21

Click here to load reader

meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu

yang menaruh perhatian pada aspek belajar manusia.Dalam kerangka berfikir

demikian, teknologi pembelajaran dapat dipandang sebagai cara pemecahan

belajar manusia, karena teknologi pembelajaran juga digolongkan sebagai ilmu

terapan, yang diwujudkan dalam sumber belajar.

Karena teknologi pembelajaran merupakan ilmu terapan maka disiplin

ilmu ini tidak mempersoalkan teori apa yang menjadi landasan politik bagi pokok

kajiannya dengan kata lain yang penting bagi teknologipembelajaran bukanlah

soal teori mana yang dianut, tetapi bagaimana memanfaatkan teori-teori dari

disiplin ilmu yang sudah mapan dalam menentukan kerangka metologis yang

diperlukan dalam memecahkan masalah-masalah belajar.

Dalam kajian makalah ini akan membahas tentang Implikasi Definisi Teknologi

Pembelajaran.

Rumusan Masalah

1. Apa pengembangan dan perananya dalam komunikasi dan komunitas?

2. Apa saja yang mencangkup implikasi definisi teknologi pembelajaran

dalam praktek?

Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengembangan dan peranan teknologi pembelajaran

2. Untuk mengetahui apa saja yang mencakup implikasi definisi

teknologi pembelajaran.

1

Page 2: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

Bab II

Pembahasan

IMPLIKASI DEFINISI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Dalam bab terdahulu dikemukakan bahwa definisi baru teknologi

pembelajaran diperlukan untuk merefleksikan pertumbuhan dan diversifikasi

bidang studi dewasa ini, dan juga berfungsi sebagai katalis untuk kreativitas dan

perubahan lebih lanjut. Premis ini konsisten dengan pendapat Ely (1983) bahwa

"definisi tidak menciptakan bidang studi tetapi membantu menjelaskan fungsi,

tujuan, dan peranannya kepada mereka yang ada di dalam dan di luar wilayah

studi itu". Upaya mendefinisikan ini juga bertujuan untuk menunjang

perkembangan masyarakat ilmiah dan praktisi yang lebih kohesif dari berbagai

disiplin, filsafat, dan konteks kerja. Bab ini akan mengkaji lebih lanjut peranan

dan implikasi definisi teknologi pembelajaran dalam keadaan dunia yang berubah

cepat.

Definisi dan Peranannya dalam Bidang Studi yang Sedang Berkembang

Perkembangan Bidang Studi

Asumsi bahwa teknologi pembelajaran merupakan bidang studi yang

terpisah, suatu cabang pengetahuan tersendiri. Sementara teknologi pembelajaran

berfungsi sebagai bidang studi selama bertahun-tahun, dan sekarang ini berfungsi

sebagai profesi, statusnya yang matang termasuk baru bagi masyarakat

kebanyakan. Kematangan ini dapat dilihat dari kepedulian profesional dan batas-

batas teoritis yang jelas. Deflnisi teknologi pembelajaran tidak saja dipengaruhi

oleh dimensi kematangan tetapi definisi itu juga memberikan dorongan lebih

lanjut untuk pertumbuhan. Menurut Fin (1953) sebuah profesi memiliki dalam

bentuk:

khasanah teori dan penelitian teknik intelektual

aplikasi paktis

persyaratan pelatihan dan sertifikasi

2

Page 3: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

etika yang dicanangkan

asosiasi dan komunikasi di antara anggotanya

Selama bertahun-tahun, bidang studi teknologi pembelajaran memenuhi

kriteria ini, dan dalam prosesnya mengembangkan khasanah teorinya sendiri, dan

menerapkan prinsip-prinsip dalam berbagai lingkungan. Meluasnya praktek

teknologi pembelajaran banyak dikenal dan dapat dikatakan menyesuaikan

dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Apakah bidang ini sudah mencapai

