Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBAHASAN
A. Prinsip-Prinsip Mengganti Variabel Persamaan Linier
1. Perhatikan system persamaan beikut ini
x=a+bz….. (1 ) dengan a, b, c, dan d
adalah konstanta
y=c+dz…..(2)
Jika y bebas menggantikan z maka diperoleh: yd=cd
+z
z=yd−cd…..(3)
Substitusikan (3) ke (1), maka dipeoleh:
x=a+bz
x=a+b(yd−cd )
x=a+bdy−
b.cd
x=ad−bc
d+bdy…..(4)
1
Dari penurunan rumusan di atas dapat disusun
sebagai berikut:
x=ad−bc
d+bdy
z=−cd
+1dy
Dalam table dapat disusun seperti berikut ini
Tabel 1
zx a by c d*
Table 1 y bebas menggantikan z, maka d adalah
pivot. Sehingga diperoleh nilai baru sepeti pada
table 2 berilut ini.
Tabel 2
YX ad−bc
dbd
2
Z −cd
1d
2. Perhatikan system persamaan berikut ini,
x=a+bz….. (1 )
y=c+dz…..(2)
Jika x bebas menggantikan z maka diperoleh:
xb=ab
+z
z=xb−ab…..(3)
Substitusikan (3) ke (1), maka dipeoleh
y=c+dz
y=c+d(xb−ab )
y=c+dbx−
d.ab
y=bc−da
b+ddx…..(4)
Dari penurunan di atas dapat disusun sebagai
berikut:
3
y=bc−ad
b+dbx
z=−ab
+1bx
Dalam tabel dapat disusun seperti berikut ini
Tabel 1
zX a b*Y c d
Tabel 1 x bebas menggantikan z, maka b adalah pivot,
sehingga diperoleh:
Tabel 2
xZ −a
b1b
Y bc−adb
db
4
Dari kedua pembahasan tersebut, baik y bebas
menggantikan z maupun x bebas menggantikan z, pada kedua
tabel dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Elemen pivot pada tabel 1 menjadi 1pivot pada
tabel 2
2. Elemen yang sekolom dengan pivot pada tabel 1
menjadi elemenpivot pada tabel 2
3. Elemen yang sebaris dengan pivot pada tabel 1
menjadi −elemenpivot , pada tabel 2
4. Elemen yang tidak sebaris atau sekolom dengan
pivot pada tabel 1 menjadi hasil kali diagonal
pivot dikurangi hasil kali diagonal lainnya
dibagi pivot pada tabel 2.
Contoh Soal:
Tentukanlah nilai koefisien masing-masing
variabel sehingga semua variabel bebas menggantikan
variabel lainnya dari sistem persamaan linier
berikut ini:
x=3+2w+4zy=5+w−3z
5
Penyelesaian:
a. Untuk x bebas menggantikan z, maka pivot pada 4*
Tabel 1
w zx 3 2 4*y 5 1 -3
Maka tabel 2 diperoleh:
1. Untuk nilai pivot menjadi 1pivot
=14
2. Elemen yang sekolom dengan pivot pada tabel 1
menjadi elemenpivot , yaitu −34
3. Elemen yang sebaris dengan pivot pada tabel 1
menjadi –elemenpivot , yaitu −34 dan −2
4
4. Elemen yang tidak sebaris atau sekolom dengan
pivot pada tabel 1 menjadi hasil kali diagonal
pivot dikurangi hasil kali diagonal lainnya
dibagi pivot, yaitu:
(5×4 )−(3× (−3))4
=294
(1×4 )−(2× (−3))4
=104
6
Dari perhitungan di atas, dapat ditulis dalam
tabel 2, yaitu
Tabel 2
w xZ −3
4−12
14
Y 294
52
−34
b. Untuk y bebas menggantikan w, maka pivot pada tabel
1 berada pada 1*
Tabel 1
w Zx 3 2 4y 5 1* -3
Maka tabel 2 diperoleh:
1. Untuk nilai pivot menjadi 1pivot
=11=¿ 1
2. Elemen yang sekolom dengan pivot pada tabel 1
menjadi elemenpivot , yaitu 21=¿2
7
3. Elemen yang sebaris dengan pivot pada tabel 1
menjadi –elemenpivot , yaitu −51
=¿ -5 dan 31 = 3
