35
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 3: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 4: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

LAMPIRAN

Matriks Perbandingan Jawaban Narasumber

1. Open Coding Reduksi Data Hasil wawancara dengan penyajian transkrip, lalu melakukan reduksi data dengan memberikan kata kunci. Reduksi Data Wawancara 1 (Heri Ruslan) NO PERTANYAAN KATA KUNCI

1. Bagaimana struktur organisasi? Penjelasan struktur organisasi di Koran Republika

2. Seperti apa visi misinya? Yang berpengaruh pada umat islam

3. Seberapa sering adanya rapat redaksi?

Sumber informasi

4. Seperti apa rutinitas pengecekan kebenaran?

Alur produksi berita

5. Penentuan narasumber berdasarkan apa?

Hasil rapat redaksi

6. Pemilihan konten news value atau yang sedang viral?

Kualitas konten

7. Tolak ukur berita, dan ciri-ciri berita juga kriteria kelayakan menurut Anda?

Penjelasan selera individu

8. Bagaimana dengan gender? Perbedaan gender

9. Latar belakang Anda seperti apa? Nilai dan sikap

10. Kebijakan firewall yang misahin konten?

Posisi netral

Reduksi Data Wawancara 2 (Didi Purwadi) NO. PERTANYAAN KATA KUNCI

1. Alur kerjanya seperti apa? Penjelasan proses alur kerja

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 5: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

2. Seperti apa rutinitas pengecekan kebenaran?

Alur produksi berita

3. Kebijakan firewall yang misahin konten?

Posisi netral

4. Adakah kebijakan khusus redaksi? Penjelasan kebijakan khusus

5. Yang mengontrol informasi dan putusan berita?

Peran media sosial / Sumber informasi

6. Pemilihan konten news value atau yang viral?

Kualitas konten

7. Penentuan narasumber berdasarkan apa?

Hasil rapat redaksi

8. Quality control bagaimana? Quality control

9. Konten berita yang cenderung selera individu?

Penjelasan selera individu

10. Latar belakang Anda? Nilai dan sikap

Reduksi Data Wawancara 3 (Noer Kusumawardhani) NO. PERTANYAAN KATA KUNCI

1. Latar belakang Anda? Nilai dan sikap

2. Sudah berapa lama di ROL? Ditempatkan di desk apa?

Lama berprofesi

3. Apakah gender berpengaruh dalam pekerjaan sehari-hari?

Perbedaan gender

4. Sering menggunakan media sosial? Untuk apa?

Peran media sosial

5. Informasi yang di media sosial apakah dijadikan sebagai acuan data utama atau sebagai pemicu dari suatu isu?

Peran media sosial / Sumber Informasi

6. Bagaimana prosesnya dengan informasi yang didapat dari medsos?

Proses produksi berita

7. Berita atau informasi apa yang pernah Anda ambil di medsos?

Hasil rapat redaksi dan produksi

8. Proses penugasan seperti apa? Proses penugasan

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 6: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

9. Menurut Anda, seperti apa berita bagus?

Penjelasan selera individu

10. Lebih tertarik berita apa? Penjelasan selera individu

11. Seperti apa pola khusus yang jadi rutinitas Anda?

Alur produksi berita

2. Axial Coding Penempatan data dengan membuat keterkaitan antar kategori. Jawaban dikelompokkan berdasarkan kategori pertanyaan dan jawaban lainnya.

NO KATA KUNCI HERI DIDI NOER

1 Alur Produksi

Berita

- Reporter masuk

newsroom

- Redaktur newsroom

masukin ke redaktur

Koran

- Redaktur Koran nanti

mengedit, masuk ke

desain, dan di print

kertas A4

- Asredpel, waredpel,

dan redpel mengecek

lagi

- Kalo sudah benar, di

kirim ke desain, layout

akan kirim ke produksi

- Produksi akan kirim ke

percetakan

- Percetakan nanti di

distribusikan sirkulasi

- Reporter kirim berita ke

redaktur

- Redaktur mengedit dan

mengupload ke online

- Sudah diupload,

asredpel dan waredpel

mengecek

- Reporter nulis

berita, lalu

dikirim ke

redaktur

- Redaktur

mengedit dan

upload ke online

- Abis di upload,

asredpel dan

waredpel ngecek

2 Nilai dan sikap Jurnalistik, walaupun

begitu jika sudah dalam

Hubungan Internasional Jurnalistik

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 7: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Republika harus mengikuti

visi dan misi

3 Sumber

informasi dan

Peran media

sosial

Dari rapat redaksi Dari WhatsApp, Facebook,

Twitter atau di lapangan

menemukan hal menarik,

dan rapat redaksi

Dari media sosial,

kalau dari twitter itu

akun resmi

4 Hasil rapat

redaksi dan

produksi

Isu yang ditentukan untuk

hot topic, pemilihan

anglenya seperti apa,

batasan koridornya apa,

pemilihan narasumber

sesuai dengan bidangnya.

Penentuan narasumber dari

hasil diskusi bersama, juga

batasan koridor untuk

reporter.

Yang di ambil dari

media sosial berita

olahraga klub-klub

bola liga primer

Inggris, La Liga, dan

Serie A.

5 Penjelasan

selera individu

Ada buku panduan buku

perilaku reporter dan gaya

bahasa republika

Setiap orang punya referensi

masing-masing namun tetap

berpaacu pada guidance-nya

5W + 1H, lebih

tertarik dengan berita

olahraga.

3. Selective Coding Quotes sendiri merupakan kesimpulan dari penggabungan hasil wawancara, sedangkan storyline jadi wawancara yang dijadikan sumber dari kesimpulan.

NO. KATA KUNCI STORY LINE QUOTES

1. Alur Produksi Berita

Dari rapat redaksi di malam hari, ditentukan isu yang dipilih untuk hot topic, pemilihan angle, penentuan narasumber, dan batasan koridor bagi wartawan dalam mengolah beritanya.

“Rapat redaksi rembukan seluruh informasi yang di dapat, baik dari media sosial maupun di lapangan, setelah itu dipilih isunya, anglenya jg ditentukan, koridornya apa saat wawancara narasumber dan pemilihan narasumber”

2. Nilai dan sikap Setiap orang punya nilai dan sikap masing-masing, namun jika sudah dalam naungan Republika tetap mengikuti visi dan misinya.

“Latar belakang pasti beda-beda, yang pasti kalo udah di dalam Republika harus mengikuti visi misi”

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 8: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

3. Sumber informasi dan Peran media sosial

Informasi dari media sosial, setelah dibaca, di filter kembali atau di konfirmasi kembali juga meminta kejelasan kepada narasumber terkait.

“kalo informasi yang di media sosial biasanya di konfirmasi lagi misalkan dari akun twitter resmi juga minta kejelasan kepada narasumber terkait”

4. Hasil rapat redaksi dan produksi

Penentuan narasumber dari hasil diskusi bersama, juga batasan koridor untuk reporter. Yang di ambil dari media sosial berita olahraga klub-klub bola liga primer Inggris, La Liga, dan Serie A.

“hasil rapat redaksi berupa ketentuan-ketentuan pemilihan angle pemilihan narsumber dan batasan koridor, contoh hasil produksinya seperti berita olahraga yang diambil dari akun twitter klub-klub bola.”

5. Penjelasan selera individu

Setiap orang punya ketertarikan dan referensi masing-masing, namun tetap mengacu kepada guidance-nya

“Tiap orang punya referensi dan itu tidak bisa dihindari tapi tetap mengacu pada guidancenya, seperti kalo memberitakan berita harus yang menyejukkan, human interestnya mengarahkan kepada kebijakan berita yang harus diikutin."

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 9: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

LAMPIRAN

Wawancara Heri Ruslan

Narasumber : Heri Ruslan

Jabatan : Wakil Redaktur Pelaksana Republika Koran

Tanggal : Kamis, 15 Juni 2017

Lokasi : Kantor Republika

1. Struktur organisasi

00.32 – 11.17

Struktur republika secara redaksional dibagi jadi 3 divisi jadi pertama, di atasnya pemimpin

redaksi, wakil pemimpin redaksi kemudian kita bagi ada redaktur pelaksana Koran berarti

divisi untuk Koran cetak, kemudian ada redaktur pelaksana online dia memimpin operaisonal

keredaksionalan di repubilka online ada satu lagi redaktur pelaksana newsroom. Newsroom ini

adalah pabriknya berita di republika semua reporter ada di bawah kendali newsroom.