kemajuan dengan pertumbuhan teoritis menurut parameternya sendiri merupakan

masalah yang masih diperdebatkan di kalangan cerdik pandai. Hal ini merupakan

inti diskusi mengenai kematangan disiplin teknologi pembelajaran. Kebanyakan

pihak akan setuju bahwa ranah rancangan lebih matang daripada ranah-ranah lain,

sebab mayoritas pengembangan teori dan penelitian teknologi pembelajaran

diarahkan pada aspek-aspek rancangan. Sebagai konsekuensinya, meskipun akar

intelektual rancangan pembelajaran dihasilkan dari teori bidang studi lain,

rancangan pembelajaran dikembangkan juga oleh khasanah penelitian dan teori

yang unik bagi bidang studi itu sendiri. Kita perlu mengganti khasanah

pengetahuan dari bidang lain dengan dasar pengetahuan kita sendiri dalam

masing-masing dari kelima ranah itu. Hal merupakan arah dan tujuan

pertumbuhan intelektual nyata bidang studi teknologi pembelajaran.

Evolusi Definisi

Definisi tahun 1994 dan 1977 sama-sama menekankan bahwa, teknologi

pembelajaran merupakan proses rancangan dan proses pengembangan yang

komprehensif yang digunakan untuk memecahkan masalah pernbelajaran dan

belajar. Dalam kedua definisi itu teknologi pembelajaran dipandang sebagai

bidang studi yang berorientasi sistematis. Namun masih terdapat pernyataan pula

bahwa teknologi pembelajaran dipandang sebagai "hal-hal belajar" sebagaimana

dikemukakan oleh Armsey dan Dahl (1973), meskipun hal ini tidak lagi menjadi

pembicaraan dalam literatur teknologi pembelajaran. Definisi itu konsisten dengan

teori dan praktek, meskipun konsep teknologi pembelajaran sebagai profesi yang

berorientasi pada perangkat keras masih umum dibicarakan di masyarakat umum

dan lingkungan non sekolah.

3

Page 4: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

Isu yang lebih penting ialah tentang pemerolehan kesepakatan di antara

para akademisi dan praktisi mengenai persoalan yang berkaitan dengan ruang

lingkup teknologi pembelajaran dan membedakannya dengan bidang studi lain.

Tugas ini penting untuk sebuah definisi, sebab bidang-bidang itu dibatasi oleh

hakikat dan persoalan yang diacunya. Dalam sebuah disiplin yang matang,

terdapat kesepakatan mengenai apakah masalah. Masalah baru yang muncul

dalam masyarakat yang berubah, juga layak menjadi perhatian dan prakteknya.

Keputusan seperti itu tidaklah sulit jika batasbatas konseptual itu jelas. Tidak sulit

juga definisi bidang studi untuk bisa diterima dan dipahami secara luas. Batas-

batas konseptual teknologi pembelajaran dapat diterapkan dengan menggunakan

struktur yang disarankan oleh kelima ranah bidang studi teknologi pembelajaran,

sebab kelimanya merefleksikan wilayah kajian praktek dan spesialisasi utama.

Validitas definisi dan keunikan bidang studi selanjutnya tergantung pada kejelasan

dan kekomprehensifan ranahranahnya.

Pertumbuhan definisi teknologi pembelajaran juga paralel dengan

perubahan pandangan mengenai ranah bidang studi. Misalnya, ranah

pengembangan pembelajaran yang disajikan dalam definisi tahun 1977, telah

tumbuh menjadi tiga ranah terpisah, yakni rancangan, pengembangan dan evaluasi

dalam definisi tahun 1994. Evolusi ini merupakan buah dari meningkatnya

kegiatan dan status penting teknologi pembelajaran dalam teori dan praktek.

