Upload
khangminh22
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14 No.01, April 2018 23
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK
SYARIAH DI DKI JAKARTA
Engkur
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah bank syariah di DKI
Jakarta. Kualitas pelayanan diwakili oleh 6 variabel yaitu tangible,
reliability, responsiveness, assurance, empathy dan Compliance to
Islamic Law. Sampel dalam penelitian ini adalah nasabah bank syariah
baik nasabah Bank Umum Syariah (BUS) maupun nasabah Unit
Usaha Syariah (UUS) di DKI Jakarta. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kuantitatif yang didahului dengan uji
asumsi klasik. Alat nalisis data menggunakan regresi linier berganda.
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui hasil data telah
terdistribusi secara normal. Data yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dengan melalui kuisioner yang dibagikan
kepada 150 responden dan data sekunder untuk melengkapinya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hanya 3 variabel yaitu:
responsiveness, empathy dan compliance to Islamic law yang
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah sedangkan 3
variabel lainnya yaitu: tangible, reliability dan assurance tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan, namun jika dilakukan uji
secara bersama-sama ke 6 variabel tersebut berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan nasabah bank syariah di DKI Jakarta. Hasil dari
penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan efektifitas strategi bank
syariah dalam meningkatkan kepuasan para nasabah bank syariah
khususnya di DKI Jakarta.
Kata Kunci: Kepuasan, bank syariah, kualitas pelayanan,
tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy dan
Compliance to Islamic Law.
Engkur
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol 14 No. 1 April 2018 24
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan bank syariah yang terus meningkat di Indonesia tersebut di awali
dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992, dan semakin menjamur
mulai pada tahun 2000. Pada saat ini, bank syariah yang dapat dikatakan memimpin dari
sisi perkembangan bank syariah di Indonesia adalah bank syariah mandiri dan bank
muamalat Indonesia. Unit-unit bank yang menawarkan produk-produk syariah juga
semakin meningkat. Unit-unit bank yang dimaksud di sini adalah bank-bank tertentu
yang kemudian membuka suatu divisi bank baru di bawah operasinya pada basis bank
syariahPertumbuhan perbankan syariah di Indonesia meningkat dengan pesat. Dukungan regulasi yang semakin membaik dari tahun ke tahun untuk mengakomodir
kebutuhan terkait industri keuangan syariah turut mendukung perkembangan perbankan
syariah, seperti telah disahkannya UU No. 21 Tentang Perbankan Syariah, UU No. 19
Tahun 2008 Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), telah diterbitkannya berbagai
Peraturan Bank Indonesia bagi Bank Syariah, ditetapkannya standar akuntansi bagi
lembaga keuangan syariah oleh Ikatan Akuntan Indonesia melalui PSAK Syariah 101-
111, dan berbagai peraturan lain dari institusi terkait untuk seluruh lembaga keuangan
syariah yang adaSampai saat ini sudah terdapat 34 bank syariah (BUS & UUS)
yang terus menghimpun dana nasabahnya dan menyalurkannya kembali
masyarakat hingga asetnya mencapai 227 triliun lebih dengan rata-rata
pertumbuhan aset 30-40% per tahun (Statistik Perbankan Syariah, September
2013, BI).
Peluang pasar perbankan syariah yang masih sangat besar menjadi
tantangan bagi perbankan syariah untuk bisa menarik minat masyarakat muslim
menjadi nasabahnya. Kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting
bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi suatu bank. Kualitas pelayanan dan
produk yang baik pada suatu bank akan meningkatkan reputasi bagi bank tersebut,
meningkatkan loyalitas konsumen, meningkatkan word of mouth yang positif serta
akan meningkatkan pula performance dari perusahaan tersebut serta akan
menambah profitabilitas (Zeithaml,1996).
