36
33 Laporan Individu Kuliah Kerja Mahasiswa 2015 Desa Cisaat Kecamatan Cicurug BAB  I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang popular dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN), merupakan suatu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, yang merupakan salah satu cara mengaplikasikan apa yang sudah diterima selama di dalam perkuliahan, KKM dapat dikatakan sebagai suatu wadah perkuliahan yang tidak mengutamakan teori lagi, akan tetapi lebih mengutamakan praktik kita dalam mengatasi problematika di masyarakat. Mengingat permasalahan  dalam hal pembangunan yang sangat kompleks dan saling bertautan, maka perlu penanganan secara pragmatis dan interdisiplioner. Untuk itu diperlukan pendidikan yang dapat melatih mahasiswa sebagai calon Sarjana yang bekerja secara interdispliner dan menanggulagi permasalahan yang pragmatis. Dalam hal ini menunjukan adanya tiga unsur penting yang dimiliki dalam mengartikan Kuliah Kerja Mahasiswa  (KKM), yaitu : Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Sebagai kegiatan Pendidikan, melalui KKM, mahasiswa memperkenalkan langsung dengan masyarakat dan permasalahannya dengan cara kerja antarsektor dan interdisipliner. Dalam kaitannya dengan Penelitian, mahasiswa diajak untuk menelaah dan merumuskan permasalahan yang terjadi di masyarakat, menelaah potensi- potensi dan kelemahan dilema masyarakat serta merumuskannya dan mencari solosi untuk masalah itu. Sebagai kegiatan Pengabdian kepada masyarakat melalui KKM, mahasiswa mengamalkan ilmu, Ekonomi, seni, agama dan ilmu-ilmu yang Mahasiswa kuasai untuk memecahkan masalah tersebut dan menanggulangi secara pragmatis. Atau dapat dikatakan bahwa Kuliah Kerja Mahasiswa membantu dalam membangun masyarakat. Spesifikasi pelaksanaan kegiatan KKM ini diprioritaskan pada pengabdian kepada masyarakat dan dimuatkan Misi khusus dengan kemasan mengangkat

Laporan Individu KKN

Embed Size (px)

Citation preview

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

BAB  I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang popular dikenal dengan Kuliah

Kerja Nyata (KKN), merupakan suatu bentuk pengabdian mahasiswa kepada

masyarakat, yang merupakan salah satu cara mengaplikasikan apa yang sudah

diterima selama di dalam perkuliahan, KKM dapat dikatakan sebagai suatu wadah

perkuliahan yang tidak mengutamakan teori lagi, akan tetapi lebih mengutamakan

praktik kita dalam mengatasi problematika di masyarakat.

Mengingat permasalahan  dalam hal pembangunan yang sangat kompleks

dan saling bertautan, maka perlu penanganan secara pragmatis dan

interdisiplioner. Untuk itu diperlukan pendidikan yang dapat melatih mahasiswa

sebagai calon Sarjana yang bekerja secara interdispliner dan menanggulagi

permasalahan yang pragmatis. Dalam hal ini menunjukan adanya tiga unsur

penting yang dimiliki dalam mengartikan Kuliah Kerja Mahasiswa  (KKM),

yaitu : Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Sebagai

kegiatan Pendidikan, melalui KKM, mahasiswa memperkenalkan langsung

dengan masyarakat dan permasalahannya dengan cara kerja antarsektor dan

interdisipliner.

Dalam kaitannya dengan Penelitian, mahasiswa diajak untuk menelaah

dan merumuskan permasalahan yang terjadi di masyarakat, menelaah potensi-

potensi dan kelemahan dilema masyarakat serta merumuskannya dan mencari

solosi untuk masalah itu.

Sebagai kegiatan Pengabdian kepada masyarakat melalui KKM,

mahasiswa mengamalkan ilmu, Ekonomi, seni, agama dan ilmu-ilmu yang

Mahasiswa kuasai untuk memecahkan masalah tersebut dan menanggulangi

secara pragmatis. Atau dapat dikatakan bahwa Kuliah Kerja Mahasiswa

membantu dalam membangun masyarakat.

Spesifikasi pelaksanaan kegiatan KKM ini diprioritaskan pada pengabdian

kepada masyarakat dan dimuatkan Misi khusus dengan kemasan mengangkat

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Tema : “Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang Berbassis Syari’ah”,

dilengkapi dengan satu Program yang mana Program ini Kerjasama Antara pihak

STAI dan Kementrian Agama Kabupaten Sukabumi, dimana Program ini diberi

nama : “Sejuta Rumah Kalibrasi Arah Qiblat”.

Penerapan KKM STAI Al-Andina Tahun 2015 mencakup wilayah

Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Salah satunya Desa Cisaat. Dalam

perencanaannya terdapat dua program kerja, yaitu Program kerja kolektif dan

Program kerja individual. Program kerja kolektif terdiri dari bidang Keagamaan,

dan bidang Penunjang (Bidang Prasarana fisik dan lingkungan, Bidang

Pendidikan, Sosial Budaya, Kesehatan dan Bidang Administrasi Pemerintahan).

Program kerja individual meliputi Bidang Kefakultasan / Keprodian dan bidang

penunjang sebagaimana di atas.

Dalam pelaksanaan Program Kerja sudah barang tentu dijumpai hambatan

yang cukup berarti. Namun hambatan tersebut dijadikan sebagai motivasi untuk

lebih baik lagi dalam merealisasikan program kerja yang tentunya sesuai dengan

tuntutan dan kondisi yang ada di lingkungan Desa Cisaat.

Sinergi Sesuai dengan Tema dalam Kegiatan KKM Perdana nya ini yaitu

“Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Yang Berbasis Syari’ah”, berqiblat

terhadap tema yang di pilih maka STAI Al-Andina berharap Mahasiswa mampuh

mempelajari, meniliti dan memahami Perekonomian yang terjadi di masyarakat

secara real.

Kegiatan ekonomi sebagian masyarakat yang menganut sistem

konvensional telah membudaya. Kurangnya pemahaman tentang Sistem Ekonomi

Syariah diduga menjadi salah satu penyebab asingnya ekonomi syariah dimata

sebagian masyarakat awam. Sedangkan sistem ekonomi konvensional yang

dikenal dengan sistem ribawi menjadi suatu ancaman tersendiri bagi masyarakat

muslim dalam pemberdayaan keekonomiannya.

Dewasa ini tidak bisa dipungkiri lagi bahwasannya Dominasi transaksi

ribawi dalam perekonomian telah berdampak pada berfluktuasinya tingkat inflasi

dan berpotensi sebagai alat ekploitasi manusia, mengarah pada ketidakadilan

distribusi, dan membawa pada marjinalisasi kebenaran, Riba adalah tambahan

nilai yang di peroleh dengan tanpa resiko dan bukan merupakan hadiah atau

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

kompensasi kerja  oleh karena itu riba di mungkinkan terjadi  pada transaksi

perdagangan ataupun keuangan.

Riba menurut pengertian bahasa adalah tambahan (az-ziyadah),

Berkembang (an-numuw), Meningkat (al-irtifa) dan Membesar, dengan kata lain

riba adalah penambahan, peningkatan dan pembesaran atas pinjaman pokok yang

di terima pemberi pinjaman dari peminjam sebagai imbalan karena menagguhkan

atau berpisah dan sebagian modalnya selama periode waktu tertentu.

