View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
LAMPIRAN
Matriks Perbandingan Jawaban Narasumber
1. Open Coding Reduksi Data Hasil wawancara dengan penyajian transkrip, lalu melakukan reduksi data dengan memberikan kata kunci. Reduksi Data Wawancara 1 (Heri Ruslan) NO PERTANYAAN KATA KUNCI
1. Bagaimana struktur organisasi? Penjelasan struktur organisasi di Koran Republika
2. Seperti apa visi misinya? Yang berpengaruh pada umat islam
3. Seberapa sering adanya rapat redaksi?
Sumber informasi
4. Seperti apa rutinitas pengecekan kebenaran?
Alur produksi berita
5. Penentuan narasumber berdasarkan apa?
Hasil rapat redaksi
6. Pemilihan konten news value atau yang sedang viral?
Kualitas konten
7. Tolak ukur berita, dan ciri-ciri berita juga kriteria kelayakan menurut Anda?
Penjelasan selera individu
8. Bagaimana dengan gender? Perbedaan gender
9. Latar belakang Anda seperti apa? Nilai dan sikap
10. Kebijakan firewall yang misahin konten?
Posisi netral
Reduksi Data Wawancara 2 (Didi Purwadi) NO. PERTANYAAN KATA KUNCI
1. Alur kerjanya seperti apa? Penjelasan proses alur kerja
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
2. Seperti apa rutinitas pengecekan kebenaran?
Alur produksi berita
3. Kebijakan firewall yang misahin konten?
Posisi netral
4. Adakah kebijakan khusus redaksi? Penjelasan kebijakan khusus
5. Yang mengontrol informasi dan putusan berita?
Peran media sosial / Sumber informasi
6. Pemilihan konten news value atau yang viral?
Kualitas konten
7. Penentuan narasumber berdasarkan apa?
Hasil rapat redaksi
8. Quality control bagaimana? Quality control
9. Konten berita yang cenderung selera individu?
Penjelasan selera individu
10. Latar belakang Anda? Nilai dan sikap
Reduksi Data Wawancara 3 (Noer Kusumawardhani) NO. PERTANYAAN KATA KUNCI
1. Latar belakang Anda? Nilai dan sikap
2. Sudah berapa lama di ROL? Ditempatkan di desk apa?
Lama berprofesi
3. Apakah gender berpengaruh dalam pekerjaan sehari-hari?
Perbedaan gender
4. Sering menggunakan media sosial? Untuk apa?
Peran media sosial
5. Informasi yang di media sosial apakah dijadikan sebagai acuan data utama atau sebagai pemicu dari suatu isu?
Peran media sosial / Sumber Informasi
6. Bagaimana prosesnya dengan informasi yang didapat dari medsos?
Proses produksi berita
7. Berita atau informasi apa yang pernah Anda ambil di medsos?
Hasil rapat redaksi dan produksi
8. Proses penugasan seperti apa? Proses penugasan
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
9. Menurut Anda, seperti apa berita bagus?
Penjelasan selera individu
10. Lebih tertarik berita apa? Penjelasan selera individu
11. Seperti apa pola khusus yang jadi rutinitas Anda?
Alur produksi berita
2. Axial Coding Penempatan data dengan membuat keterkaitan antar kategori. Jawaban dikelompokkan berdasarkan kategori pertanyaan dan jawaban lainnya.
NO KATA KUNCI HERI DIDI NOER
1 Alur Produksi
Berita
- Reporter masuk
newsroom
- Redaktur newsroom
masukin ke redaktur
Koran
- Redaktur Koran nanti
mengedit, masuk ke
desain, dan di print
kertas A4
- Asredpel, waredpel,
dan redpel mengecek
lagi
- Kalo sudah benar, di
kirim ke desain, layout
akan kirim ke produksi
- Produksi akan kirim ke
percetakan
- Percetakan nanti di
distribusikan sirkulasi
- Reporter kirim berita ke
redaktur
- Redaktur mengedit dan
mengupload ke online
- Sudah diupload,
asredpel dan waredpel
mengecek
- Reporter nulis
berita, lalu
dikirim ke
redaktur
- Redaktur
mengedit dan
upload ke online
- Abis di upload,
asredpel dan
waredpel ngecek
2 Nilai dan sikap Jurnalistik, walaupun
begitu jika sudah dalam
Hubungan Internasional Jurnalistik
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
Republika harus mengikuti
visi dan misi
3 Sumber
informasi dan
Peran media
sosial
Dari rapat redaksi Dari WhatsApp, Facebook,
Twitter atau di lapangan
menemukan hal menarik,
dan rapat redaksi
Dari media sosial,
kalau dari twitter itu
akun resmi
4 Hasil rapat
redaksi dan
produksi
Isu yang ditentukan untuk
hot topic, pemilihan
anglenya seperti apa,
batasan koridornya apa,
pemilihan narasumber
sesuai dengan bidangnya.
Penentuan narasumber dari
hasil diskusi bersama, juga
batasan koridor untuk
reporter.
Yang di ambil dari
media sosial berita
olahraga klub-klub
bola liga primer
Inggris, La Liga, dan
Serie A.
5 Penjelasan
selera individu
Ada buku panduan buku
perilaku reporter dan gaya
bahasa republika
Setiap orang punya referensi
masing-masing namun tetap
berpaacu pada guidance-nya
5W + 1H, lebih
tertarik dengan berita
olahraga.
3. Selective Coding Quotes sendiri merupakan kesimpulan dari penggabungan hasil wawancara, sedangkan storyline jadi wawancara yang dijadikan sumber dari kesimpulan.
NO. KATA KUNCI STORY LINE QUOTES
1. Alur Produksi Berita
Dari rapat redaksi di malam hari, ditentukan isu yang dipilih untuk hot topic, pemilihan angle, penentuan narasumber, dan batasan koridor bagi wartawan dalam mengolah beritanya.
“Rapat redaksi rembukan seluruh informasi yang di dapat, baik dari media sosial maupun di lapangan, setelah itu dipilih isunya, anglenya jg ditentukan, koridornya apa saat wawancara narasumber dan pemilihan narasumber”
2. Nilai dan sikap Setiap orang punya nilai dan sikap masing-masing, namun jika sudah dalam naungan Republika tetap mengikuti visi dan misinya.
“Latar belakang pasti beda-beda, yang pasti kalo udah di dalam Republika harus mengikuti visi misi”
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
3. Sumber informasi dan Peran media sosial
Informasi dari media sosial, setelah dibaca, di filter kembali atau di konfirmasi kembali juga meminta kejelasan kepada narasumber terkait.
“kalo informasi yang di media sosial biasanya di konfirmasi lagi misalkan dari akun twitter resmi juga minta kejelasan kepada narasumber terkait”
4. Hasil rapat redaksi dan produksi
Penentuan narasumber dari hasil diskusi bersama, juga batasan koridor untuk reporter. Yang di ambil dari media sosial berita olahraga klub-klub bola liga primer Inggris, La Liga, dan Serie A.
“hasil rapat redaksi berupa ketentuan-ketentuan pemilihan angle pemilihan narsumber dan batasan koridor, contoh hasil produksinya seperti berita olahraga yang diambil dari akun twitter klub-klub bola.”
5. Penjelasan selera individu
Setiap orang punya ketertarikan dan referensi masing-masing, namun tetap mengacu kepada guidance-nya
“Tiap orang punya referensi dan itu tidak bisa dihindari tapi tetap mengacu pada guidancenya, seperti kalo memberitakan berita harus yang menyejukkan, human interestnya mengarahkan kepada kebijakan berita yang harus diikutin."
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
LAMPIRAN
Wawancara Heri Ruslan
Narasumber : Heri Ruslan
Jabatan : Wakil Redaktur Pelaksana Republika Koran
Tanggal : Kamis, 15 Juni 2017
Lokasi : Kantor Republika
1. Struktur organisasi
00.32 – 11.17
Struktur republika secara redaksional dibagi jadi 3 divisi jadi pertama, di atasnya pemimpin
redaksi, wakil pemimpin redaksi kemudian kita bagi ada redaktur pelaksana Koran berarti
divisi untuk Koran cetak, kemudian ada redaktur pelaksana online dia memimpin operaisonal
keredaksionalan di repubilka online ada satu lagi redaktur pelaksana newsroom. Newsroom ini
adalah pabriknya berita di republika semua reporter ada di bawah kendali newsroom.