Perubahan definisi ini lebih bersifat evolusi daripada revolusi. Perubahan

secara perlahan merefleksikan elemen stabilitas dan pemahaman umum di antara

para teknolog pembelajaran. Secara fundamental, stabilitas ini merefleksikan

komitmen bidang studi terhadap penggunaan model rancangan sistem

pembelajaran sebagai orientasi utama untuk menciptakan dan mengelola

lingkungan belajar. Di samping itu, pentingnya media dan visualisasi proses

pernbelajaran sudah disadari. Hal ini juga relevan dengan deskripsi Kuhn

mengenai sebuah paradigma sebagai "korTlitmen implisit, tersirat dalam

masyarakat cerdik pandai terhadap sebuah kerangka konseptual" (Shulman,

1986:4). Selanjutnya Kuhn (1962) menyatakan bahwa penggunaan paradigma

dengan ranah dalam sebuah bidang studi merupakan karakteristik sebuah

kematangan disiplin ilmu. Terlepas dari konsensus mengenai dasar-dasar itu,

4

Page 5: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

terdapat pertumbuhan sejumlah perspektif dan pendekatan umum. Apakah

penjelasan dan perspektif proses mengajarbelajar alternatif itu memperkaya atau

memicu bidang studi? Apakah kerangka definisi dan ranahnya mencakup

kedudukan teoritis alternatif?

Sementara sebuah definisi disiplin ilmu merefleksikan pertumbuhan

bidang studi itu, bisa juga dikatakan definisi yang prematur dapat mempersempit

bidang studi secara intelektual, sehingga menghambat pertumbuhan. Misalnya,

definisi dan ranah teknologi pembelajaran sebagaimana disajikan di sini

merefleksikan elemen-elemen sebuah pendekatan sistem pada pendidikan.

Sebagian orang bisa berpendapat bahwa posisi ini berakibat membatasi bidang

studi dan menekan pemecahan masalah secara kreatif yang selanjutnya dapat

menghambat pembentukan perspektif alternatif baru. Oleh karena itu definisi yang

dikehendaki adalah definisi yang menjelaskan batas-batas bidang studi tetapi tidak

menghambat pemikiran anggotanya. Diharapkan definisi 1994 juga berfungsi

demikian.

Definisi dan Pearanannya dalam Komunikasi

Shulman (1986) menyimpulkan bahwa "kemampuan untuk berkomunikasi

merupakan penentu utama keanggotaan masyarakat" (hal 4). Kemampuan

komunikasi ini merupakan pertumbuhan dari:

pelatihan dan enkulturasi

nilai dan tujuan konseptual, dan

pengalaman

Kesemua ini merupakan syarat keanggotaan dalam masyarakat

profesional. Pelatihan formal meningkatkan keterlibatan dalam profesi dan

komunikasi dengan pihak lain karena memberikan dasar dalam literatur tentang

prinsip dan praktek bidang studi teknologi pembelajaran. Pelatihan formal juga

menjelaskan dasar pengetahuan bidang studi dan meningkatkan kemampuan

praktek dalam pekerjaan. Selanjutnya, pelatihan juga memberikan pengertian

tentang sejarah, seperangkat definisi, dan masalah yang diperdebatkan dan

kontrovesi bidang studi. Pelatihan formal juga cenderung memantapkan

konsensus mengenai masalah dan paradigma disiplin ilmu. Ringkasnya,

5

Page 6: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

pendidikan dan pelatihan formal meningkatkan pemahaman tentang definisi

bidang studi teknologi pembelajaran.

Banyak pionir dalam teknologi pembelajaran menerima pelatihan formal

mereka di bidang studi lain, seperti psikologi, teknik atau komunikasi. "Hubungan

kekeluargaan" itu Hiperkaya oleh kultur akademik dalam mengembangkan konsep

bahwa teknologi pembelajaran merupakan turunan wilayah bidang studi lain,

tetapi sejarah ini juga merupakan topik perdebatan.

