70
PENGARUH RETURN ON ASSET, RETURNON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) 2011 – 2014 Oleh : ADRIAN ZULMI e-mail : [email protected] ABSTRAK Adrian Zulmi, 2017 : Pengaruh Return On Asset ( ROA ),Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Harga Saham pada perusahaan Industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh Return On Asset ( ROA ), Return On Equity ( ROE ), Net Profit Margin ( NPM ), dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Harga Saham pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di bursa Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan Industri dasar dan kimia periode tahun 2011-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2014 sebanyak 65 perusahaan. Total sampel penelitian ini sebanyak 13 perusahaan. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel ditentukan jumlah observasi dalam penelitian ini sebanyak 52 sampel dengan pengamatan 4 tahun ( 2011-2014 ). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode uji asumsi klasik dan uji regresi berganda untuk menguji pengaruh Return On Asset ( ROA ), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Perputaran 1

jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

PENGARUH RETURN ON ASSET, RETURNON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) 2011 – 2014

Oleh :ADRIAN ZULMI

e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Adrian Zulmi, 2017 :

Pengaruh Return On Asset ( ROA ),Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Harga Saham pada perusahaan Industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh Return On Asset ( ROA ), Return On Equity ( ROE ), Net Profit Margin ( NPM ), dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Harga Saham pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di bursa Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan Industri dasar dan kimia periode tahun 2011-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2014 sebanyak 65 perusahaan. Total sampel penelitian ini sebanyak 13 perusahaan. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel ditentukan jumlah observasi dalam penelitian ini sebanyak 52 sampel dengan pengamatan 4 tahun ( 2011-2014 ).

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode uji asumsi klasik dan uji regresi berganda untuk menguji pengaruh Return On Asset ( ROA ), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Harga Saham. Dari hasil penelitian ini diketahui secara individu (Parsial) bahwa Return On Asset ( ROA ), Return On Equity (ROE) dan Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Sedangkan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Perputaran Modal Kerja secara bersama-sama (Simultan ) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Kata kunci: Harga Saham, Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Perputaran Modal Kerja

1

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

PENDAHULUAN

Dalam dunia usaha perusahaan pada umumnya memiliki tujuan tertentu

yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para stake holder.

Adapun tujuan perusahaan antara lain untuk memperoleh keuntungan (profit).

Tercapainya tujuan tersebut ditentukan oleh kinerja perusahaan yang nantinya

dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun

eksternal.

Nilai suatu perusahanan dapat di lihat dari harga saham suatu perusahaan

tersebut. Harga saham suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor

seperti kinerja perusahaan, resiko, dividen, tingkat suku bunga, penawaran,

permintaan laju inflasi, kebijaksanaan pemerintah dan kondisi perekonomian.

Karena perubahan faktor-faktor di atas harga saham suatu perusahaan akan

mengalami perubahan naik atau turun.

Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan

tersebut akan banyak diminati oleh para investor. Prestasi baik yang dicapai

perusahaan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh

perusahaan (emiten). Emiten berkewajiban untuk mempublikasikan laporan

keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini sangat berguna bagi

investor untuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi, seperti

menjual, membeli, atau menanam saham (Nurmalasari, 2009).

Salah satu indikator penting bagi investor untuk menilai prospek perusahaan

di masa yang akan datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan

profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting bagi investor untuk

2

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu

perusahaan. Apabila rasio profitabilitas perusahaan tinggi, maka akan semakin

tinggi pula keinginan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.

Profitabilitas adalah rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil

pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Profitabilitas

merupakan aspek fundamental perusahaan yang cukup penting, karena selain

memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang akan menanamkan dananya

pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap efektivitas dan efisiensi

penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam proses operasional

perusahaan.

Dalam melakukan investasi dipasar modal investor akan

mempertimbangkan faktor fundamental beberapa perusahaan, seperti kinerja

perusahaan yang diproksikan dengan rasio keuangan untuk memperkirakan harga

yang akan diterima dimasa yang akan datang. Analisis rasio merupakan alat yang

digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga

dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Analisis rasio juga

menyediakan indikator yang dapat mengukur tingkat profitabilitas, likuiditas,

pendapatan, pemanfaatan asset dan kewajiban perusahaan. Rasio keuangan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas yaitu Return On Asset,

Return On Equity, Net Profit Margin, dan Perputaran Modal Kerja.

Sektor industri dasar dan kimia mewakili unsur dasar yang digunakan dalam

kehidupan sehari-hari. Hampir semua barang yang kita gunakan sehari-hari

merupakan produk dari perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI.

3

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Sektor ini terdiri dari sub sektor semen, sub sektor pakan ternak, sub sektor

keramik, kaca dan porselen, sub sektor logam dan sejenisnya, sub sektor kimia,

sub sektor plastik dan kemasan, sub sektor kayu dan pengolahannya, serta sub

sektor pulp dan kertas.

Saham merupakan sekuritas yang paling populer baik di kalangan

perusahaan maupun investor. Di kalangan perusahaan, saham memiliki

keunggulan bebas beban bunga dan dapat menekan resiko karena tidak memiliki

kewajiban pelunasan hutang seperti pada sekuritas obligasi. Perusahaan dapat

memanfaatkan dana yang diperoleh dari penerbitan saham sebagai modal usaha,

dana ekspansi dan pelunasan hutang. Sedangkan di kalangan investor, saham

memiliki keunggulan antara lain bisa memberikan dividen dan capital gain,

prosedur investasinya sederhana dan praktis, harganya cenderung fluktuatif, serta

pilihan investasinya sangat beragam.

Pada laporan keuangan akan memberikan gambaran kinerja manajemen

dalam mengelola perusahaan. Kinerja perusahaan salah satunya dilihat dari

kinerja keuangannya. kinerja keuangan perusahaan yang baik dapat

mempengaruhi harga saham suatu perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan

berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas),

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya

(likuiditas), dan kemampuan perusahaan mendanai aktivanya dengan hutang

(solvabilitas).