Newsroom ini tugasnya untuk memenuhi berita di republika Koran dan online. Jadi kalau untuk

redaktur pelaksana Koran dia hanya membawahi para redaktur di Koran, redaktur pelaksana

online dia membawahi redaktur di online, nah sedangkan redaktur pelaksanan newsroom terdiri

dari rdaktur newsroom dan semua reporter yang dimiliki republika yang hamper 100 org di

berbagai daerah di Indonesia. Koran nanti bagaimana prosesnya Koran melakukan order

kepada newsroom nah biasanya Koran itu pada malam hari setiap redaktur akan menuliskan

budgeting, budgeting itu isu apa yang kira2 besok dikembangkan buat di muat di Koran. Nah

untuk halaman 1 budgeting di lakukan asisten redaktur pelaksana yang bertanggung jawab pada

halaman 1. Nah kita sudah bikin order, nanti order ini akan di share ke newsroom. Newsroom

itu ada redaktur redaktur lagi misalnya bidang olahraga berarti mereka punya pasukan di

olahraga, semua order olahraga nanti akan dishare redaktur olahraga kepada repoternya,

kemudian sama nanti ada politik ekonomi dan keislaman nanti akan dibagikan kepada

repoternya. Lalu, setelah itu kita ada namanya rapat update jadi perkembangan terakhir rapat

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 10: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

itu dilakukan sekitar jam 11 sampe jam 12 siang. Kita akan melihat pergerakan informasi apa

yang bergerak di lapangan jika ada isu2 baru atau hal yang menarik nanti akan di order lagi

untuk diperdalam. Jadi update siang itu meminta redaktur newsroom untuk menugaskan

reporternya untuk mengupdate untuk informasi yang berkembang di lapangan. Nanti pukul 2

siang melakukan rapat finishing, semua redaktur hadir asredpel redpel dan waredpel hadir lebih

kepada penetuan isu apa yang fix yang akan diturunkan di Koran di headline misalnya di

halaman 1 isu apa yang akan kita tetapkan redaktur newsroom juga hadir untuk melihat oh

ketika di order malam dan order pagi untuk headlinenya isu A ketika finishing isu B lah yang

menjadi headline newsroom akan meminta pada repoternya untuk mengupdate kembali

informasi yang akan kita tampilkan sebagai headline. Sama seperti halaman yang lain2

misalkan di republika itu ada halaman headline ada berita 1 berita 2 berita apa yang ditetapkan

di sini biasanya ada perdebatan ada si A redaktur A mengatakan saya kira itu ga penting itu di

halaman 1 itu di halaman nasional aja. Nah kemudian kita ambil kesepakatan yang banyak

yang kemudian ditetapkan ini jadi berita di halaman 1. Kadang-kadang sepakat langsung, pada

isu-isu tertentu ada yang menganggap itu tidak terlalu penting isu B lah yang paling penting

kemudian ada perdebatan itu hal yang wajar. Kemudian ada sebuah kesepapkatan jadi apa yang

harus ditetapkan untuk halaman 1 yang udah ini aja pertimbangannya tentu nilai berita dan

ideology dari Republikanya juga seperti apa itu untuk di Koran jadi setelah rapat finishing itu

kemudian newsroom akan menshare berita2 yang tadi disepakati itu di finishing itu berita

halaman 1 apa aja. Berita yang sudah disepakati akan dimasukan oleh newsroom melalui

newsrep ke setiap redakturnya jadi ada assignmentnya jadi berita ini misalkan berita mudik ini

jadi headline maka newsroom memasukan semua berita mudik itu ke kantong newsrep si

redaktur halaman 1 dimasukan ke headline, kemudian redaktur membuka langsung newsrepnya

nanti berita yang akan di edit itu sudah dimasukan oleh redaktur newsroom dari reporter2 itu

ke kantongnya dia nanti dia tinggal memilah berita2 yang ada di kantong itu. Jadi mulailah dia

melakukan editing dari berbagai laporan reporter itu kemudian si redaktur itu juga melihat ada

dummy dummy itu adalah Koran kecilnya, misalkan saya menggarap halaman nasional nanti

di kasih dari tim desain ada beberapa kotak berita yang harus di isi. Ada berapa foto yang harus

di isi. Di rapat sudah ditentukan berita ini soal misalkan hukum ini dia di headline maka dia

harus menyesuaikan berapa banyak beritanya biasanya headline itu ada 4000 karakter, maka

dia mengedit dan memasukan beritanya ke redaktur Bahasa. Jadi redaktur Bahasa akan

mengecek mana yang miring mana huruf capital segala macem EYDnya diperhatikan oleh

redaktur Bahasa, typo juga oleh redaktur Bahasa. Kemudian setelah itu, berita akan di print

dalam bentuk Koran kecil kertas A4 nanti kita akan membaca siapa yang bertugas untuk

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 11: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

mengoreksi, redaktur asredpel waredpel dan redpel jadi ada 4 orang yang mengecek. Misalkan

redaktur sudah mengecek beritanya, kemudian asredpel mengecek beritanya ini judulnya ga

bagus disuruh ganti, ini ada yang harus di buang di ganti itu tugasnya asredpel dan waredpel.

Dia akan bertugas mengecek typonya dan cover both side ga ini beritanya, misalkan ga cover

both side misalkan saya asredpel saya katakan ke redakturnya ini beritanya ga cover both side

tolong ditambhakan dari pihak lain pihak B supaya berita ini seimbang kemudian nanti di print

lagi kalo sudah oke kemudian secara konten sudah benar dan cover both side sudah mencukupi

nanti di kirim ke bagian layout lagi, layout akan kirim ke produksi, produksi akan kirim ke

percetakan untuk di cetak, percetakan nanti di distribusikan sirkulasi. Jadi proses diskusinya

meskipun sudah rapat namun pas editnya begini, terus misalkan tidak sesuai dengan ideology

republika misalkan kita kan lebih keumatan nah ini judulnya di ganti itu harus di ganti karena

persetujuan ada di asredpel waredpel dan redpel kalo kita tidak sepakat redaktur tidak bisa.

Maka semua harus sepakat oke kontennya sudah benar baru di acc semua baru itu udah bisa

layak di produksinya. Semua itu ada approvenya jadi approve tertinggi di Koran itu sampe

redaktur pelaksana, kalo pemimpin redaksi itu udah ga ngatur konten lagi tapi lebih ke

manajemennya.

2. Visi Misi

11.18 – 16.58

Kalo kita ke reporter biasanya lebih membebaskan reporter tidak kita batasi beritanya harus

begini begitu, kita bebaskan reporter untuk menggali fakta di lapangan, adapun framing

ataupun penyesuaian ideology lebih diatur di tataran redaktur misalkan di rapat ini menentukan

kebijakan sekolah 5 hari bagaimana sikap kita nah itu dibahas ini, kita mendukung kebijakan

ini tapi kita juga harus mengkritisi apa kelemahan2 harus kita kritisi kita mendukung tapi

dengan kritik tidak mendukung buta tapi dengan kritik nah ini ditetapkan di rapat finishing tadi

jam 2. Bagaimana misalkan beritanya di sini MUI restui 5 hari sekolah ini berarti republika

mendukung program 5 hari sekolah namun kita juga memberikan kritik bukan mendukung

secara buta kita juga melakukan cover both side seperti memerhatikan daerah ini sebuah

masukan kepada menteri pendidikan seperti inilah yang harus di perhatikan di dalam penerapan

ini kami juga memberikan ruang untuk mereka yang menolak program 5 hari sekolah untuk

berpendapatan jadi ada ruang untuk menyatakan ketidaksetujuan ada ruang bagi yang

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 12: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

memberikan masukan atau kritik tapi di halaman 1 ini menandakan ini lebih penting bahwa

republika intinya setuju dengan kebijakan 5 hari sekolah.

