View
0
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Pengantar Ilmu Antropologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Di antara konsep-konsep yang terpenting ada
mengenai proses belajar kebudayaan oleh warga
masyarakat bersangkutan yaitu,: internalisasi,
sosialisasi, ekulturasi, proses perkemba ngan
kebudayaan umat manusia pada umumnya, bentuk-bentuk
yang makin lama makin kompleks, yaitu evolusi
kebudayaan, ada proses penyebaran kebudayaan secara
geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di
muka bumi, yaitu proses di fusi, yaitu proses
akulturasi dan asimilasi, kemusian akhirnya ada
pembaharuan atau inovasi, yang berkaitan erat
dengan penemuan baru discovery dan invention.
(koentjaraningrat, 2009: 184).
1.2. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana proses belajar kebudayaan sendiri?
2. Jelaskan evolusi sosial?
3. Bagaiman proses difusi?
4. Jelaskan akulturasi dan asimilasi?
5. Bagamana pembaharuan dan inovasi?
1.3. Tujuan.
Pengantar Ilmu Antropologi 1
Pengantar Ilmu Antropologi
1. Untuk mengetahui Bagaimana proses belajar
kebudayaan sendiri.
2. Untuk mengetahui Bagaimana evolusi sosial.
3. Untuk mengetahui Bagaimana proses difusi.
4. Untuk mengetahui akulturasi dan asimilasi.
5. Untuk mengetahui BagaImana pembaharuan dan
inovasi.
BAB II
PEMBAHASAN
kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari
masyarakat yang manapun dan tidak mengenai sebagian
dari cara hidup itu yaitu bagian yang oleh
masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih
diinginkan.
dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti
tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan
dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap
keadaan, mengikuti pengaruh dan keadaan di
sekitarnya.
Pengantar Ilmu Antropologi 2
Pengantar Ilmu Antropologi
Sehingga disimpulkan bahwa dinamika kebudayaan
adalah tata cara kehidupan masyarakat yang selalu
bergerak, berkembang dan menyesuaikan diri dengan
setiap keadaan dan seiring dengan perkembangan
zaman. Sedangkan dinamika sosial itu sendiri yaitu
manusia atau masyarakat.
Dinamika sosial adalah semua konsep yang di
perlukan apabila ingin menganalissis proses-proses
pergeseran masyarakat dan kebudayaan, termasuk
lapangan penelitian ilmu antropologi dan sosiologi.
(koentjaraningrat, 2009: 184).
2.1. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
1. Proses internalisasi.
Koentjaraningrat (2003) mengunkapkan bahwa
proses internalisasi adalah proses yang
berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai
saat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya,
sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar
untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan
emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya.
Menurut Effendi, R (2006) internalisasi adalah
proses pengembangan potensi yang dimiliki manusia
yang dipengaruhi, baim lingkingan internal dalam
diri manusia itu maupu eksternal, yaitu pengaruh
dari luar manusia.
Pengantar Ilmu Antropologi 3
Pengantar Ilmu Antropologi
Dapat disiimpulkan, bahwa proses internalisasi
merupakan proses pengembangan atau pengolaan
potensi yang dimiliki manusia, yang berlangsung
sepanjang hayat, yang dipengaruhi oleh lingkungan
internal maupun eksternal.
Setiap hari dalam hidup berlalu, bertambahlah
berbagai macam pengalaman mengenai bermacam-macam
perasaan baru, dan belajarlah ia merasakan
kegembiraan, kebahagiaan, simpati, cinta, benci,
keamanan, harga diri, kebenaran, perasaan
bersalah, dosa, malu, dan sebagianya. Selain
perasan-perasaan tersebut, juga berbagai macam
hasrat, seperti hasrat untuk mempertahankan hidup,
bergaul, meniru, tahu, berbakti, keindahan,
dipelajarinya melalui proses internalisasi ynag
menjadikan bagian dari kepribadian individu.
