28
1 PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, dan PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Studi pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014) Oleh : Rafika Sandy Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji [email protected] ABSTRACT This study aims to determine whether there is influence of Working Capital, Working Capital Turnover, Turnover Cash, Accounts Receivable Turnover and Inventory Turnover partially or simultaneously on Return On Investment (ROI) in the Consumer Goods Industry companies listed in Indonesia Stock Exchange 2011-2014, This study uses secondary data obtained from www.idx.co.id 2014. Data analysis method used is the classic assumption test hypothesis testing. Statistical method used is multiple linear regression analysis.The results showed that partially working capital effect on Return On Investment (ROI), Working Capital Turnover affect the Return On Investment (ROI), Turnover Cash affect the Return On Investment (ROI), Accounts Receivable Turnover affect the Return On Investment (ROI) , Inventory Turnover does not affect the Return on Investment (ROI). Simultaneously, Working Capital, Working Capital Turnover, turnover Cash, Accounts Receivable Turnover and Inventory Turnover significant effect on Return On Investment (ROI) in the Consumer Goods Industry companies listed in Indonesia Stock Exchange 2011-2014 period. Keywords: Effects of Working Capital, Working Capital Turnover, Turnover Cash, Accounts Receivable Turnover, Inventory Turnover on Return On Investment (ROI).

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

  • Upload
    hahuong

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

1

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN MODAL KERJA,

PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, dan PERPUTARAN

PERSEDIAAN TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI)

(Studi pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2011-2014)

Oleh : Rafika Sandy

Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

[email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine whether there is influence of Working Capital,

Working Capital Turnover, Turnover Cash, Accounts Receivable Turnover

and Inventory Turnover partially or simultaneously on Return On Investment

(ROI) in the Consumer Goods Industry companies listed in Indonesia Stock

Exchange 2011-2014, This study uses secondary data obtained from

www.idx.co.id 2014. Data analysis method used is the classic assumption

test hypothesis testing. Statistical method used is multiple linear regression

analysis.The results showed that partially working capital effect on Return

On Investment (ROI), Working Capital Turnover affect the Return On

Investment (ROI), Turnover Cash affect the Return On Investment (ROI),

Accounts Receivable Turnover affect the Return On Investment (ROI) ,

Inventory Turnover does not affect the Return on Investment (ROI).

Simultaneously, Working Capital, Working Capital Turnover, turnover

Cash, Accounts Receivable Turnover and Inventory Turnover significant

effect on Return On Investment (ROI) in the Consumer Goods Industry

companies listed in Indonesia Stock Exchange 2011-2014 period.

Keywords: Effects of Working Capital, Working Capital Turnover,

Turnover Cash, Accounts Receivable Turnover, Inventory

Turnover on Return On Investment (ROI).

Page 2: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

2

PENDAHULUAN

Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan tersebut memiliki kinerja

yang baik. Tujuan dari didirikan laba suatu usaha salah satunya yaitu memaksimalkan

laba. Semakin tinggi profit yang diperoleh perusahaan, semakin besar kemakmuran

yang akan di terima oleh pemilik perusahaan.

Aspek profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu. Menurut Irawati (2006:58), rasio profitabilitas adalah

rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan asset perusahaan atau

merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode

tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan lain-lain) untuk melihat kemampuan

perusahaan dalam beroperasi secara efisien.

Bagi investor menghitung rasio profitabilitas untuk mengetahui pendapatan

bersih perusahaan atas penjualan dan menilai perkembangan laba dari waktu ke

waktu.

Salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan

dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam asset yang digunakan untuk operasi

perusahaan dalam menghasilkan laba adalah “Return On Investment (ROI) “.

Menurut Fahmi (2012:137), Return On Investment (ROI) merupakan rasio

yang melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan

pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut

sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan.

Sedangkan menurut Syamsuddin (2009:63), Return On Investment (ROI)

merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total asset.

Dari perrnyataan tersebut dapat disimpulkan bahwah Return On Investment

(ROI) merupakan alat untuk mengetahui sejauh mana perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh asset yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 3: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

3

Masalah modal kerja adalah masalah yang tiada akhir, selama perusahaan

masih beroperasi, modal kerja sangat dibutuhkan untuk melakukan pembiayaan

kegiatan perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan suatu

perusahaan melaksanakan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang

mungkin akan timbul.