Newsroom ini tugasnya untuk memenuhi berita di republika Koran dan online. Jadi kalau untuk
redaktur pelaksana Koran dia hanya membawahi para redaktur di Koran, redaktur pelaksana
online dia membawahi redaktur di online, nah sedangkan redaktur pelaksanan newsroom terdiri
dari rdaktur newsroom dan semua reporter yang dimiliki republika yang hamper 100 org di
berbagai daerah di Indonesia. Koran nanti bagaimana prosesnya Koran melakukan order
kepada newsroom nah biasanya Koran itu pada malam hari setiap redaktur akan menuliskan
budgeting, budgeting itu isu apa yang kira2 besok dikembangkan buat di muat di Koran. Nah
untuk halaman 1 budgeting di lakukan asisten redaktur pelaksana yang bertanggung jawab pada
halaman 1. Nah kita sudah bikin order, nanti order ini akan di share ke newsroom. Newsroom
itu ada redaktur redaktur lagi misalnya bidang olahraga berarti mereka punya pasukan di
olahraga, semua order olahraga nanti akan dishare redaktur olahraga kepada repoternya,
kemudian sama nanti ada politik ekonomi dan keislaman nanti akan dibagikan kepada
repoternya. Lalu, setelah itu kita ada namanya rapat update jadi perkembangan terakhir rapat
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
itu dilakukan sekitar jam 11 sampe jam 12 siang. Kita akan melihat pergerakan informasi apa
yang bergerak di lapangan jika ada isu2 baru atau hal yang menarik nanti akan di order lagi
untuk diperdalam. Jadi update siang itu meminta redaktur newsroom untuk menugaskan
reporternya untuk mengupdate untuk informasi yang berkembang di lapangan. Nanti pukul 2
siang melakukan rapat finishing, semua redaktur hadir asredpel redpel dan waredpel hadir lebih
kepada penetuan isu apa yang fix yang akan diturunkan di Koran di headline misalnya di
halaman 1 isu apa yang akan kita tetapkan redaktur newsroom juga hadir untuk melihat oh
ketika di order malam dan order pagi untuk headlinenya isu A ketika finishing isu B lah yang
menjadi headline newsroom akan meminta pada repoternya untuk mengupdate kembali
informasi yang akan kita tampilkan sebagai headline. Sama seperti halaman yang lain2
misalkan di republika itu ada halaman headline ada berita 1 berita 2 berita apa yang ditetapkan
di sini biasanya ada perdebatan ada si A redaktur A mengatakan saya kira itu ga penting itu di
halaman 1 itu di halaman nasional aja. Nah kemudian kita ambil kesepakatan yang banyak
yang kemudian ditetapkan ini jadi berita di halaman 1. Kadang-kadang sepakat langsung, pada
isu-isu tertentu ada yang menganggap itu tidak terlalu penting isu B lah yang paling penting
kemudian ada perdebatan itu hal yang wajar. Kemudian ada sebuah kesepapkatan jadi apa yang
harus ditetapkan untuk halaman 1 yang udah ini aja pertimbangannya tentu nilai berita dan
ideology dari Republikanya juga seperti apa itu untuk di Koran jadi setelah rapat finishing itu
kemudian newsroom akan menshare berita2 yang tadi disepakati itu di finishing itu berita
halaman 1 apa aja. Berita yang sudah disepakati akan dimasukan oleh newsroom melalui
newsrep ke setiap redakturnya jadi ada assignmentnya jadi berita ini misalkan berita mudik ini
jadi headline maka newsroom memasukan semua berita mudik itu ke kantong newsrep si
redaktur halaman 1 dimasukan ke headline, kemudian redaktur membuka langsung newsrepnya
nanti berita yang akan di edit itu sudah dimasukan oleh redaktur newsroom dari reporter2 itu
ke kantongnya dia nanti dia tinggal memilah berita2 yang ada di kantong itu. Jadi mulailah dia
melakukan editing dari berbagai laporan reporter itu kemudian si redaktur itu juga melihat ada
dummy dummy itu adalah Koran kecilnya, misalkan saya menggarap halaman nasional nanti
di kasih dari tim desain ada beberapa kotak berita yang harus di isi. Ada berapa foto yang harus
di isi. Di rapat sudah ditentukan berita ini soal misalkan hukum ini dia di headline maka dia
harus menyesuaikan berapa banyak beritanya biasanya headline itu ada 4000 karakter, maka
dia mengedit dan memasukan beritanya ke redaktur Bahasa. Jadi redaktur Bahasa akan
mengecek mana yang miring mana huruf capital segala macem EYDnya diperhatikan oleh
redaktur Bahasa, typo juga oleh redaktur Bahasa. Kemudian setelah itu, berita akan di print
dalam bentuk Koran kecil kertas A4 nanti kita akan membaca siapa yang bertugas untuk
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
mengoreksi, redaktur asredpel waredpel dan redpel jadi ada 4 orang yang mengecek. Misalkan
redaktur sudah mengecek beritanya, kemudian asredpel mengecek beritanya ini judulnya ga
bagus disuruh ganti, ini ada yang harus di buang di ganti itu tugasnya asredpel dan waredpel.
Dia akan bertugas mengecek typonya dan cover both side ga ini beritanya, misalkan ga cover
both side misalkan saya asredpel saya katakan ke redakturnya ini beritanya ga cover both side
tolong ditambhakan dari pihak lain pihak B supaya berita ini seimbang kemudian nanti di print
lagi kalo sudah oke kemudian secara konten sudah benar dan cover both side sudah mencukupi
nanti di kirim ke bagian layout lagi, layout akan kirim ke produksi, produksi akan kirim ke
percetakan untuk di cetak, percetakan nanti di distribusikan sirkulasi. Jadi proses diskusinya
meskipun sudah rapat namun pas editnya begini, terus misalkan tidak sesuai dengan ideology
republika misalkan kita kan lebih keumatan nah ini judulnya di ganti itu harus di ganti karena
persetujuan ada di asredpel waredpel dan redpel kalo kita tidak sepakat redaktur tidak bisa.
Maka semua harus sepakat oke kontennya sudah benar baru di acc semua baru itu udah bisa
layak di produksinya. Semua itu ada approvenya jadi approve tertinggi di Koran itu sampe
redaktur pelaksana, kalo pemimpin redaksi itu udah ga ngatur konten lagi tapi lebih ke
manajemennya.
2. Visi Misi
11.18 – 16.58
Kalo kita ke reporter biasanya lebih membebaskan reporter tidak kita batasi beritanya harus
begini begitu, kita bebaskan reporter untuk menggali fakta di lapangan, adapun framing
ataupun penyesuaian ideology lebih diatur di tataran redaktur misalkan di rapat ini menentukan
kebijakan sekolah 5 hari bagaimana sikap kita nah itu dibahas ini, kita mendukung kebijakan
ini tapi kita juga harus mengkritisi apa kelemahan2 harus kita kritisi kita mendukung tapi
dengan kritik tidak mendukung buta tapi dengan kritik nah ini ditetapkan di rapat finishing tadi
jam 2. Bagaimana misalkan beritanya di sini MUI restui 5 hari sekolah ini berarti republika
mendukung program 5 hari sekolah namun kita juga memberikan kritik bukan mendukung
secara buta kita juga melakukan cover both side seperti memerhatikan daerah ini sebuah
masukan kepada menteri pendidikan seperti inilah yang harus di perhatikan di dalam penerapan
ini kami juga memberikan ruang untuk mereka yang menolak program 5 hari sekolah untuk
berpendapatan jadi ada ruang untuk menyatakan ketidaksetujuan ada ruang bagi yang
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
memberikan masukan atau kritik tapi di halaman 1 ini menandakan ini lebih penting bahwa
republika intinya setuju dengan kebijakan 5 hari sekolah.
