View
218
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 1
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA,
LINGKUNGAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN PENGGAJIAN
TERHADAP KINERJA BAGIAN KEUANGAN KOPERASI YANG ADA DI KECAMATAN
TANJUNGPINANG KOTA
Oleh
SYAHRIAL
080420103295
Jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
Tanjungpinang – Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2015
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
yang mendalam dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja, kepuasaan kerja dan
penggajian terhadap kinerja bagian keuangan koperasi yang ada di
Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data
primer, yaitu melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner disebarkan ke
seluruh Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Setiap
Koperasi kuesioner diisi oleh Manager dan Bendahara Koperasi.
Koperasi yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Kota yang terdaftar
Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota
Tanjungpinang berjumlah 33 Koperasi, sedangkan Koperasi yang masih
aktif berjumlah 27 Koperasi. Jadi jumlah kuesioner sebanyak 54
kuesioner disampaikan kepada seluruh Koperasi di Kecamatan
Tanjungpinang Kota. Data diolah dengan menggunakan program IBM SPSS
20.
Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat
dari nilai t hitung < t tabel (0,406 < 1,676) dan nilai signifikan >
taraf signifikan (0,686 > 0,05). Variabel Motivasi Kerja (X2) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi
(Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung < t tabel (-1,795 <
1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,079 > 0,05).
Variabel Lingkungan Kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari
nilai t hitung > t tabel (3,219 < 1,676) dan nilai signifikan >
taraf signifikan (0,002 < 0,05). Variabel Kepuasan Kerja (X4)
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi
(Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel (7,657 <
1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,000 < 0,05).
Variabel Motivasi Kerja (X5) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari
nilai t hitung < t tabel (-0,318 < 1,676) dan nilai signifikan >
taraf signifikan (0,752 > 0,05). Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja,
Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian secara bersama-sama
berpengaruh signifikan Terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi
Yang Ada Di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Hal ini dapat dilihat dari
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2
nilai F hitung > F tabel (152,825 > 2,29) dan nilai signifikansi <
taraf signifikan (0,000 < 0,05).
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja,
Kepuasan Kerja, Penggajian, Kinerja Bagian Keuangan.
PENDAHULUAN
Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang tumbuh dan
berkembang dikalangan masyarakat sebagai pendorong tumbuhnya
perekonomian di negara Indonesia. Pasal 1 UU No. 25 Tahun 1992
tentang perkoperasian menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang ditempuh oleh
pemerintah adalah dengan meningkatkan pembangunan dibidang ekonomi
sesuai dengan amanat pasal 33 UUD 1945. Maka diharapkan ketiga
pelaku ekonomi di Indonesia yaitu Badan Usaha Milik Negara, Badan
Usaha Milik Swasta dan Koperasi dapat bekerjasama untuk mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana
layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan
sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan
manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen
merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang
diharapkan. Manajemen koperasi diartikan sebagai suatu proses untuk
mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.
Untuk mencapai tujuan koperasi, perlu diperhatikan adanya sistem
manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan
diterapkannya fungsi-fungsi manajemen.
Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh
pengelola manajemen koperasi terserbut. Semakin banyak karyawan yang
mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas organisasi secara
keseluruhan akan meningkat sehingga koperasi akan dapat bertahan
dalam persaingan global. Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan
tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien.
Penilaian Kinerja Karyawan sangatlah penting bagi suatu
perusahaan untuk mengetahui Kinerja Karyawan atau hasil kerja
karyawan dalam perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu.
Sehingga perusahaan dapat mengetahui seberapa baik kinerja karyawan
di perusahaan mereka. Menurut Wilson Bangun (2012) penilaian kinerja
adalah proses yang dilakukan oleh organisasi untuk mengevaluasi atau
menilai keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Motivasi kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Penggajian
Terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi Yang Ada Di Kecamatan
Tanjungpinang Kota”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirumuskan suatu
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 3
1. Apakah Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan
Tanjungpinang Kota?
2. Apakah Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang
Kota?
3. Apakah Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan
Tanjungpinang Kota?
4. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Bagian Koperasi yang ada di Kecamatan
Tanjungpinang Kota?
5. Apakah Penggajian berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang
Kota?
6. Apakah Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja,
Kepuasan Kerja, dan Penggajian berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan
Tanjungpinang Kota?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan peneliti
dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di
Kecamatan Tanjungpinang Kota.
2. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di
Kecamatan Tanjungpinang Kota.
3. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di
Kecamatan Tanjungpinang Kota.
4. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Keuangan koperasi yang ada di Kecamatan
Tanjungpinang Kota.
5. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Penggajian terhadap
Kinerja Keuangan Bagian Koperasi yang ada di Kecamatan
Tanjungpinang Kota.
6. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Gaya Kepemimpinan,
Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasaan Kerja, dan
Penggajian terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada
di Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Batasan Masalah
Agar permasalahan yang akan dibahas tidak terlalu luas, maka
peneliti hanya akan membahas mengenai Gaya Kepemimpinan, Motivasi
Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian yang menjadi
konsep dasar terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di
Kecamatan Tanjungpinang Kota. Adapun data yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UKM Kota Tanjungpinang, serta dari hasil kuesioner yang
akan penulis sebarkan pada koperasi-koperasi yang ada di Kecamatan
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 4
Tanjungpinang Kota khususnya kursioner diisi oleh Manager dan
Bendahara Koperasi yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam menerapkan ilmu
yang telah diperoleh dibangku kuliah dalam dunia kerja yang
sesungguhnya.
