41
PELAYANAN DAN PERILAKU PUBLIK “Kinerja Pelayanan Publik di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang” Dosen : Kariena Febriantin, S.IP Di susun Oleh: Debi Alija Tri Ana Mauliddia Tika Hartika Yayang Suharso Putra

PELAYANAN DAN PERILAKU PUBLIK " Kinerja Pelayanan Publik di

Embed Size (px)

Citation preview

PELAYANAN DAN PERILAKU PUBLIK

“Kinerja Pelayanan Publik di

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang”

Dosen : Kariena Febriantin, S.IP

Di susun Oleh:

Debi Alija

Tri Ana Mauliddia

Tika Hartika

Yayang Suharso Putra

PROGRAM STUDI SI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG

2015

Page 2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,

shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada

Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat

kudrat dan iradat-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan

makalah mengenai”hasil laporan wawancara di Dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah

Pelayanan Publik Program Studi S1 Ilmu Pemerintahan.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan

dan arahan kepada penyusun. Dalam makalah ini kami

menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala

saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat

kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.

Page i

Karawang 2 Mei 2015

Penyusun

Kelompok 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................i

DAFTAR ISI.............................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................1

1.1 Latar belakang Penelitian.........................1

1.2 Identifikasi Masalah..............................2

1.3 Tujuan Penelitian.................................2

1.4 Manfaat Penelitian................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................4

2. 1 Landasan Teori....................................4

2.2 Hakikat Pelayanan Publik..........................7

Page ii

BAB III PEMBAHASAN......................................9

3.1 Tentang Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten

Karawang..............................................9

3.2 Visi Misi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Karawang.............................................10

3.3 Potensi Laut dan Perikanan Di Kabupaten Karawang.11

3.4 Permasalahan Yang Dihadapi di Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Karawang..........................13

BAB IV PENUTUP.........................................19

KESIMPULAN.............................................19

SARAN..................................................20

Lampiran Wawancara.....................................22

Page iii

Page iv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Penelitian

Berdasarkan hasil kajian dan penelitian, Kabupaten

Karawang memiliki potensi perikanan tangkap yang cukup

besar, dengan panjang pantai mencapai 84,23 km, panjang

sungai mencapai  436,00 km, areal rawa seluas  72,10

hektar serta area danau bekas galian C mencapai  119,90

hektar. Sedangkan pada sektor perikanan budidaya

Kabupaten Karawang memiliki areal tambak seluas 18.273,30

hektar, kolam seluas 1.188,19 hektar, mina padi seluas

10.580,80 hektar serta karamba jaring apung sebanyak 99

unit.

Dengan potensi tersebut, produksi ikan di Kabupaten

Karawang diperkirakan mencapai 46 ribu ton per tahun,

yang antara lain dihasilkan dari sektor perikanan

budidaya yang mencapai 38 ribu ton dan perikanan tangkap

sebesar 7 ribu ton. Sedangkan tingkat konsumsi produk

perikanan di Kabupaten Karawang baru mencapai 26,01

kilogram perkapita pertahun.

Page 1

Selain itu, panjangnya garis pantai dan banyaknya

jumlah sungai dan muara telah menjadikan Kabupaten

Karawang sebagai daerah tempat berlabuhnya kapal-kapal

penangkap ikan dan nelayan dari luar daerah. Setiap

tahunnya  armada nelayan yang melakukan sandar dan

pelelangan di Kabupaten Karawang selalu meningkat, pada

tahun 2011 diperkirakan terdapat 1.203 rumah tangga

produksi (RTP) nelayan, 5.417 rumah tangga buruh produksi

(RTBP) nelayan,  7.561  RTP pembudidaya kolam yang

menggantungkan hidupnya.

Untuk mengembangkan potensi yang ada, pemerintah

daerah menjadikan upaya peningkatan pendapatan dan

kesejahteraan para pelaku utama di sektor perikanan dan

kelautan, serta melakukan upaya untuk menjamin ketahanan

pangan melalui pembangunan. Berdasarkan data, jumlah

pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan di Kabupaten

Karawang diperkirakan telah mencapai  Rp 21,4 juta untuk

nelayan, serta Rp 13,35 juta untuk pembudidaya ikan.

Untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para

pelaku utama perikanan tersebut, Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Karawang berupaya menyediakan sarana

dan prasarana penunjang perkembangan sektor perikanan dan

kelautan.

Page 2

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana implementasi program pelayanan publik

di Dinas Perikanan dan Kelauatan Kabupaten

Karawang?

2. Apa saja kendala dalam pelaksanaan program

pelayanan di Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Karawang?

3. Apa Saja Tugas Fungsi dari Dinas Perikanan dan

Kelauatan Kabupaten Karawang?

4. Bagaimana pencapaian Visi misi dari dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang?

5. Bagaimana Mekanisme pengaduan bila terjadi

kesalahan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk bahan evaluasi bagaimana kualitas

pelayanan dan kinerja pemerintahan khususnya di

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang.

2. Untuk mengetahui terutama penulis apa saja tugas

dan fungsi dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Karawang.dalam member pelayanan

publik.

3. Untuk menambah imu pengetahuan mengenai apa

saja potensi kelautan dan perikanan yang ada di

Kabupaten Karawang ini.

Page 3

1.4 Manfaat Penelitian

1. Agar menambah ilmu pengetahuan bagaimana kinerja

dan kualitas pelayanan public terutama di Dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang.

2. Memberikan edukasi tambahan tentang peranan

Dinas Perikanan dan Kelauatan dalam Pelayanan

Publik

3. Menambah wawasan terutama bagi penulis dan

pembaca pada umumnya apa saja potensi dan produk

unggulan di sector perikanan dan kelautan

Kabupaten Karawang.

Page 4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2. 1 Landasan Teori

Teori pelayanan

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena

yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak

arti, dari mulai pelayanan personal (personal service)

sampai jasa sebagai produk. Berbagai konsep mengenai

pelayanan banyak dikemukakan oleh para  ahli seperti

Haksever et al (2000) menyatakan bahwa jasa atau

pelayanan (services) didefinisikan sebagai kegiatan

ekonomi yang menghasilkan waktu, tempat, bentuk dan

kegunaan psikologis. Menurut Edvardsson et al (2005)

jasa atau pelayanan juga merupakan kegiatan, proses

Page 5

dan interaksi serta merupakan perubahan dalam

kondisi orang atau sesuatu dalam kepemilikan

pelanggan.

Sinambela (2010, hal : 3), pada dasarnya setiap

manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim

dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat

dipisahkan dengan kehidupan manusia. Menurut Kotlern

dalam Sampara Lukman, pelayanan adalah setiap

kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan

atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun

hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara

fisik. Selanjutnya Sampara berpendapat, pelayanan

adalah sutu kegiatan yang terjadi dalam interaksi

langsung antar seseorang dengan orang lain atau

mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan

pelanggan.

Sementara itu, istilah publik berasal dari

Bahasa Inggris public yang berarti umum, masyarakat,

negara. Kata publik sebenarnya sudah diterima

menjadi Bahasa Indonesia Baku menjadi Publik yang

berarti umum, orang banyak, ramai. Inu dan kawan-

kawan mendefinisikan publik adalah sejumlah manusia

yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan,

Page 6

harapan, sikap atau tindakan yang benar dan baik

berdasarkan nilai-nilai norma yang merasa memiliki.

Oleh karena itu pelayanan publik diartikan sebagai

setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah

terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap

kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan

atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun

hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara

fisik.

Lebih lanjut dikatakan pelayanan publik dapat

diartikan, pemberi layanan (melayani) keperluan

orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan

pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan

tata cara yang telah ditetapkan.

Dalam Sinambela (2010, hal : 6), secara teoritis

tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah

memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu

dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin

dari :

1. Transparan

Pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat

diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan

Page 7

disediakan secara memadai serta mudah

dimengerti.

2. Akuntabilitas

Pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

3. Kondisional

Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan

tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan

efektivitas.

4. Partisipatif

Pelayanan yang dapat mendorong peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan

dan harapan masyarakat.

5. Kesamaan Hak

Pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi

dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras,

agama, golongan, status sosial dan lain-lain.

6. Keseimbangan Hak Dan Kewajiban

Pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan

antara pemberi dan penerima pelayanan publik.

