Upload
independent
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALANDENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ANAK
ASTRINI WONOGIRI
USULAN PENELITIAN SKRIPSIUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam
Mendapatkan Gelar Sarjana Kesehatan MasyarakatProgram Studi Kesehatan Masyarakat
Oleh :ANTON HARIYADINIM 1051700063
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO2015
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN
KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
ANAK ASTRINI WONOGIRI
Oleh :ANTON HARIYADINIM. 1051700063
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing untuk diseminarkan :
Tanggal, ...............
......... 2015
Tanggal, ...............
......... 2015
Pembimbing I Pembimbing II
dr. Suryono, M.Kes. Wartini, S.K.M.M.Sc.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN
KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
ANAK ASTRINI WONOGIRI
Oleh :ANTON HARIYADINIM. 1051700063
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing untuk diseminarkan :
Tanggal, ...............
......... 2015
Tanggal, ...............
......... 2015
Pembimbing I Pembimbing II
dr. Suryono, M.Kes. Wartini, S.K.M.M.Sc.
Mengetahui,
Dekan FKM Univet Bantara
Sukoharjo
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panajtkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmatNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Hubungan
Kualitas Pelayanan Rawat Jalan Dengan Kepuasan Pasien Di
Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri”.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak
mengalami kesulitan, namun berkat bimbingan dan
pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya
skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
1. dr. suryono,M.Kes sebagai pembimbing 1 yang telah
memberikan fasilitas arahan dan bimbingan dalam
penulisan proposal ini
2. Wartini S.K.M.M.Sc sebagai pembimbing 11 yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan proposal skripsi
ini.
3. Semua pihak yang telah membantu terselesainya
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Semoga proposal ini dapat menambah ilmu pengetahuan
dan semoga proposal ini bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Sukoharjo,
2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................
HALMAN PERSETUJUAN...............................
HALAMAN PENGESAHAN...............................
KATA PENGANTAR...................................
DAFTAR ISI.......................................
DAFTAR TABEL.....................................
DAFTAR GAMBAR....................................
RINGKASAN........................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................
B. .......................................Permusan
Masalah...................................
C. .......................................Tujuan
Penelitian................................
D. .......................................Manfaat
Penelitian................................
E. .......................................Ruang
Lingkup Penelitian........................
F.
Orisinalitas Penelitian................
BAB II ..........................................TINJAUAN
TEORI
A. .......................................Kepuasan
Pasien....................................
B. .......................................Kualitas
Pelayanan.................................
C. .......................................Rumah
Sakit.....................................
D. .......................................Kerangka
Teori.....................................
E. .......................................Kerangka
Konsep....................................
F.
Hipotesis..............................
BAB III .........................................METODE
PENELITIAN
A. .......................................Jenis
Penelitian................................
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian.
C. .......................................Populasi
dan Sampel................................
D. .......................................Variabel
Penelitian................................
E. .......................................Definisi
Operasional Penelitian....................
F. .......................................Data dan
Sumber Data...............................
G. Teknik pengumpulan data................
H. Instrumen Penelitian...................
I.
Pengolahan dan analisis data...........
J. .......................................Jadwal
Penelitian................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan suatu sarana kesehatan
yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan.
Adapun kegiatan pelayanan yang diberikan meliputi
upaya kesehatan dasar, upaya kesehatan rujukan dan
kesehatan penunjang dengan memperhatikan fungsi
sosial. Rumah Sakit juga dapat digunakan untuk
keperluan pendidikan dan latihan juga penelitian,
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (UU No. 36
tahun 2009).
Perkembangan zaman saat ini membuat masyarakat
menjadi semakin lebih aktif mencari informasi mengenai
kesehatan. Kebutuhan akan kesehatan mempengaruhi
masyarakat dalam memilih sarana kesehatan dimana
masyarakat menginginkan pelayanan yang terbaik untuk
dirinya. Salah satunya dengan memeriksakan dirinya ke
rumah sakit. Ada pun sarana kesehatan yang lain
seperti klinik atau praktek dokter. (Aswar, A.1996).
Persaingan bisnis rumah sakit saat ini semakin
kompetitif sehingga mengubah cara berfikir masyarakat
dalam memilih dan memberikan penilaian terhadap
pelayanan kesehatan. Hal ini menjadi tuntutan bagi
rumah sakit agar lebih memperhatikan dan meningkatkan
pelayanan serta kepuasan terhadap pasien baik pasien
rawat jalan maupun pasien rawat inap. Untuk mencapai
hal tersebut rumah sakit harus bisa memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk digunakan dalam pencapaian
tujuan terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas
pelayanan. Rumah sakit yang tidak berkualitas dalam
memberikan pelayanan akan ketinggalan dan terlindas
dalam persaingan bisnis. (Irawan, H. 2007)
Kualitas pelayanan merupakan suatu pendekatan
dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan
terus menerus atau produk, tenaga kerja, proses dan
lingkungannya. Diperlukan strategi kerja pemasaran
yang berfokus pada pelanggan, jaminan kepuasan,
kerjasama tim dan pemberdayaan karyawan. (Tjiptono
(1995).
Rumah Sakit Anak Astrini memiliki misi
“Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
terjangkau dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat”,
yang artinya rumah sakit selalu fokus terhadap
kepuasan pasien dan respon terhadap pasien dalam
memberikan jangkauan pelayanan kerja yang terampil dan
professional. Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri
berusaha meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi
kepada kepuasan pasien. Ini dilakukan agar mampu
bersaing dengan rumah sakit lain. Banyak faktor yang
dipertimbangkan untuk memilih akan tetapi salah satu
cara untuk menarik pasien dan memenangkan dalam
persaingan adalah dengan cara memberikan jasa
pelayanan yang sesuai dengan keinginan pasien yang
dapt memberikan kepuasan.
Puas atau tidak puasnya pasien terhadap pelayanan
yang akan diterimanya akan mempengaruhi pasien pada
kunjungan berikutnya. Apabila pasien tidak melakukan
kunjungan ulang ke Rumah Sakit Astrini Wonogiri
berarti pasien merasa Rumah Sakit Astrini Wonogiri
tidak dapat memberikan rasa puas. Untuk menilai
tingkat keberhasilan dalam memberikan pelayanan harus
didukung dengan adanya monitoring secara
berkelanjutan.
