24
KATA PENGANTAR Dunia telah berkali-kali diguncang wabah yang merenggut jutaan nyawa manusia. Namun kecemasan, ketakutan dan dampak sosial, politis, ekonomi dari wabah-wabah tersebut tidak seperti yang ditmbulkan oleh wabah AIDS. AIDS datang, bumi bergoyang. Dunia bersau untuk mencari penangkalnya. Gema informasinya mendera segala penjuru dunia. Semua strata dalam masyarakat membeicarakannya, AIDS seolah-olah selalu ada disekaliling kita. Di antara keluarga. Darah tubuh orang yang paling kita sayangi. Sungguh dasyat pesona AIDS, sehingga manusia lupa bahwa masih ada penyakit lain yang juga sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Dalam buku kecil ini akan diuraikan berbagai hal tentang AIDS, sebagai informasi tambahan bagi para pembaca mengenai apa dan bagaimana AIDS itu. Tentu saja apa yang diuraikan dalam buku ini, masih sangat kecil dibandingkan informasi secara menyeluruh tentang AIDS. Namun setidak tidaknya dapat memberikan gambaran tentang perkembangan wabah AIDS, dampak sosial, politis, ekonomi, di Amerika Serikat dan di Indonesia. Apa yang diuraikan dalam buku ini, mungkin ditinjau dari segi medis tak ada apa-apanya. Hal ini sengaja penyusun buat demikian. Pembahasan tentang AIDS tidak ditekn-kan pada detail-detail medis. Misalnya macam virus

MAKALAH AIDS

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR

Dunia telah berkali-kali diguncang wabah yang merenggut

jutaan nyawa manusia. Namun kecemasan, ketakutan dan dampak

sosial, politis, ekonomi dari wabah-wabah tersebut tidak

seperti yang ditmbulkan oleh wabah AIDS. AIDS datang, bumi

bergoyang. Dunia bersau untuk mencari penangkalnya. Gema

informasinya mendera segala penjuru dunia. Semua strata

dalam masyarakat membeicarakannya, AIDS seolah-olah selalu

ada disekaliling kita. Di antara keluarga. Darah tubuh orang

yang paling kita sayangi. Sungguh dasyat pesona AIDS,

sehingga manusia lupa bahwa masih ada penyakit lain yang

juga sangat berbahaya bagi kehidupan manusia.

Dalam buku kecil ini akan diuraikan berbagai hal

tentang AIDS, sebagai informasi tambahan bagi para pembaca

mengenai apa dan bagaimana AIDS itu. Tentu saja apa yang

diuraikan dalam buku ini, masih sangat kecil dibandingkan

informasi secara menyeluruh tentang AIDS. Namun setidak

tidaknya dapat memberikan gambaran tentang perkembangan

wabah AIDS, dampak sosial, politis, ekonomi, di Amerika

Serikat dan di Indonesia.

Apa yang diuraikan dalam buku ini, mungkin

ditinjau dari segi medis tak ada apa-apanya. Hal ini sengaja

penyusun buat demikian. Pembahasan tentang AIDS tidak

ditekn-kan pada detail-detail medis. Misalnya macam virus

itu sendiri, susunan anatominya, atau kerja dari virus itu

dalam maluluhkan kekebalan manusia, dalam buku ini tidak

dibicarakn secara panjang lebar.

Penyusun lebih menekankan infrmasi yang nantinya dapat para

pembaca yang budiman untuk menentukan sikap menghadapi para

penderita AIDS. Dengan membaca buku ini, kita tak perlu

takut bersentuhan bisa dengan seorang penderita AIDS. Atau

kita tak perlu mengucilkn seseorang kerabat kita yang-

misalnya – terkena AIDS.Jga mengetahui siapa-siapa yang

resikonya tinggi untuk terkena AIDS, dan bagai mana cara

pencegahan dari penyebaran wabah AIDS.

Tiada gading yang tak retak. Tiada yang

sempurna di dunia. Hanya DIA YANG MAHA SEMPURNA. Buku kecil

ini tak luput dari keselahan-kesalahan baik yang tidak

sengaja ataupun akibat kemampuan penyusun yang terbatas.

