Upload
vutruc
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
REPNI SURYANA
NO : 37
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD IQRA’ Muara bulian, dengan
jumlah siswa keseluruhan 28 orang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan
12 orang siswa perempuan. Rata-rata siswa berumur 8-10 tahun. Siswa-
siswa kelas IV SD IQRA’ Muara bulian berasal dari latar belakang yang
berbeda-beda.
Dalam pengajaran matematika banyak guru yang mengeluh rendahnya
kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika.Dalam KTSP
siswa diminta lebih aktif lagi, Peranan matematika sangatlah penting dalam
menunjang pendidikan namun sampai saat ini hasil belajar siswa masih
rendah. Permasalahan yang sering dihadapi pendidikan ditingkat dasar
sampai perguruan tinggi jika dihubungkan dengan keberhasilan belajar siswa
adalah rendahnya kualitas pendidikan. Salah satu penyebab rendahnya nilai
matematika siswa adalah penggunaan metode pembelajaran tidak tercapai
dengan baik, selain itu siswa menganggap bahwa pelajaran matematika
membosankan yang mengakibatkan siswa merasa jenuh dan akhirnya
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Salah satu usaha untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajran
adalah memberikan motivasi siswa dan guru harus dapat menerapkan
berbagai model dan pendekatan yang mampu mengaktifkan siswa dalam
belajar,metode pembelajaran Tutor sebaya dianggap sebagai alternatif. Tutor
sebaya merupakan model pembelajaran oleh para siswa yang punya umur
sebaya dengan siswa lain dan telah menguasai materi pelajaran yang
diberikan. Hal ini digunakan untuk membantu siswa mengalami kesulitan
belajar, karena mereka cenderung segan bertanya kepada guru jika ada
kesulitan dalam penguasaan materi matematika. Akibatnya proses
pembelajaran menjadi tidak efektif, oleh karena itu guru bisa memanfaatkan
potensi siswa dalam membantu siswa lain.
Adapun masalah yang timbul dari uraian diatas kurangnya minat belajar
siswa dalam pelajaran matematika menyebabkan hasil belajar siswa rendah,
diarnakan cara mengajar guru yang kurang bervariasi sehingga membuat
siswa tidak tertarik dalam pelajaran matematika. Dampak yang sangat
menonjol dari masalah ini 10 orang siswa SD IQRA’ Muara bulian memilki
hasil belajar matematika yang rendah dalam pokok bahasan operasi hitung.
Adapun ciri-ciri yang ditimbulkan siswa dalam masalah ini :
1. Siswa ribut saat guru menerangkan
2. Siswa menganggu teman pada saat proses pembelajaran
berlangsung
3. Siswa suka berjalan-jalan dalam kelas
4. Siswa kurang memperhatikan saat guru menerangkan
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan suatu
permasalahan: Bagaimana meningkatkan motivasi belajar matematika
siswa dengan menggunakan model tutor sebaya dikelas IV SD IQRA’
Muara bulian.
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan penelitan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika
siswa dengan menggunakan model tutor sebaya dikelas IV SD IQRA’
Muara bulian.
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Bagi siswa, membantu siswa untuk meningkatka hasil belajar
dalam pelajaran matematika dan menarik minat siswa dalam
pelajaran matematika
Dengan menggunakan model tutor sebaya.
Bagi guru,Lebih kreatif mengembangkan minat belajar siswa dan
diharapkan dapat menambah wawasan bagi guru tentang bagaiman
cara meningkatkan Kemampuan siswa.
Bagi sekolah, diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas
sekolah dan kinerja guru.
BABA II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis dan Empiris
2.1.1 Pengertian prestasi belajar
Menurut Ali (1995:787) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari
yang telah dilakukan atau dikerjakan. Sedangkan menurut Djamah (1994:19)
prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu “prestasi
dan belajar”. Pengertian dari hasil belajar adalah hasil suatu proses yang
mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam diri individu dari pengertian
prestasi dan belajar diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri
individu sebagai hasil dari kreatif dalam belajar.
2.1.2 Pengertian keberhasilan belajar
Menurut Drs. Syaiful bahri djamarah dan Drs.Aswan zaim (agustus
2006),Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dikatakan mengajar dapat
hasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan
filsafatnya.Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman
pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan antara lain
bahwa pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan intruksional khusus (TIK)
nya dapat tercapai.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan menurut Drs.