2. Proses sosialisasi.
Menurut Fathoni, A (2006), proses sosialisasi
bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan
dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam prose
situ seseorang individu dari masa anak-anak hingga
masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam
interaksi dengan segala macam individu
disekelilingnya yang menduduki beraneka macam
peranan sosial yang munkin ada dalam kehidupan
sehari-hari.
Pengantar Ilmu Antropologi 4
Pengantar Ilmu Antropologi
Menurut Koentjaraningrat (2003) individu dalam
masyarakat yang berbeda-beda akan mengalami proses
sosialisasi yang berbeda-beda karena prose situ
banyak ditentukan oleh susuanan kebudayaan serta
lingkungan sosial yang bersangkutan.
Jadi Proses sosialisasi ialah proses belajar
berinteraksi diri seseorang dalam masyarakat
sesuai dengan perasaan yang dijalankan. Melalui
sosialisasi manusia akan saling mengetahui peranan
masing-masing dalam masyarakat.
Menurut Effendi, R (2006) syarat terjadinya
proses sosialisasi adalah:
a. Individu harus diberi keterampilan yang
dibutuhkan bagi hidupnya kelak dimasyarakat.
b. Individu harus mampu berkomunikasi secara
efektif dan mengembangkan kemampuannya untuk
membaca, menulis dan berbicara.
c. Pengendalian fungsi-funsi organic harus
dipelajari melalui latihan-latihan.
d. Individu harus dibiasakan dengan nilai-nilai
dan norma-norma yang ada pada masyarakat
Sebagai contoh dari pengalaman seorang bayi
dalam suatu keluarga golongn pegawai tinggi
dikota. Dari permulaan hidupnya bayi sudah harus
menghadapi beberapa individu dalam lingkungan
masyarakat kecil adalah ibu dan ayahnya. Dalam
kontak dengan orang tersebut ia akan mengalami
Pengantar Ilmu Antropologi 5
Pengantar Ilmu Antropologi
tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan
cinta. Kemudian juga ia akan belajar kebiasaan
yang pertama yaitu makan dan minum disaat yang
tepat. Hubungan dengan lingkungan sosialnya
menjadi lebih intensif ia mengembangkan bahasanya
sehingga ia dapat menguraikan maksudnya dan dapat
lebih mudah individu lain menerima maksudnya. Dia
mengenal lawan jenis, tempat berbeda, karakter
berbeda dll.
3. Proses enkulturasi
Enkulturasi adalah pembudayaan (dalam bahasa
ingris di gunakan istilah instisutionalization).
Proses enkulturasi adalah proses seorang individu
mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta
sikapnya dengan adat, sietem norma, dan peraturan
yang hidup dalam kebudayaannya.
Proses enkulturasi sudah dimulai sejak kecil
dalam alam pikiran warga suatu masyrakat, berawal
dari orang dalam lingkungan keluarga, kemudian
teman bermain. Seringkali meniru berbagai macam
tindakan meniru itu dan diinternalisasi dalam
kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru maka
tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan
norma yang mengatur tindakannya dibudayakan.
Dalam suatu masyarakat ada pula individu yang
mengalami berbagi hambatan dalam proses
internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi, yang
Pengantar Ilmu Antropologi 6
Pengantar Ilmu Antropologi
menyebabkan bahwa hasilnya kurang baik. Individu
itu tidak dapat menyesuaikan kepribadiannya dengan
lingkungan sekitarnya, sehingga condong
menghindari norma-norma dan aturan-aturan
masyarakat yang berlaku dilingkunagnnya. Yang
menjadikan hidupnya penuh konflik dengan otang
lain.
Dampak dari Proses Enkulturasi yang tidak
Berhasil
Seseorang yang mengalami hambatan dalam proses
enkulturasi, akan berakibat kurang baik. Setiap
individu yang mengalami hambatan tersebut apabila
dihadapkan pada situasi yang berbeda, kelihatan
akan canggung dan kaku dalam pergaulan hidupnya.
Akibatnya, individu tersebut cenderung untuk
menghindari norma-norma dan aturan-aturan dalam
masyarakat. Hidupnya penuh konflik dengan orang
lain. Individu yang mengalami hal itu disebut
deviants.
