58
BAB III KEMATANGAN EMOSIONAL 3.1 KEBEBASAN DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT A. Makna kebebasan dalam Mengemukakan Pendapat Warga negara Indonesia diberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat. Hal itu sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kebebasan tersebut sejalan dengan cita-cita demokrasi yang ingin dicapai negara Indonesia. ”Rakyat bersatu tak dapat dikalahkan....rakyat bersatu tak dapat dikalahkan!!!” Itulah terikan yang menjadi ciri khas dari sebuah demokrasi. Teriakan itu menjadi tanda adanya kehidupan demokrasi di negara ini. Sebagai sebuah negara demokrasi, Indonesia menjamin kebebasan rakyatnya untuk bersikap dan mengeluarkan pendapat. Namun, kemerdekaan mengemukakan pendapat itu harus berjalan sesuai dengan aturan yang benar sehingga akan tercapai tujuan yang baik pula. Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Sebagai negara demokrasi, maka negara Indonesia harus mewujudkan cita-cita demokrasi. Cita-cita itu, antara lain mengakui hak asasi manusia. Salah satu hak asasi adalah kemerdekaan mengemukakan pen dapat dan keinginannya. Pengertian Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan hak yang bersifat universal. Hak ini juga merupakan hak politik asasi yang harus disertai tanggung jawab dalam pelaksanaannya sehingga dapat berlangsung aman, tertib, dan damai. Kemerdekaan atau

Kebebasan dalam mengemukakan pendapat

Embed Size (px)

Citation preview

BAB III

KEMATANGAN EMOSIONAL

3.1 KEBEBASAN DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

A. Makna kebebasan dalam Mengemukakan Pendapat

      Warga negara Indonesia diberikan kebebasan untukmenyampaikan pendapat. Hal itu sebagai perwujudan hak dantanggung jawab demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara. Kebebasan tersebut sejalan dengancita-cita demokrasi yang ingin dicapai negara Indonesia.

     ”Rakyat bersatu tak dapat dikalahkan....rakyat bersatu takdapat dikalahkan!!!” Itulah terikan yang menjadi ciri khas darisebuah demokrasi. Teriakan itu menjadi tanda adanya kehidupandemokrasi di negara ini. Sebagai sebuah negara demokrasi,Indonesia menjamin kebebasan rakyatnya untuk bersikap danmengeluarkan pendapat. Namun, kemerdekaan mengemukakan pendapatitu harus berjalan sesuai dengan aturan yang benar sehingga akantercapai tujuan yang baik pula.

      Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Sebagai negarademokrasi, maka negara Indonesia harus mewujudkan cita-citademokrasi. Cita-cita itu, antara lain mengakui hak asasimanusia. Salah satu hak asasi adalah kemerdekaan mengemukakanpen dapat dan keinginannya.

Pengertian Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat

      Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan hak yangbersifat universal. Hak ini juga merupakan hak politik asasiyang harus disertai tanggung jawab dalam pelaksanaannya sehinggadapat berlangsung aman, tertib, dan damai. Kemerdekaan atau

kebebasan mengemukakan pendapat adalah kebebasan mengungkapkanhasil pemikiran dan menyatakan pemikiran itu kepada orang lain,baik secara lisan maupun tulisan.

      Mengemukakan pendapat di muka umum adalah menyampaikanpendapat dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas danbertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyampaian pendapat secara lisan, antaralain pidato, dialog, diskusi, deklamasi, orasi, dan musyawarah.Penyampaian pendapat secara tulisan, antara petisi, gambar,pamflet, poster, brosur, selebaran, dan spanduk.

      Penyampaian pendapat merupakan salah satu hak asasimanusia yang dijamin dalam Pasal 28E Ayat (3) Undang-UndangDasar 1945 yang berbunyi, “Setiap orang berhak atas kebebasanberserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Selain itu,kemerdekaan mengemukakan pendapat juga diatur dalam Pasal 28 UUD1945 yang berbunyi, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,mengemukakan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainyaditetapkan dengan undang-undang”. Selain Pasal 28 dan 28E Ayat(3), kemerdekaan mengemukakan pendapat juga dijamin dalamperaturan perundang-undangan, yaitu dengan dikeluarkannya UU No.9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di MukaUmum. Dasar pertimbangan dikeluarkannya UU ini adalah sebagaiberikut.

1. Bahwa kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umumadalah hak asasi manusia yang dijamin oleh UUD 1945 danUniversal Declaration of Human Rights.

2. Bahwa kemerdekaan setiap warga negara untuk mengemukakanpendapat di muka umum merupakan perwujudan demokrasi.

3. Untuk menciptakan sebuah negara demokrasi yang baik, makadiperlukan keadaan yang aman, tertib, dan damai.

4. Hak mengemukakan pendapat di muka umum harus dilaksanakandengan tanggung jawab dan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

     Menurut Pasal 1 Butir 1 UU No. 9 Tahun 1998, kemerdekaanmengemukakan pendapat di muka umum adalah hak setiap warganegara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dansebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku. Mengemukakan pendapatsecara bebas adalah mengeluarkan pendapat, pandangan, kehendak,atau perasaan yang bebas dari tekanan fisik, psikis ataupembatasan yang bertentangan dengan tujuan pengaturan tentangkemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.

      Salah satu bentuk penyampaian pen dapat adalah penyampaianpendapat di muka umum. Penyampaian pendapat di muka umum adalahmenyampaikan pendapat di hadapan banyak orang, termasuk tempatyang dapat didatangi dan/atau dilihat orang.

a. Landasan Hukum Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum      Landasan hukum yang menjamin kemerdekaan menyam paikanpendapat adalah sebagai berikut.

1. Pancasila, sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

2. Pembukaan UUD 1945 Alinea IV.

3. Pasal 28 UUD 1945.

4. Pasal 28E Ayat (3) UUD 1945.

5. UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan MengemukakanPendapat di Muka Umum.

6. Pasal 14 Ayat (1) , (2); Pasal 23 Ayat (2); Pasal 44 UUNo. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

b. Asas dan Tujuan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum      Kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum harusmendukung pola tegaknya pembangunan di bidang hukum. Artinya,dalam menikmati kebebasan berpikir dan berpendapat di muka umumharuslah tetap dalam kerangka patuh dan tertib hukum. Bertitiktolak dari pembangunan hukum, baik yang dilihat dari sisikepentingan nasional maupun dari sisi kepentingan hubunganantarbangsa, maka kemerdekaan menyampaikan pen dapat di mukaumum harus berlandaskan asas sebagai berikut (Pasal 3 UU No. 9Tahun 1998).

1. Asas keseimbangan antara hak dan kewajiban.

2. Asas musyawarah dan mufakat.

3. Asas kepastian hukum dan keadilan.

4. Asas proporsionalitas.

5. Asas manfaat.

     Berdasarkan asas kemerdekaan menyampaikan pendapat di mukaumum tersebut, diharapkan dalam pelaksanaannya dapat mencapaitujuan yang telah ditetapkan. Adapun tujuan pengaturan tentangkemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah sebagaiberikut.

1. Mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salahsatu pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasiladan UUD 1945.

2. Mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten danberkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikanpendapat.

3. Mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnyapartisipasi dan kreativitas setiap warga negara sebagaiperwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupanberdemokrasi.

4. Menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikankepentingan perorangan atau kelompok.

c. Ketentuan Umum Mengemukakan Pendapat di Indonesia      Hak warga negara menyampaikan pendapat di muka umum diaturdalam Pasal 5 UU No. 9 Tahun 1998 adalah sebagai berikut.

1. Mengeluarkan pikiran secara bebas, artinya mengeluarkanpendapat, pandangan, kehendak, atau perasaan yang bebasdari tekanan fisik, psikis, atau pembatasan yangbertentangan dengan tujuan sebagaimana yang dimaksud dalamPasal 4 UU No. 9 Tahun 1998.

2. Memperoleh perlindungan hukum, artinya di sampingperlindungan hukum, juga memperoleh jaminan keamanan.Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umumberkewajiban dan bertanggung jawab untuk:

 menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain, yaitu ikutmemelihara dan menjaga hak dan kebebasan orang lain untukhidup aman, tertib, dan damai;

menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum;

menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undanganyang berlaku;

menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum;

menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

      Masyarakat berhak berperan serta secara bertanggung jawabuntuk berupaya agar penyampaian pendapat di muka umum dapatberlangsung secara aman, tertib, dan damai.

Arti Pentingnya Kemerdekaan Mengemuka kan Pendapat

      Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan serangkaian hak dan

kewajiban asasi yang sama dan seimbang, seperti hak hidup, hakkemerdekaan atau kebebasan. Kebebasan atau kemerdekaan berkaitandengan kewajiban. Setiap orang, baik orang Indonesia maupunorang dari bangsa lain bebas dan merdeka. Akan tetapi, kebebasanseseorang senantiasa dihadapkan kepada kebebasan orang lain.Inilah yang disebut kebebasan yang bertanggung jawab. Kebebasanyang bertanggung jawab memiliki arti sebagai berikut.

1. Kebebasan seseorang harus selalu memerhatikan batas-bataspenghargaan terhadap orang lain.

2. Kebebasan seseorang harus senantiasa mengindahkan nilai-nilai dan norma-norma kesusilaan, hukum negara, dan adatistiadat yang berlaku.

     Hak kebebasan yang dipergunakan tanpa batas akanmenimbulkan keresahan masyarakat dan kekacauan negara (anarki).Oleh karena itu, seseorang yang memiliki kebebasan harusmempertanggungjawabkan kebebasannya itu kepada sesama manusia didalam masyarakat dan negara, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Oleh karena itu, kebebasan yang diperoleh hendaklah dipergunakansebaik-baiknya. Kita memiliki kemerdekaan atau kebebasanmengeluarkan pendapat, tetapi dalam penggunaannya harussenantiasa memerhatikan kepentingan bersama atau kepentinganumum. Kebebasan mengeluarkan pendapat itu dijamin oleh undang-undang, tetapi dalam menggunakan kebebasan mengeluarkan pendapatitu harus disertai dengan tanggung jawab dan harus selalumemerhatikan kepentingan umum atau kepentingan bersama.

      Kebebasan mengemukakan pendapat dalam demokrasi Pancasiladibatasi oleh hak-hak orang. Oleh karena itu, penggunaankebebasan itu harus disertai dengan rasa tanggung jawab. Dengandemikian, kebebasan bertanggung jawab memiliki arti pentingsebagai berikut.

1. Pendapat, ide, gagasan, dan aspirasi individu ataukelompok dapat disampaikan tanpa melanggar hak orang lain.

2. Kebebasan memerhatikan ketertiban umum.

3. Kebebasan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. 

4. Kebebasan menghargai aturan yang berlaku.

5. Adanya kepastian hukum.

      Demikian pembahasan kita mengenai Hakikat KemerdekaanMengemukakan Pendapat, semoga bermanfaat, jika ada kritik,saran, maupun pertanyaan silahkan berkomentar! Postinganselanjutnya akan dibahas mengenai Pentingnya KemerdekaanMengemukakan Pendapat Secara Bebas dan Bertanggung Jawab.

B.   PENTINGNYA KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SECARA BEBASDAN BERTANGGUNG JAWAB

 

Sebelum membahas pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapatsecara bebas dan bertanggung jawab, kalian kerjakan tugas dibawah.

Apa yang kalian ketahui setelah melakukan pengamatan terhadappendapat di muka umum secara bebas dan bertanggung jawab, yaknidalam bentuk demonstrasi dan rapat umum. Mengapa demikian?Ikutilah penjelasan berikut ini.

Mengeluarkan pikiran secara bebas adalah mengeluarkan pendapat,pandangan, kehendak, atau perasaan yang bebas dari tekanan fisik, psikis, atau pembatasan yang bertentangan dengan tujuanpengaturan tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di mukaumum (Penjelasan Pasal 5 UU No. 9 Tahun 1998). Warga negara yangmenyampaikan pendapatnya di muka umum berhak untuk mengeluarkanpikiran secara bebas dan memperoleh perlindungan hukum (Pasal 5UU No. 9 Tahun 1998). Dengan demikian, orang bebas mengeluarkan

pendapat tetapi juga perlu pengaturan dalam mengeluarkanpendapat tersebut agar tidak menimbulkan konfl ik yangberkepanjangan antar-anggota masyarakat.