4. Elemen yang tidak sebaris atau sekolom dengan
pivot pada tabel 1 menjadi hasil kali diagonal
pivot dikurangi hasil kali diagonal lainnya
dibagi pivot, yaitu:
(3×1 )−(2×5)
1=
−71 = -7
(4×1 )−(2× (−3))1
=101= 10
Dari perhitungan di atas, dapat ditulis dalam
tabel 2, yaitu:
Tabel 2
y zX -7 2 10W -5 1 3
c. Untuk y bebas menggantikan z, maka pivot pada
tabel 1 berada pada -3*
Tabel 1
w z
8
x 3 2 4y 5 1 -
3*
Maka tabel 2 diperoleh:
1. Untuk nilai pivot menjadi 1pivot
=1
−3
2. Elemen yang sekolom dengan pivot pada tabel 1
menjadi elemenpivot , yaitu −43
3. Elemen yang sebaris dengan pivot pada tabel 1
menjadi –elemenpivot , yaitu 53 dan 13
4. Elemen yang tidak sebaris atau sekolom dengan
pivot pada tabel 1 menjadi hasil kali diagonal
pivot dikurangi hasil kali diagonal lainnya
dibagi pivot, yaitu:
(3×(−3))−(4×5)
−3=293
(2×(−3))−(4×1)
−3=103
Dari perhitungan di atas, dapat ditulis dalam
tabel 2, yaitu:
Tabel 2
9
w yX 29
3103
−43
Z 53
13
−13
d. Untuk x bebas menggantikan w, maka pivot pada
tabel 1 berada pada 2*
Tabel 1
w zx 3 2* 4y 5 1 -3
Maka tabel 2 diperoleh:
1. Untuk nilai pivot menjadi 1pivot
=12
2. Elemen yang sekolom dengan pivot pada tabel 1
menjadi elemenpivot , yaitu 12
3. Elemen yang sebaris dengan pivot pada tabel 1
menjadi –elemenpivot , yaitu −32 dan −4
2 = -2
4. Elemen yang tidak sebaris atau sekolom dengan
pivot pada tabel 1 menjadi hasil kali diagonal
pivot dikurangi hasil kali diagonal lainnya
dibagi pivot, yaitu:
10
((−3)×2 )−(4×1)
2=
−102
= -5
(5×2 )− (3×1 )2 =
72
Dari perhitungan di atas, dapat ditulis dalam
tabel 2, yaitu:
Tabel 2
x zW −3
212
-2
Y −72
12
-5
B. Definisi Metode Pivot
Ada beberapa definisi pivot, yaitu:
1. Kolom pivot adalah kolom variabel terikat dimana
tedapat angka positif terbesar pada baris fungsi
tujuan.
2. Baris pivot adalah baris dimana terdapat hasil bagi
yang mempunyai harga mutlak terkecil antara
konstanta dengan kolom pivot.
3. Pivot adalah perpotongan kolom pivot dengan baris
pivot.
11
4. Variabel optimal, jika semua elemen pada baris
fungsi tujuan di bawah variabel terikat harganya
negative atau bernilai nol (0).
C. Penggunaan Pivot
Untuk lebih jelasnya definisi metode pivot, ikuti
contoh berikut ini.
Contoh soal:
Dengan menggunakan metode pivot, tentukanlah solusi
dari program linear berikut ini!
Carilah nilai x dan y
Sedemikian rupa sehingga
(s.r.p) F = 2x + 3y bernilai maksimum.
Dengan pembatas sebagai berikut:
x + 3y ≤ 10d.p. 2x + y ≤ 6x ≥ 0, y ≥ 0
Penyelesaian:
1. Ubah persoalan ke dalam bentuk program linear
standar.
Cari x dan y
s.r.s F = 2x + 3y + 0r + 0s menjadi maksimum
12
x + 3y + r = 10
d.p. 2x + y + s = 6
x ≥ 0, y ≥ 0, r ≥ 0, s ≥ 0
2. Ubah bentuk persamaan dalam bentuk baru
F = 0 + 2x + 3y
r = 10 – x – 3y
s = 6 – 2x – y
3. Buat tabel 1 pivot, dan tentukan nilai pivotnya
Tabel 1
x yF 0 2 3
r 10 -1 -3s 6 -2 -1
Untuk menentukan nilai pivot:
Tentukan kolom pivot, yaitu pada kolom y, karena
angka positif terbesar pada baris fungsi tujuan
adalah 3.