Contoh Enkulturasi dalam Masyarakat
Dalam masyarakat seorang individu akan di
transmisi oleh budaya yang telah lama berkembang
di sekitar masyarakat dimana ia tinggal, belajar
membuat alat-alat permainan, belajar membuat alat-
alat kebudayaan, belajar memahami unsur-unsur
budaya dalam masyarakatnya. Pada mulanya, yang
Pengantar Ilmu Antropologi 7
Pengantar Ilmu Antropologi
dipelajari tentu hal-hal yang menarik perhatiannya
dan yang konkret. Kemudian sesuai dengan
perkembangan jiwanya, ia mempelajari unsur-unsur
budaya lainnya yang lebih kompleks dan bersifat
abstrak.
Contohnya, orang Indonesia mempelajari aturan
adat Indonesia yang menganjurkan orang agar kalau
bepergian ke tempat yang jauh, kembalinya membawa
oleh-oleh untuk teman, tetangga, atau saudara. Hal
ini dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan gotong
royong yang merupakan motivasi dari tindakan
tersebut. Sebuah nilai yang ditransmisikan melului
proses enkulturasi yang tanpa kita sadari nilai
tersebut sudah tertanam dalam diri kita.
2.2. Proses Evolusi Sosial
Proses microscopic dan macroscopic dalam evolusi sosial
Sedangkan proses macroscopic itu sendiri adalah
dapat di pandang juga dari jauh dengan hanya
memperhatikan perubahan-perubahan yang tampak besar
saja.
Proses-proses evolusi sosial budaya yang di
pandang seolah-olah dari jauh hanya akan
menampakkan kepada penelti perubahan-perubahan
besar yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
Proses-proses ini di sebut dalam antropologi, yaitu
“proses-proses menentukan arah” (directional
Pengantar Ilmu Antropologi 8
Pengantar Ilmu Antropologi
processes). Proses evolusi sosial-budaya yang
dianalisis secara detail akan membuka mata peneliti
untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi
dalam di namika kehidupan sehari-hari tiap
masyrakat di dunia. Proses ini di sebut dalam ilmu
antropologi proses-proses yang berulang. (recurrent
proceses).
Proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya.
adat istiadat yang lazim berlaku dalam
masyarakat yaqnag menjadi objek penelitian ilmu
antropologi muncul terhadap factor individu dalam
masyarakat. Sikap, perasaan, dan tingkah laku
khusus individu dalam masyarakat yang mungkin
bertentangan dengan adat istiadat yang lazim,
diabaikan saja atau tidak mendapat perhatian secara
layak. Dengan demikian, kalau seorang ahli
antropologi misalnya harus menulis tentang adat
istiadat perkawinan orang bali, ia hanya akan
mengumpulkan keterangan tentang hal yang lazim
dilakukan dalam perkawinan orang bali. Upacara,
aktivitas, dan tindakan yang menyimpang dari adat
bali pada umumnya terjadi karena berbagai situasi,
biasanya diabaikan atau kutang diperhatikan.
Tindakan masyarakat yang menyimpang dari adat
istiadat umum seperti yang terurai sebelumnya, pada
suatu ketika dapat banyak terjadi dan dapat sering
berulang (recurrent) dalam kehidupan sehari-hari.
Pengantar Ilmu Antropologi 9
Pengantar Ilmu Antropologi
Tidak ada suatu masyarakat yang semua warganya taat
pada aturan adat untuk selamanya, dapat kita
mengerti bahwa keadaan yang menyimpang merupakan
pangkal dari proses perubahan kebudayaan masyarakat
pada umumnya.
Sudah tentu masyarakat tidak akan membiarkan
penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat, dan
itulah sebabnya dalam tipa masyarakat ada alat
pengendali masyarakat. Yang bertuajuan untuk tetap
mempertahankan adat istiadat.
