Upload
independent
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Dunia telah berkali-kali diguncang wabah yang merenggut
jutaan nyawa manusia. Namun kecemasan, ketakutan dan dampak
sosial, politis, ekonomi dari wabah-wabah tersebut tidak
seperti yang ditmbulkan oleh wabah AIDS. AIDS datang, bumi
bergoyang. Dunia bersau untuk mencari penangkalnya. Gema
informasinya mendera segala penjuru dunia. Semua strata
dalam masyarakat membeicarakannya, AIDS seolah-olah selalu
ada disekaliling kita. Di antara keluarga. Darah tubuh orang
yang paling kita sayangi. Sungguh dasyat pesona AIDS,
sehingga manusia lupa bahwa masih ada penyakit lain yang
juga sangat berbahaya bagi kehidupan manusia.
Dalam buku kecil ini akan diuraikan berbagai hal
tentang AIDS, sebagai informasi tambahan bagi para pembaca
mengenai apa dan bagaimana AIDS itu. Tentu saja apa yang
diuraikan dalam buku ini, masih sangat kecil dibandingkan
informasi secara menyeluruh tentang AIDS. Namun setidak
tidaknya dapat memberikan gambaran tentang perkembangan
wabah AIDS, dampak sosial, politis, ekonomi, di Amerika
Serikat dan di Indonesia.
Apa yang diuraikan dalam buku ini, mungkin
ditinjau dari segi medis tak ada apa-apanya. Hal ini sengaja
penyusun buat demikian. Pembahasan tentang AIDS tidak
ditekn-kan pada detail-detail medis. Misalnya macam virus
itu sendiri, susunan anatominya, atau kerja dari virus itu
dalam maluluhkan kekebalan manusia, dalam buku ini tidak
dibicarakn secara panjang lebar.
Penyusun lebih menekankan infrmasi yang nantinya dapat para
pembaca yang budiman untuk menentukan sikap menghadapi para
penderita AIDS. Dengan membaca buku ini, kita tak perlu
takut bersentuhan bisa dengan seorang penderita AIDS. Atau
kita tak perlu mengucilkn seseorang kerabat kita yang-
misalnya – terkena AIDS.Jga mengetahui siapa-siapa yang
resikonya tinggi untuk terkena AIDS, dan bagai mana cara
pencegahan dari penyebaran wabah AIDS.
Tiada gading yang tak retak. Tiada yang
sempurna di dunia. Hanya DIA YANG MAHA SEMPURNA. Buku kecil
ini tak luput dari keselahan-kesalahan baik yang tidak
sengaja ataupun akibat kemampuan penyusun yang terbatas.
Dengan tangan terbuka penyusun bersedia menerima keritik dan
saran yang sifatnya mambangun, untuk perbaikan buku ini pada
penerbitan selanjutnya.
Semoga buku ini bermanfaat bagi sumber
informasi tentang AID, serta menambah khazanah literature
dunia medis pada hkususnya dunia ilmu pengetahuan pada
umumnya.
Gresik, 21 Desember 2007
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
Apa yang perlu anda ketahui tentang
AIDS ?..............................................1
A. Pengertian
AIDS...........................................
.........................................
B. Karakteristik…………………………………………………………...1
C. Infeksi HIV……………………………………………………………2
D. Pengobatan…………………………………………………………….2
E. Jalur penularan………………………………………………………...3
F. Masa inkubasi…………………………………………………………3
G. HIV mudah hancur…………………………………………………….3
H. Pernyataan US Public Health
Service…………………………………3
I. Penanggulangan Virus
Hiv/Aids.......................................
...................
BAB II POLA PENYAKIT YANG TELAH DAAT
DIIDENTIFIKASI…………4
Resiko tak tentu……………………………………………………………4
BAB III APA YANG DAPAT ANDA LAKUKAN TERHADAP AIDS………….5
A. Tes antibody HIV………………………………………………….5
1.Fakta tentang ujicoba antibody
HIV………………………..5
2.Hasil positif berarti terdapat antibody
HIV………………5
3.Untuk ketepatan dibutuhkan dua
tes………………………..5
4.Kelambatan 4 s/d 6 bulan sebelum antibody
termonitor……….6
B. Gejala-gejala dari infeksi HIV………………………….6
C. Faktor-faktor psikologis……………………………………...6
BAB IV STRATEGI BARU MELAWAN AIDS…………………………………..8
Daftar obat-obat yang dianggap paling sesuai untuk
penderita AIDS…….8
BAB V PENUTUP……………………………………………………………….10
Kesimpulan………………………………………………………………10
Saran …………………………………………………………………….10
BAB IPENDAHULUAN
Ketika seorang turis Belanda homoseksual yang bernama
Edward Hop meninggal di RSUP Denpasar pada tanggal 15 April
1987 karena mengidap AIDS, muncul pertanyaan di benak
masyarakat “apakah wabah AIDS telah melanda Indonesia ?”