Riba dalama islam hukumnya haram, sebagaimana dalam Al-qur’an surat

Al-baqarah 275

Artinya : “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan

dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya

apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan

urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil

riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di

dalamnya.“ ( Q.s Al-Baqoroh : 275.2)

Desa Cisaat Kecamatan Cicurug merupakan Desa yang Notaben

Penduduknya sebagai petani dan Pengusaha, dengan itu sangat pasti terjadi

perputaran uang yang terus melibatkan masyarakat, dari mulai permodalan sampai

pada penghasilan.

Dengan ini Mahasiswa STAI Al-Andina yang Lingkup Keilmuannya

Tentang Hukum Ekonomi Syari’ah, wajib meneliti, mempelajari dan memahami

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

kegiatan ekonomi yang terjadi di masyarakat khususnya di tempat dimana

dilaksanaknnya Kegiatan KKM yaitu di Desa Cisaat.

Dilihat dari kultur budaya ekonomi masyarakat yang telah terbiasa dengan

sistem Konvensional di Desa Cisaat menjadikan sistem Ekonomi Syariah terlihat

asing dimata sebagian warga. Ini dikarenakan pola fikir masyarakat mengenai

Ekonomi Syariah masih dianggap sama dengan Konvensional.

Tetapi dengan kemajuan di sektor ekonomi masih ada bebrapa kendala

yang di hadapi masyarkat Desa Cisaat yaitu di antaranya dalam permodalan untuk

usaha, banyak masyarakat Desa Cisaat yang mencari modal dengan cara

meminjam dari Pihak atau lembaga-lembaga dengan sistem Pinjaman yang

kurang diperhatikan kesesuaiannya secara syar’i atau tidak, sehingga ini akan

membebankan bagi masyarakat tersebut untuk mengembalikan pinjaman.

Hal inilah yang akan mematikan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam

mengembangkan usahanya, maka untuk mewaspadai itu semua diharapkan

perhatian dari semua pihak terutama para Tokoh dan Pemuka Agama di Desa

Cisaat untuk lebih memberikan pencerahan tentang Ekonomi Syari’ah

(Mu’amalah).

Realisasi dari Program yang disepakati Antara pihak STAI Al-Andina

dengan Kementrian Agama Kabupaten Sukabumi yaitu “Sejuta Rumah Kalibrasi

Arah Qiblat”. Peseta KKM hanya menyampaikan, melakukan dan mendata

rumah-rumah khususnya umumnya tempat ibadah yang dimana didalamnya sering

dipakai aktivitas kegiatan yang telah diperintahkan oleh Allah, SWT dan

diwajibkan kepada seluruh umat manusia yaitu Sholat namanya. Maka dengan itu

kami mendata setiap rumah ataupun tempat ibadah yang telah kami sesuaikan arah

qiblatnya jika terjadi ketidak sesuaian.

Alasan Program ini dilaksanakan, karena belakangan ini sering terjadi

aktivitas bumi seperti Gempa, disinyalir ada pergeseran yang terjadi yang mana

mengakibatkan terjadi pergeseran arah Qiblat dari yang semula, menindak lanjuti

hal tersebut Badan Hisab Rukyat (BHR) dan Badan Meteorologi dan Geofisika

(BMG) Melakukan Penelitian dan Hasilnya benar bahwa terjadi pergeseran Bumi

yang mengakibatkan Pergeseran pula arah Qiblat.

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Menyadarai bahwasannya menyesuaikan arah Qiblat bukan hal gampang,

dikarenakan banyak pendapat juga ilmu yang mana para Tokoh Masyarakat

Khususnya Tokoh Agama yang keilmuannya mapan menegenai hal ini, maka

kami berangakat bermodal dengan referensi yang sedikit kami ketahui.

Artinya : Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit[96],

Maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.

palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu

berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-

orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil)

memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah

benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang

mereka kerjakan. (Q.S. al-Baqarah : 142-144)

Pengertian : Maksudnya ialah nabi Muhammad s.a.w. sering melihat ke langit

mendoa dan menunggu-nunggu Turunnya wahyu yang

memerintahkan beliau menghadap ke Baitullah sewaktu akan

melaksanakan sholat.

Tafsirnya :

1. Cemoohan kaum kafir atas perpindahan arah kiblat dari Baitul

Maqdis ke Ka’bah merupakan cemoohan dari orang-orang bodoh

dan kurang akalnya. Karena itu, tidak boleh dipegang perkataannya.

2. Semua arah merupakan milik Allah Ta’ala. Karena itu, tidak dapat

dicela perpindahan arah kiblat dari satu arah kepada arah lainnya.

3. Perpindahan arah kiblat merupakan ujian terhadap keimanan

manusia, sehingga akan nampak siapa yang benar-benar beriman dan

siapa yang hanya berpura-pura.

4. Ka’bah merupakan arah kiblat bapak dari para nabi-nabi. Karenanya,

Allah menghimpunkan hati manusia atasnya.

5. Makna “Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu” adalah Allah

tidak menyia-nyiakan shalatmu. Hal ini karena sepakat ulama bahwa

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

ayat ini diturunkan pada orang-orang yang sudah meninggal dunia,

sedangkan mereka shalat menghadap ke arah Baitul Muqaddis.

Diriwayat dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan : “Manakala Nabi

SAW diperintah menghadap ka’bah dalam shalatnya, mereka

mengatakan, “Ya Rasulullah, bagaimana dengan saudara-saudara

kami yang sudah meninggal dunia, sedangkan mereka shalat

menghadap Baitul Muqaddis ? Maka Allah Tala’a-pun menurunkan

ayat : “Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu”.

6. Ahlul kitab mengetahui perpindahan arah kiblat dari Baitul Maqdis

ke Ka’bah merupakan kebenaran, tetapi mereka mengingin

menyebarkan fitnah kepada orang-orang beriman.

Hukum-hukumnya :

a. Sepakat para ulama bahwa Ka’bah merupakan kiblat umat Islam

dalam shalatnya dan perintah menghadapnya dalam shalat bermakna

perintah wajib. Menghadap kiblat merupakan fardhu shalat dan tidak

sah shalat tanpanya kecuali pada shalat khauf dan pada shalat sunat

di atas kenderaan. Ini berdasarkan hadits Nabi riwayat Ahmad,

Muslim dan Turmidzi :

وفيه به توجهت حيثما راحلته علي يصلي كان صلعم النبي اننزلت

( الله وجه فثم تولوا (فاينماArtinya : “Sesungguhnya Nabi SAW shalat di atas kenderaannya kemana

kenderaannya menghadap. Pada waktu itu turun ayat  “Kemana kamu

menghadap, maka di sana wajhullah”

(H.R. Ahmad, Muslim dan Turmidzi)

b. Terjadi perbedaan pendapat ulama, apakah wajib menghadap ‘ain

Ka’bah atau arah Ka’bah. Golongan Syafi’iyah dan Hanabilah

berpendapat wajib menghadap ‘ain Ka’bah, sedangkan Hanafiyah

dan Malikiyah berpendapat tidak wajib menghadap ‘ain Ka’bah,

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

tetapi yang wajib adalah arah Ka’bah (jihah). Perbedaan pendapat ini

apabila orang yang shalat berada pada lokasi yang tidak dapat

menyaksikan Ka’bah dengan mata kepala. Adapun apabila berada

pada lokasi yang dapat menyaksikan Ka’bah dengan mata kepala,

maka mereka ijmak bahwa menghadap ‘ain Ka’bah merupakan

kewajiban.

c. Dalil golongan Syafi’iyah dan Hanabilah, antara lain :

Dhahir bunyi al-Baqarah : 144 di atas. Perintah yang berbunyi :

“Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram

(Ka’bah).”dhahirnya wajib menghadap wajah orang yang shalat

kepada ‘ain Ka’bah.

