Stroke Trombosis

Preview:

Citation preview

Stroke trombosis

Penatalaksanaan

• Tujuan tearapi stroke :- mencegah kerusakan otak yang refersible - mencegah komplikasi - mencegah kecacatan yang lebih berat - menceegah serangan ulang

Penatalaksanaan stroke meliputi terapi

1. Umum2. khusus

Terapi umum

• Meliputi : 5B 1. breath2. blood 3. brain 4. bowel5. bone and body skin

breath

Menjaga fungsi pernafasaan dan oksigenasi adekuat terutama pada penderita yang kesadaranya menurun

Oksigenasi

• Jika kadar oksigen <95% oksigen diberikan secara prong or mask dimulai dari 2-5 L/menit

Blood

• Antihypertensi selalu dipertimbangkan karena pada stroke fase akut terjadi penurunan perfusi ke otak secara cepat. Dan dipertimbangkan juga penggunaannya pada pasien muda dengan tekanan darah 180/110 mmHg atau penderita tua dengan tekanan darah 210/120 mmhg atau lebih

• Penurunan darah rata-rata tidak boleh lebih dari 20% pada strok infark tidak boleh menurunkan tekanan darah teralalu cepat tapi ada beberapa obat antihypertensi boleh diberikan dengan pengawasan khusus obat antara lain nitrophusid, nitrogliserid, labetolol, diltiazam diberikan secara iv

• Tekanan darah setiap 15 menit Dengan tekanan darah systolik >220 mmHg ato

meningkat >130 mmHg 10% tekanan darah harus dikurangi bisa menggunakan labetalol. 100-200 mg oral atau 1 mg /min (maksimal 200 mg) iv enalapril. 2.5-5.0 mg oral atau 0.5-1mg iv

Brain

• Penurunan sadaran - dipantau dengan GCS dan tanda vital(tekanan darah. drajat nadi. Frekuwensi pernafasan) waspada jangan sampai terjadi aspirasi

• Kejang - sering terjadi pada lesi kortikal dari pada subkortikal.

Segera diatasi dengan pemberian diazpam iv. - kejang akut dapat diterapi dengan lorazepam(0.05-0,1

mg/kg) diikuti oleh penitoin loading dose 15-20 mg/kg, valproic acid 15-45 mg/kg atau penyborbital 15-20mg

• Peningkatan intra kranial. Cara menurunkannya

- Tirah baring dengan kepala ditinggikan 20-30 drajat

- Hipotermi - Hyperventilasi dengan ventilasi sehingga Pa

CO2 30-35 mmHg. Monitol 20% 100 ml atau 0.25 – 0,5 gram/kg BB/kali dalam waktu 15-30 mnit 4-6 kali sehari

bowel

- Perhatikan fungsi saluran cerna dan nutrisi - Nutrisi enteral harus segera dimulai 48 jam un

tuk mencegah malnutrisi - bisa pakai nasoduodenal tube untuk

mengurangi resiko terjadinya aspirasi

Bone and body skin

• Ubah posisi tidur miring kekiri dan kanan secara bergantian tiap selang waktu beberapa jam sebagai pencegahan terjadinya decubitus, postural pneumony Dll

• Perawatan dan pemantauan kulit

Terapi khusus

• Strategi pengobtan strok iskemik ada 2 :1. reperfusi: perbaiki aliran darah ke otak diharapkan dapat memperbaiki area i skemik dengan antitrombotik

2. neuroproteksi : mecegah kerusakan otak agar tidak berkembang lebih berat akibat adanya area iskemik. Obat yang digunakan (pirasetam. CDP, collin,dll)

Antiplatelet

• Aspirin • Dipridamole• Ticlopidine• clopidogrel

Aspirin

• Hambat cyclo-oxygenase secara ireversible • Mengurangi pembentukan tromboxan A2

• Dosis harian 30-325 mg dianjurkan (pencegahan stroke skunder)

• Dosis 50-1300 mg perhari efektif (prevensi stroke iskemik setelah serangan stroke atau TIA

Dipyridamole

• Inhibitor phosphodiestrase platelet yang memperthankan cyclic adenisisne monophasphate, sehingga mencegah agregasi platelet

• Sebagai vasodilator dan cegah adehesi platelet ke dinding pembuluh darah

• Dosis dypiridamole 200 mg 2 kali sehari + aspirin 50 mg perhari

Ticlopidine

• Sebagai direvat dari thinopyridine. Mekanisme kerja hambat agregasi platelet dosis : -

Clopidogrel

• Hambat R/adenosine diphosphat untuk cegah agregasi platelet dosis : 75 mg/hari

Terapi antikoagulan

• Obat : Warfarin• Efektif cegah primer stroke thromboembolik

pada penderita fibrilasi atrium (AF)

Trombolitic agent

• Pemberian suntikan rtPA intra vena 0.9 mg perhari dengan dosis maksimal 90 mg contoh obat : streptokinase. Urokinase. tPA

• Diberikan dalam selang waktu 3 jam setalah stroke iskemik akut dengan syarat

- Gambaran ct scan kepala tidak menunjukan adanya pendarhan

- Penderita tidak pernah mengalami trauma kepala mauppun serangan stroke salama 3 bulan terakhir

- Tekanan darah sistol <185 mmHg dan diastol <110 mm Hg

neuroprotektif

• Fungsinya untuk memproteksi neuron yang dapat mati akibat iskemik beberpa golongan obat

- Kanal calsium (nimodipim, flunarisin) - antagonis reseptor glutamate (aptiganel, gavastinel)- Agonis GABA (klomethiazol), - Hambat paroksidasi lipid (tirilazad)- Antibodi anti-ICAM- (enlimomab), - Aktivator metabolik (pirasetam, sitikolin)

Pencegahan stroke

1. faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi2. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi3. Pencegahan operatif4. Strategi kesehatan masyarakat

Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi

• Umur dekade setelah umur 55 tahun ke atas 2x lipat incident

• Jenis kelamin laki laki lebih banyak • Ras kulit hitam lebih tinggi incidentnya dari pada

kulit putih• Suku • Bangsa • Faktor turunan • Berat badan lahir rendah

Faktor yang dapat dimodifikasi

• Berhenti Merokok • Diet sehat : hindari lemak kurangi asupan

garam . Turunkan kholesterol. Tambah asupanbuah

• hindari minuman berakhohol• Sering olahraga • Hindari narkoba

pencegahan operatif

• Tindakan operatif berupa carotid endarterectomy pada penderita stenosis karotid

Penegahan kesehatan masyarakat

• Perubahan gaya hidup • Seleksi pasien resiko tinggi • Kampanye pencegahan stroke • Sosialisasi stroke

prognosis

• Prognosis stroke ditentukan oleh beberapa paameter dan prediktor klinis. Pasien stroke dengan infark kelihatan pada CT scan kepala akan meningkatkan resiko kematian akan lebih besar

• Dan pasien yang hidup mungkin akan didapatkan beberapa kerusakan otak yang mengakibatkan unormalnya fungsi otak. fungsi tubuh dLL menjadi unormal sehingga mreka pendrita pasca stroke akan ketergantungan kepada orang lain