“apakah lelaki Belanda itu telah menyebarkan virus AIDS di
Indonesia ?”.
Dari berbagai penelitian, kemudian, dapat diketahui
bahwa terdapat tiga orang yang positif mengidap AIDS, 2 di
Jakarta, dan 1 di Bali – yang membuktikan bahwa negeri ini
tidak terbebas dari wabah AIDS yang melanda dunia.
Di Amerika serikat, 70% penderita AIDS adalah golongan
homoseksual atau biseksual. Di Australia prosentase ini
kurang lebih 85%. Namun di Afrika, kebanyakan penderita
adalah golongan heteroseksual aktif.
Menurut organisasi kesehatan sedunia (WHO) penyakit
AIDS telah melanda tidak kurang dari 100 bangsa dimuka bumi.
Saat ini, diperkirakan 50 juta orang telah mengidap AIDS.
Makalah ini menguraikan secara ringkas berbagai
informasi dan fakta-fakta mengenai AIDS dan penularannya,
serta penanggulangan dan berbagai perkembangan penelitian
untuk mengatasi penyakit ini.
A. PENGERTIAN AIDSPada tahun 1981, ketika Federal Center for Disease
Control (FCDC) memantau AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome), jumlah kasus yang diketahui masih sedikit. Sejak
16 Maret 1987, sebanyak 32.825 kasus tentang AIDS telah
dilaporkan.
Tahun 2004 yang lalu, jumlah kasus AIDS di Indonesia
mencapai 16 kasus. 9 kasus diderita oleh homoseksual, 1
kasus heteroseksual, dan 2 kasus melalui tranfusi darah. Di
Surabaya, 2 orang WTS sudah terjangkit HIV dan penularannya
dapat bertambah melalui lokalisasi tempat-tempat pelacuran.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune DeficiencySyndrome, yang merupakan dampak/efek dari perkembangbiakkan
virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang melemahkan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah/menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus HIV.
Ketika kita terkena virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan.
Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusiadari virus HIV penyebab penyakit AIDS.
B. KARAKTERISTIK
AIDS adalah suatu penyakit yang menghancurkan kemampuan
seseorang untuk melawan penyakit juga menyerang sel darah
merah (Limposit T4) serta menyebabkan suatu gejala (Symptom)
yang kompleks dan keadaan dimana terdapat indikasi adanya
kegagalan fungsi yang serius dari system kekebalan (system
Immune).
AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit syndrome akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia. Atau suatu kumpulan gejala penyakityang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang merusak sel-sel kekebalan tubuhmanusia.
Dalam proses perkembangan virus HIV dari infeksi menjadi penyakit AIDS ada 4 fase, yaitu :
Fase 1 : Fase ini dimulai tepat setelah infeksi, dan berlangsung selama beberapa minggu. Fase 1 ditandai dengan tidak enak badan seperti flu, meski pada 20% penderita mengalami flu yang parah, namun tes HIV yang dilakukan pada fase ini mungkin menunjukkan bahwa penderita tidak terinfeksi HIV.
Fase 2 : Fase ini adalah tahap terpanjang diantara faselainnya, bahkan dapat berlangsung hingga 10 tahun. Pada faseini gejala pada penderita hampir tidak terlihat, padahal sebenarnnya pada fase inilah virus sedang berkembang. Secaraperlahan HIV menghancurkan sel-sel CD-4 yang berjumlah banyak untuk melawan penyakit, dengan sedikitnya sel-sel CD-4 yang penderita miliki, sistem kekebalan tubuh penderita akan terus menurun, walaupun tubuh akan mengganti sel CD-4 yang rusak sebanyak mungkin, namun tetap saja sel CD-4 akan kalah dengan perkembangan virus HIV yang berkembang sangat cepat.
Fase 3 : Fase ini dimulai ketika sel CD-4 dalam tubuh sudah dikuasai virus HIV. Ketika sistem kekebalan tubuh sudah gagal, penyakit-penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh penderita, dan ironisnya penyakit ini mengendalikan tubuh penderita dan berbagai gejala penyakitpun berkembang. Pada awalnya terjadi gejala-gejala ringan seperti: lelah, diare, inveksi jamur, demam, berkeringat pada malam hari , berat badan terus menurun, pembengkakkan elenjar limpa, sariawan terus menerus. Tetapi seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, gejala-gejala ini akan semakin parah.