Apa pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebasdan bertanggung jawab?

Menurut Pasal 4 UU No. 9 Tahun 1998 adalah :

1. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas danbertanggung jawab dimaksudkan untuk mewujudkan kebebasan yangbertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan hak asasimanusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945;

2. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas danbertanggung jawab dimaksudkan untuk mewujudkan perlindunganhukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjaminkemerdekaan menyampaikan pendapat;

3. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas danbertanggung jawab dimaksudkan untuk mewujudkan iklim yangkondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiapwarga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalamkehidupan berdemokrasi;

4. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas danbertanggung jawab dimaksudkan untuk menempatkan tanggung jawabsosial kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpamengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok.

Asas yang harus ditaati dalam kemerdekaan mengemukakan pendapatdi muka umum (Pasal 3 UU No. 9 Tahun 1998), yaitu:

1.   asas keseimbangan antara hak dan kewajiban,

2.   asas musyawarah dan mufakat,

3.   asas kepastian hukum dan keadilan,

4.   asas proporsionalitas, dan

5.   asas manfaat.

Kewajiban dan tanggung jawab warga negara dalam melaksanakankemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab di muka umum (Pasal 6 UU No. 9 Tahun 1998) terdiri atas:

1.  menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain,

2.  menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum,

3.  menaati hukum dan ketentuan peraturan perundangundangan yangberlaku,

4.  menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum, dan

5.  menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Kewajiban aparatur pemerintah dan tanggung jawab dalammelaksanakan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas danbertanggung jawab di muka umum (Pasal 7 UU No. 9 Tahun 1998),yaitu:

1.  melindungi hak asasi manusia,

2.  menghargai asas legalitas,

3.  menghargai prinsip praduga tidak bersalah, dan

4.  menyelenggarakan pengamanan.

Sedang masyarakat berhak berperan serta secara bertanggung jawabagar penyampaian pendapat di muka umum dapat berlangsung secaraaman, tertib, dan damai (Pasal 8 UU No. 9 Tahun 1998).

Bentuk penyampaian pendapat di muka umum dapat dilaksanakandengan unjuk rasa atau demonstrasi, pawai, rapat umum, ataumimbar bebas. Unjuk rasa atau demonstrasi sebagai salah satubentuk penyampaian pendapat di muka umum adalah kegiatan yangdilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikirandengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif dimuka umum. Rapat umum adalah kegiatan menyampaikan pendapat di

muka umum yang dihadiri oleh orang banyak dengan tema tertentu.Adapaun pengertian pawai adalah kegiatan menyampaikan pendapatdi muka umum yang dilakukan oleh orang banyak dengan caramelakukan perarakan. Sedangkan mimbar bebas adalah kegiatanmenyampaikan pendapat di muka umum yang dihadiri oleh orangbanyak dengan bebas, tema dan pembicara dilakukan secarabersifat spontan.

KEBEBASAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DIJAMIN OLEH UUD 

Dalam menggunakan hak kebebasan mengemukakan pendapat, kitaharus memegang prinsip bebas dan bertanggung jawab.

Bebas artinya bahwa segala ide, pikiran atau pendapat kita,dapat dikemukakan secara bebas tanpa tekanan dari siapa pun.

Bertanggung jawab maksudnya bahwa ide, pikiran atau pendapatkita tersebut mesti dilandasi akal sehat, niat baik dan norma-norma yang berlaku.

Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum harusdilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, sejalan denganketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsiphukum internasional sebagaimana tercantum dalam Pasal 29Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia, yang antara lainmenetapkan sebagai beruikut :

1. Setiap orang memiliki kewajiban terhadap masyarakat yangmemungkinkan pengembangan kepribadian secara bebas dan penuh.

2. Dalam pelaksanaan hak kebebasan, setiap orang harus tunduksemata-mata pada pembatasan yang ditentukan oleh undang-undangdengan maksud untuk menjamin pengakuan dan penghargaan terhadaphak serta kebebasan orang lain, untuk memenuhi syarat-syaratyang adil bagi moralitas, ketertiban serta kesejahteraan umumdalam suatu masyarakat yang demokratis.

3. Hak dan kebebasan ini sama sekali tidak boleh dijalankansecara bertentangan dengan tujuan dan asas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 terdapat lima asasyang merupakan landasan kebebasan bertanggung jawab danbertindak untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Kelima asastersebut, yaitu :1. Asas keseimbangan antara hak dan kewajiban2. Asas musyawarah dan mufakat3. Asas kepastian hukum dan keadilan4. Asas proporsionalitas5. Asas mufakat

Yang dimaksud atas proporsionalitas adalah asas yang meletakkansegala kegiatan sesuai dengan konteks atau tujuan kegiatantersebut, baik yang dilakukan oleh warga negara, institusimaupun aparatur pemerintah yang dilandasi oleh etika individual,etika sosial dan etika institual.

Dengan landasan atas kelima asas kemerdekaan menyampaikanpendapat di muka umum tersebut, maka dalam pelaksanaannyadiharapkan dapat mencapai tujuan berikut, yakni :1. mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salahsatu hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.2. mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten danberkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikanpendapat.3. mewujudkan iklim yang kondusif bagi perkembangan partisipasidan kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dantanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi.4. menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara tanpa mengabaikankepentingan perorangan atau kelompok.

Kebebasan mengeluarkan pendapat ada dalam pasal 28 UUD 1945yaituKemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikirandengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan denganundang-undang.

Setiap warga negara perlu memahami hak dan kewajiban warganegara dalam mengemukakan pendapat.1. Hak, Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umumberhak untuk :a. mengeluarkan pikiran secara bebasb. memperoleh perlindungan hukum2. KewajibanWarga negara yang menyampaikan pendapat di muka umumberkewajiban dan bertanggung jawab untuk :a. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lainb. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umumc. menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlakud. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umume. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsaDalam kemerdekaan terkandung dua makna yaitu kebebasan dantanggung jawab. Karena itu kita harus menyeimbangkan antarakebebasan dan tanggung jawab.Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengemukakanpendapat secara bebas dan bertanggung jawab, yaitu :1. Pendapatnya harus disertai argumentasi yang kuat dan masukakal, sehingga tidak sembarang pendapat.2. Pendapat hendaknya mewakili kepentingan orang banyak,sehingga memberi manfaat bagi kehidupan bersama.3. Pendapatnya dikemukakan dalam kerangka peraturan yangberlaku, sehingga tidak melanggar hukum.4. Orang yang berpendapat sepatutnya terbuka terhadap tanggapan,sehingga tercipta komunikasi sosial yang baik.

5. Penyampaian pendapat hendaknya dilandasi oleh keinginan untukmengembangkan nilai-nilai keadilan, demokrasi dan kesejahteraan.Setiap warga negara bebas mengemukakan pendapat asal pendapattersebut tidak bertentangan dengan falsafah negara Indonesiayakni Pancasila, UUD 1945 dan Tujuan Negara RI.

Prinsip dasar musyawarah adalah untuk mencapai mufakat, sehinggadalam bermusyawarah dibutuhkan partisipasi aktif dari pesertamusyawarah. Sedangkan untuk menunjukkan sikap positif terhadappenggunaan hak mengemukakan pendapat secara bebas danbertanggung jawab di muka umum seperti unjuk rasa, demonstrasi,pawai, rapat umum/mimbar bebas dapat dilakukan dengan cara :1. Berani mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab.2. Bersikap kritis dan memperjuangkan hak dan kesejahteraanrakyat.3. Bersikap sopan dan tertib serta memenuhi aturan yangdipersyaratkan UU.4. Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Kebebasan berpendapat diperlukan agar masyarakat dapatmenyalurkan aspirasi mereka secara utuh dan tidak dibawahtekanan pihak manapun. Kebebasan berpendapat di Indonesia sempatterbatas bahkan tidak diperbolehkan pada masa orde baru.

Pada saat itu kepemimpinan yang otoriter membuat semua kegiatanmenyalurkan pendapat menjadi serba terbatas. Tapi keterbatasanitu sekarang sudah tidak diberlakukan, masyarakat kembali bebasberpendapat sesuai apa yang mereka ingin suarakan. Media massa,media elektronik dan media lainnya sudah dapat merasakan adanyakebebasan itu.

Tapi sangat disayangkan, tidak semua kebebasan masyarakatdilakukan dengan penuh tanggung jawab, media penyaluran aspirasikadang justru berjalan dengan aksi anarkis, perusakan, bahkan

ada yang mengarah ke tindak kriminal.

Sebaiknya kegiatan menyalurkan aspirasi dilakukan dengan penuhtanggung jawab dan rasa penuh kesadaran agar yang menyampaikanpendapat dan yang mendengarkan pendapat dapat bekerjasama denganbaik, tidak ada yang dirugikan pada kedua pihak.

Dan sebagai masyarakat terdidik, kita harus membiasakan diriuntuk menyampaikan opini dengan memperhatikan etika dalamberbicara atau mengemukakan pendapat. Semakin tinggi tingkatpendidikan, wawasan, maupun kemampuan berpikir kita, maka sudahselayaknya kita, dapat menggunakan kata-kata cerdas (memilikimakna serta terarah pada masalah) dan juga santun, untukmengekspresikan apa yang ada didalam benak pikiran kita.

Apabila kita terlibat pembicaraan didalam suatu forum diskusi,berbagai opini yang kita sampaikan, haruslah memiliki dasar ataukonsep pemikiran yang jelas serta benar, tidak bernada kasar,berkesan asal-asalan atau seenaknya saja.Dengan kata lain, satu atau sejumlah alasan serta alur pemikirandengan argumentasi yang tepat dan benar, harus ada dibalikopini-opini yang kita sampaikan. Sesuatu yang logis harus dapatkita kemukakan tanpa harus menghadirkan suatu keinginan untukmenciderai perasaan atau hati orang lain.Hal yang tidak kalah pentingnya, sebaiknya kita tidakmenghadirkan suatu opini yang ingin mempertentang-tentangkanprinsip atau pendapat orang lain dengan sesuatu hal yang tidaksesuai dengan konteks pembicaraan, untuk maksud mengalihkanperhatian atau untuk menyenangkan ego kita semata.

Kebebasan Berpendapat yang (Masih) Terkekang

Kebebasan berpendapat merupakan bagian dari hak sipil yangdiperoleh dari pemerintah. Kebebasan mengeluarkan pendapatmerupakan kebebasan yang  paling penting. Pentingnya kebebasan

berpendapat ini dikemukakan oleh John Stuart Mill (1806 – 1873),bahwa kebebasan berbicara merupakan bidang kebebasan manusiayang tepat. Bidang ini, pertama-tama terdiri dari bidangkesadaran batin yang menuntut adanya kebebasan kata hati dalamartian yang paling sempurna, kebebasan pemikiran dan perasaan,kebebasan mengungkapkan pendapat dan perasaan terhadap semuahal, yang bersifat praktis atau spekulatif, keilmuan, moral,atau teologi.

Kemerdekaan mengeluarkan pendapat merupakan salah satu karuniaTuhan yang sangat berharga. Setiap orang mempunyai kepentinganuntuk dapat mengemukakan pendapatnya secara bebas tanpa adanyatekanan dari pihak manapun. Sebab adanya batasan atau tekananakan mengakibatkan orang merasa khawatir atau takut untukmenyampaikan pendapatnya, dan hal ini merupakan pelanggaranterhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

Kebebasan berpendapat merupakan hak dari setiap individumasyarakat dalam mengutarakan pendapatnya mengenai kritik danopini dengan berbagai cara baik berupa tulisan maupun lisandengan memanfaatkan media massa seperti surat kabar, jejaringsosial, blog, millis, dan sebagainya. Kebebasan berpendapatmerupakan hak setiap individu sejak dilahirkan yang telahdijamin oleh konstitusi.

Kehadiran hak asasi manusia sebenarnya tidak diberikan olehnegara, melainkan asasi manusia menurut hipotesis John Lockemerupakan hak-hak individu yang sifatnya kodrati, dimiliki olehsetiap insan sejak ia dilahirkan. Salah satunya adalah hakberbicara dan mengeluarkan pendapat yang dimiliki oleh setiapmasyarakat tanpa memandang suku, ras, dan agama. Kebebasanberbicara dan mengeluarkan pendapat dapat dilakukan dalamberbagai bentuk. Misalnya saja tulisan, buku, diskusi, artikeldan berbagai media lainnya. Semakin dewasa suatu bangsa makakebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat semakin dihormati.(El Muhtaj Majda: 2007).