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, penulis

tertarik untuk melakukan penelitian untuk menguji “Pengaruh Return on Asset,

4

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Return on Equity, Net Profit Margin dan Perputaran Modal Kerja Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Dasar dan Kimia Di Bursa Efek Indonesia

(BEI) 2011-2014”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok

permasalahan pada penelitian ini adalah:

1. Apakah Return On Asset berpengaruh terhadap Harga Saham pada

perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-

2014?

2. Apakah Return On Equity berpengaruh terhadap Harga Saham pada

perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-

2014?

3. Apakah Net Profit Margin berpengaruh terhadap Harga Saham pada

perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-

2014?

4. Apakah Perputaran Modal Kerja berpengaruh terhadap Harga Saham pada

perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-

2014?

5. Apakah Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin dan

Perputaran Modal Kerja berpengaruh terhadap Harga Saham pada

perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-

2014?

5

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

PERUMUSAN MASALAH

Rasio Profitabilitas

Menurut Harahap (2011:304), rasio profitabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan

sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah

cabang dan sebagainya.

Menurut Kasmir (2008:196), Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dan memberikan

ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Pada dasarnya

penggunaan rasio ini yakni menunjukkan tingkat efesiensi suatu perusahaan.

Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik usaha atau

manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan, terutama pihak – pihak

yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan Kasmir

(2008:197), menerangkan bahwa tujuan dan manfaat penggunaan rasio

profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan yakni :

1. untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam

satu periode tertentu

2. untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang

3. untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu

4. untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

6

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

5. untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal pinjaman maupun modal sendiri

6. untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

7. baik modal sendiri

Secara umum ada empat jenis analisis utama yang digunakan untuk

menilai tingkat profitabilitas yakni terdiri dari:

1. Net Profit Margin (NPM)

2. Gross Profit Margin (GPM)

3. Return On Assets (ROA)

4. Return On Equity (ROE)

Namun dari ke empat rasio profitabilitas tersebut, analisis rasio

profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh rasio Return On Asset, Return On

Equity, dan Net Profit Margin yang menunjukkan kaitannya dengan profitabilias.

Menurut Horne (2005:224), Return On Assets (ROA) merupakan penilaian

profitabilitas atas total assets, dengan cara membandingkan laba setelah pajak

dengan rata-rata total aktiva. Return On Assets (ROA) menunjukkan efektivitas

perusahaan dalam mengelola aktiva baik dari modal sendiri maupun dari modal

pinjaman, investor akan melihat seberapa efektif suatu perusahaan dalam

mengelola assets. Semakin tinggi tingkat Return On Assets (ROA) maka akan

memberikan efek terhadap volume penjualan saham, artinya tinggi rendahnya

Return On Assets (ROA) akan mempengaruhi minat investor dalam melakukan

investasi sehingga akan mempengaruhi volume penjualan saham perusahaan

7

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

begitu pula sebaliknya.

Return On Assets (ROA)

Menurut Mardiyanto (2009: 196), Return On Asset adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

yang berasal dari aktivitas investasi. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196),

Return On Asset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih

yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini

maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih.

Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin

diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau deviden akan semakin

besar. Hal ini juga akan berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di

pasar modal yang akan semakin meningkat sehingga Return On Asset akan

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Menurut Lestari dan Sugiharto

(2007: 196), angka Return On Asset dapat dikatakan baik apabila > 2%.

Menurut Sawir (2005:18), Secara matematis Return On Asset dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:

Return On Asset =Net Income

Total Asset

Semakin besar Return On Asset suatu perusahaan, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan semakin baik pula posisi

perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.

Return On Equity (ROE)

8

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Return On Equity disebut juga dengan istilah rentabilitas modal sendiri

(Husnan, 2004). Sartono (2008:124), mendefinisikan Return On Equity atau

Return On Net Worth mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang

tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Hanafi dan Halim (2009:84)

mengemukakan bahwa Return On Equity mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Syamsuddin

(2007:64), mendefinisikan Return On Equity merupakan suatu pengukuran dari

penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang

saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka

investasikan di dalam perusahaan. Secara umum tentu saja semakin tinggi return

atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan.

Return On Equity merupakan rasio profitabilitas untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham yang

dimiliki perusahaan. Return On Equity dapat dihitung sebagai berikut (Sartono,

2008:124):

Return On Equity =Net Income After Tax

Total Equity

Teori menunjukkan bahwa kenaikan Return On Equity berarti terjadi

kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Kenaikan tersebut

kemudian akan menaikkan harga saham sehingga return saham yang diperoleh

investor perusahaan akan semakin besar pula begitu juga sebaliknya. Return On

Equity dianggap sebagai suatu ukuran efisiensi pengelolaan investasi pemegang

9

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

saham, jika rasio ini meningkat manajemen cenderung dipandang lebih efisien

dari sudut pandang pemegang saham.

Net Profit Margin (NPM)

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006: 299), Net Profit Margin adalah

perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar Net Profit

Margin, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan

meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan

bersih menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan

secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang

wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Hasil

dari perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah penjualan. Para

investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai

apakah perusahaan itu profitable atau tidak. Menurut Sulistyanto (tanpa tahun: 7)

angka Net Profit Margin dapat dikatakan baik apabila > 5 %.

Net Profit Margin, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

margin laba atas penjualan, rasio ini akan menggambarkan penghasilan bersih

perusahaan berdasarkan total penjualan. Pengukuran rasio dapat dilakukan dengan

cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih, yakni

dengan formula sebagai berikut (Kasmir, 2008:200):

Net Profit Margin = Earning After Interest and Tax

10

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Sales

Perputaran Modal Kerja

Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus

tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Sementara itu

Menurut Weston dan Brigham dalam Sawir (2005:129), modal kerja adalah

investasi perusahaan di dalam aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-

surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Menurut Harahap (2009:228),

modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar.