Page 8

Selanjutnya, jika dihubungkan dengan administrasi

publik, pelayanan adalah kualitas pelayanan birokrat

terhadap masyarakat. Kata kualitas memiliki banyak

definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari yang

konvensional hingga yang lebih strategis. Definisi

konvesional dari kualitas biasanya menggambarkan

karakteristik langsung dari suatu produk, seperti :

1. Kinerja (performance)

2. Kehandalan (reliability)

3. Mudah dalam penggunaan (easy of  use)

4. Estetika (esthetics), dan sebagainya

Adapun dalam definisi strategis dinyatakan bahwa

kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi

keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of

customers).

Abidin (2010, hal : 71) mengatakan bahwa pelayanan

publik yang berkualitas bukan hanya mengacu pada

pelayanan itu semata, juga menekankan pada proses

penyelenggaraan atau pendistribusian pelayanan itu

sendiri hingga ke tangan masyarakat sebagai konsumer.

Aspek-aspek kecepatan, ketepatan, kemudahan, dan keadilan

menjadi alat untuk mengukur pelayanan publik yang

Page 9

berkualitas. Hal ini berarti, pemerintah melalui aparat

dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat harus

memperhatikan aspek kecepatan, ketepatan, kemudahan, dan

keadilan

2.2 Hakikat Pelayanan Publik

Melayani masyarakat baik sebagai kewajiban maupun

sebagai kehormatan, merupakan dasar bagi terbentuknya

masyarakat yg manusiawi.

(Tjosvold, 1993: x).

Pelayanan publik pada hakekatnya pemberian pelayanan

prima kepada masyarakat yang merupakan kewajiban aparatur

negara sebagai abdi masyarakat. (Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003)

Bagi organisasi, melayani konsumen merupakan “saat

yang menentukan” (moment of thruths), peluang bagi organisasi

untuk menunjukkan kredibilitas dan kapabilitasnya.

Semakin maju sebuah negara, akan semakin banyak

masyarakatnya yang bekerja di sektor jasa.

Page 10

Pelayanan umum adalah pemberian jasa baik yang

diberikan oleh pemerintah, swasta atas nama pemerintah,

atau swasta, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi

kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

Page 11

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tentang Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten

Karawang

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang

dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Karawang

Nomor : 3 Tahun 2001, tentang Pembentukan Dinas-

dinas Daerah.

Berdasarkan Keputusan Bupati Karawang Nomor : 30

Tahun 2004, tentang Struktur Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Karawang, dan Peraturan Bupati Karawang Nomor 27

Tahun 2006, tentang Perubahan Struktur Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Karawang, dan terakhir dirubah lagi dengan

Peraturan Bupati Karawang, Nomor 44 Tahun 2008,

tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang,

Nomor 9 Tahun 2011, tentang Sekretariat Daerah,

Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis

Daerah, Kecamatan dan Kelurahan, maka sejak tahun

Page 12

2012, berubah menjadi Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Karawang.

Berdasarkan Peraturan Bupati Karawang, Nomor 16

Tahun 2012, tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata

Kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Karawang, kedudukan Dinas Perikanan dan Kelautan

adalah sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah di

bidang perikanan dan kelautan yang dipimpin oleh

seorang kepala dinas yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris

Daerah. Sedangkan tugas pokoknya adalah

melaksanakan sebagian kewenangan daerah di Bidang

Perikanan dan Kelautan dan tugas pembantuan yang

ditugaskan dari Pemerintah kepada Daerah.

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Dinas

Perikanan dan Kelautan menyelenggarakan fungsi :

a. pengaturan dan pengurusan kegiatan teknis

operasional dibidang perikanan, kelautan

meliputi : bina perikanan budidaya, perikanan

tangkap, kelautan, pengolahan dan pemasaran

hasil perikanan serta bina usaha berdasarkan

kebijakan bupati;

Page 13

b. pelaksanaan pengembangan program pemerintah

daerah di bidang perikanan dan kelautan;

c. Pelaksanaan pelayanan di bidang Perikanan dan

Kelautan.