2. Bagi Pihak Koperasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada
pihak manajemen Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota
dalam melakukan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan Kinerja
Keuangan Koperasi terutama dengan menggunakan Gaya Kepemimpinan,
Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian.
3. Bagi Pemerintah Sebagai bahan pertimbangan atau informasi bagi pihak
Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam pembuatan kebijakan untuk
mendukung perkembangan koperasi.
4. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan alternatif untuk penelitian selanjutnya mengenai
Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja,
dan Penggajian yang mendorong upaya peningkatan Kinerja Bagian
Keuangan Koperasi dan memperluas objek penelitian.
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang
penelitian, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tinjauan pustaka yang memuat teori–teori yang
berkaitan dengan analisis pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi
Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, Penggajian, Kinerja Bagian
Keuangan Koperasi, Penelitian Terdahulu, Kerangka Pemikiran dan
Pengembangan Hipotesis. Landasan teori ini diambil berdasarkan
literatur pendukung penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang Populasi dan Sampel, Jenis dan
Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, Definisi Operasional dan
Pengukuran Variabel, Identifikasi Variabel, dan Metode Analisis
Data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan deskripsi objek penelitian serta analisis
data dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja
Keuangan Koperasi, yaitu Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja,
Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 5
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan
skripsi, kemudian dikemukakan beberapa implikasi dan keterbatasan
dari penelitian.
LANDASAN TEORI
Akuntansi Keperilakuaan
Akuntansi keperilakuan adalah bagian dari disiplin ilmu
akuntansi yang mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan system
akuntansi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi dimana manusia
dan sistem akuntansi berada diakui keberadaannya (Suartana: 2010).
Koperasi
Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan
para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. Perkoperasian adalah
segala sesuatu yang menyangkut kehidupan Koperasi (Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, 2012).
Selanjutnya, dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 17 Tahun
2012 tentang perkoperasian, dinyatakan bahwa koperasi adalah badan
hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau bbadan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal
untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai
dan prinsip koperasi.
Ruang Lingkup Koperasi
Ruang lingkup koperasi meliputi:
a. Manajemen koperasi b. Perangkat Organisasi
c. Kegiatan Koperasi
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 6
Peran dan Fungsi Koperasi
Sebagaimana dikemukakan di dalam UU No. 25 tahun 1992 pasal 4,
fungsi dan peran koperasi Indonesia dalam garis besarnya adalah
sebagai berikut:
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha berdasar atas asas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi.
Asas Koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992, pasal 2, menetapkan
asas koperasi adalah kekeluargaan. Hal ini sesuai dengan undang-
undang 1945 pasal 33 ayat 1. Semangat kekeluargaan ini merupakan
pembeda utama antara koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan
lainnya. Dengan diangkatnya semangat kekeluargaan sebagai asas
koperasi, maka diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pada masing-
masing orang yang terlibat dalam koperasi untuk senantiasa
bekerjasama dengan anggota-anggota koperasi.
Tujuan Koperasi
Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 3 itu, dapat disaksikan
bahwa tujuan koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga
hal sebagai berikut:
1. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya. 2. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. 3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional.
Dengan ketiga tujuan tersebut mudah dimengerti bila koperasi
mendapat kedudukan yang terhormat dalam perekonomian Indonesia.
Prinsip Koperasi
Sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 25 Tahun 1992 pasal 5 ayat
1, prinsip-prinsip koperasi adalah:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. 3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas atas modal. 5. Kemandirian.
Manajemen Koperasi
Manajemen koperasi menyangkut tiga aspek utama yaitu
pengelolaan organisasi dan kegiatan, anggota dan program kerja.
Ketiga komponen itu berinteraksi sebagai pencerminan dari
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 7
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Program kerja mengandung
perintah tugas kepada manajemen koperasi untuk dilaksanakan guna
menghasilkan pelayanan-pelayanan kepada anggota.
Manajemen Koperasi diselenggarakan oleh orang-orang yang
bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan
kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya
dan memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi berdasarkan hasil
latihan professional perkoperasian. Manajemen koperasi adalah
kegiatan professional yang dilakukan koperasi untuk membantu seluruh
keanggotaan koperasi di dalam mencapai tujuannya.
Tugas manajemen koperasi adalah menghimpun, mengkoordinasi dan
mengembangkan potensi tersebut menjadi kekuataan untuk meningkatkan
taraf hidup anggota sendiri melalui proses “nilai tambah”. Hal itu
dapat dilakukan bila sumber daya yang ada dapat dikelola secara
efisien dan penuh kreatif (inovatif) serta diimbangi oleh kemampuan
kepemimpinan yang tangguh. Manajemen koperasi memiliki tugas
membangkit potensi dan motif yang tersedia yaitu dengan cara
memahami kondisi objektif dari anggota sebagaimana layaknya manusia
lainnya. Pihak manajemen dituntut untuk selalu berfikir selangkah
lebih maju di dalam memberi manfaat banding pesaing, hanya dengan
anggota atau calon anggota tergerak untuk memilih koperasi sebagai
alternatif yang lebih rasional dalam melakukan transaksi ekonominya.
