01.Pendahuluan KA

Preview:

DESCRIPTION

kimia analisis jhmhyvuygkjnk

Citation preview

KIMIA ANALISIS

Kimia Analisis…

Faktor-faktor…

Tahapan…

Kriteria…

Sumber kesalahan

Kesalahan ….

Metode

PENDAHULUANPENDAHULUAN

KIMIA ANALITIKKIMIA ANALITIK

PENENTUAN KOMPOSISI KIMIA SUATU MATERI

ELUSIDASI STRUKTUR

ANALISIS KUANTITATIF

Tahap-tahap analisis kuantitatif

1. Mendapatkan sampel2. Merubah menjadi keadaan yg dpt terukur3. Pengukuran konstituen yg dikehendaki4. Perhitungan dan interpretasi data

numerik

Metode penetapan kadar

1. Metoda kimia; volumetri dan gravimetri•Prinsip ; stoikiometri

aC + bR CaRbGravimetri; reagen (R) yg berlebihan secara gravimetri bereaksi dengan konstituen, menghasilkan suatu produk reaksi (CaRb) yg berupa padatan dan dpt ditimbang.

Volumetri ;R ditambahkan pada C sampai CaRb terbentuk. Titik akhir titrasi ditunjukan oleh bantuan indikator.2. Metode fisikaSifatnya selektif, teliti dan cepat = butuh baku pembanding instrumen

KIMIA ANALISIS KUANTITATIF

KONVENSIONAL ↓1. Gravimetri2. Titrimetri/volumetri

- Netralisasi / TBA- Kompleksometri- Argentometri- Titrasi Redoks- Titrasi Khusus

INSTRUMENTAL↓

1. Spektrofotometri UV / Vis2. Spektrofotometri Fluorosensi3. Potensiometri4. Kromatografi ↓

HPLCGCDENSITOMETRI

Sekilas..

Tehnik analisis1. Gravimetri2. Titrimetri3. Spektrofotometri4. Spektrometri massa5. Kromatografi dan elektroforesis6. Analisis termal7. elektrokimia

Gravimetri berat konstan senyawa murni Titrimetri volume larutan baku tg

bereaksi dng analit Spektrofotometri panjang gelombang

dan intensitas radiasi elektromagnetik yg diemisikan atau diserap o/ analit

Spektrometer massa berat analit atau fragmen-fragmennya

Kromatografi sifat fisika kimia analit yg terpisah

Analisis termal perubahan fisika kimia dalam suatu analit ketika dipanaskan dan didinginkan

Elektrokimia sifat-sifat elektris analit dlm larutan

Tehnik Prinsip aplikasiSpektr. Emisi nyala Emisi atomik setelah

tereksitasi o/nyalaLogam-logam alkali dan alkali tanah

Spekt. Serapan atom Penyerapan atomik stlh atom mengalami atomisasi o/ nyala

Penetapan kadar logam dlm jmlh kecil

Spektr fluorosensi Penyerapan flourosensi atomik stlh mengalami eksitasi

Merkuri dan hidrida-hidrida dr non logam dlm jmlh kecil

Spektro uv vis Penyerapan molekul dlam larutan

Senyawa2 organik tdk jenuh

Spektr IR Penyerapan molekul vibrasional

Senyawa2 organik

Spektr resonansi magnet Penyerapan energi yg mengakibatkan perubahan arah spin

Analisis kadar dan struk senyawa organik

Spektr massa Ionisasi dan fragmentasi molekul-molekul

Identifikasi dan analisis struktur senyawa organik

Tehnik Prinsip APLIKASI

Kromatografi lapis tipis Perbedaan kecepatan migrasi analit melalui fase diam dengan gerakan fase gerak cair atau gas

Analisis kualitatif campuran

Kromatografi cair kinerja tinggi

Idem Senyawa yg tidak mdh menguap

Kromatografi gas Idem Senyawa yg mdh menguap

Elekttroforesis Perbedaan kecepatan migrasi analit melalui medium buffer

Senyawa ionik

ZAT YANG DIRUJUK

1.Konstituen mayor > 1%2.Konstituen minor (0,01 -1) %3.Konstituen Trace < 0,01 %

ANALISISKUALITATI

F

Kendala : - tak kenal sifat

- tak paham Rx kimia

Mengetahui jenis

Lebih sukar dibanding kuantitatif

Didasarkan sifat analit (Rx kimia)