3.2 Visi Misi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Karawang

1. VISI

Visi berkaitan dengan pandangan kedepan

menyangkut kemana instansi pemerintah harus dibawa

dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten

dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta

produktif. Dengan demikian, visi adalah suatu

gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang

berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan

instansi pemerintah. Berdasarkan konsepsi visi

Kepala Daerah Terpilih Kabupaten Karawang, maka visi

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang

Tahun 2011 –2015, adalah :

“Pembudidaya ikan, nelayan dan pengolah hasil

perikanan yang sejahtera berbasis pembangunan di

bidang perikanan dan kelautan yang berkeadilan dan

berkelanjutan dilandasi iman dan takwa”

Page 14

2. MISI

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau

dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagaimana

penjabaran visi yang telah ditetapkan sehingga

diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang

berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal

keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam

penyelenggaraan pemerintahan negara.

Adapun misi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Karawang tahun 2011 – 2015, adalah :

a. Meningkatkan penyediaan bahan pangan sumber

protein asal ikan dalam rangka pemenuhan gizi

masyarakat

b. Meningkatkan produktivitas sumberdaya perikanan,

dan kelautan melalui penerapan teknologi dan

peningkatan kualitas produk

c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

pembudidaya ikan, nelayan dan pengolah hasil

perikanan untuk meningkatkan kesejahteraannya

d. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya perikanan

dan kelautan yang efisien dan berkelanjutan

Page 15

dalam rangka pencapaian target pendapatan asli

daerah.

3.3 Potensi Laut dan Perikanan Di Kabupaten Karawang

Selain dikenal sebagai lumbung padi dan sentra

industri yang terus berkembang, Kabupaten Karawang juga

dikenal menyimpan potensi perikanan baik tangkap maupun

budidaya. Potensi perikanan tangkap di Karawang mencapai

13.000 ton per tahun, sementara yang sudah dimanfaatkan

sekitar 8.000 ton per tahun. Karawang juga memiliki

potensi perikanan budidaya dengan luas mencapai 18.273

hektar, di mana yang telah dimanfaatkan mencapai 13.404

hektar, serta potensi kolam budidaya perikanan air tawar

seluas 1.276.60980 ha.

Hingga tahun 2012, sektor perikanan di Karawang

telah menghasilkan 46.908 ton yang berasal dari perikanan

tangkap sebanyak 8.536 ton dan perikanan budidaya

sebanyak 38.372 ton. Ke depan, sektor perikanan tangkap

ditargetkan meningkat menjadi 13.000 ton per tahun dan

perikanan budidaya ditargetkan bisa menembus 50 ribu ton

per tahun. Tenaga kerja yang terserap pada perikanan

Page 16

tangkap tercatat 2.572 orang dan perikanan budidaya

sebanyak 4.105 orang.

Pemerintah baik pusat maupun daerah terus

mengembangkan perikanan tangkap dan budidaya di Karawang.

Pada tahun 2012, pemerintah mengalokasikan Rp 1,3 miliar

untuk perbaikan bangunan tempat pelelangan ikan (TPI) dan

pembangunan turap untuk mencegah abrasi. TPI yang direhab

adalah TPI Tangkolak, TPI Pasirputih, TPI Mekarjati,

pengembangan TPI Tangkolak, rehabilitasi Turap TPI

Mekarjati dan TPI Praubosok. Pemerintah juga

mengalokasikan dana Rp 1,1 miliar untuk pengadaan sarana

perikanan tangkap antara lain jaring udang, jaring

rajungan, jaring gempolo, jaring grandong, jaring payang

lampara dan jaring rampus.

Sedangkan untuk tahun 2013, pemerintah kembali

mengalokasikan dana Rp 1,3 miliar untuk meneruskan

program perbaikan TPI dan turap antara lain, di TPI

Tangkolak Kec. Cilamaya Wetan, TPI Tambaksari Kec.

Tirtajaya, Rehabilitasi/Pembangunan TPI Ciparage Kec.

Tempuran, TPI Pakisjaya serta rehabilitasi/pembangunan

TPI Pasir Putih Kec. Cilamaya Kulon. Untuk sarana

tangkap, pemerintah juga mengalokasikan dana Rp 1,4

miliar untuk pengadaan berbagai jaring antara lain

Page 17

jarring udang, jaring rajungan, jaring sero dan jaring

rampus.

