Upload
khangminh22
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
BALANCED SCORECARD
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Disusun Oleh Kelompok Seminar 2 :
Atika Isnatul Latifah 1714190018
Nailul Khusnah 1714190024
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah‐Nya, sehingga penulis diberikan
kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Balanced
Scorecard”.
Makalah ini disusun guna memenuhi kelengkapan tugas mata kuliah Seminar
Akuntansi Manejemen. Kami berharap dengan disusunnya makalah ini diharapkan
dapat memberikan informasi dan ilmu pengetahuan kepada pembaca dan berbagai
pihak yang membutuhkan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, kritik ataupun masukan
yang membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah ini untuk masa yang akan
datang dan lebih bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Balanced Scorecard: Konsep Dasar
Balanced Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mengidentifikasikan
sistem akuntansi pertanggung jawaban berdasarkan strategi. Balanced Scorecard
menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja
dalam empat perspektif, yaitu perspektif keuangan menjelaskan konsekuensi ekonomi
tindakan yang diambil dalam tiga perspektif lain, perspektif pelanggan mendefinisikan
segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing, perspektif proses bisnis
internal menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai kepada
pelanggan dan pemilik, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Infrastuktur)
mendefinisikan kemampuan yang diperlukan organisasi untuk memperoleh pertumbuhan
jangka panjang dan perbaikan. Perspektif yang terakhir mengacu pada tiga faktor utama
yang memungkinkannya, yaitu kemampuan pegawai, kemampuan sistem informasi, dan
perilaku pegawai (motivasi,pemberdayaan,dan penyejajaran).
Penerjemahan strategi
Berikut strategi menurut pembuat kerangka kerja Balanced Scorecard.
Pemilihan segmen pasar dan pelanggan yang unit bisnis akan layani,
mengidentifikasian proses internal dan bisnis yang penting dimana unit harus unggul
dalam penyampaian proposisi nilai kepada pelanggan dalam segmen pasar sasaran,serta
memilih kemampuan individual dan organisasi yang dibutuhkan untuk tujuan internal,
pelanggan, dan keuangan.
Strategi adalah penspesifikasian hubungan yang diinginkan manajemen di antara
empat perspektif. Di lain pihak,penerjemah strategi berarti penspesifikasian
tujuan,ukuran, target,dan inisiatif tiap pespektif.
Peranan ukuran kinerja
Ukuran kinerja diturunkan dari visi,strategi, dan tujuan perusahaan. Ukuran ini
harus seimbang antara ukuran lag dan lead, objektif dan subjectif, keuangan dan non
keuangan,serta ukuran eksternal dan internal. Ukuran lag adalah ukuran output,ukuran
hasil dari usaha dimasa lalu. Ukuran lead adalah faktor‐ faktor yang menggerakkan kinerja
masa depan. Ukuran objektif adalah ukuran yang bisa langsung dihitung dan di verifikasi.
Ukuran subjectif adalah lebih sulit dihitung dan lebih bersifat praduga. Ukuran keuangan
adalah ukuran yang dinyatakan dalam istilah moneter. Ukuran nonkeuangan adalah
menggunakan unit‐unit non moneter. Ukuran eksternal adalah berkaitan dengan
pelanggan dan pemegang saham. Ukuran internal adalah ukuran yang berkaitan dengan
proses dan kemampuan yang menciptakan nilai bagi pelanggan dan pemegang saham.
Menghubungkan ukuran kinerja dan strategi
Penyeimbangan ukuran mengharuskan ukuran untuk dihubungkan dengan secara
organisasi
Penggerak kinerja adalah ukuran yang membuat sesuatu terjadi dan merupakan
indikator bagaimana output direalisasikan, jadi penggerak cenderung bersifat khusus
untuk strategi tertentu. Ukuran output juga penting karena menyatakan apakah strategi
yang diimplementasikan akan sukses sesuai dengan konsekuensi ekonomi yang diingikan.