Tentukan baris pivot, yaitu |−103 |, |−61 | maka harga
mutlak terrkecil |−103 |. Jadi baris pivot pada barisr.
13
Pivot adalah perpotongan antara baris dan kolom
pivot, yaitu pada -3.
4. Lanjutkan pada tabel berikutnya sehingga nilai
variabel bernilai optimum
Karena pivot sudah diketahui, maka untuk tabel 2
lakukan prinsip yang sama pada contoh sebelumnya.
a. Untuk nilai pivot menjadi 1pivot = -
13
b. Elemen yang sekolom dengan pivot pada tabel 1
menjadi elemenpivot , yaitu −3−3 dan
−1−3
c. Elemen yang sebaris dengan pivot pada tabel 1
menjadi - elemenpivot , yaitu −10−3 dan −1
−3
d. Elemen yang tidak sebaris atau sekolom dengan
pivot pada tabel 1 menjadi hasil kali diagonal
pivot dikurangi hasil kali diagonal lainnya di bagi
pivot, yaitu:
Pada baris F
(0x (−3 ))−(10x (3))−3
= −303
(2x (−3))−(−1 )x3¿ ¿−3 =
−3−3
Pada baris s
14
(6x (−3 ))−(10x (−1 ))−3
= −8−3
(−2x (−3 ))−((−1)x (−1))−3
= 5−3
Dalam perhitungan di atas, dapat dituliskan dalam
tabel 2, yaitu:
Tabel 2
X RF 10 1 −1
y 103
−13
−13
s 83
−53
13
5. Karena elemen-elemen pada baris tujuan belum semua
bernilai negatif atau nol di bawah variabel terikat,
maka nilai tujuan belum optimal.
Dengan demikian harus dilanjutkan pada tabel 3.
Dengan cara yang sama, maka dilakukan proses sebagai
berikut:
Tentukan kolom pivot, yaitu pada kolom x karena angka
positif terbesar pada baris fungsi tujuan adalah 1.
15
Tentukan baris pivot, yaitu | 103−13
|, | 83
−53
|, maka hargamutlak terkecil | 8
3−53
|. Jadi baris pivot pada baris s.Pivot adalah perpotongan antara baris dan kolom
pivot, yaitu - 53. Karena pivot sudah diketahui, maka
untuk tabel 3, lakukan prinsip yang sama pada contoh
sebelumnya.
a. Untuk nilai pivot menjadi 1pivot = -
35
b. Elemen yang sekolom dengan pivot pada tabel 2
menjadi elemenpivot , yaitu - 35 dan 15
c. Elemen yang sebaris dengan pivot pada tabel 2
menjadi −elemenpivot , yaitu 35 dan -
15
d. Elemen yang tidak sebaris atau sekolom dengan
pivot pada tabel 2 menjadi hasil kali diagonal
pivot dikurangi hasil kali diagonal lainnya dibagi
pivot, yaitu:
Pada baris F
16
(10x(−53 ))−(83x1)
−53
= 585
((−1)x(−53 ))−(1x 13
)
−53
= - 45
Pada baris y
(103 x(−53 ))−(83x−
13
)¿ ¿−53 = 145
(−13 x(−53 ))−((−13
)x 13
)
−3 = −6
15
Dari perhitungan di atas, dapat dituliskan dalam
tabel 3, yaitu:
Tabel 3
17
S rF 58
5-35
−45
y 145
15
−615
x 85
-35
15
6. Karena nilai elemen baris tujuan (di bawah variabel
terikat), sudah bernilai negatif, maka perhitungan
dihentikan. Artinya nilai variabel sudah optimum.
Fungsi tujuan bernilai optimum sebesar 585 pada nilai
x = 85 dan y = 145
7. Sebagai bukti: masukkan nilai x dan y ke fungsi
tujuan, yaitu:
F = 2x + 3y
F = 2 (85 ) + 3 (145 )F = 165 + 425
F = 585
18
D. Latihan terbimbing
Dengan menggunakan metode pivot, tentukanlah solusi
dari persoalan program linear berikut ini!
A. Petunjuk: Isilah titik-titik dan kotak yang
disediakan, perhatikan contoh diatas!