Salah satu ciri adanya negara demokrasi adalah adanya jaminanatas perlindungan kebebasan berpendapat, maka sudahselayaknyalah pemerintah dalam hal ini pemegang hak eksekutifdan lembaga legislatif yaitu Dewan Perwakilan Rakyat selakupengemban amanat rakyat dapat mendorong serta mengupayakanadanya penghormatan terhadap kebebasan berpendapat. Sebuahnegara dianggap benar-benar demokratis, maka ia harus siapmemberikan perlindungan substansial untuk ide-ide pengeluaranpendapat di media (John W, Johnson : 2001). Oleh karena itu,Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum dan demokratisberwenang untuk mengatur dan melindungi pelaksanaannya.Kemerdekaan berpikir dan mengeluarkan pendapat tersebut diaturdalam Pasal 19 UUD 1945: “Setiap orang berhak atas kebebasanberpendapat atau mengeluarkan pendapat; hal itu meliputikebebasan mempertahankan pendapat dengan tanpa gangguan, sertamencari, menerima, dan meneruskan segala informasi dan gagasan,melalui media apapun dan tanpa memandang batas”. Kemudian dalamperubahan keempat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun1945 Pasal 28 E ayat (3) Setiap orang berhak atas kebebasanberserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Kebebasan berekspresi termasuk kebebasan berpendapat merupakansalah satu hak paling mendasar dalam kehidupan bernegara.Undang-undang No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan MenyampaikanPendapat di muka umum pasal 1 ayat (1) dinyatakan bahwakemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negarauntuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainyasecara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian pula halnyadengan Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak AsasiManusia, dalam Pasal 23 ayat (2) menyebutkan bahwa “setiap orangbebas untuk mempunyai, mengeluarkan dan menyebarluaskan pendapatsesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melaluimedia cetak maupun elektronik dengan memperhatikan nilai-nilaiagama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhanNegara.”

Pada zaman orde lama, kebebasan berpendapat sangat dibatasi.Hanya pendapat yang mendukung pemerintahan yang diterima. Jikaada pendapat yang bertolak belakang dan mengancam kekuasaanpemerintahan maka dilarang untuk disalurkan melalui mediaapapun. Bahkan banyak dari mereka dipaksa mengaku “bersalah” danditempatkan di hotel prodeo. Pada masa orde baru, tindakantersebut berlangsung makin intensif dan sistematis. Bahkanpemerintahan membentuk badan intelijen khusus untuk memantau danmengawasi segala macam gerakan atau pendapat tokoh masyarakatdan segera menindas mereka bila dianggap membahayakan tanpamemperdulikan hak asasi manusia (HAM). Inilah yang memicukematian nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

Di masa orde baru rakyat belum terbuka secara luas untukmenyampaikan pendapat. Kekuasaan angkatan-angkatan bersenjatayang menjadi alat pemerintahan dijadikan alat oleh pemerintahansebagai penghalang rakyat mewujudkan demokrasi di Indonesia.Karena kokohnya kekuasaan menghalangi rakyat bebas berpendapat,membuat rakyat menjadi takut dalam menyampaikan pendapat.Di dalam sistem demokrasi rakyat mempunyai hak mengawasipemerintahan agar berjalan sesuai dengan aturan yang ada atauberjalan secara konstitusional. Namun di Indonesia ketakutanyang telah melanda rakyat membuat rakyat belum maksimal dalammenyampaikan pendapat yang akan membawa Negara ini ke arah yanglebih baik.

Apabila kebebasan berpendapat dikekang, maka akan timbulgejolak-gejolak ataupun ganjalan-ganjalan dalam hati banyakorang, yang suatu ketika dapat meledak dalam bentuk sikap-sikapdan perbuatan yang tidak baik. Peran serta masyarakat sebagaisocial controle sangat penting sebagai sebuah indikator berhasilatau tidaknya pembangunan dan kualitas pembangunan yangdilakukan pemerintah.

Bagi John Stuart Mill (1806 – 1873) pikiran membutuhkankebebasan untuk dikeluarkan baik secara lisan dan tulisan.Pencarian kebenaran menuntut bahwa tantangan perdebatan dan

perbedaan pendapat adalah sebuah keniscayaan. Mill mengemukakan,meskipun pendapat yang dipasung itu boleh jadi salah, hal itumungkin, dan setidak-tidaknnya seringkali mengandung kebenarandan karena pendapat umum atau yang tersebar luas tentang suatuhal jarang atau tidak pernah benar seluruhnya, maka hanya denganmengawinkan berbagai pendapat yang berbeda dapat diperoleh suatukebenaran. Jika pendapat yang diterima mungkin tidak hanyabenar, tetapi benar dalam artian menyeluruh, jika hal ituditindas dan kenyataannya memang demikian, serta ditentang kerasdan gigih, pendapat itu akan dianut dengan prasangka oleh hampirsemua orang tanpa benar-benar memahami dan merasakan landasannalarnya.Tanpa kebebasan berbicara, kebenaran akan hilang, tidak pernahditemukan atau mungkin melemah. Dengan mengasumsikan bahwakebenaran dapat ditemukan, kebebasan berbicara adalah penting,sekalipun tidak ada kebenaran yang harus ditemukan dalamkebebasan berbicara tetapi tetap masih penting sebagai satu-satunya alat yang tersedia untuk memilih yang terbaik dari yangterburuk.

Kasus Prita Mulyasari, boleh dikatakan merupakan isu mengenaikebebasan berpendapat yang paling menghentak tahun 2009 lalu.Awalnya, ibu muda ini hanya bermaksud mengutarakan keluhkesahnya melalui email kepada teman-temannya. Siapa yangmenduga, curahan hatinya ini justru menggiringnya ke jerujibesi. OMNI International Hospital sebagai pihak yang dikritikoleh Prita merasa tidak terima dengan keluhan Prita. Pencemarannama baik pun, menjadi alasan ampuh yang digunakan Rumah SakitOMNI untuk merumahkan Prita ke sel tahanan.

Sebenarnya kasus mengenai upaya yang dianggap pengekanganterhadap kebebasan berpendapat tidak hanya dialami oleh Prita.Sebab sebelumnya telah ada beberapa kasus yang hampir samamenimpa para pihak yang berusaha mengeluarkan pendapatnya.Seperti yang dialami Alvin Lie dan Narliswandi Piliang pada Juni2008 lalu, dimana Narliswandi dituduh mencemarkan nama baik

karena menulis di dalam blog pribadinya. Selain itu padaNovember 2008 juga terdapat sebuah kasus yang berusahamengkriminalisasi kebebasan berpendapat yang dimiliki seseorang.Erick J Adriansjah dianggap menyebarkan rumor melalui internetterhadap beberapa bank terkait kesulitan likuiditas.

Berdasarkan beberapa kasus-kasus diatas, sudah cukup membuktikanbahwa kebebasan berpendapat yang notabene sebagai hak asasimanusia dan harus dilindungi oleh negara, tapi pada kenyataannyamalah begitu mudah untuk dimasukkan penjara dengan tuduhanpencemaran nama baik. Sekarang baru marak beredar tentang aksidukungan terhadap kasus yang menjerat Suradji, salah seorangdosen di Perguruan Tinggi Negeri di Kepulauan Riau yaituUniversitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kepulauan Riau yangdiskorsing selama dua semester karena dituduh berbicaraberlebihan dalam mengomentari kasus-kasus politik danpemerintahan di Kepri melalui media massa. Padahal, tuduhanterhadap dosen tersebut belum teruji kebenarannya.

Rektor UMRAH, Prof Dr. Maswardi M.Amien, M.Pd mengatakan kepadamedia bahwa Suradji mengkritik para pimpinan daerah di wilayahKepri sebanyak empat kali secara berlebihan. Namun Maswarditidak memperjelas maksud berlebihan itu sendiri, apakahmengandung unsur cacian, makian, hinaan, fitnah, atau hasutan.Padahal, penilaian terhadap sebuah karya selayaknya dilakukanmenggunakan dasar dan tolok ukur yang jelas dengan melibatkanahli hukum serta melalui mekanisme hukum yang ada.

Mekanisme hukum tersebut seharusnya ditempuh atau dilaporkanoleh si penderita atau pihak yang dirugikan itu sendiri (dalamhukum pidana dikenal dengan istilah delik aduan), kecuali bilapenghinaan itu dilakukan terhadap seorang pegawai negeri padawaktu sedang menjalankan pekerjaannya secara sah di mana untukhal ini pada dasarnya tidak diperlukan atau dibutuhak aduan darikorbannya.Tindakan penghinaan dapat dikecualikan (tidak dapat dihukum)apabila tuduhan atau penghinaan itu dilakukan untuk membela

“kepentingan umum” atau terpaksa untuk “membela diri”. Patutatau tidaknya pembelaan kepentingan umum dan pembelaan diri yangdiajukan oleh tersangka terletak pada pertimbangan hakim.

Menurut Prof. Muladi, Guru Besar Hukum Pidana UniversitasDiponegoro bahwa yang bisa melaporkan pencemaran nama baikadalah pihak yang diserang kehormatannya, direndahkanmartabatnya, sehingga namanya menjadi tercela di depan umum.Namun, tetap ada pembelaan bagi pihak yang dituduh melakukanpencemaran  nama baik apabila menyampaikan suatu informasi kepublik. Pertama, penyampaian informasi itu ditujukan untukkepentingan umum. Kedua, untuk membela diri dan Ketiga, untukmengungkapkan kebenaran. Dengan demikian orang yang menyampaikaninformasi, secara lisan ataupun tulisan diberi kesempatan untukmembuktikan bahwa tujuannya itu adalah benar. Kalau tidak bisamembuktikan kebenarannya itu, maka namanya baru penistaan ataufitnah.

Suradji sebagai seorang dosen diberi skorsing dari peranannyasebagai dosen di UMRAH dengan tuduhan menulis atau berbicaramelalui media massa secara berlebihan, tanpa diberitahu tulisanmana yang dimaksud, tidak melalui proses pembinaan sepertiteguran, tidak member kesempatan kepada Suradji untuk melakukanklarifikasi, dan tidak berdasarkan delik aduan dari pihak“penderita”.

Pengekangan kebebasan berpendapat di Indonesia ini, bukan kalipertama terjadi dalam sejarah bangsa Indonesia. Dari rezim kerezim, Indonesia mengalami jalan cukup panjang dan terjalmengenai penegakkan kebebasan berpendapat ini. Meskipun secarajelas aturan mengenai kebebasan berpendapat dan berekspresi initercantum dalam piagam PBB, pada kenyataannya untukmenegakkannya dalam sebuah negara tidaklah mudah. Rezim yangberkuasa berikut aktor dan sistem yang juga berkuasa menjadifaktor penentu bagaimana kebebasan tersebut ditegakkan.Pasalnya, merekalah yang menjadi penentu kebijakan ataskebebasan berpendapat itu sendiri.

Sejarah pemerintahan Indonesia menjadi gambaran yang cukupkongkrit betapa kebebasan berpendapat di Indonesia dari rezim kerezim menjadi perjuangan yang belum sepenuhnya menyuarakansemangat demokrasi. Masa orde lama dan orde baru, karena padamasa itu keberadaan media hanya terbatas pada media cetak danmedia penyiaran, maka pemerintah memberikan kekangan yang cukupketat untuk dua media ini.

Sumber rujukan : Faridy. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untukSMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen PendidikanNasional.

3.2 TIDAK CEMAS

A. Makna Cemas

Psikologi Zone       08.01.2011 Definisi Kecemasan, Apa ituKecemasan?2012-01-20T17:58:20+00:00     Arsip Lama     4Comments

Lazarus (1969), kecemasan merupakan suatu respon dari pengalamanyang dirasa tidak menyenangkan dan di ikuti perasaan gelisah,khawatir, dan takut. Kecemasan merupakan aspek subjektif dariemosi seseorang karena melibatkan faktor perasaan yang tidakmenyenangkan yang sifatnya subjektif dan timbul karenamenghadapi tegangan, ancaman kegagalan, perasaan tidak aman dankonflik dan biasanya individu tidak menyadari dengan jelas apayang menyebabkan ia mengalami kecemasan.

