Upload
unissula
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEDUDUKAN WANITADALAM ISLAM
BAB: Akhlak
DISUSUN OLEH : FUAD ILHAMTEKNIK ELEKTRO (30601301404)FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNISSULA[[email protected]]
Daftar Isi
Pendahuluan……………………………………………………………………………………1
1. Keadaan wanita sebelum Islam.....................................................................................2
2. Islam Memuliakan Wanita..............................................................................................5
3. Wanita Di Era Modernisasi...........................................................................................8
4. Kewajiban kaum pria terhadap wanita......................................................................10
5. Penutup.............................................................................................................................12
Daftar Pusaka........................................................................................................................13
1
Pendahuluan
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala Tuhan semesta alam, semoga
shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad
salallahu ‘alaihi wasalam dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh
pengikut beliau.
Dalam konteks kedudukan wanita dalam Islam, Islam jelas menjunjung
tinggi kedudukan wanita. Dalam makalah ini akan dijelaskan secara lebih
mendetail mengenai kedudukan wanita dalam islam serta balasan bagi
wanita yang sholihah disisi Allah swt.
Dalam ajaran islam, sangatlah jelas bahwa islam melindungi setiap hak-hak
wanita serta memberikan kewajiban-kewajiban untuk ditaati wanita, hal ini
semata-mata dilakukan oleh Islam untuk melindungi kehormatan serta
kesucian wanita.
2
1. Keadaan wanita sebelum Islam
Keadaan Wanita sebelum datangnya Islam dalam masyarakat jahiliyah
mengalami masa hidup yang sangat menyedihkan, mereka tidak dihargai,
dicaci maki dan sangat dibenci. Masyarakat pada zaman jahiliyah
sangatlah benci dengan kelahiran seorang wanita. Wanita dianggap sebagai
aib dalam masyarakat jahiliyah, bahkan diantara mereka ada yang
mengubur anak wanita secara hidup-hidup, hanya karena takut akan
dihina, ada pula yang membiarkan wanita hidup dalam dunia kehinaan dan
kenistaan. Hal ini seperti yang disebutkan Allah subhanahu wa ta’ala dalam
surat An-Nahl ayat 58-59.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
﴿ ق��������ال اهلل تع��������اىل :
﴾ :(59-58)انلحل
Artinya: Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan
(kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya dan dia
3
sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan
buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan
memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan
menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah
buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (QS. Al-Nahl: 58-59).
Allah juga menyebutkan bagaimana keadaan kaum wanita di dalam surat
At-Takwir ayat 8-9.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ي ذنب قتلت ﴿ قال اهلل تعاىل :(8-9)اتلكوير: ﴾ وإذا الموؤودة سئلت بأ
Artinya: “Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup
ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh”, (QS. At-Takwir; 8-9)
Kedua ayat tersebut menggambarkan betapa mengerikanya kehidupan
wanita di masa jahiliyah. Wanita pada zaman jahiliyah sama sekali tidak
berhak mendapat warisan, meskipun wanita tersebut hidup dalam
kemiskinan, sebab warisan tersebut hanya berlaku bagi kaum pria saja.
Bahkan wanita pada zaman jahiliyah tersebut bisa diwariskan setelah
suaminya meninggal, sebagaimana harta diwariskan. Wanita tidak dianggap
keberadaanya dalam suatu keluarga.
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Umar RA bahwa
beliau berkata, “Demi Allah!, pada masa jahiliyah wanita tidak kami anggap
apapun, sehingga Allah menurunkan bagi mereka tuntunan yang
4
menjelaskan kemaslahatan bagi mereka dan Allah memberikan bagian harta
tertentu dalam perkara pewarisan”.
2. Islam Memuliakan Wanita
Setelah diturunkanya Islam melalui Rasulullah SAW , segala bentuk
kezaliman terhadap wanita telah dihapuskan dari mereka, dan Islam
mengembalikan kedudukan wanita dalam masyarakat, dan menjadikan
mereka sebagai mitra lelaki yang berkedudukan sejajar dalam urusan
pahala, siksa dan semua hak, kecuali perkara yang memang dikhususkan
untuk wanita. Hal ini seuai dengan Al Qur’an surat An-Nahl ayat 97 dan
surat Ali Imron Ayat 195.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
﴿ قال اهلل تع��اىل :
5
﴾ :(97)انلحل
Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan
Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Nahl: 97)
﴿ ق���ال اهلل تع���اىل :
﴾(195: ل عمران)آ
Artinya: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya
(dengan berfirman), "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-
orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena)
sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain". (QS. Ali Imron: 195).