Untuk perikanan budidaya Pemkab Karawang memberikan

program bantuan 10 juta benih ikan bandeng senilai Rp 1

miliar kepada petani tambak di 4 kecamatan yakni Kec.

Cilamaya, Kec. Cilamaya Kulon, Kec. Cilamaya Wetan dan

Kec.Tempuran.

Salah satu sentra perikanan tangkap berlokasi di TPI

Sungai Buntu, Kec. Pedes. Desa yang berpenduduk 2.200 KK

dengan 7.000 jiwa ini, sebanyak 800 orang tercatat

sebagai nelayan, 200 orang berprofesi sebagai pengolah

hasil laut dan sebanyak 50 orang sebagai pembudidaya

ikan, sedangkan sisanya bergerak di bidang pertanian.

3.4 Permasalahan Yang Dihadapi di Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Karawang

D alam pelaksanaan Kegiatan – Hambatan :

1. Pelaksanaan kegiatan perlengkapan, pemeliharaan dan

inventarisasi dinas belum optimal ;

Page 18

2. Tenaga teknis keuangan, kepegawaian dan perencanaan

sangat kurang sehingga penanganan administrasi

keuangan, kepegawaian dan pelaporan tidak berjalan

lancar ;

3. Sarana komunikasi, informasi dan dokumentasi sangat

kurang sehingga sering terjadinya ketidakakuratan

data keuangan dan pelaporan.

Pemecahan Masalah :

1. Segera melakukan penataan inventaris barang serta

melakukan pembinaan pegawai sesuai tupoksi masing-

masing ;

2. Menertiban pelaksanaan kegiatan yang profesional

sesuai tupoksi sehingga kegiatan bisa dilaksanakan

dengan tepat, efektif dan efisien ;

3. Melengkapi sarana komunikasi dan informasi seperti

komputer, jaringan internet dan pelengkapan

penunjang administrasi lainnya.

Bidang Perikanan – Hambatan :

1. Budaya Ikan di Tambak

a. Adanya pendangkalan saluran air

Page 19

b. Masih adanya hama penyakit udang yang masih

sulit untuk ditanggulangi terutama virus SEMBV

c. Sebagian besar petani belum menerapkan sistem

tandon, biofilter dan biosecurity

d. Pembudidaya udang masih enggan menggunakan

benur hasil uji screening, hal ini disebabkan

karena setelah di screening benur banyak yang

mati

e. Areal garapan petakan petani terlalu luas

sehingga sulit menanggalulangi dengan cepat

apabila terserang hama penyakit.

f. Tempat Penampungan Hasil Tambak (TPHT) belum

berfungsi secara optimal.

g. Jalan produksi di areal pertambakan masih jelek

dan sulit dijangkau apalagi pada musim hujan.

h. Masih rendahnya daya dukung lingkungan karena

polusi dan rusaknya hutan bakau (mangrove).

2. Budidaya Ikan di Kolam Air Tawar

a. Masih sulit mendapatkan benih ikan unggul, tepat

jumlah, tepat waktu dan tepat jenis.

Page 20

b. Turunnya daya dukung sumber perairan yang di duga

karena turunnya kualitas air akibat polusi limbah

industri

c. Turunnya daya dukung lahan akibat kejenuhan.

d. Persaingan harga yang kurang menguntungkan akibat

melimpahnya produksi jaring apung.

e. Masih belum tembusnya pasar ekspor untuk sebagian

besar komoditas ikan air tawar.

f. Belum adanya pasar penampung ikan (holding ground)

sehingga sulit untukmemenuhi kuota permintaan

pasar.

4. Budidaya Ikan di Perairan Umum

a. Pemakaian obat-obatan yang overdosis oleh petani

padi sering

mencemari perairan.

b. Kualitas air sering berubah cenderung menurun

apalagi pada musim kemarau.

c. Masih ada penggunaan alat-alat penangkap ikan

yang dilarang seperti racun dan strum.

d. Penangkapan belum selektif.

e. Kurangnya rasa memiliki bagi petani di sekitar

perairan umum.

Page 21

Pemecahan Masalah :

1. Tata ruang wilayah dan detail tata ruang

pertambakan agar lebih diperhatikan.