Dan proses mengarah dalam evolusi sosial itu
sendiri kalau evolusi masyarakat dan kebudayaan
kita pandang dari suatu jarak yang jauh, dengan
mengambil interval waktu yang panjang, maka akan
tampak perubahan besar yang seolah bersifat
menentukan arah dari sejarah perkembangan
masyarakat dan kebudayaan.
Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan
Kalau evolusi masyarakat dan kebudayaan kita
pandang seolah suatu jarak yang jauh mislanya
beberapa ribu tahun yang lalu. Maka tampak
terjadinya perubahan besar.
Perubahan-perubahan besar ini dalam abad ke-19
yang lalu telah menjadi perhatian utama para
sarjana ilmu antropologi budaya dalam arti umum.
Pada masa sekarang, gejala ini menjadi perhatian
Pengantar Ilmu Antropologi 10
Pengantar Ilmu Antropologi
khusus dari suatu aubilmu dalam antropologi, yaitu
ilmu prehistori. Ilmu ini mempelajari sejarah
perkembangan kebudayaan manusia dalamn jangka waktu
yang panjang dan juga oleh para sarjana ilmu
sejarah yang mencoba merekonstruksi kembali sejarah
perkembangan seluruh umat manusia dan harus juga
bekerja dengan jangka waktu yang panjang, misalnya
E, Spengler, A.J. Toynbee, G. Childe dll.
2.3 Proses Difusi
Penyebaran manusia.
Ilmu antropologi memperkirakan bahwa makhluk
manusia pertama hidup di daerah sabana beriklim
tropis di afrika timur. Sedangkan sekarang makhluk
itu menduduki hampir seluruh muka bumi ini segala
macam lingungan iklim. Proses pembiakan dan gerak
penyebaran atau migrasi-moigrasi yang di sertai
proses penyesuaian atau adptasi fisik dan sosial
budaya dari makhluk manusia dalam jangka waktu
beratus-ratus tahun lamanya sejak zaman purba.
Migrasi besar dari kelompok-kelompok manusia yang
pindah dari benua asia ke benua amerika pada akhir
zaman blasial ke-IV merupakan suatu migrasi yang
sangat lambat.
Penyebaran unsur-unsur kebudayaan.
Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi
kelompok-kelompok manusia di muka bumi, turut pula
Pengantar Ilmu Antropologi 11
Pengantar Ilmu Antropologi
tersebar unsur-unsur kebudayaan ke seluruh penjuru
dunia. Itulah yang di sebut di proses fusi. Salah
satu bentuk di fusi adalah penyebaran unsur-unsur
kebudayaan dari satu tempat lain di muka bumi oleh
kelompok manusia yang bermigrasi. Penyebaran
unsur-unsur kebudayaan dapat juga terjadi tanpa
ada perpindahanan kelompok-kelompok manusia atau
bangsa-bangsa dari suatu tempat ke tempat lain,
tetapi oleh karena itu ada individu-individu
tertentu yang yang membawa unsur-unsur kebudayaan
itu hingga jauh sekali. Mereka itu terutama
pedagang dan pelaut. Pada zaman penyebaran agama-
agama besar, para pendeta agama budha, para
pendeta agama nasrani, dan kaum muslimin
mendifusikan berbagai unsur kebudayaan dan kaum
muslimin mendifusikan berbagai unsur kebudayaan-
kebudayaan dari mana mereka berasal, sampai jauh
sekali. Terutama ilmu sejarahlah yang telah banyak
memperhatikan cara penyebaran dari unsur-unsur
kebudayaan oleh individu-individu terurai tadi.
Bentuk di fusi yang lain lagi dan mendapat
perhatian ilmu antropolagi adalah penyebaran
unsur-unsur kebudayaan yang berdasarkan peryemuan-
pertemuan antara individu dalam suatu kelompok
manusia dengan individu kelompok tetangga.
Pertemuan-pertemuan antara kelompok-kelompok
semaam ini dapat berlangsung dengan cara
Pengantar Ilmu Antropologi 12
Pengantar Ilmu Antropologi
Cara pertama adalah hubungan di mana bentuk dan
kebudayaan itu masing-masing hampir tidak berubah.