Pengaruh sikap pelayanan terhadap minat pasien
untuk menggunakan jasa rumah sakit. Pengukuran
kualitas pelayanan untuk mendapatkan respon keandalan
(reliability) pelayanan kepada pasien yang baik Rumah
Sakit Astrini selalu memberikan pelayanan dalam bentuk
tampilan fisik (tangibles), ketanggapan (reponsiveness),
jaminan (assurance), dan empati (empathy) yang terbaik
melalui sikap yang dinamis yang dapat dipandang
sebagai keseluruhan evaluasi pelayanan (Freddy
Rangkuti, 2004).
Jumlah kunjungan poliklinik rawat jalan di Rumah
Sakit Anak Astrini Wonogiri tahun 2013 sebanyak 12.000
orang, dimana prosentase kunjungan tertinggi pada Poli
Umum sebesar 21,62% dan paling sering didapatkan
komplain dari pasien yang menyatakan ketidakpuasan
atas pelayanan di rawat jalan. Untuk mengetahui
kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan, dilakukan
sirvey pendahuluan dengan penyebaran kueioner tentang
kepuasan pelanggan kepada 20 pasien di Rumah Sakit
Anak Astrini Wonogiri, ditemukan bahwa 12 (60%) pasien
belum merasa puas dengan pelayanan Rumah Sakit Anak
Astrini Wonogiri. Kondisi tersebut disebabkan perawat
belum semua memperkenalkan diri (budaya kerja
simpatik), waktu tunggu pelayanan realtif terlalu
lama, pelayanan pendaftaran kuang cepat dan dokter
dalam memberi pelayanan terlalu cepat dan kurang
memberi penjelasan. Dan melalui kotak saran yang ada,
diterima surat pengaduan keluhan yang ditulis oleh
pelanggan rumah sakit meliputi, pelayanan dokter
terlalu lama menunggu, pemeliharaan dan pengecatan
bangunan yang kurang, kebersihan Rumah Sakit Anak
Astrini yang kurang dan waktu tunggu obat yang terlalu
lama.
Berdasarkan dari permasalahan yang ada, peneliti
tertarik melakukan penelitian tentang kepuasana pasien
sehubungan dengan kualitas pelayanan yang didasarkan
pada konsep lima dimensi penting yaitu tangibles, reliability,
responsiveness, assurance dan empathy. Oleh karena itu,
penulis mengambil judul “Hubungan Kualitas Pelayanan
Rawat Jalan Dengan Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Anak
Astrini Wonogiri”.
B. Permusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada,
maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan rawat jalan
terhadap kepuasan pasien dengan konsep 5 dimensi
(tampilan fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan,
empati) di Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk menganalisis Hubungan Kualitas Pelayanan
Rawat Jalan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit
Anak Astrini Wonogiri.
2. Tujuan khusus
a. Untuk menganalisis kualitas pelayanan (tangibles,
reliability, responsiveness, assurance dan empathy) di Rumah
Sakit Anak Astrini Wonogiri.
b. Untuk menganalisis kepuasan pasien di Rumah Sakit
Anak Astrini Wonogiri.
c. Untuk menganalisis hubungan dimensi kualitas
pelayanan keandalan dengan kepuasan pasien rawat
jalan di Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri.
d. Untuk menganalisis hubungan dimensi kualitas
pelayanan ketanggapan dengan kepuasan pasien
rawat jalan di Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri.
e. Untuk menganalisis hubungan dimensi kualitas
pelayanan jaminan dengan kepuasan pasien rawat
jalan di Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri.
f. Untuk menganalisis hubungan dimensi kualitas
pelayanan empati dengan kepuasan pasien rawat
jalan di Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi rumah sakit dalam
menjaga kualitas pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan rawat jalan di poliklinik Rumah Sakit Anak
Astrini Wonogiri.
2. Bagi Institusi Pendidikan
a. Menambah informasi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan khususnya dan strategi meningkatkan
kepuasan pasien.
b. Dapat menjadi masukan tentang permasalahan yang
terjadi dilapangan
c. sehingga bisa memperluas materi perkuliahan.
3. Bagi Peneliti
Dapat memperoleh pemahaman terhadap pelayanan
kesehatan serta tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Anak Astrini
Wonogiri.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu
Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Administrasi
dan Kebijakan Kesehatan.
2. Lingkup masalah
Lingkup masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada konsep lima dimensi penting yaitu tangibles,
resvonsiveness, assurance dan empathy, kepuasan pasien di
Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri.
3. Lingkup sasaran
Yang menjadi subyek sasaran dalam penelitian ini
adalah pasien yang beribat di Rumah Sakit Anak
Astrini Wonogiri.
4. Lingkup tempat dan waktu
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Anak
Astrini Wonogiri pada bulan Juli-Agustus 2014.
5. Lingkup metode penelitian
F. Orisinalitas Penelitian
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya
adalah :
Tabel 1. Penelitian sejenis yang pernah dilakukan
sebelumnya
No Peneliti(tahun)
DesainPeneliti
an
HasilPenelitian
Persamaandan
Perbedaan1 Rahmatika,
Yulivia, Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Kualitas Pelayanan (Studi Kasus: Rumah
Sakit Pusat Pertamina)
Deskriptif
Hasil PenelitianRumah Sakit PusatPertamina (RSPP)mempunyai misiuntuk mencapailoyalitas dengankepuasan pelanggandan mengga1akkanprogram yangbernama ServiceYear pada tahun2003 lalu. Terdapatdua ha1 yang perlusegera diperbaikipada instalasirawatjalan dalam program
Persamaan :berhubungandengan tingkatkepuasan pasienrawat jalan dirumah sakit.Perbedaan :Penelitiankualitatif denganpedekatan crosssectional/dilakukan diRumah SakitAnak AstriniWonogiri
No Peneliti(tahun)
DesainPeneliti
an
HasilPenelitian
Persamaandan
Perbedaantersebut yaitu: (1)perbaikan dalammenunggu konsultasidokter dan antri obatdi apotik dan (2)perbaikan padabagian pendaftaranpasien danpembayaran di kasir
2 Hamid (2010), Analisis Tingkat Kepuasan Pasien RawatJalan Di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden tidak memilikihubungan dengan tingkatkepuasan RS Dr. H. Marzoeki MahdiBogor.
Persamaan : sama-sama meneliti tentang kepuasan pasien.Perbedaan : waktu dan tempat penelitian
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kepuasan Pasien
1.Pengertian kepuasan
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara
kesan terhadap hasil suatu produk dan harapan –
harapannya. (Kotler, 2007).