Pemilik perusahaan mempunyai 2 macam bahan mentah,
katakanlah bahan mentah l dan ll yang masing-masing
tersedia 60 dan 48 satuan. Dari 2 vbahan mentah
tersebut akan diproduksi 2 macam barang yaitu barang
A dan B. Baik barang A maupun B memerlukan bahan
mentah l dan ll sebagai inputmya.
Penggunnaan bahan mentah sebagai berikut:
l satuan barang A memerlukan 4 satuan bahan 1 dan 2
satuan bahan ll.
l satuan barang B memerlukan 2 satuan bahan 1 dan 4
satuan bahan ll.
Apabila barang A dijual, l satuannya laku Rp.
8.000,-. Sedangkan l satuan barang B laku Rp.
6.000,-. Berapa besarnya produksi barang A dan B
agar permintaan seluruh hasil penjualan maksimum
dengan memperhatikan pembatasan bahwa penggunaan
bahan l dan ll tidak boleh melebihi 60 satuan dan 48
satuan.
Penyelesaian:
19
1. Ubah terlebih dahulu persoalan tersebut kedalam
bahasa matematika.
Misalkan: bahan mentah l = x
bahan mentah ll = y
Cari x dan y
s.r.s. F = 8x + 6y (max)
d.p. 4x + 2y ≤ 60
2x + 4y ≤ 48
x ≥ 0, y ≥ 0
2. Ubah persoalan dalam bentuk program linear standar,
yaitu:
Cari x dan y
s.r.s F = 8x + 6y + 0r + 0s
d.p. 4x + 2y + r = 60
2x + 4y + s = 48
x ≥ 0, y ≥ 0, r ≥ 0, s ≥ 0
3. Sehingga dapat diperoleh:
F = 0 + 8x + 6y
r = 60 – 4x – 2y
s = 48 – 2x – 4y
Tabel 1
k x yF
20
rs
Untuk menentukan nilai pivot:
Tentukan kolom pivot, yaitu pada kolom y, karena
angka positif terbesar pada baris fungsi tujuan
adalah 3.
Tentukan baris pivot, yaitu, |❑❑| , |❑❑|, maka hargamutlak terkecil |❑❑| ,jadi baris baris pivot pada
baris ...
Pivot adalah perpotongan antara baris dan kolom
pivot, yaitu pada ...
4. Lanjutkan pada tabel berikutnya sehingga nilai
variabel bernilai optimum.
Karena pivot sudah diketahui, maka untuk tabel 2,
lakukan prinsip yang sama pada contoh sebelumnya.
Untuk nilai pivot menjadi 1pivot = -
1……….
Elemen yang sekolom dengan pivot pada tabel1
menjadi elemenpivot , yaitu …….…….., dan -
…….……..
Elemen yang sebaris dengan pivot pada tabel 1
menjadi - elemenpivot , yaitu - …….…….. dan -
…….……..
21
Elemen yang tidak sebaris atau sekolom dengan
pivot pada tabel 1 menjadi hasil kali diagonal
pivot dikurangi hasil kali diagonal lainnya dan
dibagi dengan pivot, yaitu:
Pada baris F
(…x…)−(…x…)…….. = …….
……..
(…x…)−(…x…)…….. = …….
……..Pada baris...
(…x…)−(…x…)…….. = …….
……..
(…x…)−(…x…)…….. = …….
……..
Dari perhitungan diatas, dapat dituliskan dalam
tabel 2, yaitu
Tabel 2
F
5. Apakah sudah optimum?
22
Karena elemen-elemen pada baris tujuan belum semua
bernilai negatif atau nol dibawah variabel terikat,
maka nilai tujuan belum optimal. Dengan demikian
harus dilanjutkan pada tabel 3.
Dengan cara yang sama, maka dilakukan proses sebagai
berikut:
Tentukanlah kolom pivot, yaitu pada kolom ...,
karena angka positif terbesar pada baris fungsi
tujuan adalah ....
Tentukan baris pivot, yaitu, |❑❑|, maka harga mutlakterkecil |❑❑| .Jadi baris pivot pada baris...
Pivot adalah perpotongan antara baris dan kolom
pivot, yaitu pada ....
Karena pivot sudah diketahui, maka untuk tabel 3,
lakkanlah prinsip yang sama pada contoh sebelumnya.
Untuk nilai pivot menjadi 1pivot =
……….……….