Kalo soal isu seberapa besar isu ini berpengaruh kepada umat islam, nah ketika umat islam

dirugikan dengn sebuah kebijakan maka sikap kita jelas kita pasti menolak kebijakan itu. Kita

mengukur dulu isu A dampaknya ke umat islam seperti apa karena pembaca kita komunitas

muslim maka kita akan lihat suatu isu itu jika merugikan komunitas muslim maka kita kritisi

atau kita tolak jadi diturunkannya dalam bentuk apa sih dampaknya bagi umat islam bagaimana

reaksi umat islam juga kita juga mendengar tokoh2 umat islam menilai suatu isu kita kan akan

menangkap ketika pemimpin2 umat islam menolak suatu kebijakan A maka republika

cenderung akan mendukung suara itu. Keputusan ulama juga menjadi keputusan kami

mengambil keputusan. Republika dengan tokoh2 ulama selalu sejalan. Republika pasti akan

menudukung kebijakan pemerintah jika kebijakan itu pro rakyat sesuai dengan apa sih yang

diinginkan oleh rakyat kadang2 kita juga mengkritik kebijakan pemerintah jika kebijakan itu

memberatkan rakyat atau umat jadi ada Koran misalkan yang anti pemerintah kebijakan apapun

pasti di kritisi atau di tolak ada juga yang buta kebijakan pemerintah apapun di dukung

republika sikapnya ada di tengah kita pasti mendukung kebijakan pemerintahan yang

konstitusional kebijakan ini mau gamau harus di dukung karena hasil pemiilihan umum tapi

tidak semua kebijakan pemerintah itu kita dukung bahkan kita kritisi atau kita tolak ketika itu

bertentangan dengan harapan umat harapan rakyat suara rakyat dianggap merugikan rakyat

maka kita bergerak untuk mengkritisinya.

3. kebijakan media penentuan berita ditentukan pemilik media

17.03 – 19.20

Kalo saya tidak melihat pemilik itu di republika itu tokoh olahraga kalo berita intermilan

mungkin dia nitip ya wajar tapi kalo politik tidak. Pemilik republika tidak berkecimpung di

politik lebih kepada olahraga tidak ada intervensi kepada politik, kalau olahraga mungkin

karena beliau kan panitia asian games mungkin pasti ada ini tolong disukseskan karna ini kan

nama bawa bangsa juga. Pemilik republika ini juga menjadi ketua umum pelaksanan asian

games paling kalo ada rapat presiden tentang asian games ya maklum ada di halaman 1 karna

itu wajar. Karena pemilik republika tidak berkecimpung pada politik, jadi kami masih bebas

untuk mengkritisi. Beda cerita sama media Indonesia, seputar Indonesia dll.

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 13: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

4. kebijakan umum

19.25 – 24.20

Bebas dalam meliput meskipun berita ini tidak dimuat itu masalah di tingkat redaktur di

manajemen redaksi lah meskipun tidak sesuai dengan berita kami kami tidak melarang mereka

tidak meliput peristiwa itu tapi nanti kita puter ketika pas masuk di newsrep berita ini tidak

boleh tayang reporter tidak kami kasih tau karena itu kewajiban mereka untuk meliput.

Gatekeepernya itu ada di redaktur. Jadi ada 4 lapis boleh jadi misalkan berita ini saya tidak

setuju asredpel lain juga tidak setuju nanti redaktur akan melakukan perbaikan. Saya misalkan

bilang judulnya jgn yg ini terus saya bilang judulnya yang ini biasanya kan nanti akan diskusi

lagi dengan redakturnya. Di republika editor itu redaktur yang kerjanya meramu, misalnya

berita mudik nah yang meramu ini adalah redaktur tetapi nanti si produk editor lagi di awasi

lagi di saring lagi oleh asredpel waredpel dan redpel setelah hasil dia edit itu akan diserahkan

asredpel waredpel redpel untuk minta persetujuan untuk di tayangkan besok. Baru itu nanti

bisa di lempar di bagian produksi.

Rapat redaksi terdiri dari redaktur asredpel waredpel dan redpel. Seperti apa yang sudah

didapatkan oleh reporter nanti akan di catat di rapat finishing nah yang kurang apa saja

misalkan kementrian pupr belum dari jasa marga belum dari ylki belum rapat tadi lah yang

memutuskan newsroom menyuruh reporternya untuk pemilihan narasumber.

5. kebijakan firewall yang memisahkan konten dengan bisnis?

24.28 – 27.24

Ya kita jelas ada pemisahan di republika ada namanya divisi special product biasanya lebih

melayani para pebisnis korporat2 kita fasilitas dalam bentuk halaman2nya dlm bentuk special

product untuk konten2 berbau iklan ada 1 asredpel membawahi redaktur special product jd kita

pisah2in yang berbau produk ini ada khusus redakturnya ada khusus asredpelnya dan

reporternya untuk firewall di iklan kita jelas ada garis di batasi oleh garis pembatas. Tetapi ada

juga berita iklan yang pake kodenya bulat untuk iklan misalkan gini kita ada 1 halaman

biasanya ada 1 produk dia iklan satu halaman tapi bonusnya adalah tulisan satu halaman maka

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 14: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

kami tidak menuliskan di bawahnya repoter atau editornya siapa tapi di kasih bolat merah

berarti itu adalah support iklan.

6. pengaruh tekanan bisnis pada konten?

27.30 – 28.50

Saya kira tidak ada untuk ya mungkin gini ya kita menjadi media partner, media partner

misalnya book fair kita memiliki kewajiban memberikan space untuk berita2 itu tapi tidak ada

yang nyuruh harus berita ini berita itu. Sepert ini nih di edisi ramadhan kita bekerja sama

dengan pemerintah NTB bikin namanya pesona khazanah ramadhan republika bikin namanya

itu. Dia hanya menampilkan ini saja tetapi soal konten tergantung kita dia tidak bisa ngatur tapi

semua acara yang bernilai berita kita liput

7. sejauh mana independensi redaksi di hadapan bisnis?

29.00 – 30.58

Kalau kami ya tadi redaktur ya namanya reporter tidak berkaitan dengan bagian iklan tetapi

kita ada komunikasi misalkan redpel melakukan komunikasi GM iklan, tetapi GM ini tidak

boleh mengintervensi kita ada rapat antar divisi setiap selasa antar divisi ada divisi redaksi

divisi iklan divisi sirkulasi bertemu untuk menyamakan apa sih dinamika yang terjadi di

laangan masing2. Iklan misalkan fenomena2nya gini nih para pengiklan lebih mau memberikan

iklan kalu republika acara offline berupa kegiatan iklan akan memberikan masukan tapi ini

tolong dibantu untuk diberitakan para pengiklan memberikan dana iklan ke republika dalam

bentuk bikin seminar atau pelatihan tapi pengiklan itu ingin si kegiatan itu dimuat atau di

eskpos paling itu saja. Bagaimanapun kan media itu indsutri bisnis ya industry media maka

redaksi meskipun tidak boleh di intervensi tapi dia harus komnunikasi dengan bagian iklan

nanti kalo tidak ada komunikasi bisnis tidak lancar.

8. seberapa sering adanya rapat redaksi?

31.02 – 36.29

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 15: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Rapat redaksi itu tiap hari kalo utk Koran, kalo malem ada rapat budgeting dengan redaktur,

kemudian siang ada rapat updating jalan jam 2 sore sampe 3 sore ada rapat finishing kita bedah

Koran lain segala macem. Rapat redaksi juga bisa terjadi pada hal2 tertentu. Misalkan kita mau

bikin liputan khusus misalkan hari pancasila maka kita akan melakukan rapat redaksi, rapat

sifatnya perkejadian aja kalau kita mo bikin apa kita rapat, nah misal kita bikin liputan khusus

hari pancasila kira2 kontennya apa aja yg akan ditampilkan, berapa halaman, siapa redaktur yg

bertanggung jawab karna kan kaya PIC setiap ini ada penanggung jawab nant penanggung

jawabnya akan buat TOR kemudian TOR itu nanti akan diserahkan ke newsroom nanti

newsroom melakukan order ke repoternya kemudian di rapat divisi redpel akan melakukan

presentasi liputan khusus hari pancasila nanti bisa ditawarin dong tim iklan ke iklan gitu edisi

khusus bisa ditawarkan orang iklan kalo kami bikin edisi khusus kira2 departemen mana sama

perusahaan mana yg iklan. Sama seperti edisi ini bulan ramadhan ini sudah dilakukan 3bulan

sebelum bulan ramadhan apa aja sih kontenya itu di bahas di rapat yang dilakukan berkali2,

sampai kemudian sebulan sebelumnya udah fix bulan ramadhan halaman2nya ini ini. Kadang2

kami rapat dengan bagian iklan, kami punya misalkan konsultasi ramadhan apa yang bisa anda

tawarkan ke pengiklan kami jadi iklan yg main bukan redaksi, saya sebagai PIC saya bilang

saya punya konten konsultasi ramadhan di asuh oleh ahli nanti siapa yang bisa iklan disini.

