View
27
Download
8
Category
Preview:
Citation preview
Karakteristik Pasien Obstetri yang Dirawat Di ICU RSUP Sanglah Denpasar Periode
Agustus 2013 - Agustus 2014
Characteristic of Obstetric Patients Admitted to ICU of Sanglah Hospital Denpasar in
August 2013 – August 2014
IA Indira M. Manuaba, Made Bagus Dwi Aryana
Bagian /SMF Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar
Tujuan: Mengetahui karakteristik pasien obstetri yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU)
RSUP Sanglah Denpasar periode Agustus 2013-Agustus 2014.
Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder. Dilaksanakan di ICU
RSUP Sanglah dengan sampel penelitian semua pasien obstetri yang dirawat di ICU
RSUP Sanglah mulai Agustus 2013 sampai dengan Agustus 2014 dengan data rekam
medis yang lengkap.
Hasil: Terdapat 3,13% (99 orang) pasien obstetri yang dirawat di ICU RSUP Sanglah dari
seluruh persalinan di RSUP Sanglah. Pasien dirawat di ICU saat post partum 90,9%,
antenatal 4,0%, dan post abortus 5,1%. Pasien masuk ke ICU karena indikasi obstetri
sebanyak 84,8 % dan karena indikasi penyakit medis sebanyak 15,2 %. Terdapat 9 (9,1%)
kematian ibu pada pasien obstetri yang dirawat di ICU.
Kesimpulan: Indikasi obstetri seperti hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan
postpartum merupakan indikasi terbanyak pasien obstetri dirawat ICU. Angka kematian
ibu sebanyak 9,1% pada pasien obstetri yang di rawat di ICU RSUP Sanglah. Adanya
observasi ketat di ICU dapat mendeteksi dan mencegah komplikasi sehingga pasien dapat
sembuh lebih cepat.
Kata kunci: intensive care unit, ICU, pasien obstetri, angka kematian ibu,
preeklampsia/eklampsia, perdarahan postpartum
Objectives: To review the characteristics of obstetric patients admitted to the Intensive
Care Unit ( ICU ) of Sanglah Hospital, in one year period from August 2013 to August
2014.
Methods : Descriptive study using secondary datas. The research was conducted in the
ICU of Sanglah Hospital, which subjects were every obstetric patients admitted to the
ICU of Sanglah Hospital from August 2013 to August 2014 with a complete medical record
data.
Results : There were 3.13 % (N=99) obstetric patients admitted to the ICU of Sanglah
Hospital from all deliveries in Sanglah Hospital. Patients admitted to the ICU post partum
90.9 % , antenatal 4.0% , and 5.1 % post abortion . The reason for ICU admission were
because of obstetric indications (84.8 %) and medical illness indication (15.2 %) . There
are 9 ( 9.1 % ) of maternal death in obstetric patients admitted to the ICU .
Conclusion : Obstetric indications such as pregnancy induced hypertension and
postpartum hemorrhage is the most common reason of obstetric patients admitted to the
ICU. Obstetric patients admitted to ICU has maternal mortality 9.1 % . Close observation in
the ICU can detect and prevent complications so patients can recover more quickly.
Keywords: intensive care unit, ICU, obstetrics patient, maternal mortality, preeclampsia/
eclampsia, postpartum hemorrhage.
Latar belakang
Kehamilan, persalinan, maupun masa nifas bisa dipersulit oleh kondisi yang dapat
menyebabkan morbiditas berat pada ibu sehingga memerlukan perawatan Intensive Care
Unit (ICU). Penyakit kritis dapat memberikan komplikasi pada 0,3% persalinan. Kelainan di
bidang obstetri menempati indikasi terbanyak pasien obstetri mendapatkan perawatan ICU
seperti perdarahan post partum, hipertensi dalam kehamilan, terutamanya preeklampsia,
dan sepsis.
Tujuan penelitian
Untuk mengetahui karakteristik pasien obstetri yang dirawat di Intensive Care Unit
(ICU) RSUP Sanglah Denpasar periode Agustus 2013-Agustus 2014.