Manajer dalam Koperasi
Istilah manajer untuk koperasi mulai diperkenalkan di
Indonesia pada akhir tahun 1970-an tetapi sesungguhnya sebelum tahun
tersebut, banyak koperasi yang dalam bidang administrasi
perkantorannya diserahkan kepada seorang manajer, yang lebih dikenal
dengan istilah administrator (Trimudilah, 2006).
Koperasi pada dasarnya memerlukan tenaga kerja untuk
menjalankan kegiatan usahanya. Peranan manajer dikaitkan dengan
volume usaha, modal, kerja, dan fasilitas yang diatur oleh pengurus.
Besar kecilnya volume usaha merupakan batasan dan ukuran perlu
tidaknya digunakan tenaga kerja manajer. Bagi koperasi yang
sederhana penguruslah yang sekaligus bertindak sebagai manajer.
Sedangkan untuk koperasi yang besar tentu perlu banyak manajer,
tergantung dari luas lingkup kegiatan, dan struktur organisasinya.
Manajer dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya dalam
organisasi atau menurut ruang lingkup kegiatan yang dikelola manajer
(Firdaus, 2204). Tingkatan manajemen dibagi menjadi 3, yaitu sebagai
berikut:
a. Manajemen Puncak b. Manajer Menengah c. Manajemen Lini Pertama/Bawahan
Peranan Manajer dalam Manajemen Koperasi
Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan
ruang lingkup dan wewenangnya: mengelola sumberdaya secara efisien,
memberikan perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu
melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 8
Manajer mempunyai tugas, fungsi dan tanggung jawab. Adapun
tugas, fungsi, dan tanggung jawab dari manajer adalah sebagai
berikut:
a. Tugas manajer adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha,
administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta memberikan
pelayanan administratif kepada Pengurus dan Pengawas
b. Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer berfungsi:
1. Sebagai pemimpin tingkat pengelola, 2. Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan, 3. Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha, kepala
sekretariat dan kepala keuangan dalam upaya mengatur,
membina baik yang bersifat tehnis maupun administrative
4. Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Pengurus
c. Bertanggungjawab kepada Pengurus melalui Ketua.
Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(2002) adalah “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan”. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara) misalnya:
sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan atas
laporan keuangan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga
termasuk schadule dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan keuangan”.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002) dinyatakan bahwa:
“Tujuan Laporan Keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka”. Berdasarkan hal tersebut,
maka tujuan dari laporan keuangan pada pokoknya adalah memberikan
informasi mengenai kondisi keuangan, posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan kepada pihak yang memerlukannya.
Kinerja
Pengertian Kinerja Keuangan
Menurut Martono (2002) kinerja keuangan suatu koperasi atau
badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak
(stakeholders), seperti investor, kreditur, analis, konsultan
keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan
keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu
koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan
akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil
atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan
usaha lain selama kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan
digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan atau koperasi.
Indikator Kinerja Bagian Keuangan menurut Bernadin dalam
Crimson Sitanggang, (2005) adalah sebagai berikut:
1. Kualitas
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 9
2. Kuantitas 3. Ketepatan Waktu 4. Efektifitas 5. Kemandirian 6. Komitmen Organisasi
Gaya Kepemimpinan
Pengertian Gaya Kepemimpinan
Menurut Robbins (2006), kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya suatu tujuan.
Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya.
Gaya kepemimpinan merupakan cara pemimpin memanfaatkan
kekuatan yang tersedia untuk memimpin para karyawannya. Likret dalam
Handoko, (2003) mengemukakan dua kategori gaya dasar ini, orientasi
karyawan dan orientasi tugas, menyusun suatu model empat tingkat
efektifitas manajemen.
1. Sistem 1, manajer membuat semua keputusan yang berhubungan
dengan kerjadan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya.
Standar dan metode pelaksanaannya juga secara kaku ditetapkan
oleh manajer.
2. Sistem 2, manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap
perintah-perintah tersebut. Bawahan juga diberi berbagai
fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam
batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.
3. Sistem 3, manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan
perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih
dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan-
keputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas.
Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan dari pada
ancaman hukuman.
4. Sistem 4, tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan
kerja dibuat oleh kelompok. Bila manajer yang secara formal
membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan
saran-saran dan pendapat-pendapat dari para anggota kelompok.
Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya menggunakan
penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba
memberikan kepada bawahan perasaan dibutuhkan dan penting.
Motivasi Kerja
Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti
“dorongan” atau daya penggerak. Motivasi adalah daya pendorong yang
mengakibatkakn seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk
mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan tenaga
dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka
pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah
ditentukan sebelumnya (Sondang Siagian, 2003).
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 10
Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi semangat dan
kegairahan kerja karyawan untuk berperan serta secara aktif dalam
proses kerja. Teori motivasi yang paling terkenal adalah hirarki
kebutuhan yang diungkapan Abraham Maslow. Hipotesisnya mengatakan
bahwa di dalam diri semua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan
(Maslow dalam Robbins, 2006), yang menjadi indikator yaitu:
1. Fisiologis 2. Keamanan 3. Sosial 4. Penghargaan 5. Aktualisasi diri
Lingkungan Kerja
Defenisi lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang diemban (Nitisemito, 2000). Adapun
indikator-indikator lingkungan kerja sebagai berikut:
1. Kebersihan tempat kerja 2. Penerangan dan pencahayaan yang memadai 3. Suhu udara ditempat kerja 4. Kelengkapan dan pengaturan fasilitas peralatan kerja 5. Tingkat kebisingan lingkungan kerja 6. Keamanan lingkungan kerja 7. Hubungan karyawan dengan pimpinan dan dengan karyawan lain.
