17
KEDUDUKAN WANITA DALAM ISLAM BAB: Akhlak DISUSUN OLEH : FUAD ILHAM TEKNIK ELEKTRO (30601301404) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA [[email protected]]

Kedudukan Wanita Dalam Islam

Embed Size (px)

Citation preview

KEDUDUKAN WANITADALAM ISLAM

BAB: Akhlak

DISUSUN OLEH : FUAD ILHAMTEKNIK ELEKTRO (30601301404)FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNISSULA[[email protected]]

Daftar Isi

Pendahuluan……………………………………………………………………………………1

1. Keadaan wanita sebelum Islam.....................................................................................2

2. Islam Memuliakan Wanita..............................................................................................5

3. Wanita Di Era Modernisasi...........................................................................................8

4. Kewajiban kaum pria terhadap wanita......................................................................10

5. Penutup.............................................................................................................................12

Daftar Pusaka........................................................................................................................13

1

Pendahuluan

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala Tuhan semesta alam, semoga

shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad

salallahu ‘alaihi wasalam dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh

pengikut beliau.

Dalam konteks kedudukan wanita dalam Islam, Islam jelas menjunjung

tinggi kedudukan wanita. Dalam makalah ini akan dijelaskan secara lebih

mendetail mengenai kedudukan wanita dalam islam serta balasan bagi

wanita yang sholihah disisi Allah swt.

Dalam ajaran islam, sangatlah jelas bahwa islam melindungi setiap hak-hak

wanita serta memberikan kewajiban-kewajiban untuk ditaati wanita, hal ini

semata-mata dilakukan oleh Islam untuk melindungi kehormatan serta

kesucian wanita.

2

1. Keadaan wanita sebelum Islam

Keadaan Wanita sebelum datangnya Islam dalam masyarakat jahiliyah

mengalami masa hidup yang sangat menyedihkan, mereka tidak dihargai,

dicaci maki dan sangat dibenci. Masyarakat pada zaman jahiliyah

sangatlah benci dengan kelahiran seorang wanita. Wanita dianggap sebagai

aib dalam masyarakat jahiliyah, bahkan diantara mereka ada yang

mengubur anak wanita secara hidup-hidup, hanya karena takut akan

dihina, ada pula yang membiarkan wanita hidup dalam dunia kehinaan dan

kenistaan. Hal ini seperti yang disebutkan Allah subhanahu wa ta’ala dalam

surat An-Nahl ayat 58-59.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

﴿ ق��������ال اهلل تع��������اىل :

﴾ :(59-58)انلحل

Artinya: Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan

(kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya dan dia

3

sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan

buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan

memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan

menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah

buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (QS. Al-Nahl: 58-59).

Allah juga menyebutkan bagaimana keadaan kaum wanita di dalam surat

At-Takwir ayat 8-9.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

ي ذنب قتلت ﴿ قال اهلل تعاىل :(8-9)اتلكوير: ﴾ وإذا الموؤودة سئلت بأ

Artinya: “Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup

ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh”, (QS. At-Takwir; 8-9)

Kedua ayat tersebut menggambarkan betapa mengerikanya kehidupan

wanita di masa jahiliyah. Wanita pada zaman jahiliyah sama sekali tidak

berhak mendapat warisan, meskipun wanita tersebut hidup dalam

kemiskinan, sebab warisan tersebut hanya berlaku bagi kaum pria saja.

Bahkan wanita pada zaman jahiliyah tersebut bisa diwariskan setelah

suaminya meninggal, sebagaimana harta diwariskan. Wanita tidak dianggap

keberadaanya dalam suatu keluarga.

Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Umar RA bahwa

beliau berkata, “Demi Allah!, pada masa jahiliyah wanita tidak kami anggap

apapun, sehingga Allah menurunkan bagi mereka tuntunan yang

4

menjelaskan kemaslahatan bagi mereka dan Allah memberikan bagian harta

tertentu dalam perkara pewarisan”.