Penjualan dengan modal kerja diantaranya terdapat hubungan yang erat, bila

volume penjualan naik investasi persediaan dan piutang juga meningkat, ini

berarti juga meningkatkan modal kerja. Untuk menguji efisiensi penggunaan

modal kerja, penganalisa dapat menggunakan perputaran modal kerja (working

capital turnover). Working Capital Turnover (WCT) yaitu rasio yang

memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja dalam pencapaian penjualan.

Riyanto (2005:335) merumuskan formula untuk menghitung Working Capital

Turnover (WCT) sebagai berikut:

WCT =Penjualan

Aktiva Lancar – Hutang Lancar

Kaitan Rasio Profitabilitas dengan Harga Saham

11

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Rasio profitabilitas berfungsi sebagai alat yang digunakan perusahaan dalam

menilai suatu keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha yang didapat

perusahaan dari sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal jumlah

karyawan dan sebaginya. Perusahaan yang sudah memiliki pangsa pasar dan

pendapatan, memiliki kesempatan untuk bertumbuh dan menghasilkan laba yang

besar sehingga diharapkan harga saham akan menjadi tinggi. Laba berhubungan

positif dengan harga saham. Informasi laba mengukur kemampuan perusahaan

akan untuk menghasilkan laba melalui semua kemampuan. Rasio ini

menunjukkan seberapa besar persentase pendapatan dan volume penjualan,

semakin besar rasio profitabilitas (informasi laba) maka semakin baik. Saham

dalam bentuk surat berharga yang dimiliki masyarakat dapat menghasilkan

keuntungan yang besar, tetapi dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar

pula. Dari keuntungan perusahaan yang didapat, investor dapat melakukan suatu

pertimbangan apakah akan membeli atau menjual saham perusahaan rasio ini

bukan sebagai faktor utama melainkan sebagai suatu salah satu faktot yang

digunakan oleh analisa tekhnikal di Bursa Efek (Faddila, 2010).

Kerangka Pemikiran

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dibuat kaitan antara Return On Asset,

Return On Equity, Net Profit Margin, dan Perputaran Modal Kerja terhadap

Harga Saham dengan kerangka pemikiran sebagai berikut.

12

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

H1

Kerangka Pemikiran

Dari kerangka pemikiran tersebut, penelitian ini bermaksud untuk menguji

variabel independen yang terdiri dari Return OnAsset, Return On Equity, Net

Profit Margin dan Perputaran Modal Kerja berpengaruh terhadap variabel

dependen yaitu harga saham.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Return On Asset terhadap Harga Saham

Return On Asset (ROA) yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset menilai

apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan

13

HARGA SAHAM

ROA

ROE

NPM

H2

H3

H4

PERPUTARAN MODAL KERJA

H5

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

operasional perusahaan. Saat laba sebelum bunga dan pajak naik dan total aktiva

turun maka Return On Asset akan naik, semakin besar Return On Asset semakin

besar tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan. Sehingga menarik banyak

investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan. Rasio ini juga memberikan

ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan

efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan

menurut Darsono & Ashari (2005)

H1 : Diduga Return On Asset berpengaruh terhadap harga saham pada

perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-

2014

Pengaruh Return on Equity terhadap Harga Saham

Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan

dengan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan menurut Dharmastuti (2004), dalam

Patriawan (2011). Saat laba bersih turun dan modal naik maka Return on Equity

akan turun. Hal ini berarti dari total modal yang ada tidak dapat mempengaruhi

perubahan harga saham. Dengan jumlah equity yang tinggi maka mengakibatkan

banyak dana yang kurang produktif sehingga perlu adanya pengalokasian dana

yang dapat menghasilkan keuntungan, seperti memperluas lahan usaha atau

menambah peralatan pabrik.

H2 : Diduga Return on Equity berpengaruh terhadap harga saham pada

perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-

2014

Pengaruh Net Profit Margin terhadap Harga Saham

14

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Net Profit margin (NPM) yaitu rasio yang menggambarkan besarnya laba

bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Saat laba

bersih naik, total penjualan pun akan naik hal ini disebabkan karena tingginya

biaya yang dikeluarkan sehingga Net Profit margin tidak memiliki pengaruh

terhadap harga saham. Hal ini berarti manajemen mengalami kegagalan dalam hal

operasional (penjualan) dan ini akan mengakibatkan mengurangnya kepercayaan

investor untuk berinvestasi dalam perusahaan.

H3 : Diduga Net Profit margin berpengaruh terhadap harga saham pada

perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-

2014

Pengaruh Perputaran modal kerja terhadap Harga Saham

Harga saham mencerminkan informasi akuntansi yang dikeluarkan oleh

perusahaan. Para investor dalam menanamkan modalnya di bursa efek berharap

mendapat keuntungan yang sebanding dengan tingkat resiko yang ditanggungnya.

Keuntungan yang diperoleh dapat berupa deviden yaitu keuntungan perusahaan

yang dibagikan kepada pemegang saham dan capital gain yaitu keuntungan dari

hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai beli saham, investasi

dalam saham memberikan prospek bahwa suatu jumlah yang relatif kecil dapat

tumbuh menjadi jumlah yang cukup besar sehingga menarik investor. Banyak

faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham dari bursa efek, baik yang

berasal dari faktor internal maupun eksternal, salah satu diantaranya berupa

laporan keuangan.Budiman (1998), menguji pengaruh perputaran modal kerja

terhadap perubahan harga saham, dengan mengambil sampel sebanyak 19 bank

15

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

yang sudah go public di Bursa Efek Jakarta. Hasil dari penelitiannya

menunjukkan secara parsial perputaran modal kerja memiliki pengaruh terhadap

perubahan harga saham. 

