan iptek

    dengan kemajuan dunia industri dalam kehidupan sehari hari.

    Peragaan Iptek berlokasi di wilayah timur kompleks Taman Mini Indonesia Indah,

    tepatnya disebelah selatan Taman Burung atau sebelah barat Monumen KTT Gerakan Non

    Blok TMII. Keberadaan Peragaan Iptek yang menempati areal tanah seluas 42.300 meter

    persegi dengan luas lantai bangunan 24.000 meter persegi sangat mudah ditemukan

    pengunjung TMII karena wujud bangunannya yang khas dan memberi kesan berbeda

    dengan bangunan disekitarnya. Gedung PP-IPTEK diresmikan penggunaannya untuk

    masyarakat luas pada tanggal 10 November 1995.

    Kerjasama yang Telah Dilakukan PP-IPTEK dengan Instansi Lain

    - Dalam Negri

    Kerjasama strategis pengembangan science center dengan berbagai instantsi

    pemerintah & swasta dilakukan berkaitan dengan:

    - Kegiatan Sains Keliling ke desa-desa dengan topik Teknologi Tepat Guna dan

    Iptek Pedesaan bekerjasama dengan Biro Pemasyarakatan Iptek (BPI) LIPI,

    Pemda Tk. II Kabupaten Tangerang, Bogor dan Bekasi.

    - Kegiatan Pengembangan Peragaan bekerja sama dengan UPT LUK BPPT,

    PUSPIPTEK, P3KIM LIPI, PT. IPTN, PT. PAL, PT. PINDAD, PT. INKA.

    - Rencana Pengembangan Science Center di daerah bekerjasama dengan Direktorat

    Pemerintahan Kota, Ditjen PUOD Depdagri.

    - Pengembangan Science Center daerah bekerjasama dengan Kantor Menteri Negara

    Riset & Teknologi.

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490- Pengembangan Science Center Bumi Parahyangan Bandung bekerjasama dengan

    PT. Belaputera Intiland.

    - Pengembangan Science Center Jawa Timur Park Batu-Malang bekerjasama dengan

    PT. Jawa Timur Park.

    Kerja sama dengan pihak swasta dilakukan berkaitan dengan :

    - Kegiatan Pengembangan Peragaan bekerjasama dengan PT. Terang Dunia

    Internusa .

    - Kegiatan memeriahkan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional bekerja sama dengan

    Universitas Bina Nusantara, PT. Elexmedia Komputindo, PT. Gunung Agung dan

    PT. Gigazindo.

    - Kegiatan memeriahkan Hari Anak Nasional bekerja sama dengan PT. Freeport

    Indonesia dan PT. Caltex Pasific Indonesia.

    - Kegiatan memeriahkan Tahun Bahari dan Dirgantara bekerja sama dengan Majalah

    Angkasa, Majalah Fotomedia, Harian Republika, Puspen TNI-AU, Badan

    Pengendali dan Analisis Dampak Lingkungan (BAPEDAL), Puslitbang Oceanologi

    LIPI, Kantor Berita Antara dan Galeri Foto Jurnalistik Antara.

    - Penyelenggaraan acara televisi Kuis Indosat Galileo di SCTV bekerjasama dengan

    PT. Inter Admark Dentsu, PT. Indosat, Univ. Trisakti dan Unika Parahyangan.

    - Penyelenggaraan kegiatan Creative Exhibits Design di Sekolah YPVDP

    bekerjasama dengan PT. Badak NGL, Bontang Kalimantan Timur.

    - Penyelenggaraan 1st Asian Physics Olympiad bekerjasama dengan LIPPO Group

    dan Tim Olimpiade Fisika Indonesia.

    - Pendukung segmen iptek pada acara televisi Pesta Ceria di Indosiar bekerjasama

    dengan PT. Indosiar Visual Mandiri.

    - Pendukung segmen iptek pada acara televisi Klub Anak Indonesia di TVRI

    bekerjasama dengan PT. Hadi Cinema Putra.

    - Penyelenggaraan 1st Dunia Fantasi Science Festival bekerjasama dengan PT.

    Taman Impian Jaya Ancol, Museum Listrik dan Energi Baru, Museum Minyak dan

    Gas Bumi.

    - Penerbitan Kuis Pak Archi di Harian Umum Suara Pembaruan bekerjasama dengan

    PT. Media Interaksi Utama.

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490- Kegiatan Festival Iptek Remaja bekerjasama dengan DuPont Indonesia Rep.Office,

    Bank Niaga, Majalah Orbit, Radio Female, Air minum VIT, PT. Indosat, Trans-TV,

    SCTV, PT. Yasawirya Tama Citra, PT. Freeport.

    LUAR NEGERI

    - Bersama dengan Science Center di negara-negara Asia dan Amerika membentuk

    jaringan kerja sama yang dinamakan ASPAC Network.

    - Bekerja sama dengan Science Center di mancanegara melalui keanggotaan

    Association Science and Technology Centres (ASTC).

    1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK 1.2.1 Maksud proyek:

    a. Merencanakan pengkoordiniran pengembangan hasil-hasil penelitian dan

    pengembangan untuk mendukung program peragaan IPTEK.

    b. Mengkaji, memantau dan mengevaluasi perkembangan IPTEK yang bermanfaat

    bagi masyarakat untuk kepentingan promosi dan peragaan IPTEK.

    c. Menyusun rencana desain dan produksi alat peraga serta menyajikan dalam bentuk

    komunikatif.

    d. Merencanakan dan menyelenggarakan peragaan demonstrasi alat peraga, yang

    berhubungan dengan IPTEK.

    1.2.2 Tujuan proyek:

    a. Membangkitkan minat masyarakat khususnya kaum pelajar untuk berperan aktif

    dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang konsep dan

    prisnsip dasar ilmu dan teknologi untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa

    c. Untuk memberikan gambaran adanya kaitan antara hasil pengembangan iptek

    dengan kemajuan dunia industri dalam kehidupan sehari-hari.

    d. Menjadi sarana pendidikan yang mendukung kualitas pengembangan IPTEK kaum

    pelajar yang memiliki daya saing yang baik.

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    1.3 MASALAH PERANCANGAN a. Bagaimana menciptakan suasana ruang dalam dan ruang luar yang nyaman dan

    menyenangkan pada bangunan dalam pengenalan dan pemahaman akan IPTEK

    b. Bagaimana menciptakan bangunan yang memilki kesan IPTEK ketika orang

    melihatnya dan berada didalamnya

    c. Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang diangkat yaitu high-tech dan

    mewujudkannya pada bangunan melalui proses perancangan

    1.4 . PENDEKATAN a. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan judul dan tema

    yang diangkat untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai

    dengan materi laporan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah

    b. Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan

    perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada , sumber dapat berupa buku,

    majalah, internet, dan sebagainya

    c. Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang

    berhubungan dengan kasus proyek.

    1.5. Sasaran dan Lingkup Proyek.

    Sasaran proyek: Pelajar SD, SMP, SMA dan masyarakat umum.

    Lingkup pelayanan proyek: sebagai pusat pembelajaran, pengenalan, pemahaman

    dan kreasi IPTEK bagi masyarakat terutama generasi muda skala nasional, khususnya

    Medan. Dengan menyediakan berbagai alat peraga yang dapat digunakan langsung oleh

    pengunjung, maka tercipta suatu interaksi antara alat dan pengunjung sehingga

    memudahkan pengunjung untuk mengenalkan IPTEK, proses kerjanya kepada pengunjung.