Menurut Nurachmah (2005), Kepuasan pasien
didefinisikan sebagai evaluasi pasca konsumsi bahwa
suatu produk yang dipilih setidaknya memenuhi atau
melebihi harapan. Sedangkan menurut Serbaguna
(2004), berpendapat bahwa kepuasan pasien merupakan
nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan.
Kepuasan pelayanan dapat diukur dengan
membandingkan antara apelayanan yang diharapkan
dengan yang diterima dan dirasakan oleh konsumen.
Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai
dengan yang diharapkan maka mutu pelayanan
dipersepsikan baik dan memuaskan, sebaliknya bila
pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang
diharapkan maka mutu pelayanan tergantung pada
kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan
pelanggannaya (Gerson, 2004).
Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli
dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya
sama atau melampaui harapan pelanggan. Sedangkan
ketidak puasan timbul apabila hasil atau outcome
tidak memenuhi harapan. Hal yang paling mudah dan
murah dilakukan untuk menarik pelanggan adalah
memanfaatkan potensi yang ada. Salah satunya adalah
memanfaatkan pelanggan yang puas yang sudah ada.
Pelanggan yang puas adalah penyebar informasi dari
mulut ke mulut (Tjiptono, 2005).
2.Prinsip-prinsip kepuasan
Faktor penting yang harus diperhatikan saat ini
adalah kepuasan pelanggan. Bila pelanggan tidak puas
maka dia akan menghentikan bisnisnya dengan kita.
Semua upaya yang telah dilakukan untuk mencapai mutu
dan memberikan pelayanan yang unggul tidak ada
artinya jika kita tidak berusaha untuk memuaskan
pelanggan. (Gerson, 2002).
Pentingnya kepuasan dan ketidak puasan pasien
terutama dihubungkan dengan pengalamannya dengan
para dokter. Pasien sunguh-sungguh ingin
mendengarkan dokter memberikan penjelasan atau teori
tentang penyebab penyakitnya dan pengobatannya.
(Rowland, 1992).
Menurut Cuninghan (dalam Herlina 2007), bahwa
rumah sakit yang dapat memberikan kepuasan pada
pelanggan adalah :
a. Melayani pasien dengan baik
b. Cepat dalam menanggapi kebutuhan dan permintaan
pasien dan menanggapi permasalahan pasien
c. Mempunyai dokter yang handal
d. Mempunyayi registrasi yang baik
e. Memiliki perlengkapan modern
f. Memberikan pelayanan makanan dengan rasa dan
nilai yang baik tidak bisnis
g. Cepat dan akurat dalam penyelenggaraan
administrasi keuangan
Rahmi (2003) menyampaikan lima cara terbaik
untuk membuat pelanggan tetap kembali yaitu :
a. Keterampilan, penampilan yang konsisten adalah hal
yang paling diinginkan pelanggan
b. Keterpercayaan, ketenangan jiwa adalah satu hal
yang rela dibayar oleh pelanggan
c. Penampilan, sebagian besar kesimpulan terhadap
kualitas pelayanan, ditarik oleh pelanggan
berdasarkan apa yang terlihat oleh mata mereka.
d. Tanggap, bila pelanggan menginginkan pelayanan
maka mereka menginginkan saat itu juga.
e. Simpati, artinya mencoba berdiri ditempat
pelanggan, mencoba memahami pandangannya dan
mencoba merasa apa yang dirasakannya.
3.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
Menurut Budiastuti (2002) yang dikemukakan bahwa
pasien dalam mengevaluasi kepuasan terhadap jasa
pelayanan yang diterima mengacu pada beberapa faktor
antara lain :
a. Kualitas produk atau jasa
Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi
mereka menunjukkan produk atau jasa yang
digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap
kualitas produk atau jasa yang sesungguhnya dan
komunikasi perusahaan terutama iklan dalam
mempromosikan rumah sakitnya.
b. Kualitas pelayanan
Memegang peranan penting dalam industri jasa.
Pelanggan akan puas jika mereka memperoleh
pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang
diharapkan.
c. Faktor emosional
Pasien merasa bangga dan yakin bahwa orang lain
kagum terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien
memilih rumah sakit yang sudah mempunyai
pandangan “rumah sakit mahal” cenderung memmiliki
tingkat kepuasan yang tinggi.
d. Harga
Merupakan aspek penting, namun yang terpenting
dalam penentuan kualitas guna mencapai kepuasan
pasien. Meskipun demikian elemen ini mempengaruhi
pasien dari sesi biaya yang dikeluarkan, biasanya
semakin mahal harga perawatan maka pasien
mempunyai harapan yang lebih. Sedangkan rumah
sakit yang berkualitas sama harga murah, memberi
nilai yang lebih tinggi pada pasien.
e. Biaya
Mendapatkan produk atau jasa, pasien tidak perlu
mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
buang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan,
cenderung puas terhadap jasa pelayanan tersebut.
4.Pengukuran Kepuasan
Terdapat berbagai metode untuk mengukur kepuasan
pelanggan (Kotler, 1994):
a. Sistem keluhan dan saran
Organisasi yang customer oriented memberikan
kesempatan yang luas kepada para pelanggannya
untuk menyampaikan sarana dan keluhan. Salah
satu cara dengan menyediakan kotak saran, kotak
komentar,dan hotline.
b. Ghost Shopping
Yakin dengan memperkerjakan beberapa orang untuk
berperan, bersikap sebagai pembeli potensial.
Lalu melaporkan temuan-temuannya mengenai
kekuatan dan kelemahan dari organisasi maupun
pesaingnya.
c. Lost Curt Analysis
Organisasi menghubungi para pelanggannya yang
telah berhenti menggunakan jasa rumah sakit dan
mencari tahu alasan hal tersebut terjadi.
Peningkatan lost curt rate atau pasien lama,
menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan
pelanggan.
d. Teknik Survei kepuasan pelanggan
1) Survei kepuasan pelanggan
Perusahaan mendapat umpan balik secara
langsung dari pelanggan. Berbagai cara
pengukuran survey antara lain :
(a)Pengukuran langsung (Directly Reported Satisfaction)
Pelanggan diberi pertanyaan secara langsung
dan dibuat skala untuk menjawabnya.
(b)Derrived Satisfaction
Responden diberi pertanyaan mengenai
seberapa besar mereka mengharapkan suatu
atribut tertentu dan seberapa besar yang
mereka rasakan.
(c)Problem analysis
Metode ini adalah meminta responden untuk
menuliskan masalah yang mereka hadapi dan
perbaikan yang mereka sarankan.