Belum lagi di era sekarang yang merupakan era revolusi teknologi
komunikasi dan informasi mengakibatkan terjadinya perubahan (change) yang
luar biasa. Adanya kemudahan yang diperoleh dari komunikasi dan informasi
muncul kompetisi yang sangat ketat yang berakibat pelanggan (customer)
semakin banyak pilihan dan sangat sulit untuk dipuaskan karena telah terjadi
pergeseran yang semula hanya untuk memenuhi kebutuhan, meningkat menjadi
harapan (expectation) untuk memenuhi kepuasan. Sehingga bagi perusahaan,
kunci kearah profitabilitas bukan lagi volume penjualan melainkan kepuasan
jangka panjang bagi pelanggan.
Kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan dua hal yang harus
diperhatikan perusahaan. Sebagaimana pendapat Schnoor, dalam Tjiptono (2002),
pelayanan yang berkualitas akan memberikan kepuasan kepada pelanggan yang
akan memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas
pelanggan serta adanya rekomendasi kepada orang lain dari mulut ke mulut,
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14 No.01, April 2018 25
sehingga akan tercipta pelanggan baru. Perusahaan yang gagal memuaskan
pelayanannya akan menghadapi masalah yang kompleks. Umumnya pelanggan
yang tidak puas akan menyampaikan pengalaman buruknya kepada orang lain dan
bisa dibayangkan betapa besarnya kerugian dari kegagalan memuaskan
pelanggan. Oleh karena itu, setiap perusahaan jasa wajib merencanakan,
mengorganisasikan, mengimplementasikan, dan mengendalikan sistem kualitas
sedemikian rupa sehingga pelayanan dapat memuaskan para pelanggannya.
Jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas muslim merupakan peluang
besar bagi perkembangan perbankan syariah. Namun market share perbankan
syariah di Indonesia baru 5 % dan sumbangan assetnya bagi perbankan nasional
baru 4 % (Info publik, 2014). Hal ini menjadikan perbankan syariah yang
bergerak di bidang jasa harus terus mencari terobosan untuk meraih pangsa pasar
muslim yang lebih besar lagi. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa
perbankan, memuaskan nasabahnya adalah hal pokok yang tidak boleh diabaikan.
Kepuasaan nasabah merupakan aspek strategis dalam memenangkan persaingan
dan mempertahankan citra perusahaan di masyarakat yang luas sehingga
pelayanan yang berkualitas merupakan hal penting bagi nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh al-Hawari et al menemukan Kualitas
pelayanan menjadi faktor utama bagi konsumen dalam memilih perbankan (al-
Hawari dan Ward, 2006 dalam masnita 2012). Demikian pula Penelitian yang
dilakukan di Malaysia (Haroen et al, 1994) menunjukkan bahwa konsumen
muslim maupun non muslim lebih mengutamakan kecepatan perolehan kinerja
keuangan, pelayanan yang efiesien, kecepatan transaksi, keramahan karyawan dan
kenyamanan bank menjadi unsur-unsur seseorang memilih perbankan.
Menurut Cronin (1992 dalam Hartanto 2010) bahwa adanya hubungan
yang signifikan positif antara kualitas pelayanan (service quality) terhadap
kepuasan pelanggan (customer satisfaction), dan kepuasan pelanggan memiliki
pengaruh terhadap keputusan untuk melakukan transaksi ulang. Pengalaman
membuktikan, nasabah-nasabah yang puas akan membangun customer based
yang lebih kokoh untuk perkembangan masa depan sebuah bank. Dengan
customer based yang semakin besar dan kokoh diharapkan nasabah tidak rentan
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di industri perbankan dan dapat
memperkuat posisi bank dalam persaingan.
Terdapat perbedaan diantara peneliti dalam hal menentukan instrumen
yang digunakan sebagai alat ukur kualitas pelayanan. Dimensi yang sering
digunakan dalam mengukur kualitas pelayanan adalah dimensi yang dikemukakan
oleh Parasuraman (1998 dalam Maryanti 2013). Dimensi tersebut meliputi: 1.
Tangible (penampilan fisik). 2.Reliability (keandalan). 3. Responsiveness (cepat
tanggap). 4. Assurance (jaminan). 5.Empathy ( empati ). Carmen (1990)
menemukan bahwa 5 dimensi yang dikemukakan oleh parasuraman (1998) tidak
berfungsi pada suatu sektor pelayanan tertentu, Namun dimensi-dimensi tersebut
menjadi penting pada sektor-sektor pelayanan yang lain.