Hadits Usamah bin Zaid, beliau berkata : “Sesungguhnya Nabi

SAW tatkala masuk ke Ka’bah berdoa di sudut-sudutnya, tidak

shalat di dalamnya sehingga beliau keluar. Tatkala keluar, beliau

shalat dua raka’at menghadap Ka’bah. Kemudian beliau

berkata : “Ini adalah kiblat.” (H.R. Muslim)

Ijmak ulama wajib menghadap ‘ain Ka’bah apabila berada pada

lokasi yang dapat menyaksikan Ka’bah dengan mata kepala,

maka demikian juga apabila berada dalam lokasi yang jauh yang

tidak dapat menyaksikan Ka’bah dengan mata kepala. Hanya

perbedaannya : yang pertama wajib dengan cara yakin,

sedangkan yang kedua boleh dengan cara dhan melalui ijtihad.

d. Dalil golongan Hanafiyah dan Malikiyah, antara lain :

Dhahir firman Allah : “Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil

Haram” . Allah tidak mengatakan “arah Ka’bah”. Maka siapa

saja yang menghadap sebagian dari Masjidil Haram sudah

melaksanakan kewajibannya, baik yang dihadap itu

bertentangan dengan ‘ain Ka’bah atau tidak.

Penduduk Quba-Madinah shalat Subuh menghadap Baitul

Maqdis (membelakangi Ka’bah), tiba-tiba datang orang

mengatakan bahwa kiblat sudah berpindah ke arah Ka’bah.

Seketika itu juga mereka dalam shalatnya berbalik menghadap

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Ka’bah tanpa mencari petunjuk kemana arah ‘ain Ka’bah. Nabi

SAW sendiri mendengar berita itu tidak mengingkarinya.

Perbedaan pendapat di atas juga berlaku pada keshahihan shalat

di atas Ka’bah. Pendapat yang mengatakan kiblat adalah arah

Ka’bah berpendapat boleh shalat atas Ka’bah, karena arah

Ka’bah dari bawah bumi sampai ke atas langit adalah kiblat.

Sedangkan golongan Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat

tidak sah, karena tidak ada ‘ain Ka’bah yang menjadi kiblatnya

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam merealisasikan cita-cita bangsa untuk mencapai bangsa yang maju

dan dihargai oleh seluruh bangsa di dunia, masyarakat pedesaan yang merupakan

basis dari kekuatan rill yang menjadi salah satu modal kekuatan penggerak

kemajuan global. Kesadaran akan tanggung jawab bahwa STAI AL-Andina

Sukabumi merupakan salah satu perguruan tinggi yang harus aktif dalam

pembangunan. Maka KKM dilahirkan sebagai saham dari perguruan tinggi

melalui mahasiswanya untuk membangun masyarakat.

Diadakannya KKM diharapkan menjadi jembatan antara dunia kampus

yang terkenal dan merupakan basis para akademik dengan masyarakat dengan

segala persoalan yang melingkupinya, yang dilaksanakan dengan melakukan

Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian dalam masyarakat sebagai wujud dari Tri

Dharma Perguruan Tinggi, Mahasiswa sebagai Fasilitator, Motivator dan

Katalisator bagi masyarakat untuk selalu terlibat dalam gerak pembangunan untuk

mencapai sebuah bangsa yang tangguh dan mandiri seperti yang selama ini dicita-

citakan.

Secara khusus, KKM yang dilaksanakan ini dimuatkan Misi khusus

dengan kemasan mengangkat Tema “Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang

Berbasis Syari’ah” agar dapat berkembangnya rasa kepekaan sosial, membantu

meluruskan proses Ekonimi yang sesuai dengan Islam, Pendidikan karakter serta

membentuk kader penerus kegiatan Ekonomi masyarakat yang islami. Selain itu

juga berorientasi pada Pengabdian masyarakat melalui pengembangan Ekonomi

dan Penyetaraan Pendidikan di Desa Cisaat Kecamatan Cicurug Kabupaten

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Sukabumi sehingga dapat menjadi wahana penerapan ilmu pengetahuan dan

norma-norma keislaman di masyarakat secara sistematis dalam program

pemberdayaan ekonomi masyarakat.

C. TEMPAT DAN WAKTU

1. Tempat

Wilayah pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tahun 2015

STAI Al-Andina berlokasi di Desa Cisaat Kecamatan Cicurug Kabupaten

Sukabumi.

2. Waktu

Pelaksanaan kuliah kerja nyata dilakukan dalam dua tahap yaitu  :

a. Pembekalan KKM dilaksanakana pada tanggal 1 Agustus 2015.

b. Kegiatan Kuliah kerja nyata di lapangan dimulai dari tanggal 02

Agustus 2015 hingga penutupan kegiatan KKM di Desa Cisaat pada

Tanggal 28 Agustus 2015.

D. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan KKM ini adalah:

a. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa;

b. Melaksanakan nilai luhur Tri Darma Perguruan Tinggi;

c. Menanamkan nilai kepribadian :

Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Menumbuhkan kepemimpinan, khususnya jadi leader untuk diri

sendiri dan yang lain.

Berjiwa mandiri dan solidaritas tinggi

Meningkatkan kepedulian masyarakat atas system ekonomi yang

sesuai dengan ajaran islam.

Mengajak masyarakat memahami bahwasannya dalam islam

semuanya telah diatur sedemikian rupa dari mulai hal yang terkecil

sampai hal yang terbesar, salah satunya yaitu Ekonomi dana rah

Qiblat

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

2. Manfaat

Pada dasarnya kegiatan KKM diarahkan kepada 3 sasaran, yaitu:

a. Mahasiswa

1. Memperdalam Pengertian, penghayatan, dan pengalaman

mahasiswa tentang:

Kemampuan meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa

pada sesama;

Pengamalan Nilai luhur Tri Darma Perguruan Tinggi;

Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam Ekoomi serta

keseluruhan konteks masalah pembangunan dan

pengembangan daerah.

2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan

dan pemecahan masalah kesadaran untuk melakukan prekonomi

guna merubah taraf hidup masyarakat.

3. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung

jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat

4. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan

program-program peengembangan Ekonomi dan pembangunan

daerah.

b. Masyarakat

1. Memperoleh bantuan fikiran dan pengetahuan bahwasannya

Sistem Ekonomi Syari’ah tidaklah sama dengan Ekonomi

Konvensional.

2. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar

sesuai dengan tujuan yang terarah pada pencapaian target tertentu

dalam hal meningkatkan prekonomian.

3. Memperoleh pembaharuan - pembaharuan yang diperlukan dalam

pembangunan di daerah.

4. Membentuk kader - kader pengembangan ekonomi di masyarakat

sehingga terjamin kesinambungan pembangunan prekonomian.

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

c. Perguruan Tinggi

1. Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan

pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik

sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan

demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan

dengan tuntutan pengembangan ekonomi. Tenaga pengajar

memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh

dalam proses perkuliahan.

2. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi

pemerintah atau department lainnya dalam melaksanakan

pemberdayaan ekonomi dan pengembangan pendidikan.

3. Perguruan Tinggi dapat mengukur sejauh mana keberhasilan

perkuliahan yang sesuai denga program studi yang ada yang

keilmuannya bisa direalisasikan di masyarakat.