2. Islam Memuliakan Wanita

Setelah diturunkanya Islam melalui Rasulullah SAW , segala bentuk

kezaliman terhadap wanita telah dihapuskan dari mereka, dan Islam

mengembalikan kedudukan wanita dalam masyarakat, dan menjadikan

mereka sebagai mitra lelaki yang berkedudukan sejajar dalam urusan

pahala, siksa dan semua hak, kecuali perkara yang memang dikhususkan

untuk wanita. Hal ini seuai dengan Al Qur’an surat An-Nahl ayat 97 dan

surat Ali Imron Ayat 195.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

﴿ قال اهلل تع��اىل :

5

﴾ :(97)انلحل

Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki

maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan

Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan

Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa

yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Nahl: 97)

﴿ ق���ال اهلل تع���اىل :

﴾(195: ل عمران)آ

Artinya: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya

(dengan berfirman), "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-

orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena)

sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain". (QS. Ali Imron: 195).

Kedudukan wanita dan pria dalam islam juga sejajar baik dalam hal amalan

serta dalam hal kebaikan. Hal ini seperti firman Allah dalam surat Al-Ahzab

ayat 35.

Allah SWT berfirman:

6

ق����������ال اهلل تع����������اىل : ﴿

:(35﴾ )األحزابArtinya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki

dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam

ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan

7

yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan

yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan

perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang

banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka

ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab: 35).

Dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam

Ahmad “Dari Aisyah RA berkata bahwa Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi

wasalam bersabda, “Sesungguhnya wanita adalah saudara sekandung

kaum pria”.

Dalam hadis tersebut juga disebutkan bahwa Islam sangatlah

menghormati kedudukan wanita hingga Nabi besar Muhammad SAW

mengatakan bahwa wanita/istri adalah saudara bagi suaminya.

Dan Islam sangatlah melarang menjadikan wanita sebagai warisan bagi

kaum lelaki, sebagaimana yang terjadi pada masyarakat jahiliyah.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

﴿ ق������������ال اهلل تع������������اىل : ﴾ :(19)النساء

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu

mempusakai wanita dengan jalan paksa”. (QS. Al-Nisa’: 19).

8

Islam juga menjamin kemerdekaan pribadi setiap wanita, menjadikannya

pewaris dan bukanlah bukan barang yang diwariskan, Islam juga

memberikan bagian harta warisan dari harta kerabatnya. Hal ini sesuai

firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 7.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

﴿ق������ال اهلل تع������اىل :

﴾ :(7)النساء

Artinya: Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-

bapak dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta

peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut

bahagian yang telah ditetapkan. (QS. Al-Nisa’: 7)

3. Wanita Di Era Modernisasi

9

Wanita di zaman modern lebih beranggapan bahwa wanita mengalami

diskriminasi, mereka mengatakan bahwa mereka adalah bagian sumber

daya yang terabaikan, rumah bagaikan penjara bagi mereka. Hal ini

ditujukan dengan banyaknya wanita karir, wanita kini lebih mementingkan

pekerjaan dan kepentingan karirnya ketimbang mengurusi suami dan anak-

anaknya. Sementara kepemimpinan lelaki dalam rumah tangga dianggap

hal yang menghalangi dirinya untuk bebas. Sangat disayangkan ternyata

racun pemikiran ini menjangkiti sebagian besar wanita. Adapun perkataan

yang mengatakan bahwa wanita mengalami diskriminasi, maka penjelasan

masalah ini telah dipaparkan sebelumnya pada pembahasan tentang

kedudukan wanita di dalam Islam, di mana Islam telah mengangkat

berbagai bentuk kezaliman yang menimpa mereka pada masa jahiliyah.

Mereka bukanlah sumber daya yang terabaikan bahkan berdiamnya wanita

untuk mendidik anak adalah amal agung yang dengannya dia bisa

mendapat pahala, yang akan melahirkan buah yang bermanfaat bagi

masyarakat.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban bahwa Abi

Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah salallahu ‘alaihi

wasallam bersabda, “Apabila seorang wanita telah melaksanakan shalat

lima waktunya, menjalankkan puasanya, menjaga kemaluannya dan taat

kepada suaminya maka dia akan masuk surga dari pintu manapun yang

disukainya”.

Dan orang yang memperhatikan masyarakat barat yang menyaksikan

para wanitanya keluar guna menyaingi kaum pria, meninggalkan anak-anak

dalam asuhan para pembantu, atau panti asuhan anak atau yang lainnya.