Kalo soal isu seberapa besar isu ini berpengaruh kepada umat islam, nah ketika umat islam
dirugikan dengn sebuah kebijakan maka sikap kita jelas kita pasti menolak kebijakan itu. Kita
mengukur dulu isu A dampaknya ke umat islam seperti apa karena pembaca kita komunitas
muslim maka kita akan lihat suatu isu itu jika merugikan komunitas muslim maka kita kritisi
atau kita tolak jadi diturunkannya dalam bentuk apa sih dampaknya bagi umat islam bagaimana
reaksi umat islam juga kita juga mendengar tokoh2 umat islam menilai suatu isu kita kan akan
menangkap ketika pemimpin2 umat islam menolak suatu kebijakan A maka republika
cenderung akan mendukung suara itu. Keputusan ulama juga menjadi keputusan kami
mengambil keputusan. Republika dengan tokoh2 ulama selalu sejalan. Republika pasti akan
menudukung kebijakan pemerintah jika kebijakan itu pro rakyat sesuai dengan apa sih yang
diinginkan oleh rakyat kadang2 kita juga mengkritik kebijakan pemerintah jika kebijakan itu
memberatkan rakyat atau umat jadi ada Koran misalkan yang anti pemerintah kebijakan apapun
pasti di kritisi atau di tolak ada juga yang buta kebijakan pemerintah apapun di dukung
republika sikapnya ada di tengah kita pasti mendukung kebijakan pemerintahan yang
konstitusional kebijakan ini mau gamau harus di dukung karena hasil pemiilihan umum tapi
tidak semua kebijakan pemerintah itu kita dukung bahkan kita kritisi atau kita tolak ketika itu
bertentangan dengan harapan umat harapan rakyat suara rakyat dianggap merugikan rakyat
maka kita bergerak untuk mengkritisinya.
3. kebijakan media penentuan berita ditentukan pemilik media
17.03 – 19.20
Kalo saya tidak melihat pemilik itu di republika itu tokoh olahraga kalo berita intermilan
mungkin dia nitip ya wajar tapi kalo politik tidak. Pemilik republika tidak berkecimpung di
politik lebih kepada olahraga tidak ada intervensi kepada politik, kalau olahraga mungkin
karena beliau kan panitia asian games mungkin pasti ada ini tolong disukseskan karna ini kan
nama bawa bangsa juga. Pemilik republika ini juga menjadi ketua umum pelaksanan asian
games paling kalo ada rapat presiden tentang asian games ya maklum ada di halaman 1 karna
itu wajar. Karena pemilik republika tidak berkecimpung pada politik, jadi kami masih bebas
untuk mengkritisi. Beda cerita sama media Indonesia, seputar Indonesia dll.
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
4. kebijakan umum
19.25 – 24.20
Bebas dalam meliput meskipun berita ini tidak dimuat itu masalah di tingkat redaktur di
manajemen redaksi lah meskipun tidak sesuai dengan berita kami kami tidak melarang mereka
tidak meliput peristiwa itu tapi nanti kita puter ketika pas masuk di newsrep berita ini tidak
boleh tayang reporter tidak kami kasih tau karena itu kewajiban mereka untuk meliput.
Gatekeepernya itu ada di redaktur. Jadi ada 4 lapis boleh jadi misalkan berita ini saya tidak
setuju asredpel lain juga tidak setuju nanti redaktur akan melakukan perbaikan. Saya misalkan
bilang judulnya jgn yg ini terus saya bilang judulnya yang ini biasanya kan nanti akan diskusi
lagi dengan redakturnya. Di republika editor itu redaktur yang kerjanya meramu, misalnya
berita mudik nah yang meramu ini adalah redaktur tetapi nanti si produk editor lagi di awasi
lagi di saring lagi oleh asredpel waredpel dan redpel setelah hasil dia edit itu akan diserahkan
asredpel waredpel redpel untuk minta persetujuan untuk di tayangkan besok. Baru itu nanti
bisa di lempar di bagian produksi.
Rapat redaksi terdiri dari redaktur asredpel waredpel dan redpel. Seperti apa yang sudah
didapatkan oleh reporter nanti akan di catat di rapat finishing nah yang kurang apa saja
misalkan kementrian pupr belum dari jasa marga belum dari ylki belum rapat tadi lah yang
memutuskan newsroom menyuruh reporternya untuk pemilihan narasumber.
5. kebijakan firewall yang memisahkan konten dengan bisnis?
24.28 – 27.24
Ya kita jelas ada pemisahan di republika ada namanya divisi special product biasanya lebih
melayani para pebisnis korporat2 kita fasilitas dalam bentuk halaman2nya dlm bentuk special
product untuk konten2 berbau iklan ada 1 asredpel membawahi redaktur special product jd kita
pisah2in yang berbau produk ini ada khusus redakturnya ada khusus asredpelnya dan
reporternya untuk firewall di iklan kita jelas ada garis di batasi oleh garis pembatas. Tetapi ada
juga berita iklan yang pake kodenya bulat untuk iklan misalkan gini kita ada 1 halaman
biasanya ada 1 produk dia iklan satu halaman tapi bonusnya adalah tulisan satu halaman maka
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
kami tidak menuliskan di bawahnya repoter atau editornya siapa tapi di kasih bolat merah
berarti itu adalah support iklan.
6. pengaruh tekanan bisnis pada konten?
27.30 – 28.50
Saya kira tidak ada untuk ya mungkin gini ya kita menjadi media partner, media partner
misalnya book fair kita memiliki kewajiban memberikan space untuk berita2 itu tapi tidak ada
yang nyuruh harus berita ini berita itu. Sepert ini nih di edisi ramadhan kita bekerja sama
dengan pemerintah NTB bikin namanya pesona khazanah ramadhan republika bikin namanya
itu. Dia hanya menampilkan ini saja tetapi soal konten tergantung kita dia tidak bisa ngatur tapi
semua acara yang bernilai berita kita liput
7. sejauh mana independensi redaksi di hadapan bisnis?
29.00 – 30.58
Kalau kami ya tadi redaktur ya namanya reporter tidak berkaitan dengan bagian iklan tetapi
kita ada komunikasi misalkan redpel melakukan komunikasi GM iklan, tetapi GM ini tidak
boleh mengintervensi kita ada rapat antar divisi setiap selasa antar divisi ada divisi redaksi
divisi iklan divisi sirkulasi bertemu untuk menyamakan apa sih dinamika yang terjadi di
laangan masing2. Iklan misalkan fenomena2nya gini nih para pengiklan lebih mau memberikan
iklan kalu republika acara offline berupa kegiatan iklan akan memberikan masukan tapi ini
tolong dibantu untuk diberitakan para pengiklan memberikan dana iklan ke republika dalam
bentuk bikin seminar atau pelatihan tapi pengiklan itu ingin si kegiatan itu dimuat atau di
eskpos paling itu saja. Bagaimanapun kan media itu indsutri bisnis ya industry media maka
redaksi meskipun tidak boleh di intervensi tapi dia harus komnunikasi dengan bagian iklan
nanti kalo tidak ada komunikasi bisnis tidak lancar.
8. seberapa sering adanya rapat redaksi?
31.02 – 36.29
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
Rapat redaksi itu tiap hari kalo utk Koran, kalo malem ada rapat budgeting dengan redaktur,
kemudian siang ada rapat updating jalan jam 2 sore sampe 3 sore ada rapat finishing kita bedah
Koran lain segala macem. Rapat redaksi juga bisa terjadi pada hal2 tertentu. Misalkan kita mau
bikin liputan khusus misalkan hari pancasila maka kita akan melakukan rapat redaksi, rapat
sifatnya perkejadian aja kalau kita mo bikin apa kita rapat, nah misal kita bikin liputan khusus
hari pancasila kira2 kontennya apa aja yg akan ditampilkan, berapa halaman, siapa redaktur yg
bertanggung jawab karna kan kaya PIC setiap ini ada penanggung jawab nant penanggung
jawabnya akan buat TOR kemudian TOR itu nanti akan diserahkan ke newsroom nanti
newsroom melakukan order ke repoternya kemudian di rapat divisi redpel akan melakukan
presentasi liputan khusus hari pancasila nanti bisa ditawarin dong tim iklan ke iklan gitu edisi
khusus bisa ditawarkan orang iklan kalo kami bikin edisi khusus kira2 departemen mana sama
perusahaan mana yg iklan. Sama seperti edisi ini bulan ramadhan ini sudah dilakukan 3bulan
sebelum bulan ramadhan apa aja sih kontenya itu di bahas di rapat yang dilakukan berkali2,
sampai kemudian sebulan sebelumnya udah fix bulan ramadhan halaman2nya ini ini. Kadang2
kami rapat dengan bagian iklan, kami punya misalkan konsultasi ramadhan apa yang bisa anda
tawarkan ke pengiklan kami jadi iklan yg main bukan redaksi, saya sebagai PIC saya bilang
saya punya konten konsultasi ramadhan di asuh oleh ahli nanti siapa yang bisa iklan disini.