Engkur
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol 14 No. 1 April 2018 26
Pada sektor perbankan, Abdullah et al (2011 dalam Maryanti 2013)
melakukan penelitian pada perbankan di serawak, malayasia menemukan bahwa
terdapat tiga dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan
pada perbankan yaitu: 1. Sistemation. 2. Reliable communication, 3.
Responsiveness. Bahtia dan Nantel (2000) mengembangkan model kualitas
pelayanan yang cocok untuk sektor perbankan. Dari hasil penelitian tersebut
maka Bahtia dan nantel (2000) telah menemukan Bank Service Quality (BSQ)
model yang terdiri dari 6 dimensi. Dimensi-dimensi tersebut adalah: 1.
Effectiveness dan assurance, 2. Access, 3. Price, 4. Tangible. 5. Service
portfolio. 6. Reliability,
Menurut Bahtia dan Nantel (2000) dalam perbandingan antara Bank
Service Quality (BSQ) dengan servqual yang dikemukan oleh Parasuraman(1998)
adalah BSQ ini lebih sesuai dengan aplikasi pelayanan pada perbankan, pada
BSQ terdapat dua dimensi yang tidak terdapat dalam servqual yaitu price dan
service portfolio. Meskipun demikian pada dasarnya BSQ ini juga tetap tidak
melepaskan semua dimensi yang terdapat dalam servqual dalam model
pengukurannya.
Lam (2002 dalam Maryanti 2013) juga menyebutkan bahwa terdapat enam
dimensi pada kualitas pelayanan untuk sektor perbankan yaitu tangible, reliable,
empathy, responsive, empathy 1 (tanggap terhadap kebutuhan nasabah), dan
empathy 2 (kemudahan dalam mendapatkan pelayanan). Lam (2002) ini juga
masih mengacu pada penemuan dari parasuraman (1998). Selanjutnya Arasli et al
(2005) menyebutkan terdapat 3 dimensi yaitu tangible, reliable, serta empaty dan
responsiveness. Hasil penemuan dari Arasli et al (2005) tidak terdapat dimensi
assurance. Kemudian terdapat pula penemuan dari Ladhari (2009) yang
melakukan penelitian di kanada yang menemukan terdapat 5 dimensi dalam
kualitas pelayanan bagi sektor perbankan yaitu struktur, reliable, convergent
validity, discriminant validity, dan Nomological validity.
Pengukuran yang lain ditemukan oleh Avkiran (1994) yaitu staff conduct,
credibility, Communication, dan akses terhadap teller service, pengembangan ini
juga masih mengacu pada parasuraman et al (1998). Selain itu juga terdapat
pengukuran yang dikemukakan oleh karatepe et al (2005) yang terdiri dari 4
dimensi yaitu service environment, interaction quality, empaty, dan reliability.
Dalam penelitian ini akan menggunakan 5 dimensi dari Parasuraman
ditambah lagi 1 dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan bank
syariah. Hal ini berdasarkan pada Othman dan Own (2001) diperlukan suatu
dimensi tambahan tertentu untuk penerapan kualitas pelayanan/service quality
pada perbankan syariah yaitu kepatuhan terhadap hukum Islam (compliance to
Islamic law). Penelitian akan dilakukan pada nasabah bank syariah di DKI
Jakarta.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penelitian ini akan mengkaji bagaimana
pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah bank syariah di DKI
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14 No.01, April 2018 27
Jakarta. Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta mengingat DKI Jakarta dengan
skala aktivitas ekonominya, menjadi target utama pengembangan usaha
perbankan syariah (LPPS, 2012).
1.2. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisa pengaruh dari aspek penampilan (tangible) terhadap
kepuasan nasabah bank syariah di DKI Jakarta.
2. Untuk menganalisa pengaruh kehandalan (reliability) terhadap
kepuasan nasabah bank syariah di DKI Jakarta.