    Karena alat peraga yang dapat berinteraksi langsung dengan pengunjung, sehingga sepintas

    terlihat seperti sedang memainkan sebuah permainan. Dengan kata lain belajar sambil

    bermain disitulah menjadi salah satu daya tarik dari proyek ini. Disamping itu juga

    menyediakan berbagai kelas pengajaran dan laboratorium-laboratorium, dan alat-alat

    peraga sesuai dengan bidang IPTEK.

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    1.6. Batasan Proyek

    - Bangunan direncanakan sebagai tempat sarana pendidikan, peragaan IPTEK,

    pameran, dan kompetisi science. Dalam kasus proyek ini bidang science yang akan

    diterapkan dalam bangunan ini difokuskan pada bidang-bidang ilmu yang berkaitan

    dengan bidang ilmu Fisika.

    - Penerapan sistem photovoltaic system, serta sistem manajemen dan struktur yang

    menggunakan teknologi modern pada bangunan sebagai wujud pengaplikasian

    arsitektur high-tech pada bangunan.

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    1.7.KERANGKA BERPIKIR

    Ide/ Gagasan

    Judul Proyek: Medan Science Center Tema : Arsitektur High-Tech

    Latar Belakang Proyek : Fasilitas pendukung peningkatan

    SDM dalam hal pemahaman dan pengetahuan akan IPTEK

    Kebutuhan science center sebagai sarana penunjang pendidikan

    Sasaran: Kalangan pelajar SD, SMP. SMA dan masyarakat di Kota Medan

    Studi Banding Studi Literatur Studi Lokasi

    Permasalahan : Bagaimana Medan Science Center

    menjadi sarana peningkatan kualitas IPTEK

    Menciptakan suasana ruang dalam dan luar yang nyaman.

    Bagaimana menentukan jenis-jenis kegiatan yang mendukung proses peningkatan kualitas pengetahuan akan IPTEK

    Penerapan tema Arsitektur High-tech pada bangunan, dalam hal ini photovoltaic system

    Gambar kerja, Maket, Laporan Proyek

    Konsep Perancangan

    Konsep

    Analisa Fisik

    Tujuan dan Manfaat Proyek: Pengkoordiniran pengembangan hasil-

    hasil penelitian untuk mendukung program science center

    Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang konsep dan prisnsip dasar ilmu dan teknologi

    Menjadi sarana pendidikan yang mendukung kualitas pengembangan IPTEK kaum pelajar yang memiliki

    b ik

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    1.8. Sistematika Laporan

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, masalah, lingkup kajian,

    pendekatan, kerangka berpikir dan sistematika laporan.

    BAB II DESKRIPSI PROYEK

    Berisi telaah serta kajian tentang terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan

    khusus, tinjauan teoritis, dan studi banding sejenis.

    BAB III ELABORASI TEMA

    Berisi telaah teoritis serta kajian tentang tema Sustainable Arsitektur dan studi

    banding yang menghasilkan pemahaman yang dapat diterjemahkan dalam

    perancangan Medan Science Center

    BAB IV ANALISIS

    Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan (lokasi, kondisi, dan potensi lahan,

    peraturan bangunan sekitar, prasarana, karakter lingkungan, pemandangan,

    orientasi lalu lintas, sirkulasi, dll), analisa fungsional, analisa teknologi, serta

    analisis dan penerapan tema dan kesimpulan.

    BAB V KONSEP PERANCANGAN

    Merupakan penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai

    alternatif pemecahan masalah perancangan, yaitu konsep dasar, konsep

    perancangan bangunan, konsep struktur bangunan, konsep perancangan utilitas

    bangunan.

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

    Berisi hasil rancangan, gambar-gambar hasil rancangan yang sudah diperbaiki dan

    dilengkapi dengan maket

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    DESKRIPSI PROYEK

    2.1 Tinjauan Umum

    Secara umum dapat dijabarkan tinjauan umum proyek Medan Science Center

    sebagai berikut :

    Kasus Proyek : Medan Science Center

    Lokasi Proyek : Jl. Gajah Mada

    Luas Tanah : 13.000 m2

    KDB : 60%

    GSB : 6 m

    KLB : 20-21 lantai

    Kapasitas : 800 orang

    Batasan Tapak : Utara: Jl, Gajah Mada

    Selatan: Jl. Hasanuddin

    Barat: Jl. Majapahit

    Timur: Jl. S. Parman

    Topografi Tapak : Relatif Datar

    Jenis Kasus : Fiktif

    Pemilik Proyek : Pemerintah Sumatera Utara

    2.1.1. Pengertian Judul

    - Medan adalah sebuah kota besar di bagian barat Indonesia

    - Pusat dapat diartikan sebagai berikut :

    a. Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi

    b. Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan

    c. Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi sterkumpul atau

    terkonsentrasi.

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490 Sains, yang tak asing lagi bagi kita baik di SMA maupun di universitas sebenarnya

    terbagi dalam 3 macam, yaitu:

    1. Science, yaitu suatu teori hukum dasar alamiah yang telah mengalami berbagai

    proses penelitian yang ketat dan telah terbukti kebenarannya dari suatu hypotesis

    yang dikemukakan para scientist mengenai satu fenomena, seperti teori thermal

    mengenai udara panas akan selalu lebih ringan dari yang dingin, dan akan bergerak

    naik, atau dari yang bertekanan tinggi ke rendah

    2. protoscience, yaitu mencerminkan pada keaslian, primitif dan berdasarkan kepada

    pengertian nenek moyang. Protoscience lebih dapat mengungkapkan sebuah

    pengertian/teori yang tersembunyi dimana kadangkala justru memperkaya

    pengetahuan bagi para scientist dari pada kemampuan sains kontemporeri. Seperti

    phytagoras menggambarkan elemen-elemen pengetahuan alam universal.

    3. Parascience, yaitu berasal dari bahasa Greek; dimana para artinya bersamaan

    dengan/disamping; yang berpangkal pada science dan protoscience. Maka

    protoscience meliputi tidak hanya pada prosedur-prosedur penelitian yang

    terkontrol, tetapi juga pada aliran mistik dan supernatural. Banyak kegiatan aktifitas

    dari parascience sulit diukur karena bernilai subyektif dan intuitif.

    Beberapa pendapat mengenai pengertian science:

    Eksplorasi materi alam berdasarkan pengamatan, dan yang mencari hubungan penejelasan mengenai fenomena yang dialami, serta bersifat

    mampu menguji diri sendiri (science is an exploration in the material

    universe, based on observation, which seeks natural ekplanatory relation,

    and which is self testing) Zen, 1984:9.

    Science (latin): mengetahui dan belajar (Holton, 1985) Science muncul dari aktifitas terus-menerus manusia tentang keberadaan

    dan munculnya konsep baru dari pengalaman-pengalaman serta pengamatn,

    dan konsep baru tersebut pada akhirnya memimpin percobaan dan

    pengamatan tersebut. (James, 1957:37).

    Sains bersifat objektif, netral dan bebas nilai. Sekalipun diakui berpijak pada sistem nilai, tapi bebas dari pertimbangan nilai (free from value

    judgement). Sains adalah satu-satunya yang dapat membedakan antara fakta

    dan yang bukan fakta (Zen, 1984:9)

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi fakta, dan orde kedua didasarkan pada

    konsep manusia mengenai alam semesta, jadi orde observasi dan orde

    konsepsional (Whitehead, 1933).