Reporter ada yang menyampaikan konten? = Kalo untuk reporter ada misalkan 3 bulan sama
sekali biasanya itu sama pemred karna kami wilayahnya tidak megang reporter karna reporter
ada di redaksi newsroom, misalkan saya waredpel saya tiba2 nyuruh reporter utk liputan A
gabisa dia akan menolak karna sesuai dengan SOP yang berhak menugaskan reporter itu
redaktur newsroom maka rapat barengnya itu hanya ketemu pemred redpel waredpel asredpel
Koran jadi mereka ada keluhan apa ngga. Kalo newsroom pasti ada rapat khusus dengan
reporter, seperti ini nih kan udah mau mudik maka newsroom akan mengumpulkan reporternya
yg ditugaskan tim mudik biasanya saya di undang dari tim Koran biasanya di undang saya
duduk bareng disini apa sih konten yang diinginkan nanti bagian kami bilang yang harus di isi
teman2 itu nanti pendalamannya adalah redaktur asredpel dan redpel newsroom yang
memberikan penugasan ke repoternya kita hanya bilang Koran menyiapkan 3 halaman nih
misalnya halaman keduanya misalnya jalur mudik di pantura sama di jalur selatan sama satu
lagi di jalur sumatera.
9. rutinitas pengecekan kebenaran
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
36.40 – 39.17
Ya kaya tadi kalo untuk pengecekan kebenaran itu pada tahap asredpel waredpel dan redpel itu
setiap halaman pasti di cek jadi sebelum berita yg di edit masuk ke produksi rutinitas
pengecekan dilakukan oleh 3 tadi. Alurnya dari reporter masuk newsroom, redaktur newsroom
memasukan ke redaktur Koran, redaktur Koran nanti mengedit, terus masuk ke desain udah di
layout nanti di print diserahkan ke asredpel waredpel dan redpel. Lalu ketiga ini yg ngecek
seimbang atau ngga akurasinya gimana itu tugas ketiga orang tadi. Kadang2 kalo beritanya
tidak layak harus di ganti, dia harus mncari lagi karna kan stok banyak misalkan kalo kurang
dia harus tambahkan. Misalkan dia nulis berita ttg pilkada ni berita nyerang ahok saya lihat
suara ahoknya ga ada saya bilang tolong tambahin suara dari ahok 2 alinea terakhir maka
redaktur akan berusaha untuk mencari suara ahok atau dari pihak ahok.
= Tapi kalo misalkan beritanya yg benerin yg melakukan redaktur newsroom atau reporternya?
= yg melakukan redaktur Koran kalo sudah malem kan sudah tidak bisa lagi ya kecuali kalo
ada peristiwa lagi yg harus di kroscek itu bisa nyuruh ke newsroom dari newsroom ke
reporternya tapi kadang2 redaktur langsung ngecek ke narasumber misalkan harus minta YLKI
karna waktu sudah mepet jd redaktur ngecek langsung tp kalo masih sore gini harus di order
lagi ke newsroom jadi bisa minta tolong masukin ini masukin itu reporter kan jg ada yg piket
pagi piket siang malam jadi kan ada shift2nya.
10. Penentuan narasumber biasanya berdasarkan apa?
39.20 – 41.10
itu juga ada di hasil rapat redaksi, di budgeting malam itu redaktur akan minta tolong
kembangkan isu angket kpk karna hari ini sudah ada pihak kpk coba angkat dari pihak
pengamat, tapi biasanya redaktur newsroom akan melakukan verifikasi dia akan bilang yusril
ga bisa di hubungi boleh ga mahfud MD kaya tadi di rapat tapi nanti kaya diskusi juga misalkan
si ini terus nanti yg laen bilang oh jangan yg itu ga netral dll sebagainya. Misalkan reporter
disuruh wawancara pengamat ada yusril, mahfud MD ada margarita kamis nanti redaktur akan
memilah pengamat mana yang akan di pake itu menjadi kewenangan dari redaktur newsroom,
misalkan redakturnya ah saya gamau pake margarito kamis misalkan itu tadi jadi selera
individual bermain kadang2 ketika dia ga sreg dengan satu pengamat maka dia akan melakukan
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
ya itu tadi ada hirarki pengaruh level individu itu kadang2 berpengaruh kadang2 ya masuk ya
manusiawi.
11. bagaimana saat menanggapi diskusi atau masukan?
41.22 – 42.27
Jadi kembali lagi ke nilai berita sama ke visi misi kita, ini penting ga untuk public ini kok ga
terlalu kuat maka isu B yang menjadi HL karna lebih kuat. Karna namanya perdebatan kan
jangan sampe jam 3 karna kan harus ketok palu. Kadang2 juga mulus yaudah sepakat semua
itu kerap terjadi. Biasanya lihat dari banyaknya suara masukan yang setuju dengan suatu isu,
biasanya saya dan redpel kalo banyak masukannya yg isu C yg lebih banyak maka ya isu C.
12. tujuan pemilihan berita disesuaikan dengan tujuan dari media?
42.33 – 43.02
Ya pastilah misalkan aksi 212 bagaimana sikap kita ketika Koran lain mengkritik aksi itu kita
kan harus sesuai dengan tujuan media karna ini umat islam jadi kita harus mendukung aksi kita
harus menempatkan aksi ini aksi damai aksi ini adalah hak demokrasi dari masyarakat tidak
boleh di larang seperti itu.
13. hambatan proses pemilihan berita?
43.07 – 43.45
Kalo lagi isunya landai kadang2 ada hambatan apa sih yg kuat gitu kadang2 kalo lagi ga ada
peristiwa kadang2 kita menciptakan isu misalkan kita bikin suatu isu tentang isu pendidikan
apa yg kita soroti dari pendidikan diputer selama seminggu.
14. pemilihan konten mengutamakan news value atau apa yg sedang viral?
43.50 – 48.05
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
Kalo kita ya itu yang viral belum tentu masuk di kita tergantung ini sesuai ga kontennya dengan
republika misalkan yg viral dugaan habib rizieq polisi menduga habib sebagai tersangka itu
kan rame di media social tapi bagi kami itu tidak menarik kami mempertimbangkan apa sih
pentingnya isu ini karna banyak umat islam jg yg menragukan penyidikan polisi gitu misalkan.
Lebih memilih news value yang lebih tinggi, kaya ini viral tapi sensasional tapi hanya polisi
yang menganggap itu benar tapi umat islam cenderung bilang itu kriminalisasi kan dari dugaan
itu. Pemilihan konten itu biasanya berdasarkan apakah itu penting utk di beritakan ini
dampaknya besar ga utk public lalu ini sesuai ga utk keumatan meskipun ada isu viral belum
tentu itu masuk halaman 1 karna menurut kami itu hanya sensasional kadang2 kan hal2 yg
remeh kan yg sensasional menjadi viral kan maka dari itu belum tentu juga bakal di beritakan.
Sama seperti kasus yg terror bom thamrin, republika berusaha untuk tidak kemudian untuk
membesar2kan upaya bom itu. Teroris itu kan bertujuan untuk menakuti2 masyarakat
keberhasilan dia apabila masyarakat takut maka dari itu kami meminimalisir berita yg
bombastis di halaman 1 mencoba untuk menihilkan itu lah menganggap peristiwa terror itu
suatu yang ga ada dampaknya itu salah satu kebijakan dair republika. Maka ketika terror bom
thamrin itu banyak Koran yang halaman 1 nya polisi segala macemnya yg tergeletak segala
macem kami tidak kami hanya kasih bendera merah putih sama tulisan kami tidak takut kaya
gitu. Itu salah satu sikap kami menanggapi sebuah isu, kalo republika memberikan judul Jakarta
mencekam, nah kita terbawa teroris, teroris itu kan merupakan salah satu bentuk komunikasi
politik pesannya dia apa pesannya adalah menyebarkan ketakutan kalo kita terbawa pada itu
kita ikut menyebarkan ketakutan maka teroris itu misinya berhasil. Bom panci kemarin yang
di kampong melayu kemaren kami tidak muat di halaman 1 tapi ada di dalem tapi tidak besar
juga ya itu tadi karna kalo kita membesar2kan itu masyarakat jadi takut.
15. punya tolak ukur sendiri ga tentang berita, ciri2 berita, dan kriteria kelayakan?