3. Untuk menganalisa pengaruh daya tanggap (responsiveness) terhadap
kepuasan nasabah bank Syariah di DKI Jakarta.
4. Untuk menganalisa pengaruh jaminan (assurance) terhadap kepuasan
nasabah bank syariah di DKI Jakarta.
5. Untuk menganalisa pengaruh empati (empathy) terhadap kepuasan
nasabah bank syariah di DKI Jakarta.
6. Untuk menganalisa pengaruh kepatuhan terhadap hukum islam
(compliance to Islamic law) terhadap kepuasan nasabah bank syariah di
DKI Jakarta.
7. Untuk menganalisa pengaruh ke 6 dimensi kualitas pelayanan secara
bersama-sama terhadap kepuasan nasabah bank syariah di DKI Jakarta.
8. Untuk menemukan dimensi yang berpengaruh paling dominan terhadap
kepuasan nasabah dari 6 dimensi kualitas pelayanan bank syariah di
DKI Jakarta.
II. METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
yang akan meneliti pengaruh variabel kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan
Nasabah. Penelitian ini dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini kualitas Pelayanan
akan diukur dengan enam dimensi yaitu Penampilan Fisik/tangible,
Keandalan/reliabilitas, Cepat Tanggap/responsiveness, Jaminan/assurance,
Empati/empathy, dan kepatuhan terhadap prinsip islam/compliance to Islamic law.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan
permasalahan yang sedang ditangani. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data
sekunder juga digunakan dalam penelitian ini untuk melengkapi data yang
dibutuhkan. Data sekunder didapat melalui berbagai sumber yaitu literatur, artikel,
Engkur
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol 14 No. 1 April 2018 28
jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan
(Sugiyono, 2009: 137).
2.2. Populasi dan Sampel
Objek penelitian ini adalah individu atau konsumen yang menjadi nasabah
pada bank syariah untuk bank syariah apapun baik bank umum syariah (BUS)
maupun unit usaha syariah (UUS) di DKI Jakarta.Sampel merupakan bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (sugiyono, 2008:62).
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Non Probability
Sampling dengan teknik Purposive Sampling Technique. Non Probability
Sampling yaitu apabila setiap elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang
sama untuk terpilih sebagai sampel. Sedangkan Purposive Sampling Technique
merupakan suatu teknik penarikan sampel dimana sampel yang dipilih
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu (Sekaran,
2003).
2.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
angket (kuesioner). Angket (kuesioner) adalah teknik pengumpulan data dengan
memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan
harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan
dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan
bersifat tertutup jika alternatif-alternatif jawaban telah di sediakan (Umar, 2011).
Kuesioner diberikan pada 150 responden yang merupakan orang yang menjadi
nasabah pada bank syariah baik BUS maupun UUS di DKI Jakarta.
2.4. Metode Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis, metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Uji Asumsi klasik, Asumsi
Multicolinearitas. Uji normalitas, Uji Heteroscedatisitas, Uji Regresi Linier
Berganda. Uji instrument, uji hipotesis, . Uji Koefisien Determinasi (Adjusted
R Square). Adapun bentuk persamaan kuadrat terkecil (Ordinary Least Square)
atau lebih dikenal dengan OLS adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6+ ε
Di mana:
Y = kepuasan nasabah X2 = reliability
α = konstanta X3 = responsiveness
β = koefisien regresi X4 = assurance
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14 No.01, April 2018 29
ε = Standard error
X1 = Tangible X5 = empathy
X6 = Compliance to Islamic law
2.5. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari:
A. Variabel bebas yaitu kualitas Pelayanan yang diwakili dengan 6 dimensi
yaitu tangible, reliabilitas, responsiveness, assurance, empathy, dan
compliance to Islamic law. Pelayanan akan diukur dengan menggunakan 6
dimensi yaitu: Penampilan Fisik/Tangible, Keandalan/Reliability
(kepuasan dengan pelayanan yang diberikan, kemampuan dan kecepatan
bank menyelesaikan masalah , kepuasan terhadap perilaku bank dalam
menepati apa yang dijanjikan, waktu operasional bank, kemampuan bank
dalam ketepatan melakukan laporan pada nasabah), Cepat
Tanggap/Responsiveness (ketepatan karyawan dalam memberikan
pelayanan, niat dari karyawan untuk membantu nasabah, pesan bank yang
dikirimkan per periode) , Jaminan/Assurance (keamanan dari bank, usaha
karyawan bank dalam menanamkan kepercayaan terhadap nasabah,
pengetahuan dari karyawan), Empati/Empathy (kemampuan karyawan
dalam memberikan perhatian pada nasabah, kemampuan bank dalam
memberikan produk yang sesuai dengan nasabah, kepuasan terhadap
keseluruhan pelayanan dari bank), Kepatuhan pada hukum Islam/
compliance to Islamic law (menjalankan operasional dengan prinsip Islam,
tidak memberikan bunga pada tabungan, melakukan profit sharing yang
benar, bebas dari penarikan bunga pada pinjaman, mengeluarkan produk-
produk sesuai hukum Islam).