Kedudukan wanita dan pria dalam islam juga sejajar baik dalam hal amalan
serta dalam hal kebaikan. Hal ini seperti firman Allah dalam surat Al-Ahzab
ayat 35.
Allah SWT berfirman:
6
ق����������ال اهلل تع����������اىل : ﴿
:(35﴾ )األحزابArtinya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki
dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan
7
yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan
yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan
perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka
ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab: 35).
Dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam
Ahmad “Dari Aisyah RA berkata bahwa Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi
wasalam bersabda, “Sesungguhnya wanita adalah saudara sekandung
kaum pria”.
Dalam hadis tersebut juga disebutkan bahwa Islam sangatlah
menghormati kedudukan wanita hingga Nabi besar Muhammad SAW
mengatakan bahwa wanita/istri adalah saudara bagi suaminya.
Dan Islam sangatlah melarang menjadikan wanita sebagai warisan bagi
kaum lelaki, sebagaimana yang terjadi pada masyarakat jahiliyah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
﴿ ق������������ال اهلل تع������������اىل : ﴾ :(19)النساء
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu
mempusakai wanita dengan jalan paksa”. (QS. Al-Nisa’: 19).
8
Islam juga menjamin kemerdekaan pribadi setiap wanita, menjadikannya
pewaris dan bukanlah bukan barang yang diwariskan, Islam juga
memberikan bagian harta warisan dari harta kerabatnya. Hal ini sesuai
firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 7.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
﴿ق������ال اهلل تع������اىل :
﴾ :(7)النساء
Artinya: Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-
bapak dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut
bahagian yang telah ditetapkan. (QS. Al-Nisa’: 7)
3. Wanita Di Era Modernisasi
9
Wanita di zaman modern lebih beranggapan bahwa wanita mengalami
diskriminasi, mereka mengatakan bahwa mereka adalah bagian sumber
daya yang terabaikan, rumah bagaikan penjara bagi mereka. Hal ini
ditujukan dengan banyaknya wanita karir, wanita kini lebih mementingkan
pekerjaan dan kepentingan karirnya ketimbang mengurusi suami dan anak-
anaknya. Sementara kepemimpinan lelaki dalam rumah tangga dianggap
hal yang menghalangi dirinya untuk bebas. Sangat disayangkan ternyata
racun pemikiran ini menjangkiti sebagian besar wanita. Adapun perkataan
yang mengatakan bahwa wanita mengalami diskriminasi, maka penjelasan
masalah ini telah dipaparkan sebelumnya pada pembahasan tentang
kedudukan wanita di dalam Islam, di mana Islam telah mengangkat
berbagai bentuk kezaliman yang menimpa mereka pada masa jahiliyah.
Mereka bukanlah sumber daya yang terabaikan bahkan berdiamnya wanita
untuk mendidik anak adalah amal agung yang dengannya dia bisa
mendapat pahala, yang akan melahirkan buah yang bermanfaat bagi
masyarakat.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban bahwa Abi
Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah salallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Apabila seorang wanita telah melaksanakan shalat
lima waktunya, menjalankkan puasanya, menjaga kemaluannya dan taat
kepada suaminya maka dia akan masuk surga dari pintu manapun yang
disukainya”.
Dan orang yang memperhatikan masyarakat barat yang menyaksikan
para wanitanya keluar guna menyaingi kaum pria, meninggalkan anak-anak
dalam asuhan para pembantu, atau panti asuhan anak atau yang lainnya.