Keefektifan penggunaan modal kerja dapat diukur dengan perputaran modal

kerja (working capital turnover). Menurut Munawir (2004:240), ini menunjukkan

berapa kali dana yang tertanam dalam modal kerja berputar dalam satu periode, atau

jumlah penjualan yang bisa dicapai oleh setiap rupiah modal kerja, dan jumlah

penjualan tersebut otomatis berpengaruh terhadap profitabilitas Return On Investment

(ROI). Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan semakin efektif

penggunaan modal kerja yang berdampak pada meningkatnya profitabilitas Return

On Inevstment (ROI) perusahaan.

Menurut Kasmir (2011:141), perputaran kas (cash turnover) adalah

perbandingan antara penjualan dengan jumlah rata-rata kas. Tingkat perputaran kas

merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan, karena

tingkat perputaran kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba yang berkaitan dengan tingkat pengembalian atas investasi. Sebaliknya apabila

jumlah kas relatif kecil dapat mengakibatkan perusahaan akan atau dapat berada

dalam keadaan “bangkrut”.

Menurut Kasmir (2011:180), perputaran piutang (receivable turnover)

digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode.

Semakin tinggi perputaran piutang menunjukkan bahwa modal kerja yang

ditanamkan dalam piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan

semakin baik.

Menurut Riyanto (2010:69), perputaran persediaan (inventory turnover)

mengukur perusahaan dalam memutarkan barang dagangan dan menunjukkan

hubungan antara barang yang diperlukan untuk menunjang atau mengimbangi tingkat

Page 4: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

4

penjualan yang ditentukan. Adanya investasi dalam persediaan yang terlalu besar

dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya

penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan kerugian

karena kerusakan, turunnya kualitas, keusangan, sehingga semua ini akan

memperkecil keuntungan perusahaan. Sebaliknya, adanya investasi yang terlalu kecil

dalam persediaan akan mempunyai efek yang menekan keuntungan juga, karena

kekurangan material, perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang

optimal.

Industri barang konsumsi (consumer goods) mempunyai peranan yang sangat

strategis dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat dimana produknya

sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari. Selama ini pertumbuhan sektor

konsumsi merupakan sektor pendukung pertumbuhan ekonomi karena sektor ini

berkembang cukup pesat bahkan ketika krisis moneter terjadi, sektor ini merupakan

salah satu penyelamat ekonomi Nasional, keunggualan industri barang konsumsi

adalah tingkat permintaan yang inelastik, dengan kata lain barang konsumsi

kebutuhan pokok tetap dibutuhkan masyarakat, walaupun harganya naik.

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi yang dilakukan dari penelitian

sebelumnya seperti Encik Latifah Hanum (2008), Lutfi Jaya Putra (2010), Julkarnain

(2013) dan Aulia Rahma (2009). Adapun yang membedakan penelitian dengan

penelitian sebelumnya adalah penambahan pada variabel dan periode yang diteliti

tahun 2011-2014.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengemukakan

penelitian dengan judul “ Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja,

Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap

Return On Investment (ROI) Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014 “ .

Page 5: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

5

PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan sebelumnya,

maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah modal kerja mempengaruhi Return On Investment (ROI) pada

Perusahan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2014?

2. Apakah perputaran modal kerja mempengaruhi Return On Investment (ROI)

pada Perusahan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2014?

3. Apakah perputaran kas mempengaruhi Return On Investment (ROI) pada

Perusahan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2014?

4. Apakah perputaran piutang mempengaruhi Return On Investment (ROI) pada

Perusahan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2014?

5. Apakah perputaran persediaan mempengaruhi Return On Investment (ROI)

pada Perusahan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2014?

6. Apakah modal kerja, perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran

piutang, dan perputaran persediaan mempengaruhi Return On Investment

(ROI) pada Perusahan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2011-2014?

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Return On Investment (ROI)

Menurut Van Horne dan Wachowicz (2009:224), Return On Investment (ROI)

mengukur efektifitas keseluruhan dalam meningkatkan keuntungan dengan aktiva

yang tersedia.

Page 6: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

6

Return On Investment (ROI) dapat dirumuskan dari Van Horne dan

Wachowicz (2009:224) sebagai berikut :

Return On Investment = Laba bersih sesudah pajak

Total asset

Pengertian Modal Kerja

Menurut Raharjaputra (2009:156), modal kerja merupakan investasi

perusahaan dalam jangka pendek atau disebut juga sebagai asset lancar (current

assets) diantaranya adalah kas/bank, persediaan, piutang investasi jangka pendek dan

biaya dimuka.