Kepuasan Kerja
Menurut Robbins, (2006), kepuasan kerja adalah Suatu sikap
seseorang terhadap pekerjaan sebagai perbedaan antara banyaknya
ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang
seharusnya diterima. Indikator menurut Celluci, Anthony J. dan David
L. DeVries dalam Fuad Mas’ud (2004), kepuasan kerja dapat di ukur
dengan indikator-indikator sebagai berikut:
1. Kepuasan dengan gaji 2. Kepuasan dengan promosi 3. Kepuasan dengan rekan sekerja 4. Kepuasan dengan penyedia 5. Kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri
Penggajian/Gaji
Gaji adalah uang yang diterima sebagai hasil pekerjaan seorang
karyawan (Simamora, 2002). Variabel gaji diukur berdasarkan persepsi
responden terhadap indikator-indikator sebagai berikut:
1. Gaji 2. Tunjangan 3. Uang lembur 4. Bonus
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 11
Berdasarkan judul yaitu “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi
kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja Dan Penggajian Terhadap
Kinerja Bagian Keuangan Koperasi Yang Ada Di Kecamatan Tanjungpinang
Kota”. Maka penelitian ini dilakukan pada Koperasi yang berada di
Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Populasi
Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari subyek atau obyek dengan kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam
penelitian ini adalah Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjnungpinang
Kota. Jumlah Koperasi yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Kota
terdiri dari 33 Koperasi.
Sampel
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 sampel, berdasarkan
data yang peneliti dapatkan dari Kantor Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Tanjungpinang jumlah koperasi
yang masih aktif adalah berjumlah 27 koperasi, dimana setiap
koperasi terdiri dari Manager Koperasi dan Bendahara Koperasi. Jadi
kuesioner yang akan peneliti sebarkan kepada responden sebanyak 54
responden. Jadi jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 54
sampel.
Jenis Data
Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penelitian ini
menggunakan jenis data kualitatif, yaitu data yang berupa
keterangan, penjelasan, uraian yang berhubungan dengan penelitian
terhadap kinerja bagian keuangan koperasi yang ada di Kecamatan
Tanjungpinang Kota.
Sumber Data
1. Data perimer 2. Data Sekunder
Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara 2. Kuesioner
Studi Pustaka
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Skala Likert
(interval 5), hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008) yaitu
pada skala Likert terdapat 1, 2, 3, 4, 5 interval, dari kata ”sangat
setuju” sampai ” sangat tidak setuju”. (contoh kuesioner terlampir),
dengan skala likert peneliti ingin responden memberikan persepsinya
secara jelas, dan sesuai dengan apa yang dirasakan tanpa ada
keraguan.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 12
Adapun jumlah pernyataan yang dilampirkan dalam kuesioner
adalah 34 pernyataan. Untuk mengukur variabel Gaya Kepemimpinan
terdiri dari 4 pernyataan Bernadin dalam Crimson Sitanggang (2005),
variabel Motivasi Kerja terdiri dari 5 pernyataan Maslow dalam
Robbins (2006), variabel Lingkungan Kerja terdiri dari 10 pernyataan
(Nitisemito, 2000), variabel Kepuasan Kerja terdiri dari 5
pernyataan Celluci, Anthony J. dan David L. DeVries dalam Fuad
Mas’ud (2004), dan variabel Penggajian terdiri dari 4 Pernyataan
(Simamora, 2002). Variabel Kinerja Bagian Keuangan Koperasi terdiri
dari 6 pertanyaan Bernadin dalam Crimson Sitanggang (2005). Dimana
setiap pernyataan telah disediakan 5 pilihan jawaban yaitu a) Sangat
Setuju (ST) dengan skor 5, b) Setuju (S) dengan skor 4, c) Cukup
Setuju (CS) dengan skor 3, d) Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, e)
Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1, sehingga responden tinggal
memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan persepsinya dengan
cara mencheck list pada kolom masing-masing pernytaan.
Operasional Variabel
Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y), adalah hasil kerja yang telah
dicapai oleh Karyawan Koperasi di dalam melaksanakan pekerjaannya.
Indikator Kinerja Bagian Keuangan menurut Bernadin dalam
Crimson Sitanggang, (2005) adalah sebagai berikut:
1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Ketepatan Waktu 4. Efektifitas 5. Kemandirian 6. Komitmen Organisasi
Variabel bebas (Independent)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan cara pemimpin memanfaatkan
kekuatan yang tersedia untuk memimpin para karyawannya. Likret dalam
Handoko, (2003) mengemukakan dua kategori gaya dasar ini, orientasi
karyawan dan orientasi tugas, menyusun suatu model empat tingkat
efektifitas manajemen.
1. Sistem 1, manajer membuat semua keputusan yang berhubungan
dengan kerjadan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya.
Standar dan metode pelaksanaannya juga secara kaku ditetapkan
oleh manajer.
2. Sistem 2, manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap
perintah-perintah tersebut. Bawahan juga diberi berbagai
fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam
batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.
3. Sistem 3, manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan
perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih
dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan-
keputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 13
Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan dari pada
ancaman hukuman.
4. Sistem 4, tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan
kerja dibuat oleh kelompok. Bila manajer yang secara formal
membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan
saran-saran dan pendapat-pendapat dari para anggota kelompok.
Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya menggunakan
penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba
memberikan kepada bawahan perasaan dibutuhkan dan penting.
Motivasi Kerja
Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi semangat dan
kegairahan kerja karyawan untuk berperan serta secara aktif dalam
proses kerja. Teori motivasi yang paling terkenal adalah hirarki
kebutuhan yang diungkapan Abraham Maslow. Hipotesisnya mengatakan
bahwa di dalam diri semua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan
(Maslow dalam Robbins, 2006), yang menjadi indikator yaitu:
1. Fisiologis 2. Keamanan 3. Sosial 4. Penghargaan 5. Aktualisasi diri
Lingkungan Kerja
Defenisi lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang diemban (Nitisemito, 2000). Adapun
indikator-indikator lingkungan kerja sebagai berikut:
1. Kebersihan tempat kerja 2. Penerangan dan pencahayaan yang memadai 3. Suhu udara ditempat kerja 4. Kelengkapan dan pengaturan fasilitas peralatan kerja 5. Tingkat kebisingan lingkungan kerja 6. Keamanan lingkungan kerja 7. Hubungan karyawan dengan pimpinan dan dengan karyawan lain.
Kepuasan Kerja
Menurut Robbins, (2006), kepuasan kerja adalah Suatu sikap
seseorang terhadap pekerjaan sebagai perbedaan antara banyaknya
ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang
seharusnya diterima. Indikator menurut Celluci, Anthony J. dan David
L. DeVries dalam Fuad Mas’ud (2004), kepuasan kerja dapat di ukur
dengan indikator-indikator sebagai berikut :
1. Kepuasan dengan gaji 2. Kepuasan dengan promosi 3. Kepuasan dengan rekan sekerja 4. Kepuasan dengan penyedia 5. Kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri
Penggajian/Gaji
Gaji adalah uang yang diterima sebagai hasil pekerjaan seorang
karyawan (Simamora, 2002). Variabel gaji diukur berdasarkan persepsi
responden terhadap indikator-indikator sebagai berikut:
1. Gaji 2. Tunjangan
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 14
3. Uang lembur 4. Bonus
Metode Analisis Data
Analisis Statistik Deskriptif
Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas Data 2. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas 2. Uji Multikoliniearitas 3. Uji Heterokedastisitas
Analisis Regresi Linier Berganda
1. Uji Signifikansi Parsial (uji t) 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) 3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum Objek Penelitian
Didalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah Koperasi
yang ada di Kecamatan Tanjnungpinang Kota. Jumlah Koperasi yang
berada di Kecamatan Tanjungpinang Kota terdiri dari 33 Koperasi.
Koperasi yang masih aktif berjumlah 27 Koperasi. Sedangkan sampel
yang digunakan adalah Karyawan Bagian Keuangan dan Bendahara
Koperasi. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden sebanyak 54
orang, dimana 54 orang itu terdiri dari Manajer dan Bendahara
Koperasi. Adapun rincian sebagai berikut:
Deskriptif Statistik
Deskripsi Variabel Gaya Kepemimpinan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
GayaKepemimpinan_1 54 3 5 237 4.39
GayaKepemimpinan_2 54 4 5 252 4.67
GayaKepemimpinan_3 54 4 5 242 4.48
GayaKepemimpinan_4 54 3 5 239 4.43
Valid N (listwise) 54
Berdasarkan table dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1 sampai
5 memiliki jawaban terendah “tidak setuju”, dan jawaban tertingginya
adalah “sangat setuju”. Skor jawaban tertinggi pada item keempat,
yaitu berjumlah 252 dengan nilai rata-rata 4,67. Sedangkan skor
jawaban terendah berada pada item kedua yang berjumlah 237 dengan
nilai rata-rata 4,39.
Deskripsi Variabel Motivasi Kerja
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 15
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
MotivasiKerja_1 54 4 5 244 4.52
MotivasiKerja_2 54 4 5 233 4.31
MotivasiKerja_3 54 4 5 247 4.57
MotivasiKerja_4 54 3 5 230 4.26
MotivasiKerja_5 54 3 5 244 4.52
Valid N (listwise) 54
Berdasarkan table dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1 sampai
5 memiliki jawaban terendah “tidak setuju”, dan jawaban tertingginya
adalah “sangat setuju”. Skor jawaban tertinggi pada item ketiga,
yaitu berjumlah 247 dengan nilai rata-rata 4,57. Sedangkan skor
jawaban terendah berada pada item keempat yang berjumlah 230 dengan
nilai rata-rata 4,26.
Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
LingkunganKerja_1 54 4 5 250 4.63
LingkunganKerja_2 54 4 5 240 4.44
LingkunganKerja_3 54 4 5 240 4.44
LingkunganKerja_4 54 4 5 246 4.56
LingkunganKerja_5 54 3 5 238 4.41
LingkunganKerja_6 54 3 5 238 4.41
LingkunganKerja_7 54 4 5 244 4.52
LingkunganKerja_8 54 3 5 243 4.50
LingkunganKerja_9 54 4 5 240 4.44
LingkunganKerja_10 54 3 5 236 4.37
Valid N (listwise) 54
Berdasarkan table dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1 sampai
5 memiliki jawaban terendah “tidak setuju”, dan jawaban tertingginya
adalah “sangat setuju”. Skor jawaban tertinggi pada item kesatu,
yaitu berjumlah 250 dengan nilai rata-rata 4,63. Sedangkan skor
jawaban terendah berada pada item kesepuluh yang berjumlah 236
dengan nilai rata-rata 4,37.
Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
KepuasanKerja_1 54 4 5 241 4.46
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 16
KepuasanKerja_2 54 3 5 239 4.43
KepuasanKerja_3 54 3 5 244 4.52
KepuasanKerja_4 54 4 5 239 4.43
KepuasanKerja_5 54 3 5 236 4.37
Valid N (listwise) 54
Berdasarkan table dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1 sampai
5 memiliki jawaban terendah “tidak setuju”, dan jawaban tertingginya
adalah “sangat setuju”. Skor jawaban tertinggi pada item ketiga,
yaitu berjumlah 244 dengan nilai rata-rata 4,52. Sedangkan skor
jawaban terendah berada pada item kelima yang berjumlah 236 dengan
nilai rata-rata 4,37.
Deskripsi Variabel Penggajian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean
Penggajian_1 54 3 5 239 4.43
Penggajian_2 54 3 5 238 4.41
Penggajian_3 54 4 5 245 4.54
Penggajian_4 54 3 5 238 4.41
Valid N (listwise) 54
Berdasarkan table dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1 sampai
5 memiliki jawaban terendah “tidak setuju”, dan jawaban tertingginya
adalah “sangat setuju”. Skor jawaban tertinggi pada item ketiga,
yaitu berjumlah 245 dengan nilai rata-rata 4,54. Sedangkan skor
jawaban terendah berada pada item ketiga dan keempat yang berjumlah
238 dengan nilai rata-rata 4,41.
Analisi Data
Uji Validitas
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Item / Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Gaya Kepemimpinan 1
Gaya Kepemimpinan 2
Gaya Kepemimpinan 3
Gaya Kepemimpinan 4
0,634
0,740
0,828
0,827
0,268
0,268
0,268
0,268
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja
Item / Pernyataan r hitung r table Keterangan
Motivasi Kerja 1
Motivasi Kerja 2
Motivasi Kerja 3
Motivasi Kerja 4
0,596
0,666
0,680
0,694
0,268
0,268
0,268
0,268
Valid
Valid
Valid
Valid
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 17
Motivasi Kerja 5 0,639 0,268 Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja
Item / Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Lingkungan Kerja 1
Lingkungan Kerja 2
Lingkungan Kerja 3
Lingkungan Kerja 4
Lingkungan Kerja 5
Lingkungan Kerja 6
Lingkungan Kerja 7
Lingkungan Kerja 8
Lingkungan Kerja 9
Lingkungan Kerja 10
0,621
0,562
0,584
0,570
0,739
0,760
0,745
0,772
0,737
0,760
0,268
0,268
0,268
0,268
0,268
0,268
0,268
0,268
0,268
0,268
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja
Item / Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Kepuasan Kerja 1
Kepuasan Kerja 2
Kepuasan Kerja 3
Kepuasan Kerja 4
Kepuasan Kerja 5
0,850
0,869
0,870
0,898
0,865
0,268
0,268
0,268
0,268
0,268
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Penggajian
Item / Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Penggajian 1
Penggajian 2
Penggajian 3
Penggajian 4
0,735
0,802
0,672
0,802
0,268
0,268
0,268
0,268
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Bagian Keuangan Koperasi
Item / Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Kinerja Bagian Keuangan 1
Kinerja Bagian Keuangan 2
Kinerja Bagian Keuangan 3
Kinerja Bagian Keuangan 4
Kinerja Bagian Keuangan 5
Kinerja Bagian Keuangan 6
0,764
0,819
0,765
0,892
0,755
0,885
0,268
0,268
0,268
0,268
0,268
0,268
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Gaya Kepemimpinan
Motivasi Kerja
Lingkungan Kerja
0,753
0,668
0,865
Reliabel
Reliabel
Reliabel
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 18
Kepuasan Kerja Penggajian
Kinerja Bagian Keuangan
0,901 0,745
0,898
Reliabel Reliabel
Reliabel
Hasil uji reliabilitas untuk variabel gaya kepemimpinan adalah
0,753, motivasi kerja sebesar 0,668, lingkungan kerja sebesar 0,865,
kepuasan kerja sebesar 0,901, dan penggajian sebesar 0,745, serta
variabel kinerja karyawan sebesar 0,898. Semua variabel tersebut
dinyatakan reliabel, karena lebih besar dari 0,6.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 54
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation .62116828
Most Extreme Differences
Absolute .131
Positive .131
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .960
Asymp. Sig. (2-tailed) .315
Tabel di atas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal,
karena nilai signifikan sebesar 0,315 Nilai tersebut memenuhi syarat
dalam penelitian ini. Data berdistribusi tidak normal apabila nilai
p-value < 0,05. Dalam penelitian ini nilai p-value > 0,05 (0,315 >
0,05).
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas untuk mendeteksi apakah terdapat gejala
korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel yaitu
lain. Pengujian dapat dilakukan dengan malihat nilai tolerance dan
variance infation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai
Tlorance < di bawah 0,10 dan VIF > di atas 10. (Ghozali, 2006).
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -.797 1.318
GayaKepemimpinan .032 .079 .020 .489 2.045
MotivasiKerja -.141 .078 -.093 .463 2.159
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 19
LingkunganKerja .320 .099 .432 .068 14.641
KepuasanKerja .741 .097 .639 .177 5.648
Penggajian -.042 .132 -.026 .183 5.457
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya gejala
multikolonieritas adalah dengan nilai Tolerance < 0.10 atau sama
dengan nilai VIF > 10. (Ghozali, 2006).