BAB II

GAMBARAN SINGKAT WILAYAH

KKM KELOMPOK II STAI AL-ANDINA

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Gambar, 1 Kantor Desa Cisaat

A. KONDISI OBJEKTIF DESA CISAAT

1. Letak Geografis Wilayah Desa Cisaat

Desa Cisaat adalah salah satu desa di Kecamatan Cicurug Kabupaten

Sukabumi yang mungkin bisa dikatakan desa terluas, Desa Cisaat memiliki

potensi Sumber Daya Alam (SDA) terutama di bidang pertaniaan. Namun dibalik

potensi yang melimpah tersebut ternyata banyak sekali kendala dan permaslahan

yang dihadapi oleh masyarakat dalam memanfaatkan potensi tersebut. Dilihat dari

berbagai sudut yang menjadi pokok adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang

sangat kreatif, memiliki berbagai macam keahlian untuk menjadi seorang

wirausahawan, akan tetapi yang menjadi pemicu kegagalan dalam proses

pencapaian terhadap potensi tersebut karena lemahnya pengetahuan dan

pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat sangat rendah seperti Keilmuan,

Manajemen dan sistem pemasaran.

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Gambar, 2. Potensi Sumber daya alam Desa Cisaat

2. Potensi Sumbaer Daya Alam

Adapun batas wilayah Desa Cisaat Kecamatan Cicurug berbatasan

langsung dengan Kehutanan Gunung Salak :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tenjolaya

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tangkil Kecamatan Cidahu

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bangbayang

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Giri Jaya Kecamatan Cidahu

Gambar, 3.Kondisi Geografis Desa Cisaat

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Tabel 2.1

Kondisi Geografis Desa Cisaat

No Kondisi Geografis Keadaan Katerangan

1 Ketinggian Tempat 300 – 500 M

2 Curah Hujan 340 Mm/ Thn

3 Dataran Perbukitan Landai

4 Suhu Udara Rata-rata 24-32 °C

a. Luas Wilayah Menurut Penggunaan

Tabel 2.2

Luas Wilayah Desa Tapanrejo Berdasarkan Pemanfaatan Tanah Wilayah Pada

Tahun 2014

No Uraian Satuan

1 Tanah pemukiman 192,95 Ha/m2

2 Tanah persawahan 156,50 Ha/m2

3 Tanah perkebunan 192,2 Ha/m2

4 Tanah kuburan 4,4  Ha/m2

5 Tanah Hutan 123,15 Ha/m2

6 Tanah prasarana umum 1,3 Ha/m2

Gambar, 4. Data Monografi Desa Cisaat

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

b. Orbitrasi

Tabel 2.3

Jarak orbitrasi dan waktu tempuh ketempat penting sekitarnya

No Orbitrasi Jarak Tempuh Keterangan

1. Jarak dari ibukota kabupaten 56,8,5 Km 2 Jam

2. Jarak dari ibukota provinsi 102.34 Km 4 Jam

3. Jarak dari ibukota Negara 93,5 Km 3 Jam

4. Lama tempuh ke kecamatan 3,5 Km 0.15 Jam

5. Kendaraan umum ke kecamatan Motor/ Ojeg

3. Potensi Sumber Daya Manusia

a. Jumlah Penduduk

1. Kondisi Demografis

a. Jumlah penduduk seluruhnya : 8.887 Orang

b. Jumlah laki-laki : 4.071 Orang

c. Jumlah perempuan : 4.816 Orang

d. Kepadatanpenduduk              : 461 per Km ²

2. Kondisi Pragmatis

Tabel 2.4

Jumlah penduduk menurut mata pencahariannya

No Jenis mata pencaharian Jumlah Keterangan

01 PNS 24 Orang

02 Pedagang 148 Orang

03 Buruh 1366 Orang

04 Wiraswasta 9 Orang

05 Tani 480 Orang

06 Pegawai Swasta 574 Orang

07 TNI / POLRI 3 Orang

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

b. Kondisi Keagamaan

Kondisi Masyarakat Desa Cisaat Kecamatan Cicurug Kabupaten

Sukabumi dalam bidang keagamaan boleh dikatakan termasuk masyarakat

yang religius. Hal ini ditandai dengan masih banyak nya Kegiatan

Keagamaan Salah satunya Pengajian Rutin Mingguan Kaum Bapak-Bapak

maupun Kaum Ibu-ibu dan jelas sangat diikuti secara antusias oleh warga

Desa Cisaat. Setelah kami melakukan penelitian terdapat ± 14 Mesjid Jami

yang tercatat di Data Monografi Desa, Adapun kondisi para penganut dan

pemeluk agama di Desa Cisaat dapat dilihat dengan tabel :

Tabel 2.5

Kondisi Keagamaan

NO Jenis Agama Jumlah Keterangan

1 Islam 8.887 Orang

2 Kristen -

3 Katholik -

4 Hindu -

5 Budha -

Tabel 2.6

Sarana Ibadah

NO Jenis sarana ibadah Jumlah Keterangan

1 Mesjid 14 Unit

2 Langgar /Mushola 50 Unit

3 Gereja -

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Tabel 2.7

Lembaga Keagamaan

NO Sarana ibadah yang dimiliki Jumlah Keterangan

1 Masjid jami 14 Unit

2 Pondok pesantren - Unit

3 Madarasah Diniyah 6 Unit

c. Pendidikan

Gambar, 5. Kondisi KBM di SMA/SMK Al-Bashriyah

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk mendidik siswa guna

memperoleh ilmu pengetahuan untuk menghadapi kondisi di era

globalisasi. Dengan mempunyai ilmu pengetahuan serta akhlakul karimah

adalah salah satu modal sebagai penentuan langkah yang terarah di era

globalisasi atas ridho Allah SWT. Sehubungan dengan hal-hal tersebut

kondisi sarana penunjang untuk menuju kesana kiranya belum optimal

terutama Sekolah Lanjutan Atas (SMA). Adapun kondisi sarana dan

prasarana penunjang dalam bidang pendidikan di desa Cisaat dapat dilihat

dengan tabel :

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Tabel 2.8

Prasarana Pendidikan Formal dan Non Formal

NO Sarana Pendidikan Jumlah Keterangan

1. PAUD 7 Unit

3. TK / RA 1 Unit

4. Sekolah Dasar (SD / MI ) 6 Unit

5. MDTA 6 Unit

6. SLTP 2 Unit

7. SLTA 2 Unit

4. Potensi Kemasyarakatan

a. Lembaga Kemasyarakatan

Lembaga yang tumbuh di Desa Cisaat terdiri dari 4 Kedusunan , 7

Rukun Warga, dan 37 Rukun Tetangga. Perangkat yang sangat

potensial adalah Badan Perwakilan Desa (BPD) dalam

mendampingi pemerintah untuk membangun dan demi kepentingan

masyarakat Desa Cisaat yang aktif operasionalnya adalah : LPMD,

PKK, RW dan RT, KARANGTARUNA, KEL.TANI, dan UKM

b. Kondisi Kepemudaan

Peran pemuda dalam membangun Desa Cisaat dirasakan kurang

maksimal dikarenakan organisasi pemuda yang ada hanya bersifat

stuktural nonfungsional sehingga aktivitas lebih di orientasikan pada

masalah yang bersifat individual antar kampung. Akan tetapi

semangat para pemuda untuk membangun desa cukup besar.