Adapun rumus mengukur modal kerja dinyatakan oleh Brigham dan Houston

(2006:131) sebagai berikut :

Modal kerja = Total asset lancar – Total utang lancar

Perputaran Modal Kerja (working capital turnover)

Menurut Kasmir (2011:182), Perputaran modal kerja (working capital

turnover) merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal

kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja

berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode. Untuk mengukur rasio ini,

kita membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan rata-rata

modal kerja.

Rumus yang dinyatakan Wild, Subramanyam, dan Halsey (2009:43) , yang

digunakan untuk mencari rasio perputaran modal kerja adalah sebagai berikut :

Perputaran modal kerja = Penjualan

Rata-rata modal kerja

Perputaran Kas (cash turnover)

Menurut Kasmir (2011:141), perputaran kas (cash turnover) berfungsi untuk

mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk

Page 7: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

7

membayar tagihan dan membiayai penjualan, artinya rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya

yang berkaitan dengan penjualan.

Rumus yang dinyatakan Wild, Subramanyam, dan Halsey (2009:42) , yang

digunakan untuk mencari rasio perputaran kas adalah sebagai berikut :

Perputaran kas = Penjualan

Rata-rata kas

Perputaran Piutang (receivable turnover)

Rasio perputaran piutang mengukur berapa kali rata-rata piutang dapat

tertagih selama satu periode. Pengelolaan piutang suatu perusahaan dapat dilihat dari

tingkat perputaran piutangnya, dimana tingkat perputaran piutang merupakan periode

terikatnya modal kerja dalam piutang.

Rumus yang dinyatakan Wild, Subramayam, dan Hasley (2009:42) , yang

digunakan untuk mencari rasio perputaran piutang adalah sebagai berikut :

Perputaran piutang = Penjualan

Rata-rata piutang

Perputaran Persediaan (inventory turnover)

Kasmir (2008:180) dalam Susanti (2014), menyebutkan perputaran persediaan

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam

dalam persediaan ini berputar dalam suatu periode atau rasio yang menunjukkan

berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun.

Rumus yang dinyatakan Brigham dan Houston (2009:115), yang digunakan

untuk mencari rasio perputaran persediaan adalah sebagai berikut :

Perputaran persediaan = Penjualan

Persediaan

Page 8: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

8

KERANGKA PEMIKIRAN

H1

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Hubungan Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran

Piutang, dan Perputaran Persediaan terhadap Return On Investment (ROI)

Hubungan Modal Kerja dengan Return On Investment (ROI)

Modal kerja yang cukup lebih baik daripada modal kerja yang berlebihan,

karena dengan modal kerja yang berlebihan menunjukkan bahwa perusahaan tidak

bisa menggunakan dana yang ada dengan baik, sehingga dana tersebut menjadi tidak

produktif. Hal tersebut akan berdampak terhadap tingkat pengembalian modal

perusahaan atau profitabilitas. Begitu juga sebaliknya modal kerja yang kurang dari

H2

H3

H4

H5

H6

Parsial Simultan

Perputaran kas

X3

Perputaran modal kerja

X2

Perputaran persediaan

X5

Perputaran piutang

X4

Jumlah Modal Kerja

X1

Return On Investment

Y1

Page 9: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

9

cukup akan dapat menjadi penyebab kemunduran atau bahkan kegagalan suatu

perusahaan dan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan.

H1 : Diduga Modal Kerja berpengaruh tehadap Return On Investment (ROI).

Hubungan Perputaran Modal Kerja dengan Return On Investment (ROI)

Apabila perputaran modal kerja mengalami peningkatan setiap tahunnya,

berarti arus dana yang kembali keperusahaan akan semakin lancar. Begitu pula

sebaliknya, semakin rendah tingkat perputaran modal kerja, semakin panjang waktu

terikatnya dana yang berarti pengelolaan modal kerja kurang efektif dan efisien dan

cenderung menurunkan profitabilitasnya.

H2 : Diduga Perputaran Modal Kerja berpengaruh terhadap Return On Investment

(ROI).

Hubungan Perputaran Kas terhadap Return On Investment (ROI)

Keadaan perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa semakin efisien

dan efektif perusahaan mengelola piutang, hal ini berarti profitabilitas perusahaanpun

dapat dipertahankan.

H4 : Diduga Perputaran Piutang berpengaruh terhadap Return On Investment (ROI).

Hubungan Perputaran Persediaan terhadap Return On Investment (ROI)

Untuk mempercepat pengembalian kas melalui penjualan maka diperlukan

suatu perputaran persediaan yang baik. Semakin tinggi perputaran persediaan ini akan

semakin baik profitabilitasnya.