Strategi perbaikan kualitas sebagaimana dijelaskan oleh urutan pernyataan jika
maka ini. Tampilan ini menyatakan sejumlah hasil menarik. Pertama,perhatikan
bagaimana keempat perspektif ditampilkan .perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
ditampilkan melalui dimensi pelatihan, perspektif proses ditampilkan oleh proses
perancangan ulang dan manufaktur;perspektif pelanggan ditampilkan oleh kepuasan
pelanggan dan pangsa pasar; dan terakhir,perspektif keuangan ada karena pendapatan
dan laba. Keempat perspektif dihubungkan melalui hubungan hipotesis sebab akibat.
Kedua kelebihan strategi dapat diuji. Balikan strategis tersedia yang memungkinkan para
manajer untuk menguji kelogisan strategis.
Ilustrasi strategis yang dapat diuji adalah suatu contoh balikan double‐loop, muncul
ketika para manajer menerima informasi tentang efektifitas pelaksanaan strategi dan
validitas asumsi yang menggarisbawahi strategi. Dalam sistem akuntansi pertanggung
jawaban berdasarkan fungsi, secara khusus, hanya balikan single‐loop yang disediakan.
Empat perspektif dan ukuran kerja
Keempat perspektif mendefinisikan strategi organisasi.
1. Perspektif keuangan
Perspektif keuangan menetapkan tujuan kinerja keuangan jangka pendek dan jangka
panjang. Perspektif keuangan mengacu pada konsekuensi keuangan global dari ketiga
perspektif lainnya. Jadi, tujuan dan ukuran perspektif lain harus dihubungkan dengan
tujuan keuangan.pertumbuhan keuangan tiga tema strategis yaitu :
Pertumbuhan Pendapatan
Penurunan Biaya
Penggunaan Aset
2. Perspektif Pelanggan
Adalah sumber komponen pendapatan dari tujuan keuangan. Ada lima tujuan
perspektif pelanggan antara lain :
Peningkatan pangsa pasar
Peningkatan retensi pelanggan
Peningkatan pelanggan baru
Peningkatan kepuasan pelanggan
Peningkatan profitabilitas pelanggan
Nilai pelanggan Selain ukuran dan tujuan utama, ukuran‐ukuran juga diperlukan
untuk menggerakkan penciptaan nilai pelanggan guna menggerakkan hasil utama. Nilai
pelanggan adalah perbedaan antara realisasi dan pengorbanan. Realisasi adalah apa yang
pelanggan terima. Realisasi meliputi hal‐hal seperti fungsi produk (fitur), kualitas produk,
keandalan pengiriman, waktu responspengiriman, citra, dan reputasi. Pengorbanan
adalah apa yang diserahkan. Pengorbanan meliputi harga pokok, waktu untuk
mempelajari penggunaan produk, biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan biaya
pembangunan.
Atribut yang berhubugan dengan realisasi dan pengorbanan proposisi nilai
memberikan dasar bagi tujuan dan ukuran yang akan mengarahkan pada perbaikan hasil
utama. Tujuan pengorbanan proposisi nilai adalah menurunkan harga dan menurunkan
biaya pascapembelian merupakan ukuran penting dalam penciptaan nilai. Penurunan
biaya pascapembelian menurunkan pengorbanan pelanggan sehingga meningkatkan nilai
pelanggan. Peningkatan nilai pelanggan akan memberikan pengaruh yang baik terhadap
tujuan utama. Tujuan realisasi, akan mencakup hal‐hal seperti berikut ini yaitu:
memperbaiki fungsi produk, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan keandalan
pengiriman, dan memperbaiki ‘kesan’ produk dan reputasinya. Secara berurutan,
kemungkinan ukuran untuk tujuan realisasi meliputi tingkat kepuasan akan fitur,
persentase barang yang dikembalikan, persentase pengiriman tepat waktu, dan tingkat
pengenalan produk. Dari tujuan dan ukuran ini, keandalan pengiriman akan digunakan
untuk mengilustrasikan bagaimana ukuran dapat memengaruhi perilaku manajerial yang
mengindikasikan perlunya berhati‐hati dalam pemilihan dan penggunaan ukuran kinerja.