48.07 – 48.58
Kita ada buku panduannya gaya Bahasa republika namanya kebijakan redaksi itu ada bukunya.
Kita juga ada buku panduan buku perilaku reporter, panduan awak redaksi kita ada 2 buku itu
yang menjadi pegangan dari republika dari segi bahasanya seperti apa penulisan judul sikap
juga ada.
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
16. bagaimana melihat keseragaman dalam pemilihan konten berita?
49.05 – 50.25
Kadang2 kebtulan juga fotonya di hari apa tuh jokowi sama republika sama gitu ya mungkin
kalo kaya gitu karna kebetulan aja. Kadang2 kita muncul duluan kalo di kompas baru muncul,
nanti misalkan di kompas ada di kita ga ada, kalo kaya gitu biasanya kita lihat isunya seberapa
penting sih bisa gak kita follow up. Oh tapi kadang itu agenda kompas. Kalo keseragaman gitu
biasanya foto yang sama unsur kesengajaan gitu, mungkin juga berpikiran foto ini sangat kuat
makanya jadi sama gitu besoknya.
17. dalam redaksi, untuk gender banyakan pria atau wanita?
50.30 – 53.02
Kita reporter malah banyak cewe, redaktur juga banyak cewe apalagi kalo republika online
60% atau 50% persen ada kali cewenya. Kalo factor gender ga ada masalah di sini, malah aneh
ya setiap kita rekrutmen kita pengen 70 30 70 laki2 30 perempuan, tapi ketika tes justru yg
layak perempuan akhirnya 60 perempuan 40 laki2 ya kan kalo perempuan itu biasanya kalo
sudah menikah kan biasanya disuruh berenti sama suaminya kita merasa kita udah mendidik
investasinya kan ada di lakukan tapi tiba2 dia menikah dia mundur itu faktanya perempuan
berarti kita kan harus nyari lagi orangnya. Kalo factor hamil kan itu biasa. Ada dari amerika
josh Washington university prof jenestil (?) dia datang kesini dia sangat kaget karna di
republika reporternya dominan perempuan. Cuman itu tadi sih kendalanya kl perempuan kalo
udah nikah disuruh berenti sama suaminya kan reporter kan sibuk kecuali kalo udah jiwanya.
18. kalo dari etnis, mempertimbangkan keragaman ras dalam redaksi guna berita yang
beragam?
53.18 – 54. 48
Kita justru rasnya dari mana2 bahkan disini ada reporter yang Kristen, ya kita ga masalah
selama dia ada ijin dari orang tua anda tau ga ini Koran islam tau, anda siap bekerja disini ya
enjoy2 aja kerja disini sampai sekarang. Disini juga bermacam2 skrg banyak yg padang,
kemaren waktu saya masuk banyak yg jawa, kemudian geser sunda yg banyak skrg padang yg
banyak batak ada betawi juga ada. Disini kita ga mandang etnis asal dia mau melebur pada ini
loh republika kadang2 kan setiap orang ada ideologinya sendiri kaya islam, islam sendiri juga
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
ada yg NU Muhammadiyyah dll tp ketika mereka masuk ke republika mereka melebur ke
republika walaupun ideologinya masih ada tp mereka harus melebur dengan kebijakan
republika.
19. Latar belakang?
54.55 – 57.00
Saya jurnalistik di UIN Bandung. Wartawan itu unik ya itu profesi tapi terbuka dan lulusan
manapun bisa masuk, kaya disini ya kemungkinan yg lulusan jurnalistik paling hanya 30%
banyakan juga kimia, ekonomi dll. Tapi ya beda emang kalo dari lulusan2 tersebut. Ada
pelatihan jurnalistik selama satu bulan kemudian dia di mentoring selama satu bulan misalkan
saya nih disuruh mentoring anak lulusan UIN saya tugaskan nih dia lalu saya cek beritanya
terus ntar saya acak2 beritanya buat tes dia gimana bisa ngga ini orang gitu atau liputan lagi
sampai dia sudah oke baru di turunin ke lapangan nanti.
20. peran republika dalam menjalankan fungsi control pemerintah melalui strategi pemilihan
berita?
57.15 – 59.50
Ya itu tadi kita bilang republika mendukung pemerintahan yang sah tapi bukan berarti kita buta
mendukung tp kita melakukan control atau mengkritisi setiap kebijakan pemerintah kan
melakukan kebijakan2 ya baik itu ekonomi, pendidikan, agama dll kita akan melihat nih apa
kebijakan ini sudah tepat apa belum misalnya tax amnesty bagaimana sikap republika pada tax
amnesty, kita rapatkan kita mendukung tax amnesty tp dengan catatan ini ini ini kita
mengkritisi kebijakan yang di nilai menyimpang dari jalur atau merugikan masyarakat atau
tidak berpihak pada rakyat. Karena republika itu kan ciri kita kan islam modern moderat dan
pro rakyat, jadi kebijakan2 pemerintah harus pro rakyat ketika kebijakan pemerintah tidak pro
rakyat maka kita akan mengkritisi kritik itu di perlukan supaya pemerintah tidak semena-mena
itu ya fungsi pers ya bukan berarti kita dengan mengkontrol itu dengan menggulingkan kita
hanya mengkritisi kebijakan2nya kita menghormati pemerintahan yg sah secara konsitutisional
kebijakan yg bagus kita dukung jika kebijakan yg tidak pro rakyat maka kita kritisi. Misalkan
kebijakan kemendagri mencabut perda miras wah kita abis2an bahwa perda miras hak dari
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
daerah utk mengendalikan menjaga masyarakat dari miras maka pemerintah pusat tidak boleh
dong asal cabut2 aja perda miras kita sangat keras yg kita serang adalah kebijakan2nya bukan
pemerintahnya.
21. kalo headline seperti ini biasanya ada prioritas tersendiri ga? Kaya misalnya isu nasional
atau megapolitan?
59.57 – 01.00.50
Kita lihat ininya besarnya misalkan ada longsor kemaren di banjarnegara nah itu karna
korbannya banyak dan segala macem ya kita jadikan isu nasional juga ga harus ini nasional ya
ngga bahkan isu2 yg di daerah bisa kita angkat jadi headline kita yg penting isunya kuat gitu
loh. Misalkan pembakaran masjid teolikarang (?) itu kan isunya isu local di papua tp kita kan
menganggap itu penting yg harus diperjuangkan oleh republika.
22. kalo dari selera gitu ada ga sih pak dlm memilih konten?
01.01.01 – 01.01.54
Kalo saya sih menghormati hasil rapat ya pemeilhan harus di tentukan di rapat. Kalo saya
menyampaikan pendapat pasti ada pengalaman ideology dll pasti itu diungkapkan di saat rapat.
Tetapi kita rapat tidak menyetujui ya sama terima artinya menyampaikan selera sikap dan
pandangan kita pada saat rapat. Jadi kita tidak bisa menyampaikan selera ujug2 langsung di
edit gitu.
Field Note
Informan: Ferry (FR), Heri (HR), Yeyen (YN), Fitri (FT)
Lokasi: Ruang Rapat Republika
Hari/Tanggal: Kamis, 15 Juni 2017
Waktu: 14.00, 15.00
Peristiwa Interaksi
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
Ferry sedang mengecek berita hak angket
kpk di ruang rapat. Sesekali Ferry melihat
smartphone untuk mengetahui update dari
berita lain
Ruang rapat dihadiri Heri, Ferry, Agung
redaktur senior, Fitriyan redaktur, Satria
redaktur. Masing-masing dari redaktur
membawa laporan reporter yang ada di
lapangan. Diskusi mengenai konten pun
dilakukan.
FR: yang hak angket kpk jadinya siapa nih?
Margarito kamis atau yusril?
HR: jangan margarito deh, yusril nggak bisa
dihubungin
FR: yaudah mahfud MD aja kalau gitu.
Kemudian dilanjutkan dengan redaktur yang
mengusulkan ide jagoan isunya untuk koran
keesokan harinya
Heri yang melihat saya hanya berdiri
mempersilahkan saya duduk di sebelahnya
untuk mengamati proses rapat berlangsung.
Sesekali Heri memberi tahu apa yang
biasanya di bahas dalam rapat.
Karena saya datang di tengah-tengah rapat,
jadi saya hanya bisa mengobservasi sedikit
saja. Setelah selesai kemudian, Heri
mengajak saya melanjutkan wawancara.