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance > 0,10
atau sama dengan nilai VIF >10. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel
independen.
Uji Heterokedastisitas
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi Kinerja Bagian Keuangan berdasarkan
masukan variabel independen Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja,
Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian.
Namun, pengujian heterokedastisitas dengan menggunakan
scatterplot memiliki kelemahan dalam menginterprestasikannya. Karena
itulah perlu dilakukan uji Glejser.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 20
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.797 1.318 -.605 .548
Abs_GayaKepemimpinan .032 .079 .020 .406 .686
Abs_MotivasiKerja -.141 .078 -.093 -1.795 .079
Abs_LingkunganKerja .320 .099 .432 3.219 .002
Abs_KepuasanKerja .741 .097 .639 7.657 .000
Abs_Penggajian -.042 .132 -.026 -.318 .752
Berdasarkan diperoleh nilai signifikan variabel gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, dan penggajian > 0,05. Sedangkan
variabel lingkungan kerja dan kepuasan kerja memiliki nilai
signifikan < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam
penelitian ini tidak konsisten dengan pengujian menggunakan grafik
scatterplot, yaitu terjadi heterokedastisitas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.797 1.318 -.605 .548
GayaKepemimpinan .032 .079 .020 .406 .686
MotivasiKerja -.141 .078 -.093 -1.795 .079
LingkunganKerja .320 .099 .432 3.219 .002
KepuasanKerja .741 .097 .639 7.657 .000
Penggajian -.042 .132 -.026 -.318 .752
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + e
Y = -0,797+0,032 X1 + -0,141 X2 + 0,320 X3 + 0,741 X4 + -0,042 X5 +
e
Dimana:
Y = Variabel dependen (Kinerja Bagian Keuangan
Koperasi)
α = Konstanta
β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien garis regresi
X1, X2, X3, X4, X5 = Variabel Independen (gaya kepemimpinan,
motivasi kerja, lingkungan kerja, kepuasan
kerja, dan penggajian)
e = Eror / Variabel pengganggu
Uji Signifikansi Parsial (uji t)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 21
B Std.
Error
Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) -.797 1.318 -.605 .548
GayaKepemimpinan .032 .079 .020 .406 .686 .489 2.045
MotivasiKerja -.141 .078 -.093 -1.795 .079 .463 2.159
LingkunganKerja .320 .099 .432 3.219 .002 .068 14.641
KepuasanKerja .741 .097 .639 7.657 .000 .177 5.648
Penggajian -.042 .132 -.026 -.318 .752 .183 5.457
a. Hipotesis 1
Nilai t hitung sebesar 0,406 dengan taraf signifikan sebesar
0,686. Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,676.
Dengan demikian t hitung < t tabel, dengan nilai signifikan >
0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan tidak
berpengaruh terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Hasil ini
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Regina
Aditya Reza (2010) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
b. Hipotesis 2
Nilai t hitung sebesar -1,795 dengan taraf signifikan sebesar
0,079. Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,676.
Dengan demikian t hitung < t tabel, dengan nilai signifikan >
0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Hasil ini
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Regina
Aditya Reza (2010), Luriafi Ekaristi Susanto (2008), Sartika
Hayulinanda Halim (2012) yang menyatakan bahwa motivasi kerja
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
c. Hipotesis 3
Nilai t hitung sebesar 3,219 dengan taraf signifikan sebesar
0,002. Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,676.
Dengan demikian t hitung > t tabel, dengan nilai signifikan <
0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa Lingkungan kerja
berpengaruh terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Hasil ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sartika
Hayulinanda Halim (2012) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
d. Hipotesis 4
Nilai t hitung sebesar 7,657 dengan taraf signifikan sebesar
0,000. Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,676.
Dengan demikian t hitung > t tabel, dengan nilai signifikan <
0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Luriafi Ekaristi Susanto
(2008) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
e. Hipotesis 5
Nilai t hitung sebesar -0,318 dengan taraf signifikan sebesar
0,752. Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,676.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 22
Dengan demikian t hitung < t tabel, dengan nilai signifikan >
0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa penggajian tidak
berpengaruh terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Hasil ini
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luriafi
Ekaristi Susanto (2008) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Uji Signifikan Simultan (uji F)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 325.550 5 65.110 152.825 .000b
Residual 20.450 48 .426
Total 346.000 53
Berdasarkan tabel di atas hasil F-hitung adalah 152,825 dengan
taraf signifikansi 0,000. Berdasarkan rumus n-k dan k-1, didapat F
tabel sebesar 2,29. Dengan demikian F hitung > dari F tabel, dan
nilai signifikan < 0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja, kepuasan kerja, dan
penggajian secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja bagian
keuangan koperasi.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .970a .941 .935 .653 1.460
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien
determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,935. Hal ini
berarti 93,5% variasi variable (Kinerja Bagian Keuangan Koperasi)
dapat dijelaskan oleh variasi kelima variable independen (Gaya
Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan
Penggajian). Sedangkan sisanya 6,5% dijelaskan oleh faktor-faktor
lain diluar model penelitian.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat
dilihat dari nilai t hitung < t tabel (0,406 < 1,676) dan
nilai signifikan > taraf signifikan (0,686 > 0,05).