Keandalan pengiriman berarti, output dikirim tepat waktu. Pengiriman tept waktu
adalah ukuran keadalan operasional digunakan secara umum. Untuk mengukur
pengiriman tepat waktu, perusahaan membuat tanggal pengiriman, kemudian
menemukan kinerja pengiriman tepat waktu daengan membagi pesanan pengiriman
pengiriman tepat waktu dengan jumlah total pesanan yang dikirim. Tujuannya adalah
mencapai rasio 100 persen. Akan tetapi, ukuran yang hanya digunakan sendiri dapat
menghasilkan konsekuensi perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya, manajer pabrik yang
memberikan prioritas untuk memenuhi pesanan yang belum terlambat dari pada pesanan
yang sudah terlanjur terlambat.
Meringkas tujuan dan ukuran bagi perspektif pelanggan.
Tujuan Ukuran
Utama :
Meningkatan pangsa pasar Pangsa pasar (presentase pasar)
Meningkatkan retensi pelanggan Presentase pertumbuhan bisnis dari
pelanggan yang ada
Presentase pelanggan yang kembali.
Meningkatkan akuisisi pelanggan Jumlah pelanggan baru
Meningkatkan kepuasan pelanggan Tingkat dan survei pelanggan
Meningkatkan profitabilitas pelanggan Profitabilitas pelanggan
Nilai kinerja:
Menurunkan harga Harga
Menurunkan biaya pascapembelian Biaya pembelian
Memperbaiki fungsi produk Tingkat dan survei pelanggan
Memperbaiki kualitas produk Presentase barang yang dikembalikan
Meningkatkan keandalan pengiriman Presentase pengiriman tepat waktu
Jadwal yang tidak terpenuhi
Memperbaiki citra dan reputasi produk Tingkat dari survei pelanggan
Tampilan diatas Ringkasan Tujuan dan Ukuran : Perspektif pelanggan
Perspektif Proses
Proses adalah sarana menciptakan nilai pelanggan dan pemegang saham. Jadi,
perspektif proses mencakup identifikasi proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pelanggan dan keuangan. Untuk memberikan kerangka kerja yang diperlukan perspektif
ini, rantai nilai proses didefinisikan. Rantai nilai proses terdiri atas tiga proses: proses
inovasi, proses operasional, dan proses pascapenjualan.
Proses inovasi mengantisipasi kebutuhan yang timbul dan kebutuhan yang potensial
dari pelanggan, serta menciptakan produk dan jasa baru untuk memuaskan kebutuhan
itu. proses ini mewakili apa yang disebut gelombang panjang dari penciptaan nilai. Proses
operasional menghasilkan serta mengirimkan produk dan jasa yang telah ada kepada
pelanggan. Proses ini dimulai dengan pesanan pelanggan dan berakhir dengan pengiriman
produk atau jasa. Proses ini merupakan gelombang pendek dari penciptaan nilai. Proses
jasa pascapenjualan memebrikan pelayanan yang cepat tanggap dan penting bagi
pelanggan setelah produk atau jasa telah dikirim.
Proses Inovasi: Tujuan dan Ukuran Tujuan proses inovasi meliputi: peningkatan
jumlah produk baru, peningkatan persentase pendapatan dari produk yang dimiliki, dan
penurunan waktu untuk pengembangan produk baru. Ukuran yang berhubungan adalah
produk baru aktual yang dikembangkan versus produk yang direncanakan, persentase
pendapatan total dari produk baru, persentase pendapatan dari produk yang dimiliki, dan
waktu siklus pengembangan (waktu untuk pasar).