The New Encyclopedia Britannica (1990) kecemasan atau anxietyadalah suatu perasaan takut, kekuatiran atau kecemasan yangseringkali terjadi tanpa ada penyebab yang jelas. Kecemasandibedakan dari rasa takut yang sebenarnya, rasa takut itu timbulkarena penyebab yang jelas dan adanya fakta-fakta atau keadaanyang benar-benar membahayakan, sedangkan kecemasan timbul karena

respon terhadap situasi yang kelihatannya tidak menakutkan, ataubisa juga dikatakan sebagai hasil dari rekaan, rekaan pikiransendiri (praduga sbuyektif), dan juga suatu prasangka pribadiyang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan.

Pendekatan-pendekatan kecemasan :

1. Psikoanalitik menyatakan bahwa sumber-sumber kecemasanadalah adanya suatu konflik bawah sadar. Freud meyakinibahwa kecemasan merupakan hasil dari konflik antaradorongan-dorongan id dan desakan-desakan ego, dansuperego. Dorongan ini dapat merupakan ancaman bagi setiapindividu karena berlawanan dengan nilai-nilai personal dansocial (Atkinson, dkk, 1983 : 431-432).

2. Teori perilaku menyatakan bahwa kecemasan adalah suaturespon yang dibiaskan terhadap stimuli lingkunganspesifik. Pengertian kognitif keadaan kecemasan nonfobikmenyatakan bahwa pola berpikir yang salah, terdistorsi,atau tidak produktif (counterproductive) menyertai ataumendahului perilaku maladaptive dan gangguan emosional.Subjek yang menderita gangguan kecemasan cenderung menilailebih (overestimate) terhadap derajat bahaya dankemungkinan bahaya di dalam situasi tertentu dan cenderungmenilai rendah (underestimate) kemampuan dirinya untukmengatasi ancaman yang datang kepada kesehatan fisik danpsikologisnya.

Sue (dalam Herber dan Runyon, 1984) membagi kecemasan dalamempat cara, yaitu :

1. Cara kognif yaitu dapat berubah dari rasa khawatir hinggapanik, preokupasi pada bahaya yang tidak mengenakkan untukdiketahui, ketidakmampuan berkonsentrasi dan mengambilkeputusan, dan sulit tidur.

2. Cara motorik yaitu sering menunjukkan gerakan-gerakantidak beratur, gemetar, individu sering menunjukkan

beberapa perilaku seperti gelisah, melangkah mondar-mandir, menggigit-gigiti bibir dan kuku, dan gugup.

3. Cara otomatis yaitu perubahan pada sistem saraf otonom dansering direfleksikan dalam bentuk sesak nafas, mulutkering, tangan dan kaki jadi dingin, sering buang airkecil, jantung berdebar-debar, tekanan darah meningkat,keringat berlebihan, ketegangan otot dan gangguanpencernaan.

4. Cara afektif yaitu seperti merasa tidak enak dan khawatirmengenai bahaya yang akan datang.

Tipe Kecemasan :

1. Maramis (1990) membagi kecemasan menjadi 3 bagian :

2. kecemasan yang mengambang (free floating anxiety),kecemasan yang menyerap dan tidak ada hubungannya dengansuatu pemikiran.

3. Agitasi, kecemasan yang disertai kegelisahan motorik yanghebat.

4. Panik, serangan kecemasan yang hebat dengan kegelisahandan kebingungan serta hiperaktifitas yang tidakterkontrol.

Freud (dalam Suryabrata, 1982), membagi kecemasan berdasarkansumbernya :

1. kecemasan neurotis yang timbul karena id (rangsanganinsting yang menuntut pemuasan segera) muncul sebagaisuatu rangsangan yang mendorong ego untuk melakukan hel-hal yang tidak dapat diterima oleh lingkungan. Cirikecemasan neurotic yang dapat dilihat dengan jelas adalahketakutan yang tegang dan tidak rasional phobia).

2. kecemasan moral, individu yang superego berkembang baikcenderung untuk merasa berdosa apabila ia melakukan ataubahkan berpikir untuk melakukan sesuatu yang bertentangandengan norma-norma moral. Kecemasan moral ini jugamempunyai dasar dalam realitas karena dimasa yang lampauorang telah mendapatkan hukuman sebagai akibat dariperbuatan yang melanggar kode moral dan mungkin akanmendapatkan hukuman lagi.

3. kecemasan realistis, kecemasan yang timbul karena adanyaancaman dari dunia luar. Kecemasan ini sering kali diinterpretasikan sebagai rasa takut. Kecemasan realistisini adalah kecemasan yang paling pokok sedangkan duakecemasan yang lain (neurotik dan moral) berasal darikecemasan ini.

Freud (Hillgrad & Atkinson, 1979), membagi kecemasan menjadi duabagian :

1. Kecemasan objektif, kecemasan ini dinilai Freud sebagaisuatu respon yang tidak relistik terhadap bahaya eksternalyang mulanya sama dengan rasa takut.

2. kecemasan neurotis, kecemasan yang timbul dari konflikalam bawah sadar dalam diri individu karena konflik itutidak disadari, individu tidak mengatahui alasankecemasannya.

Cv

Tinggal nyaman di dalam comfort zone alias zona nyaman ibaratkatak dalam tempurung. Apa yang kita tahu dan alami itu-itusaja. Pada gilirannya, apa yang kita dapat, yach, hanya itu-itusaja juga. Atau, lebih parah lagi, zona nyaman kita menjaditidak lagi nyaman karena serbuan dari dunia luar. Hiiiiih,sereeem!

Dalam kehidupan ini, sejatinya, tidak seorang pun anak manusiayang berada di dalam zona nyaman. Setiap orang, baik anak yangmasih kecil, atau pun nenek yang sudah tua renta, senantiasaberada di zona yang tidak nyaman, hidup di dalam ketidakpastian.Seorang anak kecil, tidak selamanya dapat berada di dalamlindungan orangtuanya. Jika orangtuanya meninggal karena suatusebab, sementara tidak ada orang yang mau peduli dengannya, makaia harus berjuang demi hidupnya sendiri (meskipun kita tidakberharap peristiwa seperti ini terjadi). Banyak contoh yangdapat kita saksikan mengenai kenyataan seperti ini.

Demikian juga orang yang sudah tua renta. Kita tidak bisamenjamin bahwa anak dan cucu kita akan peduli terhadap nasibkita saat kita sudah tidak dalam usia produktif. Inilahkenyataan hidup di hari ini. Penuh ketidakpastian!

Dalam dunia yang penuh ketidakpastian ini, zona nyaman merupakanmusuh utama umat manusia. Barangsiapa yang tidak siap untukkeluar dari zona nyaman, maka pertama, dia tidak akanberkembang; Kedua, ada kemungkinan zona nyamannya sudah tidaklagi menjadi tempat yang nyaman.

Misalnya, sudah belasan tahun kita bekerja di suatu perusahaan.Kita sudah sangat nyaman dengan situasi kita. Kita menjadipegawai tetap dengan jaminan pensiun yang tinggi, gaji yanglebih dari cukup, serta jaminan kesehatan yang membuat kitamerasa aman. Tetapi, tiba-tiba, karena satu hal atau lainnya,perusahaan tempat kita bekerja mengalami kebangkrutan. Maka, mautak mau kita harus keluar dari zona nyaman kita. Kita harusmencari tempat baru yang belum pernah kita kenal sama sekali danmemulai lagi dari nol.

Nah, oleh karena itulah, keluar dari zona nyaman merupakan salahsatu seni menjalani hidup yang harus kita pelajari dan kuasai.

Memang sudah menjadi sifat alami kita merasa takut dan cemasberada di dalam situasi yang asing. Saat kita berada di dalamsituasi yang asing, hal itu secara alami akan menimbulkankecemasan dan ketakutan di dalam diri kita. Parahnya, kecemasandan ketakutan ini akan menghasilkan pemikiran atau persepsi-persepsi negatif yang mendukung rasa cemas dan takut itu. Padagilirannya, persepsi-persepsi ini akan membuat ketakutan dankecemasan kita semakin menjadi-jadi.

Untuk itu, kita perlu menata pikiran sedemikian rupa sehinggapemikiran-pemikiran negatif, yang tidak mendukung dapatdihilangkan. Merubah persepsi dapat membantu kita mengurangirasa cemas dan takut berada di dalam situasi yang tidak menentu.Selain merubah persepsi, masih ada beberapa cara untuk keluardari zona nyaman.

Penasaran? Yuk, langsung saja kita simak penjabarannya berikutini.

Belajar sesuatu yang baru

Setidaknya, mempelajari sesuatu yang baru memiliki duakeuntungan. Yang pertama, kita membiasakan diri berada di dalamsituasi yang baru.

Berada di dalam situasi yang baru niscaya membuat kita merasacemas dan takut. Nah, dengan terbiasa mempelajari sesuatu yangbaru, kita pun terbiasa menghadapi kecemasan dan ketakutan. Saatkita terbiasa dengan kecemasan dan ketakutan, kita pun tidaklagi kaget dengan perasaan seperti itu.

Keuntungan yang kedua yaitu, dengan mempelajari hal-hal baru,pengetahuan kita pun bertambah, demikian juga dengan skill kita.

Pengetahuan dan skill baru ini dapat kita gunakan sebagai senjatauntuk menghadapi kondisi baru, situasi yang masih asing bagikita.

Perluas sudut pandang

Untuk keluar dari zona nyaman, kita perlu memperluas perspektifkita. Ini dikarenakan, situasi baru harus didekati denganperspektif yang berbeda. Orang-orang yang berada di dalamsituasi itu memiliki pandangan yang sama sekali berbeda denganpandangan kita.

Nah, jika kita tidak memperluas perspektif kita, kita pun tidakakan dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan orang-orang yangberada di dalam situasi itu.

Salah satu cara memperluas sudut pandang yaitu dengan bepergianke tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi. Kita dapatmempelajari tradisi, budaya, dan situasi yang berbeda.

Tentukan tujuan

Keluar dari zona nyaman akan berkali lipat lebih sulit manakalakita tidak memiliki tujuan yang jelas. Ini sama artinya kitatidak memiliki persiapan. Kita sama sekali buta dengan situasibaru; Kita sama sekali tidak tahu apa yang ada di luar sana.Jika kita tidak siap dengan kegagalan, maka keluar dari zonanyaman justru akan membuat kita jera.

Oleh karena itulah, kita perlu mempersiapkan diri manakala kitaingin keluar dari zona nyaman kita.

Salah satu persiapan untuk menghadapi situasi yang baru yaitumenentukan tujuan yang jelas.

Menentukan tujuan berarti mengetahui ke mana kita akan pergi,mengetahui risiko apa saja yang akan kita hadapi, orang-orangmacam apa yang akan menjadi teman kita, juga orang-orang yangseperti apa yang akan kita hadapi.

Bersosialisasi dengan orang-orang baru

Kelua dari zona nyaman berarti keluar dari lingkungan di manakita berada. Ini berarti kita bergaul dan berurusan denganorang-orang baru.

Nah, persiapkanlah diri Anda untuk keluar dari zona nyamandengan cara memperbanyak teman, bersosialisasi dengan berbagaikalangan.

Luasnya pergaulan dapat membantu mengurangi kecemasan kitamanakala berada di dalam situasi yang asing. Setidaknya, orang-orang yang baru kita kenal dapat membantu kita mengadapi situasiyang baru.

Ingat, mereka adalah orang-orang yang sudah ahli dan sudahfamiliar dengan situasi itu. Dengan demikian, ketika Anda sudahmengenal mereka, mereka pun dengan senang hati akan membantuAnda.

Jangan menjadi perfeksionis

Salah satu penyebab kecemasan yaitu terlalu berharap meraihhasil yang sempurna.

Tinggal di dalam situasi yang sudah familiar membuat kita nyamandi dalamnya. Ini dikarenakan, saat kita sudah familiar dengansuatu hal, maka kita pun akan menjadi ahli di dalam hal itu.Dan, saat kita menjadi ahli, kita pun akan lebih mudah meraihkesempurnaan.

