View
488
Download
17
Category
Preview:
Citation preview
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
1/18
ASKEP POST OP CABG
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN POST OP CABG
ICU SURGIKAL DEWASA
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Daah
!aa"an Kita
PE#DA!ULUA#
A$ Lata Belakang
Coronary Artery Bypass Grafting(CABG) merupakan salah satu penanganan
intervensi dari PJK. CABG adalah jenis tindakan operasi jantung yaitu dengan membuat
saluran baru meleati bagian arteri !oronaria yang mengalami penyempitan.
"perasiCoronary Artery Bypass Graftpertama kali dilakukan di Amerika #erikat pada tahun
$%&' sedangkan penggunaan mesin jantung paru sudah terlebih dahulu dilakukan pada
tahun $%* (Brunner+#uddarth ,'',). -umah #akit Jantung arapan Kita sebagai rumah
sakit rujukan nasional sejak tahun $%/& telah mulai melakukan melakukan operasi Coronary
Artery Bypass Graftdan pada aal tahun ,''' telah diperkenalkan juga teknik operasi
tanpa mesin jantung paru (off pump!ardio pulmonal). 0amun tidak semua pasien dapat
dilakukan metode ini tergantung indikasi pada masing1masing pasien. 2ata di -umah #akit
Jantung arapan Kita diperoleh pada tahun ,''% telah dilakukan operasi Coronary Artery
Bypass Graftdengan &' pasien dan tahun ,'$' ter!atat /,* pasien.
3ingginya tingkat pembedahan pada pasien PJK dengan Coronary Artery Bypass
Graftmaka menuntut pelayanan untuk bekerja lebih pro4esional dari berbagai bidang pro4esi
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
2/18
baik dokter bedah anastesiologistperfusionist dan peraat. Peraat sebagai pro4esi yang
menjadi ujung tombak pelayanan di -umah #akit harus mampu memberikan asuhan
keperaatan yang optimal baik selama preoperasi intraoperasi dan pas!aoperasi. 2engan
demikian out!ome yakni kesembuhan pasien dapat ter!apai dengan meningkatnya kualitas
hidup mereka dibanding sebelum dilakukan operasi.
B$ Identi%ika&i 'a&alah
2alam makalah ini kelompok membatasi pembahasan hanya pada asuhan
keperaatan pas!aoperasi pada pasien dengan Coronary Artery Bypass Graftdi
ruangIntensif Care Unit(5C6).
C$ Tu(uan Penuli&an
$. 3ujuan umum penulisan 7
8ampu mengaplikasi teori tentang peraatan pada pasien dengan Post
"perati4Coronary Artery Bypass Graft.
,. 3ujuan khusus penulisan7
a. 8engetahui konsep dasar teori Coronary Artery Bypass Gra4t
1) 8engetahui de4inisi Coronary Artery Bypass Graft
2) 8engetahui tujuan Coronary Artery Bypass Graft
3) 8engetahui indikasi Coronary Artery Bypass Graft
4) 8engetahui kontraindikasi Coronary Artery Bypass Graft
5) 8engetahui teknik Coronary Artery Bypass Graft
6) 8engetahui komplikasi Coronary Artery Bypass Graft
b. 8engetahui asuhan keperaatan pada pasien dengan pas!a operasi Coronary ArteryBypass GraftCABG
1) 8engetahui pengkajian pada pasien dengan post operasi Coronary Artery Bypass Graft
2) 8engetahui diagnosa keperaatan pada pasien dengan post operasi Coronary Artery
Bypass Graft
9) 8engetahui ren!ana keperaatan pada pasien dengan post operasi Coronary Artery Bypass
Graft
*) 8engetahui 5mplementasi keperaatan pada pasien dengan post operasiCoronary Artery
Bypass Graft
) 8engetahui evaluasi keperaatan pada pasien dengan post operasi Coronary Artery
Bypass Graft
D$ 'et)de Penuli&an
2alam penyusunan makalah ini kelompok menggunakan berbagai metode untuk
mengumpulkan data dan mengimplemetasikan konsep yang telah diperoleh. 8etode yang
dilakukan adalah aan!ara pemeriksaan 4isik observasi studi kepustakaan dan studi
dokumentasi
TI#JAUA# TEORI
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
3/18
2alam bab ini akan dibahas berbagai ma!am teori yang berkaitan dengan metode
pembedahan dengan Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dan asuhan keperaatan post
operasi CABG.