Organisasi kepemudaan yang ada saat ini seakan mati suri dan tidak

ada kegiatan secara berkelanjutan, dikarenakan banyak nya para

pemuda yang mengadu nasib di kota-kota besar dan bekerja di

perusahaan –perusahaan.

c. Kondisi Sosial Ekonomi

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Cisaat mayoritas berada

pada tingkatan kelas ekonomi menengah kebawah, dan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mayoritas penduduknya

bergerak dalam usaha pertanian sebagai buruh tani, selain itu juga

ada yang berprofesi sebagai pengrajin, jasa dan Home Industri.

Tabel 2.9

Laju Pertumbuhan perekonomian Desa Cisaat

No Sektor Laju Pertumbuhan Pertahun Keterangan

1 Pertanian 35 %

2 Pengrajin 23 %

3 Home Industri 20 %

4 Jasa 10 %

5 Lainnya 12 %

3. Kondisi Bidang Pemerintahan

Pemerintahan Desa Cisaat secara administrasi stuktural dan

operasional antara aparatur Desa dan Desa menyangkut segala keputusan

dan kebijaksanaan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan selalu

didasarkan hasil keputusan musyawarah antara aparatur pemerintahan

Desa dengan BPD.

Tabel 2.10

STRUKTUR PEMERINTAHAN

DESA CISAAT KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI

No Nama Jabatan Keterangan

1 Nanak Sukron, sip Kepala Desa

2 U. Ridwanullah, S.Ag Ketua BPD

3 U. Baedillah Sekretaris Desa

4 A. M. Mubarok Staff Umum

5 Iwan Setiawan Staff Keuangan

6 Awaludin Kaur Pemerintah

7 Deni Mulyadi Kaur EKBANG

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

No Nama Jabatan Keterangan

8 Heri Suheri Kaur KESOS

9 Lukman Anam Kaur TRANTIB

10 Ikhwanudin Kadus Cisaat

11 M. Soli Kadus Cidahu

12 Kadus Cipari

13 Kadus Tenjolaya

4. Potensi sarana prasarana

A. Kesehatan

Sarana kesehatan di desa ini yaitu : memiliki 16 posyandu dan 1

gedung puskesmas. Sementara untuk tenaga medis yang berdomisili

di desa ini yaitu :

Dokter Umum : 1 Orang

Dokter Gigi : 1  Orang

Bidan : 2  Orang

Perawat : 2 Orang

Kader Kesehatan : 16 Orang

Untuk tenaga medis tradisional di desa ini memiliki 2 orang tenaga

pengobatan alternatif dan 1 orang dukun terlatih.

B. Penerangan

Semua warga di Desa Cisaat ini menggunakan tenaga listrik PLN.

B. ANALISA SITUASI UMUM WILAYAH DESA CISAAT

1. Kondisi Umum Desa Cisaat

Luas Wilayah Desa Cisaat ± 670,5 Ha. Dengan jumlah penduduk

sebanyak 8.887 orang jiwa yang terdiri dari 4.071 laki-laki, dan 4.816

perempuan dengan klasifikasi usia yang didominasi oleh kalangan usia 50

tahun ke atas. Sesuai dengan letak geografisnya, penduduk Desa Cisaat

sebagian besar bermata pencaharian di bidang pertanian, juga sebagian

banyak hanya sebagai petani garapan, dikarnakan sebagian besar lahan

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

pertanian yang ada sudah dimiliki oleh orang luar desa yang mungkin bisa

dikatakan berinvestasi di Desa Cisaat. Selain di bidang pertanian ada juga

yang bekerja sebagai pembuat pengrajin, Home Industri dan Buruh Pabrik.

Dari segi keagamaan, Penduduk Desa Cisaat Mayoritas memeluk agama

islam, Dalam kehidupan beragama pun dirasakan cukup kondusif. Hal ini

terlihat dari semangat kaum Ibu-ibu, Bapak- bapak dan anak-anak dalam

pengajian . Namun semangat ini kurang terlihat dikalangan generasi muda

yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk bekerja di

Perusahaan-perusahaan atau Pabrik-pabrik.

2. Bidang Sosial Keagamaan

Dalam kehidupan sosial keagamaan dilingkungan Desa masyarakat Desa

Cisaat sebenarnya cukup potensial jika di arahkan dengan baik dan benar

sesuai dengan ajaran islam. Hal ini terlihat dari begitu besarnya antusias

masyarakat baik dari tingkat anak-anak sampai orang tua. Kemudian dari

segi pemahaman keagamaan cukup baik. Namun masih ada beberapa

kampung yang masih memerlukan pembenahan dalam segi keagamaan

diantarnya ada segolongan masyarakat yang memiliki kebudayaan atau

pemahaman keagamaan yang kurang mengerti secara detil tentang ajaran

agama islam terutama sangat berpengaruh terhadap pemahaman

pendidikan, mereka cenderung lebih memilih bekerja setelah

menyelesaikan pendidikan tingkat SMP ataupun SMA dibanding

melanjutkan pendidikan ke tingkat Perguruan Tinggi, apalagi khusus nya

untuk Perempuan masih ada peribahasa orang tua “AWEWE MAH

SAKUMAHA LUHUR SAKOLA OGE, PASTI UJUNG-UJUNG NA KA

DAPUR-DAPUR KENEH”, mungkin tugas kita semua untuk sedikit demi

sedikit secara perlahan merubah Main set pendidikan yang bersifat

keagamaan seperti Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah dari pada

harus menyekolahkan putra putrinya ke pendidikan formal atau umum.

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

3. Sosial Kemasyarakatan

Secara umum dinamika sosial kemasyarakatan di Desa Cisaat bisa

dikatakan cukup baik. Meski ada beberapa daerah yang memerlukan lebih

banyak ajakan dakwah dan pembinaan yang maksimal berdasarkan fakta

yang ditemukan tentang keberadaan generasi muda yang belum

memahami tentang fungsinya sebagai generasi muda di masyarakat yang

harus di aktualisasikan. Solidaritas dan kebersamaan diantara warga

masyarakat masih sangat tinggi meski tidak terlihat dalam keseharian

warga masyarakat, yang disebabkan aktivitas kerja di pertanian dan

lainnya, serta lokasi perumahan warga yang agak terpencar antara satu

dengan yang lainnya. Namun kedua hal ini terlihat pada moment-moment

tertentu yang melibatkan seluruh warga masyarakat seperti kegiatan kerja

bakti, pertandingan sepak bola, acara kegiatan 17 Agustus dan acara ritual

keagamaan. Hal ini kami temukan semenjak kedatangan kami ke lokasi

dan ketika akan meninggalkan lokasi dengan sambutan yang baik meski

hanya bersifat refrensentatif.

4. Sosial Budaya

Kehidupan sosial budaya adalah merupakan salah satu yang dapat

mewarnai dinamika dalam kehidupan bermasyarakat, maka eksistensi

sosial budaya dianggap urgen dalam kehidupan bermasyarakat. Satu hal

yang paling mendasar dalam bermasyarakat ialah bagaimana

terorganisasinya tingkah laku budaya yang adil dan menimbulkan citra

keagungan nya, Kemudian menimbulkan suatu kepribadian dalam pola

kehidupan yang dinamis dan sinergis. Di lingkungan Desa Cisaat pada

umumnya kehidupan budaya yang bersentuhan dengan kreasi yang sudah

ada, hal ini tampak didalam kesadaran bahwa sistem kerja sama dalam

melakukan suatu hal yang besar memebutuhkan kerjasama dengan warga

yang lain sudah dimiliki oleh sebagian besar warga.

