1. Osteologi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    1/14

    LAPORAN PRAKTIKUM

    ANATOMI FISIOLOGI

    OSTEOLOGI

    DOSEN PEMBIMBING :

    Dr. Sri Lestari

    Disusunoleh :

    Gella Aprilia ( G42141333)

    IndraKurniaSandy ( G42141342)

    NurainiaPuspita Sari ( G42141346)

    EndahKusumaNingrum ( G42141367)

    Diana Wahyuni ( G42141377)

    Indah Liananta ( G42141383)

    Novelia Dianari ( G42141407)

    Anindya Merita Agustin ( G42141443 )

    Yaviza Pungkiman ( G42141448)

    POLITEKNIK NEGERI JEMBER

    JURUSAN KESEHATAN

    PROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK

    2014 / 2015

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    2/14

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Ilmu anatomi (struktur) tubuh manusia dan ilmi fisiologi (fungsi) tubuh

    manusia sangat berkaitan. Karena struktur memberikan dasar untuk fungsi, maka

    masing-masing ilmu tersebut memberi kontribusi dalam memahami tubuh manusia.

    Anatomi adalah ilmu mengenal struktur tubuh. Kata anatomi berasal dari

    bahasa Yunani ana dan tome, yang berarti memotong dan memisahkan. Fisiologi

    adalah ilmu mengenal fungsi dari tubuh yang hidup. Ilmu mengenal fisiologi

    didasarkan pada fungsi selular dan molekuler. Untuk mempelajarinya dibutuhkan

    pengetahuan mengenal prinsip kimia dan fisika.

    Pada praktikum ini yang dibahas adalah tentang Osteologi. Osteologi adalah

    merupakan cabang ilmu anatomi yang mempelajari tulang. Tulang atau rangka adalah

    penopang tubuh manusia. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan,

    berlangsung terus sampai decade kedua dalam susunan manusia yang teratur. Rangka

    manusia dewasa tersusun dari tulang-tulang (sekitar 206 tulang) yang membentuk

    suatu kerangka tubuh yang kokoh. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri,

    melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara tulang dan otot,

    manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang derlari dan sebagainya.

    Rangka tubuh memiliki fungsi diantaranya :

    1. Tulang memberikan topangan dan bentuk tubuh

    2.

    Pergerakan

    3.

    Perlindungan

    4. Pembentukan sel darah (hematopoiesis)

    5.

    Tempat penyimpanan mineral, dan lain-lain.

    1.2

    TUJUAN

    Mahasiswa diharapkan dapat :

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    3/14

    1) Mengetahui dan mengidentifikasi tulang.

    2) Mengetahui klasifikas tulang.

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    4/14

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 PERKEMBANGAN JENIS TULANG

    Sistem sekelet terdiri dari sekitar 200 tulang yang bersama-sama membentuk

    kerangka tubuh yang kuat dan bisa digerakkan. Sistem ini mempunyai fungsi utama.

    Ia mendukung dan melindungi jaringan lunak dan organ vital disekitarnya. Ia juga

    berperan dalam pergerakan tubuh dengan menjadi tempat perlekatan otot-otot dan

    menjadi pengumpil pada sendi. Ia juga memproduksi sel-sel darah didalam sumsum

    tulang merah dan menjadi gudang bagi garam-garam mineral, terutama fosfor dan

    kalsium.

    Tulang rawan membentuk lingkungan untuk perkembangan tulang.

    Perkembangan tulang berawal dari sel-sel berbentuk kumparan yang disebut

    osteoblas, yang terdapat dibawah lapisan jaringan fibrosa kuat yang menyelubungi

    tulang (periosteum) dan didalam lubang lubang didalam tulang. Sel ini mampumenyebabkan absorpsi bagian tulang yang tidak diperlukan. Kedua jenis sel diatas

    berfungsi aktif dalam masa pertumbuhan, osteoblas menghasilkan tulang dan

    osteoklas membuang tulang untuk mempertahankan bentuk dan proporsi tulang.