Proses operasional: Tujuan dan ukuran Ada tiga tujuan proses operasional yang
hampir selalu disebutkan dan ditekankan, yaitu : meningkatkan kualitas proses,
meningkatkan efisiensi proses, dan menurunkan waktu proses. Perbaikan kualitas,
efisiensi, dan waktu proses adalah dasar dari lean manufacturing. Oleh sebab itu, proses
adalah sumber nilai untuk pelanggan sehingga memastikan ketiga dimensi ini berjalan
dengan baik merupakan hal yang sangat penting untuk menjadi kompetitif.
Kualitas. Contoh ukuran kualitas proses adalah biaya kualitas, hasil output (output
bagus/input bagus), dan persentase unit yang cacat (output bagus/output total).
Perhitungan biaya kualitas dan pengendaliannya dibahas pada bab sebelumnya. Akan
tetapi, ada satu metric kualitas tambahan yang perlu disebutkan: First time through. First
time through (FIT) adalah metric kualitas umum yang digunakan untuk mengukur kualitas
dalam sel manufaktur dan arus nilai dan dihitung dengan cara berikut.
FIT bisa dihitung untuk setiap tempat kerja di dalam sel dan seluruh FITsel adalah
hasil kali dari semua FIT tempat kerja.
Sel FIT = FIT1 x FIT2 x FIT3
Jadi, jika FIT =0,90 untuk setiap tempat kerja, maka FIT Sel = 0,90 x 0,90 x 0,90 =
0,729.
Efisiensi. Untuk efisiensi proses utamanya memperhatikan biaya proses dan
produktivitas proses. Pengukuran dan penelusuran biaya proses difasilitasi oleh
penghitungan biaya berdasarkan aktivitas dan analisis nilai proses. Dalam lingkungan lean
manufacturing, biaya rata‐rata dan penjualan per orang adalah contoh ukuran efisiensi.
Waktu. Ukuran umum waktu proses adalah waktu siklus, velositas, efektivitas siklus
manfaktur (manufacturing cycle effectiveness‐MCE), takt time, dan durasi hari dalam
hitungan jam.
FIT = (Total unit yang diproses - Ditolak dan dikerjakan ulang)
Total unit yang diproses
Waktu Siklus dan Velositas. Waktu untuk merespon suatu pesanan pelanggan
disebut responsiveness. Waktu siklus dan velositas adalah dua ukuran operasional untuk
responsiveness. Waktu siklus adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
unit outpit sejak bahan diterima (titik permulaan siklus) hingga barang dikirim
kepersiadaan barang jadi (titik akhir siklus). Definisi lain dari waktu siklus adalah waktu
dock‐to‐dock. Waktu dock‐to‐dock adalah jumlah hari anatara waktu bahan baku diterima
pada dock penerimaan dan waktu barang jadi dikirim dari dock pengiriman. Pada
perusahaan lean, tidak ada persediaan barang jadi karena barang langsung dikirim setelah
selesai diproduksi. Jadi, waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
suatu produk (waktu/unit yang diproduksi). Velositas adalah jumlah unit output yang
dapat diproduksi dalam suatu periode waktu tertentu (unit yang diproduksi/waktu).
Insentif dapat digunakan untuk mendorong manajer operasionalguna menurunkan
waktu siklus manufaktur atau meningkat velositas sehingga memperbaiki kinerja
pengiriman. Suatu cara alami untuk memenuhi tujuan ini adalah meningkatkan biaya
produk pada waktu siklus dan memberi penghargaan bagi manajer operasional atas
penurunan biaya produk. Sebagai contoh, dalam perusahaan JIT, biaya konversi sel dapat
dibebankan pada produk berdasarkan waktu yang dipakai suatu produk untuk berpindah
antarsel. Dengan menggunakan waktu produksi teoretis yang tersedia untuk suatu
periode (dalam menit), biaya standar bernilai tambah per menit dapat dihitung.