H5 : Diduga Perputaran Persediaan berpengaruh terhadap Return On Investment

(ROI).

METODE PENELITIAN

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan

manufaktur khususnya industri barang konsumsi sebagai objek penelitian. Peneliti

melakukan penelitian laporan keuangan tahunan dari periode 2011-2014 yang

Page 10: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

10

dilaporkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dimana perusahaan tersebut melaporkan

laporan keuangan tahunannya kepada BEI selama 4 tahun berturut-turut dari periode

2011-2014.

Populasi adalah keseluruhan individu atau objek tertentu atas ukuran yang

diperoleh dari semua individu atau objek tertentu. Populasi yang digunakan adalah

perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2011-2014.

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat

menggambarkan populasinya. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah dengan teknik purposive sampling. Penggunaan metode ini bertujuan untuk

mendapatkan sampel yang representative dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Sampel penelitian ini adalah perusahaan sektor industri barang konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini

adalah : Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan sektor industri barang konsumsi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014, Perusahaan yang diteliti

dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan periode

2011-2014 dan Perusahaan yang diteliti harus memiliki laba selama periode 2011-

2014 . Berdasarkan kriteria pemilihan sampel diatas maka diperoleh sampel sebanyak

25 perusahaan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penulisan ini bertujuan untuk mencari pengaruh faktor-faktor dari variabel

independen terhadap kelengkapan Return On Investment (ROI), populasi yang

digunakan berasal dari industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel, purposive

sampling dimana populasi yang terpilih menjadi sampel disebabkan oleh beberapa

faktor yang telah direncanakan oleh peneliti maka jumlah sampel yang digunakan

didalam penelitian ini adalah 25 perusahaan. Proses purposive sampling dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Page 11: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

11

Proses Purposive Sampling Penelitian

No Keterangan Jumlah Perusahaan

1. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang

terdaftar di BEI periode 2011-2014.

33

2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan

keuangan periode 2011-2014

(1)

3. Perusahaan yang tidak memiliki laba pada periode

2011-2014.

(7)

4. Jumlah perusahaan 25

Berdasarkan hasil uji normalitas sebelumnya, dapat diketahui bahwa nilai

kolmogorov-smirnov adalah 3.794 dan signifikan pada 0.000 karena p-value = 0.000

< 0.05, maka H0 tidak diterima yang berarti data residual tidak berdistribusi normal.

Untuk itu dilakukan uji outlier.

Outlier adalah data yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi lain dan

muncul dalam bentuk nilai ekstrim (Ghozali, 2013:41). Uji outlier dilakukan dengan

metode z-score, caranya dengan mengkonversi nilai data ke dalam skor standardized.

Untuk penelitian dengan sampel di atas 80 maka standar skor dinyatakan outlier jika

di atas 3, sehingga data dengan skor standardized di atas 3 atau di bawah -3 perlu

dihapus karena outlier. Dengan demikian sampel akhir yang digunakan adalah 84

dengan demikian terdapat 16 data yang dihilangkan.

Page 12: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

12

Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) .068 .034 2.036 .045

Modalkerja -.016 .004 -.455 -4.222 .000

Perputaranmodalkerja -.005 .001 -.425 -4.249 .000

Perputarankas -.001 .000 -.241 -2.375 .020

Perputaranpiutang .011 .003 .365 3.496 .001

Perputaranpersediaan .006 .003 .174 1.747 .085

Dependent Variable: roi

(Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2016)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil persamaan model regresi linear

sebagai berikut :

Y = 0.068-0.016-0.005-0.001+0.011+0.006+e

1. Konstanta (a)

Nilai konstanta (a) sebesar 0.068 menunjukkan bahwa apabila nilai variabel

modal kerja, perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang dan

perputaran persediaan bernilai tetap (0) maka nilai variabel ROI sebesar

0.049.

2. Koefisien b1 untuk variabel modal kerja

Nilai koefisien regresi (b1) sebesar -0.016 menunjukkan bahwa setiap

kenaikan modal kerja sebesar 1% maka akan diikuti oleh penurunan Return

On Investment sebesar -0.016.

3. Koefisien b2 untuk variabel perputaran modal kerja

Page 13: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

13

Nilai koefisien regresi (b2) sebesar -0.005 menunjukkan bahwa setiap

kenaikan perputaran modal kerja sebesar 1% maka akan diikuti oleh

penurunan Return On Investment sebesar -0.005.

4. Koefisien b3 untuk variabel perputaran kas

Nilai koefisien regresi (b3) sebesar -0.001 menunjukkan bahwa setiap

kenaikan perputaran kas sebesar 1% maka akan diikuti oleh penurunan Return

On Investment sebesar -0.001.