(d)Importance/ Performance rating
Responden diminta membuat rangking dari
berbagai elemen pelayanan, ukuran pembuatan
rangking ini didasari oleh kepentingan
elemen dimata pelanggan serta seberapa jauh
perusahaan memenuhi elemen tersebut.
2) Manfaat Kepuasan Pelanggan
Manfaat adanya kepuasan pasien yakni
(Tjiptono,2005), yakni :
(a) Hubungan antara perusahaan dan para
pelanggannya menjadi harmonis
(b) Memberikan dasar yang baik bagi pembelian
ulang
(c) Dapat mendorong terciptanya loyalitas
pelanggan
(d) Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke
mulut yang menguntungkan perusahaan
(e) Reputasi perusahaan menjadi baik dimata
pelanggan
(f) Laba yang diperoleh dapat meningkat
3) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terjadap kepuasan
Salah satu faktor yang menentukan kepuasan
pelanggan adalah kualitas pelayanan (tampilan
fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan,
empati). Pada prinsipnya pelanggan memang
harus dipuaskan, sebab jika mereka tidak puas,
akan meninggalkan perusahaan dan menjadi
pelanggan peasing. Hal ini akan menyebabkan
penurunan penjualan produk atau jasa dan pada
gialirannya akan menurunkan laba bahkan
kerugian, maka dari situ pimpinan perusahaan
harus berusaha melakukan penguakruan tingkat
kepuasan pelanggan agar segera mengetahui
atribut apa dari suatu produk atau jasa yang
tidak bisa membuat pelanggan tidak puas. Jadi
tingkat kepuasan pelanggan sangat tergantung
pada mutu produk atau jasa (J. Supranto,
2001).
B. Kualitas Pelayanan
1. Jasa Pelayanan
Kegiatan jasa pelayanan di rumah sakit dapat
dikelompokkan menjadi kegiatan preventif kegiatan
pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan
promotif.
Kegiatan tersebut menurut Depkes RI, 1993 dibagi
6 hal :
a) Rawat jalan : poli klinik persalinan dan penyakit
kandungan, poli klinik mata, poli klinik anak,
poli klinik bedah, poli klinik gigi, poli klinik
pegawai dan lain-lain
b) Rawat inap : rawat inap penyakit dalam, rwat
inap anak, rwat inap bedah, rawat inap
persalinan dan penyakit kandungan, rwat inap
ICU dan lain-lain.
c) Rawat darurat : Unit Gawat darurat (UGD)
d) Bedah Sentral : Instalasi Bedah Sentral
e) Pelayanan Penunjang Medik : Instalasi
Laboratorium (Patologi Klinik), Instalasi Farmasi
(IFRS), Instalasi Radiologi, Instalasi Gizi,
Instalasi Penyehatan Lingkungan (IPL), Instalasi
Pemeliharaan Sarana (IPSRS), Pusat Sterilisai dan
Binatu (CSSD & Loundry).
f) Pelayanan Administrastif : Sekretariat, Bidang
Keuangan, Buidang Penelitian dan Pengembangan
Mutu, Bidang Pelayanan.
2. Pengertian Pelayanan Rawat Jalan
Jasa pelayanan rawat jalan mempunyai dua aspek
penting yang berkaitan dengan kepuasan pasien yaitu
manusia dan alat. Karena itu untuk memuaskan pasien
diperlukan petugas yang bukan hanya dapat
melaksanakan prosedur kerja yang baik tetapi juga
ramah, simpatik, penuh pengertian, luwes, dan
terampil. Aspek manusia terdiri dari tenaga medis,
paramedic dan petugas non medis merupakan faktor
yang enentukan tingkat kepuasan pasien (Badiah,
1993).
Pelayanan rawat jalan merupakan rangkaian
kegiatan pelayanan medis yang berkaitan dengan
kegiatan poliklinik. Proses pelayanan rawat jalan
dimulai dari pendaftaran, ruang tunggu, pemeriksaan
dan pengobatan diruang periksa, pemeriksaan
penunjang bila diperlukan, pemberian obat di apotik,
pembayaran ke kasir lalu pasien pulang. Pelayanan
yang baik bagi pasien berobat jalan tidak bergantung
pada jumlah orang yang selesai dilayani setiap hari
atau dalam jam kerja, melainkan efektivitas
pelayanan itu sendiri (Silalahi, 1989).
Kontak pertama pasien di pelayanan rawat jalan
adalah dengan petugas pendaftaran. Umumnya pasien
tidak ingin mendapatkan pelayanan yang berbelit-
belit dan lama dibagian registrasi. Karena itu
bagian pendaftaran diharapkan dapat memberikan
pelayanan yang efisien, cepat, ramah dan simpatik.
Sikap petugas dan kecepatan pelayanan mempunyai
kontribusi yang dominan kepada kepuasan pasien
(Nasution, 1991).
Aspek- aspek alat merupakan sarana dan
prasarana yang diperlukan dalam menunjang kegiatan
pemberian pelayanan kesehatan terbaik bagi pasien.
Lingkungan fisik mempengaruhi kepuasan pasien.
Lingkungan yang terkait dengan pelayanan rawat jalan
adalah kontribusi bangunan dan desain ruangan
seperti ruangan tunggu dan ruangan periksa. Sarana
dan prasarana lingkungan fisik tersebut diharapkan
akan membentuk lingkungan rumah sakit yang
menyenangkan, bersih, rapi serta memberikan
kenyamanan dan keselamatan bagi pasien (Gultom,
2008)
Parasuraman, et. al (1985) mengidentifikasikan lima
kelompok karateristik yang digunakan oleh para pasien
dalam mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu :
1. Tangibles (bukti langsung) meliputi fasilitas
fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana
komunikasi.
2. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat
dan memuaskan.
3. Responsiveness (daya tanggap) yaitu keinginan para
staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan tanggap.
4. Assurance (jaminan) mencakup pengetahuan,
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya
yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,
resiko atau keragu-raguan.
5. Empathy, meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi
dan memahami kebutuhan para pelanggan.
Dimensi kualitas tersebut sangat berpengaruh
terhadap harapan pasien dan kenyataan yang mereka
terima. Jika pasien menerima pelayanan melebihi
harapan maka pasien akan mendapat pelayanan yang
berkualitas dan mereka akan sangat merasa puas. Jika
kenyataan pasien menerima pelayanan kurang atau sama
dengan harapan maka pasien akan merasa pelayanannya
tidak berkualitas atau tidak memuaskan (Parasuraman,
1985).