Untuk memperoleh biaya konversi per unit, biaya standar per menit ini dikalikan
dengan waktu siklus aktual yang digunakan untuk memproduksi unit selama periode
tersebut. Dengan membandingkan biaya per unit yang memungkinkan dengan
menggunakan waktu siklus teoretis atau optimal, seorang manajer dapat menilai potensi
untuk perbaikan. Ingat bahwa makin banyak waktu yang dipakai oleh produk untuk
berpindah antarsel, makin banyak waktu yang dipakai oleh insentif untuk menurunkan
biaya produk, pendekatan untuk menghitung biaya produk ini mendorong manajer
Biaya Standar per menit = Biaya Konversi sel
Menit yang tersedia
operasional dan pekerja sel untuk menemukan cara menurunkan waktu siklus atau
meningkatkan velositas.
Contoh berikut mengilustrasikan konsep ini. Misalkan, suatu perusahaan memiliki
data berikut untuk salah satu dari sel‐sel manufakturnya.
Velositas teoretis : 12 unit per jam
Menit produktif yang tersedia (per tahun) : 400.000
Biaya konversi tahunan : $1.600.000
Velositas aktual : 10 unit per jam
Biaya konversi aktual per unit
Standar biaya per menit = $1.600.000 / 400.000
= $4 per menit
Waktu siklus aktual = 60 menit / 10 unit
= 6 menit per unit
Biaya konversi aktual = $4 x 6
= $24 per unit
Biaya konversi teoretis per unit
Waktu siklus teoretis = 60 menit / 12 unit
= 5 menit per unit
Biaya konversi teoretis = $4 x 5
= $20 per unit
Tampilan 16‐16 Perhitungan Biaya Konversi
Biaya konversi aktual dan teoretis per unit diperlihatkan pada Tampilan 16‐16. Dari
Tampilan 16‐16, biaya konversi per unit dapat diturunkan dari $24 menjadi $20 dengan
menurunkan waktu siklus dari enam menit per unit ke lima menit per unit (atau meningkatkan
velositas dari 10 unit per jam ke 12 unit per jam). Pada waktu yang sama, tujuan memperbaiki
kinerja pengiriman tercapai.
Efisiensi Siklus Manufaktur (Manufacturing Cycle Efficiency – MCE)
Ukuran operasional berdasarkan waktu yang lain menghitung efisiensi siklus
manufaktur (MCE) sebagai berikut.
Waktu pemrosesan adalah waktu yang dipakai untuk mengubah material untuk
menjadi barang jadi. Aktivitas lain dan waktunya dilihat sebagai pemborosan, dan
tujuannya adalah menurunkan waktunya menjadi nol. Jika hal ini dipenuhi, nilai MCE
menjadi 1,0. Ketika MCE lebih baik (berpindah 1,0), waktu siklus menurun. Lebih lanjut
lagi, penurunan biaya juga harus ada karena satu‐satunya cara memperbaiki MCE adalah
menurunkan pemborosan.
Untuk mengilustrasikan MCE, kita akan menggunakan data dari Tampilan 16‐16.
Waktu siklus aktual adalah 6,0 menit dan waktu siklus teoretis adallah 5,0 menit. Jadi,
waktu yang diboroskan adalah 1,0 menit (6,0 – 5,0) dan MCE dihitung sebagai berikut.
MCE = 5,0 / 6,0
= 0,83
Hal ini sebenarnya adalah proses yang cukup efisien sebagaimana diukur oleh MCE.
Perusahaan manufaktur banyak yang memiliki MCE kurang dari 0,05.
Laporan Takt Time dan Hari Berdasar Jam Takt time adalah istilah jepang dan
sesungguhnya hanya berarti tingkat permintaan pelanggan atas produk. Contohnya,
permintaan pelanggan mungkin mengharuskan agar suatu produk diproduksi setiap 10
menit. Jadi, waktu siklus yang dibutuhkan adalah lima menit jika perusahaan melakukan
produksi berdasarkan permintaan dan ingin meminimalkan buangan. Laporan hari
berdasrkan jam memberi infomasi kuantitas per jam takt dalam satu kolom, kuantitas
produksi per jam sesungguhnya dalam kolom kedua, dan jumlah kumulatif sesungguhnya
yang diproduksi untuk hari terkait. Salah satu tujuan laporan tersebut adalah menjaga
agar para pekerja berfokus pada kegiatan memproduksi produk yang dibutuhkan
pelanggan ketika pelanggan menginginkannya.