5. Koefisien b4 untuk variabel perputaran piutang

Nilai koefisien regresi (b4) sebesar 0.011 menunjukkan bahwa setiap

kenaikan perputaran piutang sebesar 1% maka akan diikuti oleh kenaikan

Return On Investment sebesar 0.011.

6. Koefisien b5 untuk variabel perputaran persediaan

Nilai koefisien regresi (b5) sebesar 0.006 menunjukkan bahwa setiap

kenaikan perputaran persediaan sebesar 1% maka akan diikuti oleh kenaikan

Return On Investment sebesar 0.006.

Uji Normalitas

Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 84

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

.07794135

Most Extreme

Differences

Absolute .119

Positive .119

Negative -.051

Kolmogorov-Smirnov Z 1.086

Asymp. Sig. (2-tailed) .189

Page 14: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

14

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2016)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai kolmogorov-

smirnov adalah 1.086 dan signifikan pada 0.189 karena p-value = 0.189 >

0.05, maka H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi normal. Pada

grafik histogram, dapat dilihat bahwa distribusi data tidak menceng (skewnes)

kekiri atau kekanan.

Uji Multikolinearitas

Berikut ini adalah hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Hasil Uji Multikolinearitas

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Toleranc

e

VIF

1

(Constant) .068 .034

modalkerja -.016 .004 -.455 .618 1.618

perputaranmodalkerja -.005 .001 -.425 .717 1.394

perputarankas -.001 .000 -.241 .699 1.430

perputaranpiutang .011 .003 .365 .660 1.515

perputaranpersediaan .006 .003 .174 .722 1.385

Dependent Variable: roi

(Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2016)

Berdasarkan hasil uji multikolineritas pada tabel diatas dapat

diinterprestasikan sebagai berikut :

1. Variabel modal kerja menunjukkan nilai tolerance sebesar 0.618 > 0.10 dan

nilai VIF 1.618 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel modal kerja

yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolineritas.

2. Variabel perputaran modal kerja menunjukkan nilai tolerance sebesar 0.717 >

0.10 dan nilai VIF 1.394 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

Page 15: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

15

perputaran modal kerja yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi

multikolineritas.

3. Variabel perputaran kas menunjukkan nilai tolerance sebesar 0.699 > 0.10

dan nilai VIF 1.430 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran

kas yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolineritas.

4. Variabel perputaran piutang menunjukkan nilai tolerance sebesar 0.660 >

0.10 dan nilai VIF 1.515 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

perputaran piutang yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi

multikolineritas.

Variabel perputaran persediaan menunjukkan nilai tolerance sebesar 0.722 >

0.10 dan nilai VIF 1.385 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

perputaran persediaan yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi

multikolineritas.

Page 16: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

16

Uji Heterokedastisitas

Berikut ini adalah hasil pengujian heterokedastisitas dengan menggunakan uji

spearman’s rho dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Hasil Uji Spearman’s rho Heterokedastisitas

Unstandardized

Residual

Spearman's rho

Unstandardized

Residual

Correlation

Coefficient

1.000

Sig. (2-tailed) .

N 84

modalkerja

Correlation

Coefficient

-.007

Sig. (2-tailed) .952

N 84

perputaranmodalkerja

Correlation

Coefficient

-.133

Sig. (2-tailed) .227

N 84

perputarankas

Correlation

Coefficient

-.105

Sig. (2-tailed) .344

N 84

perputaranpiutang

Correlation

Coefficient

.062

Sig. (2-tailed) .573

N 84

perputaranpersediaan

Correlation

Coefficient

-.032

Sig. (2-tailed) .776

N 84

**Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

(Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2016)

Page 17: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

17

Berdasarkan hasil uji spearman’s rho heterokedastisitas setelah di outlier pada

tabel diatas, dapat diketahui bahwa menunjukkan modal kerja terhadap residual,

menghasilkan signifikansi 0.952. Perputaran modal kerja terhadap residual,

menghasilkan signifikansi 0.227. Perputaran kas terhadap residual, menghasilkan

signifikansi 0.344. Perputaran piutang terhadap residual, menghasilkan signifikansi

0.573. Perputaran persediaan terhadap residual, menghasilkan signifikansi 0.776.

Karena korelasi nilai residual (Unstandardized residual) dengan masing-masing

variabel independen signifikansi korelasi lebih dari 0,05 maka model regresi tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Berikut ini adalah hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardiz

ed Residual

Test Valuea -.00844

Cases < Test Value 42

Cases >= Test

Value

42

Total Cases 84

Number of Runs 43

Z .000

Asymp. Sig. (2-

tailed)

1.000

a. Median

(Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2016)

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai test

adalah -0.00844 dengan tingkat signifikan 1.000, p-value 1.000 > 0.05 yang berarti

bahwa residual data bersifat random atau tidak terjadi autokorelasi antar anggota

sampel.