Dengan tangan terbuka penyusun bersedia menerima keritik dan

saran yang sifatnya mambangun, untuk perbaikan buku ini pada

penerbitan selanjutnya.

Semoga buku ini bermanfaat bagi sumber

informasi tentang AID, serta menambah khazanah literature

dunia medis pada hkususnya dunia ilmu pengetahuan pada

umumnya.

Gresik, 21 Desember 2007

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

Apa yang perlu anda ketahui tentang

AIDS ?..............................................1

A. Pengertian

AIDS...........................................

.........................................

B. Karakteristik…………………………………………………………...1

C. Infeksi HIV……………………………………………………………2

D. Pengobatan…………………………………………………………….2

E. Jalur penularan………………………………………………………...3

F. Masa inkubasi…………………………………………………………3

G. HIV mudah hancur…………………………………………………….3

H. Pernyataan US Public Health

Service…………………………………3

I. Penanggulangan Virus

Hiv/Aids.......................................

...................

BAB II POLA PENYAKIT YANG TELAH DAAT

DIIDENTIFIKASI…………4

Resiko tak tentu……………………………………………………………4

BAB III APA YANG DAPAT ANDA LAKUKAN TERHADAP AIDS………….5

A. Tes antibody HIV………………………………………………….5

1.Fakta tentang ujicoba antibody

HIV………………………..5

2.Hasil positif berarti terdapat antibody

HIV………………5

3.Untuk ketepatan dibutuhkan dua

tes………………………..5

4.Kelambatan 4 s/d 6 bulan sebelum antibody

termonitor……….6

B. Gejala-gejala dari infeksi HIV………………………….6

C. Faktor-faktor psikologis……………………………………...6

BAB IV STRATEGI BARU MELAWAN AIDS…………………………………..8

Daftar obat-obat yang dianggap paling sesuai untuk

penderita AIDS…….8

BAB V PENUTUP……………………………………………………………….10

Kesimpulan………………………………………………………………10

Saran …………………………………………………………………….10

BAB IPENDAHULUAN

Ketika seorang turis Belanda homoseksual yang bernama

Edward Hop meninggal di RSUP Denpasar pada tanggal 15 April

1987 karena mengidap AIDS, muncul pertanyaan di benak

masyarakat “apakah wabah AIDS telah melanda Indonesia ?”

“apakah lelaki Belanda itu telah menyebarkan virus AIDS di

Indonesia ?”.

Dari berbagai penelitian, kemudian, dapat diketahui

bahwa terdapat tiga orang yang positif mengidap AIDS, 2 di

Jakarta, dan 1 di Bali – yang membuktikan bahwa negeri ini

tidak terbebas dari wabah AIDS yang melanda dunia.

Di Amerika serikat, 70% penderita AIDS adalah golongan

homoseksual atau biseksual. Di Australia prosentase ini

kurang lebih 85%. Namun di Afrika, kebanyakan penderita

adalah golongan heteroseksual aktif.

Menurut organisasi kesehatan sedunia (WHO) penyakit

AIDS telah melanda tidak kurang dari 100 bangsa dimuka bumi.

Saat ini, diperkirakan 50 juta orang telah mengidap AIDS.

Makalah ini menguraikan secara ringkas berbagai

informasi dan fakta-fakta mengenai AIDS dan penularannya,

serta penanggulangan dan berbagai perkembangan penelitian

untuk mengatasi penyakit ini.

A. PENGERTIAN AIDSPada tahun 1981, ketika Federal Center for Disease

Control (FCDC) memantau AIDS (Acquired Immuno Deficiency

Syndrome), jumlah kasus yang diketahui masih sedikit. Sejak

16 Maret 1987, sebanyak 32.825 kasus tentang AIDS telah

dilaporkan.

Tahun 2004 yang lalu, jumlah kasus AIDS di Indonesia

mencapai 16 kasus. 9 kasus diderita oleh homoseksual, 1

kasus heteroseksual, dan 2 kasus melalui tranfusi darah. Di

Surabaya, 2 orang WTS sudah terjangkit HIV dan penularannya

dapat bertambah melalui lokalisasi tempat-tempat pelacuran.