C. Rumah Sakit
1. Pengertian
Rumah Sakit adalah organisasi yang didalamnya
terdapat puluhan jenis profesi yang semuanya harus
sudah mengalami pendidikan dan pelatihan yang
berfokus pada profesinya masing-masing. Rumah Sakit
merupakan suatu industri dengan banyak keunikan yang
tidak dapat ditemukan pada badan usaha lainnya.
Rumah Sakit adalah padat karya karena menyediakan
lapangan pekerjaan yang cukup besar bagi
masyarakat. Rumah sakit juga padat modal dan padat
teknologi (Saorguna, 2004).
2. Tugas dan fungsi rumah sakit
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
159b/Menkes/Per/II/1988, tentang Rumah Sakit. tugas
rumah sakit adalah melakukan pelayanan kesehatan
dengan mengutamakan kegiatan penyembuhan penderita
dan pemulihan keadaan cacat badan dan jiwa yang
dilaksanakan secara terpadu dengan upaya peningkatan
dan pencegahan penyakit serta melaksanakan upaya
rujukan (Depkes RI, 1993).
Fungsi rumah sakit menurut Depkes RI (1993)
adalah sebagai berikut :
a) Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan
medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan
keperawatan,pelayanan rehabilitasi serta
pencegahan dan peningkatan kesehatan.
b) Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga
medik dan paramedik
c) Sebagai tempat pelatihan dan pengembangan ilmu
dan teknlogi khususnya di bidang kesehatan.
3. Penggolongan Rumah Sakit
Kepemilikan rumah sakit pembagian
stratifikasinya lebih diperinci (Azrul Azwar, 1996)
yakni :
a. Rumah Sakit kelas A
Adalah rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran spesialis dan sub spesialis
luas. Oleh karena pemerintah rumah sakit kelas A
ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan
rujukan tertinggi (Top Referral Hospital) atau disebut
sebagai Rumah Sakit Pusat.
b. Rumah Sakit kelas B
Adalah rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran spesialis luas dan sub
spesialis terbatas.
c. Rumah Sakit kelas C
Adalah rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan kedokteran spesialis terbatas.Ada 4
(empat) macam pelayanan spesialis yang disediakan
yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah,
pelayanan kebidanan dan kandungan, pelayanan
anak.
d. Rumah Sakit kelas D
Adalah rumah sakit yang bersifat transit karena
pada satu saat akan ditingkatkan menjadi rumah
sakit kelas C. Kemampuan rumah sakit kelas D
hanyalah memberikan pelayanan kedokteran umum dan
kedokteran gigi.
e. Rumah Sakit kelas E
Adalah rumah sakit khusus yang hanya memberikan
satu macam pelayanan kedokteran saja. Saat ini
beberapa rumah sakit kelas E seperti rumah sakit
jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit paru-paru.
Kepemilikan rumah sakit menurut Kep No. 69
B/Menkes/Per/II/1988, kepemilikan rumah sakit dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Rumah Sakit Vertikal (Depkes)
2. Rumah Sakit Propinsi (Pemerintah Daerah Tingkat
I)
3. Rumah Sakit Kabupaten/ Kotamadya (Pemerintah
Daerah Tingkat II)
4. Rumah Sakit ABRI/BUMN/Swasta
Rumah sakit umum swasta sebagai berikut : (surat
keputusan Menkes RI no. 806/Menkes/SK/XII/1988)
a. Rumah Sakit Umum Swasta Pratama : memberikan
pelayanan medik bersifat umum.
b. Rumah Sakit Umum Swasta Madya : memberikan
pelayanan medik bersifat umum spesialistik yang
meliputi empat dasar pelayanan.
c. Rumah Sakit Swasta Umum : memberikan pelayanan
medik bersifat umum, spesialistik dan
subspesialistik.
D. Kerangka teori
Kepuasan pelanggan ada 5 (lima) dimensi kepuasan
yaitu tampilan fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan,
dan empati. Dimensi kualitas pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri yang sesuai harapan
atau keinginan pasien akan menjadikan kepuasan
tersendiri bagi pasien. Adapun kerangka teori dari
analisis kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah
Sakit Anak Astrini Wonogiri, seperti berikut ini :
Kepuasan
pasien
rawat
Kualitas pelayanan
kesehatan di Rumah
Sakit Anak Astrini
Wonogiri :
1. Tampilan fisik
2. Keandalan
3. Ketanggapan
Pelayanan
rawat jalan
Harapan
pasien rawat
Kepuasan pasien rawat jalan
Variabel terikatTampilan fisik
Keandalan
Ketanggapan
Jaminan
Empati
Variabel bebas
Gambar 1. Kerangka Teori(Sumber : Supranta, 2001)
E. Kerangka konsep
Dari kerangka konsep dalam penelitian ini ada dua
macam variabel yang akan dianalisi, yaitu variabel
bebas, yang menjadi pokok masalah yang diteliti yaitu
kualitas pelayanan yang dimesinya terdiri dari fisik,
keandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati dan
variabel terikat, variabel yang besarnya dipengaruhi
oleh variabel lain yaitu kepuasan pasien di Rumah
Sakit anak Astrini Wonogiri. Tiap-tiap konsep masing-
masing mempunyai variabel-variabel sebagai indikasi
pengukuran masing-masing konsep tersebut. Oleh karena
itu kerangka konsep dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Krangka Konsep
F. Hipotesis
Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran diatas dapat
dikemukakan perumusan hipotesis penelitian sebagai
berikut :
1. Ada hubungan faktor tampilan fisik dengan kepuasan
pasien di rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri
2. Ada hubungan faktor keandalan dengan kepuasan pasien
di rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri
3. Ada hubungan faktor ketanggapan dengan kepuasan
pasien di rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri
4. Ada hubungan faktor jaminan dengan kepuasan pasien
di rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif dengan rancangan peneltiian cross sectional
yaitu suatu penelitian untuk mempelajari korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan
pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2005).
Pengumpulan data amenggunakan kuesioner, penjelasan
hasil penelitian mengkaji hubungan antara variabel
terkait serta menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit
Anak Astrini Wonogiri
2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien
yang berkunjung atau berobat di Rumah Sakit Anak
Astrini Wonogiri rata-rata per bulan ± 400 pasien.