    Sejarah Pengetahuan

    Pada abad ke-delapan belas, science dan pilosofi natural tidaklah sama, tapi tidak

    lama kemudian, dengan penggunaan langsung filosofi natural kemudian dikenal sebagai

    metode science. Pada masa ini, ilmu yang mempelajari alam adalah filosofi natural.

    Sementara itu ilmu yang mempelajari pemikiran manusia adalah filosofi moral. Kata

    science dalam bahasa Inggris hingga abad ke-tujuh belas masih digunakan untuk konsep

    pengetahuan Aristotelian yang menjelaskan bagaimana melakukan sesuatu.

    Pada awal 1800-an, filosofi natural mulai berpisah dari filosofi. Dalam sejumlah

    kasus, science digunakan untuk mempertahankan pengetahuan yang dapat dipercaya

    tentang sejumlah topik. Seiring dengan perkembangan sejumlah ilmu yang menghasilkan

    sejumlah hokum seperti hokum Kepler, hukum Newton, Hukum Galileo dan lain-lain,

    filosofi natural lebih dekenal baik sebagai natural science.

    Pada abad ke 19, sejumlah pembicara Inggris membedakan science kedalam

    sejumlah cabang ilmu yang berbeda. Pada abad 20, science digambarkan sebagai sesuatu

    yang dapat menggambarkan dunia. Semuanya dilakukan dengan latihan yang nyata,

    melalui metode yang unik. Semuanya dilakukan untuk memberikan legitimasi berbagai

    cabang science seperti ilmu pengobatan, teknik dan lain-lain. Tahun-tahun setelah 1900-an,

    hubungan antara science dan teknologi juga berkembang dengan kuat.

    Scientific Method

    Scientific method digunakan untuk mencari penjelasan tentang sesuatu dialam

    dengan cara-cara yang bisa dikembangkan dan untuk menggunakan perkembangan ini

    untuk mendapatkan prediksi yang berguna. Semuanya akan tercapai dengan penelitian

    fenomena natural, dan juga melalui percobaan yang mencoba mensimulasiakn kejadian

    alami dibawah kondisi yang direncanakan. Metode ini menyediakan proses yang objektif

    untuk mencari solusi atas permasalahan dalam sejumlah bidang pengetahuan dan

    teknologi. Seringkali ilmuwan memiliki pilihan untuk mencapai satu tujuan dan para

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    ilmuwan menyadari bahwa penting agar pilihan mereka tidak menghasilkan sesuatu yang

    emnyimpang dari interpretasi mereka. Metode scientific yang tepat akan meminimalisir

    dampak yang menyimpang dari percobaan mereka. Hal ini dapat diatasi dengan

    menggunakan percobaan yang telah direncakan dengan benar.

    Para ilmuan menggunakan model untuk menggamabarkan sesuatu, salah satunya

    digunakan untuk memperoleh prediksi yang dapat diuji coba melalui percobaan atau

    observasi. Sebuah percobaan dapat menghasilkan sebuah hipotesa. Sebuah teori dalam

    konteks science adalah sesuatu yang logis dan konsisten untuk menggambarkan tingkah

    laku fenomena alam yang terjadi. Sebuah teori biasanya menggambarkan sesuatu yang

    lebih luas dari hipotesa. Biasanya sejumlah hipotesa diperoleh dari satu teori. Sebagai

    contoh, ilmu fisika adalah ilmu yang secara umum dibentuk melalui sekian banyak

    observasi yang telah teruji.

    Science tidak dapat mengklaim secara mutlak suatu pengetahuan tentang alam atau

    perilaku sebuah subjek. Tidak seperti ilmu matematika yang dapat dibuktikan, teori

    scientific bersifat empiris dan selalu terbuka untuk diuji/ falsifikasi jika sesuatu yang baru

    diperoleh. Bahkan jika dasar dan pondasi teori dapat menjadi tidak sempurna jika

    obeservasi baru tidak sejalan dengannya.

    Philosofi Science

    Pilosofi science mencari pemahaman tentang alam dan pembenaran pengetahuan

    scientifik. Sangat sulit untuk membuktikan metode laporan ilmiah secara pasti untuk

    membedakan science dari yang bukan science. Oleh karena itu terdapat sebuah argumen

    dimana batas pasti antara keduanya.

    Science memiliki alasan dasar yang dapat diterima oleh akal kita. Contohnya

    adalah metode scientifik tidak dapat menarik kesimpulan dari sesuatu yang berada diluar

    batas, seperti hal-hal seperti supranatural. Hal ini berada di luar batas penjelasan science.

    Berdasar pada alasan dan logika, rumus-rumus scientifik dan pengujian berulang-

    ulang dengan analisa bagaimana mengumpulkan bukti nyata dan digabungkkan dengan

    teori.

    Cabang-cabang Pengetahuan

    Pengetahuan secara umum diklasifikasikan dalam dua bagian, yaitu pengetahuan

    alam dan pengetahuan sosial. Ada sejumlah disiplin lain yang berkaitan yang

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    dikelompokkan sebagai ilmu terapan, diantaranya adalah teknik dan pengetahuan

    kesehatan. Dalam kategori ini terdapat sejumlah pengkhususan cabang pengetahuan yang

    merupakan bagian elemen disipline ilmu lain.

    Status sosial pengetahuan sebagai sesuatu yang empiris telah menjadi perdebatan

    sejak abad 20. Diskusi dan debat mengenai topik ini dengan sejumlah topik lain seperti

    pengetahuan sosial dan perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak scientis.

    Kenyatannya banyak akademisi seperti peraih nobel Percy W. Bridgman dan sejumlah

    tokoh lain memberikan dukungan dan persetujuan terhadap label science dalam sejumlah

    bidang pengetahuan yang mereka sadari sebagai sesuatu yang tidak scientis, ambigu dan

    tiadak sesuai bila dibandingkan dengan bidang lain.

    Ada cukup banyak bidang pendidikan science, mulai dari ilmu-ilmu dasar hingga

    pengetahuan teknik terapan. Berikut merupakan penjabaran tentang bidang-bidang science

    tersebut :

    - Golongan ilmu dasar

    - Matematika

    - Fisika

    - Biologi

    - Kimia

    - Geologi

    - Astronomi

    - Ilmu sosial

    - Golongan ilmu pengetahuan terapan

    - Optik

    - Elegtromagnetik

    - Meteorologi

    - Lingkungan hidup

    - Kedokteran

    - Planotologi

    - Golongan teknologi

    - teknologi pertanian

    - teknologi dirgantara

    - teknik produksi dan jaminan mutu dan bio-teknologi

    - teknologi telekomunikasi

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    - teknologi informatika

    - teknologi instrumentasi

    2.2 Deskripsi Judul

    Medan Science Center merupakan suatu fasilitas yang dipergunakan untuk

    meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang IPTEK khususnya yang berkaitan dengan

    ilmu Fisika, memotivasi masyarakat khususnya kaum muda untuk berkreasi menciptakan

    temuan-temuan baru dari hasil penelitian yang mereka lakukan serta memperkenalkannya

    kepada masyarakat, sebagai sarana penunjang pendidikan, dan mendorong kalangan

    pelajar untuk lebih menyukai IPTEK. Namun secara khusus Medan Science Center ini

    diperuntukkan bagi para pelajar yaitu SD, SMP, SMA untuk memberikan pemahaman dan

    pendalaman yang berbau hal science khususnya bidang Fisika.pemahaman dan

    pendalaman pengetahuan ini dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode,

    anatara lain:

    - Menyediakan alat peraga

    Fasilitas peraga yang digunakan pada Medan Science Center ini adalah yang

    berhubungan dengan sains fisika.