2. Mengingat masih ada serangan hama penyakit udang

yang disebabkan oleh virus, maka disarankan agar ada

upaya dari petugas di lapangan untuk mengevaluasi

dan menginventarisir titik-titik lokasi yang

terserang virus

3. Perlu adanya sosialisasi kepada para pembudidaya

tentang konsep budidaya udang berwawasan lingkungan

dan sistem manajemen kesehatan budidaya udang;

4. Data statistik perlu ditinjau kembali dengan

pengambilan sampel yang mewakili, mengingat ada

beberapa kegiatan bidang perikanan yang belum

tercover;

5. Mengoptimalkan petugas lapangan di daerah, agar para

petugas memahami akan tugas-tugas dan mengenal para

pembudidaya sebagai mitranya di lapangan;

6. Mengoptimalkan balai benih ikan sehingga dapat

berfungsi sebagai produsen benih unggul dan tempat

kaji terap teknologi pembenihan;

7. Mengoptimalkan Kawasan Budidaya Perikanan

Terintegrasi di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel ;

Page 22

8. Perlunya pengerukan saluran di wilayah pertambakan

untuk memperlancar saluran air laut menuju tambak

dan mencegah banjir.

Bidang Perikanan Tangkap – Hambatan :

1. Terjadinya penurunan produksi yang disebabkan

kondisi cuaca, kenaikan BBM (solar), kenaikan harga

mesin spare part, kenaikan harga alat tangkap;

2. Terjadinya pendangkalan dimuara-muara sungai ;

3. Terbatasnya sarana dan prasarana TPI;

4. Sering terjadi pergantian ppengurus TPI sehingga

menghambat retribusi TPI

5. Status lahan TPI belum jelas;

6. Masih banyak perahu yang belum memiliki pas kecil.

Pemecahan Masalah :

1. Mengusulkan penambahan modal bagi nelayan kepada

lembaga keuangan

2. Mengganti solar dengan minyak tanah atau dengan cara

dicampur;

3. Koordinasi dengan PSDA Propinsi & membuat proposal

usulan pengerukan;

Page 23

4. Melaksanakan kegiatan rehabilitasi TPI dan

penambahan sarana penangkapan ikan;

5. Pembinaan terhadap pengurus TPI;

6. Menganggarkan pembebasan lahan TPI pada tahun

mendatang;

7. Melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan dalam

pembuatan pas kecil sesuai kewenangan kabupaten.

Bidang Kelautan – Hambatan :

1. Adanya kerusakan ekosistem biota laut akibat

penggunaan alat tangkap yang

dilarang atau akibat dari pencemaran;

2. Maraknya illegal fishing dengan menggunakan alat

tangkap yang dilarang;

3. Masih rendahnya ekonomi masyarakat pesisir.

Pemecahan Masalah :

1. Melakukan konservasi melalui penanaman mangrove dan

terumbu karang;

2. Meningkatkan pengawasan terhadap kapal-kapal

penangkapan ikan yang menggunakan alat tangkap

Page 24

terlarang melalui pokwasmas. Untuk pencemaran

koordinasi dengan dinas lingkungan hidup ;

3. Meningkatkan kehidupan masyarakat pesisir melalui

penyediaan sarana air bersih, sarana penggaraman,

dan sarana pembuatan terasi.

Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan –

Hambatan :

1. Kurangnya modal bagi pengembangan usaha ;

2. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan pengolah;

3. Masih rendahnya kualitas produk olahan dari hasil

perikanan.

Pemecahan Masalah :

1. Memfasilitasi pengajuan bantuan kredit modal usaha

melalui Bank atau Perusahaan – perusahaan ;

2. Meningkatkan kemampuan kelembagaan melalui pembinaan

dan pelatihan yang lebih intensif dan

mengikutsertakan para pelaku usaha

Page 25

3. Melaksanakan aplikasi manajemen mutu terpadu

terhadap petani pengolah hasil perikanan.

BAB IV

PENUTUP

Page 26

KESIMPULAN

Berbagai konsep mengenai pelayanan banyak

dikemukakan oleh para  ahli seperti Haksever et al (2000)

menyatakan bahwa jasa atau pelayanan (services) di

definisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan

waktu, tempat, bentuk dan kegunaan psikologis.