MCE = Waktu Pemrosesan / (Waktu Pemrosesan + Waktu Pindah
+ Waktu inspeksi + Waktu Tunggu)
Proses Pelayanan Pascapenjualan: Tujuan dan Ukuran Peningkatan kualitas,
peningkatan efisiensi, dan penurunan waktu pemrosesan juga merupakan tujuan yang
dibutuhkan pada proses pelayanan pascapenjualan. Sebagai contoh, kualitas pelayan
dapat diukur dengan pertama langsung berhasil. Pertama langsung berhasil didefinisikan
sebagai persentase permintaan pelanggan yang dipenuhi hanya dengan satu kunjungan
pelayanan. Efisiensi dapat diukur berdasarkan tren biaya dan ukuran produktivitas. Waktu
pemrosesan dapat diukur dengan waktu siklus, di mana titik awal siklus didefinisikan
sebagai penerimaan permintaan pelanggan dan titik akhir adalah ketika masalah
pelanggan diselesaikan. Tujuan dan ukuran perspektif proses diringkas pada table dibwah
ini.
Tujuan Ukuran
Inovasi :
Meningkatkan jumlah produk baru
Meningkatkan produk yang dimiliki
Jumlah produk baru versus yang
direncanakan
Menurunkan waktu pengembangan
produk baru
Persentase pendapatan dari produk yang
dimiliki
Waktu pemasaran (dari awal hingga akhir)
Operasional :
Meningkatkan kualitas proses Biaya kualitas
Hasil output
Persentase unit cacat
Meningkatkan efisiensi proses Tren biaya unit
Output / input
Menurunkan waktu pemrosesan Waktu siklus dan velositas
MCE
Pelayanan pascapenjualan :
Meningkatkan kualitas pelayanan Pertama langsung berhasil
Meningkatkan efisiensi pelayanan Tren biaya
Output / input
Menurunkan waktu pelayanan Waktu siklus
Perpekrif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perpektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sumber kemampuan yang
memungkinkan penyelesaian atau pencapain tujuan tiga perspektif lainnya. Perspektif ini
memiliki tiga tujuan utama : peningkatan kemampuan pegawai, peningkatan motivasi,
pemberdayaan, dan pelibatan pegawai, serta peningkatan kemampuan system informasi.
Kemampuan Karyawan Tiga pengukuran hasil utama bagi kemampuan karyawan
adalah tingkat kepuasan karyawan, persentase pergantian karyawan, dan produktifitas
karyawan. Contoh ukuran yang mudah atau penggerak kinerja untuk kemampuan
karyawan adalah jam pelatihan dan rasio penguasaan pekerjaan strategis. Ketika proses
baru dibuat, keahlian baru sering diperlukan. Pelatihan dan perekrutan adalah sumber
keahlian baru. Selain itu, persentase karyawan yang dibutuhkan di area‐area kunci
tertentu dengan keahlian yang diminta menandakan kemampuan organisasi untuk
memenuhi tujuan tiga perspektif lainnya.
Motivasi, Pemberdayaan, dan Pelibatan Karyawan Karyawan seharusnya tidak
hanya memiliki keterampilan yang diperlukan, tetapi juga memiliki kebebasan, motivasi,
dan inisiatif, untuk menggunakan keahlian tersebut secara efektif. Jumlah saran per
karyawan dan jumlah saran yang dilaksanakan per karyawan adalah kemungkinan ukuran
motivasi dan pemberdayaan. Saran per karyawan memberikan ukuran tingkat
keterlibatan karyawan, sedangkan saran per karyawan yang diimplementasikan
menandakan kualitas partisipasi karyawan. Ukuran kedua juga menandakan apakah saran
para karyawan dianggap serius atau tidak.