    - Fasilitas Belajar

    Fasilitas belajar yang terdapat pada Medan Science Center ini adalah berupa ruang

    kelas, dimana didalam proses belajar didalam ruang kelas digunakan beberapa

    metode yang menarik yang dikerjakan oleh beberapa staf pengajar yang ada.

    - Perpustakaan

    Perpustakaan yang ada akan melengkapi fasilitas ini. Terdapat dua jenis

    perpustakaan, yaitu perpustakaan konvensional dan perpustakaan digital. Melalui

    kedua perpustakaan ini para pengguna fasilitas akan dapat emmperoleh

    pengetahuan lebih tentang pengetahuan dan teknologi.

    - Pameran

    Kegiatan pameran yang dilakukan di Medan Science Center ini menjadi sarana

    dalam meningkatkan pemahaman ataupun pengenalan pengunjung akan sains

    fisika.

    - Workshop ataupun Seminar

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Kegiatan workshop dan seminar juga menjadi suatu sarana yang dipandang baik

    baik sebagai sarana pendukung didalam proses pemahaman dan pendalaman sains

    fisika itu sendiri.

    Skala Pelayanan

    Skala pelayanan Medan Science Center ini adalah masyarat umum. Hal ini

    didukung oleh kepemilikan fasilitas yaitu milik pemerintah. Sebagai institusi milik

    pemerintah, sudah merupakan keharusan bahwa Medan Science center ini hendaknya

    digunakan untuk kepentingan masyarakat. Namun secara khusus fasilitas ini diperuntukkan

    bagi kalangan pelajar.

    Medan Science Center berfungsi sebagai wadah tempat melakukan berbagai

    kepentingan yang dapat memberikan dukungan dan perkemabangan bagi dunia ilmu

    pengetahuan dan teknologi. Medan Science Center merupakan fasilitas pusat untuk

    memperoleh informasi pengetahuan dan teknologi serta perkembangannya di kota Medan.

    Medan Science Center memfasilitasi penginformasian pengetahuan dan teknologi pada

    tingkat-tingkat ilmu science exacta, yakni secara khusus tentang sains Fisika.

    2.3 Sains Fisika

    2.3.1 Pengertian Fisika

    Fisika merupakan Ilmu yang mempelajari tentang alam, dan mengarah pada

    pertanyan-pertanyan yang paling mendasar sehubungan denganalam fisik semesta (Nathan,

    1987:2), sehingga dikatakan merupakan The basic science.

    Fisika (Bahasa Yunani physikos, alamiah) adalah sains atau ilmu tentang alam

    dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi

    dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan

    sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang

    membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai

    satu kesatuan. Fisika adalah ilmu yang paling fundamental dan mencakup semua sains.

    Baik sains benda-benda hidup maupun sains fisika. Dalam pengertian secara luas fisika itu

    cabang dari ilmu pengetahuan yang menguraikan dan menjelaskan tentang unsur-unsur

    dalam bumi serta fenomenanya.

    Fisika juga merupakan ilmu pengetahuan kuantitatif atau ilmu pengatahuan tentang

    pengukuran dan hasil percobaan secara sistematis. Tidak ada batsa dari definisi ilmu fisika

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    yang akurat, ilmu pengetahuan yang berbeda adalah sebagai contoh yang nyata bahwa ada

    ilmuan dan batas ilmu pengetahuan yang dipakai sebagai percobaan dengan nama

    gabungan yaitu: kimia-fisika, fisika-astronomi, fisika-geologi, fisika-biologi, dan fisika

    obat-obatan.

    Fisika merupakan ilmu yang paling banyak memerlukan pemahaman daripada

    pengahafalan. Kunci kesuksesan dalam belajar fisika aitu ada kemampuan kita untuk

    memahami tiga hasil pokok fisika yaitu:

    - konsep-konsep

    - hukum-hukum

    - teori-teori

    Eksperimen yang dilakukan dalam fisika memungkinkan faktor-faktor yang ditinjau dari

    jauh lebih teliti dan membuka kemungkinan untuk mempelajari lapisan-lapisan dalam

    potensi-potensi alam, yang tanpa eksperimentasi akan lolos sama sekali dari perhatian.

    Objektivitas dalam fisika adalah objektivitas yang menyangkut hal-hal yang diberikan oleh

    objek, sehingga setiap eksperimen pada prinsipnya dapat diulangi.

    Isi dan organisasi materi serta pemaparan struktur dan pengertian pokok dalam fisika

    mempelajari hal-hal yang fundamental tentang zat dan energi. Dalam fisika mekanika dan

    teori medan merupakan cabang-cabang utama. Mekanika menelaah gerak partikel dibawah

    pengaruh gaya-gaya, dan teori medan mengkaji asal, perilaku dan sifat medan gravitasi,

    medan elektromagnetik, medan nuklir dan gaya lainnya.

    2.3.2. Sejarah Perkembangan Fisika

    Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda:

    mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang beebeda

    memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya,

    seperti bentuk bumi dan sifat dari objek celestial seperti matahari dan bulan.

    Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung

    dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang

    popular sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya, pemikir Yunani

    Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan

    hidrostatik.

    Pada awal abad 17, Galileo memformulasikan dan berhasil meneliti beberapa hasil

    dari dinamika mekanik, terutama hukum Inert. Pada tahun 1687, Isaac Newton

    menerbitkan Filosofi Natural prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dari

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    teori fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika

    klasik; dan hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori

    ini cocok dalam eksperimen. Prinsipnya juga memasukkan beberapa teori dalam dinamika

    fluida.

    Menurut (Hoyle, 1957) terdapat empat revolusi fisika, Perkembangan empat

    revolusi tersebut adalah sebagai berikut:

    o Revolusi pertama, membuka era bagi penelitian mendalam mengenai gaya gravitasi, dan penelitian mengenai dinamika gerakan benda-benda. Gerak-

    gerik benda angkasa, peredaran bintang, munculnya komet, dan sebagainya,

    serta sifat dan tingkah laku benda-benda di bumi dapat dinyatakan dalam

    rumus matematika. Era ini dirintis oleh Isaac Newton.

    o Revolusi kedua, lebih memusatkan pada sifat-sifat kelistrikan dan kemagnetan benda sebagai keseluruhan, dan juga mengenai sifat-sifat

    radiasi. Dipelopori oleh ilmuwan besar seperti Faraday, Maxwell.

    Pengetahuan pada era ini memungkinkan telekomunikasi modern

    sebagaimana kita kenal ini.

    o Revolusi ketiga, diawali dengan ditemukannya kuantum cahaya oleh Max Planc. Era ini membawa revolusi secara menyeluruh dalam pemikiran

    manusia tentang zat dan juga tentang jagad raya. Kecemerlangan diera

    inidibawakan oleh: Einstein (relativitas), Rutherford (atom), Bohr

    (kuantum), Schrodinger, Heisenberg, dan Dirac (Kuantum Baru).