ANALISISKUANTITATI

F

Tujuan : x ≈ ц ε ≈ 0

Mengetahui kuantita (ų)

x ≠ ц

Melakukan pengukuran ulang

→ xSetiap pengukuran

ada error (ε)

STATISTIK

DASAR Rx :- Netralisasi → asidi alkalimetri- Redoks : 1. permangano

2. Iodi-Iodometri 3. Bromo-bromato 4. serimetri

- Pengendapan Back to main menu

FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMILIHAN METODA ANALISIS

1.Tujuan analisis2.Macamnya bahan yang

akan digunakan3.Jumlah bahan4.Validasi yang diinginkan5.Lamanya waktu yang

diinginkan6.Peralatan yang tersedia

7. Ketepatan dan ketelitiaan yg diinginkan analisis kuantitatif

8. Ketersidaan bahan rujukan, senyawa baku, bahan2 kimia dan pelarut yg dibutuhkan

9. peralatan yg tersedia10. Kemungkinan adanya gangguan pd

saat deteksi atau pada pengukuran sampel.

TAHAPAN DALAM ANALISIS1. Pengambilan sampel

- representatif- random / acak

2. Mengubah analait→ bentuk yang sesuai

3. Pengukuran→ data dari lab / penelitian

4. Perhitungan→ statistika→ validasi analisis

KESALAHAN DALAMANALISIS KUANTITATIF1.Kesalahan random / indeterminate

error ketepatan menurun- berubah-ubah- tidak dapat dihindarkan

2. Kesalahan sistematik / determinate error

- tetap / konstan ketelitian menurun

3. Gross error- diulang- dideteksi dari awal

Gross error

Kesalahan serius = Gross errorTipe kesalahan ini sangat fatal pengukuran harus diulang. Contoh dari kesalahan ini adalah kontaminasi reagent yang digunakan, peralatan yang memang rusak total, sampel yang terbuang, dan lain lain.

Random error / kesalahan acak

• merupakan kesalahan yang menyebabkan hasil dari suatu perulangan menjadi relatif berbeda satu sama lain.

• Kesalahan ini memberi efek pada tingkat akurasi dan kemampuan dapat terulang (reprodusibilitas).

• Kesalahan ini bersifat wajar dan tidak dapat dihindari, hanya bisa direduksi dengan kehati-hatian dan konsentrasi dalam bekerja.

• Contoh: kesalahan dalam menghomogenkan bahan.

Kesalahan sistemik

• merupakan jenis kesalahan yang menyebabkan semua hasil data salah dengan suatu kemiripan.

Faktor yg mempengaruhi kesalahan sistemik

a.Kesalahan personil dan operasib.Kesalahan alat dan pereaksic.Kesalahan metode

Utk memperkecil kesalahan sistemika.Kalibrasi alatb.Penetapan blankoc.Standarisasi alat dan bahan

faktor yang menjadi sumber kesalahan dalam pengukuran sehingga menimbulkan variasi hasil

1. Perbedaan yang terdapat pada obyek yang diukur. Hal ini dapat diatasi dengan:

a. Obyek yang akan dianalisis diperlakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh ukuran kualitas yang homogen

b. Mengggunakan tekhnik sampling dengan baik dan benar

2. Perbedaan situasi pada saat pengukuran.Perbedaan ini dapat diatasi dengan cara mengenali persamaan dan perbedaan suatu obyek yang terdapat pada situasi yang sama. Dengan demikian sifat-sifat dari obyek dapat diprediksikan.3. Perbedaan alat dan instrumentasi yang digunakanmenggunakan alat pengatur yang terkontrol dan telah terkalibrasi.

4. Perbedaan pembacaan hasil pengukuranKesalahan ini dapat diatasi dengan selalu berupaya untuk mengenali alat atau instrumentasi yang akan digunakan terlebih dahulu.