B. Variabel terikat yatu variabel Kepuasan Nasabah (menyebarkan berita
positif mengenai bank tersebut pada orang lain, mengajak orang lain untuk
bergabung dengan bank tersebut, terus menjadi nasabah bank, memiliki
ketertarikan yang tinggi pada bank, menetapkan bank tersebut menjadi
bank utama).
III. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan dari penelitian ini,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Tidak terdapat pengaruh positif signifikan variabel tangible terhadap
kepuasan nasabah bank syariah. Artinya meskipun bank syariah mampu
menyediakan penampilan fisik yang menarik namun tidak berpengaruh
terhadap kepuasan nasabah. Nasabah bank syariah merasa aspek ini sudah
Engkur
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol 14 No. 1 April 2018 30
cukup baik namun aspek ini tidak menjadi faktor yang dapat meningkatkan
atau menurunkan kepuasan nasabah bank syariah di DKI Jakarta.
2. Terdapat pengaruh positif signifikan variabel responsiveness terhadap
kepuasan nasabah bank syariah. Artinya bank syariah melalui para
karyawannya mampu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat, dan
hal ini dapat memuaskan para nasabahnya. Aspek responsiveness menjadi
faktor yang dapat menaikkan atau menurunkan kepuasan nasabah bank
syariah di DKI Jakarta.
3. Tidak terdapat pengaruh positif signifikan variabel reliability terhadap
kepuasan nasabah bank syariah. Artinya meskipun bank syariah mampu
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan akurat, namun
tidak dapat menciptakan kepuasan nasabah. Nasabah bank syariah merasa
aspek ini sudah cukup baik namun aspek ini tidak menjadi faktor yang
dapat meningkatkan atau menurunkan kepuasan nasabah bank syariah di
DKI Jakarta.
4. Tidak terdapat pengaruh positif signifikan variabel assurance terhadap
kepuasan nasabah bank syariah. Artinya meskipun para karyawan bank
syariah memiliki pengetahuan, kemampuan, kesopanan yang baik namun
tidak dapat menciptakan kepuasan nasabah. Nasabah bank syariah merasa
aspek ini sudah cukup baik namun aspek ini tidak menjadi faktor yang
dapat meningkatkan atau menurunkan kepuasan nasabah bank syariah di
DKI Jakarta.
5. Terdapat pengaruh positif signifikan variabel Empathy terhadap kepuasan
nasabah bank syariah. Artinya adanya kemudahan dalam melakukan
komunikasi, perhatian dan memahami kebutuhan nasabah yang diberikan
dapat menciptakan kepuasan nasabah. Aspek responsiveness menjadi
faktor yang dapat menaikkan atau menurunkan kepuasan nasabah bank
syariah di DKI Jakarta.