A$ C))na* Ate* B*"a&& Ga%t +CABG,
$. 2e4inisi
Coronary Artery Bypass Graft merupakan salah satu metode revaskularisasi yang
umum dilakukan pada pasien yang mengalami atherosklerosis dengan 9 atau lebih
penyumbatan pada arteri koroner atau penyumbatan yang signi4ikan pada eft !ain Artery
Coroner (Chulay+Burns ,''&).
#e!ara sederhana CABG adalah operasi pembedahan yang dilakukan dengan
membuat pembuluh darah baru atau bypass terhadap pembuluh darah yang tersumbat
sehingga melan!arkan kembali aliran darah yang membaa oksigen untuk otot jantung
yang diperdarahi pembuluh tersebut.
,. 3ujuan
Coronary Artery Bypass Gra4ting bertujuan untuk revaskularisasi aliran arteri koronari
akibat adanya penyempitan atau sumbatan ke otot jantung.
9. 5ndikasi
Pasien penyakit jantung koroner (PJK) yang dianjurkan operasi CABG adalah pasien
yang hasil kateterisasi jantung ditemukan adanya7
a. Penyempitan >50 % dari left main disease atau left main equivelant yaitu penyempitan menyerupai left main
arteri misalnya ada penyempitan bagian proximal dari arteri anterior desenden dan arteri circumflex.
b. Penderita dengan 3 vessel disease yaitu 3 arteri koroner semuanya mengalami penyempitan bermakna yang
fungsi jantung mulai menurun !"#$50%>.
c. Penderita yang gagal dilakukan balonisasi dan stent.
d. Penyempitan atau & pembulu' namun perna' mengalami gagal jantung.
e. (natomi pembulu' dara' suitable sesuai) untuk *(+,.
*. Kontraindikasi
Adapun kontraindukasi CABG se!ara mutlak tidak adatetapi se!ara relati4 CABG
dikontraindikasikan bila terdapat berbagai 4aktor yang akan memperberat atau
meningkatkan resiko selama dan sesudah operasi seperti7
a. "aktor usia yang suda' sangat tua.b. Pasien dengan penyakit pembulu' dara' koroner kronik akibat diabetes mellitus dan !" yang sangat renda'
$5%.
c. -klerosis aorta yang berat
d. #truktur arteri koroner yang tidak mungkin untuk disambung.
. 3eknik operasi CABG
Ada , teknik yang digunakan pada operasi CABG yaitu on pumpdan off
pump.8asing1masing teknik memiliki kekurangan dan kelebihan masing1masing.
Pada operasi on pumpprosedur dijalankan menggunakan alat mekanis mesin
jantung paru. 8esin jantung paru memungkinkan lapangan operasi yang bebas darahsementara per4usi tetap dapat dipertahankan untuk jaringan dan organ lain di tubuh.
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
4/18
Pintasan jantung paru dilakukan dengan memasang kanula di atrium kanan dan vena kava
untuk menampung darah dari tubuh. Kanula kemudian dihubungkan dengan tabung yang
berisi !airan kristaloid isotoni!. 2arah vena yang diambil dari tubuh disaring di oksigenasi
dijaga temperatunya kemudian dikembalikan ke tubuh. Kanula yang mengembalikan darah
ke tubuh dimasukkan ke aorta as!enden.
#elanjutnya untuk
membuat
jantung arrestdiberikan
!airan !ardioplegia yang
4ormulanya tinggi kalium
mengandung dekstrose
bu44er p
hiperosmolalitas dan
anastesi lokal. -ute
pemberiannya bisa
melalui rootaorta
(antegrade) dan melalui
sinus !oronaries
(retrograde) serta melalui
keduanya.
"perasi teknik off pump tidak menggunakan mesin jantung paru sehingga jantung
tetap berdetak se!ara normal dan paru1paru ber4ungsi se!ara biasa saat operasi dilakukan.
Adapun kriteria pasien "ff #ump7
a. Pasien yang direncanakan operasi elektif.
b. emodinamik stabil.
c. !" dalam batas normal.fungsi / intact1utu'
d. Pembulu' dara' distal cukup besar.
e. 2sia tua disertai penyakit komorbid seperti peny. (rteri karotis aterosklerosis aorta disfungsi ginjal atau paru.
f. 4empunyai komplikasi dengan mesin *P+ *ardio Pulmonary +ypass )
g. & vessel disease di anterior.
6etapi operasi dengan teknik 7ff Pump memiliki kontraindikasi absolut diantaranya#
a. emodinamik tidak stabil
b. +uruknya kualitas target pembulu' dara' termasuk pembulu' dara' intramyocad peny.pembulu' dara' yang
menyebar1difus pembulu' dara' yang mengalami kalsifikasi1penebalan.