SUMBER KESALAHAN

1. Sampling2. Penimbangan3. Alat4. Personil5. Prosedur6. Metoda

KRITERIA SUATU METODA1.TEPAT (PRECISE)

x = ц 2. TELITI (ACCURATE)

satu seri pengukuran → sama3. SELEKTIF

Untuk senyawa campuran4. SENSITIF

Untuk kadar rendah5. SPESIFIK

Hanya senyawa tertentu6. PRAKTIS

Mudah dan murah

METODA STATISTIKA DALAM METODA STATISTIKA DALAM ANALISISANALISIS

TUJUAN : Menginterprestasikan data TUJUAN : Menginterprestasikan data → diambil keputusan tepat → x = ų→ diambil keputusan tepat → x = ų

1.Penolakan hasil Pengukuran

Ada data yang menyimpang

Ditolak Diterima

dianalisisd deviasi rata-rata

SD standar deviasi

Bila memakai dBila memakai d→ → hasil analisis x ditolak jika :hasil analisis x ditolak jika :2,52,5 < < ׀׀ x - x x - x ׀׀ d → P : 95% d → P : 95%44 < < ׀׀ x – x x – x ׀׀ d → P : 90% d → P : 90%

Bila memakai SDBila memakai SD→ → hasil analisis x ditolak jika :hasil analisis x ditolak jika :22 < < ׀׀ x - x x - x ׀׀ SD → P : 95% SD → P : 95%33 < < ׀׀ x - x x - x ׀׀ SD → P : 90% SD → P : 90%

d = x – x x – x ׀׀ ∑ ׀׀ nn

SD =22׀׀ x – x x – x ׀׀ ∑ N -1N -1

Cara menghitung penolakan hasil :Cara menghitung penolakan hasil : 1. Hasil yang menyimpang dipisahkan1. Hasil yang menyimpang dipisahkan 2. Sisa data dihitung x dan SDnya2. Sisa data dihitung x dan SDnya

3. Hitung 3. Hitung ׀׀ xx - x - x ׀׀, , x = data yang menyimpangx = data yang menyimpangCONTOH SOALCONTOH SOAL

Pada penetapan kadar NaCl dalam sampel, diperoleh hasil sbb :

1.95,72%2.95,81%3.95,83%4.95,92%5.96,18%

Apakah ada data yang ditolak

→ gunakan P = 0,95

2. Persyaratan Validasi dalam Analisisa. Test Deviasi Normal → x = µTahap : hitung x ↓ Hitung SD ↓ Hitung t → ( x - µ ) x ↓ Cari t. tabel / t. kritik db (N – 1) ↓ Kesimpulan

NSD

x berbeda µ → t. hitung > t. tabel

x = µ → t. hitung > t. tabel

b. Validasi Ketetapan

SD = ∑ 22׀׀ x – x x – x ׀׀

N -1N -1

CV = SDX X 100%

SE = SDN

Menyatakan hasil akhir Batas kesalahan

x ± SD

x ± t

x ± CV

SDN

db dan N

SE = SDN

c. Menyatakan Hasil Akhir (Final result)- Umumnya x- Batas kesalahan (limits of error)

SDN

t SDN

SE =

t = harga yang tergantung db dan P

Jadi penulisan batas kesalahan x ± t SDN

d. Regresi dan Korelasi→ kurva yang menghubungkan antara 2 besaran ↓ garis lurus → hub. - / + ↓Persamaan umum Y = BX + AY = besaran dependenX = besaran independenB = slope / koef. regresi / kemiringanA = intersep / tetapan regresi Korelasi → dinyatakan dengan r

TAHAPAN PENGGUNAANNYA1. Cari persamaan antara 2 besaran Y= BX + A2. Tentukan r (hitungan)3. Cari r kritik / r tabel → db = N – 2 P = 95% atau 99%4. Kesimpulan ditolak / korelasi tak bermakna → r tab > r hit. ada korelasi → r tab > r hitHarga r hitung = -1….1Jika ada kolerasi → Y = BX + A

e. Analisa Varian Untuk mengetahui pengaruh bermacam-

macam variabel terhadap hasil yang didapatEx : 1. Pengaruh cara pemberian terhadap efek

farmakologi 2. Pengaruh infus batang brotowali

terhadap efek hipoglikemikBila ada pengaruhnya antara variabel hasil→ uji “ t ”/ uji “ F “Bila tidak ada → tidak perlu uji “ t ”/ uji “ F “

f. Test “ t “Menguji perbedaan 2 buah x Tahap : 1. hitung x

2. hitung SE. diff

= (nA – 1)2.SA2 + (nB -1)2.SB

2

nA + nB - 2

nA + nB nA - nB

x

3. Hitung harga t hitung t = ׀ xA – xB׀

SE. diff4. Pengambilan kesimpulan→ xA beda xB maka t hit > t tabel→ xA = xB maka t hit > t tabel

f. Cara Menyatakan Kesalahan1. Absolut ↓ d = µ-û

2. Relatif ↓

µ-ûµC = = d

µ

X 100%

Lebih mencerminkan yang sesungguhnya