Metode penelitian
Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang bersifat deskriptif dengan
menggunakan data sekunder. Dilaksanakan di ICU RSUP Sanglah, Denpasar mulai 24
September 2014 – 15 Oktober 2014 dengan meneliti data sekunder pasien obstetri yang
dirawat di ICU. Pasien dengan data rekam medis yang lengkap akan dikoleksi datanya
menggunakan lembar pengumpul data, dilakukan tabulasi dengan menggunakan
Microsoft excel dan disajikan dalam tabel dan gambar. Data yang diambil termasuk jumlah
total persalinan dalam periode penelitian ini, jumlah total pasien obstetri yang dirawat di
ICU pada periode penelitian ini, umur ibu, jumlah kehamilan, umur kehamilan, jenis
persalinan, intervensi yang dilakukan sebelum masuk ICU, indikasi rawat ICU, prioritas
masuk ICU, diagnosa penyakit, lama perawatan, dan angka kematian ibu di ICU.
Hasil penelitian
Berdasarkan catatan medis di RSUP Sanglah Denpasar pada periode Agustus
2013 – Agustus 2014 didapatkan 99 pasien obstetri yang dirawat di ICU RSUP Sanglah
Denpasar selama periode Agustus 2013 – Agustus 2014. Dari 99 pasien obstetri yang
dirawat di ICU terdapat 4 pasien obstetri yang mendapat perawatan ICU saat antepartum
(4,0%) dan 90 pasien obstetri yang mendapat perawatan ICU saat post partum (90,9%),
dan 5 pasien dirawat saat post abortus (5,1%).
Tabel 1. Karakteristik pasien obstetri yang dirawat di ICU RSUP Sanglah Denpasar (N=99)
Karakteristik Jumlah Persentase
Umur
16-19 tahun 8 8,1
20-34 Tahun 67 67,7
>35 tahun 24 2,42
Paritas
Primigravida 38 38,4
Multigravida 56 56,5
Grandemultigravida 5 5,1
Usia kehamilan
<28 minggu 6 6,1
28-36 minggu 33 33,3
>37 minggu 60 60,6
Prioritas masuk ICU
Prioritas 1 40 40,4
Prioritas 2 52 52,5
Prioritas 3 7 7,1
Lama perawatan ICU
<2hari 76 77,8
>2hari 23 23,2
Keadaan pasien saat keluar dari ICU
Hidup 90 90,9
Meninggal 9 9,1
Terdapat kasus lainnya selain menjalani persalinan juga mendapatkan intervensi
lain seperti laparatomi dan histerektomi pada kasus HPP, laparatomi pada kasus KET dan
kuretase pada kasus abortus inkomplit. Pada penelitian ini tindakan-tindakan tersebut
digolongkan sebagai intervensi yang dilakukan sebelum masuk ICU. Didapatkan tindakan
laparatomi sebanyak 8,1% dimana diantara salphingektomi (4,0%) pada kasus KET.
Dilakukan juga laparatomi pada kasus HPP dengan tindakan penjahitan SBR sebanyak 2
kasus (2,0%), penjahitan hematom sub fascia sebanyak 1 kasus (1,0 %), dan intervensi
histerektomi karena HPP sebanyak 4 kasus (4,0%). Didapatkan juga tindakan reseksi
ileus (end to end anatomosis) pada pasien post SC sebanyak 1 kasus (1,0%). Kuretase
didapatkan sebanyak 1 kasus (1,0%) yaitu pada kasus abortus inkomplit dengan cardiac
arrest.
Pasien obstetri yang dirawat di ICU disebabkan oleh indikasi obstetri sebanyak
84,8 %. Kebanyakan dari pasien yang masuk dengan indikasi obstetri ialah hipertensi
dalam kehamilan. Sedangkan pasien masuk ICU karena indikasi penyakit medis
sebanyak 15% dengan penyakit medis terbanyak ialah penyakit jantung.
Tabel 2. Indikasi masuk ICU
Indikasi Masuk ICU Jumlah Persentase
Obstetri 84 84,8
- Post SC + PEB 50 50,5
- Post SC + Eklampsia 17 17,2
- Post ekstraksi forcep + Eklampsia 2 2,0
- HPP + Syok hipovolemik 9 9,1
- KET + syok hipovolemik 4 4,0
- Post SC + post laparatomi + sepsis 1 1,0
- Post partum + penurunan kesadaran ec sepsis susp sepsis puerperalis
1 1,0
Penyakit Medis 15 15,2
- Cardiac arrest 3 3,0
- Post SC + Impending gagal napas 1 1,0
- Post SC + acute heart failure ec RHD 5 5,1
- Post SC + VHD 1 1,0
- Post SC + edema paru 1 1,0
- Post SC + CKD 1 1,0
- Krisis tiroid 2 2,0
- KAD 1 1,0
Dilakukan deskripsi pasien obstetri berdasarkan diagnosa penyakit. Didapatkan
diagnosa obstetri seperti preeklampsia berat (55,6%), eklampsia (19,2%), perdarahan
(14,1%) dan diagnosa medis ialah syok hipovolemik (13,1%), penyakit jantung (15,2%),
penyakit paru-paru (12,1%), penyakit ginjal (10,1%), penyakit endokrin (4,0%) dan
penyakit neurologis (3,0%).