Reporter ada yang menyampaikan konten? = Kalo untuk reporter ada misalkan 3 bulan sama

sekali biasanya itu sama pemred karna kami wilayahnya tidak megang reporter karna reporter

ada di redaksi newsroom, misalkan saya waredpel saya tiba2 nyuruh reporter utk liputan A

gabisa dia akan menolak karna sesuai dengan SOP yang berhak menugaskan reporter itu

redaktur newsroom maka rapat barengnya itu hanya ketemu pemred redpel waredpel asredpel

Koran jadi mereka ada keluhan apa ngga. Kalo newsroom pasti ada rapat khusus dengan

reporter, seperti ini nih kan udah mau mudik maka newsroom akan mengumpulkan reporternya

yg ditugaskan tim mudik biasanya saya di undang dari tim Koran biasanya di undang saya

duduk bareng disini apa sih konten yang diinginkan nanti bagian kami bilang yang harus di isi

teman2 itu nanti pendalamannya adalah redaktur asredpel dan redpel newsroom yang

memberikan penugasan ke repoternya kita hanya bilang Koran menyiapkan 3 halaman nih

misalnya halaman keduanya misalnya jalur mudik di pantura sama di jalur selatan sama satu

lagi di jalur sumatera.

9. rutinitas pengecekan kebenaran

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 16: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

36.40 – 39.17

Ya kaya tadi kalo untuk pengecekan kebenaran itu pada tahap asredpel waredpel dan redpel itu

setiap halaman pasti di cek jadi sebelum berita yg di edit masuk ke produksi rutinitas

pengecekan dilakukan oleh 3 tadi. Alurnya dari reporter masuk newsroom, redaktur newsroom

memasukan ke redaktur Koran, redaktur Koran nanti mengedit, terus masuk ke desain udah di

layout nanti di print diserahkan ke asredpel waredpel dan redpel. Lalu ketiga ini yg ngecek

seimbang atau ngga akurasinya gimana itu tugas ketiga orang tadi. Kadang2 kalo beritanya

tidak layak harus di ganti, dia harus mncari lagi karna kan stok banyak misalkan kalo kurang

dia harus tambahkan. Misalkan dia nulis berita ttg pilkada ni berita nyerang ahok saya lihat

suara ahoknya ga ada saya bilang tolong tambahin suara dari ahok 2 alinea terakhir maka

redaktur akan berusaha untuk mencari suara ahok atau dari pihak ahok.

= Tapi kalo misalkan beritanya yg benerin yg melakukan redaktur newsroom atau reporternya?

= yg melakukan redaktur Koran kalo sudah malem kan sudah tidak bisa lagi ya kecuali kalo

ada peristiwa lagi yg harus di kroscek itu bisa nyuruh ke newsroom dari newsroom ke

reporternya tapi kadang2 redaktur langsung ngecek ke narasumber misalkan harus minta YLKI

karna waktu sudah mepet jd redaktur ngecek langsung tp kalo masih sore gini harus di order

lagi ke newsroom jadi bisa minta tolong masukin ini masukin itu reporter kan jg ada yg piket

pagi piket siang malam jadi kan ada shift2nya.

10. Penentuan narasumber biasanya berdasarkan apa?

39.20 – 41.10

itu juga ada di hasil rapat redaksi, di budgeting malam itu redaktur akan minta tolong

kembangkan isu angket kpk karna hari ini sudah ada pihak kpk coba angkat dari pihak

pengamat, tapi biasanya redaktur newsroom akan melakukan verifikasi dia akan bilang yusril

ga bisa di hubungi boleh ga mahfud MD kaya tadi di rapat tapi nanti kaya diskusi juga misalkan

si ini terus nanti yg laen bilang oh jangan yg itu ga netral dll sebagainya. Misalkan reporter

disuruh wawancara pengamat ada yusril, mahfud MD ada margarita kamis nanti redaktur akan

memilah pengamat mana yang akan di pake itu menjadi kewenangan dari redaktur newsroom,

misalkan redakturnya ah saya gamau pake margarito kamis misalkan itu tadi jadi selera

individual bermain kadang2 ketika dia ga sreg dengan satu pengamat maka dia akan melakukan

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 17: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

ya itu tadi ada hirarki pengaruh level individu itu kadang2 berpengaruh kadang2 ya masuk ya

manusiawi.

11. bagaimana saat menanggapi diskusi atau masukan?

41.22 – 42.27

Jadi kembali lagi ke nilai berita sama ke visi misi kita, ini penting ga untuk public ini kok ga

terlalu kuat maka isu B yang menjadi HL karna lebih kuat. Karna namanya perdebatan kan

jangan sampe jam 3 karna kan harus ketok palu. Kadang2 juga mulus yaudah sepakat semua

itu kerap terjadi. Biasanya lihat dari banyaknya suara masukan yang setuju dengan suatu isu,

biasanya saya dan redpel kalo banyak masukannya yg isu C yg lebih banyak maka ya isu C.

12. tujuan pemilihan berita disesuaikan dengan tujuan dari media?

42.33 – 43.02

Ya pastilah misalkan aksi 212 bagaimana sikap kita ketika Koran lain mengkritik aksi itu kita

kan harus sesuai dengan tujuan media karna ini umat islam jadi kita harus mendukung aksi kita

harus menempatkan aksi ini aksi damai aksi ini adalah hak demokrasi dari masyarakat tidak

boleh di larang seperti itu.

13. hambatan proses pemilihan berita?

43.07 – 43.45

Kalo lagi isunya landai kadang2 ada hambatan apa sih yg kuat gitu kadang2 kalo lagi ga ada

peristiwa kadang2 kita menciptakan isu misalkan kita bikin suatu isu tentang isu pendidikan

apa yg kita soroti dari pendidikan diputer selama seminggu.

14. pemilihan konten mengutamakan news value atau apa yg sedang viral?

43.50 – 48.05

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 18: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Kalo kita ya itu yang viral belum tentu masuk di kita tergantung ini sesuai ga kontennya dengan

republika misalkan yg viral dugaan habib rizieq polisi menduga habib sebagai tersangka itu

kan rame di media social tapi bagi kami itu tidak menarik kami mempertimbangkan apa sih

pentingnya isu ini karna banyak umat islam jg yg menragukan penyidikan polisi gitu misalkan.

Lebih memilih news value yang lebih tinggi, kaya ini viral tapi sensasional tapi hanya polisi

yang menganggap itu benar tapi umat islam cenderung bilang itu kriminalisasi kan dari dugaan

itu. Pemilihan konten itu biasanya berdasarkan apakah itu penting utk di beritakan ini

dampaknya besar ga utk public lalu ini sesuai ga utk keumatan meskipun ada isu viral belum

tentu itu masuk halaman 1 karna menurut kami itu hanya sensasional kadang2 kan hal2 yg

remeh kan yg sensasional menjadi viral kan maka dari itu belum tentu juga bakal di beritakan.

Sama seperti kasus yg terror bom thamrin, republika berusaha untuk tidak kemudian untuk

membesar2kan upaya bom itu. Teroris itu kan bertujuan untuk menakuti2 masyarakat

keberhasilan dia apabila masyarakat takut maka dari itu kami meminimalisir berita yg

bombastis di halaman 1 mencoba untuk menihilkan itu lah menganggap peristiwa terror itu

suatu yang ga ada dampaknya itu salah satu kebijakan dair republika. Maka ketika terror bom

thamrin itu banyak Koran yang halaman 1 nya polisi segala macemnya yg tergeletak segala

macem kami tidak kami hanya kasih bendera merah putih sama tulisan kami tidak takut kaya

gitu. Itu salah satu sikap kami menanggapi sebuah isu, kalo republika memberikan judul Jakarta

mencekam, nah kita terbawa teroris, teroris itu kan merupakan salah satu bentuk komunikasi

politik pesannya dia apa pesannya adalah menyebarkan ketakutan kalo kita terbawa pada itu

kita ikut menyebarkan ketakutan maka teroris itu misinya berhasil. Bom panci kemarin yang

di kampong melayu kemaren kami tidak muat di halaman 1 tapi ada di dalem tapi tidak besar

juga ya itu tadi karna kalo kita membesar2kan itu masyarakat jadi takut.

15. punya tolak ukur sendiri ga tentang berita, ciri2 berita, dan kriteria kelayakan?