Hubungan ini, yaitu hubungan symbolic, dapat kita
lihat contohnya di daerah pedalaman negara-negara
kongo, togo, dan kamerun di afrika tengah dan
barat. Di daerah pedalaman negara-negara tersebut
berbagai suku bangsa afrika hidup dari bercocok
tanam di ladang. Mereka mempunyai
tetangga,kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari
suku-suku bangsa negrito, hidup berburu dan
mengumpulkan hasil hutan.
Cara lain adalah bentuk hubungan tang di
sebabkan karena pedagangan, tetapi dengan akibat
yang lebih jauh dari pada yang terajadi pada
hubungan simbiotic. Unsur-unsur kebudayaan yang di
bawa pedagang tidak dengan paksaan. Hubungan ini
mengambil dari ilmu sejrah yaitu, penetration
pacifigue yang artinya: pemasukan secara damai.
Tanpa paksaan. Karena juga usaha dari para penyiar
agama.
Pemasukan secara tidak damai yaitu bentuk hungan
yang di sebabkan karena peperangan dan serangan
dan serangan penaklukan.
2.4 Akulturasi dan Asimilasi.
A. Akulturasi
Pengantar Ilmu Antropologi 13
Pengantar Ilmu Antropologi
Akulturasi atau Acculturation atau culture
contact, mempunyai berbagai arti di antara para
sarjana antropologi, Akulturasi adalah proses sosial
yang timbul apabila sekelompok manusia dengan
suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-
unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-
unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah
kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu
Masalah-masalah mengenai nmengenai akulturasi
kita ringkas, akan tampak lima golongan masalah
yaitu:
1. Mengenai metode-metode untuk mengobservasi,
mencatat, dan melukiskan suatu proses
akulturasi dalam suatu masyarkat.
2. Mengenai unsur-unsur kebudayaan asing yang
mudah di terima, dan sukar di terima oleh
masyarakat.
3. Mengenai unsur-unsur kebudayaan apa yang mudah
di ganti atau di ubah, dan unsur-unsur yang
tidak mudah di ganti atau di ubah oleh unsur-
unsur kebudayaan asing.
4. Mengenai individu-individu yang suka dan cepat
menerima, dan individu-individu yang sukadan
lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing.
Proses akulturasi sudah ada sejak dahulu dalam
sejarah kebudayaan manusia, tetapi proses
Pengantar Ilmu Antropologi 14
Pengantar Ilmu Antropologi
akulturasi yang mempunyai sifat khusus, baru timbul
ketika kebudayaan-kebudayaan bangsa di eropa barat
mulai menyebar keseluruh daerah lain dimuka bumi,
dan mulai mempengaruhi masyarakat suku bangsa lain
pada permulaan abad ke-15.
Dalam masa itu dapat diketahui cara dan dalam
keadaan apa kebudayaan dapat dimasuki pengaruh
kebudayaan lain, unsur-unsur yang diambil atau
diolah oleh kebudayaan suku bangsa masyarakat tadi,
melalui saluran apa dan pada lapisan apa dalam
masyarakat suku bangsa tadi, unsur-unsur kebudayaan
yang masuk, reaksi sikap dan perasaan para individu
dalam masyarakat suku bangsa tadi terhadap unsur-
unsur kebudayaan tersebut.
Perhatian terhadap saluran yang dilalui oleh
unsur-unsur kebudayaan asing untuk masuk kedalam
kebudayaan penerima, akan memberi suatu gambaran
yang konkret tentang jalannya suatu proses
akulturasi.Salah astu wujud penolakan terhadap
pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing dan
pergeseran sosial-budaya yang merupakan akibat dari
peristiwa itu terjadi dalam banyak masyarakat
didunia.
5. Mengenai ketegangan-ketegangan dan krisis-krisis
sosial sosial yang timbul sebagai akibat
akulturasi.
Pengantar Ilmu Antropologi 15
Pengantar Ilmu Antropologi
Dalam meneliti jalannya suatu proses akulturasi,
seorang peneliti sebaiknya memperhatikan
beberapa masalah khusus, yaitu:
1) Keadaan masyarakat penerima sebelum proses
akulturasi mulai berjalan.