Didapatkan pasien meninggal sebanyak 9 orang (9,1%). Karakteristik pasien
obstetri yang meninggal selama perawatan ICU terbanyak pada kelompok umur > 35
tahun (77,8%), dengan indikasi medis sebagai indikasi terbanyak masuk ICU (55,6%),
dengan lama perawatan > 2 hari (100%).
Diskusi
Pada penelitian ini didapatkan pasien obstetri yang mendapat perawatan ICU
terbanyak ialah saat postpartum (90,9%). Hal ini sesuai penelitian Leung, et al ( 2013)
didapatkan 78% pasien dirawat di ICU saat postpartum dan 22% antepartum.
Karakteristik berdasarkan umur didapatkan distribusi terbanyak pada kelompok
umur 20-34 tahun sebanyak 67,7% dan distribusi terkecil pada kelompok umur 16-19
tahun sesuai dengan beberapa penelitian Zwart JJ et al (2010) didapatkan distribusi
terbanyak pada kelompok umur 20-34 tahun (69,2%) dan terkecil pada kelompok usia <
20 tahun (1,6%) serta penelitian oleh Bandeira, et al (2014) dimana umur terbanyak pada
kelompok umur 20-35 tahun (68,7%) dan terkecil pada kelompok umur < 20 tahun
(13,7%). Hal ini menandakan bahwa sebagian besar pasien obstetri yang dirawat di ICU
masih berusia muda dan berada pada rentang usia produktif.
Distribusi jumlah kehamilan yang terbesar pada multigravida (56,5%), kemudian
primigravida (38,4%) dan terkecil pada grandemultigravida (5,1%). Hasil ini agak berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ebirim dan Ojun (2012) dimana distribusi terbanyak
pada primigravida (65%), sedangkan didapatkan kemiripan hasil penelitian dengan Saikh
S, et al (2013) dimana multipara merupakan distribusi terbesar (49,4%), diikuti oleh
primipara (31,3%), dan distribusi terkecil pada grandemultipara (19,3%).
Terdapat 94 pasien yang mengalami persalinan, karakteristik berdasarkan cara
persalinan didapatkan distribusi terbanyak pada cara persalinan SC (92,6%), persalinan
spontan (5,3%), dan FE sebanyak 2,1%. Tidak didapatkan cara persalinan dengan VaE.
Penelitian oleh Baloch et al (2010) dimana SC merupakan cara persalinan terbanyak
sebesar 33,55%, persalinan spontan sebesar 30,26% dan persalinan dengan instrument
sebanyak 7,23%. Tingginya cara persalinan dengan SC pada pasien yang dirawat di ICU
disebabkan karena SC merupakan konsekuensi dari penyakit yang mendasari pasien
masuk ke ICU dan pasien post SC dengan penyakit penyulit beresiko mengalami
gangguan hemodinamik sehingga memerlukan pengawasan yang intensif bukan karena
tindakan SC itu sendiri sebagai faktor resiko mendapatkan perawatan ICU.
Pasien obstetri yang dirawat di ICU disebabkan oleh indikasi obstetri sebanyak
84,8 %. Seperti penelitian oleh Saha, R et al (2013), indikasi obstetri merupakan indikasi
masuk ICU terbanyak dengan eklampsia (26%), dan preeklampsia (10%) sebagai
penyebab terbanyak. Hasil yang agak berbeda didapatkan pada penelitian oleh NG VKS,
et al (2013) disebutkan indikasi obstetri merupakan indikasi masuk ICU terbanyak akan
tetapi HPP merupakan penyebab obstetri terbanyak (58%) sedangkan
preeklampsia/eklampsia menduduki tempat kedua terbanyak (25%).