2. Sampel
Sampel harus mencerminkan populasi sehingga
generalisasi sampel akan digunakan terhadap populasi
dengan kata lain sampel harus representatif. Besar
sampel mengacu pasien rawat jalan poli pengobatan
umum, rata-rata per bulan 400 pasien, besar sampel
dihitung dengan menggunakan rumus :
=
4001+400.(0,1)2
= 80
n = Besar sampel
N = Jumlah anggota populasi
d = Kesalahan maksimum yang ditolerir
Jumlah sampel yang dapat denga menggunakan rumus
sampel di atas, maka diperoleh minimal sebesar 80
orang.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara acak sederhana (simpel random
sampling). Setiap regulasi mendapatkan peluang yang
sama untuk diplih menjadi sampel (Notoatmodjo, 2005).
Cara pengambilan sampel dengan sampel random sampling
setiap pasien yang datang atau populasi 400 di beri
nomer urut, kemudian diambil 80 orang secara acak.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel Bebas adalah variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah kualitas
pelayanan rawat jalan dari dimensi bukti fisik,
kehandalan, ketanggapan, jaminan dan empati.
2. Variabel Terikat
Variabel Terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang dijadikan
sebagai variabel terikat adalah kepuasan pasien
rawat jalan Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri.
E. Definisi Operasional Penelitian
1. Bukti fisik yaitu penampilan fasialitas fisik,
peralatan, persoalan dan media komunikasi.
Pengambilan dan diukur dengan 4 pertanyaan,
menggunakan skala Likert dan jawabannya :
a) Sangat tidak setuju (bobot nilai 1)
b) Tidak setuju (bobot nilai 2)
c) Biasa-biasa (bobot nilai 3)
d) Setuju (bobot nilai 4)
e) Sangat setuju (bobot nilai 5)
Penentuan Skor Jawaban Skor jawaban merupakan nilai
jawaban yang akan diberikan oleh responden.
Jawaban skala menurut Skor kriteria diatas adalah :
Nilai terendah = 4
Nilai tertingi = 20
Jarak ukur= Nilai tertinggi-nilai terendah
= 20 – 4
= 16
Jumlah kriteria= 5 (sangat buruk, buruk, biasa,
baik, sangat baik)
Interval = (Nilaitertinggi−Nilaiterendah)JumlahKriteria
= (20−4)5 =
Interval = 3,2
a) Sangat buruk = 4 – 7,1
b) Buruk = 7,2 – 10,3
c) Biasa = 10,4 – 13,5
d) Baik = 13,6 – 16,7
e) Sangat baik = 16,8 – 20
Skala data : ordinal
2. Kehandalan, yaitu kemampuan untuk melaksanakan
jasa pelayanan kesehatan yang dijanjiakan dengan
tepat dan terpercaya. Pengambilan dan diukur dengan
4 pertanyaan, menggunakan skala Likert dan
jawabannya :
a) Sangat tidak setuju (bobot nilai 1)
b) Tidak setuju (bobot nilai 2)
c) Biasa-biasa (bobot nilai 3)
d) Setuju (bobot nilai 4)
e) Sangat setuju (bobot nilai 5)
Penentuan Skor Jawaban Skor jawaban merupakan nilai
jawaban yang akan diberikan oleh responden.
Jawaban skala menurut Skor kriteria diatas adalah :
Nilai terendah = 4
Nilai tertingi = 20
Jarak ukur= Nilai tertinggi-nilai terendah
= 20 – 4
= 16
Jumlah kriteria= 5 (sangat buruk, buruk, biasa,
baik, sangat baik)
Interval = (Nilaitertinggi−Nialiterendah)JumlahKriteria
= (20−4)5
Interval = 3,2
a) Sangat buruk = 4 – 7,1
b) Buruk = 7,2 – 10,3
c) Biasa = 10,4 – 13,5
d) Baik = 13,6 – 16,7
e) Sangat baik = 16,8 – 20
Skala data : ordinal
3. Ketanggapan, yaitu kemampuan untuk membantu
pasien dan memberikan jasa dengan cepat. Pengambilan
dan diukur dengan 4 pertanyaan, menggunakan skala
Likert dan jawabannya :
a) Sangat tidak setuju (bobot nilai 1)
b) Tidak setuju (bobot nilai 2)
c) Biasa-biasa (bobot nilai 3)
d) Setuju (bobot nilai 4)
e) Sangat setuju (bobot nilai 5)
Penentuan Skor Jawaban Skor jawaban merupakan nilai
jawaban yang akan diberikan oleh responden.
Jawaban skala menurut Skor kriteria diatas adalah :
Nilai terendah = 4
Nilai tertingi = 20
Jarak ukur= Nilai tertinggi-nilai terendah
= 20 – 4
= 16
Jumlah kriteria= 5 (sangat buruk, buruk, biasa,
baik, sangat baik)
Interval = (Nilaitertinggi−Nialiterendah)JumlahKriteria
= (20−4)5 =
Interval = 3,2
a) Sangat buruk = 4 – 7,1
b) Buruk = 7,2 – 10,3
c) Biasa = 10,4 – 13,5
d) Baik = 13,6 – 16,7
e) Sangat baik = 16,8 – 20
Skala data : ordinal
4. Jaminan, yaitu kemampuan, pengetahuan dokter
dan perawat mengenai setiap pelayanan yang diberikan
kepada pasien. Pengambilan dan diukur dengan 4
pertanyaan, menggunakan skala Likert dan
jawabannya :
a) Sangat tidak setuju (bobot nilai 1)
b) Tidak setuju (bobot nilai 2)
c) Biasa-biasa (bobot nilai 3)
d) Setuju (bobot nilai 4)
e) Sangat setuju (bobot nilai 5)
Penentuan Skor Jawaban Skor jawaban merupakan
nilai jawaban yang akan diberikan oleh responden.
Jawaban skala menurut Skor kriteria diatas adalah :
Nilai terendah = 4
Nilai tertingi = 20
Jarak ukur= Nilai tertinggi-nilai terendah
= 20 – 4
= 16
Jumlah kriteria= 5 (sangat buruk, buruk, biasa,
baik, sangat baik)
Interval = (Nilaitertinggi−Nialiterendah)JumlahKriteria
= (20−4)5 =
Interval = 3,2
a) Sangat buruk = 4 – 7,1
b) Buruk = 7,2 – 10,3
c) Biasa = 10,4 – 13,5
d) Baik = 13,6 – 16,7
e) Sangat baik = 16,8 – 20
Skala data : ordinal
5. Empati, yaitu syarat untuk peduli, memberi
perhatian bagi pasien. Pengambilan dan diukur dengan
4 pertanyaan, menggunakan skala Likert dan jawabannya
:
a) Sangat tidak setuju (bobot nilai 1)
b) Tidak setuju (bobot nilai 2)
c) Biasa-biasa (bobot nilai 3)
d) Setuju (bobot nilai 4)
e) Sangat setuju (bobot nilai 5)
Penentuan Skor Jawaban Skor jawaban merupakan
nilai jawaban yang akan diberikan oleh responden.