    Perkembangan era ini memungkinkan manusia mengenal atom, mengarungi

    samudra raya yang semula diperkirakan tak terbatas.

    o Revolusi keempat, diawali dengan ditemukannya materi baru yang disebut partikel oleh Anderson dan disini timbul istilah ultar besar dan ultra kecil,

    dalam menyelidiki jangkauan penyebaran materi jagad raya. Menjadi

    tantangan untuk mengenal hukum yang berlaku dalam kedua wilayah

    tersebut sampai saat ini.

    2.3.3 Cabang-cabang ilmu Fisika

    Menurut (Hidayat, Bambang;2000) cabang-cabang keilmuan fisika terbagi atas:

    o Fisika Teori

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Meliputi toeri medan kuantum, fisika statistik, teori relativitas umum, fisika

    matematik (teori chaos, gemetri farkatal, geometri diferensial, aljabar)

    o Struktur materi Meliputi fisika partiekel, fisika inti (energi rendah, sedang tinggi), fisika atom

    (atom berenergi banyak, sistem cluster), fisika molekul, fisika zat padat (fisika

    kristal, elektronik, sifat listrik, sifat magnetik, sifat optic). Fisika medium

    kontinu (fluida, elastisitas, fisika plasma), fisika bumi (gunung berapi,

    kegempaan), fisika atmosfer, fisika laut, fisika matahari, fisika bintang,

    kosmologi, biofisika (fisika membran, fisika medis)

    o Fisika terapan, (berorientasi pada permasalahn pemanfaatan) Meliputi geofisika eksplorasi (metode elektromagnetik, metode gravitasi dan

    magenetik, seismik, listrik, logging), fisika reaktor (dinamika, statika,

    termohidrolika, keselamatan reaktor nuklir), fisika radiasi (dosimetri, proteksi

    radiasi), fisika lingkungan (konservasi energi, lubang ozon, hujan buatan),

    optika (laser, holografi, spektoskapi, optika geometris, optika nonlinear),

    akustik (nondestructive testing, akustik bawah laut). Fisika material (fisika

    polimer, semikonduktor, bahan komposit, film tipis, keramik, superkonduktor,

    bahan magnetik), fisika medis (sistem diagnostic, terapi radiasi), fisika energi

    (nuklir, energi surya, energi angin, energi geothremal).

    o Instrumentasi Meliputi sistem vakum, elektronik, komputer, sensor, akselerator, robotika,

    teknologi suhu rendah.

    o Fisika Komputasi Meliputi komputansi numerik, simbolik, jaringan neural, permodelan dan

    simulasi, pengolahan isyarat digital (isyarat surya, citra, medis, geofisika),

    teknik montecarlo, intelegensi artificial.

    Pembagian fisika secara umum terdiri dari dua bagian yaitu:

    1. pembagian secara klasik

    2. pembagian secara modern

    Pembagian Secara Klasik.

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Fisika didasarkan pada kelompok ilmumu gejala alam yang dipelajari dengan metode yang

    khas untuk kelompok yang bersangkutan yaitu:

    - Medan Klasik

    - Kalor dan Termodinamika

    - Teori kinetik gas

    - Mekanika statistik

    - Optika

    - Akustik

    - Listrik

    - Elektromagnetik

    Pembagian Secara Modern

    Fisika juag dikelompokkan yang didasarkan pada jenis struktur dalam alam yang dipelajari

    oleh cabang yang bersangkutan, yaitu:

    - Mekanika kuantum

    - Relativitas

    - Inti Atom

    - Partikel elmenter

    - Fisika gas dan plasma

    - Biofisika

    Metode Belajar Fisika yang Efektif

    1. Menghubungkan fisika dengan kegiatan yang menyenangkan

    Siswa senang balet, akan merasa senang jika kita bisa membahas bagaimana fisika

    menjelaskan proses keseimbangan berdiri di atas satu kaki "one pointe" atau

    bagaimana dengan perubahan momentum sudut kita dapat merubah kecepatan

    putar, saat kita melakukan putaran ke kanan dengan satu kaki ke atas.

    2. Mengajak anak untuk berpikir kreatif

    Pelajaran ini menjadi menarik jika siswa diajak berpikir bebas. Siswa SMU yang

    mempunyai energi lebih ini akan dapat menyalurkan energi dan kreativitasnya

    untuk menjawab pertanyaa-pertanyaan menantang dengan menggunakan konsep

    fisika yang sudah dipelajari.Misalnya pertanyaan berikut: Bagaimana kamu

    bergerak di atas es yang sangat licin?

    3. Mengurangi/menghilangkan penghafalan rumus

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Salah satu penyebab yang membuat siswa sebal dengan fisika adalah banyaknya

    rumus yang harus dihafal dan tidak tahunya cara memasukan besaran yang

    diketahui ke dalam rumus-rumus itu. Sebab yang lain adalah berhubungan dengan

    matematika (proses aljabar) yang kadang-kadang membuat siswa prustasi karena

    berulang-ulangmelakukankesalahan. Apakah benar rumus fisika sedemikian

    banyaknya? Ketika kita melakukan analisis ternyata rumus fisika tidak sebanyak

    yang kita bayangkan.

    4. Memanfaatkan berbagai alat peraga dan multimedia.

    www.scienceworld.wolfram.com/physics

    Dalam belajar fisika, alat peraga adalah kebutuhan utama. Kadang-kadang kita

    membayangkan bagaimana telur bisa masuk ke dalam botol hanya dengan

    mengurangi tekanan udara dalam botol. Sukar membayangkan bagaimana gerakan

    pesawat ulang alik sebelum mendarat ke bumi. Sukar membayangkan bagaimana

    terjadinya efek doppler. Kesukaran visualisasi ini akan banyak terobati dengan

    menggunakan berbagi alat peraga dari mulai yang sederhana hingga yang paling

    canggih.

    2.4. ALAT PERAGA & PENGELOMPOKANNYA

    Berbeda dengan museum yang hampir seluruh benda koleksinya merupakan

    barang-barang yang memiliki nilai historis atau replikanya, maka seluruh benda koleksi di

    Peragaan Iptek merupakan alat-alat peraga interaktif yang sebagian besar bersifat dapat

    disentuh & mainkan. Benda-benda koleksi tersebut disajikan sama sekali bukan untuk

    menonjolkan aspek nilai histories melainkan pada aspek fenomena yang disampaikan alat

    peraga. Oleh sebab itu bila hampir diseluruh museum para pengunjungnya dilarang untuk

    menyentuh dan memegang benda-benda koleksi/alat peraga, tetapi di Peragaan Iptek

    pengunjung harus menyentuh, memegang, bermain-main dan berinteraksi dengan alat

    peraga. Karena tanpa melakukan aktivitas tersebut pada alat peraga, maka pengunjung

    sama sekali tidak akan merasakan manfaat dan mendapatkan pengetahuan dari sebuah alat

    peraga.