Kemampuan System Informasi peningkatan kemampuan sistem informasi berarti
memberikan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu pada karyawan sehingga
mereka dapat memperbaiki proses dan melaksanakan proses baru secara efektif. Ukuran
seharusnya memperhatikan ketersediaan informasi strategis. Sebagai contoh,
kemungkinan ukuran meliputi persentase proses dengan kemampuan memberi balikan
secara instan dan persentase karyawan menghadapi pelanggan dengan akses online ke
informasi pelanggan dan produk. Table dibawah ini meringkas tujuan dan ukuran
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Tujuan Ukuran
Peningkatan kemampuan karyawan Tingkat kepuasan karyawan
Persentase pergantian karyawan
Produktifitas karyawan (pendapatan per
karyawan)
Jumlah jam pelatihan
Rasio strategis cakupan pekerjaan
Peningkatan motivasi dan pelibatan Saran per karyawan
Saran per karyawan yang dilaksanakan
Peningkatan kemampuan system
informasi
Persentase proses dengan kemampuan
merespons balik dalam waktu nyata
Persentase karyawan menghadapi
pelanggan dengan akses online ke
informasi pelanggan dan produk.
KESIMPULAN
Balanced Scorecard adalah sistem manajemen strategi yang menerjemahkan visi dan strategi
organisasi ke dalam tujuan ukuran operasional. Tujuan dan ukuran dikembangkan dalam
empat perspektif : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses, dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan dan ukuran keempat perspektif
dihubungkan dengan urutan hipotesis hubungan sebab‐akibat. Hal ini menghasilkan strategi
yang dapat diuji dan memberikan balikan yang strategi bagi para manajer. Balanced Scorecard
cocok dengan akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas karena berfokus pada
proses dan membutuhkan penggunaan informasi berdasarkan aktivitas untuk
mengimplementasikan tujuan dan ukurannya.
Nama : Atika Isnatul Latifah
NIM : 1714190018
Mata Kuliah : Seminar Akuntansi Manajemen
1. MCE, Lean Measures, dan Balanced Scorecard
Numark, Inc. Memproduksi sebuah produk yang memiliki berbagai aktivitas dan data
berikut.
Jam
Pemrosesan (dua departemen) 42,0
Pemeriksaan 2,8
Pengerjaan ulang 7,0
Perpindahan (tiga perpindahan) 11,2
Waktu tunggu (untuk proses kedua) 33,6
Penyimpanan (sebelum pengiriman ke pelanggan) 43,4
Diminta
1. Hitunglah MCE untuk produk ini!
2. Sebuah studi yang dilaksanakan menunjukkan adanya akar penyebab
ketidakefisienan: buruknya kualitas komponen dari pemasok, kurangnya pekerja yang
ahli, dan tata letak pabrik. Manajemen Numark segera mengaplikasikan kegiatan lean
manufacturing untuk menangani berbagai masalah tersebut. Pertama‐tama, mereka
membuat produksi seluler dengan mengubah tata letak pabrik. Hasilnya adalah
penurunan dramatis waktu perpindahan dan waktu tunggu. Kemudian, mereka mulai
melaksanakan program pelatihan intensif untuk memperbaiki keahlian para
pekerjaannya agar cacat produksi berkurang. Mereka juga melaksanakan program
seleksi pemasok, memiliki dan bekerja bekerja dengan para pemasok tertentu
sehingga komponen yang dikirim berkualitas lebih tinggi. Pelatihan dan pemilihan
pemasok menghasilkan penurunan unit yang cacat. Tulislah sebuah strategi
penurunan biaya dalam bentuk pernyataan if‐then yang akan mengurangi MCE dan
menurunkan biaya! Terakhir, Buatlah peta strategi yang menggambarkan alur sebab
akibat! Dalam pembuatan peta tersebut, gunakanlah 3 perspektif berikut:
pembelajaran dan pertumbuhan, proses, serta keuangan.