    Tubuh manusia juga bisa menghasilkan vitamin D. Sinar ultraviolet dalam

    sinar matahari dapat mengubah ergosterolpada kulit menjadi vitamin D. Vitamin C

    penting dalam pertumbuhan tulang karena berperan dalam penyimpanan kolagen,

    yang merupakan unsur utama jaringan penyambung. Vitamin ini diperoleh dalam

    buah-buahan segar, terutama sitrus, blackcurrants, sayuran hijau, tomat dan kentang.

    Pertumbuhan dan perkembangan tulang juga dipengaruhi gerakan badan dan

    istirahat. Latihan fisik meningkatkan suplai darah ke otot dan tulang. Karena darah

    membawa zat-zat pembangun, maka latihan fisik akan meningkatkan pertumbuhan.

    Istirahat juga mempunyai peranan penting. Tulang anak relatif elastis, sehingga

    setelah seharian berdiri dan berlari, terjadi penurunan tinggi badan yang cukup

    bermakna.

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    5/14

    2.2 JENIS TULANG

    Tipe tulang terdiri dari 3 tipe yaitu tipe tulang panjang, tipe tulang pipih, dan

    tipe tulang irreguler.

    A. Tipe Tulang Panjang

    Gambar 1 Struktur Tulang Panjang

    Tulang panjang terdiri dari sebuah shaft (bagian tengah yang panjang) dan 2

    ekstrenitas (bagian ujung). Shaft memiliki suatu lapisan luar berupa tulang kompakta

    yang mengelilingi sebuah rongga tengah yang disebut kanal medula yang

    mengandung sumsum kuning. Sumsum kuning, sama seperti sumsum merah, terdiri

    dari lemak dan pembuluh darah, tetapi suplai darah atau eritrositnya tidak begitu

    banyak. Ekstrenitas tedriri dari masa tulang spongiosa yang mengandung sumsum

    merah dan dibungkus oleh selapis tipis tulang kompakta. Tulang panjang dibagian

    luar ditutupi selapis jaringan fibrosa kuat, yang disebutperiosteum.

    Periosteum memberi nutrisi tulang dibawahnya melalui pembuluhpembuluh

    darahnya. Bila periosteum robek, maka tulang dibawahnya akan mati, tetapi bila

    tulang dirusak oleh penyakit sedangkan periosteum tetap utuh, maka periosteum dapat

    membentuk tulang yang baru. Periosteum juga berperan untuk pertumbuhan melebar

    (ketebalan) tualng melalui kerja osteoblas, berdekatan dengan permukaan tulang,

    yang mampu mendeposisi tulang segar.

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    6/14

    B. Tipe Tulang Pipih

    Tulang pipih terdiri atas 2 lapisan tebal tulang kompakta yang dihubungkan

    oleh suatu lapisan tulang spongiosa. Tulang ini juga dilapisi oleh periosteum yang

    dilewati oleh 2 kelompok pembuluh darah menembus tulang untuk menyuplai tulang

    kompakta dan kemudian tulang spongiosa. Tulang pipih terdapat di kepala, batang

    tubuh (trunk), gelang bahu, dan gelang panggul. Pada bagian tertentu, tulang

    spongiosa mengalami absorpsi dan meninggalkan rongga rongga berisi udara

    diantara kedua tabulae, yang disebut sinus

    Gambar 2 Contoh Tulang Pipih

    C. Tipe Tulang Irregular

    Gambar 3 Struktur Tulang Tidak Beratutan

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    7/14

    Tulang tidak beraturan terdiri dai suatu masa tulang spongiosa yang dibungkus

    oleh selapis tipis tulang kompakta. Tulang ini diselubungi periosteum (kecuali pada

    permukaan sendinya) dan seperti halnya tulang pipih, periosteum tersebut memberi 2

    kelompok pembuluh darah untuk menyuplai tulang kompakta dan spongiosa. Tulang

    tidak beraturan ditemukan dalam kolumna spinalis dan telinga tengah, juga pada

    pergelangan kaki dan tangan, walaupun pada pergelangan kaki dan tangan tulang-

    tulang ini disebut tulang pendek

    2.3 TULANG KEPALA dan BATANG TUBUH.

    Gambar 4 Struktur Tubuh

    Perlu di tekankan bahwa tidaklah mungkin bagi peserta didik untuk

    mempelajari dengan baik tulang- tulang pada rangka tanpa melihat langsung rangka

    secara keseluruhan serta setiap tulang secara terpisah. Tulang-tulang kepala dan

    batang tubuh juga di kenal sebagairangka aksial ,penyangga utama tubuh, sedangkan

    tulang-tulang ekstremitas dikenal sebagai rangka apendikuler.