H4 : Diduga perputaran modal kerja berpengaruh terhadap harga saham pada

perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2011-2014

Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin dan

Perputaran Modal Kerja terhadap Harga Saham

Pengaruh masing-masing rasio terhadap harga saham di atas diketahui

bahwa rasio Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin

(NPM) dan Perputaran Modal Kerja terhadap Harga Saham, yang akhirnya dapat

mempengaruhi harga saham yang diterima investor. Menurut Husnan (2001:317),

dikatakan ”rasio profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham”. Ini berarti

bahwa rasio Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit

Margin (NPM) memiliki pengaruh terhadap Harga Saham. Sedangkan menurut

Hanafi dan Halim (2009:87), dikatakan bahwa rasio pasar lebih mempengaruhi

investor ataupun calon investor. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kelima

rasio ini secara bersama-sama mempengaruhi harga saham sehingga ikut

mempengaruhi Harga Saham.

H5 : Diduga Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin dan

Perputaran modal kerja berpengaruh terhadap Harga Saham pada

perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2011-2014.

16

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel independen

adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset,

Return On Equity, Net Profit Margin dan Perputaran Modal Kerja. Sedangkan

variable dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengeruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga

Saham.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

adalah data yang di peroleh dari responden langsung saat penelitian dilakukan,

sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tertulis yang

pernah diteliti orang sebelumnya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder. Sedangkan sumber datanya yaitu didapat dari laporan

keuangan perusahaan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh di www.idx.co.id.

Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat

objek penelitian. Penelitian ini mengambil populasi perusahaan manufaktur

industri dasar dan kimia pada sub sektoryang terdaftar di di BEI pada tahun 2011-

2014 sebanyak 65 perusahaan.

Sampel

17

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Metode penentuan sampel ini menggunakan kriteria-kriteria yang tertentu.

Adapun kriterianya sebagai berikut:

1. Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang listing di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2011-2014.

2. Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang menerbitkan laporan

keuangan berturut-turut per 31 Desember dan telah diaudit.

3. Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang memperoleh laba

selama periode 2011-2014.

Berdasarkan kriteria penarikan sampel, maka diperoleh sampel penelitian

sebanyak 13 perusahaan. Berikut ini daftar 13 perusahaan yang menjadi sampel.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2006:110) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam suatu model regresi linier variable pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi normalitas data

dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dengan ketentuan bahwa data

normal berbentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang memiliki pola

distribusi normal. Jika data melenceng ke kanan atau melenceng ke kiri berarti

data tidak terdistribusi secara normal. Grafik Normality Probability Plot juga

digunakan untuk mendeteksi normalitas dengan ketentuan jika data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas. Uji statistic juga digunakan untuk mendeteksi

18

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

normalitas dalam penelitian ini yaitu uji Kolmogrov Smirnov, dalam uji ini,

pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan jika nilai signifikan >

0.05 maka distribusi normal dan jika nilai signifikan <0.05 maka distribusi tidak

normal.

Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2006:91) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Apabila variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel

independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Ghozali (2006:91) mengemukakan bahwa pengujian multikolinieritas

dapat dilakukan dengan melihat Varians Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance.

Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0.10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Uji Heteroskedasitas

Menurut Ghozali (2006:105) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaam Variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika Variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau

tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam penelitian ini

menggunakan uji Spearman. Jika tingkat signifikansi berada di atas 5% (0.05)

19

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

berarti tidak terjadi heteroskedastisitas tetapi jika berada di bawah 5% (0.05)

berarti terjadi gejala heteroskedastisitas. Grafik scatterplot juga dapat digunakan

untuk menentukan heteroskedastisitas. Jika titik-titik yang terbentuk menyebar

secara acak baik diatas atau dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model yang digunakan. Berikut dapat dilihat contoh

gambar scatterplot.

Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2006:95) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

penggganggu pada periode (t-1) dalam model regresi. Jika terdapat korelasi maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Problem autokorelasi mungkin sering

terjadi pada time series data (data runtut waktu), sedangkan pada cross section

data (silang waktu), masalah autokorelasi jarang terjadi. Model regresi yang baik

adalah model yang bebas dari autokorelasi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sunyoto (2011:63) korelasi berganda merupakan alat untuk

mengukur hubungan antara variable bebas terhadap variabel terikat.

Y=a+b1 X1+b2 X2+b3 X3+b4 X 4+e

Dimana:

Y = Harga Saham

b1,2,3,4,5 = Koefisien regresi

X1 = Return on assets

20

Page 21: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

X2 = Return on equity

X3 = Net profit margin

X4 = Perputaran modal kerja

a = Konstanta

e = Faktor lain diluar model

Uji t (Uji Parsial)

Uji t adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh antara variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dengan cara

membandingkan probabilitas tingkat signifikan hasil output dengan tingkat

signifikan yang ditetapkan. Dalam penelitian ini, tingkat signifikan yang

digunakan adalah 5%. Kriteria yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah

sebagai berikut:

1). Menentukan Hipotesis

Ho = Secara parsial Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin

dan Perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap

harga saham pada perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2011-2014.

Ha = Secara parsial Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin

dan Perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap harga

saham pada perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2011-2014

2). Menentukan tingkat Signifikansi

Tingkat Signifikansi menggunakan 0,05 (α = 5%)

21

Page 22: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

3). Menentukan t hitung (diperoleh dari hasil SPSS) atau dengan menggunakan

rumus

t=r y

1. 2√N−2

√1−r 2 y12

4). Menentukan t table

Tabel distribusi dicari pada α = 5% : 2 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan

(df) n-k (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen).