Jawaban skala menurut Skor kriteria diatas adalah :
Nilai terendah = 4
Nilai tertingi = 20
Jarak ukur= Nilai tertinggi-nilai terendah
= 20 – 4
= 16
Jumlah kriteria= 5 (sangat buruk, buruk, biasa,
baik, sangat baik)
Interval = (Nilaitertinggi−Nialiterendah)JumlahKriteria
= (20−4)5 =
Interval = 3,2
a) Sangat buruk = 4 – 7,1
b) Buruk = 7,2 – 10,3
c) Biasa = 10,4 – 13,5
d) Baik = 13,6 – 16,7
e) Sangat baik = 16,8 – 20
Skala data : ordinal
6. Kepuasan pasien atau apersepsi atau ungkapan
pernyataan yang dinikmati pasien yang telah
berkunjung untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan
Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri yang dinyatakan
secara subjektif terhadap kesesuaian antara harapan
dan kenyataan tentang pelayanan rawat jalan yang
dirasakan pasien saat seorang dokter atau perawat
memberikan pelayanan. Pengambilan pertanyaan data
dikukur dengan 5 pertanyaan dan jawabannya :
Ya ( bobot 2)
Tidak ( bobot 1)
Skor ideal merupakan skor yang digunakan untuk
menghitung skor untuk menentukan rating scale dan jumlah
seluruh jawaban. Untuk menghitung jumlah skor ideal
(kriterium) dari seluruh item, digunakan rumus
berikut, yaitu.
Skor kriterium = Nilai Skala x Jumlah Responden
(Sugiono, 2012)
Jawaban skala menurut Skor kriterium diatas adalah
a) Puas = 6-8
b) Tidak puas = 4-6
Skala data : nominal
F. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan
data skunder, yaitu:
1.Data primer adalah data yang diperoleh melalui
wawancara kepada Responden dengan berpedoman pada
kuesioner penelitian yang telah disiapkan.
2.Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
dokumentasi rumah sakit anak astrini wonogiri,
profil dan laporan rawat jalan rumah sakit anak
astrini wonogiri.
G. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya
dengan cara:
1.Wawancara yaitu cara pengumpulan data dengan
mengadakan tanya jawab langsung dengan responden
untuk mendapatkan data dan Keterangan yang
diperlukan oleh penelitian dengan instrument
Kuesioner yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya
2. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan
melihat langsung dan mengambil kemudian mencatat
semua kegiatan pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit
Anak Astrini Wonogiri
3. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data
dengan mengumpulkan catatan-catatan tertulis yang
ada seperti buku-buku dokumen, peraturan perundang-
undangan, prosedur tetap dan bahan-bahan kepustakaan
yang berhubungan dengan penelitian ini.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah lembar kuesioner yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian
yang harus dijawab responden.
Sebelum dilakukan penelitian, maka instrumen akan
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas guna
melihat kebenaran alat ukur dalam mengukur apa yang
seharusnya diukur. Instrumen akan diuji cobakan pada
responden di Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri, dengan
alasan memiliki kesamaan kondisi dan kualitas Rumah
Sakit Anak Astrini Wonogiri.
1. Uji Validitas
Validitas berasal daria kata validity yang
artinya ketepatan atau kecermatan. Secara sederhana
valid adalah sahih, alat ukur dikatakan sahih atau
valid bila alat ukur itu benar-benar mengukur apa
yang hendak diukur. Uji validitas ini menggunakan
uji korelasi antara skor (nilai) tiap- tiap item
pertanyaan dengan nilai total kuesioner tersebut.
Bila korelasinya rendah berarti pertanyaan itu tidak
bergayut atau harus di drop. Adapun tehnik korelasi
yang dipakai adalah teknik korelasi product moment
dengan rumus :
Keterangan :
r XY = koefisien korelasi product moment
n = jumlah sampel
X = skor pernyataan
Y = skor total
Untuk keputusan uji validitas dinyatakan dengan
nilai r, apabila r>0,20 dinyatakan valid (Sugiyono,
2002).
Tabel kisi-kisi kuesioner
No VariabelJumlah
pertanyaanNomor soal
1 Kualitas pelayanan Tampilan fisik 4 1,2,3,4Keandalan 4 1,2,3,4Ketanggapan 4 1,2,3,4Jaminan 4 1,2,3,4Empati 4 1,2,3,4
2 Kepuasan pasien
rawat jalan Harapan pasien rawat
jalan 21,2
Pelayanan rawat
jalan 23,4
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau
diandalkan, yang menunjukkan bahwa pengukuran itu
konsisten atau tetap asas. Instrumen yang telah
dipakai dalam penelitian ini adalah uji
reliabilitas. Teknik uji reliabilitas yang dipakai
dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas
internal, dimana nilai yang diperoleh dengan cara
menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan.
Teknik analisis tersebut rumus koefisien korelasi
alpha Cronbach, yaitu :
r= [ k(k−1)
][1 - ∑aβ2
a12 ]
Keterangan :
r = Reliabilitas instrumen (nilai alpha)
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑aβ2= Jumlah varian butir
a12 = Varian total
Interpretasi hasil uji reliabilitas :
1. Instrumen dikatakan reliabel jika : nilai r
hitung > r ariabel (p<0,05)
2. Intrumen dikatakan tidak reliabel jika : nilai
r hitung < r variabel (p>0,05)
Adapun nilai a adalah >0,6.
I. Pengolahan dan analisis data
1. Pemgolahan data
Data yang telah diolah melalui kuesioner diolah
dengan menggunakan program komputer. Adapun langkah-
langkah tersebut meliputi :
a) Editing yaitu pengisian kuesioner apakah jawaban
yang ada dikuesioner sudah lengkap, jelas,
relevan dan konsisten.
b) Coding, yaitu pemberian kode pada setiap data yang
telah dilakukan editing untuk mempermudah analisa
data
c) Processing yaitu setelah semua isian kuesioner penuh
dan benar, kemudian dilakukan dengan cara
memasukkan data dari kuesioner ke paket program
komputer
d) Cleaning yaitu mengecek kembali data yang sudah
dimasukkan apalakah ada kesalahan atau tidak,
dengan demikian diharapkan data tersebut benar-
benar siap untuk dianalisis.