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune DeficiencySyndrome, yang merupakan dampak/efek dari perkembangbiakkan

virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang melemahkan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah/menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus HIV.

Ketika kita terkena virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan.

Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusiadari virus HIV penyebab penyakit AIDS.

B. KARAKTERISTIK

AIDS adalah suatu penyakit yang menghancurkan kemampuan

seseorang untuk melawan penyakit juga menyerang sel darah

merah (Limposit T4) serta menyebabkan suatu gejala (Symptom)

yang kompleks dan keadaan dimana terdapat indikasi adanya

kegagalan fungsi yang serius dari system kekebalan (system

Immune).

AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit syndrome akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia. Atau suatu kumpulan gejala penyakityang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang merusak sel-sel kekebalan tubuhmanusia.

Dalam proses perkembangan virus HIV dari infeksi menjadi penyakit AIDS ada 4 fase, yaitu :

      Fase 1 : Fase ini dimulai tepat setelah infeksi, dan berlangsung selama beberapa minggu. Fase 1 ditandai dengan tidak enak badan seperti flu, meski pada 20% penderita mengalami flu yang parah, namun tes HIV yang dilakukan pada fase ini mungkin menunjukkan bahwa penderita tidak terinfeksi HIV.

      Fase 2 : Fase ini adalah tahap terpanjang diantara faselainnya, bahkan dapat berlangsung hingga 10 tahun. Pada faseini gejala pada penderita hampir tidak terlihat, padahal sebenarnnya pada fase inilah virus sedang berkembang. Secaraperlahan HIV menghancurkan sel-sel CD-4 yang berjumlah banyak untuk melawan penyakit, dengan sedikitnya sel-sel CD-4 yang penderita miliki, sistem kekebalan tubuh penderita akan terus menurun, walaupun tubuh akan mengganti sel CD-4 yang rusak sebanyak mungkin, namun tetap saja sel CD-4 akan kalah dengan perkembangan virus HIV yang berkembang sangat cepat.

      Fase 3 : Fase ini dimulai ketika sel CD-4 dalam tubuh sudah dikuasai virus HIV. Ketika sistem kekebalan tubuh sudah gagal, penyakit-penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh penderita, dan ironisnya penyakit ini mengendalikan tubuh penderita dan berbagai gejala penyakitpun berkembang. Pada awalnya terjadi gejala-gejala ringan seperti: lelah, diare, inveksi jamur, demam, berkeringat pada malam hari , berat badan terus menurun, pembengkakkan elenjar limpa, sariawan terus menerus. Tetapi seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, gejala-gejala ini akan semakin parah.

      Fase 4 : Pada fase ini, ketika gejala-gejala penyakit seperti Tuberculosis (Kanker) menjadi semakin parah, selanjutnya penderita didiagnosis menderita AIDS. Pada fase ini obat-obatan anti virus hanya bisa memperlambat perkembangan virus HIV saja.

C. INFEKSI HIV

AIDS disebabkan oleh suatu virus yang dikenal dengan

beberapa nama antara lain HTLV-III (Human T-cell

Lymphatropic Virus type III), LAV, ARV, dan HIV (Human

Immuno deficiency Virus) yang menginfeksi suatu kelompok

khusus dari sel-sel darah putih “helper T-cells” atau sel T

pembantu. HIV juga merusak berbagai jenis sel-sel lain yang

diinfeksinya.

HIV diduga berasal dari Afrika dan ditularkan oleh monyet

hijau Afrika yang mempunyai struktur dekat dengan manusia.

70% dari 200 monyet di Afrika terinfeksi virus HIV, tapi

anehnya meskipun monyet-monyet tersebut terinveksi virus

HIV, penyakit AIDS tidak diderita oleh monyet tersebut.

BAI (Badan AIDS Indonesia) mengatakan bahwa saat terjadi

infeksi, jumlah sel CD-4 (Limposit) akan berkurang 1/2 nya.