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

BAB III

DESKRIPSI PELAKSANAAN PROGRAM

A. DESKRIPSI PROGRAM

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, saya mendapatkan

beberapa hal yang dapat dijadikan acuan program guna kesuksesan KKM saya,

diantara data-data yang diperoleh  yaitu:

Desa ini salah satu Desa terluas di kecamatan cicurug dan berbatasan

langsung dengan taman nasional Gunung Salak.

Desa ini memiliki 6 Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), 14

Masjid dan 50 mushola.

Hampir Semua warga masyarakatnya beragama Islam, walaupun terdapat

warga pendatang yang katanya beragama non-muslim namun belum

diketahui secara jelas.

Mayoritas profesi warga yaitu bertani, buruh pabrik dan wiraswasta

Dan lain sebagainya (dapat di lihat di BAB II. Karakteristik Wilayah)

Sesuai dengan keadaan di atas saya dapat menentukan program kerja yang

saya laksanakan dengan pendekatan Normativ dan Historis

Normativ HistorisA. Penguatan Ekonomi Islam

kepada masyarakat dalam hal meningkatkan Prekonomiannya.

B. Silaturrahim dengan tokoh agama, masyarakat dan pendidikan

C. Menyesuaikan arah Qiblat dirumah tempat tinggal tanpa ada rasa takut dikarenakan penghuninya non-muslim

D. Wawancara seputar Ekonomi dan ilu agama.

Membantu pelaksanaan KBM di Sekolah SMA / SMK Al-Basriyah

Menghadiri Pengajian Rutinan di masjid/mushola

Menghadiri dan ikut serta dalam pengajian yang dilaksanakan.

Ikut serta Memeriahkan Peringatan HUT RI yang ke 70 tahun.

Tabel, 3.1

Deksripsi Kegiatan

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

B. REALISASI PROGRAM

Program KKM ini diklasifikasikan dan dilaksanakan menjadi 4 bidang

pokok yaitu :

Pendidikan

Keagamaan

Sosial Ekonomi Kemasyarakatan (SOSEKMAS)

Dari beberapa bidang di atas dapat direalisasikan program sebagai berikut:

1) Bidang Pendidikan

Membantu proses kegiatan belajar mengajar di lembaga Non Formal

yakni di PAUD.

Melaksanakan sosialisasi kepada Siswa/i SMA/SMK Tentang

Pentingnya Pendidikan dan memberikan pencerahan denngan

mencoba merubah Meanset bahwasannya tujuan pendidikan bukan

bertumpu untuk mencari kerja tapi Menuntut Ilmu dan membuka

lapangan kerja.

Gambar, 6. Kondisi Pendidikan

2) Bidang Keagamaan

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

a. Kalibrasi Arah Qiblat, Mengukur Arah Qiblat rumah warga, agar

senantiasa warga tidak sekedar mengira-ngira arah qiblat bila mana

hendak melakukan sholat khususnya warga yang tempat tinggalnya

jauh dari Mesjid

b. Menghadiri Pengajian Rutinan Ibu – ibu / Bapak - bapak

c. Membiasakan diri untuk sholat berjama’ah dimesjid maupun ditempat

tinggal Kelompok.

d. Membantu dan Ikut serta Pengajian Rumahan

Anak-anak belajar bersama membaca Al-Qur’an setelah Maghrib

Diwaktu lain menghafal bersama do’a – do’a anak

Anak-anak melaksanakan praktek ibadah dan bacaannya

Gambar, 7. Sosialisasi Kalibrasi Arah Qiblat

3) Bidang Sosial Ekonomi Masyarakat (SOSEKMAS)

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

a. Ikut serta dalam acara kegiatan 17 agustusan bersama warga sekitar

tempat kami tinggal.

Gambar, 8. Kegiatan Peingatan HUT RI Ke 70 Tahun

b. Ikut kegiatan kesehatan bersama Puskesmas dan Kader-kader

Posyandu

c. Melaksanakan konsultasi bersama Pemerintah Desa beserta jajarannya

untuk mendapatkan masalah dan saran terkait masalah perkembangan

Ekonomi di Masyarakat,

d. Mempelajari prosedural pengembangan Usaha-usaha yang dikelola

Warga,

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

e. Menemui pemilik bangunan UKM sebelumnya untuk meminta

persetujuan terhadap bangunan yang akan dijadikan sarana UKM

kembali,

f. Sosialisasi terhadap masyarakat yang melakukan Usaha Home

Industri.

g. Wawancara bersama para pelaku Ekonomi,

C. HAMBATAN DAN MASALAH

a) Faktor Internal

Beberapa faktor internal yang menjadi masalah dan menghambat aktivitas

dan program kita selama KKM adalah :

Kurangnya keilmuan yang kami kuasai sesuai Program setudi yang

kami pelajari dikarenakan perkuliahan yang kurang kondusif;

Kurang mengerti pesan yang akan disampaikan dalam kegiatan KKM

yang dimaksud dari tema yang di sodorkan;

Perbedaan pendapat Peserta KKM saat Pelaksanaan dilapangan :

o Management waktu tiap anggota yang berbeda-beda

o Kurangnya pemahaman tujuan sebenarnya kegiatan KKM sesuai

Tema yang di angkat.

o Aktivitas dan kegiatan pribadi anggota diluar dari kegiatan KKM

o Terkendala waktu yang bentrok dengan hal yang tidak kalah

penting yang bersifat individu pada masing-masing anggota

b) Masyarakat

Sulitnya bertemu dengan masyarakat pada waktu siang hari karena

terbentur dengan aktivitas warga yang mayoritas sebagai petani dan

buruh.

Sulitnya memberi pmahaman tentang penyesuaian arah Qiblat kepada

tokoh agama yang notabennya lebih mengerti tentang keilmuan agama

Kurangnya waktu sosialisasi dan silaturahmi dengan masyarakat

dikarenakan kesibukan masyarakat

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

c) Panitia KKM

Kurang maksimalnya pembekalan KKM yang diberikan panitia

terhadap mahasiswa :

o Peran Pembimbingpun hanya sebatas komunikasi dan pengarahan

tanpa adanya pemantauan ataupun bimbingan khusus secara intens

yang menerangkan apa, maksud dan tujuan juga seperti apa teknis

dilapangan.

o Peran serta civitas akademik yang tidak tampak begitu

memperhatikan dan peduli terhadap situasi dan kondisi tempat

yang akan menjadi wilayah kerja KKM.

o Kurang teliti dalam mensurvei tempat yang akan menjadi lokasi

KKM, sehingga tidak tau kondisi real lokasi tersebut

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

BAB IV

ANALISA PROGRAM (SWOT)

PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN YANG BERBASIS

SYRIAH

Dan

SEJUTA RUMAH KALIBRASI ARAH QIBLAT

A. S (Strong) : Kekuatan

Kegiatan KKN ini merupakan salah satu proses pembelajaran serta

pengabdian kepada masyarakat sekaligus hubungan timbal balik antara mahasiswa

dengan Masyarakat khususnya Masyarakat Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Kabupaten Sukabumi. Program Pemberdayaan Ekonomi BerbasisSyari’ah dan

Sejuta Rumah Kalibrasi Arah Qiblat merupakan program yang sangat penting

karena melihat potensi ekonomi dan mayoritas warga masyarakat Desa cisaat

adalah pemeluk agama islam yang mana mau tidak mau aturan dan hokum yang

dianutpun adalah hokum islam dengan tanpa mengenyampingkan hokum negara

atau hokum pancasisla hal ini memberikan kemudahan tersendiri dalam

merealisasikan program yang direncanakan. Selain itu, progam Sejuta Rumah

Kalibrasi Arah Qiblat adalah Program kerjasama Perguruan Tinggi dengan

Kementrian Agama Kabupaten Sukabumi dengan maksud :

a. Supaya Mahasiswa Peserta KKM mengetahui cara menghitung dan

mengukur secara benar arah Qiblat.

b. Memberikan pemahaman bahwasannya dalam islam itu semuanya telah

diatur sedemikian rupa.

c. Masyarakat menyadari akan pentingnya arah Qiblat yang benar tidak

sekedar memperkirakan atau mengacu dengan masjid terdekat agar

menambah keyakinan dan ke khusuan dalam menjalankan ibadah sholat.