5). Kriteria Pengujian

Ho diterima – Ha ditolak jika t hitung < t tabel, artinya:

Secara parsial Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin dan

Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga

Saham pada perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2011-2014

Ho ditolak – Ha Diterima jika t hitung > t tabel, artinya:

Secara parsial Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin dan

Perputaran Modal Kerja berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

pada perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2011-2014

6). Membandingkan t hitung dengan t tabel

7). Kesimpulan

Uji F (Uji Simultan)

Uji F adalah pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji distribusui

F, yang bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang

22

Page 23: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat dengan cara membandingkan probabilitas tingkat signifikansi hasil

output dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan. dalam penelitian ini, tingkat

signifikan yang digunakan adalah 5%. Kriteria yang digunakan untuk menguji

hipotesis ini adalah sebagai berikut:

1). Menentukan Hipotesis

Ho = Secara simultan Return On Asset, Return On Equity, Net Profit

Margin dan Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh signifikan

terhadap Harga Saham pada perusahaan dasar dan kimia di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014

Ha = Secara simultan Return On Asset, Return On Equity, Net Profit

Margin dan Perputaran Modal Kerja berpengaruh signifikan

terhadap Harga Saham pada perusahaan dasar dan kimia di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014

2). Menentukan tingkat Signifikansi

Tingkat Signifikansi menggunakan 0,50 (α = 5%)

3). Menentukan F hitung

a) Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

JK( Re g)=b1∑ x1 y+b2∑ x2 y

b) Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus:

JK( Re s)=(∑Y 2−(∑Y )2

n )−JK (Re g)

c) Menentukan nilai F dengan rumus:

23

Page 24: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Fhitung=

JK(Re g )

kJK (Re s)

n−k−1

4). Menentukan F table

Tabel distribusi dicari pada α = 5% : 2 (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan

(df) n-k-1 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variable independen).

5). Kriteria Pengujian

Ho diterima – Ha ditolak jika Fhitung < Ftabel, artinya:

Secara simultan Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin dan

Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga

Saham pada perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 20011-2014

Ho ditolak – Ha Diterima jika Fhitung > Ftabel, artinya:

Secara simultan Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin dan

Perputaran Modal Kerja berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham

pada perusahaan dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2011-2014

6). Membandingkan F hitung dengan F tabel

7). Kesimpulan

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Digunakan untuk mengetahui seberapa besar variable bebas mempengaruhi

variable terikat. Dalam penelitian ini yaitu seberapa besar variable X

mempengaruhi Y.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

24

Page 25: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai berikut: Data

Deskripstif, Pengujian Asumsi Klasik yang terdiri dari Pengujian Normalitas,

Pengujian Multikolonieritas, Pengujian Autokorelasi dan Pengujian

Heteroskedastisitas, analisis data yang berupa Analisis Regresi, Pengujian

variable secara pasrsial dan simultan, dan pembahasan tentang pengaruh variable

independent terhadap variable dependent.

Data Deskriptif

Dari data mentah yang telah diinput dan diolah, didapat hasil yang

menunjukan nilai minimum, nilai maksimum, mean dan nilai standar devisiasi

masing-masing variabel Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin,

Perputaran Modal Kerja dan Harga Saham pada tabel sebagai berikut :

Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Selama Tahun 2011-2014

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 52 .001 .321 .09165 .077821

ROE 52 .006 .423 .13637 .097172

NPM 52 .002 .275 .08888 .081359

WTC 52 1.325 52.694 8.15654 10.305556

HARGA_SAHAM 52 50 25000 4453.98 6521.163

Valid N (listwise) 52

Sumber : Output SPSS 17

Berdasarkan tabel diatas terdapat 52 perusahaan sampel. Dari hasil

statistik deskriptif tersebut dapat dilihat bahwa:

25

Page 26: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

1. Jumlah data (N) sebanyak 52 ini berdasarkan jumlah sampel sebanyak 13

perusahaan dan periode penelitian selama 4 tahun ( 13 x 4 = 52).

2. Variable Return On Asset, memiliki nilai minimum atau terkecil 0.001 dan

nilai maksimum atau terbesar adalah 0.321, nilai mean atau rata-rata

adalah 0.09165 dan standar deviasi adalah 0.077821.

3. Variabel Return On Equity, memiliki nilai minimum atau terkecil 0.006

dan nilai maksimum atau terbesar adalah 0,423, nilai mean atau rata-rata

adalah 0.13637 dan standar deviasi adalah 0.097172.

4. Variable Net Profit Margin, memiliki nilai minimum atau terkecil 0.002

dan nilai maksimum atau terbesar adalah 0.275, nilai mean atau rata-rata

adalah 0.08888 dan standar deviasi adalah 0.081359.

5. Variable Perputaran Modal Kerja, memiliki nilai minimum atau terkecil

1.325 dan nilai maksimum atau terbesar adalah 52,694, nilai mean atau

rata-rata adalah 8,15654 dan standar deviasi adalah 10,305556.

6. Variable Harga Saham, memiliki nilai minimum atau terkecil 50 dan nilai

maksimum atau terbesar adalah 25000, nilai mean atau rata-rata 4453.98

dan standar deviasi adalah 6521.163.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat untuk menganalisis regresi linier

berganda. Dalam uji asumsi klasik ini digunakan uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

26

Page 27: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2011), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam suatu model regresi linier variabel penganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksinya, yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik.

Analisis grafik dapat digunakan dengan dua cara yaitu grafik histrogram

dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki distribusi normal.

Pada grafik histrogram data mengikuti atau mendekati normal apabila data

berbentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot data bisa dikatakan berdistribusi normal

apabila titik-titik datanya menyebar disekitar garis diagonal.

Grafik Histogram

27

Page 28: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Sumber : Output SPSS 17

Berdasarkan gambar grafik histogram terlihat bahwa pola terdistribusi

normal, karena grafik histogram dalam keadaan seimbang baik disisi kana

maupun disisi kiri atau grafik histogram berbentuk lonceng.