Dewasa ini para praktisi cenderung memperoleh pengetahuan dari

program pasca sarjana universitas dalam teknologi pembelajaran. Hal ini juga

berlaku untuk para pemimpin akademik dan pemimpin praktisi. Oleh karena itu

jalan menuju pengetahuan sudah umum, maka akan terdapat pemahaman

mengenai dasar pengetahuan dan batas-batas bidang studi. Kesamaan latar

belakang memberikan kontribusi pada perkembangan kultur yang umum dan juga

komunikasi efektif di dalam masyarakat akademik dan praktisi teknologi

pembelajaran.

Tetapi pengalaman latar belakang juga meningkatkan sense of community

dalam bidang teknologi pembelajaran. Banyak lingkungan untuk mengaplikasikan

prinsip teknologi pembelajaran. Setiap tipe lingkungan memiliki kultur sendiri

dan kultur yang beragam dapat menjadi kendala komunikasi di antara teknolog

pembelajaran. Kesulitan komunikasi dalam profesi tidak perlu dijadikan sebagai

kekurangan dalam mendefinisikan teknologi pembelajaran, tetapi merupakan

pengaruh keberagaman kultur di antara para praktisi teknologi pembelajaran.

Komunitas

Dalam karakterisasi profesi yang dikemukakan Finn tahun 1953

dinyatakan bahwa komunikasi dibantu oleh asosiasi profesional. Asosiasi ini

menciptakan rasa se komunitas (sense of community). Di samping itu asosiasi juga

bekerja dalam lingkungan tertentu dan banyak juga asosiasi profesional dalam

bidang teknolog pembelajaran. Di antaranya ialah the Association for Educational

Communications and Technology, yang menghimpun masyarakat yang memiliki

kepentingan yang sama dan anggotanya berasal dari berbagai masyarakat kerja.

Asosiasi yang lain seperti the International Visual Literacy Association,

6

Page 7: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

memfokuskan pada satu wilayah perhatian untuk anggotanya dari banyak

kalangan masyarakat. Bila profesional dari berbagai masyarakat kerja

mengadakan asosiasi terdapat kendala komunikasi yang lebih besar daripada bila

mereka menghimpun diri pada bidang yang lebih sempit.

Dengan munculnya teknologi pembelajaran sebagai bidang studi yang luas

tapi tersendiri, menjadi pentinglah untuk menghubungkan masyarakat ini dengan

teknolog pembelajaran untuk membantu masyarakat itu mencapai tujuan. Definisi

umum membantu pencapaian tujuan, khususnya definisi dan pengertian mengenai

sifat bidang studi, tetapi definisi itu harus cukup luas untuk bisa mencakup banyak

minat dan spesialisasi. Ini merupakan suatu fungsi dari kelima ranah dan variasi

komponennya. Di satu sisi, definisi juga harus menjadi "rumah" bagi setiap

anggota dari masyarakat profesional yang lebih luas. Dengan kelompok

profesional yang lebih besar ini, lebih mudahlah untuk menentukan standar, kode

etik, posisi kebijakan, pengetahuan dan keahlian teknis di antara masyarakat

teknolog pembelajaran.

Identifikasi profesional lebih dari sekedar memasang label. Identifikasi itu

juga menjadi arah yang jelas karena membantu pemahaman tentang dasar

pengetahuan bidang studi, dan juga pengalaman bekerja dan berasosiasi dengan

pihak lain dengan latar belakang yang sama. Sementara definisi umum sebuah

bidang studi tidak menjadi garansi. Di samping itu, sense of community dan

identifikasi itu juga tergantung pada luasnya definisi dan seberapa ruang untuk

keberagaman dan pertumbuhan kretifitas.

Definisi dan Peranannya dalam Penyusunan-Agenda

Pengembangan Agenda untuk Penelitian dan Praktek

Pertumbuhan dan perkembangan di dalam bidang studi bukan sekedar

hasil kebetulan tetapi merupakan hasil pengagendaan secara konkret.