8an memiliki kontraindikasi 9elatif yaitu #
a. /!" $35%
b. *ardiomegali1 *"
c. /4 kritis
d. 9ecent1 current 4*:
e. *ardiogenic s'ock
Keuntungan dari teknik "44 Pump (Benetti+Ballester$%%)
a. 4eminimalkan efek trauma operasi.
b. Pemuli'an1mobilisasi lebi' dini.
c. 8rainase dara' pasca beda' minimal.
d. 6ersedia akses sternotomi untuk reoperasi.
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
5/18
e. 4enurunkan morbiditas diruma' sakit termasuk insiden infeksi dada pemakaian inotropik kejadian -6
transfuse dara' lama ra;at :*2)
f. Peneliti lain # pelepasan *
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
6/18
su'u tubu' dinaikkan yang a;alnya 'ipotermi mengakibatkan vasodilatasi pembulu' dara' se'ingga
dibutu'kan lebi' banyak cairan untuk memenu'i rongga pembulu' dara'.
Perdara'an pasca operasi jantung terbagi & yaitu medical dan surgical. Perdara'an medikal terjadi karena
gangguan pembekuan dara' akibat rusak dan peca'nya trombosit. -elain itu mekanisme pembekuan dara' juga
akan terganggu bila pasien dalam keadaan 'ipotermik.
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
7/18
frekuensi pera;atan dan pembersi'an mulut dan suction !66 merupakan 'al yang 'arus diper'atikan untuk
pencega'an pneumonia
!mboli Paru
:nsiden emboli paru &%terutama disebabkan ole' 'eparinisasi selama operasi dan 'emodelusi setela' operasi.
-toking kompresi dan lati'an mobilisasi di bed dan 974 tiap 'ari mungkin diperlukan untuk mencega' emboli
paru.
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
8/18
meliputi semua sistem organ untuk menentukan status pas!aoperasi dibandingkan dengan
preoperasi dan mengetahui perubahan yang mungkin terjadi selama pembedahan.
a. -tatus
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
9/18
3) 6andatanda vital stabil
C) =yeri terbatas pada luka operasi
5) !
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
10/18
Rasional: dukungan ventilasi digunakan pada !"!# jam untuk mengurangi kerja jantung, mempertahankan
ventilasi yang efektif, dan memberikan jalan nafas bila terjadi henti jantung
&) Pantau analisa gas dara' volume tidal parameter ekstubasi
Rasional: analisa gas darah dan volume tidal menunjukkan efektifitas ventilator dan perubahan yang harus
dilakukan untuk memperbaiki pertukaran gas
3) (uskultasi suara dada ter'adap suara nafas
Rasional: krekel menunjukkan kongesti paru, penurunan atau hilangnya suara nafas menunjukkan
pneumothorax
C) 6enangkan pasien dan pantau kedalaman respirasi bila ventilasi tidak dalam
Rasional: sedasi membantu pasien untuk mentoleransi selang E$$ dan mengatasi sensasi ventilasi
5) /akukan fisioterapi dada
Rasional: membantu mencegah retensi sputum dan atelektasis
B) (njurkan untuk menarik nafas dalam batuk efektif mobilisasi. (njurkan untuk memakai spirometer dan lati'an
terapi nafas. (njurkan menggunakan ta'anan didada untuk mengurangi ketidaknyamanan saat batuk atau tarik
nafas dalam
Rasional: membantu kepatenan jalan nafas dan mencegah atelektasis dan membantu perkembangan paru
G) /akukan peng'isapan lender trak'eobronkial dan dengan menggunakan teknik aseptic yang baik
Rasional: retensi sekresi dapat mengakibatkan hipoksia dan kemungkinan henti jantung, retensi sekresi
memudahkan terjadinya infeksi.
!. 0yeri berhubungan dengan adanya luka insisi bedah trauma syara4 intraoperasi.
3ujuan 7 0yeri hilang>berkurang.
Kriteria hasil 7
) 4enyatakan nyeri 'ilang.
&) 4enunjukkan postur tubu' rileks.
3)
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
11/18
G) +eri obat pada saat prosedur1 aktifitas sesuai indikasi.