Grafik P-P Plot

Sumber : Output SPSS 17

28

Page 29: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Dari hasil gambar grafik p-p plot yang terlihat pada Gambar bahwa data

terdistribusi normal karna titik-titik plot menyebar pada garis diagonal. Pengujian

normalitas data secara analisis statistik juga bisa menggunakan uji One Sample

Kolmogorov – Smirnov. Uji ini dilakukan untuk memastikan data benar-benar

telah berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan

nilai signifikansi di atas 0,05.

Uji Kolmogorov – Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 52

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.68050353E3

Most Extreme Differences Absolute .122

Positive .122

Negative -.101

Kolmogorov-Smirnov Z .880

Asymp. Sig. (2-tailed) .421

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS 17

29

Page 30: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Berdasarkan tabel diatas dari hasil pengolahan data di peroleh besarnya

nilai Kolmogorof-Smirnov adalah 0.880 dan signifikansi pada 0.421. nilai

signifikansi lebih besar dari 0.05. Hal ini berarti data residual terdistribusi secara

normal, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2011) Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinieritas. Pengujian

multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai Varians Inflation Factor

(VIF) dan Tolerance diantara variabel independen. Jika nilai VIF < 10 atau nilai

Tolerance > 0.10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Multikolineritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 LOG_ROA .148 6.767

LOG_ROE .168 5.963

LOG_NPM .156 6.428

LOG_WTC .621 1.611

a. Dependent Variable: LOG_HS

Sumber : Output SPSS 17

30

Page 31: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Berdasarkan tabel di atas dari hasil pengujian di atas, dapat diketahui

bahwa angka tolerance Return On Asset adalah sebesar 0.148 > 0.10 dan VIF

6.767 < 10, tolerance Retun On Equity adalah sebesar 0.168 > 0,10 dan VIF 5.963

< 10, tolerance Net Profit Margin adalah sebesar 0.156 > 0,10 dan VIF 6.428 <

10, dan tolerance Perputaran Modal Kerja adalah 0.621 > 0,10 dan VIF 1.611 <

10. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara

variabel bebas dalam penelitian.

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang

homokesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedatisitas. Pada penelitian ini uji

heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik Scatterplot,

yaitu Jika titik-titik yang terbentuk menyebar secara acak baik di atas atau di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokesdastisitas pada model

yang digunakan. Selain itu uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

menggunakan Spearman. Jika tingkat signifikansi berada di atas 0.05 berarti tidak

terjadi heterokedastisitas tetapi jika berada di bawah 0.05 berarti terjadi gejala

heterokedastisitas.

Grafik Scatterplot

31

Page 32: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Dari grafik Scatterplot terlihat tidak ada pembentukan pola tertentu, titik-

titik menyebar secara acak serta menyebar dengan baik diatas maupun dibawah

angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi. Untuk lebih keakuratan hasil digunakan uji

Rank Spearman untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas. Hasil uji Rank

Spearman tampak seperti dalam table berikut:

Uji Heteroskedastisitas (Uji Spearman)

Correlations

ROA ROE NPM WTC

Unstandardiz

ed Residual

Spearman's rho ROA Correlation Coefficient 1.000 .932** .940** -.600** .148

Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .296

N 52 52 52 52 52

ROE Correlation Coefficient .932** 1.000 .869** -.454** .143

Sig. (2-tailed) .000 . .000 .001 .311

N 52 52 52 52 52

32

Page 33: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

NPM Correlation Coefficient .940** .869** 1.000 -.559** .155

Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .273

N 52 52 52 52 52

WTC Correlation Coefficient -.600** -.454** -.559** 1.000 -.069

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 . .628

N 52 52 52 52 52

Unstandardized

Residual

Correlation Coefficient .148 .143 .155 -.069 1.000

Sig. (2-tailed) .296 .311 .273 .628 .

N 52 52 52 52 52

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Output SPSS 17

Dari tabel diatas terlihat Return On Asset memiliki nilai Sig.(2-tailed)

0.296 > 0.05, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Kemudian

Return On Equity memiliki nilai Sig.(2-tailed) 0.311 > 0.05, dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heterokedastisitas, Net Profit Margin memiliki nilai Sig.(2-

tailed) 0.273 > 0.05, dan Perputaran Modal Kerja memiliki nilai Sig.(2-tailed)

0.628 > 0.05, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada

setiap variabel.

Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2011) Uji Autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi

apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode ( t ) dengan

kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1) dalam model regresi.

Apabila terjadi korelasi maka menunjukkan adanya problem autokorelasi. Untuk

mendeteksi adanya autokorelasi bisa digunakan tes Durbin Watson (D-W)

sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini:

33

Page 34: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Autokolerasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .772a .596 .562 .56319 2.022

a. Predictors: (Constant), LOG_WTC, LOG_ROE, LOG_NPM, LOG_ROA

b. Dependent Variable: LOG_HS

Sumber : Output SPSS 17

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2.022

Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena nilai Durbin-Watson

berada di antara. DU<DW<4-DU (1.721<2.022<2.279). Dengan demikian, maka

dalam model regresi linear berganda ini tidak terjadi autokorelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode penelitian dengan kesalahan pengganggu pada periode

sebelum penelitian.

Analisis Regresi

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

variable independen yaitu Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin,

dan Perputaran Modal Kerja terhadap variable dependen Harga Saham,

sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini:

Regresi Berganda

34

Page 35: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.780 .233

LOG_ROA -.256 .382 -.161

LOG_ROE .188 .504 .085

LOG_NPM 1.540 .425 .852

LOG_WTC .050 .255 .023

a. Dependent Variable: LOG_HS

Sumber : Output SPSS 17

Dari uji regresi di atas maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai

berikut:

Harga Saham = 4.780 – 0.256 ROA + 0.188 ROE + 1.540 NPM + 0.050 WCT

+ e

Keterangan:

1. Konstanta (a)

Nilai konstanta (a) sebesar 4,780 adalah apabila variabel Return On Asset,

Return On Equity, Net Profit Margin, dan Perputaran Modal Kerja bernilai 0 atau

konstan, maka perubahan Harga Saham sebesar 4,780.