2) Individu-individu dari kebudayaan asing yang
membawa unsur-unsur kebudayaan asing:
3) Saluran-saluran yang di lalui oleh unsur-unsur
kebudayaan asing untuk masuk ke dalam kebudayaan
penerima.
4) Bagian-bagian dari masyarakat menerima yang
terkena pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing
tadi.
5) Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur
kebudayaan asing.
B. Asimilasi
Asimilasi menurut Koentjaraningrat adalah suatu
proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan
manusia dengan latarbelakang kebudayaan yang
berbeda setelah mereka bergaul secara intensif,
sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan
golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi
unsur-unsur kebudayaan campuran,
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila
ada:
Pengantar Ilmu Antropologi 16
Pengantar Ilmu Antropologi
Golongan-golongan manusia dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda,
Saling bergaul langsung secara intensif untuk
weaktu yang lama,
Kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan yang
tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas,
dan juga unsur unsur-unsur kebudayaan
campuran.
Proses-proses sosial yang di sebut asimilasi itu
banyak si teliti oleh para sarjana sosiologi,
terutama di amerika serikat. Di sana timbul
berbagai masalah yang berhubungan dengan adanya
individu-individu dan kelompok imigran yang
berasal dari berbagai suku bangsa dan negara di
eropa, yang mempunyai banyak golongan khusus, baik
yang berupa suku bangsa, lapisan sosial, golongan
agama, pengetahuan mengenai seluk-beluk proses
Asimilasi dari tempat-tempat lain di dunia menjadi
penting sekali sebagai bahan perbandingan.
Adapun factor-factor yang menghambat proses
asimilasi pada umumnya adalah:
a. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang
dihadapi,
b. sifat takut terhadap kekuatan dan kebudayaan
lain,
c. perasaan superioritas pada individu-individu
dari satu kebudayaan terhadap yang lain
Pengantar Ilmu Antropologi 17
Pengantar Ilmu Antropologi
2.5. Pembaharuan atau Inovasi
1. Inovasi dan penemuan
Inovasi adalah suatu proses pembaharuan dan
penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal,
pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan
baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem
produksi menghasilkan produk-produk baru.
Prosese inovasi sudah tentu sangat erat
kaitannya dengan penemuan baru dalam teknologi.
Suatu penemuan biasanya juga merupakan suatu proses
sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus,
yaitu discovery dan invention.
Suatu discovery adalah suatu penemuan dari suatu
unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat
baru, suatu ide baru, yang di ciptakan oleh seorang
individu, atau suatu rangkain dari beberapa
individu dalam masyarakat yang bersangkutan.
Discovery baru menjadi invention bila masyarakat
sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan
baru itu.
2. Pendorong penemuan baru
Faktor-faktor yang mendorong bagi individu dalam
suatu masyarakat untuk memulai dan mengembangkan
penemuan-penemuan baru yaitu:
Pengantar Ilmu Antropologi 18
Pengantar Ilmu Antropologi
a. Kesadarn para individu akan kekurangan dalam
kebudayaan,
b. Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan,
c. Sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam
masyarakat.
Dalam setiap masyarakat tentu ada individu-
individu yang sadar akan adanya berbagai kekurangan
dalam kebudayaan mereka. Di antara para individu
itu banyak yang menerima kekurangan-kekurangan itu
sebagai hal yang memang harus di terima saja:
tetapi pasif atau individu-individu lain mungkin
tidak puas dengan keadaan, tetapi fasif hanya
mengerutu saja, tidak berani atau tidak mampu untuk
berbuat apa-apa: sedangkan ada juga individu-
individu aktif yang berusaha berbuat sesuatu untuk
mengisi atau memperbaiki kekurangan yang mereka
sadari itu. Dari kategori individu-individu
tersebut terakhir inilah antara muncul para
pencipta dari penemuan-penemuan baru, baik yang
bersifat discovery maupun yang bersifat invention.