48.07 – 48.58

Kita ada buku panduannya gaya Bahasa republika namanya kebijakan redaksi itu ada bukunya.

Kita juga ada buku panduan buku perilaku reporter, panduan awak redaksi kita ada 2 buku itu

yang menjadi pegangan dari republika dari segi bahasanya seperti apa penulisan judul sikap

juga ada.

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 19: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

16. bagaimana melihat keseragaman dalam pemilihan konten berita?

49.05 – 50.25

Kadang2 kebtulan juga fotonya di hari apa tuh jokowi sama republika sama gitu ya mungkin

kalo kaya gitu karna kebetulan aja. Kadang2 kita muncul duluan kalo di kompas baru muncul,

nanti misalkan di kompas ada di kita ga ada, kalo kaya gitu biasanya kita lihat isunya seberapa

penting sih bisa gak kita follow up. Oh tapi kadang itu agenda kompas. Kalo keseragaman gitu

biasanya foto yang sama unsur kesengajaan gitu, mungkin juga berpikiran foto ini sangat kuat

makanya jadi sama gitu besoknya.

17. dalam redaksi, untuk gender banyakan pria atau wanita?

50.30 – 53.02

Kita reporter malah banyak cewe, redaktur juga banyak cewe apalagi kalo republika online

60% atau 50% persen ada kali cewenya. Kalo factor gender ga ada masalah di sini, malah aneh

ya setiap kita rekrutmen kita pengen 70 30 70 laki2 30 perempuan, tapi ketika tes justru yg

layak perempuan akhirnya 60 perempuan 40 laki2 ya kan kalo perempuan itu biasanya kalo

sudah menikah kan biasanya disuruh berenti sama suaminya kita merasa kita udah mendidik

investasinya kan ada di lakukan tapi tiba2 dia menikah dia mundur itu faktanya perempuan

berarti kita kan harus nyari lagi orangnya. Kalo factor hamil kan itu biasa. Ada dari amerika

josh Washington university prof jenestil (?) dia datang kesini dia sangat kaget karna di

republika reporternya dominan perempuan. Cuman itu tadi sih kendalanya kl perempuan kalo

udah nikah disuruh berenti sama suaminya kan reporter kan sibuk kecuali kalo udah jiwanya.

18. kalo dari etnis, mempertimbangkan keragaman ras dalam redaksi guna berita yang

beragam?

53.18 – 54. 48

Kita justru rasnya dari mana2 bahkan disini ada reporter yang Kristen, ya kita ga masalah

selama dia ada ijin dari orang tua anda tau ga ini Koran islam tau, anda siap bekerja disini ya

enjoy2 aja kerja disini sampai sekarang. Disini juga bermacam2 skrg banyak yg padang,

kemaren waktu saya masuk banyak yg jawa, kemudian geser sunda yg banyak skrg padang yg

banyak batak ada betawi juga ada. Disini kita ga mandang etnis asal dia mau melebur pada ini

loh republika kadang2 kan setiap orang ada ideologinya sendiri kaya islam, islam sendiri juga

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 20: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

ada yg NU Muhammadiyyah dll tp ketika mereka masuk ke republika mereka melebur ke

republika walaupun ideologinya masih ada tp mereka harus melebur dengan kebijakan

republika.

19. Latar belakang?

54.55 – 57.00

Saya jurnalistik di UIN Bandung. Wartawan itu unik ya itu profesi tapi terbuka dan lulusan

manapun bisa masuk, kaya disini ya kemungkinan yg lulusan jurnalistik paling hanya 30%

banyakan juga kimia, ekonomi dll. Tapi ya beda emang kalo dari lulusan2 tersebut. Ada

pelatihan jurnalistik selama satu bulan kemudian dia di mentoring selama satu bulan misalkan

saya nih disuruh mentoring anak lulusan UIN saya tugaskan nih dia lalu saya cek beritanya

terus ntar saya acak2 beritanya buat tes dia gimana bisa ngga ini orang gitu atau liputan lagi

sampai dia sudah oke baru di turunin ke lapangan nanti.

20. peran republika dalam menjalankan fungsi control pemerintah melalui strategi pemilihan

berita?

57.15 – 59.50

Ya itu tadi kita bilang republika mendukung pemerintahan yang sah tapi bukan berarti kita buta

mendukung tp kita melakukan control atau mengkritisi setiap kebijakan pemerintah kan

melakukan kebijakan2 ya baik itu ekonomi, pendidikan, agama dll kita akan melihat nih apa

kebijakan ini sudah tepat apa belum misalnya tax amnesty bagaimana sikap republika pada tax

amnesty, kita rapatkan kita mendukung tax amnesty tp dengan catatan ini ini ini kita

mengkritisi kebijakan yang di nilai menyimpang dari jalur atau merugikan masyarakat atau

tidak berpihak pada rakyat. Karena republika itu kan ciri kita kan islam modern moderat dan

pro rakyat, jadi kebijakan2 pemerintah harus pro rakyat ketika kebijakan pemerintah tidak pro

rakyat maka kita akan mengkritisi kritik itu di perlukan supaya pemerintah tidak semena-mena

itu ya fungsi pers ya bukan berarti kita dengan mengkontrol itu dengan menggulingkan kita

hanya mengkritisi kebijakan2nya kita menghormati pemerintahan yg sah secara konsitutisional

kebijakan yg bagus kita dukung jika kebijakan yg tidak pro rakyat maka kita kritisi. Misalkan

kebijakan kemendagri mencabut perda miras wah kita abis2an bahwa perda miras hak dari

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 21: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

daerah utk mengendalikan menjaga masyarakat dari miras maka pemerintah pusat tidak boleh

dong asal cabut2 aja perda miras kita sangat keras yg kita serang adalah kebijakan2nya bukan

pemerintahnya.

21. kalo headline seperti ini biasanya ada prioritas tersendiri ga? Kaya misalnya isu nasional

atau megapolitan?

59.57 – 01.00.50

Kita lihat ininya besarnya misalkan ada longsor kemaren di banjarnegara nah itu karna

korbannya banyak dan segala macem ya kita jadikan isu nasional juga ga harus ini nasional ya

ngga bahkan isu2 yg di daerah bisa kita angkat jadi headline kita yg penting isunya kuat gitu

loh. Misalkan pembakaran masjid teolikarang (?) itu kan isunya isu local di papua tp kita kan

menganggap itu penting yg harus diperjuangkan oleh republika.

22. kalo dari selera gitu ada ga sih pak dlm memilih konten?

01.01.01 – 01.01.54

Kalo saya sih menghormati hasil rapat ya pemeilhan harus di tentukan di rapat. Kalo saya

menyampaikan pendapat pasti ada pengalaman ideology dll pasti itu diungkapkan di saat rapat.

Tetapi kita rapat tidak menyetujui ya sama terima artinya menyampaikan selera sikap dan

pandangan kita pada saat rapat. Jadi kita tidak bisa menyampaikan selera ujug2 langsung di

edit gitu.

Field Note

Informan: Ferry (FR), Heri (HR), Yeyen (YN), Fitri (FT)

Lokasi: Ruang Rapat Republika

Hari/Tanggal: Kamis, 15 Juni 2017

Waktu: 14.00, 15.00

Peristiwa Interaksi

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 22: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Ferry sedang mengecek berita hak angket

kpk di ruang rapat. Sesekali Ferry melihat

smartphone untuk mengetahui update dari

berita lain

Ruang rapat dihadiri Heri, Ferry, Agung

redaktur senior, Fitriyan redaktur, Satria

redaktur. Masing-masing dari redaktur

membawa laporan reporter yang ada di

lapangan. Diskusi mengenai konten pun

dilakukan.

FR: yang hak angket kpk jadinya siapa nih?

Margarito kamis atau yusril?

HR: jangan margarito deh, yusril nggak bisa

dihubungin

FR: yaudah mahfud MD aja kalau gitu.

Kemudian dilanjutkan dengan redaktur yang

mengusulkan ide jagoan isunya untuk koran

keesokan harinya

Heri yang melihat saya hanya berdiri

mempersilahkan saya duduk di sebelahnya

untuk mengamati proses rapat berlangsung.

Sesekali Heri memberi tahu apa yang

biasanya di bahas dalam rapat.

Karena saya datang di tengah-tengah rapat,

jadi saya hanya bisa mengobservasi sedikit

saja. Setelah selesai kemudian, Heri

mengajak saya melanjutkan wawancara.