Sementara itu, istilah publik berasal dari Bahasa

Inggris public yang berarti umum, masyarakat, negara. Kata

publik sebenarnya sudah diterima menjadi Bahasa Indonesia

Baku menjadi Publik yang berarti umum, orang banyak,

ramai. Inu dan kawan-kawan mendefinisikan publik adalah

sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir,

perasaan, harapan, sikap atau tindakan yang benar dan

baik berdasarkan nilai-nilai norma yang merasa memiliki.

Pelayanan publik pada hakekatnya pemberian pelayanan

prima kepada masyarakat yang merupakan kewajiban aparatur

negara sebagai abdi masyarakat. (Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Nomor

63/KEP/M.PAN/7/2003).

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang

dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Karawang

Page 27

Nomor : 3 Tahun 2001, tentang Pembentukan Dinas-dinas

Daerah.

Berdasarkan Peraturan Bupati Karawang, Nomor 16

Tahun 2012, tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang,

kedudukan Dinas Perikanan dan Kelautan adalah sebagai

unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang perikanan

dan kelautan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah. Sedangkan tugas pokoknya

adalah melaksanakan sebagian kewenangan daerah di Bidang

Perikanan dan Kelautan dan tugas pembantuan yang

ditugaskan dari Pemerintah kepada Daerah.

Selain dikenal sebagai lumbung padi dan sentra

industri yang terus berkembang, Kabupaten Karawang juga

dikenal menyimpan potensi perikanan baik tangkap maupun

budidaya. Potensi perikanan tangkap di Karawang mencapai

13.000 ton per tahun, sementara yang sudah dimanfaatkan

sekitar 8.000 ton per tahun. Karawang juga memiliki

potensi perikanan budidaya dengan luas mencapai 18.273

hektar, di mana yang telah dimanfaatkan mencapai 13.404

hektar, serta potensi kolam budidaya perikanan air tawar

seluas 1.276.60980 ha.

Page 28

SARAN

Kabupaten Karawang mempunyai potensi perikanan baik

tangkap maupun budidaya, melalui Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Karawang diharapkan potensi perikanan

ini berkembang dan dapat memberikan manfaat serta peluang

kepada masyarakat pesisir pantai terutama nelayan.

Namun dalam program kerja serta visi misi Dinas

Perikanan dan Kelautan, dinas ini menemukan banyak

kendala di lapangan seperti tupoksi kewenangan dan

kurangnya sumber daya manusia serta pendidikan nelayan

yang masih rendah dsb.

Seharusnya, tupoksi kewenangan tsb di beri kejelasan

batasan agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan

sehingga menghambat program kerja dari masing-masing

bidang, dinas seharusnya memberikan peluang kepada anak-

anak muda agar bisa mengembangkan produk ikan unggulan

karawang karena di dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Karawang sangat memerlukan sumber daya manusia yang

kreatif dan inovatif, selain itu rehabilitasi bangunan

Page 29

tempat pelelangan ikan dan bantuan alat tangkap nelayan

yang masih sederhana seharusnya menjadi fokus pemerintah,

selain itu pemerintah juga harus menambah alat-alat

teknologi GPS dan fishinder.

Jika saja potensi ini dapat benar-benar dikembangkan

oleh pemerintah, karawang tidak akan hanya terkenal

dengan lumbung padinya saja. Selain bisa menambah APBD

kabupaten, juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat

nelayan. Nelayan membutuhkan perhatian dari pemerintah,

mereka mengeluhkan bahwa hasil tangkap mereka hanya dapat

di jual pada Tempat Pelelangan Ikan (TPI) saja.

Page 30

Lampiran Wawancara

1. Bagaimana implementasi pelayanan publik di Dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang sesuai

dengan prinsi-prinsip pelayanan public menurut

KepMenPan?

Jawaban :

Dinas Perikanan dan Kelautan telah melakukan

beberapa kegiatan, yang berkaitan dengan pelayanan

public secara sempit. Karena beberapa kewenangan di

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang

telah ditarik ke provinsi sesuai dengan Undang-

undang otonomi yang baru yaitu UU No. 23 tahun 2014.