Fase 4 : Pada fase ini, ketika gejala-gejala penyakit seperti Tuberculosis (Kanker) menjadi semakin parah, selanjutnya penderita didiagnosis menderita AIDS. Pada fase ini obat-obatan anti virus hanya bisa memperlambat perkembangan virus HIV saja.
C. INFEKSI HIV
AIDS disebabkan oleh suatu virus yang dikenal dengan
beberapa nama antara lain HTLV-III (Human T-cell
Lymphatropic Virus type III), LAV, ARV, dan HIV (Human
Immuno deficiency Virus) yang menginfeksi suatu kelompok
khusus dari sel-sel darah putih “helper T-cells” atau sel T
pembantu. HIV juga merusak berbagai jenis sel-sel lain yang
diinfeksinya.
HIV diduga berasal dari Afrika dan ditularkan oleh monyet
hijau Afrika yang mempunyai struktur dekat dengan manusia.
70% dari 200 monyet di Afrika terinfeksi virus HIV, tapi
anehnya meskipun monyet-monyet tersebut terinveksi virus
HIV, penyakit AIDS tidak diderita oleh monyet tersebut.
BAI (Badan AIDS Indonesia) mengatakan bahwa saat terjadi
infeksi, jumlah sel CD-4 (Limposit) akan berkurang 1/2 nya.
Virus berkembang biak pada inangnya dan sel yang berkembang
biak tersebut mengandung bahan genetik virus. Dengan
demikian, infeksi HIV bersifat Irreversible (tidak dapat
kembali dan berlangsung seumur hidup).
D. PENGOBATAN
Sampai saat ini, belum ada penyembuhan / pengobatan
yang sempurna untuk AIDS. Untuk mengembangkan cara
penyembuhan AIDS, memang memerlukan waktu yang cukup
panjang. Tetapi baru-baru ini suatu obat anti virus yang
dikenal sebagai azidothymedine (AZT) telah menunjukkan
khasiat berupa dapat memperbaiki kesehatan penderita dan
memperpanjang usia penderita AIDS tersebut, akan tetapi
masih belum jelas apakah bisa menyembuhkan AIDS tersebut.
Obat lain untuk mengatasi infeksi HIV sekarang sedang diuji
di USA dan Eropa. Obat ini mengandung AL-721,
dideoxycytidine (DDC), phosphoroformate (Foscarnet), HPA-23,
interferon alpha, Isoprinosine, naltrexone, dan ribavirin.
Untuk menyembuhkan AIDS diperlukan tidak hanya untuk
menghentikan pertumbuhan virus, tapi juga membangun kembali
system kekebalan, dan melawan semua kelemahan tubuh sebagai
akibat dari AIDS. Adanya kemajuan ilmu kedokteran dan cara
pengobatan yang lebih sempurna semakin memperbesar harapan
hidup bagi penderita AIDS.
E. JALUR PENULARAN
HIV diketahui dapat ditularkan melalui :
1. Kontak dengan kotoran seksual yang infektif dengan
membran mucosa
2. Suntikan darah yang terinfeksi atau produk darah
(tranfusi darah)
3. Penularan perinatal (sebelum lahir) dari ibu yang
terinfeksi kepada janin selama dalam kandungan
4. Oral sex
5. Hubungan sex yang menimbulkan luka / peradangan.
6. Alat-alat medis
F. MASA INKUBASI
Masa inkubasi penyakit AIDS berkisar antara 1 – 9 tahun
atau lebih. Masa inkubasi lebih singkat terjadi pada bayi-
bayi yang lahir dari ibu yang terjangkit AIDS yaitu antara
15 – 20 bulan. Bayi-bayi tersebut mulai menunjukkan gejala-
gajalanya pada saat umur 1 tahun.
G. HIV MUDAH HANCUR
HIV lebih mudah dihancurkan dibandingkan dengan virus
penyebab flu. Virus ini dapat dibunuh dengan panas, sabun
biasa, air, cairan pembersih kuman, dan chlorine yang
digunakan di kolam renang. HIV tak ditularkan melalui kontak
(sentuhan) dengan obyek bernyawa.