Page 18: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

18

Pengujian Hipotesis Secara Simultan ( Uji f)

Menurut Ghozali (2013), menyatakan bahwa uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat. Kriteria penguji untuk penerimaan dan penolakkan hipotesis adalah:

1. Tingkat signifikan 0,05

2. Jika F hitung > F tabel, tingkat signifikan < dari α = 0.05 maka H0 ditolak

(ada pengaruh signifikan)

3. Jika F hitung < F tabel, tingkat signifikan > dari α = 0.05, maka H0

diterima (tidak ada pengaruh signifikan)

Berikut hasil uji f atau uji simultan :

Hasil Analisis Antar Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Secara Simultan

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression .396 5 .079 12.263 .000b

Residual .504 78 .006

Total .901 83

a. Dependent Variable: roi

b. Predictors: (Constant), perputaranpersediaan, modalkerja, perputarankas,

perputaranmodalkerja, perputaranpiutang

(Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2016)

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai Fhitung sebesar 12.263 dengan tingkat

signifikansi 0.000. Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Nilai Ftabel pada

tingkat kesalahan a = 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-k) ;(k-1). Jumlah sampel

(n) sebanyak 84, dan jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 6. Jadi df = (84-6) ; (6-

1), sehingga Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (a = 5%) adalah 2.34. Jadi Fhitung >

Ftabel (12.263 > 2.34) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 maka keputusan

Ha diterima Ho ditolak artinya modal kerja, perputaran modal kerja, perputaran kas,

perputaran piutang dan perputaran persediaan secara simultan berpengaruh signifikan

Page 19: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

19

terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan industri barang konsumsi di

Bursa Efek Indonesia.

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (2013:98), menyatakan bahwa uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasa atau independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria penguji untuk

penerimaan dan penolakan hipotesis adalah:

1. Tingkat signifikan 0.05.

2. Jika T hitung < T tabel, atau –T hitung > -T tabel, tingkat signifikan >

0.05, maka H0 diterima (tidak ada pengaruh signifikan).

3. Jika T hitung > T tabel, atau –T hitung < -T tabel, tingkat signifikan <

0.05, maka H0 ditolak (ada pengaruh signifikan).

Berikut hasil uji signifikansi parameter individual atau uji t:

Hasil Analisis Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Secara Parsial

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .068 .034 2.036 .045

Modalkerja -.016 .004 -.455 -4.222 .000

Perputaranmodalkerja -.005 .001 -.425 -4.249 .000

Perputarankas -.001 .000 -.241 -2.375 .020

Perputaranpiutang .011 .003 .365 3.496 .001

Perputaranpersediaan .006 .003 .174 1.747 .085

a. Dependent variable roi

(Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2016)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas dapat diinterprestasikan sebagai

berikut :

Page 20: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

20

1. Pengaruh Modal Kerja (X1) terhadap Return On Investment (ROI) (Y)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung

sebesar -4.222 < -1.99125 (ttabel a = 0.05, df = (84-6-1) = 77) dan signifikan (p-value =

0.000 < a = 0.05), maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti variabel modal

kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI).

2. Pengaruh Perputaran Modal Kerja (X2) terhadap Return On Investment

(ROI) (Y)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung

sebesar -4.249 < -1.99125 (ttabel a = 0.05, df = (84-6-1) = 77) dan signifikan (p-value =

0.000 < a = 0.05), maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti variabel perputaran

modal kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment

(ROI).

3. Pengaruh Perputaran Kas (X3) terhadap Return On Investment (ROI)

(Y)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung

sebesar -2.375 < -1.99125 (ttabel a = 0.05, df = (84-6-1) = 77) dan signifikan (p-value =

0.020 < a = 0.05), maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti variabel perputaran

kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI).

4. Pengaruh Perputaran Piutang (X4) terhadap Return On Investment

(ROI) (Y)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung

sebesar 3.496 > 1.99125 (ttabel a = 0.05, df = (84-6-1) = 77) dan signifikan (p-value =

0.001 < a = 0.05), maka Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti variabel perputaran

piutang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment (ROI).

