23

KABINET KERJA' : RAKYAT SIAP KECEWA

Embed Size (px)

Citation preview

Presiden Joko Widodobersama Wapres JusufKalla pada Ahad (26/10) mengumumkan susunan“Kabinet Kerja” yang terdiri dari 34 menteri dandilantik pada Senin(27/10).

Selama 5 tahun ke depanKabinet Kerja menghadapitantangan besar :

TERPURUK

JANJI KAMPANYE

Cukup berat mewujudkan…

JOKOWI - JK

Misalnya, membangun : e-government, e-budgeting, e-procurement, e-catalog dan e-auditdijanjikan terwujud kurang dari dua minggu.

Jokowi pernah berjanji…

Tidak akan bagi-bagi kursimenteri ke partai pendukungnyadan tidak akan berada di bawahbayang-bayang Megawati.

Faktanya…

Dari 34 menteri dalam Kabinet Kerja, 14 menteri berasal dari orang-orang berlatar belakang parpol (PDIP 4 menteri, PKB 4 menteri, Nasdem 3 menteri, Hanura 2 menteri dan PPP 1 menteri).

Janji koalisi tanpasyarat sekadar

Dalam sistem demokrasi, penguasa jugatidak mungkin lepas dari pengaruh parpol.

“Karena di ujungnya nanti kalau ada apa-apa, yang dukung, yang bela itu parpol

juga, maka konsul dengan pimpinan parpolpenting itu, apalagi parpol usulkan calon

bagian koalisi partai itu,” -Jusuf Kalla, Wapres RI

“Kalau PDI Perjuangan, itu keluardari Ibu Ketum,”

-Bambang Wuryanto, Sekretaris Fraksi PDIP

Jokowi pernah berjanji…

Namun faktanya…

…akan dihadapkan padamasalah baru yang muncul dari

lahirnya delapan

kementerian baru.

Kabinet Kerja diisi oleh banyak menteripebisnis, baik berlatar belakang

pengusaha atau direktur/komisarisperusahaan.

Ada kekhawatiran bahwa“kabinet pengusaha” seperti itunantinya akan lebih pro bisnisdan pragmatis; kepentinganpenguasa dan pemilik modal akanlebih banyak diutamakandaripada kepentingan rakyat.

Kerangka sistem yang dibentuk oleh berbagaiUU yang ada adalah kerangka neo-liberal.

Dalam hal ini semua pihak perlu mengingat pesan Rasulullah saw., bahwakepemimpinan dan jabatan itu adalah amanah yang akan dimintai

pertanggungjawaban, sebagaimana sabdanya:

خذها بحق ها ة خزى وندامة إال من أ وإنها أمانة وإنها يوم القيام »

«وأدى الذى عليه فيهاSesungguhnya jabatan itu adalah amanah. Sesungguhnya jabatan itu pada

Hari Kiamat akan menjadi kerugian dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mengambil jabatan itu dengan benar dan menunaikan kewajiban di

dalamnya (HR Muslim, Ibn Khuzaimah dan al-Hakim).

WalLâh a’lam bi ash-shawâb.

[Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id ]