2. Variabel Motivasi Kerja (X2) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat
dilihat dari nilai t hitung < t tabel (-1,795 < 1,676) dan
nilai signifikan > taraf signifikan (0,079 > 0,05).
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 23
3. Variabel Lingkungan Kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat
dari nilai t hitung > t tabel (3,219 < 1,676) dan nilai
signifikan > taraf signifikan (0,002 < 0,05).
4. Variabel Kepuasan Kerja (X4) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat
dari nilai t hitung > t tabel (7,657 < 1,676) dan nilai
signifikan > taraf signifikan (0,000 < 0,05).
5. Variabel Motivasi Kerja (X5) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat
dilihat dari nilai t hitung < t tabel (-0,318 < 1,676) dan
nilai signifikan > taraf signifikan (0,752 > 0,05).
6. Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian secara bersama-sama berpengaruh
signifikan Terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi Yang Ada
Di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Hal ini dapat dilihat dari
nilai F hitung > F tabel (152,825 > 2,29) dan nilai
signifikansi < taraf signifikan (0,000 < 0,05).
Saran
Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya,
makapeneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya:
1. Menambah jumlah sampel yang diteliti dan memperluas lokasi
penelitiansehingga diharapkan tingkat generalisasi dari
analisis akan lebih akurat.
2. Menambah variabel-variabel bebas lain seperti Pengetahuan,
Kedisiplinan, Budaya yang memiliki kemungkinan untuk
berpengaruh terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi.
3. Agar peneliti selanjutnya menggunakan data sekunder sebagai
data penelitian seperti laporan keuangan koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alex, S. Nitisemito. 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta : Ed 3. Ghalia Indonesia.
As’ad. Moh 2004. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.
As’ad, Moh. 2002. Psikologi Perusahaan. Yogyakarta : Liberty
Crimson, Sitanggang, 2005. Analisis Pengaruh Prilaku Pemimpin
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Kotamadya Jak-Bar.
Skripsi, UNDIP Semarang.
Dale, Robert. 1992. Pelayan Sebagai Pemimpin. Malang : Gandum Mas.
Fuad, Mas`ud. 2004. Survai Diagnosis Organisasional, Konsep &
Aplikasi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Guritno, Bambang., and Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan
Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi
Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74.
Halim, Hayulinanda Sartika, 2012. Pengaruh Motivasi, Dan Lingkungan
Kerja, Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong
Pratama Makassar. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Hasanuddin Makassar.
Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta : BPFE. Edisi 2.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 24
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia. Yogjakarta: BPFE.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Edisi 2.
Ikhsan, Arfan., and Ishak. 2008. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta:
Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Kadarisman, M. 2012. Manajemen Kompensasi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Republik Indonesia
2012. Pedoman Umum Akuntansi Koperasi.
Leonardus, Bintoro Surodilogo. 2010. Analisis Pengaruh Lingkungan
Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT
Sumber Sehat Semarang. Skripsi, Program Sarjana Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE.
Martono., and Harjito. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
Ekonosia. Edisi Pertama. 10 Th Edisi Indonesia.
Masrukhin., and Waridin. 2004. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan
Kerja, Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Pegawai. EKOBIS. Vol 7. No 2. Hal: 197-209.
Prawirosentono, Suyadi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia
(Kebijakan Kinerja Karyawan). Yogyakarta: BPFE.
Reza, Aditya Regina. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Santosa
Perkasa Banjarnegara. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro. Semarang.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
Rivai, Veithzal., and Basri. 2005. Performance Appraisal : Sistem
Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
Mathis, Robert L., and Jackson. John H. 2006. Human Resource
Management (Manajemen Sumber Daya Manusia). Edisi 10. Jakarta:
Salemba Empat.
Robbins, Stephen. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi-
Aplikasi. Jakarta : Prenhallindo. Jilid 2 Edisi Bahasa
Indonesia.
Robbins, Stephen. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba
Empat.
Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku organisasi. Jakarta: Edisi
Bahasa Indonesia. PT Indeks Kelompok GRAMEDIA.
Rolasmana, Meza. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Efektivitas
Pengambilan Keputusan, Dan Pemberian Kompensasi Insentif
Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Keuangan Pada Swalayan Di
Tanjungpinang. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Maritim
Raja Ali Haji.
Sangadji, Etta. Mamang., and Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Andi.
Sedarmayanti. 2001. Sumberdaya Manusia dan Produktivitas Kerja.
Bandung: Mandar Maju.
Setiyawan, Budi., and Waridin. 2006. Pengaruh Disiplin Kerja
Karyawan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Di Divisi
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 25
Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang. JRBI. Vol 2. No 2.
Hal: 181-198.
Siagian, P. Sondong. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.
Simamora, Henry. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
STIE YKPN. Edisi 2
Sihotang, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Sain
dan Teknologi Pradnya Paramita
Suartana, Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta. ANDI.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B.
Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ekaristi Luriafi, 2008. Melakukan penelitian dengan judul
Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Dan Gaji
Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Genteng Press PT.SGN.
Skripsi, Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Katolik
Soegijapranata. Semarang
Tampubolon, D. Biatna. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan
Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi
Yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standardisasi.
No 9. Hal: 106-115.
Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992. Tentang
Perkoperasian.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2012 Tentang
Perkoperasian, Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil & Menengah,
Republik Indonesia 2012
Wilson Binangun. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
ERLANGGA.
http://kasihselaludihati.blogspot.com/2011/05/peranan-manajer-dalam
manajemen.html
Recommended