Sebagai contoh, sudah belasan tahun Anda bekerja di perusahaan Asebagai seorang staf keuangan. Anda sudah sangat familiar dengansituasi kerja di perusahaan itu. Anda sudah paham dengan ritmekerjanya, paham bagaimana berinteraksi dengan orang-orang dilingkungan itu, serta paham bagaimana prosedur kerja diperusahaan itu.

Karena sudah sangat familiar dengan situasi di perusahaan itu,Anda pun sudah sangat nyaman berada di dalamnya. Anda sudahtidak perlu menyesuaikan diri dengan ritme kerja, dengan orang-orang di dalamnya, juga sudah tidak perlu beradaptasi denganaturan-aturan kerjanya. Anda sudah sangat ahli di dalamnya. Andasudah tidak memerlukan bantuan orang lain untuk membimbing Anda.

Saat Anda sudah sangat familiar di tempat kerja Anda, bukanlahhal yang sulit untuk bekerja secara maksimal di dalamnya. Sudahtidak ada lagi yang perlu ditakutkan. Oleh karenanya, Anda dapatmeningkatkan produktivitas Anda kapan pun Anda mau.

Nah, keluar dari zona nyaman bisa berarti kegagalan demikegagalan. Ini dikarenakan, kita melakukan apa yang belum pernahkita lakukan, kita masih sangat asing dengan apa yang kitalakukan. Kita asing dengan orang-orang yang berada di lingkunganbaru itu. Kita masih harus banyak belajar dan menyesuaikan diri.

Apa kosekuensinya? Tentu saja, saat kita belum familiar ataubelum mengenal situasi baru dengan baik, niscaya kita akanmengalami banyak kegagalan.

Orang yang perfeksionis senantiasa takut dan cemas manakalaberada di dalam situasi yang baru, melakukan sesuatu yang baru,yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Ini dikarenakan, iatakut kalau-kalau hasilnya mengecewakan, kalau-kalau ia gagaldalam melakukan hal itu.

Oleh karena itulah, agar Anda tidak canggung dengan situasi yangmasih asing bagi Anda, berhentilah menjadi orang yangperfeksionis. Maklumilah diri Anda jika Anda berbuat banyakkesalahan. Tanamkan di dalam benak Anda bahwa Anda gagal karenaAnda masih belum mengenal dan belum ahli di dalam situasi barutersebut.

Realistis

Sehubungan dengan tantangan, secara umum, ada tiga zona yangdapat kita temui dalam kehidupan ini. Yang pertama adalah zonanyaman. Zona ini merupakan zona yang sudah sangat familiar bagikita. Dan, karena familiar, kita pun merasa nyaman di dalamnya.

Kita merasa nyaman berada di zona ini karena secara alamiah,kita cemas dan takut terhadap sesuatu yang baru. Sebaliknya,kita merasa nyaman berada di dalam situasi di mana kita sudah

terbiasa hidup di dalamnya. Sudah tidak ada lagi tantangan didalam zona ini.

Zona yang kedua adalah zona pembelajaran (learning zone). Berada dizona ini membuat kita cemas tetapi, kecemasan itu masih dapatkita atasi. Contoh zona ini yaitu situasi penuh tantangan, yangpernah kita alami sebelum-sebelumnya.

Sudah beberapa kali Anda mengikuti meeting bersama direksi. Andapun tidak memiliki fobia untuk mempresentasikan rencana kerjaAnda. Menghadapi situasi itu, sekali pun Anda tidak memilikifobia, niscaya tetap muncul kecemasan di dalam diri Anda. Inidikarenakan, banyak keputusan (benar) yang harus Anda buat. Rasacemas ini sangat rasional dan masih dapat ditoleransi. Anda punmasih dapat mengatasinya dengan berbagai cara.

Para pakar menyebut kecemasan ini sebagai optimal level of anxiety(tingkat kecemasan yang moderat yang masih dapat dihadapi).

Ketiga, zona panik alias panic zone. Zona ini merupakan zona yangsangat asing bagi kita. Dinamakan zona panik karena bisa jadi,kita belum pernah sekali pun berada di dalam zona ini, yangmenyebabkan kita panik berada di dalamnya. Atau, bisa jadi juga,kita sudah pernah berada di dalam zona ini, tetapi kita memilikimasalah adaptasi di dalamnya. Misalnya, kita memiliki alergikonsumsi masakan laut alias sea food. Saat kita mengonsumsi cumi,misalkan, timbul bentol-bentol di tubuh kita. Ini berarti, seafood menjadi zona panik kita.

Saat Anda ingin keluar dari zona nyaman, pastikan bahwa Andamemasuki zona pembelajaran alias learning zone, bukan panic zone.Memilih zona pembelajaran, alih-alih zona panik merupakanpilihan yang realistis. Ini dikarenakan, Anda memilih zona yangsesuai dengan batas kemampuan Anda.

Jika Anda memilih berada di zona panik, tidak menutupkemungkinan yang terjadi justru Anda akan jera untuk sekali lagimencoba keluar dari zona nyaman. Penyebabnya, situasi yang Anda

hadapi tidak sesuai dengan batas kemampuan Anda. Mungkin Andaakan menasihati diri Anda seperti ini: “Ga lagi-lagi, deh, keluar darizona nyaman. Situasi di luar penuh dengan risiko dan sangat berbahaya.”

Salah satu contoh berada di dalam zona panik yaitu, maju ke ataspanggung dan bernyanyi di hadapan ribuan penonton untuk pertamakalinya, padahal kita memiliki demam panggung.

Memaksakan diri untuk berada di atas panggung sementara kitamemiliki fobia berada di atas panggung merupakan ide yang buruk.Kepanikan bisa menyerang kita. Dalam banyak kasus, bahkan sampaiada yang perutnya mual dan muntah karena sangking paniknya.

Ujungnya, kita pun malah malu dan menyalahkan diri kita sendirikarena telah memilih keputusan yang salah (memutuskan untukmencoba tampil di atas panggung). Pada gilirannya, kesan yangtimbul di dalam benak kita mengani situasi baru sangatlah buruk.Kita akan trauma untuk keluar dari zona nyaman.

Merubah perspektif

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, pikiran kita turutmemengaruhi bagaimana kita menghadapi situasi baru. Pikiranturut memengaruhi perasaan dan perilaku kita.

Ini seperti yang dijelaskan oleh Dennis Greenberger danChristine A. Padesky dalam buku mereka yang berjudul ManajemenPikiran: Metode Ampuh Menata Pikiran untuk Mengatasi Depresi, Kemarahan,Kecemasan, dan Persaan Merusak Lainnya. Berkaitan dengan hal itu,mereka menyontohkannya dengan keadaan berikut.

Bayangkan Anda berada di dalam sebuah pesta. Banyak orang yangtidak Anda kenal, tetapi tak sedikit pula orang yang sudah Andakenal, sekali pun hanya sebatas kenal.

Saat Anda melihat orang yang sudah Anda kenal (maksudnya,sebatas kenal, bukan teman dekat), Anda pun dengan antusiasmenyapanya. Tetapi, ia hanya diam, tidak merespons sapaan Anda.

Nah, reaksi Anda ketika mendapatinya tidak merespons sapaan Andasenantiasa dipengaruhi oleh pikiran Anda.

Jika Anda berpikir bahwa orang itu sombong, maka Anda pun akanmerasa jengkel dengan perilakunya. Jika Anda berpikir bahwa diatidak melihat kehadiran Anda, maka Anda pun akan segeramenghampirinya, menepuk pundaknya untuk menyapanya. Dan, jikaAnda berpikir dia sedang asyik mengobrol dengan pasangannya,Anda pun akan membiarkannya supaya tidak menganggu keduanya.

Nah, demikian juga ketika Anda memasuki situasi yang baru.Pikiran-pikiran negatif, yang tidak mendukung bisa memengaruhiperasaan Anda. Berada di dalam situasi baru saja sudah cukupmembuat Anda cemas, apalagi diperparah dengan pikiran-pikirannegatif tentang situasi asing itu. Berpikir bahwa keadaan di luarsana penuh dengan bahaya yang bisa menjatuhkan diri Anda akan membuat rasacemas dan takut Anda semakin menjadi-jadi.

Pemikian-pemikiran yang tidak mendukung ini dapat Anda hilangkanatau minimalisir dengan cara mencari bukti-bukti yang mendukungpemikian Anda serta bukti-bukti yang menyangkal pemikiran itu.

Dengan mengetahui bukti-bukti yang menyangkal pikiran Anda,kecemasan dan ketakutan Anda pun berkurang karena Anda menyadaribahwa pikiran-pikiran itu tidak masuk akal. Anda sadar bahwakecemasan dan ketakutan sungguh tidak diperlukan untukmenghadapi situasi baru itu.

Sementara itu, dengan bukti yang mendukung pemikiran Anda, Andadapat mempersiapkan diri untuk menghadapi kenyataan yangdigambarkan oleh pemikiran itu.

Keluar dari zona nyaman bukan hanya merupakan pilihan, melainkankeharusan.  Orang yang tidak berani keluar dari zona nyamantidak akan bisa maju. Bahkan, bisa jadi, ia tidak dapat bertahanhidup. Istilah populernya, ia akan mengalami seleksi alam. Halini dikarenakan, dunia kita sekarang ini merupakan dunia yangpenuh ketidakpastian. Setiap langkah yang kita tempuh, setiap

tempat yang kita pijaki, senyaman apa pun ia, tetap sajamengandung ketidakpastian. Keluar dari zona nyaman merupakansalah satu seni untuk bertahan di dunia yang penuh denganketidakpastan ini.

Nah, agar respons kita terhadap situasi baru tidak berlebihan,atau dalam kata lain, agar kita dapat mengontrol diri kitamanakala berada di dalam situasi yang baru, kita harusmempersiapkan diri untuk mengahadapinya. Kita harus tahu carauntuk menyesuaikan diri dengan situasi itu.

Kunci untuk menghadapi situasi baru adalah memiliki tujuan,berpikir positif, dan berani.

WANITA YANG SEMBUH DARI GANGGUAN KECEMASAN

Jakarta, Kematian mendadak sang kakak di tahun 2004 membuatSarah Huerta tidak bisa keluar rumah akibat serangan panik yangdialaminya. Wanita ini juga tak bisa naik mobil karena dimobillah jasad sang kakak ditemukan. Tapi, lambat laun Sarahbisa meredakan kepanikannya dengan menyulam.

Ya, sang suami memberinya alat rajut dan benang pasca Sarahdidiagnosa mengalami post-traumatic stress disorder dankecemasan yang parah. Awalnya ragu, tapi lama kelamaan Sarahbisa berfokus pada kegiatan barunya.

"Merajut terlihat konyol tapi setelah aku serius melakukannyaaku tak menyadari lagi kalau aku sudah tidak terlalu fokus padamasa depan dan membayangkan bencana yang akan terjadi pada orangyang kucintai seperti saat kakakku meninggal dunia," kisah Sarahseperti dikutip dari CNN, Senin (31/3/2014).

Setelah bertahun-tahun tenggelam dalam hobi barunya merajut,Sarah mengaku bisa menyelesaikan pola-pola yang rumit dan mulaibisa menjalani hidup normal kembali. Menanggapi hal ini,neuropsikolog klinis, Catherine Carey Levisay mengatakan

kerajinan memang bisa membantu mereka yang mengalami gangguankecemasan, depresi, sakit kronis, dan juga mengurangi stres.

Bahkan, baru-baru ini ahli saraf melihat bagaimana kegiatankognitif seperti mengisi teka-teki silang sama kompleksya dengankegiatan merajut. Dikatakan psikolog Mihaly Csikszentmihalyi,ketika serius mengerjakan sesuatu, seseorang bisa melupakansejenak masalahnya dan merasa bahwa hidupnya lebih lengkap.

"Sistem saraf kita hanya mampu memproses sejumlah informasi padasatu waktu. Itu sebabnya mengapa kita sering tidak paham jikadua orang berbicara sekaligus pada kita. Jadi, ketika kita sibukmelakukan sebuah aktivitas, kita cenderung bisa mengabaikan hal-hal di sekitar kita," jelas Csikszentmihalyi.

Efek dari kegiatan ini sama dengan meditasi yang dikenal mampumelawan stres dan peradangan. Sebab, gerakan berulang sepertimerajut bisa mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yangmenenangkan saat seseorang melakukan respons fight or flight,demikian dikatakan terapis okupasi Victoris Schindler.