Dinas perikanan hanya melakukan kegiatan diantaranya

konservasi pelestarian laut, budidaya ikan, dan

pengembangan produk ikan unggulan karawang.

2. Bagaimana kualitas pelayanan publik di Dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang dari

prosedur, waktu, biaya, produk, sarana dan

prasarana, dan kompetisi petugas di lihat dari

kualitas/pendidikan?

Jawaban :

Page 31

Sejauh dari hasil wawancara yang kami lakukan,

kualitas pelayanan public di Dinas ini sudah sesuai

dengan prosedur dan kapasitas yang dimiliki oleh

dinas yang bersangkutan dan berjalan sesuai dengan

jalur yang benar. Lalu sarana dan prasarana dalam

kualitas pelayanan kepada public, dinas terkait

sudah memberikan pelayanan yang baik khususnya

kepada nelayan. Kualitas pendidikan di dinas ini

menurut kami sangat bagus, petugas yang ada di

kantor dinas mengerjakan tugas mereka masing-masing

sesuai dengan bidang mereka, mereka sangat kompeten

dan memiliki intelektualitas yang tinggi, selain itu

mereka juga mengetahui mengenai situasi terkini di

lapangan, mengenai peraturan-peraturan pemerintah

daerah yang baru dsb.

3. Apa saja kendala yang di hadapi dalam pelaksanaan

pelayanan public yang prima?

Jawaban :

Menurut Bapak Rachmat Gunadi selaku Kasubag

Perencanaan dan Program di Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Karawang beberapa kendala yang

dihadapi yaitu adanya tupoksi kewenangan yang saling

tumpang tindih dengan Badan Pelaksana Penyuluhan

Page 32

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) dimana

kegiatan yang dilakukan seperti, konservasi biota

laut dilakukan juga oleh BP3K, masih ada nelayan

yang tingkat pendidikannya rendah dan tergolong

kurang mampu. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)

yang kreatif dan inovatif di dinas ini terutama

untuk pengembangan kreatifitas produk ikan unggulan.

Sebagian besar armada tangkap berukuran kecil ( <5

GT ) dengan alat tangkap yang sederhana sehingga

terjadi penumpukan armada pada areal penangkapan

yang tidak jauh dari pantai (Zona I dan Zona II).

Dengan adanya penumpukan tersebut kemungkinan

terjadinya over fishing semakin besar. Selain itu

penggunaan teknologi GPS dan Fishfinder masih sangat

terbatas. Disamping itu mahalnya biaya produksi

(solar, es dan garam). Sarana dan Prasarana Tempat

Pelelangan Hasil Tambak (TPHT) dan Tempat Pelelangan

Ikan (TPI) masih kurang, perlu adanya rehabilitasi

bangunan yang ada. Hal ini terbentur kepada

terbatasnya anggaran Pemerintah Daerah yang

tersedia. Menurut sumber lain yang kami baca

disebuah artikel, karawang membutuhkan pasar ikan

karena nelayan mengeluhkan penjualan hasil ikannya

hanya bisa dijual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Page 33

4. Apa saja strategi atau langkah-langkah yang

dilakukan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Karawang untuk optimalisasi pelayanan public yang

prima?

Jawaban :

Membangun dan mengembangkan kawasan budidaya dan

perbaikan sentra-sentra produksi, penyediaan sarana

dan prasarana produksi, meningkatkan kelembagaan dan

kemampuan kelompok melalui pembinaan, pelatihan, dan

desiminasi. Penetapan kawasan konservasi, pengawasan

dan pengendalian terhadap mutu produk.

5. Bagaimana mekanisme pengaduan s/d selesai jika

terjadi kesalahan?

Jawaban :

Menurut Bapak Rachmat Gunadi selaku Kasubag

Perencanaan dan Program di Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Karawang, bila mana nelayan ingin

melakukan pengaduan terhadap permasalahan yang

terjadi dilapangan atau akan menyampaikan aspirasi

bisa melalui Himpunan Nelayan Karawang atau pada

Kelompok Pengawas Masyarakat, setelah itu himpunan

Page 34

nelayan atau kelompok pengawas tersebut akan

menyampaikan langsung kepada Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Karawang.

Page 35