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 23: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

YN: yang internasional mau lanjutin soal

kebakaran apartemen di London ada cerita

lagi katanya

FT: kalo publik masih kritisi LHS ya

kayanya NU ga dukung

Field Note

Informan: Agus (AG), Didi (DD)

Lokasi: Ruang Meja Redaksi Republika Online

Hari/Tanggal: Senin, 19 Juni 2017

Waktu: 20.00

Peristiwa Interaksi

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 24: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Didi dan Agus berada di meja masing-

masing, sambil menonton TV. Keduanya

telihat sedang mengecek salah satu berita,

terutama Agus yang kerap kali mengetik di

keyboard-nya

AG: Ini ada berita yg pake cuitan twitter nih,

gimana? Nggak usah dimasukin apa

konfirmasi aja?

Didi: Suruh reporternya aja yang nulis kalau

gak ya lu kalo emang cuitannya bagus minta

konfirmasi aja. Ntar di komplen lagi kalau

ngagk bilang.

Karena saya baru dating dan Didi melihat

saya, maka saya dipersilahkan duduk di

sebelah meja redaksinya. Sambil

menanggapi pertanyaan Agus

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 25: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

LAMPIRAN

Wawancara Noer Qomariah Kusumawardhani

Narasumber : Noer Qomariah Kusumawardhani

Jabatan : Reporter Republika Online

Tanggal : Jumat, 3 November 2017

1. Boleh diceritakan tentang diri Anda, tentang latar belakang pendidikan Anda. Sudah

berapa lama bekerja sebagai wartawan secara keseluruhan?

Jawaban : Nama saya Noer Qomariah Kusumawardhani. Pendidikan terakhir saya S1

Universitas Nasional angkatan 2010 jurusan ilmu komunikasi dengan konsentrasi

jurnalistik. Menjadi wartawan sudah 2 tahun 9 bulan.

2. Sudah berapa lama bekerja di Republika Online? Selama di Republika Online

ditempatkan di desk apa?

Jawaban: lama bekerja di republika sudah 2 tahun 9 bulan. Selama di republika pernah

ditempatkan di desk nasional selama 2 pekan, olahraga, megapolitan, dan sekarang

sedang berada di desk gaya hidup

3. Menurut Anda, apakah gender berpengaruh dalam melakukan pekerjaan sehari-hari?

Jawaban : sejauh ini sepertinya enggak, kecuali untuk yang sudah menikah

Apakah yang membedakan antara reporter perempuan dan laki-laki?

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 26: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Jawaban : sejauh ini sepertinya nggak ada bedanya. Mungkin tingkat kerajinan, disiplin

dll.

4. Apakah Anda sering menggunakan media sosial? Bagaimana pengalaman Anda

menggunakan media sosial, apakah untuk mencari informasi atau sebagai hiburan?

Jawaban : lumayan sering, untuk informasi dan hiburan

5. Bagaimana dengan informasi yang didapat dari media sosial? Apakah itu dijadikan

sebagai acuan data utama atau sebagai pemicu dari suatu isu?

Jawaban : biasanya kalau saya dibaca dulu, difilter, karena ada yang bisa dijadikan

pemicu suatu isu, ada yang tidak.

6. Bagaimana prosesnya dengan informasi yang didapat dari media sosial yang dijadikan

sebagai sebuah pemberitaan?

Jawaban : setelah dibaca, di konfirmasi kembali dan meminta penjelasan kepada

narsum terkait.

7. Apakah Anda pernah mengambil berita di media sosial, seperti twitter atau facebook

misalnya? Kalau pernah, berita atau informasi apa saja?

Jawaban : pernah, berita tentang klub-klub bola liga primer Inggris, La Liga, Serie A.

Tetapi saya mengambil hanya di akun twitter resmi dari klub-klub tersebut yang bertaut

dengan website resmi suatu klub

8. Apakah bisa Anda ceritakan proses dari penugasan, pemilihan angle, hingga sebuah

artikel naik di Republika Online? Siapa yang biasanya memberikan tugas? Apakah ada

persiapan tertentu sebelum melakukan liputan? (Dalam hal ini bila informasinya

didapat dari media sosial)

Jawaban : yang memberikan tugas redaktur, kalau untuk di olahraga hanya mengambil

di akun resmi saja. Begitu juga dengan pernyataan seorang narasumber biasanya saya

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 27: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

membaca hanya di akun resmi. Kalau masih ada yang tidak jelas saya menghubungi

redaktur dan narasumber.

9. Kalau menurut Anda sendiri, seperti apakah berita bagus?

Jawaban: berita yang memuat 5w+1H, memberikan informasi pada masyarakat

10. Kalau menurut Anda pribadi, lebih tertarik pada berita apa? Apakah itu tercermin dalam

kerja sehari-hari misalnya dalam pemilihan berita?

Jawaban : lebih tertarik pada berita olahraga

11. Apakah yang menjadi ciri khas pemberitaan di Republika Online?

Jawaban : konten islami lebih banyak dibanding media lain

12. Dalam menulis berita, apakah ada pola khusus yang menjadi rutinitas Anda dalam

mengolah beritanya?

Jawaban : setelah nulis berita dibaca lagi, dicek lagi yang kurang apa.

13. Bagaimana proses komunikasi dengan bagian editorial yang lain? Apakah pernah

terjadi perbedaan pendapat misalnya tentang pemilihan narasumber atau pemilihan

angle dalam pembuatan berita?

Jawaban: komunikasinya penugasan seperti biasanya, ketemu langsung atau lewat WA.

Pernah ada pendapat.

14. Bagaimana dengan rutinitas pengecekan kebenaran? Apakah sebelum di kirim ke

redaktur, Anda menyeleksi apa yang dimasukkan ke dalam berita?

Jawaban : jelas dicek. Ketika menulis kan kita menyeleksi juga

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 28: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

LAMPIRAN

Wawancara Didi Purwadi

Narasumber : Didi Purwadi

Jabatan : Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online

Tanggal : Senin, 19 Juni 2017

Lokasi : Kantor Republika

00.01 – 13.42

Jadi redaktur sangat ati2 kalo lagi bikin berita kalo ga di batas kan nanti jadi asal ntar kalo di

batas jadi mandek disini akhirnya kan bikin redaktur lebih aware utk tidak melakukan typo itu

dari segi teknologi dai segi teknis, terus kalo dari segi human interest itu selalu kita tanamkan

dari reporter redaktur asredpel tulisan kalian menentukan karakter kalian itu selalu ditekankan

ketika kalian selalu menulis typo secara tidak langsung kamu membentuk karakter misalkan si

iyas sering nulisnya berita terus jadi ketika kamu bikin berita bener pun masa sih ini bener

salah kali maka di tekankan ke semua reporter redaktur apa yg kalian tulis membentuk karakter

kalian jadi kalo jarang typo maka kamu di cap bagus itu dari sisi human interest. Kita selalu

kasih pembelajaran kalo reporter salah nulis redaktur salah nulis kita kasih tau ini kesalahannya

kaya gimana biar di kemudian hari dia nulis yang sama jadi ga salah lagi itu dari segi human

interest. Nah sekarang dari segi system kalo dari ROL sendiri dari konteks Republika ada

pemred wapemred di bawahnya wapemred ada 3 redpel Koran newsroom sama ROL nah di

ROL disini ada kang maman sudirman redpel ROL di bawahnya kang maman ada wakilnya

mas dewo di bawahnya mas dewo ada 4 asredpel aku, karta, subarka, dan 1 lagi mas udi, nah

masing2 asredpel ini membidangi 2 bidang kalo aku leisure sama bola. Nah, di bawah aku ada

redaktur2 di bawah redaktur ada reporter2 nah gimana system itu di buat utk membuat proses

gatekeeping dengan masalah teknis itu tidak terjadi gitu ya sama setiap malem itu kita biasanya

ada diskusi selain membahas isu yg akan bsk kita garap jg bahas isu yg tadi pagi di kembangkan

termasuk tulisan reporter misalkan kalo ada yg salah dalam segi teknis dan konten akan kita

bahas besoknya akan kita bahas lagi isu yg berikutnya. System ini sebenernya cair aja kalo aku

lagi liat2 kaya gini, ini semua redaktur bisa liat semua. Sebenernya ini tim Bahasa yang

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 29: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

mengecek judul, karna kita kan ga bisa ya karna sehari itu kita ada 633 berita mentok2 ada 800