Oleh karena itu, Schlinder menyarankan orang-orang untukmelakukan kegiatan seperti menggambar atau melukis guna mengaturemosi dan mencegah pikiran irasional. "Sebab, pusat reward diotak akan melepaskan dopamin yang bisa meredam stres dan emosisaat kita melakukan sesuatu yang menyenangkan," kata Schindler.

3.3 PENGENDALIAN EMOSI

A. Makna Emosi

TIAP orang pasti punya emosi. Ada emosi positif ada emosinegatif.Emosi positif adalah emosi yang berkonotasi positif.

Misalnya, emosi untuk melukis, membuat novel, menyintaiseseorang, mengagumi pemandangan, memberikan pujian dan lain-lain. Sedangkan emosi negatif yaitu luapan emosi yang bersifatmerugikan, baik diri sendiri maupun orang lain. Misalnya, marah,dendam, iri, curiga dan lain-lain. Di artikel ini, masalah sayabatasi pada emosi negatif saja.

Dari sudut reaksinya, ada dua macam emosi

1.Emosi spontanitas

2.Emosi tidak spontanitas

1.Emosi spontanitas

Biasanya dimiliki orang yang berkepribadian reaktif danberpikiran pendek. Jika ada stimulus dari luar yang dianggapnyamerugikan dirinya sendiri, maka muncullah reaksi negatif secaraspontan. Reaksi bisa berupa kata-kata ataupun tindakan fisik.

2.Reaksi tidak spontanitas

Biasanya dimiliki orang yang agak rasional. Setelah tahupersoalan maka diapun memberikan reaksi berupa marah. Biasanyabentuknya hanya merupakan kata-kata saja.

Dari sudut efek emosi, ada dua macam efek

1.Efek lama

2.Efek sebentar

1.Efek lama

Pada pribadi yang reaktif atau spontanitas, biasanya emosinyamengendap lama. Dan biasanya akan mengendap berupa rasa dendam.bahkan dendam kesumat. Yang biasanya akan disusul tindakan fisikyang sangat negatif.

3.Efek sebentar

Dimiliki orang yang agak rasional. Sehingga sebentar saja diamampu melupakan persoalan atau masalah yang dianggap tidakterlalu penting. Tidak ada rasa dendam yang mengendap terlalulama.

Pengendalian diri

Ada baiknya tiap orang belajar mengendalikan diri dalam artimengendalikan emosi negatif. Secara cepat harus memahami hakekatdari masalah yang dihadapi.Secara cepat harus berhitung apauntung ruginya. Boleh saja marah, tetapi tak perlu mengucapkankata-kata kotor apalagi tindakan fisik.

Beberapa latihan pengendalian diri atau pengendalian emosi

1.Berlatih sabar

Tiap ada masalah. Sebaiknya bersabar dan berpikir jernih untukmencari alternatif solusinya.

2.Jangan berbalas debat

Sementara,belajarlah mengalah.Biarkan orang lain bicara sepuas-puasnya.Jika ada kesempatan, berusahalah memberikan penjelasan-penjelasan yang didukung fakta yang tak terbantahkan.

3.Perlu kehadiran pihak ketiga yang netral

Usahakan adanya pihak ketiga yang netral. Kemudian masing-masingpihak menjelaskan duduk persoalannya sesuai versi masing-masing.Sertakan penalaran atau argumentasi yang kuat yang tidakterbantahkan

4.Cari titik temu

Usahakan mencari titik temu. Jika kita yang salah, akui bahwakita memang yang salah dan tidak perlu malu atau gengsi untukmeminta maaf. Sebaliknya, kalau pihak lain yang salah, kitatidak perlu membesar-besarkan kesalahannya.

5.Tidak perlu menyimpan dendam

Sesudah itu bersikap biasa-biasa saja. Tidak perlu mendendam.Meskipun demikian, boleh-boleh saja Anda menjaga jarak denganorang yang pernah merugikan Anda.

Pengertian Emosi

Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yangberarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwakecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatuperasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis danpsikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosipada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.

Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dandalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorongperubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologiterlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilakumenangis.

Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran.Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupanmanusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalamarti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilakuintensional manusia. (Prawitasari,1995)

Pengertian Emosi

Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antaralain Descrates. Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire(hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran),Love (cinta) dan Joy (kegembiraan). Sedangkan JB Watsonmengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan),Rage(kemarahan), Love (cinta).

Daniel Goleman (2002 : 411) mengemukakan beberapa macam emosiyang tidak berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu :

a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hatib. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihidiri, putus asac. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takutsekali, waspada, tidak tenang, ngerid. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang,terhibur, banggae. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,rasa dekat, bakti, hormat,  dan kemesraanf. Terkejut : terkesiap, terkejutg. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak sukah. malu : malu hati, kesal

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurutGoleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadiberbagai macam emosi itu mendorong individu untuk memberikanrespon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada.

Dalam the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secarafilsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup yang benar,tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengankecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memilikikebijaksanaan; nafsu membimbing pemikiran, nilai, dankelangsungan hidup kita. T

etapi, nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, danhal itu seringkali terjadi. Menurut Aristoteles, masalahnyabukanlah mengenai emosionalitas, melainkan mengenai keselarasanantara emosi dan cara mengekspresikan (Goleman, 2002 : xvi).

Menurut Mayer (Goleman, 2002 : 65) orang cenderung menganutgaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu: sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Denganmelihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memilikikecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dantidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa PengertianEmosi adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untukmerespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yangberasal dari dalam maupun dari luar dirinya.

Pengendalian emosi

A.     Pengertian Emosi

Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berartibergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderunganbertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.Biasanya emosi   merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dandalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorongperubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologiterlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilakumenangis. Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis danberbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek pentingdalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivatorperilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat menggangguperilaku intensional manusia (Prawitasari,1995).

Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antaralain JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear(ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta). Daniel Golemanmengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda jauh dengankedua tokoh diatas, yaitu:

a. Amarah:beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati.

b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihidiri, putus asa.

c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takutsekali, waspada, tidak tenang,   ngeri.d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang,terhibur, bangga.

e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,rasa dekat, bakti, hormat,  dan kemesraan.

f. Terkejut: terkesiap, terkejut.

g. Jengkel:hina, jijik, muak, mual, tidak suka.

h. Malu : malu hati, kesal.

     

Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurutGoleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadiberbagai macam emosi itu mendorong individu untuk memberikanrespon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada.Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa PengertianEmosi adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untukmerespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yangberasal dari dalam maupun dari luar dirinya.

Ditinjau dari sudut penampakannya (appearance), emosi manusiaterbagi dua, yaitu emosi dasar dan emosi campuran. Dilihat darisisi rentetan peristiwa dikenal ada emosi mayor dan emosi minor.Sedangkan dari segi efek yang ditimbulkannya, emosi terbagikedalam emosi positif dan emosi negative. Emosi positif adalahemosi yang selalu diinginkan oleh setiap orang, sepertibahagia,senang,puas,dll. Sebaliknya,emosi negatif adalah yangtidak diharapkan terjadi pada diri seseorang.

Pengendalian emosi sangat penting dalam kehidupan manusia karenamanusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa oranglain. Dalam bersosialisasi di masyarakat, terkadang terjadigesekan atau konflik yang tidak diinginkan sehingga kita perlu

pengendalian diri agar tidak terpancing amarah dan memperburukkeadaan.

Pengendalian emosi berguna untuk mereduksi ketegangan yangtimbul akibat emosi yang memuncak. Emosi menyebabkan timbulnyaketidakseimbangan hormonal didalam tubuh dan memunculkanketegangan psikis, terutama pada emosi-emosi negatif. Orang-orang yang sering dilanda emosi banyak dihinggapi penyakit.Selain penyakit mental, seperti stress dan depresi, mereka jugadihinggapi penyakit fisik yang cukup berat,seperti hipertensi,alergi, maag, migraine,dll.

Manusia untuk menjadi orang baik, maka harus mendapatkan tipsmotivasi hidup yang baik juga dari orang sekelilingnya atau dariteman bergaulnya. Tips motivasi dari orang terdekatnya dapatmempengaruhi tingkah laku seseorang. Orang yang jarangmendapatkan motivasi dari seseorang akan terlihat kehidupannyakacau, tidak teratur karena tidak ada yang mengarahkan danmenasehati. Semakin dewasa seseorang, persoalan yang dihadapiakan semakin kompleks dan cobaan yang dihadapi semakin berat.Maka dari itu, motivasi yang diberikan pun harus lebih seringdan banyak.

A.     Cara Mengendalikan Emosi

1.       Perasaan-perasaan yang dialami seseorang umumnyabersumber dari pikiran.Ketika seseorang berpikiran negative, perasaan orang tersebutcenderung menjadi negatif. Sebaliknya ketika seseorangberpikiran positif, perasaan orang tersebut cenderung positif.Cobalah untuk selalu berpikiran secara objektif, bukan

subjektif. Karena orang yang berpikiran objektif akan melihatpersoalan dari semua sisi berdasarkan fakta, bukan berdasarkanapa yang dia rasakan. Oleh karena itu, orang yang mengambilkeputusan berdasarkan pemikiran akan menghasilkan keputusan yanglebih bijaksana dan tidak emosional. Jadi mengendalikan pikiranadalah langkah pertama untuk mengendalikan perasaan.

2.      Biasakanlah memberi kesempatan pada pikiran untukmengambil keputusan. Semakin seorang mahir menyerahkan keputusankepada pikiran, maka semakin sehat emosinya. Itu adalah kondisiideal dimana akal yang mengendalikan perasaan, bukan perasaanyang mengendalikan akal.

3.      Emosi negatif adalah sinyal bahwa ada yang tidak beresdalam diri seseorang. Ketika suasana hati menjadi tidak nyaman,cobalah menenangkan dengan berdoa atau mengambil wudhu bagi yangberagama Islam, menemui sahabat untuk berbagi perasaan (curhat),beristirahat, mendengarkan musik, atau melakukan hal lainnyayang dapat membuat pikiran relax.

4.      Pertanyakanlah dengan kritis perasaan-perasaan yangdirasakan, misalnya siapa bilang kegagalan adalah akhir darisegalanya? , apakah benar setiap masalah yang kita hadapi tidakada jalan keluarnya? , atau apakah masalahnya begitu gawatsehingga seseorang harus marah besar?. Karena seringkali kitamemperbesar suatu masalah atau malah menganggap sebuah masalahtidak penting sama sekali.

Pengendalian Emosi Adalah Kunci Sukses

Pengendalian Emosi Adalah Kunci Sukses .-Seorang sahabat pernahbertanya," Apa yang membedakan orang yang bijak dengan orangbiasa?" Sekilas saya mencoba merenung, mungkin jawaban adalahpengetahuan, tetapi sahabat itu mengatakan itu benar tapi bukanfaktor utama. Lalu saya menjawab lagi, kemampuan untukmemecahkan dan melihat masalah. Dan sahabat saya menerangkankembali, hampir mendekati faktor kunci utama. Lalu saya menyerahdan meminta sahabat itu menjelaskan apa perbedaan orang bijakdan orang biasa, dan satu jawaban yang tidak terduga danternyata sangat mudah, jawabannya adalah Emosi.

"Kenapa Emosi," tanya saya lanjut kepada sahabat tersebut."Kenapa emosi, iya orang yang bijaksana adalah orang yang bisamengontrol emosi dengan tepat, tidak selalu orang bijaksanamemiliki pengetahuan yang lebih, tetapi dengan kemampuan emosiuntuk mendengarkan dengan seksama, dia bisa mendapat jawabandari pertanyaan yang ditanyakan kepadanya, "demikian jawabannya.Dan sahabat saya pun menambahkan kunci dari kesuksesan atau punkegagalan adalah emosi.

Lalu setelah perbincangan di atas,  saya sempat berfikir dantermenung, dan mendapat suatu kesimpulan bahwa seluruh aspekdalam hidup ini berhubungan dengan emosi, baik ketika kita lagisenang, sedih, gembira, atau pun marah, di semua sisi emosimanusia sangat menunjang. Sudah otomatis perilaku manusiadihasilkan oleh kekuatan emosional. Seringkali pertentanganantar pribadi dihasilkan karena penonjolan emosi. Pertemuanantar pribadi seringkali disebabkan emosi seperti belaskasih,sayang, perasaan tertarik. Jadi jika kita bisa menguasai emosi,50% kesuksesan hidup sudah kita raih, percaya atau tidak cobadeh buktikan sendiri.