Kedua Program inipun mendapat respectasi  positif dari semua kalangan

masyarakat khususnya masyarakat yang kurang mengerti dengan keilmuan agama

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

islam mengenai ekonomi syari’ah dan Kalibrasi Arah Qiblat. sehingga sangat

mendukung kelancaran kegiatan dan tewujudnya kepada masyarakat.

Tanggapan dan sikap Pemerintah Desa, Kepala Desa beserta Jajarannya

dan Tokoh Agama juga Tokoh Masyarakat yang sangat mendukung program

“Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis Syari’ah dan Sejuta Rumah

Kalibrasi Arah Qiblat” merupakan kekuatan yang dapat memotivasi kami dan

warga untuk berperan serta mensukseskan program ini.

B. W (Weakness) : Kelemahan

Koordinasi antara Pihak Pemerintah Desa  dan Pihak Perguruan Tinggi

terhadap rencana kegiatan Program ini terbilang kurang, Sehingga merupakan

factor yang  melambatkan dan melemahkan kinerja saya dalam memaksimalkan

program Tersebut sesuai dengan yang direncanakan. Sehingga beberapa rencan

Sosialisasi sempat tersendat lantaran belum adanya pemberitahuan dari awal.

Disamping itu, Sebagian masyarakat  kurang menyadari akan pentingnya

Ekonomi Syari’ah dan Kesesuaian arah Qiblat, karena dirasa Ekonomi Syari’ah

dan Ekonomi Konvensional tidak bedanya seperti Pinang dibelah dua yang mana

tidak ada perbedaan yang mendasar hal itu dikarenakan banyak oknum lembaga

keuangan yang mengatasnamakan Syari’ah akan tetapi Sistem Konvensional,

Sedangkan tentang Kesesuaian Arah Qiblat banyak diantara masyarakt yang

memberikan pendapat bahwasannya ketika mengerjakan Sholat yang penting niat

dan Hati menghadap Qiblat. Hal seperti ini acap kali menjadi kendala utama

dalam sosialisasi kedua Program tersebut.

C. O (Opportunity): Peluang

Melihat dari kondisi objektiv Keadaan Masyarakat Desa Cisaat yang

bermatapencaharian dibidang Pertanian, buruh pabrik dan Pelaku Ekonomi maka

Pemerintah Desa Cisaat dan Warga Masyarakatnya sangat mendukung kegiatan

Program Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis Syari’ah dan Sejuta

Rumah Kalibrasi Arah Qiblat. Dikarenakan kedua Program ini dianggap mampuh

merubah Pemikiran tentang Syari’ah dan menutup kemungkinan terjadi penipuan

yang mengatas namakan Syari’ah.

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

Sungguh-sungguh Respons yang sangat Fositiv yang saya terima ketika

program itu saya sosialisasikan, niscaya hal itu bisa membuahkan hasil maksimal

dalam syiar dakwah yang lebih mendekatkan pada masyarakat.

Tokoh Agama, Pendidikan dan Masyarakat diharapkan untuk turut serta

memberikan motivasi dan bersosialisasi akan pentingnya Ekonomi yang Berbasis

Syari’ah dan Kesesuaian Arah Qiblat yang bisa menghantarkan masyarakat

muslim menuju kesejahtera dalam bidang Mu’amalah dan Ubudiyah. Sehingga

kepedulian  masyarakat secara umum dapat  tumbuh subur dan dalam kurun

waktu tertentu setidaknya berpikir dulu dalam menentukan system yang akan

mereka pakai ketika hendak melakukan Prekonomian diberbagai bidang usaha

mereka, itulah salahsatu sebagai tujuan program ini, pada ending dan goalnya

terwujudlah Masyarakat Ekonomi Syari’ah.

D. T (treatmen): Ancaman

Program yang sudah berjalan ini mendapat sambutan dan antusias yang

baik dari warga sehingga memperkecil ancaman atau hambatan yang ada,

sehingga permasalahan yang menghambat hanya kurangnya Pemahaman

dikarenakan waktu saya dan teman-temanpun terbatas untuk sosialisasi secara

intens face to face kepada semua Masyarakat khususnya kepada pelaku ekonomi

dan Tokoh Masyarakat juga Tokoh Agama. dikarenakan adanya animo

masyarakat kurang bias membedakan terhadap instansi atau  lembaga syari’ah

ataupun konvensional sehingga mereka masih kebingungan mana yang akan

mereka pilih manakala mereka membutuhkan itu, jadi harapan saya Feed back

dari Program ini adalah kelanjutan sosialisasi dari pihak terkait khususnya dari

Pemrintah Desa, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama setempat terus

diselenggarakan agar pemahaman masyarakat lebih dalam lagi terhadap Ekonomi

yang Berbasis Syari’ah.

Pendekatan Masalah

Masalah sosial kemasyarakatan yang nampak  dan rentan menjadi sumber

pemicu kecemburuan social, kriminalitas dan tindak anarkis adalah adanya

ketidak senjangan social, kesejahteraan yang tidak merata, ketidak pedulian si

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

pelaku Ekonomi terhadap warga yang membutuhkan pekerjaan dan akibat kurang

mengertinya managemen untuk mendukung prekonomian tersebut. Sehingga

permasalahan seperti ini akan terselesesaikan dengan pengoptimalan Managemen

dan dukungan dari warga masyarakat kepada para pelaku ekonomi akan

pentingnya Sistem yang baik dalam pengelolaan Ekonomi untuk mengantisipasi

kemungkinan-kemungkinan ancaman yang akan terjadi.

Strategi Penyelesaian Masalah (Problem Solving)

Dengan melakukan pendekatan yang intensif dan persuasif kepada

masyarakat serta menganalisa setiap kemungkinan dan ancaman yang muncul

saya berupaya untuk memanage segala permasalahan sistem dan pengelolaan

Prekonomian dengan sangat teliti dan hati - hati. Dengan melakukan pendekatan

kepada warga melalui Sosialisasi, Memberikan sedikit pengetahuan tentang tata

cara berwirausaha yang baik dan pengelolaan Keuangan yang jelas yang mana

saya dapatkan itu semua baru hanya sekedar teori yang saya serap diperkuliahan.

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Secara keseluruhan, kegiatan KKM berlangsung dengan baik, Program-

program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal dan tepat waktu

meskipun ada beberapa faktor penghambat baik eksternal maupun internal yang

membuat beberapa program kurang maksimal. Dari semua pemaparan di atas,

dapat disimpulkan bahwa permasalahan kesadaran Masyarakat Akan Ekonomi

yang Syari’ah bukannya tidak ada akan tetapi Kurang memahami dan

menganggap Ekonomi Syari’ah dan Konvensional tidak ada bedanya. Tapi setelah

dilaksanakannya sosialisasi Program ini perlu terus disyiarkan dan dipupuk secara

berkala agar pemahaman tentang pentingnya Sistem Prekonomian yang benar dan

sesuai dengan syari’ah dapat terbangun dengan kokoh demi terselenggaranya

Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang Berbasis Syari’ah, membantu

mempercepat proses pembangunan, pendidikan karakter serta membentuk kader

penerus kegiatan Perbaikan Prekonomian di masyarakat.