Menemukan suatu hal yang baru memerlukan suatu daya
kreatif dan usaha yang besar, tetapi menyebarkan
suatu hal yang baru yang memerlukan daya dan usaha
lebih besar lagi.
3. Inovasi dan evolusi
Inovasi atau penemuan, yaitu suatu proses
pembaruan dari peng- gunaan sumber-sumber alam,
Pengantar Ilmu Antropologi 19
Pengantar Ilmu Antropologi
energi, dan modal, pengaturan baru dari tenaga
kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan
menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya
produk-produk yang baru. Inovasi biasanya berkaitan
dengan pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai
unsur teknologi dan ekonomi.
Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-
angsur9bertingkat) di mana sesuatu berubah menjadi
bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/
rumit ataupun berubah bentuk yang lebih baik
Suatu penemuan baru selalu harus dilihat dalam
kebudayaan tempat penemuan baru jarang merupakan
suatu perubahan mendadak dan keadaan tidak ada,
menjadi keadaan ada. Suatu penemuan baru biasanya
berupa suatu rangkain yang panjang, di mulai dari
penemuan-penemuan kecil yang secara akumulatif di
ciptakan oleh sederet pecipta-pecipta. Dengan
demikian proses inovasi (yaitu proses pembaharuan
teknologi ekonomi dan lanjutanny) itu juga
merupakan suatu proses evolusi. Bedanya ialah bahwa
dalam proses inovasi individu-individu itu bersifat
aktif, sedang dalam suatu proses evolui individu-
individu itu fasip, bahkan sering bersifat negatif.
Karena kegiatan dan usaha individu itulah, maka
suatu inovasi memang merupakan suatu proses
perubahan kebudayaan yang lebih cepat (artinya
Pengantar Ilmu Antropologi 20
Pengantar Ilmu Antropologi
lebih cepat kelihatan dari pada suatu proses
evolusi kebudayan).
BAB III
PENUTUP3.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan,
yaitu:
1. Konsep yang diperlukan untuk menganalisa prose-
proses pergerakan masyarakat dan kebudayaan,
termasuk lapangan penelitian antropologi dan
sosiologi yang disebut Dinamika Sosial.
Pengantar Ilmu Antropologi 21
Pengantar Ilmu Antropologi
2. Dalam proses evolusi sosial dibagi menjadi 3
(tiga) bagian, yaitu:
a. Proses Microscopic dan Macroscopic dalam
Evolusi Sosial.
b. Proses-proses Berulang dalam Evolusi Sosial
Budaya.
c. Proses Mengarah dalam Evoksi Kebudayaan.
3. konsep proses penyebaran kebudayaan-kebudayaan
yang terjadi bersamaan dengan perpindahan
bangsa-bangsa dimuka bumi disebut proses difusi.
4. Akulturasi adalah proses sosial yang timbul
apabila sekelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur
dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur
asing itu lambat laun diterima dan diolah
kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
5. Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari
penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal,
pengaturan tenaga kerja dan penggunaan teknologi
baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem
produksi dan dibuatnya produk-produk baru.
3.2. Saran
Sebagai Penulis, kami merasa masih banyak
kekurangan dalam pembuatan makalah ini, maka dari
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
Pengantar Ilmu Antropologi 22
Pengantar Ilmu Antropologi
pembaca sangat kami harapkan agar penyusunan
makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.
Pengantar Ilmu Antropologi 23
Pengantar Ilmu Antropologi
Daftar PustakaKoentjaraningrat.2009.pengantar ilmu antropologi,
jakarta:PT.Renika Cipta.
http://www.umm.ac.id/id/detail-158-dinamika-
masyarakat-dan-kebudayaan-opini-umm.html.
http://risyant.blogspot.com/2013/05/dinamika-
masyarakat-dan-kebudayaan.html
http://www.slideshare.net/dwiaayyu/antropologi-
dinamika-kebudayaan,
http://tyrotoxim.blogspot.com/2013/10/
enkulturasisosilisasi-dan-internalisasi.html.
Pengantar Ilmu Antropologi 24
Recommended