Virus berkembang biak pada inangnya dan sel yang berkembang

biak tersebut mengandung bahan genetik virus. Dengan

demikian, infeksi HIV bersifat Irreversible (tidak dapat

kembali dan berlangsung seumur hidup).

D. PENGOBATAN

Sampai saat ini, belum ada penyembuhan / pengobatan

yang sempurna untuk AIDS. Untuk mengembangkan cara

penyembuhan AIDS, memang memerlukan waktu yang cukup

panjang. Tetapi baru-baru ini suatu obat anti virus yang

dikenal sebagai azidothymedine (AZT) telah menunjukkan

khasiat berupa dapat memperbaiki kesehatan penderita dan

memperpanjang usia penderita AIDS tersebut, akan tetapi

masih belum jelas apakah bisa menyembuhkan AIDS tersebut.

Obat lain untuk mengatasi infeksi HIV sekarang sedang diuji

di USA dan Eropa. Obat ini mengandung AL-721,

dideoxycytidine (DDC), phosphoroformate (Foscarnet), HPA-23,

interferon alpha, Isoprinosine, naltrexone, dan ribavirin.

Untuk menyembuhkan AIDS diperlukan tidak hanya untuk

menghentikan pertumbuhan virus, tapi juga membangun kembali

system kekebalan, dan melawan semua kelemahan tubuh sebagai

akibat dari AIDS. Adanya kemajuan ilmu kedokteran dan cara

pengobatan yang lebih sempurna semakin memperbesar harapan

hidup bagi penderita AIDS.

E. JALUR PENULARAN

HIV diketahui dapat ditularkan melalui :

1. Kontak dengan kotoran seksual yang infektif dengan

membran mucosa

2. Suntikan darah yang terinfeksi atau produk darah

(tranfusi darah)

3. Penularan perinatal (sebelum lahir) dari ibu yang

terinfeksi kepada janin selama dalam kandungan

4. Oral sex

5. Hubungan sex yang menimbulkan luka / peradangan.

6. Alat-alat medis

F. MASA INKUBASI

Masa inkubasi penyakit AIDS berkisar antara 1 – 9 tahun

atau lebih. Masa inkubasi lebih singkat terjadi pada bayi-

bayi yang lahir dari ibu yang terjangkit AIDS yaitu antara

15 – 20 bulan. Bayi-bayi tersebut mulai menunjukkan gejala-

gajalanya pada saat umur 1 tahun.

G. HIV MUDAH HANCUR

HIV lebih mudah dihancurkan dibandingkan dengan virus

penyebab flu. Virus ini dapat dibunuh dengan panas, sabun

biasa, air, cairan pembersih kuman, dan chlorine yang

digunakan di kolam renang. HIV tak ditularkan melalui kontak

(sentuhan) dengan obyek bernyawa.

H. PERNYATAAN US PUBLIC HEALTH SERVICE

Public health service (pelayanan kesehatan masyarakat)

di Amerika Serikat menyatakan sebagai berikut :

“ AIDS adalah berkaitan dengan darah, penyakit yang

ditularkan secara seksual dan tidak menyebar melalui

sentuhan…tidak diketemukan resiko penularan terhadap rekan

kerja clien (rekanan), atau konsumen yang berada di sekitar

pekerja yang terinfeksi HIV… di kantor, sekolah, di pabrik-

pabrik, atau perusahaan kontruksi… pekerja yang diketahui

terinfeksi oleh HIV tidak perlu diberhentikan kerja. Juga

tak perlu dibatasi atau dilarang menggunakan telepon,

peralatan kantor, toilet, fasilitas untuk makan, atau air

mancur. ”

I. PENANGGULANGAN VIRUS HIV/AIDSHindari hubungan seksual diluar nikah, dan usahakan

hanya berhubungan dengan satu pasangan seksual saja, gunakankondom untuk mengurangi resiko penularan HIV saat berhubungan badan, ibu yang terinfeksi HIV saat hamil sebaiknya melakukan terapi atau vaksinasi agar kemungkinan kecil bayi yang dikandungnya tidak terinfeksi HIV juga, bagipenderita HIV sebaiknya tidak melakukan donor darah, penggunaan jarum suntik seperti akupuntur, tato, tindik harus dijamin sterilisasinya.