    Beberapa Jenis alat Peraga Percobaanya

    Kit Mekanika Internasional

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Set peralatan lengkap, terdiri dari komponen yang presisi untuk memudahkan merangkai

    percobaan dan keberhasilan mendapat hasil percobaan. 21 percobaan sesuai dengan

    kur ikulum internasional. Terdiri dari 45 Komponen yg dikemas dalam Kotak Kayu dan

    Wadah Prabentuk Dimensi: 68 44 18 cm | Berat: 8,2 Kg

    Kode Katalog Nama Alat Jumlah FME 51.01/01 Dasar Statif 1 buah GSN 185 Klem Meja 1 buah FPT 16.17/87 Tumpakan Berpenjepit 2 buah FPT 16.03/67 Penyambung Rel 1 buah FPT 16.04/68 Kaki Rel 2 buah KST 30/250 Batang Statif, 250 mm 2 buah KST 30/500 Batang Statif, 500 mm 1 buah GSN 162 Bosshead, Universal 2 buah PMK 201 Pasak Penumpu 2 buah FME 51.02/02 Kaki Statif 2 buah KST 30/010 Batang Logam, 100 mm 1 buah FME 51.08 Tali Nilon 1 buah GLA 011 Gunting 1 buah FPT 16.02/66 Rel Presisi 2 buah PMK 200 Pegas Penumbuk 2 buah FME 51.37/72 Balok Bertingkat 1 buah PWV 160 Pegas Datar dengan Klem 1 set PWV 160 03 Batang Berulir dengan Mur 1 buah PME 100 Pegas Helik, 4,5 N/m 1 buah FME 51.26/39 Pegas Helik, 10 N/m 1 buah FME 51.27/40 Pegas Helik, 25 N/m 1 buah FME 27.00 Beban Bercelah, 250 g 1 set FAL 29 Pembangkit Getaran 1 buah PWV 160 02 Pemegang Pensil 1 buah GMM 221 Meter Pita, 3 m 1 buah PME 010 Tali Karet 1 buah FME 69 Kertas Ketik 1 buah FME 51.40 Pewaktu Ketik 1 buah PMK 202 Pegas, untuk percobaan model ledakan 1 buah GSN 186 Puli 1 buah PMK 225 Kereta Dinamika Bermotor 1 buah FME 51.34/69 Kereta Dinamika 2 buah

    Gbr.2.1 Kit mekanika

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    KMS 15/105 Mistar, 500 mm 1 buah PMG 160 01 Bola Bandul, 35 g 1 buah PMG 160 02 Bola Bandul, 75 g 1 buah

    Topik Percobaan

    Kinematika dan Dinamika P 13 01 Pewaktu Ketik P 13 02 Gerak Kereta Dinamika pada Bidang Datar P 13 03 Gelak Lurus Beraturan P 13 04 Kecepatan Sesaat dan Kecepatan Rata-rata P 13 06 Gerak Kereta Dinamika pada Bidang Miring P 13 07 Gerak Jatuh Bebas P 13 08 1 Hukum Newton P 13 11 1 Tumbukan - Momentum linear P 13 11 2 Ledakan P 13 12 Hukum Kekekalan Energi Mekanik

    Kit Optica Internasional

    Set peralatan lengkap, terdiri dari komponen yang

    presisi untuk memudahkan merangkai percobaan

    dan keberhasilan mendapat hasil percobaan. 49

    percobaan sesuai dengan kurikulum internasional.

    Terdiri dari 65 Komponen yg dikemas dalam Kotak

    Kayu dan Wadah Prabentuk. Dimensi: 68 44 18

    cm | Berat: 6,5 Kg

    Kode Katalog Nama Alat Jumlah

    POG 460 01 Kotak Cahaya 1 buah POG 460 02 Pemegang Kotak Cahaya 1 buah POG 250 Model Lensa Setengah Lingkaran 1 buah POG 310 02 Prisma Trapesium 1 buah

    Tabel.2.1 Kit mekanika

    Gbr.2 .2 Kit optika

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    POG 310 01 Prisma Siku-siku 1 buah POG 240 01 Model Lensa, Plan-konveks 2 buah POG 260 01 Model Lensa, Plan-konkaf 1 buah POG 400 01 Cakram Optik Berskala 1 buah POG 700 Layar Putih 1 buah FPT 16.23/93 Cermin Kombinasi 1 buah

    POG 460 03 Diafragma 1 dan 3 Celah 1 buah POG 460 04

    Diafragma Celah Lebar dan 5 Celah 1 buah

    POG 350 Tangki Plastik 1 buah POG 320 Prisma 10 1 buah FPT 16.06/76 Rumah Lampu 2 buah

    POG 050 Model Bumi - Bulan 1 buah FPT 16.07/77 Pemegang Slaid Diafragma 2 buah

    FPT 16.19/89 Prisma Segitiga Sama Sisi 1 buah

    POG 550 02 Lingkaran Penghalang Cahaya 1 buah FPT 16.12/82 Layar Tembus Cahaya 1 buah

    POG 550 04 Model Slaid, set 1 buah POG 550 03 Diafragma 4 Lingkaran 1 buah FPT 16.25/95 Diafragma Anak Panah 1 buah

    FPT 16.07 Keping Penutup 2 buah FPT 16.09/79 Diafragma Celah Tunggal 1 buah

    POF 310 Slaid Polarisasi 1 buah POF 180 01 Kisi Diffraksi 1 buah POF 550 Kotak Plastik 1 buah POF 600 Benda Fotoelastik 1 buah POF 225 Filter Warna 1 buah FPT 16.03/67 Penyambung Rel 1 buah

    FPT 16.04/68 Kaki Rel 2 buah

    FPT 16.02/66 Rel Presisi 2 buah

    POG 100 01 Cermin Cekung, f = +75 mm 1 buah POG 100 02 Cermin Cekung, f = +150 mm 1 buah POG 120 01 Cermin Cembung, f = - 75 mm 1 buah

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    POG 120 02 Cermin Cembung, f = - 150 mm 1 buah FPT 16.13/83 Lensa f = +50 mm 1 buah

    FPT 16.14/84 Lensa f = +100 mm 1 buah

    POG 200 01 Lensa f = +300 mm 1 buah FPT 16.16/86 Lensa f = -100 mm 1 buah

    POG 220 01 Lensa f = -300 mm 1 buah POG 680 Meja Prisma 1 buah FPT 16.17/87 Tumpakan Berpenjepit 6 buah

    POF 300 Filter Polarisasi 2 buah POG 550 01 Diafragma Lingkaran Tunggal 1 buah POG 400 02 Cakram Optik Berporos 1 buah POF 265 Keping Warna 1 buah POF 210 Filter Warna RGB 1 buah POF 215 Filter Warna CMY 1 buah POG 099 Cermin Datar 3 buah

    Alat peraga listrik dan magnet:

    - Generator listrik

    - Medan magnet

    - Miniature magnet

    - Bottle lighting

    - Generator vandegraff

    - Flip flop

    - Stop kontak listrik

    - Magic plasma ball

    - Peraga listrik statis

    - Krane electromagnet

    - Pasir magnet

    - Electromagnet

    - Loncatan listrik dalam Tabung transparansi

    - Konduktor

    - Morse code

    Alat peraga mekanika dan energi

    - Roda inersia

    - Bernouli ball

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490- Cutting motor, enggine

    - Safety riding trainer

    - Bola melayang

    - Kereta bernouli

    - Wind power

    - Alat pengukur radiasi

    - Timbangan penunjuk berat badan

    - Mesin mobil

    - Sepeda energy

    - Vortex bottles

    - Meja bernouli

    - Katrol

    - Buble tank ( pertunjukan balon

    dan gelombang )

    - Circular rainbows

    - Balance table

    Alat peraga optic dan cahaya:

    - Telescope

    - Mirror drawing

    - Kaca cembung, cekung

    - Cakram berisi gambar

    - Big lens

    - Filter cahaya

    - Mikroskop

    - Praxinoscope

    - Optic plasma globe

    - Photo light table

    - Laser optic

    - Puzzle triangle pyramids

    - Kertas bercahaya ( glow paper )

    - Gambar 3 dimensi

    Alat peraga bunyi dan getaran

    - Vibrating string

    - Vibrating bowl

    - Speed of sound

    - Speaking tubes

    - Simulator alat peringatan dini

    - Sound cycle

    - Tabung resonansi

    - Tubes tangle

    - Stereo hearing

    - Ear clangers

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Pengelompokan dan Metoda Penyajian Benda Peraga

    Ada sejumlah sistematika pengelompokan objek koleksi peraga, antara lain yaitu ;

    Berdasarkan fungsi bangunan

    Berdasarkan jenis

    Berdasarkan materi atau bahan

    Berdaasrkan tempat asal.