2. Nilai Return On Asset (ROA)

Besarnya nilai koefisien regresi Return On Asset (ROA) adalah sebesar -0,256.

Nilai yang negatif ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 satuan Return On

35

Page 36: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Asset (ROA) akan menyebabkan perubahan Harga Saham sebesar -0,256

dengan asumsi bahwa nilai koefisien variable lain tetap atau konstan.

3. Nilai Return On Equity (ROE)

Besarnya nilai koefisien regresi Return On Equity (ROE) adalah sebesar

0,188. Nilai yang positif ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 satuan

Return On Equity (ROE) akan menyebabkan perubahan Harga Saham sebesar

0,188 dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan.

4. Nilai Net Profit Margin (NPM)

Besarnya nilai koefisien regresi Net Profit Margin (NPM) adalah sebesar

1,540. Nilai yang positif ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 satuan Net

Profit Margin (NPM) akan menyebabkan perubahan Harga Saham sebesar 1,540

dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau konstan.

5. Nilai Working Capital Turnover (WCT)

Besarnya nilai koefisien regresi Working Capital Turnover (WCT) adalah sebesar

0,050. Nilai yang positif ini menunjukkan bahwa setiap perubahan 1 satuan

Working Turn Capital (WTC) akan menyebabkan perubahan Harga Saham

sebesar 0,050 dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lain tetap atau

konstan.

Uji Parsial (Uji t)

36

Page 37: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Uji t pada dasarnya menunjukkan “Seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen”.

Ghozali (2011 : 84). Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel

dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika thitung < ttabel, atau -thitung > -ttabel maka Ho diterima.

Jika thitung > ttabel, atau -thitung < -ttabel maka Ha diterima.

Berdasarkan nilai probabilitas sebagai dasar pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut

Sig. > α, untuk α = 5%, maka Ho diterima.

Sig. < α, untuk α = 5%, maka Ha diterima.

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Uji t

37

Page 38: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -886.612 899.435 -.986 .329

ROA -1856.634 21741.041 -.022 -.085 .932

ROE -15306.508 14412.090 -.228 -1.062 .294

NPM 86579.334 9057.956 1.080 9.558 .000

WTC -11.958 42.050 -.019 -.284 .777

a. Dependent Variable: HARGA_SAHAM

Sumber : Output SPSS 17

Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tabel diatas adalah sebagai berikut:

a. Return On Asset (ROA) mempunyai nilai signifikansi 0.932, nilai ini lebih

besar dari 0.05 sedangkan nilai thitung 0,085 < 2,012 (ttabel α = 0.05, df= (52-

5) = 47) Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

Ho diterima dan Ha ditolak, ini menunjukkan bahwa secara parsial Return

On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

b. Return On Equity (ROE) mempunyai nilai signifikansi 0.294, nilai ini

lebih besar dari 0.05 sedangkan nilai thitung 1,062 < 2,012 (ttabel α = 0.05, df=

(52-5) = 47). Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, ini menunjukkan bahwa secara parsial

Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

c. Net Profit Margin (NPM) mempunyai nilai signifikansi 0.000, nilai ini

lebih kecil dari 0.05 sedangkan nilai thitung 9,558 > 2,012 (ttabel α = 0.05, df=

(52-5) = 47). Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan

38

Page 39: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, ini menunjukkan bahwa secara parsial

Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

d. Perputaran Modal Kerja mempunyai nilai signifikansi 0.777, nilai ini

lebih besar dari 0.05 sedangkan nilai thitung 0,284 < 2,012 (ttabel α = 0.05,

df= (52-5) = 47). Berdasarkan kedua nilai tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, ini menunjukkan bahwa

secara parsial Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh signifikan

terhadap Harga Saham.

Uji Simultan ( Uji F)

Uji F atau yang disebut juga dengan uji simultan dugunakan untuk

“menguji pengaruh variable independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen dari suatu persamaan regresi dengan menggunakan hipotesis statistik”.

(Santoso, 2006:168). Apabila tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka

dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan uji simultan dapat

dilihat pada tabel berikut.

(Uji F)

39

Page 40: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.802E9 4 4.506E8 57.793 .000a

Residual 3.664E8 47 7796596.980

Total 2.169E9 51

a. Predictors: (Constant), WTC, NPM, ROE, ROA

b. Dependent Variable: HARGA_SAHAM

Sumber : Output SPSS 17

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, bahwa nilai fhitung 57,793 sedangkan

ftabel 2,570 dengan df pembilang = 4 df penyebut = 47 dan taraf signifikan = 0.05

sehingga fhitung 57,793 > ftabel 2,570 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, Berdasarkan

kedua nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

ini menunjukkan bahwa variabel independen Return On Asset, Return On Equity,

Net Profit Margin, dan Perputaran Modal Kerja secara simultan (bersama-sama)

berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan industri dasar dan

kimia yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya

koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1 Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali 2011). Hasil koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

40

Page 41: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Koefisien DeterminasiModel Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .912a .831 .817 2792.239

a. Predictors: (Constant), WTC, NPM, ROE, ROA

b. Dependent Variable: HARGA_SAHAMSumber : Output SPSS 17

Dari hasil tabel diatas, besarnya Adjusted R Square berdasarkan hasil

analisis dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh sebesar 0.817. Artinya besarnya

pengaruh yang diberikan oleh Return On Asset, Return On Equity, Net Profit

Margin, dan Perputaran Modal Kerja terhadap Harga Saham adalah sebesar

81,7%. Sedangkan sisanya sebesar 18,3% adalah dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pembahasan

Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham

Hasil regresi menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) tidak

berpengaruh signifikan terhadap Harga saham. Dari hasil tersebut maka H1 yang

menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap Harga

Saham ditolak.

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Fahlevi (2013), yang

menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap Harga

Saham.