Mempertimbangkan beberapa hal yang saya tulis pada paragraf diatas, maka sangatlah penting bagi kita untuk merespon emosisecara tepat. Dengan kata lain, cara seseorang mengatasi masalahsecara emosional akan dapat memperkaya wawasan kehidupannya,namun dapat juga menyusahkan hidupnya sendiri. Nah orang yangberhasil atau sukses dapat merespon emosi dengan tepat, dan akanmembuahkan sesuatu reaksi yang memang diinginkanya bukan.

Menelusur wikipedia mencari arti Emosi yaitu adaptasi evolusi,karena meningkatkan kemampuan organisme untuk mengalami danmengevaluasi lingkungannya dan kemudian menambah kemungkinanhidup dan bereproduksi, dengan mempersiapkan rencana sederhanauntuk berbagai tingkah yang diperlukan, seperti mendekati ataumenjauhi obyek yang (tidak) bisa dicerna, bersaing bersamaorganisme lain atau lari jika organisme itu terlalu kuat(kemarahan vs. ketakutan), dan membentuk atau kehilangan ikatankooperatif berdasarkan pada altruisme berbalasan (kebanggaan vs.kesedihan) dengan organisme lain. Kata "emosi" diturunkan darikata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' daribahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere'bergerak'. "Motivasi" juga diturunkan dari movere

Apa sih gunanya emosi? Emosi sebenarnya merupakan sinyalkomunikasi yang berasal dari pikiran bawah sadar. Setiap emosimempunyai makna dan tujuan yang sangat spesifik yang sangatbermanfaat bagi diri kita. Namun sayang, tidak banyak orang yangtahu, mau repot-repot untuk mencari tahu, atau benar-benarmengerti makna yang terkandung dalam setiap emosi. Yang terjadisaat ini coba deh lihat di jalan raya, di kantor, di keluarga,setiap orang tidak dapat mengkontrol emosinya. Orang yang tidakbisa mengkontrol emosi akan mudah gelap mata, dan berfikirIrasional, karena secara langsung Emosi bisa mempengaruhilogika.

Jadi saat kita ingin sukses, kita pasti tidak akan luput dalamberinteraksi dengan sesama orang untuk mencapai tujuan kita. Nahdalam berinteraksi ini kita harus bisa mengontrol ataumenempatkan emosi yang tepat yang dalam berinteraksi, misalketika kita berbicara dengan orang yang tersenyum, kita harusikut tersenyum sebagai reaksi yang tepat, dan kita akan mendapathasil yang baik, kita akan mendapat hasil yang berlawanan ketikaseseorang tersenyum dan kita memberi reaksi marah, yang terjadikomunikasi kita dengan orang tersebut akan terjadi salah arah,atau tidak akan terjadi komunikasi yang baik.

Sebenarnya Ada banyak kata yang mewakili emosi. Misalnya sedih,stres, putus asa, kecewa, marah, senang, bahagia, frustrasi,gembira, gelisah, depresi, terluka, iri/dengki, kesepian, rasabosan, takut, jengkel, khawatir, cemas, rasa bersalah,tersinggung, dendam, sakit hati, rasa tidak mampu, benci,perasaan tidak nyaman, bahagia, tersanjung, cinta, dll, dalamberinteraksi kita harus bisa menemukan lawan yang tepat dariemosi lawan bicara kita untuk mendapat komunikasi yang baik.

Dalam agama Islam yang saya anut, kami orang muslim dimintauntuk bersabar ("Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi

orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakinibahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembalikepada-Nya". (Al-Baqarah: 45-46)), dalam hal ini Tuhan kamimengajarkan untuk bisa kami mengontrol emosi kami. serta dalamtehnik psikilogi banyak tehnik yang ditawarkan untuk bisamengontrol emosi ada NLP, SEFT (Spiritual Emotional FreedomTechnique), atau EFT (Emotional Freedom Technique) yang dalammempelajarinya kita memerlukan biaya yang sangat mahal.

Sebenarnya sederhana, dan tidak perlu biaya mahal, kita hanyaperlu tenang, berfikiran positif, fokus, selalu mengamalkanajaran agama, hal tersebut bisa membuat kita mengontrol Emosi.Jika semua orang bisa mengontrol emosi, hidup ini akan nyamandan indah, serta tujuan kita akan mudah tercapai, dengan inisaya mengajak teman-teman untuk bisa mengontrol emosi denganterus berfikir positif, tenang,dan tawakal. Semoga tulisansingkat ini bisa bermanfaat bagi rekansemuanya.(http://www.wikimu.com)

Kecerdasan Emosional Syarat Jadi Orang Sukses

Anda Tidak Bisa Menjadi Orang Sukses TanpaKecerdasan Emosional. Ternyata dengan memanfaatkan emosi kitabisa menjadi orang sukses. Kuncinya ada pada bagaimana kitamengelola emosi tersebut, baik itu emosi positif atau emosinegatif. Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepadaseseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorangatau kejadian yang dapat ditunjukkan ketika merasa senangmengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadapsesuatu. Kita dapat mengklasifikasikan emosi berdasarkan apakahemosi tersebut positif atau negatif. Emosi-emosi positif sepertirasa gembira dan rasa syukur, sedangkan emosi-emosi negatifseperti rasa marah atau rasa bersalah. Emosi tidak dapat netral,karena menjadi netral berarti menjadi nonemosional.

Dalam “The Expression of the Emotions in Man and Animals”,Charles Darwin menyatakan bahwa emosi berkembang seiring waktuuntuk membantu manusia memecahkan masalah. Emosi sangat bergunakarena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan pentingagar data bertahan hidup. Tindakan-tindakan seperti mengumpulkanmakanan, mencari tempat berlindung, memilih pasangan, menjagadiri terhadap pemangsa, dan memprediksi perilaku. Emosi sangatberpengaruh terhadap tingkah laku manusia.Kecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (bahasaInggris: emotional quotient) adalah kemampuan seseorang untukmenerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya danorang lain di sekitarnya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwakecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasanintelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesanseseorang. Sebuah studi bahkan menyebutkan IQ (bahasa Inggris:

intelligent quotient) hanya berperan 4%-25% terhadap kesuksesanseseorang. Sisanya ditentukan oleh EQ atau faktor-faktor lain diluar IQ. Menurut Goleman (1997) kecerdasan emosional adalahkemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri,ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi danmenunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.

“Siapapun bisa marah. Marah itu mudah Tetapi, marah pada orangyang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat,demi tujuan yang benar, dan dengan cara yg baik, bukanlah halmudah.”– Aristoteles, The Nicomachean Ethics.Aristoleles menggambarkan dengan tepat bahwa mengelolakecerdasan emosional tidak semudah membalikkan telapak tangan.Menjadi orang sukses lewat kecerdasan emosional bisa diwujudkanseseorang ketika ia bisa membuat keselarasan dengan melibatkanemosi, perasaan dan interaksi dengan sesamanya. Dalam menghadapipermasalahan, kegagalan, dan nafsu, kemampuan seseorang untukdapat mengatasi dan menggunakan emosi secara tepat dalam bentukinteraksi, tindakan dan keputusan (kecerdasan emosional) lebihdibutuhkan daripada kecerdasan otak (IQ) seseorang.Seorang miliuner kaya di Amerika Serikat, Donald Trump, adalahcontoh apik dalam hal kecerdasan emosional. Di tahun 1980 hingga1990, Trump dikenal sebagai pengusaha real estate yang cukupsukses, dengan kekayaan pribadi yang diperkirakan sebesar satumiliar US dollar. Tapi kehidupan Trump menjadi sangatberkebalikan ketika depresi melanda dunia diakhir tahun 1990.Pada saat itu harga saham properti pun ikut anjlok dengan

drastis. Trump yang sangat tergantung pada bisnis propertinyaini harus menanggung hutang sebesar 900 juta US Dollar! BahkanBank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib serupaberpikir bahwa inilah akhir kehidupan mereka, hingga benar-benarmengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Di sini kecerdasanemosional Trump benar-benar diuji. Bagaimana tidak, ketika iamengharap simpati dari mantan istrinya, ia justru dimintamemberikan semua harta yang tersisa sebagai ganti rugiperceraian mereka. Orang-orang yang dianggap sebagai temandekatnya pun pergi meninggalkannya begitu saja. Alasan yangsangat mendukung bagi Trump untuk putus asa dan menyerah padahidup. Namun itu tidak dilakukannya.Meski secara finansial ia telah kehilangan segalanya, namun iamasih memiliki “intangible asset” yaitu pengalaman dan pemahamanbisnis yang kuat, yang jauh lebih berharga dari semua hartanyayang pernah ada. Dengan memanfaatkan kecerdasan emosional,dalam enam bulan kemudian Trump sudah berhasil membuatkesepakatan terbesar dalam sejarah bisnisnya. Tiga tahunberikutnya, Trump mampu mendapat keuntungan sebesar US$3Milliar. Kebangkrutan yang menimpanya justru menjadikannya lebihbijaksana, kuat dan fokus daripada sebelumnya. Ia menulis semuapengalamannya tersebut dalam buku “The Art of The Comeback”.Kecerdasan emosional mampu menyadari dan mengelola emosi dirisendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampumerespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional,serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi

diri. Semua itu adalah contoh dari sikap pribadi sukses. Seorangpribadi yang sukses memiliki tiga unsur penting kecerdasanemosional yaitu : kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri);kecakapan sosial (menangani suatu hubungan, relasi) danketerampilan sosial (kepandaian menggugah tanggapan yangdikehendaki pada orang lain).Untuk lebih mudah memahami, berikut contoh sikap untuk jadiorang sukses yang berhubungan dengan kecerdasan emosional:- Dengan kecerdasan emosional orang mempunyai sikap pantangmenyerah untuk bangkit dari kegagalan- Dengan kecerdasan emosional orang mempunyai kekuatan untukberani menghadapi ketakutan.- Dengan kecerdasan emosional orang mempunyai sikap bertanggungjawab- Dengan kecerdasan emosional orang mempunyai sifat mudahbergaul dan membangun relasi- Dengan kecerdasan emosional orang bersikap rendah hati- Dengan kecerdasan emosional orang mampu bernegosiasi- Dengan kecerdasan emosional orang dapat mengelola konflik- Dengan kecerdasan emosional orang mempunyai empati- Dengan kecerdasan emosional orang mempunyai sikap percaya diri- Dengan kecerdasan emosional orang mampu memotivasi dirisendiri dan orang lain- Dengan kecerdasan emosional orang mengenali emosi orang lain- Dengan kecerdasan emosional orang mampu mengendalikan amarah- Dengan kecerdasan emosional orang mampu mengatasi rasa malas- Dengan kecerdasan emosional orang mampu menetapkan target yangmenantang namun wajar- Dengan kecerdasan emosional orang mampu menerima keberhasilanmaupun kegagalan dengan lapang dada

Dari contoh tersebut, sangat jelas bila seorang individu yangmempunyai kecerdasan emosional yang tinggi, ia dapat hidup lebihbahagia dan lebih sukses karena memiliki rasa percaya diri,mampu menguasai emosi, mampu membangun relasi serta memilikiempati terhadap sesama.Menjadi orang sukses mudah diraih dengan Kecerdasan Emosional.

Posted by' Haryanto, S.Pd onDecember 27, 2009

3.4 KEMAMPUAN MENJAGA STABILITAS EMOSI

A. Makna Stabilitas Emosi

Definisi

A. Dimensi yang mencirikan kemampuan seseorang untukmengelola stress dengan tetap tenang dan percaya dirisebagai oposisi dari tidak tenang, gugup, dan depresi(http://rinoan.staff.uns.ac.id/files/2009/03/kepribadian-emosi-persepsi.pdf).

B. Menurut Abin Syamsuddin (2003) stabilitas emosi adalahkadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan darilingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah,sedih, atau putus asa (Ciri-ciri Kepribadian yang Sehatdan yang Tidak Sehat, 2009).

C. State of an individual that enables him or her to haveappropriate feelings about common experiences and act in arational manner (Emotional Stability).