2. Analisis data
Teknik analisis dan merupakan tahap yang sangat
penting dalam penelitian ini. Dikatakan demikian
karena menganalisis data adalah tahap berlangsungnya
proses penentuan pengukuran pendapat dalam sebuah
penelitian. Analisis statistik akan dilakukan secara
univariat, dan bivariat.
a) Analisis univariat
Analisis univariat digunakan untuk mengetahui
presentase dari masing-masing variabel penelitian
yang meliputi kualitas pelayanan rawat jalan dari
dimensi bukti fisik, kehandalan, ketanggapan,
jaminan, empati dan kepuasan pasien serta masing-
amsing variabel ini akan dianalisis secara
tunggal dengan melihat distribusi frekuensi.
b) Analisis bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis hasil dari
variabel-variabel independen yang diduga
mempunyai hubungan dengan variabel independen.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan,
bagaimana pola hubungan (pattern of relation) antara
kualitas pelayanan rawat jalan dan kepuasan
pasien digunakan uji statistik rank spearman,
dengan rumus
p=1−6∑b2
n(n2−1)
Keterangan :
r = Koefisien korelasi Spearman Rank
∑b2= Jumlah kuadrat selisih rangking variabel
pengamatan
n = Jumlah pengamatan
interpretasi hasil didasarkan besarnya nilai p
(p-value) yang dibandingkan dengan besarnya α =
0,05. Nilai p ≤ 0,05 berartia secara statistik
terdapat hubungan yang bermakna dan sebaliknya
bila p ≥ 0,05 berarti tidak terdapat hubungan
antara dua variabel tersebut.
J. Jadwal Penelitian
No KegiatanApr
il Mei
Jun
i
Jul
i
Agu
st
Sep
t 1 Penyusunan
proposal
2 Survey
pendahuluan
3 Seminar
proposal
4 Revisi proposal
5 Perijinan
6 Uji coba
kuesioner
7 Pengumpulan
data
8 Pengolahan data
9 Penulisan
laporan
10 Sidang Skripsi
11 Perbaikan
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, a. 1996. Administrasi Kesehatan, Jakartya : PT. BinaPutra
Burhanudin. 2001.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan PasienTerhadap Pelayanan Gizi. Dental Journal Airlangga.
Departemen Kesehatan RI. 2001. Konsep Rumah Sakit Anak AstriniWonogiri di Era Sentralisasi, Jakarta:Depkes
Hanafi. 2004. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Surabaya :Airlangga University Press.
Kolter.P.2007. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan,Implementasi dan Pengendalian. Salemba 4: Jakarta.
Muninjaya, AAG.2004. Managemen Kesehatan. PenerbitanUniversitas Indonesia : Jakarta.
Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Edisi Revisi, Penerbit Rineka Cipta.
Pohan, Imbalo, S.2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
____.2007. Jaminan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Anak Astrini Wonogiri,Cetakan I, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ratminto. 2002. Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar,Jakarta.
Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung :Alfabeta.
Tjiptono, F. 2005. Total Quality Managemen. Penerbit AndiYogyakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN KEPUASAN
PASIEN D0I RUMAH SAKIT ANAK ASTRINI
WONOGIRI
NOMOR RESPONDEN : ...........................
NAMA PEWAWANCARA :............................
TANGGAL WAWANCARA :............................
Petunjuk pengisian
Untuk pertanyaan reliability, responsiveness, assurance, empathy,
tangibles, berilah tanda (V) pada jawaban yang dipilih
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Sangat tidak setuju (STS) nilai = 1
2. Tidak setuju (TS) nilai = 2
3. Biasa- biasa (BB) nilai = 3
4. Setuju (S) nilai = 4
5. Sangat setuju (SS) nilai = 5
Untuk pertanyaan kepuasan pasien berilah tanda (V) pada
jawaban yang dipilih dengan ketentuan sebagai berikut :
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :................................
Umur :................................
Jenis kelamin...............................:
Pendidikan :................................
1. RELIABILITY (Keandalan)
No PertanyaanPERSEPSI PASIEN
SS S BB TSST
S1 Prosedur pelayanan rawat jalan
berbelit-belit2 Pelayanan dokter dan perawat
cepat dan tepat3 Kegiatan administrasi rapi dan
teratur4 Tenaga medis dan karyawan member
pelayanan yang memuaskan sesuai
kebutuhan pasien
2. RESPONSIVENESS
No Pertanyaan PERSEPSI PASIEN
SS S BB TSST
S1 Pelayanan tepat waktu 2 Radiographer memberi tanggapan
yang baik dan cepat terhadap
keluhan pasien3 Prosedur penyampaian informasi
yang jelas dan mudah dimengerti4 Dokter dan perawat selalu sesuai
jadwal
3. ASSURANCE
No PertanyaanPERSEPSI PASIEN
SS S BB TSST
S1 Rumah Sakit AnakAstrini Wonogiri
memberikan jaminan apabila
terjadi keraguan dan kesalahan
pada hasil kinerja dokter dan
perawat2 Dokter dan perawat memiliki sifat
sopan, ramah, jujur dan dapat
dipercaya3 Penarikan tarif biaya sesuai
dengan kualitas pelayanan yang
diterima4 Dokter dan perawat mempunyai
kemampuan, pengetahuan yang luas
dan kecakapan dalam menjalankan
tugasnya
4. EMPATHY (empati)
No PertanyaanPERSEPSI PASIEN
SS S BB TSST
S1 Rumah Sakit AnakAstrini Wonogiri
membrikan kemudahan pelayanan
dalam akses pelayanan2 Dokter dan perawat tidak
membiarkan pasien menunggu
antrian terlalu lama3 Dokter dan perawat memberikan
perhatian yang baik kepada pasien4 Komunikasi pasien dengan tenaga
medis berjalan baik dan lancer
No PertanyaanPERSEPSI PASIEN
SS S BB TSST
S1 Rumah Sakit AnakAstrini Wonogiri
memiliki kenyamanan di ruang
pelayanan dan ruang tunggu2 Dokter dan perawat berpenampilan
rapi, sopan, dan keserasian
seragam dalam menjalankan
tugasnya3 Rumah Sakit AnakAstrini Wonogiri
memiliki fasilitas fisik yang
memadai seperti gedung, tempat
parker dan toilet4 Peralatan radiologi yang
digunakan bersih
No PertanyaanPERSEPSI
PASIENYA TIDAK
1 Saya merasa puas dengan perhatian
yang diberikan dokter dan perawat2 Saya merasa puas dengan tindakan