Adapun usaha-usaha yang dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS, yaitu: memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi  kepada seluruh masyarakat tentang HIV/AIDS, melalui penyebaran brosur, poster-poster yang berhubungan dengan HIV/AIDS, melakukan seminar-seminar terbuka atau melalui iklan diberbagai media massa baik itu media cetak maupun media elektronik. Penyaluran-penyaluran ini harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan kepada semua lapisan masyarakat, agar masyarakat dapat mengetahui bahaya HIV/AIDS, sehingga berusaha menghindari diri dari sesuatu yang dapat menyebabkan HIV/AIDS.

Bagi seseorang yang menderita AIDS sebaiknya selalu memeriksakan darahnya sekitar 3-6 bulan sekali demi keselamatan pasangan seksualnya, selalu mendekatkan diri pada Tuhan, dan bagi masyarakat harusnya memberi dukungan pada penderita AIDS agar penderita AIDS ini lebih semangat menjalani sisa hidupnya.

Dengan adanya usaha-usaha di atas, niscaya masalah AIDSdapat diatasi, dan paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

BAB IIPOLA PENYAKIT YANG TELAH DAPAT DIIDENTIFIKASI

Pada tahun 1979, terdapat 11 kasus AIDS di USA sejak 16

Maret 1987, sejumlah 32.825 kasus telah dilaporkan. Jumlah

kasus yang dilaporkan meningkat dua kali semula setiap

tahun, tapi laju peningkatannya baru-baru ini agak menurun.

Federal Center for Disease Control (FCDC) melaporkan

informasi menyangkut bagaimana AIDS ditularkan sebagai

berikut :

No CARA PENULARAN JUMLAH %1

2

3

4

5

Hubungan seksual

Jarum suntik untuk obat lewat intravena

Tranfusi dengan darah yang terkontaminasi

atau darah buatan dalam pengobatan kasus

tertentu

Penularan sebelum kelahiran (bayi dalam

janin)

Model penularan yang belum diketahui dengan

pasti

69

24

3

1

3

RESIKO TAK TENTU

Kurang lebih tiga persen dari semua kasus AIDS termasuk

dalam kategori penularan dimana diberi label dengan “tak

tertentu”. Kategori ini mencakup :

1. Penderita yang mana informasi risiko tidak lengkap sebab

mereka meninggal, gagal diwawancarai, atau tak dapat

dilokasikan.

2. Penderita yang sedang diwawancarai

3. Penderita yang tak punya resiko yang lekas selain

hubungan seksual antara pria dan wanita yang dapat

diidentifikasi.

BAB IIIAPA YANG DAPAT ANDA LAKUKAN

TERHADAP AIDS

Yang paling penting hal yang dapat anda lakukan untuk

melindungi diri anda sendiri dan yang lain adalah

mencegahpenularan HIV. Anda dapat belajar untuk membedakan

situasi-situasi dimana penularan HIV mungkin terjadi, dari

situasi yang mempunyai resiko kecil atau tanpa resiko

penularan. Yang jelas, untuk aktivitas sehari-hari yang tak

ada hubungannya dengan hubungan seksual, anda tak perlu

melakukan pembatasan tertentu. Dalam hubungan seksual, serta

penggunaan obat-obat intravena, perlu diperhatikan hal-hal

yang berkaitan dengan proses penularan / penyebaran HIV.

Tindakan-tindakan ini sering disebut sebagai “ pengurangan

resiko ”

A. TES ANTIBODI HIV

1. Fakta Tentang Uji Antibodi Hiv

Jika hasil tes HIV mendeteksi adanya anti bodi HIV ,

hal ini berarti bahwa anda punya beberapa point untuk

terinfeksi HIV dan anda harus menganggap diri anda

sebagai mampu untuk menyebarkan virus. Tes antibody

terdiri dari serangkaian tes yang diulang-ulang, dan

memberikan suatu informasi yang akurat pada anda.