    Keempat metoda ini tergabung kedalam satu pengelompokan yaitu metoda

    kronologis. Jadi, bangunan Medan Science Center akan menyajikan benda-benda peraga yang

    terdapat di dalamnya dengan cara mengurut perkembangan produk-produk pengetahuan

    tersebut dari tahap penemuan hingga tahap pengembangan terakhir penemuan tersebut.

    Sedangkan metoda penyajian dilakukan dengan tiga cara :

    Metoda penyajian estetis

    Metode ini mengutamakan sisi keindahan dari benda-benda peraga yang dipamerkan.

    Metoda romantis. Metoda ini lebih ditekankan pada produk-produk pameran yang

    bersifat temporer. Hal ini dilakukan agar pengunjung dapat lebih mengenal produk

    yang ditampilkan secara emosional. Sebagaimana jenis produk pameran berkala

    adalah produk-produk baru dan lebih bersifat promosi sehingga perlu meraih minat

    emosional pengunjung.

    Metoda penyajian intelektual. Metoda ini merupakan metoda yang akan secara umum

    digunakan dalam Medan Science Center. Metoda ini dipilih karena metoda ini mampu

    menampilkan informasi yang lebih dari benda-benda peraga yang dipamerkan

    sehingga para pengunjung dapat lebih mengenal dan mengetahui produk pengetahuan

    yang ditampilkan.

    Sejumlah metoda ini akan menampilkan benda-benda peraga dalam sejumlah bentuk,

    diantaranya adalah :

    Panel

    Panel ini merupakan tampilan produk ilmu pengetahuan dalam dua dimensi. Panel ini

    dapat berdiri sendiri atau melengkapi suatu produk lain yang ditampilkan dalam

    bentuk lain.

    Vitrine

    Vitrine berupa kotak yang berisikan benda-benda peraga yang tidak dapat disentuh.

    Benda-benda peraga yang berada di dalam vitrine berupa benda peraga yang

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    ditampilkan dalam 3 dimensi. Vitrine ini dapat dilengkapi peraga lain berupa panel

    informasi 2 dimensi.

    Audio Visual

    Tampilan benda-benda peraga dalam bentuk gambar dan suara. Informasi ini

    ditampilkan mealalui komputer yang dapat diakses setiap pengunjung.

    Arsip

    Penyajian informasi dalam bentuk file tertulis yang disajikan dalam bentuk poster,

    buku dan media tulis lain.

    2.5. Fungsi dan Kegiatan yang Diakomodasi

    2.5.1. Fungsi yang Diakomodasi

    Medan Science Center berfungsi sebagai tempat melakukan sejumlah kegiatan yang

    berhubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara khusus pada

    sains fisika. Selain sebagai tempat untuk memperoleh informasi pengetahuan dan teknologi,

    Medan Science Center juga diperuntukkan sebagai tempat rekreasi. Jadi fasilitas ini

    merupakan fasilitas yang mengakomodasi pendidikan dan rekreasi (edutainment).

    Berikut ini dijabarkan sejumlah fasilitas yang terdapat di Medan Science Center :

    Layanan informasi peragaan Ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Pendidikan mulai dari tingkat dasar (SD) hingga SMA/SMK

    Perpustakaan, temasuk perpustakaan digital.

    Ruang pameran

    Workshop (penggunan terbatas).

    Ruang seminar.

    Fasilitas Peraga

    Science Cinema

    Dll.

    2.5.2. Deskripsi Kegiatan

    Beberapa kegiatan yang terdapat pada Medan Science Center:

    Sanggar Kerja Sains

    Merupakan program eksperimentasi sains

    Demo Sains

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    Merupakan suatu program reguler tentang penyajian fenomena sains melalui metoda

    demonstrasi yang interaktif dan menarik.

    Science Corner

    Merupakan suatu program reguler tentang aktivitas dan demonstrasi science yang

    bersifat permainan atau teka-teki

    Science Competition

    Suatu perlombaan/ kompetisi sains antar perwakilan tiap sekolah berupa eksperimen

    dan perhitungan secara ilmiah dari eksperimen tersebut.

    Robotic Learning

    Pelatihan pengembangan siswa dalam bidang ilmu elektronika dengan menggunakan

    Kit Robot Fishertechnik, dimana peserta langsung mendapatkan pengetahuan

    keterampilan membangun beragam bentuk robot dan mengembangkan logika

    pemprograman gerakan robot dengan komputer yang akan dibimbing oleh pengajar

    yang berkompetensi dalam bidangnya.

    Science Cinema

    pemutaran film sains layar lebar dan didukung sistem suara yang canggih seakan

    membuat anda ikut didalamnya.:

    -the science of SARs

    -Natural Born Killer predator

    -Eruption at krakatau

    -Tsunami Cahser

    Galeri/Pameran

    Galeri ini menampilkan patung dan tokoh-tokoh penemu sains, seperti: plato, Nicolas

    Covernicus, Isaac Newton, Albert Enstein, Gattfried Wilhem Leibnitz, Wilhwm

    Ostwaid, Abdus slam, Galileo. Dari galeri ini pengunjung dapat mengetahui dan

    mengenal lebih dalam tokoh-tokoh penemu sejarah sains didunia berikut hasil

    penemuannya dan juga beberapa pameran alat-alat peraga yang baru yang

    bekerjasama dengan balai LIPI, Badan Riset dan Teknologi, ASPAC Network

    (jaringan kerjasama Science dinegara-negara Asia), dan ASTC (Association Science

    and Technology Centres).

    Programing Computer (Multimedia)

    Penggunaan multi media dalam proses pembelajaran ilmu sains secara efektif dan

    interaktif. Software ini mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    komunikatif. Yaitu dengan menggunakan sistem interaktif yang didukung oleh

    tampilan grafis dan animasi yang menarik. Melihat fenomena-fenomena alam yang

    terjadi melalui internet.

    Toys Of Science

    Program yang mengupas dan mengupas dan mengeksplorasi sains fisika dalam

    berbagai mainan anak-anak. Kegiatan ini juga bertujuan membuka wawasan peserta

    bahwa IPTEK telah banyak diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan hingga

    kedalam bentuk mainan (toys), serta memberikan motivasi bahwa dalam bermain pun

    anak-anak dapat belajar fisika. Program ini lebih diutamakan kepada tingkat sekolah

    dasar.

    Science Garden

    Science Garden, yang secara harfiah berarti taman ilmu, tidak hanya menyediakan

    beragam tanaman saja. Science Garden juga menyediakan beberapa alat peraga materi

    pelajaran fisika yang dimaksudkan sebagai tempat untuk mengasah pemahaman dan

    kemampuan siswa dalam menerapkan beragam konsep fisika dalam kehidupan sehari-

    hari. Adapun alat-alat peraga yang berada di dalam Science Garden adalah alat peraga

    yang berukuran besar dan diletakkan di luar bangunan secara permanen sehingga dapat

    digunakan setiap saat. Alat peraga tersebut meliputi:

    - Pertama, pipa komunikasi. Saat berbicara melalui pipa, suaranya akan menggetarkan

    udara dalam pipa sehingga udara tersebut beresonansi dan menghantarkan bunyi

    tersebut ke ujung pipa lainnya walaupun terpisah jauh karena udara termasuk zat

    perantara perambatan gelombang bunyi.