Pengaruh Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham

41

Page 42: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Hasil regresi menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE) tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dari hasil tersebut maka H2 yang

menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap Harga

Saham.

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Shidiq (2012), yang

menyatakan Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.

Pengaruh Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham

Hasil regresi menunjukkan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh

signifikan terhadap Harga Saham. Dari hasil tersebut maka H3 yang menyatakan

bahwa Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga Saham.

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Putra (2010), yang

menyatakan bahwa Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap Harga

Saham.

Pengaruh Working Capital Turnover (WCT) Terhadap Harga Saham

Hasil regresi menunjukkan bahwa Working Capital Turnover (WCT) tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dari hasil tersebut maka H4 yang

menyatakan bahwa Working Capital Turnover (WCT) tidak berpengaruh terhadap

Harga Saham.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Dafista (2012) yang menyatakan bahwa Working Capital Turnover (WCT) tidak

berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit

Margin, dan Perputaran Modal Kerja terhadap Harga Saham

42

Page 43: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Berdasarkan hasil pengujian, dapat diketahui bahwa variabel independen

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return On Asset (ROA), Return On

Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Perputaran Modal Kerja (WTC)

berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu Harga saham.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitiaan dan pembahasan penelitiaan ini, maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

a. Secara parsial Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham pada perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2011-2014.

b. Secara parsial Return On Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham pada perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2011-2014.

c. Secara parsial Net Profit Margin berpengaruh terhadap terhadap Harga

Saham pada perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2011-2014.

d. Secara parsial Working Capital Turnover tidak berpengaruh terhadap

Harga Saham pada perusahaan dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2011-2014.

e. Secara simultan (bersama-sama) bahwa variable independen Return On

Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, dan Perputaran Modal Kerja

43

Page 44: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan dasar dan

kimia yang terdaftar di BEI periode 2012-2014

SARAN

Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka

peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu :

1. Didalam penelitian ini hanya menggunakan beberapa variabel independent

namun peneliti menyarankan agar menambah variabel independen. Karena

masih banyak variabel-variabel yang dapat mempengaruhi Harga Saham.

2. Didalam penelitian ini terbatas hanya lima (4) tahun saja namun peneliti

menyarankan agar penelitian selanjutnya menambahkan periode tahun

yang akan diteliti.

KETERBATASAN PENELITIAAN

Penelitiaan ini memiliki keterbatasan yang memerlukan perbaikan dan

pengembangan dalam penelitiaan-penelitiaan berikutnya. Keterbatasan-

keterbatasan dalam penelitiaan ini adalah sebagai berikut :

1. Peneltiaan ini hanya menggunakan lima ( 5 ) variabel independen yaitu

Return On Asset, Return On equity, Net Profit Margin, Working Capital

Turnover, dan satu variabel dependen yaitu Harga Saham.

2. Tahun penelitiaan terbatas hanya lima ( 4) tahun saja, yaitu periode 2011-

2014.

3. Sampel perusahaan dalam penelitian ini terbatas hanya perusahaan dasar

dan kimia yang terdaftar di BEI dengan kriteria tertentu sehingga hanya di

peroleh 13 perusahaan sebagai sampel penelitian.

44

Page 45: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarta. 2006. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi.

Jakarta. Rienika Cipta.

45

Page 46: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Bastian, Idra Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Buku dua, Edisi pertama.

Jakarta. Salemba Empat.

Brigham, Eugene F. dan Joel F Houston. 2011. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Jakarta. Salemba Empat.

Clarensia dkk. 2011. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan

Penjualan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham.

Dafitsa, Eldo Arya. 2012. Pengaruh Perubahan Perputaran Modal Kerjadan

Tingkat Pengembalian Ivestasi Terhadap Pengembalian Harga Saham

Pada Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) Yang Go Public

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010.

Darmadji, T. & Fakhruddin, H.M. 2006.Pasar Modal di Indonesia (Edisi dua).

Jakarta. Penerbit Salemba Empat.

Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Yogyakarta. Andi

Faddila. 2010. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham.

Fahlevi. 2013. Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Terhadap Harga Saham.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang. Badan Penerbit Undip.

Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisa Laporan Keuangan.

Yogyakarta. UPP STIM. YKPN.

46

Page 47: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Harahap, SofyanSyafri. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta.

Raja Grafindo Persada.

Horne. 2005. Akuntansi Lanjutan 2. Penerbit PT. Raja Grafindo.

Husnan, Suad. 2002. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

Ketiga. Yogyakarta. AMP YKPN.

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta. BPFE.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakarta. PT.

Bumi Aksara.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Rajawali Pers.

Lestari, Maharani Ikadan Toto Sugiharto. 2007. Kinerja Bank Devisa dan Bank

Non Devisa dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Proceeding

PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). 21-22 Agustus,

Vol.2. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma.

Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta. Grasindo.

Nurmalasari. 2009. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga

Saham Emiten Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2005-2008.

Putra.2010. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham di

Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

47

Page 48: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Riyanto. 2005. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat, Cetak

ketujuh. Yogyakarta. YBPFE UGM.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta.

BPFE.

Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan aplikasi. Yogyakarta.

BPFE.

Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka.

Shidiq. 2012. Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas dan EPS Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2006-2010.

Simamora. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Sunyoto. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Cetakan Pertama. Yogyakarta.

CAPS.

Syamsudin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta. Raja

Grafindo Persada.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi, Edisi

Pertama. Yogyakarta. KANISIUS.

Widiatmojo. 2009. Pasar Modal Indonesia. Jakarta. Ghalia Indonesia.

48

Page 49: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/02/JURNAL.docx · Web viewKinerja keuangan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas), kemampuan

Wild, Jhon, KR. Subramanyam, dan Robert F. Hasley. 2005. Analisis Laporan

Keuangan. Edisi Delapan, Buku Dua. Alih Bahasa: Yanivi dan Nurwahyu.

Jakarta. Salemba Empat.

49