6. Terdapat pengaruh positif signifikan variabel compliance to Islamic law
terhadap kepuasan nasabah bank syariah. Artinya kepatuhan bank syariah
terhadap hukum islam dalam produk dan pelayanan dapat menciptakan
kepuasan nasabah. Nasabah merasa bahwa bank syariah memberikan
kualitas layanan yang baik dalam hal kepatuhan terhadap syariah. Aspek
ini menjadi faktor yang dapat menaikkan atau menurunkan kepuasan
nasabah bank syariah di DKI Jakarta.
7. Terdapat pengaruh positif signifikan secara simultan ke enam variabel
kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah bank syariah di DKI
Jakarta. Artinya penyampaian jasa yang berkualitas dari perusahaan dapat
menciptakan kepuasan nasabah.
8. Tiga variabel dari Kualitas Pelayanan yang berpengaruh positif signifikan
yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah adalah
responsiveness dengan koefisien sebesar 0.345, kemudian variabel
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14 No.01, April 2018 31
Compliance to Islamic Law sebesar 0.250 dan terakhir variabel empathy
sebesar 0.216.
3.1. Implikasi manajerial
Berdasarkan pada hasil dari penelitian ini maka terdapat beberapa
implikasi manajerial yaitu:
1. Dari pembahasan hasil penelitian ini tampak bahwa peluang Bank Syariah
untuk bisa meraih simpati umat Islam yang kemudian kedepannya menjadi
pengguna jasanya masih sangat besar. hanya saja bank syariah harus
mencari strategi marketing yang jauh lebih mendongkrak. Hal ini terlihat
dari karakteristik responden berdasarkan pendapatan, jenis pekerjaan dan
profesi. Bank Syariah baru menyentuh nasabah yang pendapatannya <2
juta dan 2 juta -5 juta, sementara nasabah pendapatan tinggi dengan profesi
pengusaha masih sangat sedikit. Oleh karenanya bank syariah perlu terus
melakukan edukasi terkait dengan peran umat Islam terhadap kebangkitan
ekonomi Islam melalui khutbah Jumat, melalui jaringan: Ormas Islam,
sekolah Islam, majlis taklim, dll.
2. Dalam hal kemampuan dan kompetensi karyawan bank syariah sudah
cukup baik namun masih harus terus ditingkatkan terutama dalam
penguasaan value dan produk. Bank syariah perlu lebih meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi para karyawan melalui trainning baik
internal maupun eksternal, sehingga karyawan dapat melayani nasabah
lebih baik dan meyakinkan.
3. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa yang menjadi nasabah Bank
Syariah adalah orang-orang yang mengerti Islam, dan mereka tidak terlalu
mempermasalahkan profit. Mereka menjadi pengguna jasa Bank syariah
lebih kepada ketenangan jiwa karena menggunakan produk yang halal,
oleh karenanya bank syariah perlu meningkatkan kepatuhan terhadap
hukum syariah dengan mengeluarkan produk-produk yang berbasis hukum
Islam dengan istilah yang mudah dimengerti dan mengedukasikannya
kepada para nasabah dengan lebih baik sehingga nasabah bisa lebih puas.
Produk yang dikeluarkan bukan hasil tiruan dari bank konvensional.
4. Tiga variabel dari Kualitas Pelayanan yang berpengaruh positif signifikan
yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah adalah
responsiveness diikuti oleh Compliance to Islamic Law dan terakhir
variabel empathy. Bank syariah dalam membuat strategi kepuasan nasabah
dengan memperhatikan 3 hal ini.
3.2. Implikasi Teoritis
Berdasarkan pada hasil dari penelitian ini maka terdapat beberapa
implikasi teoritis diantaranya adalah :
Engkur
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol 14 No. 1 April 2018 32
Penelitian ini hasilnya berbeda dengan penelitian Maryanti (2013).