Perkembangan yang begitu pesat baik dari segi materil maupun spirituil

selalu diharapkan dan diupayakan oleh seluruh lapisan masyarkat dari mulai

aparat desa, tokoh masyakat, alim ulama, para pemuda dan sebagainya dalam

membangun peradaban desa kearah yang lebih maju meskipun terkadang

mengalami stagnasi akibat kurangnya proses komunikasi antara aparat desa

dengan masyarakat namun hal bisa diselesaikan dengan adanya momen-momen

tertentu.

Sebagai penutup ada beberapa kesimpulan yang dapat penulis kemukakan

dari hasil Kuliah Kerja Nyata (KKM)-Tematik Kelompok II di Desa Cisaat

Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi yang dilaksanakan pada tanggal 1-31

Agustus 2015 sebagai berikut :

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

1. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKM) merupaka salah satu realisasi dari tri

darma perguruan tinggi yang berdampak positif, baik bagi mahasiswa peserta

KKM, Pemerintah desa dan umumnya warga masyarakat desa Cisaat.

2. Pola garapan KKM-Tematik hanya merujuk pada tema yang telah ditetapkan

yakni Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Yang Berbasis Syari’ah di Desa

Cisaat Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.

3. Adapun selain program pokok diatas juga ada program tambahan yang

dsisesuaikan menurut kondisi objektif desa meliputi 3 bidang : yaitu bidang

Pendidikan, Keagamaan dan Sosial Ekonomi Masyarakat (Sosekmas).

4. Program 99% dapat terealisasikan meskipun masih banyak kekurangan dan

harus ada tindak lanjut dari program tersebut.

5. Semua program yang dilaksanakan pada umumnya mendapatkan dukungan

dari semua pihak. Baik dari pemerintah desa Cisaat, alim ulama, tokoh

masyarakat, dan masyarakat pada umumnya sehingga terjalin ukhuwah

islamiyah yang cukup kuat.

6. Sebagai peserta KKM Di Desa Cisaat merasa mendapatkan pengalaman yang

bermanfaat untuk belajar hidup bermasyarakat, memecahkan masalah yang

timbul dan membina serta memajukan masyarakat dalam semua aspek

kehidupan.

7. Masyarakat Desa Cisaat sangat antusias menyambut kedatangan para peserta

KKM STAI Al-Andina karena proses sosilisasi dan komunikasi secara inten

baik sifatnya formal maupun formal terus dilakukan selama KKM

berlangsung juga selalu ikut serta dalam kegiatan masyarakat seperti pengajian

mingguan di Mesjid, Majlis Ta’lim, kegiatan 17’n, dll.

8. Potensi alam dan manusia yang dimiliki sangatlah melimpah dan berkualitas,

sehingga untuk kedepannya pemberdayaan melalui kesadaran pemerintah

desa, elemen masyarakat, atau peran website/situs online akan membuat Desa

Cisaat Kecamatan Cicurug berkembang dan dikenal khalayak luas, baik di

dalam maupun luar wilayah.

9. Pelaksanaan KKM menjadi media pembelajaran real bagi penulis untuk

mengaplikasikan dan menambah teori, bersosialisasi serta menjadi problem

solver yang handal.

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

10. Secuil pengabdian penulis dapat membuat motivasi tersendiri khususnya

dalam aspek Ekonomi, Pendidikan dan Keagamaan Trutama Kemasyarakatan

yang telibat dalam Kegiatan Program yang penulis laksanakan.

B. SARAN – SARAN

Pelaksanaan program kerja KKM yang terikat waktu serta keterbatasan

lain menjadikannya kurang dari kesempurnaan. Oleh karena itu berikut saran dari

penulis sebagai pertimbangan kemajuan di depan :

a. Demi meningkatkan kualitas Sumber Daya Alam dan Manusia di sebuah

desa, maka pendidikan akademik, teknologi dan keagamaan mesti

diaplikasikan dengan seimbang.

b. Segala pengetahuan dan pengalaman hendaknya terus digali dan

diimplementasikan, mengingat tak ada batas untuk mencari dan

mengembangkan semua itu. Usai menimba sekaligus mengabdikan ilmu di

lokasi KKM, hendaknya kita lebih cerdas untuk menjemput masa depan

yang lebih baik.

c. Koordinasi yang baik antara Panitia, peserta KKM, dan objek tempat KKM

merupakan hal terpenting, mengingat pelaksanaan program melibatkan

banyak pihak.

d. Hendaknya program-program yang dirancang tersebut didukung oleh

pemerintah, baik pemerintah desa maupun daerah. Dalam hal ini

menyangkut beberapa instansi yang terkait dan memiliki program sama,

sehingga terjadi sinkronisasi program dan hubungan yang baik antara

Mahasiswa, Perguruan Tinggi serta Pemerintah.

e. Adanya program berkelanjutan antara pihak Perguruan Tinggi dengan

Objek KKM, baik melalui mahasiswa/lulusan sarjana, atau dengan

memberikan akses fasilitas yang nyata seperti yang dibutuhkan oleh objek

KKM.

Adapun Saran-saran yang tertuju langsung anatar lain :

1. Untuk pemerintah desa Cisaat dan masyarakatnya :

33

Laporan IndividuKuliah Kerja Mahasiswa 2015Desa Cisaat Kecamatan Cicurug

a. Sebaiknya program yang telah dilaksanakan oleh peserta KKM terus

dilaksanakan dan dilanjutkan serta di evaluasi untuk lebih mengoptimalkan

hasil yang dicapaikan

b. Diharapkan untuk tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi yang baik

dengan masyarakat, supaya terbentuk ikatan emosional dikedua belah

pihak, serta pemerintah bersikap transparan tentang kondisi real

pemerintah desa supaya masyarakat lebih memahami stiap permasalahan

yang dipahami oleh pemerintah

c. Membangkitkan kembali wadah kepemudaan di Desa, supaya generasi

muda bisa bersatu dan mengembangkan bakat dan kreatifitas yang mereka

miliki

2. Untuk Badan Penyelenggara Kuliah Kerja Mahasiswa (BPKKM) dan

Pengurus STAI Al-Andina.

a. Evaluasi Kesiapan Pihak Paniti Penyelenggara dan Pihak STAI Al-Andina

dalam Melaksanakan KKM

b. Pertimbangkan Tempat dan target Wilayah Perogram sesuai jumlah

Peserta KKM, supaya hasil yang dicapai dan Feedback yang didapat sesuai

yang diharapkan, dan kurangnya anggota menyebabkan sulitnya

merealisasikan program secara optimal.

c. Komunikasi yang sarah baik Pihak Pengurus STAI, Panitia Penyelenggara

dan Peserta KKM tentang Program KKM.

d. Schedule yang jelas dari mulai Persiapan, Pembekalan, pelaksanaan

sampai pada tahap Pelaporan hasil kegiatan hingga tidak ada simpang siur

dan perbedaan baik dari segi waktu dan kegiatan yang memang harus

dilaksanakan sesuai dengan Tema dan Program yang berjalan pada KKM.