Rasionalisasi : enyamanan) kerjasama pasien pada pengobatan, ambulasi, dan produser dipermudah oleh
pemberian analgesic.
d. -isiko gangguan keseimbangan volume !airan7 kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan diuresis osmoti! perdarahan
3ujuan 7 Kebutuhan !airan dan hisrasi pasien terpebuhi
Kriteria hasil 7 idrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital yang atabil nadi peri4er
dapat diraba %apillary refillbaik haluaran urine dan kadar elektrolit dalam batas normal
5ntervensi 7
$) 8onitor parameter hemodinamik sa!ara ketat
&asional' !emberi(an informasi mengenai (eaaan *irasi
,) 8onitor nadi peri4er !apillary re4ill turgor kulit membrane mukosa
&asional' untu( mengeta*ui perfusi (e +aringan. ,olume sir(ulasi ara* yang ae(uat
penting untu( a(ti$itas selular yang optimal. #erfusi (e +aringan yang bai( menun+u((an
(eae(uatan %airan i intra$as(ular
9) 8onitor intake dan output
&asional' !enentu(an (onisi pasien ber*ubungan engan status %airan an re*irasi yang
a(an ila(u(an
*) "bservasi adanya edema peningkatan BB peningkatan tanda1tanda vital
&asional' !enge$aluasi inter$ensi untu( re*irasi %airan. &e*irasi yang tia( ter(ontrol
a(an mengganggu (eseimbangan $olume %airan i intra$as(ular
) Kolaborasi7 berikan terapi !airan dan pantau pemeriksaan laboratorium
e. -isiko pola na4as ine4ekti4 berhubungan dengan ketidakadekuatan ventilasi.
3ujuan 7 5ne4ekti4 pola na4as tidak terjadi.Kriteri hasil 7 Pasien menunjukan pola na4as adekuat.
5ntervensi 7
) !valuasi frekuensi pernafasan dan kedalaman catat upaya pernafasan. *onto' adanya dyspnoepenggunaan otot
bantu pernafasan
Rasionalisasi : Respon pasien bervariasi. -paya dan kecepatan nafas mungkin meningkat karena nyeri, takut,
demam, penurunan volume sirkulasi, akumulasi secret, hipoksia, atau distensi gaster.Penekanan pernafasan
dapat terjadi karena penggunaan analgesic yang berlebihan.Pengenalan dini dan pengobatan ventilasi dapat
mencegah komplikasi.
&) (uskultasi bunyi nafas. *atat area yang menurun1 tidak ada bunyi nafas dan adanya bunyi nafas tamba'an
kreakles atau ronc'i.Rasionalisasi : %unyi nafas sering menurun pada dasar paru selama periode waktu pembedahan sehubungan
dengan terjadinya atelekstasis.ehilangan bunyi nafas aktif pada area ventilasi sebelumnya dapat menunjukan
kolaps segmen paru khususnya bila drain dada telah dibuka.
3) 7bservasi adanya penyimpangan gerakan dada. 7bservasi penurunan ekspansi atau ketidaksemitrisan gerakan
dada.
Rasionalisasi : -dara atau cairan pada pleura mencegah ekspansi dada lengkap dan memerlukan pengkajian
lanjut status ventilasi.
C) 7bservasi karakter batuk dan produksi sputum.
Rasionalisasi : %atuk dapat menyebabkan iritasi selang E$$ atau dapat menunjukan kongesti paru. putum
purulen dapat menunjukan timbulnya infeksi paru. +encegah kelemahan atau kelelahan dan stress
kardiovaskuler berlebihan.
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
12/18
5) /i'at kulit dan membran mukosa sebagai tanda adanya stenosis.
Rasionalisasi : ianosis menunjukan hipoksia berhubungan dengan gagal jantung atau komplikasi paru. Pucat
menunjukan anemia karena kehilangan darah atau kegagalan penggantiaan darah atau terjadinya kerusakan
sel darah merah dari pompa bypass kardiopulmonal.
B) 6inggikan kepala tempat tidur letakkan pada posisi duduk atau semifo;ler. +antu ambulasi dini atau
peningkatan ;aktu tidur.
Rasionalisasi : +erangsang fungsi pernafasan atau ekspansi paru efektif pada pencegahan dan perbaikan
kongesti paru.
G) (jak pasien berpartisipasi selama nafas dalam gunakan alat bantu dan batuk sesuai indikasi.
Rasionalisasi : +embantu reekspansi atau mempertahankan patensi jalan nafas khususnya setelah melepaskan
selang dada. %atuk tidak diperlukan kecuali bila ada mengi atau ronchi menunjukkan adanya retensi secret.
E) 6ekankan mena'an dada dengan bantal selama nafas dalam dan batuk.
Rasionalisasi : +enurunkan tegangan pada insisi dan meningkatkan ekspansi paru.
A) elaskan ba';a batuk atau pengobatan pernafasan tidak akan meng'ilangkan atau merusak1 terbukanya insisi
dada.
Rasionalisasi : %erikan kenyakinan bahwa cedera tidak akan terjadi dan dpt meningkatkan kerjasama dalam
program teraupetik.