Distribusi lama perawatan ICU terbanyak pada kelompok lama perawatan < 2 hari
(77,8%). Rata-rata lama perawatan ICU ialah 3,26 hari dengan jangkauan lama perawatan
ICU 1 - 58 hari. Penelitian oleh Ojum dan Ebirim (2012) rata-rata lama perawatan ICU
ialah 3,30 hari dan penelitian oleh Saha R, et al (2013) rata-rata lama perawatan ICU 3,44
hari. Rata-rata lama perawatan menandakan kebanyakan pasien tidak mendapatkan
komplikasi mayor selama dirawat di ICU.
Sepsis merupakan penyebab kematian terbanyak (6 dari 9 kasus kematian).
Pasien yang dirawat di ICU rentan untuk menjadi sepsis karena infeksi dari tindakan
invasif seperti pemasangan infus, kateter vena sentral, ventilator atau infeksi iatrogenik
lainnya, adanya organisme resisten di ICU, dan kondisi komorbid multipel yang
menyebabkan pasien mudah untuk terjadi infeksi. Pada penelitian ini, fatality rate case
untuk preeklampsia berat didapatkan 4 kematian dari 55 kasus (7,3%) yang menandakan
bahwa penanganan preeklampsia berat di ICU cukup optimal.
Banyak penelitian mendapatkan HPP sebagai penyebab kematian tertinggi, pada
penelitian ini tidak didapatkan kematian yang disebabkan oleh HPP menandakan adanya
penanganan yang optimal pada kasus HPP, khususnya dengan syok hipovolemik. Adanya
observasi ketat di ICU dapat mendeteksi dan mencegah komplikasi sehingga pasien dapat
sembuh lebih cepat.
Indikasi masuk terbanyak pada pasien yang meninggal ialah indikasi medis (non
obstetri) (55,6%) dibandingkan dengan indikasi obstetri (44,4%). Analisa faktor prognostik
dari angka survival di ICU yang dilakukan oleh Bandeira et all (2014), didapatkan luaran
yang lebih baik pada wanita yang dirawat di ICU karena penyebab obstetri langsung baik
selama kehamilan, persalinan, maupun masa nifas (survival 96,9%) dibandingkan dengan
indikasi masuk karena penyebab medis (non-obstetri) (survival 90,8%).
DAFTAR PUSTAKA
1. Baloch, R., Jakhrani, NK., et al., 2010. Pattern and Outcome of Obstetric
Admission to The Surgical Intensive Care Unit- A Ten Years Study. Journal of
Surgery Pakistan. (serial online). [cited 2014 September 4]. Available from: URL:
http://www.jsp.org.pk/Issues/JSP
2. Shapiro, JM. 2006. Critical Care of The Obsteric Patient. Journal of Intensive Care
Medicine. (serial online). [cited 2014 September 4]. Available from: URL:
http:// www.sagepub.com
3. Leung, N., Lau A., et all. 2010. Clinical Characteristics and Outcomes of Obstetric
Patients Admitted to the Intensive Care Unit: a 10-year Retrospective Review.
Hongkong Medical Journal. (serial online). [cited 2014 September 4]. Available
from: URL: http:// www.hkmj.org
4. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010
5. Martin, SR, Foley, MR., 2006. Intensive Care in Obstetrics: An Evidence-based
Review. American Journal of Obstetric and Gynecology. (serial online). [cited 2014
September 4]. Available from: URL: http:// www.ajog.org
6. Ebirim, LN., Ojum, S., 2012. Admission of Obstetric Patients in the Intensive Care
unit: a 5 years Review. Journal of Medicine and Medical Sciences. (Serial online).
[cited 2014 September 4]. Available from: URL:
http:// www.interesjournals.org/JMMS
7. Alamsyah, M., 2012. Sepsis. Dalam: Krisnadi, SR., Anwar, AD., editor. Obstetri
Emergensi. Bandung: Sagung Seto. P. 111-128
8. Martin, SR., 2011. Cardiac Disease in Pregnancy. In: Foley, MR., Strong, TH.,
Garite, TJ., editors. Obstetric Intensive Care Manual. 3rd edition. USA: Mcgraw-Hill.
P.91-110
9. Bandeira, A., Rezende, C., et al., 2013. Epidemiologic Profile, Survival, and
Maternal Prognosis Factors among Women at an Obstetric Intensive Care Unit.
International Journal of Gynecology and Obsteric. (serial online). [cited 2014
September 4]. Available from: URL: http:// www.elsevier.com/locate/ijgo
10. Clift, J., 2013. The Role of The Obstetric Intensivist. JICS. (serial online). [cited
2014 September 4]. Available from: URL: http:// www.jics.org
Recommended