900 berita per hari ya nah dengan kondisi redaktur 1 atau 2 orang kl 2 org aja berarti 1 org 300

berita kan maka jadinya kalo 1 1 di edit udah gabisa gitu gamungkin harus edit judul sama isi

konten ga humanis kan nah salah satunya yaitu dari judul jangan sampe error. Nah temen2

redaktur juga turun kadang utk melihat sekilas kalo ada salah tulisan saya jg sering turun ke

bawah utk melihat ada yg salah apa ngganya itu dari system kalo ada kesalahan saling menegur

gitu nah kalo dari segi konten, gimana gatekeepingnya ambil contoh kasus yang paling

booming kasus lgbt kalo dulu yang meninggal orangnya nah biasanya rapat disini apa yang

bahas bsk biasanya sama reporter juga kenapa melibatkan reporter karna yang lebih paham isu

di lapangan ya reporter redaktur kan hanya lihat berita2 sementara reporter lebih menembus

narasumber mungkin yg lebih tau detil isunya apa tiap malem kita rapat disini. Oke dari desk

ekonomi ada ga yg bisa kita majuin istilahnya hot topic, hot topic itu isu yg kita running. Isu

yg kita running yg terus kita berguling yg sejak pertama kali kita beritakan sampe seminggu

kemudian bahkan kl isunya sampe panas kita gulirkan sampe ada solusinya. Nah tiap malem

kita rapat masing2 desk punya jagoan isunya masing2 setelah di rembuk nasional ngajuin apa

olahraga ngajuin apa kita ambil 2 isu yg kuat misalkan isunya lgbt yg sempet booming tahun

kemaren, sampe di tetapkan lgbt isu yg kita running kita tetapkan kita arahnya kemana

konteksnya kemana, itu kaya tadi soal human setiap reporter redaktur ditekankan utk nulis yg

bener utk dirinya sendiri dalam isu konten jg di tekankan kita angkat lgbt koridornya ini.

Reporter udah tau koridornya apa jadi pas wawancara sama narasumber udah tau koridornya

apa. Kaya misalkan lgbt dulu koridornya jangan menyerang lgbt karna lgbt bukan musuh kita

bukan lawan kita tapi saudara kita yg akan kita bantu utk kembali ke jalan yg benar. Kemudian

reporter nemu narsum yg malah ngejudge lgbt tuh harus di bantai dll kl reporter udh tau

koridornya berarti itu ga masuk dari sejak awal reporter udah tau koridornya itu. Pas rapat itu

kita jg tentuin narsumnya apa kadang ada narsum yg tegas dan frontal di rapat itu kita batasin.

Ini kasus lgbt yg kita harus Tarik itu dari sisi budayanya ini dari segi pendidikannya ini dari

dpr komisi ini gitu2 terus koridornya terus narsum2nya terus penugasan reporternya A lo garap

berita ini, nah nanti yg jaga koridornya redaktur B jadi proses gatekeepingnya gitu. Misalkan

iyas ditugasin garap dari sisi dprnya pas redaktur B liat newsrep, newsrep itu berita2 reporter

masuk kesitu semua, ketika di cek beritanya kok masih kosong udah siang begini, itu salah satu

posisi gatekeeping jg pake teknologi, merupakan proses gatekeeping juga itu. Kita menentukan

berita itu berdasarkan rapat harian, kita rapat sekali aja sehari di malam itu selanjutnya terserah

dari redaktur2 yang lain. Redaktur X membawahi reporter Y, reporter Y sudah di tugasi jd dia

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 30: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

yg bertanggung jawab pada reporter itu. Dari rapat yg udah kita rembuk kita ambil minimal 2

isu bisa 3 tapi jarang sekali 4 minimal 2 kenapa biar kita focus utk running berita.

2. kalo rutinitas pengecekan kebenaran?

13.48 – 16.15

Nah itu mungkin itu kendala dari online ya itu juga yg istilahnya masih jadi catatan bagi online2

sekarang misalkan kaya sekarang berita dari twitter resminya jokowi, jokowi ngomong ini di

twitter trs twitternya resmi apakah ini bisa dijadikan berita? Itu kan pertanyaan ya ada yg bilang

karna itu akun resmi jokowi bahwa itu sah utk dijadikan berita ada yg bilang itu ga sesuai dgn

kaidah jurnalistik apabila ada informasi harus ada konfirmasi berarti harus di konfirmasi kan

nah itu masih jadi perdebatan. Karna pernah ngalamain kita pake prinsip yg pertama kl akunnya

udah resmi dan itu sudah disiarkan di ranah public itu menjadi milik umum jd berhak utk di

jadikan berita ternyata ga seperti itu. Siapa saya lupa di mentwit di twitternya dan kita jadikan

itu berita dan dia komplen karna dia beranggapan saya mentwit di twitter bukan utk dijadikan

berita itu hanya pendapat aja dan itu haknya dia kan kita seharusnya minta ijin dulu kan. Nah

sejak itu kita pake konsep apapun berita yg dari media social harus ada konfirmasi dari

pemiliknya akunnya minta ijin dulu, itu salah satu yg kita lakukan jadi awalnya kita

berpandangan akun resmi sudah cukup akhirnya kita butuh konfirmasi.

3. kebijakan firewall yg misahin konten dengan bisnis?

16.23 – 18.45

Ini asumsi aja ya misalkan kemendikbud masang iklan di republika terus gimana sikap

republika soal isu yg kebijakan 5 hari sekolah kl dr sisi kebijakan kita bisnis bisnis konten ya

konten ya tidak ngaruh artinya. Kl kebijakan itu di nilai, jadi gini kaya lgbt kebijakan 5 hari

sekolah kita tdk pernah berdiri di kanan atau dikiri kita selalu di tengah2, kaya kasus kebijakan

5 hari sekolah kita tidak serta merta anti kebijakan 5 hari sekolah tidak tapi kita berdiri di

tengah2 apa sih kebijakan 5 hari sekolah sisi positifnya apa sisi negatifnya apa makanya kita

ambil dari berbagai narsum kaya yg dukung kan muhamadiyyah kita wawancara muhamadiyah

kenapa sih mendukung 5 hari sekolah dia jelasin kebaikan2nya gini gini nah NU kan ga

mendukung kejelekannya ini2 karna bisa mematikan sekolah agama kita sebatas itu. Apapun

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 31: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

kalo ada iklan atau apa tp ttp dalam kebijakan menulis berita kita berusaha di posisi netral ga

berpihak. Kaya lgbt itu lah, kita ga menempatkan menentang lgbt tapi kita menempatkan posisi

membantu sodara2 kita yg istilahnya terjebak di lgbt.

4. kebijakan khusus utk redaksi apa?

19.58 – 21.51

Jadi disini ada namanya reporter buzzer, jadi reporter ada hanya 1 reporter newsroom nah

sebagian dari reporter newsroom diperbantukan di online nah apa fungsinya reporter buzzer

atau reporter yg diperbantukan di online utk menggarap isu2 di ROL emg beda karna rapatnya

jg beda kan. Kl menurut onine belum tentu utk redaktur Koran itu menarik kl dari segi

kebijakan itu sama kita menempatkan posisi di tengah2 tp kl mengenai isu ya bener beda ya itu

yg salah bilang boleh jadi buat redaktur Koran menarik buat redaktur online tidak menarik.

Gini aja deh di Koran isu2 selebritis itu ga masuk, tp kl di online bisa masuk karna itu kl dari

sisi viewers justru pembaca yg paling banyak selebrtis2 itu. Mungkin kalo dari sisi itu bisa

keliatan lah kenapa Koran sama online beda tapi klo dari kebijakan umum soal netralitas itu

sama

5. yg mengontrol informasi dan keputusan berita berdasarkan apa?

21.57 – 24.20

Sumber informasi itu kan banyak kita punya grup WA, fb, twitter. Di online sendiri kita ada

grup redaktur di WA nah misalkan redaktur siapa lagi jalan2 ada kejadian apa yg menarik terus

di share di grup lalu ditanggapi redaktur yg lainnya oh ini isu menarik bisa di jadiin berita bisa

jadi hot topic, kaya kasus lgbt sendiri, itu berasal dari temen yg ketika jalan2 di UIN ada

spanduk lgbt lgsg di share di grup dan ternyata sebelum reporter kita share pun itu udah lebih

dulu booming di media sosial udah dari saat itu isunya pokoknya ga kepikiran lah, nah pada

saat itu di Tarik jd hot topic artinya sumber berita bisa dari siapa aja bahkan dari seorang

reporter. Misalkan reporter di lapangan menemukan hal yg menarik terus di share ke

redakturnya trs redaktur share ke grup dan itu di nilai menarik itu bisa di Tarik jadi isu

6. pemilihan konten mengutamakan news value atau dari apa yg sedang viral?