H. PERNYATAAN US PUBLIC HEALTH SERVICE
Public health service (pelayanan kesehatan masyarakat)
di Amerika Serikat menyatakan sebagai berikut :
“ AIDS adalah berkaitan dengan darah, penyakit yang
ditularkan secara seksual dan tidak menyebar melalui
sentuhan…tidak diketemukan resiko penularan terhadap rekan
kerja clien (rekanan), atau konsumen yang berada di sekitar
pekerja yang terinfeksi HIV… di kantor, sekolah, di pabrik-
pabrik, atau perusahaan kontruksi… pekerja yang diketahui
terinfeksi oleh HIV tidak perlu diberhentikan kerja. Juga
tak perlu dibatasi atau dilarang menggunakan telepon,
peralatan kantor, toilet, fasilitas untuk makan, atau air
mancur. ”
I. PENANGGULANGAN VIRUS HIV/AIDSHindari hubungan seksual diluar nikah, dan usahakan
hanya berhubungan dengan satu pasangan seksual saja, gunakankondom untuk mengurangi resiko penularan HIV saat berhubungan badan, ibu yang terinfeksi HIV saat hamil sebaiknya melakukan terapi atau vaksinasi agar kemungkinan kecil bayi yang dikandungnya tidak terinfeksi HIV juga, bagipenderita HIV sebaiknya tidak melakukan donor darah, penggunaan jarum suntik seperti akupuntur, tato, tindik harus dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS, yaitu: memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang HIV/AIDS, melalui penyebaran brosur, poster-poster yang berhubungan dengan HIV/AIDS, melakukan seminar-seminar terbuka atau melalui iklan diberbagai media massa baik itu media cetak maupun media elektronik. Penyaluran-penyaluran ini harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan kepada semua lapisan masyarakat, agar masyarakat dapat mengetahui bahaya HIV/AIDS, sehingga berusaha menghindari diri dari sesuatu yang dapat menyebabkan HIV/AIDS.
Bagi seseorang yang menderita AIDS sebaiknya selalu memeriksakan darahnya sekitar 3-6 bulan sekali demi keselamatan pasangan seksualnya, selalu mendekatkan diri pada Tuhan, dan bagi masyarakat harusnya memberi dukungan pada penderita AIDS agar penderita AIDS ini lebih semangat menjalani sisa hidupnya.
Dengan adanya usaha-usaha di atas, niscaya masalah AIDSdapat diatasi, dan paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
BAB IIPOLA PENYAKIT YANG TELAH DAPAT DIIDENTIFIKASI
Pada tahun 1979, terdapat 11 kasus AIDS di USA sejak 16
Maret 1987, sejumlah 32.825 kasus telah dilaporkan. Jumlah
kasus yang dilaporkan meningkat dua kali semula setiap
tahun, tapi laju peningkatannya baru-baru ini agak menurun.
Federal Center for Disease Control (FCDC) melaporkan
informasi menyangkut bagaimana AIDS ditularkan sebagai
berikut :
No CARA PENULARAN JUMLAH %1
2
3
4
5
Hubungan seksual
Jarum suntik untuk obat lewat intravena
Tranfusi dengan darah yang terkontaminasi
atau darah buatan dalam pengobatan kasus
tertentu
Penularan sebelum kelahiran (bayi dalam
janin)
Model penularan yang belum diketahui dengan
pasti
69
24
3
1
3
RESIKO TAK TENTU
Kurang lebih tiga persen dari semua kasus AIDS termasuk
dalam kategori penularan dimana diberi label dengan “tak
tertentu”. Kategori ini mencakup :
1. Penderita yang mana informasi risiko tidak lengkap sebab
mereka meninggal, gagal diwawancarai, atau tak dapat
dilokasikan.
2. Penderita yang sedang diwawancarai
3. Penderita yang tak punya resiko yang lekas selain
hubungan seksual antara pria dan wanita yang dapat
diidentifikasi.
BAB IIIAPA YANG DAPAT ANDA LAKUKAN
TERHADAP AIDS
Yang paling penting hal yang dapat anda lakukan untuk
melindungi diri anda sendiri dan yang lain adalah
mencegahpenularan HIV. Anda dapat belajar untuk membedakan
situasi-situasi dimana penularan HIV mungkin terjadi, dari
situasi yang mempunyai resiko kecil atau tanpa resiko
penularan. Yang jelas, untuk aktivitas sehari-hari yang tak
ada hubungannya dengan hubungan seksual, anda tak perlu
melakukan pembatasan tertentu. Dalam hubungan seksual, serta
penggunaan obat-obat intravena, perlu diperhatikan hal-hal
yang berkaitan dengan proses penularan / penyebaran HIV.