5. Pengaruh Perputaran Persediaan (X5) terhadap Return On Investment

(ROI) (Y)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya thitung sebesar

1.747 < 1.99125 (ttabel a = 0.05, df = (84-6-1) = 77) dan signifikan (p-value = 0.085 >

Page 21: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

21

a = 0.05), maka Ha ditolak dan H0 diterima, yang berarti variabel perputaran

persediaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Investment

(ROI).

Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013:97), koefisien determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .663a .440 .404 .08040

a. Predictors: (Constant), perputaranpersediaan,

modalkerja, perputarankas, perputaranmodalkerja,

perputaranpiutang

b. Dependent Variable: roi

(Sumber: Hasil Output SPSS 21, 2016)

Berdasarkan tabel diatas nilai Adjusted R Square, diperoleh nilai koefisien

determinasi sebesar 0.404. Hal ini berarti bahwa variabel independen (modal kerja,

perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran

persediaan), mampu menjelaskan Return On Investment (ROI) sebesar 40.4%.

sedangkan sisanya yaitu sebesar 100% - 40.4% = 59.6% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak termasuk model ini. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.663 yang berarti

korelasi atau hubungan antara modal kerja, perputaran modal kerja, perputaran kas,

perputaran piutang, dan perputaran persediaan (variabel independen) terhadap Return

On Investment (ROI) (variabel dependen) kuat. Koefisien korelasi dikatakan kuat

apabila nilai R berada diatas 0.5 dan mendekati 1. Standar error of the Estimate

adalah 0.08040, semakin kecil nilai SEE maka akan semakin membuat model regresi

semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

Page 22: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

22

PEMBAHASAN

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Return On Investment (ROI)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja berpengaruh negatif

terhadap ROI. Hal ini dimungkinkan bahwa semakin tinggi modal kerja maka akan

menurunkan tingkat ROI perusahaan. Kondisi perputaran modal kerja dalam suatu

perusahaan dipengaruhi oleh modal kerja (aktiva lancar dan hutang lancar) dalam

menghasilkan penjualan. Semakin tinggi volume penjualan yang dihasilkan maka

modal kerja berputar semakin cepat sehingga modal cepat kembali keperusahaan

yang disertai keuntungan yang tinggi pula, adanya keuntungan yang tinggi

menyebabkan ROI perusahaan juga meningkat. Akan tetapi, penelitian pada

perusahaan ini menunjukkan bahwa adanya tingkat penjualan yang tinggi akan

menurunkan ROI. Hal ini dikarenakan perusahaan belum menggunakan modal kerja

secara efisien.

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Investment (ROI)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh

negatif terhadap ROI. Hal ini dimungkinkan memiliki implikasi manajerial yang

penting bagi manajer yaitu, jika manajer mampu mengendalikan modal kerjanya

secara efektif dan efisien sedemikian rupa perputaran modal kerja menjadi lebih

singkat, maka ROI yang dapat dicapai oleh perusahaan cendrung meningkat.

Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Return On Investment (ROI)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh negatif

terhadap ROI. Hal ini dimungkinkan dari mempergunakan kas untuk membiayai

kegiatan operasional hingga dipergunakan untuk menjaga kemampuan perusahaan

dalam membayar hutang jangka pendek dan jangka panjang. Besarnya uang kas yang

harus dipertahankan dapat dikaitkan dengan omset penjualan. Semakin tinggi tingkat

perputaran kas berarti semakin efisien pula penggunaan kasnya maka akan

menghasilkan profitabilitas yang tinggi pula. Perputaran kas berpengaruh negatif

Page 23: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

23

terhadap profitabilitas, hal ini lebih disebabkan oleh adanya kepentingan lain dalam

penggunaan kas yaitu kas digunakan untuk menutupi kerugian yang disebabkan oleh

adanya piutang tak tertagih, kas digunakan sebagai pemeliharaan persediaan yang ada

digudang.

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Return On Investment (ROI)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran piutang memberikan

pengaruh positif yang signifikan terhadap ROI yang akan diperoleh perusahaan.

Keadaan perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa semakin efisien dan

efektif perusahaan mengelola piutang, hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas

perusahaanpun dapat dipertahankan.

Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Return On Investment (ROI)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran persediaan tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROI.

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran

Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Return On Investment (ROI)

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan (uji F) membuktikan bahwa ada

pengaruh modal kerja, perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran piutang

dan perputaran persediaan secara simultan terhadap Return On Investment (ROI) pada

perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. Hal

ini dibuktikan dengan nilai Fhitung > Ftabel (12.263 > 2.34) dan tingkat signifikansi

sebesar 0.000 < 0.05, yang berarti hipotesis dalam penelitian ini diterima atau Ha

diterima.