Penelitian Maryanti (2013) menemukan bahwa faktor yang memiliki pengaruh
terbesar adalah tangible, diikuti oleh assurance, reliability dan compliance to
Islamic law. Adjusted R square adalah sebesar 0.745. Nilai tersebut diartikan
bahwa variabel tangible, reliabilitas, responsiveness, assurance, empathy dan
compliance to Islamic law dapat berpengaruh sebesar 74.5% terhadap perubahan
tingkat kepuasan dari nasabah pada bank syariah. Selanjutnya 25.5% pengaruh
yang lain dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hal ini berarti secara bersama-sama
variabel-variabel tersebut (variabel yang digunakan sebagai independent dalam
penelitian ini) memiliki pengaruh yang significant terhadap tingkat kepuasan
nasabah pada bank syariah. variabel responsiveness dan empathy tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pada nasabah bank syariah.
Penelitian ini menemukan faktor yang memiliki pengaruh terbesar adalah
responsivenes, diikuti oleh compliance to Islamic law dan empathy. adjusted R
square adalah sebesar 0,342=34,2 %. Nilai tersebut diartikan bahwa variabel
tangible, reliabilitas, responsiveness, assurance, empathy dan compliance to
Islamic law dapat berpengaruh sebesar 34,2 % terhadap perubahan tingkat
kepuasan dari nasabah pada bank syariah. Selanjutnya 65,8 % pengaruh yang lain
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hal ini berarti secara bersama-sama 6 variabel
tersebut memiliki pengaruh yang significant terhadap tingkat kepuasan nasabah
pada bank syariah namun pengaruhnya kecil karena kurang dari 50 % . variabel
tangible, reliabilitas, assurance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan pada nasabah bank syariah di DKI Jakarta.
Model penelitian ini belum mengungkap 65,8 %. Sebagai masukan bagi
peneliti berikutnya Variabel kepercayaan dan loyalitas bisa dimasukkan dalam
model.
3.3. Keterbatasan penelitan
Penelitian ini hanya menggunakan model Carter, model yang
dikembangkan dari konsep parasuraman (5 variabel kualitas pelayanan) dengan
tambahan 1 variabel Kepatuhan terhadap Hukum Islam. Masih banyak variabel
lain yang dapat ditambahkan untuk dapat lebih menyempurnakan penelitian ini
dan hasilnya lebih signifikan terhadap Kepuasan Nasabah misalnya variabel
kepercayaan dan loyalitas. Penelitian ini juga hanya menggunakan sampel yang
terbatas, sehingga perlu dilakukan perluasan sampel. Penelitian ini adalah studi
kasus pada Bank Syariah di DKI Jakarta sehingga hasil penelitian ini belum tentu
berlaku bagi Bank Syariah di daerah lain.
3.4. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya
Saran untuk peneliti selanjutnya guna memperbaiki keterbatasan-
keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu:
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14 No.01, April 2018 33
1. Menambahkan variabel lain dalam penelitian karena model ini belum
mengungkap yang 65.8% masuk dalam model, misalnya variabel
kepercayaan dan loyalitas.
2. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari:
Tangible, reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, dan
Compliance to Islamic Law pada nasabah Bank Syariah di DKI Jakarta,
maka peneliti selanjutnya dapat meneliti di daerah lain atau perusahaan
jasa lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Absah, Yeni, 2001. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan (SERVQUAL) Terhadap
Kepuasan Konsumen (Customer Satisfaction) Nasabah Bank Muamalat
Indonesia Medan. Laporan Penelitian. Proyek
Pengembangan Diri PMU-HEDS, Fakultas Ekonomi USU. Medan.
Abdullrahim, Najat. 2010. Service Quality of English Islamic Banks. Business
School Bournemouth University.
Adi, Prasetyo. 2008. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan
Nasabah BMT Kaffah Yogyakarta. Laporan Penelitian, Fakultas
Ekonomi STAIN Surakarta-SEM Institute. Yogyakarta.
Afrizal. 2004. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Di PT.
Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Laporan Penelitian. Fakultas
Ekonomi USU. Medan.
Agung, Dodik, Indra. S. 2005. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah Kredit Perorangan Dan Kelompok Studi Kasus Pada BPR
Bank Pasar Kabupaten Karanganyar. Laporan Penelitian. Pasca Sarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Bloemer, Josee, Ko de Ruyter dan Pascal Peeterrs. 1998. Investigating Drivers of
Bank Loyality: the Complex Relationship Betweeen Imagem Service
Quality and Satisfaction. International Journal of Bank Marketing.