Tindakan-tindakan ini sering disebut sebagai “ pengurangan
resiko ”
A. TES ANTIBODI HIV
1. Fakta Tentang Uji Antibodi Hiv
Jika hasil tes HIV mendeteksi adanya anti bodi HIV ,
hal ini berarti bahwa anda punya beberapa point untuk
terinfeksi HIV dan anda harus menganggap diri anda
sebagai mampu untuk menyebarkan virus. Tes antibody
terdiri dari serangkaian tes yang diulang-ulang, dan
memberikan suatu informasi yang akurat pada anda.
2. Hasil Positif Berarti Terdapat Antibodi Hiv
Tes antibody HIV akan menunjukkan apakah darah anda
mengandung antibody terhadap HIV. Antibody adalah suatu
protein yang dibuat oleh system kekebalan anda sebagai
tanda adanya bahan/benda asing yang tidak diinginkan
seperti halnya bakteri atau virus yang mungkin masuk ke
tubuh anda.
3. Untuk Ketepatan Dibutuhkan Dua Tes
Untuk memperoleh ketepatan hasil tes antibody dapat
dilakukan hanya melalui kombinasi dari dua tes yaitu :
a. Tes ELISA, untuk menunjukkan bahwa antibody kemungkinan
muncul.
b. Western Blot Test untuk mengkonfirmasikan bahwa
antibody tersebut benar-benar ada.
4. Kelambatan 4 S/D 6 Bulan Sebelum Antibodi Termonitor
Antibody HIV biasanya dapat dimonitor setelah 14
minggu sejak terjadi infeksi. Jika waktunya belum
mencukupi, tes antibody mungkin memberikan hasil negative
meskipun virus itu ada.
Hasil tes antibody yang positif tidak dapat memberikan
ketentuan bahwa anda menderita AIDS, jika anda menderita
ARC, atau apakah anda akan mengalami kondisi yang lain
dimasa mendatang.
B. GEJALA-GEJALA DARI INFEKSI HIV
1. pembengkakan kelenjar limfe.
2. demam yang tidak jelas sebabnya lebih dari 10 hari.
3. pengeluaran keringat yang berlebihan dimalam hari
4. kelelahan yang berkepanjangan yang bukan dikarenakan
aktivitas fisik atau tekanan emosi.
5. diare yang parah dan menetap
6. kehilangan berat yang drastic tanpa diketahui sebabnya
( lebih dari 10%)
7. oral candidiasis atau adanya lapisan yang mengeras pada
mulut dan lidah
8. batuk kering flu, tenggorokan luka-luka terdapat goresan-
goresan ( untuk bukan perokok ) dalam beberapa minggu
9. munculnya bercak-bercak berwarna keunguan atau tidak
berwarna pada kulit atau selaput mukosa yang tidak
menghilang dan secara perlahan ukurannya meningkat.
10. mudah terjadi memar-memar atau pendarahan karena alasan
yang tidak jelas.
C. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS
Beberapa gejala psikologis kadang-kadang berkembang
pada seseorang penderita AIDS lebih parah dibanding gejala
pokok untuk AIDS, hal ini mencakup :
1. kesedihan dan perasaan tanpa harapan yang menetap
2. mudah tersinggung dan rasa gelisah, takut berlebihan
3. sering merasa gelisah dan panic secara mendadak
4. cenderung untuk keasyikan dengan penyakit atau gejala
fisik
5. peningkatan pemakaian obat-obat tertentu termasuk alkohol
6. tidak mampu berkosentrasi dan kehilangan energi
7. tidak mampu melakukan tugas-tugas ditempat kerja atau
dirumah
8. tidak mampu menikmati kehidupan sosial atau seksual
9. menolak perawatan medis yang diperlukan
10. keinginan untuk bunuh diri
BAB IVSTRATEGI BARU MELAWAN AIDS
Salah satu penemuan baru dalam melawan AIDS
adalah dengan pencngkokan sum-sum tulang. Dengan ini,
para dokter tidak hanya berhasil mencegah aktivitas
HIV, bahkan mereka berhasil melenyapkan sama sekali
virus tersebut dari tubuh penderita.
Percobaan pencangkokan sum-sum tulang ini tak
lepas dari usaha pengembangan pemakaian AZT ( Azido
thymidine ) yakni satu-satuya obat yang disahkan untuk
percobaan penghancur virus HIV.