Pertumbuhan dan perkembangan itu merupakan spesifikasi para pemimpin yang

berpengaruh dalam suatu disiplin, atau agenda yang lebih abstrak yang

merefleksikan iklim intelektual dan sosial. Cobb dan Elder (1983), ketika

membahas agenda politik, menyatakan bahwa "isi dan dinamika penyusunan

agenda merupakan fungsi konteks sosial, politik, dan ekonomi tempat proses ini

7

Page 8: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

dipadukan, konteks itu secara konstan berubah, dengan menciptakan kendala baru

dan mengubah yang lama".

Dalam sejarah teknologi pembelajaran, terdapat ketentuan sosial dan

peristiwa penting yang telah mempengaruhi agenda bidang studi. Satu contohnya

ialah pengaruh Sputnik Rusia pada reformasi pendidikan Amerika. Kekuatan lain

yang mempengaruhi perkembangan teknologi pembelajaran adalah tuntutan

militer dan industri untuk pelatihan yang cepat dan efektif. Secara intelektual,

pengaruh teori Robert Gagne pada kondisi belajar dan pengaruh penekanan tujuan

behavioral juga berfungsi sebagai konteks untuk pertumbuhan teknologi

pembelajaran. Teknologi yang berkembang secara cepat dalam masyarakat kita

merupakan yang penting secara sosial dan intelektual bagi teknolog pembelajaran.

Kekuatan-kekuatan ini berlaku pada agenda disiplin yang membentuk pendekatan

umum ke arah penyusunan penelitian dan teori, teknik, dan prinsip-prinsip bidang

studi. Kadang-kadang pengaruh penyusunan agenda juga jelas. Perkembangan

teknologi merupakan contoh yang paling jelas. Kekuatan sosial menekankan

pengaruhnya pada keberagaman belajar.

Agenda juga memandu pertumbuhan dan perubahan baik secara tertulis

maupun tak tertulis. Agenda tertulis ditemukan dalam petunjuk pendanaan

legislatif. Agenda tak tertulis tapi juga berpengaruh dalam perubahan kurikulum.

Agenda tak tertulis juga terlihat dalam konvensi tahunan asosiasi profesional.

Definisi bidang studi yang disajikan di sini juga memiliki implikasi untuk

penyusunan agenda dalam teknologi pembelajaran. Apabila definisi diterima

secara luas dan dipadukan dalam kultur bidang studi, maka definisi dapat

berimplikasi pada anggota penelitian dan agenda praktek. Implikasi ini tampak

dalam aspek-aspek yang berbeda dari definisi tahun 1977. Perbedaan itu

menekankan pada arah baru ke arah kecenderungan perubahan bidang studi.

Melalui perbedaan definisi memiliki potensi untuk berfungsi sebagai proses

penyusunan agenda bidang studi teknologi pembelajaran.

Implikasi untuk Agenda Profesional Baru

Perbedaan umum antara definisi teknologi pembelajaran tahun 1977

dengan definisi tahun 1994 ialah:

perubahan nama bidang studi

8

Page 9: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

perubahan orientasi primer kegiatannya, dan

perubahan dalam ranah

Di sinilah kunci sumber pengaruh pada arah pertumbuhan dan

perkembangan bidang studi. Perubahan dalam nama di satu sisi merupakan

perubahan yang tampak paling jelas tetapi di sisi lain tidak terlalu penting. Nama

yang baru menekankan perubahan utama dalam arena praktek dalam periode tujuh

belas tahun antara kedua definisi. Pada dasawarsa 1970-an, perhatian sekolah dan

pendidikan anak masih mendominasi bidang studi. Dewasa ini lebih banyak

lingkungan dicakup sebagai lapangan profesional kita. Hal ini mengarahkan pada

peneliti dan praktisi untuk memperhatikan pebelajar dari semua usia, dengan

keragaman isi dan dengan kendala yang ada dalam lingkungan organisasi. Variasi

oplikasi prinsip dan praktek umum bidang studi menghendaki teori dan penelitian

baru. Kebutuhan itu cenderung berlanjut selama beberapa waktu.