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
YN: yang internasional mau lanjutin soal
kebakaran apartemen di London ada cerita
lagi katanya
FT: kalo publik masih kritisi LHS ya
kayanya NU ga dukung
Field Note
Informan: Agus (AG), Didi (DD)
Lokasi: Ruang Meja Redaksi Republika Online
Hari/Tanggal: Senin, 19 Juni 2017
Waktu: 20.00
Peristiwa Interaksi
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
Didi dan Agus berada di meja masing-
masing, sambil menonton TV. Keduanya
telihat sedang mengecek salah satu berita,
terutama Agus yang kerap kali mengetik di
keyboard-nya
AG: Ini ada berita yg pake cuitan twitter nih,
gimana? Nggak usah dimasukin apa
konfirmasi aja?
Didi: Suruh reporternya aja yang nulis kalau
gak ya lu kalo emang cuitannya bagus minta
konfirmasi aja. Ntar di komplen lagi kalau
ngagk bilang.
Karena saya baru dating dan Didi melihat
saya, maka saya dipersilahkan duduk di
sebelah meja redaksinya. Sambil
menanggapi pertanyaan Agus
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
LAMPIRAN
Wawancara Noer Qomariah Kusumawardhani
Narasumber : Noer Qomariah Kusumawardhani
Jabatan : Reporter Republika Online
Tanggal : Jumat, 3 November 2017
1. Boleh diceritakan tentang diri Anda, tentang latar belakang pendidikan Anda. Sudah
berapa lama bekerja sebagai wartawan secara keseluruhan?
Jawaban : Nama saya Noer Qomariah Kusumawardhani. Pendidikan terakhir saya S1
Universitas Nasional angkatan 2010 jurusan ilmu komunikasi dengan konsentrasi
jurnalistik. Menjadi wartawan sudah 2 tahun 9 bulan.
2. Sudah berapa lama bekerja di Republika Online? Selama di Republika Online
ditempatkan di desk apa?
Jawaban: lama bekerja di republika sudah 2 tahun 9 bulan. Selama di republika pernah
ditempatkan di desk nasional selama 2 pekan, olahraga, megapolitan, dan sekarang
sedang berada di desk gaya hidup
3. Menurut Anda, apakah gender berpengaruh dalam melakukan pekerjaan sehari-hari?
Jawaban : sejauh ini sepertinya enggak, kecuali untuk yang sudah menikah
Apakah yang membedakan antara reporter perempuan dan laki-laki?
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
Jawaban : sejauh ini sepertinya nggak ada bedanya. Mungkin tingkat kerajinan, disiplin
dll.
4. Apakah Anda sering menggunakan media sosial? Bagaimana pengalaman Anda
menggunakan media sosial, apakah untuk mencari informasi atau sebagai hiburan?
Jawaban : lumayan sering, untuk informasi dan hiburan
5. Bagaimana dengan informasi yang didapat dari media sosial? Apakah itu dijadikan
sebagai acuan data utama atau sebagai pemicu dari suatu isu?
Jawaban : biasanya kalau saya dibaca dulu, difilter, karena ada yang bisa dijadikan
pemicu suatu isu, ada yang tidak.
6. Bagaimana prosesnya dengan informasi yang didapat dari media sosial yang dijadikan
sebagai sebuah pemberitaan?
Jawaban : setelah dibaca, di konfirmasi kembali dan meminta penjelasan kepada
narsum terkait.
7. Apakah Anda pernah mengambil berita di media sosial, seperti twitter atau facebook
misalnya? Kalau pernah, berita atau informasi apa saja?
Jawaban : pernah, berita tentang klub-klub bola liga primer Inggris, La Liga, Serie A.
Tetapi saya mengambil hanya di akun twitter resmi dari klub-klub tersebut yang bertaut
dengan website resmi suatu klub
8. Apakah bisa Anda ceritakan proses dari penugasan, pemilihan angle, hingga sebuah
artikel naik di Republika Online? Siapa yang biasanya memberikan tugas? Apakah ada
persiapan tertentu sebelum melakukan liputan? (Dalam hal ini bila informasinya
didapat dari media sosial)
Jawaban : yang memberikan tugas redaktur, kalau untuk di olahraga hanya mengambil
di akun resmi saja. Begitu juga dengan pernyataan seorang narasumber biasanya saya
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
membaca hanya di akun resmi. Kalau masih ada yang tidak jelas saya menghubungi
redaktur dan narasumber.
9. Kalau menurut Anda sendiri, seperti apakah berita bagus?
Jawaban: berita yang memuat 5w+1H, memberikan informasi pada masyarakat
10. Kalau menurut Anda pribadi, lebih tertarik pada berita apa? Apakah itu tercermin dalam
kerja sehari-hari misalnya dalam pemilihan berita?
Jawaban : lebih tertarik pada berita olahraga
11. Apakah yang menjadi ciri khas pemberitaan di Republika Online?
Jawaban : konten islami lebih banyak dibanding media lain
12. Dalam menulis berita, apakah ada pola khusus yang menjadi rutinitas Anda dalam
mengolah beritanya?
Jawaban : setelah nulis berita dibaca lagi, dicek lagi yang kurang apa.
13. Bagaimana proses komunikasi dengan bagian editorial yang lain? Apakah pernah
terjadi perbedaan pendapat misalnya tentang pemilihan narasumber atau pemilihan
angle dalam pembuatan berita?
Jawaban: komunikasinya penugasan seperti biasanya, ketemu langsung atau lewat WA.
Pernah ada pendapat.
14. Bagaimana dengan rutinitas pengecekan kebenaran? Apakah sebelum di kirim ke
redaktur, Anda menyeleksi apa yang dimasukkan ke dalam berita?
Jawaban : jelas dicek. Ketika menulis kan kita menyeleksi juga
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
LAMPIRAN
Wawancara Didi Purwadi
Narasumber : Didi Purwadi
Jabatan : Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online
Tanggal : Senin, 19 Juni 2017
Lokasi : Kantor Republika
00.01 – 13.42
Jadi redaktur sangat ati2 kalo lagi bikin berita kalo ga di batas kan nanti jadi asal ntar kalo di
batas jadi mandek disini akhirnya kan bikin redaktur lebih aware utk tidak melakukan typo itu
dari segi teknologi dai segi teknis, terus kalo dari segi human interest itu selalu kita tanamkan
dari reporter redaktur asredpel tulisan kalian menentukan karakter kalian itu selalu ditekankan
ketika kalian selalu menulis typo secara tidak langsung kamu membentuk karakter misalkan si
iyas sering nulisnya berita terus jadi ketika kamu bikin berita bener pun masa sih ini bener
salah kali maka di tekankan ke semua reporter redaktur apa yg kalian tulis membentuk karakter
kalian jadi kalo jarang typo maka kamu di cap bagus itu dari sisi human interest. Kita selalu
kasih pembelajaran kalo reporter salah nulis redaktur salah nulis kita kasih tau ini kesalahannya
kaya gimana biar di kemudian hari dia nulis yang sama jadi ga salah lagi itu dari segi human
interest. Nah sekarang dari segi system kalo dari ROL sendiri dari konteks Republika ada
pemred wapemred di bawahnya wapemred ada 3 redpel Koran newsroom sama ROL nah di
ROL disini ada kang maman sudirman redpel ROL di bawahnya kang maman ada wakilnya
mas dewo di bawahnya mas dewo ada 4 asredpel aku, karta, subarka, dan 1 lagi mas udi, nah
masing2 asredpel ini membidangi 2 bidang kalo aku leisure sama bola. Nah, di bawah aku ada
redaktur2 di bawah redaktur ada reporter2 nah gimana system itu di buat utk membuat proses
gatekeeping dengan masalah teknis itu tidak terjadi gitu ya sama setiap malem itu kita biasanya
ada diskusi selain membahas isu yg akan bsk kita garap jg bahas isu yg tadi pagi di kembangkan
termasuk tulisan reporter misalkan kalo ada yg salah dalam segi teknis dan konten akan kita
bahas besoknya akan kita bahas lagi isu yg berikutnya. System ini sebenernya cair aja kalo aku
lagi liat2 kaya gini, ini semua redaktur bisa liat semua. Sebenernya ini tim Bahasa yang
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
mengecek judul, karna kita kan ga bisa ya karna sehari itu kita ada 633 berita mentok2 ada 800
900 berita per hari ya nah dengan kondisi redaktur 1 atau 2 orang kl 2 org aja berarti 1 org 300
berita kan maka jadinya kalo 1 1 di edit udah gabisa gitu gamungkin harus edit judul sama isi
konten ga humanis kan nah salah satunya yaitu dari judul jangan sampe error. Nah temen2
redaktur juga turun kadang utk melihat sekilas kalo ada salah tulisan saya jg sering turun ke
bawah utk melihat ada yg salah apa ngganya itu dari system kalo ada kesalahan saling menegur
gitu nah kalo dari segi konten, gimana gatekeepingnya ambil contoh kasus yang paling
booming kasus lgbt kalo dulu yang meninggal orangnya nah biasanya rapat disini apa yang
bahas bsk biasanya sama reporter juga kenapa melibatkan reporter karna yang lebih paham isu
di lapangan ya reporter redaktur kan hanya lihat berita2 sementara reporter lebih menembus
narasumber mungkin yg lebih tau detil isunya apa tiap malem kita rapat disini. Oke dari desk
ekonomi ada ga yg bisa kita majuin istilahnya hot topic, hot topic itu isu yg kita running. Isu
yg kita running yg terus kita berguling yg sejak pertama kali kita beritakan sampe seminggu
kemudian bahkan kl isunya sampe panas kita gulirkan sampe ada solusinya. Nah tiap malem
kita rapat masing2 desk punya jagoan isunya masing2 setelah di rembuk nasional ngajuin apa
olahraga ngajuin apa kita ambil 2 isu yg kuat misalkan isunya lgbt yg sempet booming tahun
kemaren, sampe di tetapkan lgbt isu yg kita running kita tetapkan kita arahnya kemana
konteksnya kemana, itu kaya tadi soal human setiap reporter redaktur ditekankan utk nulis yg
bener utk dirinya sendiri dalam isu konten jg di tekankan kita angkat lgbt koridornya ini.