Caruana, Robert, Arthur H. Money dan Pierre R. Berthon. 2000. Service quality
and satisfaction-the moderating role of value, European Journal of
Marketing.
Harris, E. (2007), Customer Service: A Practical Approach, 4th ed., Pearson
Education, Prentice-Hall, Upper Saddle River, NJ,
Hermawan, A (2003). Pedoman Praktis Metodologi Penelitian: Untuk
Skripsi,Thesis,Disertasi.Jakarta: LPPE Universitas Trisakti.
Engkur
Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol 14 No. 1 April 2018 34
Juniawan, Ambardi, “Kualitas Pelayanan Islami Dan Kepuasan Nasabah Pada
Bank Umum Syariah Di Jakarta.” Jurnal Liquidity: Vol. 3, No. 1, 56
Januari-Juni 2014: 51-59.
Kanning . Uwe Peter, Bergmann . Nina, (2009) "Predictors of customer
satisfaction: testing the classical paradigms", Managing Service Quality,
Vol. 19 Iss: 4,
Keiningham, Timothy L Munn. Aksoy, Tiffany Perkins- Lerzan Demitry Estrin,
(2005) "Does customer satisfaction lead to profitability?: The mediating
role of share-of-wallet", Managing Service Quality, Vol. 15 Iss: 2,
Lupiyoadi, Rambat. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa, edisi 2, Jakarta:
Salemba Empat.
Maryanti, Tatik, 2012. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah
pada Bank Syariah Jakarta. Laporan penelitian, Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti, Jakarta.
Maryanti, Tatik, 2013. Pengaruh Kualitas Servis Terhadap Satisfaction Pada
Perbankan Syariah. Laporan Penelitian, Fakultas Ekonomi Universitas
Trisakti, Jakarta.
Masnita Siagian, Yolanda 2012. Kriteria Nasabah Dalam Memilih Layanan
Perbankan Syariah: Suatu Tinjauan Social Psychology. Laporan
Penelitian, Pusat Studi Ekonomi Syariah (PSES) Universitas Trisakti,
Jakarta.
Oliver, R. l. (1980), "A cognitive model of the antecedents and consequences of
satisfaction decisions", Journal of Marketing Research, Vol. 17 No.4,
Oliver.R.l, (1987), Satisfaction: A Behavioral Perspective on the Consumer,
Irwin/McGraw-Hill, New York, NY., .
Oliver, R., DeSarbo, W. (1988), "Response determinants in satisfaction
judgments", Journal of Consumer Research, Vol. 14
Parasuraman, A., Zeithaml, V., Berry, L. (1994), "Reassessment of expectations
as a comparison standard in measuring service quality: implications for
further research", Journal of Marketing, Vol. 58 No.1,
Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., Berry, L.L. (1988), "SERVQUAL: a multiple-
item scale for measuring consumer perceptions of service quality", Journal
of Retailing,
Shafie, Shahril, Wan Azmi, Wan Nursofiza, Haron, Sudin . 2004. Adopting and
Measuring Customer Service Quality in Islamic Banks: A case Study of
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah
Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol 14 No.01, April 2018 35
bank Islam Malaysia Berhad. Journal of Muamalat and Islamic Finance
Research, 2004, Vol. 1, No.1
Sugiyono. (2008). Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. (1997) Strategi Pemasaran, edisi 2, Yogyakarta: Andi.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah: //www.bi.go.id, 2014
Transtrianingzah, Fia. 2006. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Tingkat Kepuasan Nasabah Pada Bank Muamalat Cabang Solo. Skripsi, Program Studi Manajemen Syariah, Jurusan Ekonomi Islam STAIN Surakarta
Wang, Yonggui. Lo, Hing-Po Lo, (2002) "Service quality, customer satisfaction
and behavior intentions: Evidence from China’s telecommunication
industry", info, Vol. 4 Iss: 6.