Syaiful bahri djamarah dan Drs.Aswan zaim (agustus 2006) adalah sebagai
berikut:
Tujuan, adalah pedoman sekaligus Sebagai sasaran yang akan
dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.Kepastian dari perjanan
proses belajar mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya
perumusan tujuan pengajar, tercapainya tujuan sama halnya
keberhasilan pengajaran.
Guru, adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang
berpengalaman dalam bidang profesional, dengan keilmuan yang
dimilikinya dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang
cerdas.
Anak didik, adalah orang yang dengan sengaja datang
kesekolah.Orang tuanya yang memasukkannya untuk dididik agar
menjadi orang yang berilmu pengetahuan dikemudian hari.
Kepercayan orang tua anak diterima oleh guru dengan kesadaran
dan penuh keikhalasan. Maka jadilah guru sebagai penyambung
tanggung jawab yang diserahkan itu.
Kegiatan pengajaran, pola umum pengajaran adalah terjadinya
interaksi antara guru dan anak didik dengan bahan sebagai
perantara. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar, maka
guru adlah oarang yang menciptakan lingkungan belajar bagi
kepentingan balajar anak didik. Anak didik adalah orang digiring
kedalam lingkungan belajar yang telah diciptakan oleh guru.
2.1.4 Tutor sebaya
1. Pengertian tutor sebaya
Tutor sebaya menurut Ishak dan Warji dalam mulyanto (2005) adlah
pemberian bantuan perbaikan kepada siswa yang menemui kesulitan belajar
oleh teman-teman mereka sekelas yang mempunyai teman sebaya.
Pegertian model tutorial menurut Martinis Yamin (2007:153) merupakan
cara penyampaian bahan pelajaran yang telah dikembangkan dalam bentuk
modul untuk dipelajari siswa secara mandiri.
Dari penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan defenisi model tutor
sebaya adalah , dengan model yang diterapkan dalam proses pembelajaran,
dengan menunjuk siswa sebagai tutor yang bertugas memberikan pemahaman
kepada siswa lainya dalam proses pembelajaran. Salah seorang atau beberapa
orang yang pantas ditunjuk, dan ditegaskan membantu siswa tertentu yang
mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal ini fungsi tutor hanyalah
membantu guru dan bekerja sesuai dengan petunjuk yang diberikan, ia bukanlah
guru atau pengganti guru.
Proses pelaksanaan tutor sebaya biasa disebut tutorial sebaya.Bagaimana
pun juga, pelaksana utama kegiatan pembelajaran adalah guru itu sendiri.
Sehingga yang menjadi tutor sebaya harus mempunyai syarat sebagai berikut:
a. Memiliki hubungan emosional yang baik dan bersahabat
b. Diterima atau disetujui oleh siswa yang ditutorkan
c. Menguasai bahan yang ditutor
d. Mampu menyampaikan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa
yang menerima bantuan.
Adapun kelebihan tutor sebaya adalah:
a. Bisa meningkatkan semangat belajar
b. Bisa belajar untuk berbicara dan mampu melibatkan ekspresi, perasaan
atau pendapat pribadi
c. Bisa menimbulkan bakat siswa lainya
d. Mampu memberi respon yang lebih cepat di bandingkan dengan guru.
Tutor sebaya akan menunjukkan keuntungan dengan menggunakan
potensi siswa yang mampu menyerap pelajaran dengan cepat yaitu
memudahkan interaksi antar sesamanya, siswa yang belum menguasai materi
pelajaran akan termotivasi untuk memperbaiki tingkat penguasaanya
terhadap bahan pelajaran. Komunikasi antar mereka akan berjalan lancar
karena menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Seperti yang
dijelaskan Nasution dalam Dela Suryana (2002) yaitu “Murid sering lebih
paham apa yang disampaikan temanya dari pada guru. Bahasa yang
digunakan oleh siswa lebih mudah ditangkap oleh siswa lain, maka
memanfaatkan bantuan siswa dapat meningkatkan pemahaman dan
penguasaan bahan pelajaran.
Hal ini juga memberikan bukti bahwa siswa tidak hanya belajar untuk
meningkatkan kemamapuan intelektual, tetapi ada rasa senang dan
pengalamanbelajar yang menyenangkan. Seperti yang dijelaskan Muhibbin
(2002), tingkah laku efektif adalah tingkah laku yang menyangkut
keanekaragaman perasaan seperti takut, marah, sedih, gembira, kecewa ,
senang, benci, was-was dan sebagainya.Tingkah laku seperti ini tidak dapat
lepas dari pengaruh pengalaman belajar.