10
Akan melihat terjadi berbagai tindak kekerasan, rusaknya moral,
banyaknya perzinahan, terjadinya kehancuran rumah tangga, merajalelanya
obat-obat terlarang dan berbagai barang yang memabukkan dan lain
sebagainya,
. Maha Benar Allah dengan firman -Nya yang berbunyi:
﴿ ق����ال اهلل تع����اىل :
﴾ : (33)األحزاب
“...dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu”. (QS. Al-Ahzab:
33)
Adapun kepemimpinan lelaki terhadap wanita berfungsi untuk menjaga
kehormatan dan kemuliaan wanita tersebut dari gangguan kaum pria.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
﴿ ق�����ال اهلل تع�����اىل :
﴾ :(34)النساء
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang
11
lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka. (QS. Al-Nisa’: 34)
4. Kewajiban kaum pria terhadap wanita
Pertama: Kewajiban mendidik anak laki-laki dan wanita yang kita
miliki serta istri-istri kita dengan pendidikan yang baik.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
﴿ ق�����������ال اهلل تع�����������اىل :
12
﴾:اتلحريم(
6)
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (Al-Tahrim: 6)
Kedua: Membekali diri dengan ilmu agama yang kuat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ô ﴿ ق��ال اهلل تع��اىل : `¨ô ô& ô ô ôô ôô ôô »ô% ôô !ô ôô #ôô ô ô ô ô©9ô#
#ô ôô `ôô ô ôô ô ô¬!ôô%ôô ô ôô ôôôôô ô ô ôôô ôô ô ô# (#ôô _ô ôôôôô
ôô ôô ÷ô ôô ô ôô ôô /ôô 3 ôôô% ôôôô ôôôôô ô ôô ô ôô ôô%©!ô#
ôôô ôôô>ôôôô ôôôô%©!ô#ôô ôô ôôôô ôô=ôôôô 3 ôôô¯ôô) ôô©.ôôôôôô
(#ôô 9ôôô& ô=»ô7ô9ô{ô# ô ô ô ﴾:(9)الزمر
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran. (QS. Al-Zumar: 9)
Ketiga: Berdakwah kepada Allah Azza Wa Jalla, memperingatkan
manusia terhadap pelaku kejahatan, serta segala konspirasi mereka untuk
merusak kaum wanita dan menjauhkan mereka dari ajaran agama mereka.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
13
﴿ ق�����������ال اهلل تع�����������اىل :
﴾(108: يوسف)
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha
Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf:
108).
Kesimpulan:Islam adalah agama yang sangat memuliakan kedudukan wanita,
Islam sangatlah menjunjung tinggi kedudukan wanita. Islam juga tidak
menyia-nyiakan seoraang wanita yang menjaga kehormatanya. Allah juga
menjanjikan surge bagi wanita sholehah yang senantiasa menjaga amal
kebaikanya serta menjauhi segala larangan Allah swt.
Namun banyak pemikiran orang barat yang menganggap islam telah
melakukan diskriminasi terhadap kaum wanita, mereka menganggap
wwanita sejajar dengan pria dalam berbagai aspek. Hingga akhirnya mereka
tersesat dan terjerumus dalam lembah kehinaan.
Pemikiran orang barat yang menganggap Islam mendiskriminasi
kaum wanita adalah salah besar, karena islam bukan mendiskriminasi
14
kaum wanita, tetapi melindungi kaum wanita agar tidak tersesat dan
terhina.
5. Penutup
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala Tuhan semesta alam,
semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad salallahu ‘alaihi wasalam dan kepada keluarga, shahabat serta
seluruh pengikut beliau. Demikianlah makalah yang dapat saya sampaikan
mengenai bab kedudukan wanita dalam Islam. Agama Islam merupakan
agama yang paling benar tak ada satupun agama yang diridhoi Allah kecuali
agama Islam.
Wanita sangatlah dimuliakan serta dilindungi dalam islam. Islam
menunjung tinggi hak-hak wanita serta melindunginya. Dan kewajiban pria
adalah menjaga kehormatanya serta melindunginya dan menuntunya ke
jalan yang diridhoi Allah swt. Karena wanita yang taat kepada Allah, Taat
kepada suaminya serta mendidik anaknya dengan baik, maka itu adalah
wanita yang paling muia di sisi Allah swt. Serta dijamin masuk surge amin
ya robbal alamin.
15