 Pengertian emosi.

Hingga saat ini para ahli tampaknya masih beragam dalammemberikan rumusan tentang emosi dengan orientasi teoritis yangbervariasi pula. Kita mencatat beberapa teori tentang emosidengan sudut pandang yang berbeda, diantaranya: teori Somaticdari William James, teori Cannon-Bard, teori Kogntif Singer-Schachter, teori neurobiological dan teori evolusioner Darwin.Perbedaan kerangka teori inilah yang menyebabkan kesulitantersendiri untuk merumuskan tentang emosi secara tunggal danuniversal. Setidaknya terdapat sekitar 550 sampai 600 kata dalambahasa Inggris yang memiliki makna yang sama dengan kata emosi,baik itu dalam bentuk kata kerja, kata benda, kata sifat, dankata keterangan (Averil, 1975; Johnson Laird & Oatley, 1989;Storm & Storm, 1987). J.P.Chaplin. 2005 menyebutkan bahwa emosiadalah suatu reaksi kompleks yang berkaitan dengan kegiatan danperubahan-perubahan secara mendalam yang dibarengi denganperasaan kuat atau disertai dengan keadaan afektif. MenurutEnglish and English (Syamsu Yusuf, 2003) menyebut emosi sebagai:“A complex feeling state accompanied by characteristic motor and grandularactivities”.

Perasaan dan Emosi

Perasaan dan emosi pada dasarnya merupakan dua konsep yangberbeda tetapi tidak bisa dilepaskan. Perasaan selalu sajamenyertai dan menjadi bagian dari emosi. Perasaan (feeling)merupakan pengalaman yang disadari yang diaktifkan olehrangsangan dari eksternal maupun internal (keadaan jasmaniah)yang cenderung lebih bersifat wajar dan sederhana. Demikianpula, emosi sebagai keadaan yang terangsang dari organisme namunsifatnya lebih intens dan mendalam dari perasaan. Menurut NanaSyaodih Sukadinata (2005), perasaan menunjukkan suasana batin

yang lebih tenang, tersembunyi dan tertutup ibarat riak air atauhembusan angin sepoy-sepoy sedangkan emosi menggambarkan suasanabatin yang lebih dinamis, bergejolak, dan terbuka, ibarat airyang bergolak atau angin topan, karena menyangkut ekspresi-ekspresi jasmaniah yang bisa diamati. Contoh: orang merasa marahatas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, dalam konteksini, marah merupakan perasaan yang wajar, tetapi jika perasaanmarahnya menjadi intens dalam bentuk angkara murka yang tidakterkendali maka perasaan marah tersebut telah beralih menjadiemosi. Orang merasa sedih karena ditinggal kekasihnya, tetapijika kesedihannya diekspresikan secara berlebihan, misalnyadengan selalu diratapi dan bermuram durja, maka rasa sedih itusebagai bentuk emosinya.

Perasaan dan emosi seseorang bersifat subyektif dan temporeryang muncul dari suatu kebiasaan yang diperoleh selama masaperkembangannya melalui pengalaman dari orang-orang danlingkungannya. Perasaan dan emosi seseorang membentuk suatugaris kontinum yang bergerak dari ujung yang yang paling postifsampai dengan paling negatif, seperti: senang-tidak senang(pleasant-unpleasent), suka-tidak suka (like-dislike), tegang-lega(straining-relaxing), terangsang-tidak terangsang (exciting-subduing).

Karena sifatnya yang dinamis, bisa dipelajari dan lebih mudahdiamati, maka para ahli dan peneliti psikologi cenderung lebihtertarik untuk mengkaji tentang emosi daripada unsur-unsurperasaan. Daniel Goleman salah seorang ahli psikologi yangbanyak menggeluti tentang emosi yang kemudian melahirkan konsepKecerdasan Emosi, yang merujuk pada kemampuan mengenali perasaandiri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi dirisendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada dirisendiri dan dalam berhubungan dengan orang lain.

Macam-Macam Emosi

Menurut Syamsu Yusuf (2003) emosi individu dapat dikelompokkanke dalam dua bagian yaitu: (1) emosi sensoris dan (2) emosi

psikis. Emosi sensoris yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangandari luar terhadap tubuh, seperti rasa dingin, manis, sakit,lelah, kenyang dan lapar. Emosi psikis yaitu emosi yang mempunyaialasan-alasan kejiwaan, seperti : (1) perasaan intelektual, yangberhubungan dengan ruang lingkup kebenaran; (2) perasaan sosial,yaitu perasaan yang terkait dengan hubungan dengan orang lain,baik yang bersifat perorangan maupun kelompok; (3) perasaansusila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai baikdan buruk atau etika (moral); (4) perasaan keindahan, yaituperasaan yang berhubungan dengan keindahan akan sesuatu, baikyang bersifat kebendaan maupun kerohanian; dan (5) perasaan ke-Tuhan-an, sebagai fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan (HomoDivinas) dan makhluk beragama (Homo Religious)

Ciri-ciri Emosi

Setiap orang memiliki pola emosional masing-masing yang berupaciri-ciri atau karakteristik dari reaksi-reaksi perilakunya. Adaindividu yang mampu menampilkan emosinya secara stabil yangditunjukkan dengan kemampuan untuk mengontrol emosinya secarabaik dan memiliki suasana hati yang tidak terlau variatif danfluktuatif. Sebaliknya, ada pula individu yang kurang ataubahkan sama sekali tidak memiliki stabilitas emosi, biasanyacenderung menunjukkan perubahan emosi yang cepat dan tidak dapatdiduga-duga. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengemukakan empatciri emosi, yaitu:

1. Pengalaman emosional bersifat pribadi dan subyektif.Pengalaman seseorang memegang peranan penting dalampertumbuhan rasa takut, sayang dan jenis-jenis emosilainnya. Pengalaman emosional ini kadang–kadangberlangsung tanpa disadari dan tidak dimengerti oleh yangbersangkutan kenapa ia merasa takut pada sesuatu yangsesungguhnya tidak perlu ditakuti. Lebih bersifatsubyektif dari peristiwa psikologis lainnya, sepertipengamatan dan berfikir.

2. Emosi diekspresikan dalam perilaku. Emosi yang dihayatioleh seseorang diekspresikan dalam perilakunya, terutamadalam ekspresi roman muka dan suara/bahasa. Ekspresi emosiini juga dipengaruhi oleh pengalaman, belajar dankematangan.

3. Emosi sebagai motif. Motif merupakan suatu tenaga yangmendorong seseorang untuk melakukan kegiatan. Demikianjuga dengan emosi, dapat mendorong sesuatu kegiatan,kendati demikian diantara keduanya merupakan konsep yangberbeda. Motif atau dorongan pemunculannya berlangsungsecara siklik, bergantung pada adanya perubahan dalamirama psikologis, sedangkan emosi tampak lebih bergantungpada situasi merangsang dan arti signifikansi personalnyabagi individu Menurut J.P. Chaplin (2005). Motif lebihberkenaan pola habitual yang otomatis dari pemuasan,sementara reaksi emosional tidak memiliki pola atau cara-cara kebiasaan reaktif yang siap pakai.

4. Adanya perubahan aspek jasmaniah. Pada waktu individumenghayati suatu emosi, maka terjadi perubahan pada aspekjasmaniah. Perubahan-perubahan tersebut tidak selaluterjadi serempak, mungkin yang satu mengikuti yanglainnya. Seseorang jika marah maka perubahan yang palingkuat terjadi debar jantungnya, sedang yang lain adalahpada pernafasannya, dan sebagainya. Syamsu Yusuf (2003)memberikan  gambaran tentang keadaan emosi seorangindividu dikaitkan dengan perubahan jasmaniah, sebagaimanatampak tabel di bawah ini:

Terpesona Reaksi elektris pada kulit

Marah Peredaran darah bertambah cepat

Terkejut Denyut jantung bertambah cepat

Kecewa Bernafas panjang

Sakit marah Pupil mata membesar

Cemas Air liur mengering

Takut Berdiri bulu roma

Tegang Terganggu pencernaan, otot tegangdan bergetar.

Pola sambutan emosional seringkali organisasinya kacau-balau danhal ini sangat tampak pada mereka yang mengalami gangguankekacauan emosional (emotional disorder) yaitu sejenis penyakitmental dimana reaksi emosionalnya tidak tepat dan kronis sertasangat menonjol atau menguasai kepribadian yang bersangkutan.Untuk kasus-kasus kekacauan emosi yang sangat ekstrem biasanyadiperlukan terapi tersendiri dengan bantuan ahli.

Perkembangan Emosi

Sejalan dengan usianya, emosi seorang individu pun akan terusmengalami perkembangan. Dengan mengutip pendapat Bridges, Loree(Abin Syamsuddin Makmun, 2003) menjelaskan proses perkembangandan diferensiasi emosional pada anak-anak, sebagai berikut

Usia Ciri-Ciri

Pada saatdilahirkan

Bayi dilengkapi kepekaan umum terhadaprangsangan – rangsangan tertentu (bunyi,cahaya, temperatur)

0 – 3 bln Kesenangan dan kegembiraan mulai didefinisikandari emosi orang tuanya

3 – 6 bln Ketidaksenangan berdiferensiasi ke dalamkemarahan, kebencian dan ketakutan

9 – 12 bln Kegembiraan berdiferensiasi ke dalam kegairahandan kasih sayang

18 bulan pertama Kecemburuan mulai berdiferensiasi ke dalamkegairahan dan kasih sayang

2 th Kenikmatan dan keasyikan berdiferensiasi darikesenangan

5 th

Ketidaksenangan berdiferensiasi di dalam rasamalu, cemas dan kecewa sedangkan kesenanganberdiferensiasi ke dalam harapan dan kasihsayang

Upaya  Memelihara Emosi

Emosi sangat memegang peranan penting dalam kehidupan individu,akan memberi warna kepada kepribadian, aktivitas sertapenampilannya dan juga akan mempengaruhi kesejahteraan dankesehatan mentalnya. Agar kesejahteraan dan kesehatan mental initetap terjaga, maka individu perlu melakukan beberapa usahauntuk memelihara emosi-emosinya yang konstruktif. Dengan merujukpada pemikiran James C. Coleman (Nana Syaodih Sukmadinata,2005), di bawah ini dikemukakan beberapa cara untuk memeliharaemosi yang konstruktif.

1. Bangkitkan rasa humor. Yang dimaksud rasa humor disiniadalah rasa senang, rasa gembira, rasa optimisme.Seseorang yang memiliki rasa humor tidak akan mudah putusasa, ia akan bisa tertawa meskipun sedang menghadapikesulitan.

2. Peliharalah selalu emosi-emosi yang positif, jauhkanlahemosi negatif. Dengan selalu mengusahakan munculnya emosipositif, maka sedikit sekali kemungkinan individu akanmengalami emosi negatif. Kalaupun ia menghayati emosinegatif, tetapi diusahakan yang intensitasnya rendah,sehingga masih bernilai positif.

3. Senatiasa berorientasi kepada kenyataan. Kehidupanindividu memiliki titik tolak dan sasaran yang akan

dicapai. Agar tidak bersifat negatif, sebaiknya individuselalu bertolak dari kenyataan, apa yang dimiliki dan bisadikerjakan, dan ditujukan kepada pencapaian sesuatu tujuanyang nyata juga.

4. Kurangi dan hilangkan emosi yang negatif. Apabila individutelah terlanjur menghadapi emosi yang negatif, segeralahberupaya untuk mengurangi dan menghilangkan emosi-emositersebut. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui:pemahaman akan apa yang menimbulkan emosi tersebut,pengembangan pola-pola tindakan atau respons emosional,mengadakan pencurahan perasaan, dan pengikisan akan emosi-emosi yang kuat.

Sumber:

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung :PT Rosda Karya Remaja.

Calvin S. Hall & Gardner Lidzey (editor A. Supratiknya).2005. Teori-Teori Psiko Dinamik (Klinis). Jakarta : Kanisius

Chaplin, J.P. (terj. Kartini Kartono).2005. Kamus LengkapPsikologi. Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Developmental Phsychology. NewYuork : McGraw-Hill Book Company

Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi ProsesPendidikan. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.

Syamsu Yusuf LN. 2003. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung : PT Rosda Karya Remaja.