    A.

    TULANG KEPALA.

    Tulang kepala di bagi menjadi 2 : Tulang Kranium dan Tulang muka

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    8/14

    Gambar 5 Struktur Kepala

    Tulang kranium

    Kranium adalah rongga berbentuk kotak dan berfungsi melindungi otak.

    Atapnya berbentuk kubah dan disebut kalvaria atau tutup tengkorak dan lantainya

    disebut basis tengkorak. Kranium terdiri dari 15 buah tulang.

    Tulang frontal adalah tulang pipih besar yang membentuk dahi dan sebagianbesar atap orbita. Terdapat tonjolan bundar (tuberrositas frontal), satu pada masing-

    masing sisi garis tengah , yang bervariasi ukurannya pda setiap individu dan bersama-

    sama membentuk dahi. Tulang frontal memeiliki dua ronggatidak teratur yang di

    sebut sinus frontal yang terletak di atas orbita masing-masing sisi dan sinus ini

    bermuara ke dalam rongga nasal. Sinus tersebut berisi udara dan di lapisi yang

    terletak di atas orbita masing-masing sisi dan sinus ini bermuara ke dalam rongga

    nasal. Sinus tersebut berisi udara dan di lapisi membran mukosa yang kontinu dengan

    membran mukosa yang melapisi traktus respiratorius. Sinus-sinus ini memperkuat

    resonanasi suara dan juga berfungsi meringankan tengkorak, tetapi membran mukosa

    sinus dapat mengalami infeksi, suatu kondisi yang di sebutsinusitis.

    TULANG MUKA

    Maksila merupakan tulang muka paling besar ( selain mandibula ) dan, dengan

    penyatuan tulang kiri dan kanan di garis tengah , tulang tulang ini membentuk

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    9/14

    rahang atas. Tulang ini membentuk tempat bagi geligi atas yang tertanam di dalam

    prosseus alveolaris.

    Prosesus palatinus maksila merupakan tnjolan horisontal yang membentuk

    sebagian lantai rongga hidung dan atap rongga mulut. Sinus maksilaris adalah rongga

    berisi udara di dalam badan tulang maksila yang berhubungan dengan rongga hidung

    dan dapat terinfeksi akibat infeksi nasal.

    Mandibula adalah tulang yang tidak teratur dan merupakan satu-satunya

    tulang kepala yang dapat bergerak. Tulang ini membentuk rahang bawah dan

    membentuk tempat untuk geligi bawah yang tertanam bagian alveolaris. Ramus

    tulang mandibula adalah bagian yang mengandung prosesus koronoid ( yang

    merupakan tempat perlekatan otot-otot). Pertemuan antara bagian vertikal ( ramus )

    dan horisontal membentuk sudut rahang.

    Tulang zikomatikum adalah tulang tidak beraturan yang membentuk tonjolan

    pipi dan sebagian orbita. Prosesus tempolaris berartikulasi dengan prosesus

    zigomatikus tulang temporal untuk membentuk lengkung zigomatikus.

    Tulang palatum merupakan tulang-tulang tidak beraturan yang membentuk

    bagian palatum durum, dinding lareral kavum nasal, dan dasar orbit.

    Tulang hioidberbentuk huruf u dan letaknya di basis lidah. Tulang ini menjadi

    tempat perlekatan lidah. Tulang ini tidak berartikulasi dengan tulang lain, tetapi

    dihubungkan oleh ligamen ke prosesus stiloideus tulang temporal.

    B. TULANG BATANG TUBUH

    Sternum.

    Sternum merupakan tulang pipih panjang yang berjalan vertikal di bagian depan

    toraks persis di bawah kulit. Bagian atas tulang ini menyangga tulang klavikula, tulang ini

    juga berartikulasi dengan tujuh pasang iga pertama.