Reporter udah tau koridornya apa jadi pas wawancara sama narasumber udah tau koridornya
apa. Kaya misalkan lgbt dulu koridornya jangan menyerang lgbt karna lgbt bukan musuh kita
bukan lawan kita tapi saudara kita yg akan kita bantu utk kembali ke jalan yg benar. Kemudian
reporter nemu narsum yg malah ngejudge lgbt tuh harus di bantai dll kl reporter udh tau
koridornya berarti itu ga masuk dari sejak awal reporter udah tau koridornya itu. Pas rapat itu
kita jg tentuin narsumnya apa kadang ada narsum yg tegas dan frontal di rapat itu kita batasin.
Ini kasus lgbt yg kita harus Tarik itu dari sisi budayanya ini dari segi pendidikannya ini dari
dpr komisi ini gitu2 terus koridornya terus narsum2nya terus penugasan reporternya A lo garap
berita ini, nah nanti yg jaga koridornya redaktur B jadi proses gatekeepingnya gitu. Misalkan
iyas ditugasin garap dari sisi dprnya pas redaktur B liat newsrep, newsrep itu berita2 reporter
masuk kesitu semua, ketika di cek beritanya kok masih kosong udah siang begini, itu salah satu
posisi gatekeeping jg pake teknologi, merupakan proses gatekeeping juga itu. Kita menentukan
berita itu berdasarkan rapat harian, kita rapat sekali aja sehari di malam itu selanjutnya terserah
dari redaktur2 yang lain. Redaktur X membawahi reporter Y, reporter Y sudah di tugasi jd dia
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
yg bertanggung jawab pada reporter itu. Dari rapat yg udah kita rembuk kita ambil minimal 2
isu bisa 3 tapi jarang sekali 4 minimal 2 kenapa biar kita focus utk running berita.
2. kalo rutinitas pengecekan kebenaran?
13.48 – 16.15
Nah itu mungkin itu kendala dari online ya itu juga yg istilahnya masih jadi catatan bagi online2
sekarang misalkan kaya sekarang berita dari twitter resminya jokowi, jokowi ngomong ini di
twitter trs twitternya resmi apakah ini bisa dijadikan berita? Itu kan pertanyaan ya ada yg bilang
karna itu akun resmi jokowi bahwa itu sah utk dijadikan berita ada yg bilang itu ga sesuai dgn
kaidah jurnalistik apabila ada informasi harus ada konfirmasi berarti harus di konfirmasi kan
nah itu masih jadi perdebatan. Karna pernah ngalamain kita pake prinsip yg pertama kl akunnya
udah resmi dan itu sudah disiarkan di ranah public itu menjadi milik umum jd berhak utk di
jadikan berita ternyata ga seperti itu. Siapa saya lupa di mentwit di twitternya dan kita jadikan
itu berita dan dia komplen karna dia beranggapan saya mentwit di twitter bukan utk dijadikan
berita itu hanya pendapat aja dan itu haknya dia kan kita seharusnya minta ijin dulu kan. Nah
sejak itu kita pake konsep apapun berita yg dari media social harus ada konfirmasi dari
pemiliknya akunnya minta ijin dulu, itu salah satu yg kita lakukan jadi awalnya kita
berpandangan akun resmi sudah cukup akhirnya kita butuh konfirmasi.
3. kebijakan firewall yg misahin konten dengan bisnis?
16.23 – 18.45
Ini asumsi aja ya misalkan kemendikbud masang iklan di republika terus gimana sikap
republika soal isu yg kebijakan 5 hari sekolah kl dr sisi kebijakan kita bisnis bisnis konten ya
konten ya tidak ngaruh artinya. Kl kebijakan itu di nilai, jadi gini kaya lgbt kebijakan 5 hari
sekolah kita tdk pernah berdiri di kanan atau dikiri kita selalu di tengah2, kaya kasus kebijakan
5 hari sekolah kita tidak serta merta anti kebijakan 5 hari sekolah tidak tapi kita berdiri di
tengah2 apa sih kebijakan 5 hari sekolah sisi positifnya apa sisi negatifnya apa makanya kita
ambil dari berbagai narsum kaya yg dukung kan muhamadiyyah kita wawancara muhamadiyah
kenapa sih mendukung 5 hari sekolah dia jelasin kebaikan2nya gini gini nah NU kan ga
mendukung kejelekannya ini2 karna bisa mematikan sekolah agama kita sebatas itu. Apapun
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
kalo ada iklan atau apa tp ttp dalam kebijakan menulis berita kita berusaha di posisi netral ga
berpihak. Kaya lgbt itu lah, kita ga menempatkan menentang lgbt tapi kita menempatkan posisi
membantu sodara2 kita yg istilahnya terjebak di lgbt.
4. kebijakan khusus utk redaksi apa?
19.58 – 21.51
Jadi disini ada namanya reporter buzzer, jadi reporter ada hanya 1 reporter newsroom nah
sebagian dari reporter newsroom diperbantukan di online nah apa fungsinya reporter buzzer
atau reporter yg diperbantukan di online utk menggarap isu2 di ROL emg beda karna rapatnya
jg beda kan. Kl menurut onine belum tentu utk redaktur Koran itu menarik kl dari segi
kebijakan itu sama kita menempatkan posisi di tengah2 tp kl mengenai isu ya bener beda ya itu
yg salah bilang boleh jadi buat redaktur Koran menarik buat redaktur online tidak menarik.
Gini aja deh di Koran isu2 selebritis itu ga masuk, tp kl di online bisa masuk karna itu kl dari
sisi viewers justru pembaca yg paling banyak selebrtis2 itu. Mungkin kalo dari sisi itu bisa
keliatan lah kenapa Koran sama online beda tapi klo dari kebijakan umum soal netralitas itu
sama
5. yg mengontrol informasi dan keputusan berita berdasarkan apa?
21.57 – 24.20
Sumber informasi itu kan banyak kita punya grup WA, fb, twitter. Di online sendiri kita ada
grup redaktur di WA nah misalkan redaktur siapa lagi jalan2 ada kejadian apa yg menarik terus
di share di grup lalu ditanggapi redaktur yg lainnya oh ini isu menarik bisa di jadiin berita bisa
jadi hot topic, kaya kasus lgbt sendiri, itu berasal dari temen yg ketika jalan2 di UIN ada
spanduk lgbt lgsg di share di grup dan ternyata sebelum reporter kita share pun itu udah lebih
dulu booming di media sosial udah dari saat itu isunya pokoknya ga kepikiran lah, nah pada
saat itu di Tarik jd hot topic artinya sumber berita bisa dari siapa aja bahkan dari seorang
reporter. Misalkan reporter di lapangan menemukan hal yg menarik terus di share ke
redakturnya trs redaktur share ke grup dan itu di nilai menarik itu bisa di Tarik jadi isu
6. pemilihan konten mengutamakan news value atau dari apa yg sedang viral?