Kunci perbedaan kedua terletak pada orientasi primer, pada definisi 1977

bidang studi dinyatakan sebagai proses. Bidang studi memfokuskan pada

pemecahan masalah dan meskipun lebih berdasarkan teoretis, definisi itu pada

kenyataannya berorientasi praktis. Sebaliknya, definisi 1994 berorientasi pada

teori dan praktek. Bidang studi disajikan lebih sebagai wilayah pengetahuan dan

kajian yang dapat diaplikasikan dalam situasi praktis. Arah itu memberikan

perkembangan menjadi disiplin penuh menurut pengertiannya sendiri. Perubahan

ini mengimplikasikan perlunya penelitian dan teori yang unik dan menurunnya

ketergantungan pada produk teori dan penelitian bidang studi lain.

Tetapi perubahan yang paling menonjol berhubungan dengan konfigurasi

ranah dan penjabaran komponen ranah. Dalam definisi 1977 ada tiga ranah,

managemen pembelajaran, pengembangan pembelajaran, 'dan sistern

pembelajaran. Dewasa ini terdapat lima ranah yang masingmasing memiliki

empat komponen.

Setiap ranah dalam definisi tahun 1994 memerlukan dasar penelitian dan

teori tersendiri daripada menggantungkan pada pengetahuan bidang studi lain.

Dasar penelitian ranah itu tidak menentu. Terdapat wilayah kajian yang jarang

berkembang dan kaijan lain sangat sangat berkembang. Ranah yang tidak

berkembang dan komponen-komponen ranahnya memiliki implikasi besar pada

9

Page 10: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

perlunya agenda penelitian dan praktek baru dalam bidang studi teknologi

pembelajaran.

10

Page 11: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

Ringkasan

Definisi teknologi pembelajaran tahun 1994 memberikan penjelasan lebih

lanjut mengenai batas-batas intelektual bidang studi dan mengidentifikasi dan

menekankan hubungan dan ketergantungan di antara ranah-ranahnya.

Meskipun definisi menyiratkan batas-batas bidang studi, definisi tidak

dimaksudkan untuk mempersempit atau membatasi kreativitas para anggotanya.

Teknologi pembelajaran selalu dipandang lebih sebagai seni (art) dari pada ilmu

pengetahuan (science). Karakteristik ini terus berkembang, sebab kreativitas

teknologi pembelajaran cenderung ke arah mempertahankan keberagaman bidang

studi.

11

Page 12: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

Daftar Pustaka.

Dwiyogo.Dr Wasis D.2010.Dimensi Teknologi Pembelajaran Pendidikan Jasmani

dan olahraga, Malang : Universitas Negeri Malang.

12

Page 13: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

IMPLIKASI DEFINISI TEKNOLOGI

PEMBELAJARAN

Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah

Teknologi pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga

Yang dibimbing oleh Bapak Dr. Wasis D. Dwiyogo, M.Pd

KELOMPOK 8 :

MOHAMMAD ZAINURI (108711415520)

RATIH KRISDIYANA BAYU (108711415530)

FATONI FITRA DIASA (108711415538)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN

Maret 2010

13

Page 14: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

DAFTAR ISI

Pendahuluan.......................................................................................... 1

Daftar isi................................................................................................. i

Implikasi definisi teknologi pembelajaran

Definisi dan perananya dalam bidang studi yang berkembang

Perkembangan bidang studi............................................................ 2

Evolusi definisi................................................................................ 3

Definisi dan perananya dalam komunikasi........................................ 5

Komunitas...................................................................................... 6

Definisi dan perananya dalam penyusunan agenda

Pengembangan agenda untuk penelitian dan praktek.................... 7

Implikasi untuk agenda professional baru...................................... 8

Ringkasan............................................................................................... 11

Daftar pustaka....................................................................................... 12

14

Page 15: meks14.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. Latar Belakang. Pada hakikatnya teknologi pembelajaran merupakan suatu disiplinilmu yang menaruh perhatian pada aspek belajar

15