    Tulang iga merupakan tulang-tulang melengkung di bagian belakang berartikulasi

    dengan kolumna vertebralis. Biasanya terdapat 12 pasang.

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    10/14

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    11/14

    BAB 3

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1 HASIL PENGAMATAN

    Dilampirkan

    3.2

    PEMBAHASAN

    Tulang toraks adalah kandang yang membungkus dan melindungi organ-organ

    utama respirasi dan sirkulasi.Tulang ini memiliki bentuk kerucut yang sempit di

    bagian atas dan lebih luas dibagian bawah, dan lebih panjang di belakang daripada di

    depan. Tulang toraks terdiri dari tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa).

    Rongga toraks dapat dibagi ke dalam dua bagian utama yaitu, paru-paru

    (kiridankanan) dan mediastinum. Mediastinum dibagi kedalam 3 bagian, superior,

    anterior dan posterior.Mediastinum merupakan daerah tempat organ-organ penting

    toraks selain paru-paru yaitu jantung, aorta, arteridll).

    Rangka toraks dibentuk oleh sternum dan kartilago kosta di depan, koluna

    vetebralis di belakang, serta kosta dan rongga intercostal di lateral. Rongga ini

    dipisahkan dari rongga abdomen oleh diafragma dan memiliki hubungan keatas

    dengan pangkal leher melalui pintu atas toraks.

    Kosta sendiri terdiri dari 12 pasang, tujuh pasang pertama memiliki artikulasi

    dengan vertebra di posterior dan dengan sternum di anterior melalui kartilago kosta

    (kostasejati). Kartilago kosta ke-8, ke-9, dan ke-10 memiliki artikulasi dengan

    kartilago kosta diatas )kostapalsu). Kosta ke-11 dan ke-12 disebut melayang karena

    tidak memiliki artikulasi di anterior.

    Sternum terdiri dari manubrium, korpus, dan prosesus xifoideus.Manubrium

    memiliki facet untuk artikulasi dengan klavikula. Di bagian interior berartikulasidengan korpus sternum. Korpus terdiri dari empat bagian sternebrae yang bersatu

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    12/14

    antara usia 15 dan 25 tahun. Terdapat facet untuk artikulas idengan bagian bawah

    kartilago kosta ke-2 serta kartilago kosta ke-3 hingga ke-7. Xifoid memiliki artikulasi

    atas dengan korpus pada sendi xifisternal. Xifoid biasanya tetap kartilaginosa sampai

    masa dewasa.

    Kartilago kosta merupakan batang-batang kartilago hialin yang

    menghubungkan ketujuh kosta terata slansungke sternum sertakosta ke-8, ke-9 dan

    ke-10 dengan kartilago tepat diatasnya.

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    13/14

    BAB 4

    PENUTUP

    4.1

    KESIMPULAN

    Osteologi adalah merupakan cabang ilmu anatomi yang mempelajari tulang.

    Sedangkan tulang toraks adalah kandang yang membungkus dan melindungi organ-

    organ utama respirasi dan sirkulasi seperti jantung, paru-paru serta organ penting

    lainnya.Rangka tubuh memiliki fungsi diantaranya : Tulang memberikan topangan

    dan bentuk tubuh, pergerakan, perlindungan, pembentukan sel darah (hematopoiesis)

    dan tempat penyimpanan mineral, dan lain-lain.

    4.2

    SARAN

    Setelah melakukan praktikum tentang tulang, kita jadi mengerti bagaimana

    bentuk tulang seperti aslinya. Dan hendaknya kita selalu menjaga kesehatan tulang

    kita agar tetap terjaga sampai kita tua.

  • 7/21/2019 1. Osteologi

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    Faiz, Omar & Moffat, David. 2002.At a Glance Anatomi. Jakarta : Erlangga

    Syaifuddin, H. 2006.Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3.

    Jakarta : Buku Kedokteran (EGC)

    Watson, Roger. 2002.Anatomi & Fisiologi untuk Perawat Edisi 10. Jakarta :

    Buku Kedokteran (EGC)