    - Kedua, kaca seribu bayangan. Dua cermin datar disusun berdampingan dan terbuka

    membentuk sudut tertentu. Jika benda tertentu diletakkan di antara kedua cermin

    tersebut, maka banyak bayangan benda yang terbentuk pada cermin tergantung dari

    besar sudut kedua cermin.

    - Ketiga, pipa bernada. Beberapa pipa dengan luas penampang yang sama namun

    dengan tinggi yang berbeda disusun sedemikian rupa sehingga membentuk barisan

    nada dasar jika dipukul secara bergantian. Dengan memanfaatkan resonansi getaran

    bunyi pada tiap panjang pipa yang berbeda-beda, kita dapat mengatur irama bunyi

    yang dihasilkan. Panjang pendeknya kolom udara dalam pipa tersebut mempengaruhi

    frekuensi bunyi yang terdengar, sehingga bisa menghasilkan bunyi yang harmonis.

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490- Keempat, manusia listrik. Manusia memiliki hambatan listrik yang besar dalam

    tubuhnya. Ketika dialiri arus listrik bertegangan rendah misalnya baterai tubuh kita

    pun akan mampu menahannya karena hambatan listrik dalam tubuh kita.

    - Kelima, katrol bergerak. Katrol adalah cakram yang berputar pada porosnya dan

    dilewati tali untuk mengangkat beban. Semakin banyak katrol yang digunakan untuk

    mengangkat beban, maka gaya yang dikeluarkan akan semakin sedikit. Untuk

    mengangkat beban menggunakan dua buah katrol, maka gaya yang dikeluarkan

    adalah setengah dari berat beban semula.

    - Keenam, roda inersia. Roda inersia hampir mirip dengan sepeda roda yang sering

    dimanfaatkan orang di arena sirkus. Jika berputar dengan cepat, roda inersia ini akan

    meliuk ke kanan dan ke kiri dengan sendirinya tanpa digerakkan. Sudah menjadi sifat

    suatu benda untuk mempertahankan kedudukannya. Jika benda diam, maka benda

    tersebut akan cenderung diam sampai diberi gaya yang memaksanya untuk bergerak.

    Begitu pula pada benda yang sedang bergerak, maka benda tersebut cenderung untuk

    terus bergerak.

    - Ketujuh, kompor matahari. Alat ini bekerja dengan cara mengumpulkan energi sinar

    matahari yang diubah menjadi energi panas. Dengan menggunakan prinsip kerja

    cermin cekung, sinar matahari dikumpulkan ke dalam satu titik fokus yang menjadi

    titik pusat panas yang dihasilkan.

    - Kedelapan, botol nadaku. Botol kaca kosong. jika kita ketuk akan memberikan

    getaran dan udara di dalamnya akan beresonansi menghasilkan bunyi. Air akan

    memberikan rendaman getaran di dalam botol, sehingga ketika kita atur volume air di

    dalam botol botol akan memberikan nada yang sangat harmonis.

    - Kesembilan, roketku melesat. Botol minuman yang kita isi dengan air dan kita pompa

    akan memberikan tekanan dalam yang sangat kuat. Tekanan tersebut mendorong air

    untuk keluar dari botol, sehingga ketika lubang botol kita buka, air akan mendorong

    botol melesat ke atas mengikut i tali tempat botol terkait

    Gbr.2.3 science garden

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490 Workshop ataupun Seminar

    Salah satu kegiatan yang ada pada Medan Science Center ini berupa workshop dan

    seminar, dimana kegiatan ini dilakukan sebanyak atau kali sebulan. Kegiatan ini

    dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga seperti LIPI,

    Badan Riset dan Teknologi, ASPAC Network (jaringan kerjasama Science dinegara-

    negara Asia), dan ASTC (Association Science and Technology Centres) dan juga

    dengan lembaga science lainnya

    2.6. Lokasi

    Terdapat sejumlah kriteria pemilihan lokasi. Berikut ini adalah kriteria yang dijadikan

    patokan terhadap pemilihan lokasi :

    1. Mudah dicapai maksudnya:

    - tersedia sarana angkutan umum

    - merupakan jalan utama kota

    2. Terletak pada daerah yang tenang, jauh dari kebisingan dan polusi udara

    3. Kondisi lingkungan sehat dan segar

    4. Tersedia sarana air bersih

    5. Tersedia jaringan listrik

    6. Terjangkau jaringan telepon

    7. Topografi lahan rata

    8. Berada di zona pendidikan dengan tujuan menciptakan kondisi yang mudah bagi

    kalangan pelajar untuk dapat mengakses fasilitas.

    9. Areal lokasi dapat memberikan ruang gerak yang leluasa

    2.6.1 Analisa Pemilihan Lokasi

    Pada perencanaan bangunan Medan Science Center ini, ada dua alternatif lokasi yaitu

    di Jalan Dr. Mansyur, Jalan S. Parman dan Jalan Gajah Mada.

    No. Kriteria

    Lokasi

    Jl. Dr. Mansyur Jl. S. Parman Jl. Gajah

    mada/S.Parman

    1. Existing Hunian (3) Hunian (3) Hunian (3)

    2 Lokasi sekitar Sangat strategis. kurang strategis Sangat strategis. (5)

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    site (4) (3)

    3 Target Market /

    massa

    Cukup Banyak

    (3)

    CukupBanyak

    (3)

    Banyak

    (4)

    4

    Aksesibilitas

    untuk target

    pasar

    Terbuka dan luas,

    terbatas (3)

    Terbuka dan luas

    (4)

    Terbuka dan luas

    (5)

    5 Fungsi lain di

    sekitar tapak

    Kantor,

    perdagangan,

    pendidikan, hunian

    (4)

    Kantor,

    perdagangan,

    pendidikan, hunian

    (4)

    Kantor, perdagangan,

    pendidikan, hunian (5)

    6 Pencapaian Berada di Jalur

    utama kawasan.

    (5)

    Berada di Jalur

    utama kawasan

    (5)

    Berada di Jalur utama

    kawasan

    (5).

    7 Luas site

    1,5 Ha (4) 2,5 Ha (5) 1,3 Ha (4)

    8

    Fasilitas umum

    dan utilitas

    sekitar site

    Lengkap dan

    kondisi baik (4)

    Lengkap dan

    kondisi baik (4)

    Lengkap dan kondisi

    baik (4)

    9 Bentuk dan

    letak site

    Persegi, berada di

    jalan besar dengan

    gang kecil. (3)

    Segitiga, Berada di

    sudut

    persimpangan

    jalan. (4)

    Persegi, berada di sudut

    persimpangan jalan yang

    diapit oleh 4 jalan. (5)

    Total 33 35 40

    Tabel 2.2 Analisa Pemilihan Lokasi

  • MEDAN SCIENCE CENTER ARSITEKTUR HIGH-TECH

    `

    Rudolf Bastian Sijabat : Medan Science Center (Arsitektur Hightech) (Science Fisika), 2010.

    TKA490

    2.6.2. P