Dengan pencangkokan sumsum tulang pada pengobatan
HIV, para dokter tidak menunggu hasilnya sampai
terjadi kerusakan sel-sel tubuh, mereka bertindak
cepat, mengeluarkan sel-sel yang terserang HIV, dan
membersihkannya diluar tubuh.
Hasil percobaan ini ternyata menakjubkan, sum-sum
tulang yang telah mengalami proses pembersihan ( dengan
AZT ) setelah dicangkokkan langsung tumbuh, dan tak
ada lagi HIV pada tubuh pasien, baik pada darah
maupun sum-sum tulang. Meskipun HIV sudah berhasil
dibersihkan, akan tetapi masih belum bisa diketahui
bagaimana caranya memperbaiki system kekebalan tubuh yang
sudah terserang.
DAFTAR OBAT-OBAT YANG DIANGGAP PALING SESUAI UNTUK PENDERITA
AIDS
Obat / Pabrik Keterangan
AZT
Burroughs
Wellcome
Obat yang pertama kali bisa dipakai untuk
memperpanjang hidup penderita AIDS. Terutama
mereka yang masih dalam tahap dini. Mampu
menahan proses pembiakan virus AIDS, namun
bisa menimbulkan akibat sampingan, yakni
munculnya penyakit anemia.
DDC
Obat sejenis AZT, yang dalam percobaan di
laboratorium memperlihatkan hasil
Hofman-la
Roche
menggembirakan. Walaupun baru dicoba pada
sembilan penderita, para ahli yakin DDC akan
lebih ampuh, dan tidak menimbulkan akibat
sampingan.Al 721
Praxis
Pharmaceutica
ls
Penelitian penggunaan obat ini masih dalam
taraf permulaan. Percobaan yang dilakukan
terhadap sembilan penderita pembengkakan
getah bening akibat virus AIDS cukup memberi
harapanGRANULOCYTE-
MONOCYTE
COLONY-
STIMULATING
FACTOR
Institut
Genetika
Percobaan bahan ini terhadap binatang cukup
memuaskan, tapi penerapannya pada manusia
masih membutuhkan waktu lama
ALPHA
INTERFERON
Biogen/
Schering-
plough
Hofmann-La
Roche/Genentc
h
Terbukti cukup efektif untuk mengobati
sarcoma Kaposi, kanker kulit yang merupakan
petunjuk penyakit AIDS. Sekarang sedang
diteliti kemungkinan kombinasi dengan AZT
untuk melawan AIDS
INTERLEUKIN-2
Hofmann-La Penggunaan IL-2 memang mengecewakan, namun
Roche/Immunex
Cetus
diduga akan lebih efektif bila dikombinasikan
dengan AZT.CYCLOSPORINE
Sandoz
Obat ini sangat beracun, dipakai untuk
mencegah penolakan organ tubuh yang
dicangkok, mampu menahan penyebaran virus
AIDS pada stadium dini.
BAB VPENUTUP
KESIMPULAN
AIDS merupakan hasil infeksi yang parah oleh virus yang
disebut HIV. Belum ada cara penyembuhan yang sempurna atau
vaksin yang memadai untuk perlindungan terhadap AIDS. Tapi
berbagai cara pengobatan sedang dalam proses percobaan
dewasa ini. Cara terbaik untuk melawan wabah ini adalah
mencegah penularan dan penyebaran virusnya. Jalur utama dari
penyebaran / penularan HIV adalah hubungan seksual dan
diketahui hanya terjadi lewat kontak dengan darah yang
terinfeksi, atau mungkin sekresi vagina atau cervic ( leher
rahim ) dengan selaput lendir ( membran mucosa ) sejumlah
kecil kasus telah ditularkan melalui ibu ke janin atau
melalui tranfusi dengan darah atau benda yang berasal dari
darah yang terkontaminasi. Jumlah penduduk yang menderita
AIDS semakin meningkat. Sejumlah besar penduduk di dunia
telah terinfeksi HIV tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.
SARAN
Di Negara yang tidak luput dari infeksi HIV ini, kita
sebagai warga Negara yang baik hendaknya turut membantu
pemerintah untuk menanggulangi penyebaran HIV AIDS. Kita
seharusnya ikut berpartisipasi semampu kita baik dengan cara
mengadakan penyuluhan AIDS maupun yang lainnya yang kita
bisa.
Dengan begitu, setidaknya kita telah membantu
pemerintah Indonesia maupun Negara lain untuk mengurangi
jumlah penderita AIDS.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmukusenjataku.blogspot.com/2013/11/makalah-penjaskes-tentang- hivaids.html