10

Akan melihat terjadi berbagai tindak kekerasan, rusaknya moral,

banyaknya perzinahan, terjadinya kehancuran rumah tangga, merajalelanya

obat-obat terlarang dan berbagai barang yang memabukkan dan lain

sebagainya,

. Maha Benar Allah dengan firman -Nya yang berbunyi:

﴿ ق����ال اهلل تع����اىل :

﴾ : (33)األحزاب

“...dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan

bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu”. (QS. Al-Ahzab:

33)

Adapun kepemimpinan lelaki terhadap wanita berfungsi untuk menjaga

kehormatan dan kemuliaan wanita tersebut dari gangguan kaum pria.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

﴿ ق�����ال اهلل تع�����اىل :

﴾ :(34)النساء

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena

Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang

11

lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari

harta mereka. (QS. Al-Nisa’: 34)

4. Kewajiban kaum pria terhadap wanita

Pertama: Kewajiban mendidik anak laki-laki dan wanita yang kita

miliki serta istri-istri kita dengan pendidikan yang baik.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

﴿ ق�����������ال اهلل تع�����������اىل :

12

﴾:اتلحريم(

6)

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan. (Al-Tahrim: 6)

Kedua: Membekali diri dengan ilmu agama yang kuat.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

ô ﴿ ق��ال اهلل تع��اىل : `¨ô ô& ô ô ôô ôô ôô »ô% ôô !ô ôô #ôô ô ô ô ô©9ô#

#ô ôô `ôô ô ôô ô ô¬!ôô%ôô ô ôô ôôôôô ô ô ôôô ôô ô ô# (#ôô _ô ôôôôô

ôô ôô ÷ô ôô ô ôô ôô /ôô 3 ôôô% ôôôô ôôôôô ô ôô ô ôô ôô%©!ô#

ôôô ôôô>ôôôô ôôôô%©!ô#ôô ôô ôôôô ôô=ôôôô 3 ôôô¯ôô) ôô©.ôôôôôô

(#ôô 9ôôô& ô=»ô7ô9ô{ô# ô ô ô ﴾:(9)الزمر

"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang

tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat

menerima pelajaran. (QS. Al-Zumar: 9)

Ketiga: Berdakwah kepada Allah Azza Wa Jalla, memperingatkan

manusia terhadap pelaku kejahatan, serta segala konspirasi mereka untuk

merusak kaum wanita dan menjauhkan mereka dari ajaran agama mereka.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

13

﴿ ق�����������ال اهلل تع�����������اىل :

﴾(108: يوسف)

Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang

mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha

Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf:

108).

Kesimpulan:Islam adalah agama yang sangat memuliakan kedudukan wanita,

Islam sangatlah menjunjung tinggi kedudukan wanita. Islam juga tidak

menyia-nyiakan seoraang wanita yang menjaga kehormatanya. Allah juga

menjanjikan surge bagi wanita sholehah yang senantiasa menjaga amal

kebaikanya serta menjauhi segala larangan Allah swt.

Namun banyak pemikiran orang barat yang menganggap islam telah

melakukan diskriminasi terhadap kaum wanita, mereka menganggap

wwanita sejajar dengan pria dalam berbagai aspek. Hingga akhirnya mereka

tersesat dan terjerumus dalam lembah kehinaan.

Pemikiran orang barat yang menganggap Islam mendiskriminasi

kaum wanita adalah salah besar, karena islam bukan mendiskriminasi

14

kaum wanita, tetapi melindungi kaum wanita agar tidak tersesat dan

terhina.

5. Penutup

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala Tuhan semesta alam,

semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita

Muhammad salallahu ‘alaihi wasalam dan kepada keluarga, shahabat serta

seluruh pengikut beliau. Demikianlah makalah yang dapat saya sampaikan

mengenai bab kedudukan wanita dalam Islam. Agama Islam merupakan

agama yang paling benar tak ada satupun agama yang diridhoi Allah kecuali

agama Islam.

Wanita sangatlah dimuliakan serta dilindungi dalam islam. Islam

menunjung tinggi hak-hak wanita serta melindunginya. Dan kewajiban pria

adalah menjaga kehormatanya serta melindunginya dan menuntunya ke

jalan yang diridhoi Allah swt. Karena wanita yang taat kepada Allah, Taat

kepada suaminya serta mendidik anaknya dengan baik, maka itu adalah

wanita yang paling muia di sisi Allah swt. Serta dijamin masuk surge amin

ya robbal alamin.

15

Daftar Pusaka

16