2.2 Kerangka berfikir
Berdasarkan uraian diatas, rendahnya hasil belajar siswa dikarnakan
kurangnya perhatian dan motivasi siswa dalam pelajaran matematika itu
disebabkan cara mengajar guru yang membosankan.
2.3 Hipotesis tindakan
Menggunakan model tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar
siswadalam pokok bahasan operasi hitung bilangan melalui sifat komutatif
dikelas IV SD IQRA’ Muara bulian.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SD IQRA’ Muara bulian, Subjek
penelitianya adalah siswa kelas IV. Siswa kelas IV berjumlah 28 orang, 12
orang siswa perempuan dan 26 siswa laki-laki. Siswa kelas IV berumur rata-rata
antara 8 tahun sampai 10 tahun. Kondisi umum SD IQRA’ Muara bulian
terletak 100 meter dari jalan raya dengan susana sekolah cukup tenang, latar
belakang ekonomi keluarga 50% pagawai negeri, 25% pedagang dan 25%
petani dan buruh.
3.2 Prosedur penelitian
Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan selama 3 siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat fase: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
3.2.1 Perencanaan
Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini adalah
membuat jadwal penelitian, jadwal rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
membuat urutan langkah-langkah penelitian, menyiapkan soal-soal latihan,
selain hal tersebut diatas yang temasuk dalam tahap ini peneliti yang
mempersispkan buku paket siswa yang digunakan untuk peneliti dan
menganalisis hasil belajar siswa setiap siklus.
3.2.2 Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan proses
pembelajaran pembelajaran yang terdiri dari tiga siklus.
Adapun skenario pembelajaran yang telah direncanakan terdiri dari:
1. Pendahuluan
Siklus I dilaksanakan beberapa tindakan:
a. Melaksanakan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada
siswa
b. Penanaman konsep pengerjaan penjumlahan dan perkalian dengan
menggunakan dua bilangan
c. Melakukan tanya jawab dan diskusi kelas
d. Memberikan soal latihan yang dikerjakan secara individu
2. Pengembangan
Pada tahap pengembangan dilaksanakan siklus II yaitu dengan kegiatan
keterampilan penjumlahan dan perkalian selanjutnya:
a. Menjelaskan cara kerja penjumlahan dengan dua bilangan
b. Membentuk 7 kelompok tutor sebaya yang beranggotaka 4 orang
c. Membentuk soal-soal latihan yang dikerjakan secara berkelompok
d. Pelatihan untuk siswa dengan soal yang berhubungan penjumlahan dan
perkalian sekaligus menganalisis secara individual
e. Tugas (PR) dengan soal yang akan dikerjakan dirumah
3. Penerapan
Penerapan dilaksanakan pada siklus III dengan kegiatan:
a. Koreksi hasil pekerjaan rumah (PR) siswa
b. Membentuk 7 kelompok tutor sebaya yang beranggotakan 4 orang
c. Memberikan soal-soal latihan yang dikerjakan secara berkelompok
d. Analisis hasil latihan
e. Tugas (PR) dengan soal-soal yang akan dikerjakan dirumah
3.2.3 Observasi dan evaluasi
a. Observasi
Pada tahap ini penelitian mengamati jalannya proses belajar
mengajar yang berlansung dari siklus I, siklus II dan siklus III.
Penelitian ini mengamati aktivitas siswa pada saat proses belajar
mengajar. Adapun hal yang perlu diamati adalah aktivitas positif
siswa yang meliputi kehadiran siswa, siswa yang aktif dalam
mengerjakan tugas, siswa yang aktif bertanya dan cepat
mengerjakan tugas dalam kelompok.
b. Evaluasi
Evaluasi dilakukan umpan balik kepada guru sebagai dasar
perbaikan, proses belajar mengajar dan menjadikan program
perbaikan. Jika hasil siswa kurang memuaskan, maka perlu
dilakukan perbaikan, jika hasil belajar siswa cukup baik maka
perlu dipertahankan lagi termasuk memberikan pengayaan materi
pembelajaran.