3. Apakah MCE merupakan ukuran kesenjangan (lag) atau keunggulan (lead)?
Dalam kondisi dan saat MCE berfungsi si sebagai ukuran kesenjangan, ukuran
Keunggulan apa yang akan mempengaruhinya?
Solusi
1. MCE = 42/(42 +2,8+7+11,2+33,6+43,4)
= 0,30
2. Strategi sebagai rangkaian pernyataan If Then
Jika (If) para pekerja dilatih dan hanya pemasok yang lebih baik yan dipilih, maka
(Then) kecacatan akan berkurang.
Jika kecacatan berkurang, maka pengerjaan ulang dan waktu pemeriksaan akan
berkurang.
Jika tata letak pabrik diperbaiki, maka waktu tunggu dan perpindahan akan berkurang.
Jika pengerjaan ulang, waktu pemeriksaan, waktu perpindahan, dan waktu tunggu
berkurang, maka penyimpanan akan berkurang dan MCE Akan meningkat.
Jika penyimpanan berkurang, maka MCE akan meningkat.
Jika MCE meningkat, maka biaya akan berkurang.
3. Fungsi MCE adalah ukuran kesenjangan dan keunggulan. Untuk meningkatkan MCE,
seperti yang ditunjukkan pada soal nomor 2, Proses terkait harus diperbaiki. Berbagai
penggerak kinerja atau ukuran keunggulan meliputi jumlah jam pelatihan kualitas (
pelatihan ini Seharusnya mengurangi waktu pemeriksaan dan pengerjaan ulang).
Saran dari tiap karyawan (saran ini dapat mengungkapkan berbagai cara mengurangi
waktu tunggu) dan kemampuan balikan secara real‐time (cara ini akan mengurangi
waktu tunggu dan penyimpanan). Ketika MCE meningkat, MCE akan menjadi unggul
atau menggerakkan pengurangan biaya.
2. Manajemen Biaya Siklus Hidup dan Perhitungan Biaya Target
Silverado Parts, Inc. Memproduksi berbagai produk elektronik yang siklus hidupnya
singkat (yaitu kurang dari 2 tahun). Pengembangan haruslah cepat, dan profitabilitas
produk sangat terkait dengan kemampuan menemukan berbagai desain yang membuat
biaya produk serta biaya logistik rendah. Baru‐baru ini, pihak Manajemen Perusahaan
juga memutuskan biaya pasca pembelian adalah biaya yang penting dalam keputusan
desain. Bulan lalu, sebuah proposal mengenai produk baru dipresentasikan di depan pihak
manajemen. Pangsa pasar totalnya diproyeksikan sebesar 200.000 unit ( untuk periode 2
tahun). Harga jual yang diusulkan adalah $130 per unit. Dengan harga ini, pangsa pasar
diharapkan sebesar 25%. Biaya produksi dan logistik diperkirakan mencapai $120 per unit.
Biaya pengembangan sebesar $100.000. Pemilik Silverado menginginkan pengembalian
per unit sebesar $15.
Hitunglah
1. Hitunglah biaya target yang berhubungan dengan pangsa pasar awal produk sebesar
25% dan dasar apakah desain awal tersebut memenuhi target ini?
2. Kini, hitunglah laba siklus hidup total yang akan didapat dari desain (awal) ini(
termasuk biaya produksinya)!
Solusi
1. Biaya target = Harga target – Laba target
= $130 ‐ $15 per unit
= $115 per unit
Biayanya diperkirakan sebesar $122 [$120 + ($100.000 : 50.000 unit)] sehingga
targetnya tidak terpenuhi.
2. Laba siklus hidup total diperkirakan sebesar ($130 ‐ $122) x 50.000 = $400.000.