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 32: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

25.10 – 25.50

Kita lebih kl kebanyakan sih lebih news valuenya tinggi kembali ke lgbt, lima hari sekolah

awalnya bukan dari sesuatu yg viral kan artinya ada nilai beritanya ketika kita angkat itu

menjadi viral kita jarang sekali menangkat yg hot topic dari sesuatu yg viral

7. republika dalam menjalankan fungsi control pemerintah melalui strategi pemilihan berita?

26.44 – 29.26

Contoh kasusnya apa ya inilah yg aksi 212 seakan aka nada 2 kutub pemerintah jokowi dgn

umat islam bagaimana sikap republika nah sama kita memberikan solusi apa ya prinsipnya gini

gimana berita2 kita menghadirkan solusi bukan malah menghadirkan perpecahan nah makanya

dari kasus 212 menyoroti dari sisi baik 212 jg sikap proaktif pemerintah jgn malah di abu

domba malah di satukan. Jadi bagaimana republika bisa merangkul semua komonden utk

mencapai suatu tujuan yg baik itu kan karna masalah komunikasi kan 212. Seperti lima hari

sekolah ini kalo kita mau membentur kan ya bisa aja mentrinya kan dari muhamadiyah trs yg

menentang NU sebenernya bisa aja di pertentangkan nah kita berpikiran wah bahaya ini kl ada

pertentangan Antara muhamadiyah sama NU yg rugi umat makanya kita cari solusi gimana

permasalahan ini bisa membuat semuanya senang gitu. Ya kita mencoba netral kita liat kita

minta komentar dari pakar pendidikan bagaimana sih sistemnya lima hari sekolah baik atau

ngga kl emg ga baik apa yg harus diperbaiki bukan kl ga baik harus di hapuskan di cabut ga

kaya gitu istilahnya memberi win win solution.

8. beritanya misalkan blm masuk lg melakukan quality control yg pernah di edit tp ternyata pas

di edit lg itu ada kesalahan kaya gt biasanya di edit lagi ga sih?

30.56 – 36.35

Kalo Koran itu kan kontrolnya panjang sekali ya di cek asredpel waredpel dan redpel gitu, nah

kalo di online yg pertama yg aku bilang sortir pertama itu ada di masing2 reporter, reporter

harus bener2 bikin berita yg bener2 terlepas dari kesalahan artinya ga ada kesalaha ketika uda

lolos di sortir redaktur, nah gatekeeper terakhir itu ada di redaktur bukan di asredpel, waredpel.

Jadi setelah berita reporter masuk di edit sama redaktur lalu di upload di online nah proses

pengoreksi kedua itu di tim Bahasa sebatas hanya typo ga masalah konten, nah kl konten itu

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 33: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

asredpel waredpel sama redpel biasanya sih ga semua berita yg kita cek biasanya berita yg

sensitive yg kita cek jdulnya udh oke kontennya udh oke kl misalkan ga ada yaudah lolos.

Tema yg paling sering diangkat isu besar atau kebijakan public?

Sebenenrya lebih kepada isu2 publik lebih condong pada kepentingan umat islam kaya

misalkan mie instan yg mengandung babi itu cenderung dan condong kepentingan muslim

karna mereka kan berkepentingan mendapatkan makanan halal, lima hari sekolah jika kita

Tarik tidak ada dampaknya pada sekolah2 madrasah islam benar isunya isu public dan

masalah2 islam.

Kalo dari konten berita lagi biasanya ada etika sendiri ga sih dlm milih konten karna kan

individu cenderung menyukai bombastis atau human interest?

Ya kl kaya gitu gabisa di hindari tiap orang kan punya preferensi masing2 tp ttp setiap itu ada

guidancenya pokoknya intinya gini kan punya guidancenya klo kita memberitakan berita yg

menyejukkan lah istilahnya kl ada reporter ada berita bombastis atau provokatif biasanya itu

tugansya redaktur sebagai gatekeeper supaya berita kaya gt tidak masuk tidak jadi berita online

tugasnya redaktur mengedit jd semacam yg menyejuknya lah ya itu kl dari segi edit kl dari

human interstnya ya itu di arahin kebijakan berita begini harus diikutin. Soal lgbt deh ini lebih

kepada ketidaktahuan reporternya ya jadi dia ngambil narsum yg mengecam lgbt, lgbt harus

dimusnahkan itu kan sangat provokatif berita ttp masuk redakturnya sebagai gatekeeper

terakhir ini berita ga layak kl mo muncul harus di edit jgn sampe munculnya dlm bentuk

provokatif kaya gitu nah setelah edit reporternya di kasih tau kl nulis berita koridornya kaya

gini.

9. perbedaan terbesar dari ROL dan Koran dlm proses gatekeeping dari pemilihan konten dan

alur kerja?

37.06 – 39.38

Perbedaan yg paling krusial itu tahapannya, kl kita kan dari reporter lgsg redaktur udah

gatekeeper itu hanya redaktur. Reporter kirim berita A di edit redaktur trs lgsg di munculin di

online nah proses gatekeeping kedua ya itu ketika beritanya udah muncul aku yg ngecek

waredpel jg ngecek kaya gitu nah beda sama Koran itu sebelum muncul di edisi hari bsoknya

dair redaktur terus asredpel waredpel bahkan kl udh jd dummy itu terutama halaman 1 kl Koran

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 34: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

kan berlapis2 nah kl kita Cuma 1 lapis nih dari redaktur. Makanya kita sgt nekanin dari human

interestnya sendiri udh harus ada gatekeepernya udh ada sikap gatekeepingnya istilahnya kl

gue nulis berita jelek bukan gue aja yg jelek tp republikanya jg jelek. Karna tahapannya cuman

2 itu reporter ke redaktur setelah itu muncul di online baru cek asredpel waredpel makanya kl

sebelum masuk online di cek asredpel wardpel wah itu prosesnya lama 600 berita asrednya

teler.

HI UNPAD tp seneng tulis menulis pas di kampus ikut pers kecil2an jd learning by doing

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Page 35: Media Sosial Dalam, Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018

Pryastuti Handhayani Jl. Teratai VII B11 No. 6 Larangan Indah, CIledug, Tangerang, 15154.

Address Contact [email protected]

087809621994

iyasyasulPryastuti Handhayani@prhandhayani @phandhayani

EDUCATION.............................................................................................................................................................................

EXPERIENCE.............................................................................................................................................................................

SKILLS.............................................................................................................................................................................

LANGUAGE SKILLS

APPREACIATION

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

..............................................

..............................................

HOBBIES & INTERESTS.............................................................................................................................................................................

CommunicationITSocialCreativityLeadershipProblem SolvingTeam Work

HTML, CSS, PHPWeb design.Image editing.Web usability.Adobe AuditionAdobe PremiereGoogle Analytics.Adobe Illustrator, InDesignAdobe PhotoshopLayout designArticle Writing.

OrganizationTime ManagementPersistence

01 Personality 02 Knowledge

INDONESIAMother language

ENGLISHAdvanced level

KOREAN & JAPANESEBasic level

Al-Azhar BSD Senior High School Al-Hasanah Elementary School2010 - 2013 2001-2007

University of Multimedia Nusantara Al-Azhar Kembangan Junior High SchoolCommunication Science, Journalism2013 (Expected graduated August 2017)

2007-2010

1

1

May 2015 - PresentUpworkFreelance Writer

Maret 2016The Best News Program “Kabar Pagi” at Visual Journalism Day 2016 Universitas Multimedia Nusantara

May 2016Tok Tok Ulala Ep. 2

24

5 67

3October 2015 The 90’s FestivalPromotion and Media Relation

November 2015 - May 2016COMMPRESS UMNHead of Sponsorship

April 2016 - PresentParadisea Charity ConcertMedia Relation

May 2016 - PresentGalenaTranslator Specialist & Content Writer

Production Assistant & Video Operator

March 2016MUTER (Musik Terkini)Switcher

Cinema Music Videogames

TheatreTravelling Books

Media Sosial Dalam..., Pryastuti Handhayani, FIKOM, 2018