2. Hasil Positif Berarti Terdapat Antibodi Hiv

Tes antibody HIV akan menunjukkan apakah darah anda

mengandung antibody terhadap HIV. Antibody adalah suatu

protein yang dibuat oleh system kekebalan anda sebagai

tanda adanya bahan/benda asing yang tidak diinginkan

seperti halnya bakteri atau virus yang mungkin masuk ke

tubuh anda.

3. Untuk Ketepatan Dibutuhkan Dua Tes

Untuk memperoleh ketepatan hasil tes antibody dapat

dilakukan hanya melalui kombinasi dari dua tes yaitu :

a. Tes ELISA, untuk menunjukkan bahwa antibody kemungkinan

muncul.

b. Western Blot Test untuk mengkonfirmasikan bahwa

antibody tersebut benar-benar ada.

4. Kelambatan 4 S/D 6 Bulan Sebelum Antibodi Termonitor

Antibody HIV biasanya dapat dimonitor setelah 14

minggu sejak terjadi infeksi. Jika waktunya belum

mencukupi, tes antibody mungkin memberikan hasil negative

meskipun virus itu ada.

Hasil tes antibody yang positif tidak dapat memberikan

ketentuan bahwa anda menderita AIDS, jika anda menderita

ARC, atau apakah anda akan mengalami kondisi yang lain

dimasa mendatang.

B. GEJALA-GEJALA DARI INFEKSI HIV

1. pembengkakan kelenjar limfe.

2. demam yang tidak jelas sebabnya lebih dari 10 hari.

3. pengeluaran keringat yang berlebihan dimalam hari

4. kelelahan yang berkepanjangan yang bukan dikarenakan

aktivitas fisik atau tekanan emosi.

5. diare yang parah dan menetap

6. kehilangan berat yang drastic tanpa diketahui sebabnya

( lebih dari 10%)

7. oral candidiasis atau adanya lapisan yang mengeras pada

mulut dan lidah

8. batuk kering flu, tenggorokan luka-luka terdapat goresan-

goresan ( untuk bukan perokok ) dalam beberapa minggu

9. munculnya bercak-bercak berwarna keunguan atau tidak

berwarna pada kulit atau selaput mukosa yang tidak

menghilang dan secara perlahan ukurannya meningkat.

10. mudah terjadi memar-memar atau pendarahan karena alasan

yang tidak jelas.

C. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS

Beberapa gejala psikologis kadang-kadang berkembang

pada seseorang penderita AIDS lebih parah dibanding gejala

pokok untuk AIDS, hal ini mencakup :

1. kesedihan dan perasaan tanpa harapan yang menetap

2. mudah tersinggung dan rasa gelisah, takut berlebihan

3. sering merasa gelisah dan panic secara mendadak

4. cenderung untuk keasyikan dengan penyakit atau gejala

fisik

5. peningkatan pemakaian obat-obat tertentu termasuk alkohol

6. tidak mampu berkosentrasi dan kehilangan energi

7. tidak mampu melakukan tugas-tugas ditempat kerja atau

dirumah

8. tidak mampu menikmati kehidupan sosial atau seksual

9. menolak perawatan medis yang diperlukan

10. keinginan untuk bunuh diri

BAB IVSTRATEGI BARU MELAWAN AIDS

Salah satu penemuan baru dalam melawan AIDS

adalah dengan pencngkokan sum-sum tulang. Dengan ini,

para dokter tidak hanya berhasil mencegah aktivitas

HIV, bahkan mereka berhasil melenyapkan sama sekali

virus tersebut dari tubuh penderita.

Percobaan pencangkokan sum-sum tulang ini tak

lepas dari usaha pengembangan pemakaian AZT ( Azido

thymidine ) yakni satu-satuya obat yang disahkan untuk

percobaan penghancur virus HIV.

Dengan pencangkokan sumsum tulang pada pengobatan

HIV, para dokter tidak menunggu hasilnya sampai

terjadi kerusakan sel-sel tubuh, mereka bertindak

cepat, mengeluarkan sel-sel yang terserang HIV, dan

membersihkannya diluar tubuh.