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
25.10 – 25.50
Kita lebih kl kebanyakan sih lebih news valuenya tinggi kembali ke lgbt, lima hari sekolah
awalnya bukan dari sesuatu yg viral kan artinya ada nilai beritanya ketika kita angkat itu
menjadi viral kita jarang sekali menangkat yg hot topic dari sesuatu yg viral
7. republika dalam menjalankan fungsi control pemerintah melalui strategi pemilihan berita?
26.44 – 29.26
Contoh kasusnya apa ya inilah yg aksi 212 seakan aka nada 2 kutub pemerintah jokowi dgn
umat islam bagaimana sikap republika nah sama kita memberikan solusi apa ya prinsipnya gini
gimana berita2 kita menghadirkan solusi bukan malah menghadirkan perpecahan nah makanya
dari kasus 212 menyoroti dari sisi baik 212 jg sikap proaktif pemerintah jgn malah di abu
domba malah di satukan. Jadi bagaimana republika bisa merangkul semua komonden utk
mencapai suatu tujuan yg baik itu kan karna masalah komunikasi kan 212. Seperti lima hari
sekolah ini kalo kita mau membentur kan ya bisa aja mentrinya kan dari muhamadiyah trs yg
menentang NU sebenernya bisa aja di pertentangkan nah kita berpikiran wah bahaya ini kl ada
pertentangan Antara muhamadiyah sama NU yg rugi umat makanya kita cari solusi gimana
permasalahan ini bisa membuat semuanya senang gitu. Ya kita mencoba netral kita liat kita
minta komentar dari pakar pendidikan bagaimana sih sistemnya lima hari sekolah baik atau
ngga kl emg ga baik apa yg harus diperbaiki bukan kl ga baik harus di hapuskan di cabut ga
kaya gitu istilahnya memberi win win solution.
8. beritanya misalkan blm masuk lg melakukan quality control yg pernah di edit tp ternyata pas
di edit lg itu ada kesalahan kaya gt biasanya di edit lagi ga sih?
30.56 – 36.35
Kalo Koran itu kan kontrolnya panjang sekali ya di cek asredpel waredpel dan redpel gitu, nah
kalo di online yg pertama yg aku bilang sortir pertama itu ada di masing2 reporter, reporter
harus bener2 bikin berita yg bener2 terlepas dari kesalahan artinya ga ada kesalaha ketika uda
lolos di sortir redaktur, nah gatekeeper terakhir itu ada di redaktur bukan di asredpel, waredpel.
Jadi setelah berita reporter masuk di edit sama redaktur lalu di upload di online nah proses
pengoreksi kedua itu di tim Bahasa sebatas hanya typo ga masalah konten, nah kl konten itu
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
asredpel waredpel sama redpel biasanya sih ga semua berita yg kita cek biasanya berita yg
sensitive yg kita cek jdulnya udh oke kontennya udh oke kl misalkan ga ada yaudah lolos.
Tema yg paling sering diangkat isu besar atau kebijakan public?
Sebenenrya lebih kepada isu2 publik lebih condong pada kepentingan umat islam kaya
misalkan mie instan yg mengandung babi itu cenderung dan condong kepentingan muslim
karna mereka kan berkepentingan mendapatkan makanan halal, lima hari sekolah jika kita
Tarik tidak ada dampaknya pada sekolah2 madrasah islam benar isunya isu public dan
masalah2 islam.
Kalo dari konten berita lagi biasanya ada etika sendiri ga sih dlm milih konten karna kan
individu cenderung menyukai bombastis atau human interest?
Ya kl kaya gitu gabisa di hindari tiap orang kan punya preferensi masing2 tp ttp setiap itu ada
guidancenya pokoknya intinya gini kan punya guidancenya klo kita memberitakan berita yg
menyejukkan lah istilahnya kl ada reporter ada berita bombastis atau provokatif biasanya itu
tugansya redaktur sebagai gatekeeper supaya berita kaya gt tidak masuk tidak jadi berita online
tugasnya redaktur mengedit jd semacam yg menyejuknya lah ya itu kl dari segi edit kl dari
human interstnya ya itu di arahin kebijakan berita begini harus diikutin. Soal lgbt deh ini lebih
kepada ketidaktahuan reporternya ya jadi dia ngambil narsum yg mengecam lgbt, lgbt harus
dimusnahkan itu kan sangat provokatif berita ttp masuk redakturnya sebagai gatekeeper
terakhir ini berita ga layak kl mo muncul harus di edit jgn sampe munculnya dlm bentuk
provokatif kaya gitu nah setelah edit reporternya di kasih tau kl nulis berita koridornya kaya
gini.
9. perbedaan terbesar dari ROL dan Koran dlm proses gatekeeping dari pemilihan konten dan
alur kerja?
37.06 – 39.38
Perbedaan yg paling krusial itu tahapannya, kl kita kan dari reporter lgsg redaktur udah
gatekeeper itu hanya redaktur. Reporter kirim berita A di edit redaktur trs lgsg di munculin di
online nah proses gatekeeping kedua ya itu ketika beritanya udah muncul aku yg ngecek
waredpel jg ngecek kaya gitu nah beda sama Koran itu sebelum muncul di edisi hari bsoknya
dair redaktur terus asredpel waredpel bahkan kl udh jd dummy itu terutama halaman 1 kl Koran
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
kan berlapis2 nah kl kita Cuma 1 lapis nih dari redaktur. Makanya kita sgt nekanin dari human
interestnya sendiri udh harus ada gatekeepernya udh ada sikap gatekeepingnya istilahnya kl
gue nulis berita jelek bukan gue aja yg jelek tp republikanya jg jelek. Karna tahapannya cuman
2 itu reporter ke redaktur setelah itu muncul di online baru cek asredpel waredpel makanya kl
sebelum masuk online di cek asredpel wardpel wah itu prosesnya lama 600 berita asrednya
teler.
HI UNPAD tp seneng tulis menulis pas di kampus ikut pers kecil2an jd learning by doing
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
Pryastuti Handhayani Jl. Teratai VII B11 No. 6 Larangan Indah, CIledug, Tangerang, 15154.
Address Contact prhandhayani@gmail.com
087809621994
iyasyasulPryastuti Handhayani@prhandhayani @phandhayani
EDUCATION.............................................................................................................................................................................
EXPERIENCE.............................................................................................................................................................................
SKILLS.............................................................................................................................................................................
LANGUAGE SKILLS
APPREACIATION
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
..............................................
..............................................
HOBBIES & INTERESTS.............................................................................................................................................................................
CommunicationITSocialCreativityLeadershipProblem SolvingTeam Work
HTML, CSS, PHPWeb design.Image editing.Web usability.Adobe AuditionAdobe PremiereGoogle Analytics.Adobe Illustrator, InDesignAdobe PhotoshopLayout designArticle Writing.
OrganizationTime ManagementPersistence
01 Personality 02 Knowledge
INDONESIAMother language
ENGLISHAdvanced level
KOREAN & JAPANESEBasic level
Al-Azhar BSD Senior High School Al-Hasanah Elementary School2010 - 2013 2001-2007
University of Multimedia Nusantara Al-Azhar Kembangan Junior High SchoolCommunication Science, Journalism2013 (Expected graduated August 2017)
2007-2010
1
1
May 2015 - PresentUpworkFreelance Writer
Maret 2016The Best News Program “Kabar Pagi” at Visual Journalism Day 2016 Universitas Multimedia Nusantara
May 2016Tok Tok Ulala Ep. 2
24
5 67
3October 2015 The 90’s FestivalPromotion and Media Relation
November 2015 - May 2016COMMPRESS UMNHead of Sponsorship
April 2016 - PresentParadisea Charity ConcertMedia Relation
May 2016 - PresentGalenaTranslator Specialist & Content Writer
Production Assistant & Video Operator
March 2016MUTER (Musik Terkini)Switcher
Cinema Music Videogames
TheatreTravelling Books
Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018
Recommended