0) 8orong pemasukan cairan maksimal dalam perbaikan jantung.
Rasionalisasi : /idrasi adekuat membantu pengenceran secret, memudahkan ekspectoran.
) +eri obat analgesic sebelumsebelum pengobatan pernafasan sesuai indikasi.
Rasionalisasi : +emungkinkan pergerakkan dada dan menurunkan ketidaknyamanan berhubungan dengan
insisi, memudahkan kerjasama pasien dengan keefektifan pengobatan pernafasan.
&) *atat respon ter'adap lati'an nafas dalam atau pengobatan pernafasan lain catat bunyi nafas batuk atau
produksi sputum.
Rasionalisasi : &atat keefektifan terapi, atau kebutuhan untuk intervensi lebih agresif.
3) 4onitor distress pernafasan penurunan bunyi nafas takikardi agitasi berat penurunan 68.
Rasionalisasi : /emothorax dan pneumothorax dapat terjadi setelah pelepasan selang dada dan memerlukan
upaya intervensi untuk mempertahankan fungsi pernafasan.
4. -isiko tinggi in4eksi berhubungan dengan luka op terpasang alat di tubuh imunosupresi
3ujuan7 tidak terjadi in4eksi
Kriteria valuasi7 tidak terjadi demam dan ter!apai pemulihan luka tepat pada aktunya
5ntervensi7
$) =akukan prosedur men!u!i tangan yang baik sta4 dan pengunjung. Batasi pengunjung yang
mengalami in4eksi.
&asional' linungi pasien ari sumber-sumber infe(si
,) 8onitor tanda1tanda vital pasien terutama suhu&asional' pening(atan su*u ter+ai a(ibat proses inflamasi. Ientifi(asi ini memung(in(an
terapi yang tepat
9) 6bah posisi se!ara berkala pertahankan linen kering dan bebas kerutan
&asional' menurun(an te(anan an iritasi paa +aringan an men%ega* (erusa(an (ulit
potensial pertumbu*an ba(teri)
*) indari>batasi prosedur invasive
&asional' menurun(an risi(o (ontaminasi/ membatasi entri portal ter*aap agen infe(sius
) Patuhi teknik aseptik ketika melakukan tindakan yang berhubungan dengan alat invasive
&asional' !en%ega* (ontaminasi (uman paa alat-alat yang mele(at paa tubu*
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
13/18
Penurunan curah
jantung
Preload afterload
dan kontraktilitasterpengaru'
angguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
ipertonis
infeksi
Pema
sangandrain
Port de entrymikroorganisme
(yeri
Penyesuaian kerjajantung dengan
pemasangan graft
Penggunaan
kardioplegik
Perda ra'an
/uka insisi
6rauma7perasi
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
14/18
Pola napas tidak
efektif
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
15/18
Pemasangan graft
Pemakaian -edatif
dan relaxan
:ntubasi danpemasangan !66
7ff Pump
7n Pump
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
16/18
*(+,
P*:
6erapifarmakologi
:skemia dan infarkmiokard
,angguan suplaioksigen miokard
-umbatan di (rterikoroner
Pato4lo 2iagnosa Keperaatan Pada Pasien 2engan Coronary Artery Bypass Graft
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
17/18
7/23/2019 Askep Post Op Cabg
18/18
PE#UTUP
A. KESIMPULAN
"perasi Coronary Artery Bypass Gra4t (CABG) merupakan salah satu penangananPenyakit jantung koroner dengan !ara membuat saluran baru meleati bagian arteri koroner
yang tersumbat. 2imana saluran baru ini diambil dari pembuluh darah arteri ataupun vena
sehingga menyediakan jalan untuk aliran darah yang menuju sel otot jantung.
CABG bertujuan untuk mengatasi terhambatnya aliran arteri koroner akibat
penyumbatan. Pemastian daerah yang mengalami penyumbatan ini telah dilakukan
sebelumnya dengan kateterisasi.
#asaran operasi CABG ini adalah mengurangi gejala penyakit arteri koroner
sehingga pasien dapat menjalani hidup dengan normal dan mengurangi resiko serangan
jantung dan masalah jantung lainya.
B. SARAN
#ebagai peraat kita harus mengetahui dan mamahami asuhan keperaatan pas!a
operasi CABG dan masa penyembuhan klien. 6ntuk itu diperlukan usaha untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan pada pasien pas!a operasi CABG
dalam rangka meningkatkan mutu pro4esi keperaatan dimata pro4esi lain dan yang paling
utama adalah meminimalkan komplikasi pasien post operasi.
Recommended