Hasil percobaan ini ternyata menakjubkan, sum-sum

tulang yang telah mengalami proses pembersihan ( dengan

AZT ) setelah dicangkokkan langsung tumbuh, dan tak

ada lagi HIV pada tubuh pasien, baik pada darah

maupun sum-sum tulang. Meskipun HIV sudah berhasil

dibersihkan, akan tetapi masih belum bisa diketahui

bagaimana caranya memperbaiki system kekebalan tubuh yang

sudah terserang.

DAFTAR OBAT-OBAT YANG DIANGGAP PALING SESUAI UNTUK PENDERITA

AIDS

Obat / Pabrik Keterangan

AZT

Burroughs

Wellcome

Obat yang pertama kali bisa dipakai untuk

memperpanjang hidup penderita AIDS. Terutama

mereka yang masih dalam tahap dini. Mampu

menahan proses pembiakan virus AIDS, namun

bisa menimbulkan akibat sampingan, yakni

munculnya penyakit anemia.

DDC

Obat sejenis AZT, yang dalam percobaan di

laboratorium memperlihatkan hasil

Hofman-la

Roche

menggembirakan. Walaupun baru dicoba pada

sembilan penderita, para ahli yakin DDC akan

lebih ampuh, dan tidak menimbulkan akibat

sampingan.Al 721

Praxis

Pharmaceutica

ls

Penelitian penggunaan obat ini masih dalam

taraf permulaan. Percobaan yang dilakukan

terhadap sembilan penderita pembengkakan

getah bening akibat virus AIDS cukup memberi

harapanGRANULOCYTE-

MONOCYTE

COLONY-

STIMULATING

FACTOR

Institut

Genetika

Percobaan bahan ini terhadap binatang cukup

memuaskan, tapi penerapannya pada manusia

masih membutuhkan waktu lama

ALPHA

INTERFERON

Biogen/

Schering-

plough

Hofmann-La

Roche/Genentc

h

Terbukti cukup efektif untuk mengobati

sarcoma Kaposi, kanker kulit yang merupakan

petunjuk penyakit AIDS. Sekarang sedang

diteliti kemungkinan kombinasi dengan AZT

untuk melawan AIDS

INTERLEUKIN-2

Hofmann-La Penggunaan IL-2 memang mengecewakan, namun

Roche/Immunex

Cetus

diduga akan lebih efektif bila dikombinasikan

dengan AZT.CYCLOSPORINE

Sandoz

Obat ini sangat beracun, dipakai untuk

mencegah penolakan organ tubuh yang

dicangkok, mampu menahan penyebaran virus

AIDS pada stadium dini.

BAB VPENUTUP

KESIMPULAN

AIDS merupakan hasil infeksi yang parah oleh virus yang

disebut HIV. Belum ada cara penyembuhan yang sempurna atau

vaksin yang memadai untuk perlindungan terhadap AIDS. Tapi

berbagai cara pengobatan sedang dalam proses percobaan

dewasa ini. Cara terbaik untuk melawan wabah ini adalah

mencegah penularan dan penyebaran virusnya. Jalur utama dari

penyebaran / penularan HIV adalah hubungan seksual dan

diketahui hanya terjadi lewat kontak dengan darah yang

terinfeksi, atau mungkin sekresi vagina atau cervic ( leher

rahim ) dengan selaput lendir ( membran mucosa ) sejumlah

kecil kasus telah ditularkan melalui ibu ke janin atau

melalui tranfusi dengan darah atau benda yang berasal dari

darah yang terkontaminasi. Jumlah penduduk yang menderita

AIDS semakin meningkat. Sejumlah besar penduduk di dunia

telah terinfeksi HIV tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.

SARAN

Di Negara yang tidak luput dari infeksi HIV ini, kita

sebagai warga Negara yang baik hendaknya turut membantu

pemerintah untuk menanggulangi penyebaran HIV AIDS. Kita

seharusnya ikut berpartisipasi semampu kita baik dengan cara

mengadakan penyuluhan AIDS maupun yang lainnya yang kita

bisa.

Dengan begitu, setidaknya kita telah membantu

pemerintah Indonesia maupun Negara lain untuk mengurangi

jumlah penderita AIDS.