Page 24: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

24

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran

Piutang berpengaruh secara simultan terhadap Return On Investment pada

perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-

2014.

2. Modal Kerja berpengaruh secara parsial terhadap Return On Investment

(ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI

periode 2011-2014.

3. Perputaran Modal Kerja berpengaruh secara parsial terhadap Return On

Investment (ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di BEI periode 2011-2014.

4. Perputaran Kas berpengaruh secara parsial terhadap Retunrn On

Investment (ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di BEI periode 2011-2014.

5. Perputaran Piutang berpengaruh secara parsial terhadap Return On

Investment (ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di BEI periode 2011-2014.

6. Perputaran Persediaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return

On Investment (ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di BEI periode 2011-2014.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, ada beberapa hal yang dapat

disarankan penulis:

1. Bagi perusahaan, disarankan untuk berhati-hati dalam memutuskan

penggunaan modal kerja. Modal kerja dapat dipilih dengan syarat, jika perusahaan

mampu menghasilkan Modal yang lebih besar, dan adanya modal kerja yang cukup

Page 25: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

25

untuk memungkinkan suatu perusahaan untuk melaksanakan aktivitasnya tidak

melangalami kesulitan dan hambatan yang mungkin akan timbul.

2. Bagi investor, atau calon investor disarankan untuk melakukan analisis

terhadap Modal Kerja berkaitan dengan tingkat Return On Investment (ROI). karena

besarnya Return On Investment (ROI) yang diperoleh perusahaan mencerminkan

tingkat pengembalian yang diterima oleh investor.

3. Penelitian ini hanya menggunakan rasio Modal Kerja, Perputaran Modal kerja,

Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan sebagai dasar untuk

mengukur tingkat ROI. Bagi peneliti selanjutnya untuk memperluas bahasan

mengenai rasio lainnya untuk mengukur tingkat ROI agar hasil yang didapat lebih

baik dan menggunakan sampel yang lebih banyak dengan karakteristik yang lebih

beragam dari berbagai sektor serta memperpanjang periode penelitian.

Page 26: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

26

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Joel F. Houston dan Eugene F . 2006. Dasar - Dasar Manajemen

Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, Joel F. Houston dan Eugene F . 2009. Dasar - Dasar Manajemen

Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan kedua. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21.

Edisi 7, Semarang : Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanum, Encik Latifah. 2008. Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On

Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatra Utara.

Harjito, Martono dan Agus. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Irawati, Susanti. 2006. Manajemen Keuangan. Cetakan Kesatu. Bandung: Pustaka.

Julita. 2010. Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap

Profitabilitas Pada Perusahaan Garmen dan Tekstil Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesiaa. Jurnal Universitas Muhammadiyah Sumatera.

Julkarnain. 2013. Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas,

Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Barang

Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011. Jurnal

Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Page 27: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

27

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

M. Wachowicz, Van Horne, James dan John. 2009. Prinsip - Prinsip Manajemen

Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Manullang, Marihot. dan Sinaga, Dearlina. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: Andi.

Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Librty.

Nardi. 2013. Pengaruh Curren Ratio (CR), Debt Equity Ratio (DER), Net Profit

Margin (NPM), dan Return On Investment (ROI) Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar di BEI. Jurnal

Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Narpatilova. 2014. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2008-2012. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Priyatno, Duwi, 2010. Analisa Statistik Data dengan SPSS, Yogyakarta, Mediakon.

Putra, Lutfi Jaya. 2010. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk Tahun 2005-2009. Jurnal

Universitas Gunadarma.

Raharjaputra, Hendra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntan Untuk Eksekutif

Perusahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Page 28: PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN ... - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Perusahaan dapat dikatakan “sehat” apabila perusahaan

28

Rahma, Aulia. 2009. Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap

Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur PMA dan

PMDN Yang Terdaftar di BEI. Jurnal. Universitas Sumatra Utara.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar - Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta:

BPFE.

Sabhatini, Sherly. 2012. Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal.

Universitas Riau.

Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.

Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Susanti, Trisna Theresia. 2014. Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang

dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap ROA Pada Perusahaan Dagang Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Jurnal Universitas

Maritim Raja Ali Haji.

Syamsuddin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Wild, John. J. Subramanyam, Robert F. Halsey. 2009. Analisis Laporan Keuanga.

Jakarta: Salemba Empat.

Wirartha, Ir. I Made. 2006. Metodelogi Penelitian.. Yogyakarta: CV. Andi Offset.