Elemen yang sekolom dengan pivot pada tabel 2
menjadi elemenpivot , yaitu …….…….., dan -
…….……..
23
Elemen yang sebaris dengan pivot pada tabel 2
menjadi - elemenpivot , yaitu - …….…….. dan -
…….……..
Elemen yang tidak sebaris atau seklom dengan
pivot pada tabel 2 menjadi hasil kali diagonal
pivot dikurangi hasil kali diagonal lainnya dan
dibagi dengan pivot, yaitu:
Pada baris F
(…x…)−(…x…)…….. = …….
……..
(…x…)−(…x…)…….. = …….
……..Pada baris...
(…x…)−(…x…)…….. = …….
……..
(…x…)−(…x…)…….. = …….
……..
Dari perhitungan diatas, dapat dituliskan dalam
tabel 3, yaitu:
Tabel 3
24
F
6. Apakah sudah optimal?
Karena nilai elemen baris tujuan (dibawah variabel
terikat) sudah bernilai negatif, maka perhitungan
dihentikan. Artinya nilai variabel sudah optimum.
Fungsi tujuan bernilai optimum sebesar ..... pada
nilai x = ..... dan y = .....
Sebagai bukti: Masukkan nilai x dan y ke fungsi
tujuan, yaitu:
F = 8x+6y
F = 8(...) + 6(...)
F = .....
Latihan:
Dengan menggunakan metode pivot, tentukanlah solusi
dari persoalan program linear berikut ini!
1. Cari x dan y
s.r.s. F = 2.5x+2y (max)
d.p. x+2y ≤ 8000
3x+2y ≤ 9000
x ≥ 0, y ≥ 0
2. Cari x dan y
25
s.r.s. F = x+y (max)
d.p. 5x+10y ≤ 50
x+y ≤ 1
x ≥ 0, y ≥ 0
3. Cari x dan y
s.r.s. F = 20x+15y (max)
d.p. 5x+15y ≤ 60
3x+4y ≤ 24
x ≥ 0, y ≥ 0
4. Sebuah perusahaan sepatumembuat 2 macam sepatu,
jenis 1 dinamakan S1 dan jenis ll dinamakan S2. SI
solnya terbuat dari karet, S2 solnya terbuat dari
plastik. Untuk membuat sepatu-sepatu itu perusahaan
menggunakan tiga mesin. Mesin 1 khusus membuat sol
dari karet, mesin 2 khusus membuat sol dari plastik,
dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu. Setiap lusin
sepatu jenis S1 mula-mula digunakan 2 jam mesin 1
tanpa melalui mesin2 dan langsung digunakan mesin 3
selama 6 jam.
Sepatu jenis S2 tidak diproses dimesin1 tetapi
dikerjakan dimesin 2 selama 3 jam, kemudian dimesin
3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap mesin
perminggu mesin 1 adalah 8 jam dan dan mesin 2
adalah 15 jam serta mesin 3 adalah 30 jam.
26
Keuntungan yang diperoleh untuk setiap lusin S1 Rp.
300.00,- dan S2 Rp. 500.000,-.
Carilah banyak lusin sepatu S1 dan S2 agar
keuntungan maksimum!
5. Pemilik perusahaan mempunyai 3 macam bahan menta,
katakan bahan mentah l.ll. dan lll, Masing-masing
tersedia 50 satuan, 80 satuan dan 140 satuan. Dari
ketiga bahan mentah tersebut akan dibuat 2 macam
barang produksi yaitu barang A dan B. l satuan
barang A memerlukan bahan mentah l,ll,lll masing-
masing sebesar 1,1 dan 3 satuan. I satuan barang B
memerlukan bahan mentah l,ll,lll masing-masing
sebesar 1,2, dan 2 satuan. Apabila barang A dan B
dijual dan masing-masing laku Rp. 4.000, dan Rp.
3.000,- persatuan. Berapakah besarnya jumlah
produksi barang A dan B agar supaya jumlah hasil
penjualan maksimal dan jumlah bahan mentah yang
digunakan tidak boleh melebihi persediaan yang ada!
Kunci Jawaban
1. Z maksimum dengan nilai 8750 dengan x=500 dan y=3750
2. Z maksimum dengan nilai 6 dengan x=2 dan y=4
3. Z maksimum dengan nilai 264,4 dengan x=56/9 dan
y=84/5
27