3.2.4 Refleksi
Hasil Observasi dan Evaluasi dikumpulkan sehingga dapat
mengetahui apakah tindakan sudah tepat, benar atau perlu adanya
perbaikan. Hasil dari refleksi yang dilaksanakan menjadi masukan
untuk tindakan berikutnya. Refleksi merupakan kegiatan belajar
mengajar yang telah mengalami perubahan dari kegiatan belajar
mengajar sebelumnya yang dianggap dapat lebih meningkatkan hasil
belajar siswa yang sebelumnya.
3.2.5 Matrik Metode Penelitian
Judul : Meningkatkan hasil belajar Matematika siswa, pada pokok
bahasan operasi hitung bilangan melalui sifat komutatif dengan
Nama Peneliti : REPNI SURYANA
No Rumusan masalah Variabe
l yang
di
hadapi
Defenisi
operasiona
l variabel
Instrume
n
Sumbe
r data
Cara
pengamb
ilan data
1 Apakah
menggunakan
metode tutor
sebaya dapat
meningkatkan
hasil belajar
Matematika siswa
kelas IV SD Iqra’
pada pokok
bahasan operasi
hitung bilangan
melalui sifat
komutatif
Keberh
asilan
siswa
belajar
Meningka
tkan hasil
belajar
Matemati
ka pada
operasi
hitung
bilangan
melalui
sifat
komutatif
- Lembar
observasi
- Lembar
pengama
tan
- Lembar
Tes
Siswa
kelas
IV SD
Iqra’
Muara
Bulian
-
Observas
i
- Tes
- Penga
matan
3.2.6 Jadwal Penelitian
N
o
Waktu kegiatan Bulan
I II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Penyusunan
proposal
2 Seminar proposal
3 Proses perbaikan
proposal
4 Pelaksanaan PTK
5 Penyusunan skripsi
dan perbaikan
skripsi
6 Pendaftaran ujian
skripsi
7 Ujian skripsi
8 Pengagendaan dan
penggandaan
9 skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Ali, L, Kamus Besar Indonesia, Balai Pustaka, Indonesia, 1995.
Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru Usaha Negara, Surabaya,
1994.
Djamarah, Zaim, A, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Agustus, 2006.
Suryana, D, Studi tentang Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang
diberi Remedial oleh Tutor Sebaya di Kelas II Cawu I SMUN Sungai Penuh,
2002.
Yamin, M, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Gaung Persada
Press, Jakarta, 2007.
Lembar Observasi untuk Siswa
No Kegiatan 1 2 3 4
1
2
3.
Persiapan
Siswa masuk kelas tepat waktu
Siswa duduk dengan tertib
Siswa berdoa
Siswa memperhatikan guru dengan baik
Kegiatan Inti
Siswa mendengarkan penjelasan guru
Siswa bertanya tentang pelajaran yang
belum dimengerti
Siswa mencatat hal-hal yang penting
Kegiatan Penutup
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan
guru secara kelompok
Keaktifan siswa dalam kelompok
Kelompok cepat mengumpulkan tugas
Lembar observasi guru
Kegiatan 1 2 3 4
Pendahuluan
Mengabsen kehadiran siswa
Memotivasi, pengajaran kesiapan siswa
dengan materi pertanyaan tentang
materi yang telah diajarakan
Memberikan informasi tentang
kompetensi yang akan dicapai
Kegiatan Inti
Guru mengkaitkan materi yamg
sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan
Guru memberikan penjelasan tentang
operasi hitung bilangan
Guru memperhatikan siswa yang
mencatat hal-hal penting dari
penjelasan guru
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi
yang belum dimengerti
Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan materi
yang diajarkan
Guru memberikan tugas pada
siswasecara berkelompok
Nama sekolah : SD IQRA’
Mata Pelajaran :Matematika
Kelas/Semester :IV / I
Alokasi waktu : 1 x 35 menit
A. Standar kompetensi
Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
memecahkan masalah
B. Kompetensi dasar
Mengidentifikasi sifat-sifat opersi hitung
C. Indikator
Melakukan penjumlahan dengan menggunakan sifat komutatif
D. Tujuan pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:
Melakukan penjumlahan dengan sifat komutatif
E. Materi pembelajaran
Melakukan penjumlahan dengan sifat penjumlahan
F. Metode pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab (inkuisi)
G. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan awal:
Apersepsi
Kesiapan kelas
Absensi
Motivasi
Penjajakan kesispan belajar siswa dengan memberi pertanyaan tentang
materi yang akan diajukan
Kegiatan inti:
Siswa mendengar penjelasan guru
Melakukan penjumlahan dengan sifat komutatif
Kegiatan akhir
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
Memberikan tugas (PR)
H. Sumber
Buku matematika kelas IV penerbit erlangga
LKS Cakra kelas IV
I. Penilaian
Teknik penilaian :Tes tertulis
Bentuk : Uraian, tulis
Soal instrumen : terlampir
Muara bulian, Desember 2010
Wali kelas
REPNI SURYANA
Nama sekolah : SD IQRA’
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV / I
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar kompetensi
Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
memecahkan masalah
B. Kompetensi dasar
Mengidentifikasi sifat-sifat opersi hitung
C. Indikator
Melakukan perkalian dengan menggunakan sifat komutatif
D. Tujuan pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:
Melakukan perkalian dengan sifat komutatif
E. Materi pembelajaran
Melakukan perkalian dengan sifat komutatif
F. Metode pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab (inkuisi)
G. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan awal:
Apersepsi
Kesiapan kelas
Absensi
Motivasi
Penjajakan kesispan belajar siswa dengan memberi pertanyaan tentang
materi yang akan diajukan
Kegiatan inti:
Siswa mendengar penjelasan guru
Melakukan penjumlahan dengan sifat komutatif
Kegiatan akhir
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
Memberikan tugas (PR)
A. Sumber
Buku matematika kelas IV penerbit erlangga
LKS Cakra kelas IV
B. Penilaian
Teknik penilaian :Tes tertulis
Bentuk : Uraian, tulis
Soal instrumen : terlampir
Muara bulian, Desember 2010
Wali kelas
REPNI SURYANA
Nama sekolah : SD IQRA’
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV / I
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar kompetensi
Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
memecahkan masalah
B. Kompetensi dasar
Melakukan operasi hitung bilangan
C. Indikator
Melakukan operasi hitung bilangan penjumlahan menggunakan sifat
komutatif
Melakukan operasi hitung bilangan perkalian menggunakan sifat
komutatif
D. Tujuan pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik mampu:
Melakukan operasi hitung bilangan penjumlahan menggunakan sifat
komutatif
Melakukan operasi hitung bilagan perkalian menggunakan sifat
komutatif
E. Materi pembelajaran
Melakukan operasi hitung bilangan penjumlahan menggunakan sifat
komutatif
Melakukan operasi hitung bilagan perkalian menggunakan sifat
komutatif
F. Metode pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab (inkuisi)
G. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan awal:
Apersepsi
Kesiapan kelas
Absensi
Motivasi
Penjajakan kesispan belajar siswa dengan memberi pertanyaan tentang
materi yang akan diajukan
Kegiatan inti:
Siswa mendengar penjelasan guru
Melakukan operasi hitung bilangan penjumlahan sifat komutatif
Melakukan operasi hitung bilangan perkalian sifat komutatif
Siwa menjawab pertanyaan latihan
Kegiatan akhir
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
Memberikan tugas (PR)
H. Sumber
Buku matematika kelas IV penerbit erlangga
LKS Cakra kelas IV
I. Penilaian
Teknik penilaian : Tes tertulis
Bentuk : Uraian, tulis
Soal instrumen : terlampir
Muara bulian, Desember 2010
Wali kelas
REPNI SURYANA
Soal Tes Siklus I
Selesaikan soal-soal berikut dengan menggunakan sifat komutatif!
1. 250 + 125 =…..
2. 310 + 105 =…..
3. 715 + 115 =….
Kunci jawaba siklus I
1. 250 + 125 = 125 + 250
375 = 375
2. 310 + 105 = 105 + 310
415 = 415
3. 715 +115 = 115 + 715
866 = 866
Soal tes siklus II
Selesaikan soal-soal berikut dengan menggunakan sifat komutatif!
1. 415 x 25 =….
2. 125 x 12 =….
3. 350 x 130 =….
Kunci jawaban siklus II
1. 415 x 25 = 25 x 415
10.375 = 10.375
2. 125 x 12 = 12x 125
1500 = 1500
3. 350 x 130 = 130 x 350
45.500 = 45.500
Soal tes siklus III
Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan menggunakan sifat komutatif
1. 25 x 30 =…..
2. 150 x 117 =…..
3. 1.150 + 125 =…..
4. 750 + 250 =…..
5. 400 + 150 =…..
Kunci jawaban siklus III
1. 25 x 30 = 30 x 25
750 = 750