24
Pengantar Ilmu Antropologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Di antara konsep-konsep yang terpenting ada mengenai proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat bersangkutan yaitu,: internalisasi, sosialisasi, ekulturasi, proses perkemba ngan kebudayaan umat manusia pada umumnya, bentuk-bentuk yang makin lama makin kompleks, yaitu evolusi kebudayaan, ada proses penyebaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi, yaitu proses di fusi, yaitu proses akulturasi dan asimilasi, kemusian akhirnya ada pembaharuan atau inovasi, yang berkaitan erat dengan penemuan baru discovery dan invention. (koentjaraningrat, 2009: 184). 1.2. Rumusan Masalah. 1. Bagaimana proses belajar kebudayaan sendiri? 2. Jelaskan evolusi sosial? 3. Bagaiman proses difusi? 4. Jelaskan akulturasi dan asimilasi? 5. Bagamana pembaharuan dan inovasi? 1.3. Tujuan. Pengantar Ilmu Antropologi 1

PENGANTAR ANTROPOLOGI

Embed Size (px)

Citation preview

Pengantar Ilmu Antropologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Di antara konsep-konsep yang terpenting ada

mengenai proses belajar kebudayaan oleh warga

masyarakat bersangkutan yaitu,: internalisasi,

sosialisasi, ekulturasi, proses perkemba ngan

kebudayaan umat manusia pada umumnya, bentuk-bentuk

yang makin lama makin kompleks, yaitu evolusi

kebudayaan, ada proses penyebaran kebudayaan secara

geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di

muka bumi, yaitu proses di fusi, yaitu proses

akulturasi dan asimilasi, kemusian akhirnya ada

pembaharuan atau inovasi, yang berkaitan erat

dengan penemuan baru discovery dan invention.

(koentjaraningrat, 2009: 184).

1.2. Rumusan Masalah.

1. Bagaimana proses belajar kebudayaan sendiri?

2. Jelaskan evolusi sosial?

3. Bagaiman proses difusi?

4. Jelaskan akulturasi dan asimilasi?

5. Bagamana pembaharuan dan inovasi?

1.3. Tujuan.

Pengantar Ilmu Antropologi 1

Pengantar Ilmu Antropologi

1. Untuk mengetahui Bagaimana proses belajar

kebudayaan sendiri.

2. Untuk mengetahui Bagaimana evolusi sosial.

3. Untuk mengetahui Bagaimana proses difusi.

4. Untuk mengetahui akulturasi dan asimilasi.

5. Untuk mengetahui BagaImana pembaharuan dan

inovasi.

BAB II

PEMBAHASAN

kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari

masyarakat yang manapun dan tidak mengenai sebagian

dari cara hidup itu yaitu bagian yang oleh

masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih

diinginkan.

dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti

tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan

dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap

keadaan, mengikuti pengaruh dan keadaan di

sekitarnya.

Pengantar Ilmu Antropologi 2

Pengantar Ilmu Antropologi

Sehingga disimpulkan bahwa dinamika kebudayaan

adalah tata cara kehidupan masyarakat yang selalu

bergerak, berkembang dan menyesuaikan diri dengan

setiap keadaan dan seiring dengan perkembangan

zaman. Sedangkan dinamika sosial itu sendiri yaitu

manusia atau masyarakat.

Dinamika sosial adalah semua konsep yang di

perlukan apabila ingin menganalissis proses-proses

pergeseran masyarakat dan kebudayaan, termasuk

lapangan penelitian ilmu antropologi dan sosiologi.

(koentjaraningrat, 2009: 184).

2.1. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri

1. Proses internalisasi.

Koentjaraningrat (2003) mengunkapkan bahwa

proses internalisasi adalah proses yang

berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai

saat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya,

sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar

untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan

emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya.

Menurut Effendi, R (2006) internalisasi adalah

proses pengembangan potensi yang dimiliki manusia

yang dipengaruhi, baim lingkingan internal dalam

diri manusia itu maupu eksternal, yaitu pengaruh

dari luar manusia.

Pengantar Ilmu Antropologi 3

Pengantar Ilmu Antropologi

Dapat disiimpulkan, bahwa proses internalisasi

merupakan proses pengembangan atau pengolaan

potensi yang dimiliki manusia, yang berlangsung

sepanjang hayat, yang dipengaruhi oleh lingkungan

internal maupun eksternal.

Setiap hari dalam hidup berlalu, bertambahlah

berbagai macam pengalaman mengenai bermacam-macam

perasaan baru, dan belajarlah ia merasakan

kegembiraan, kebahagiaan, simpati, cinta, benci,

keamanan, harga diri, kebenaran, perasaan

bersalah, dosa, malu, dan sebagianya. Selain

perasan-perasaan tersebut, juga berbagai macam

hasrat, seperti hasrat untuk mempertahankan hidup,

bergaul, meniru, tahu, berbakti, keindahan,

dipelajarinya melalui proses internalisasi ynag

menjadikan bagian dari kepribadian individu.

2. Proses sosialisasi.

Menurut Fathoni, A (2006), proses sosialisasi

bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan

dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam prose

situ seseorang individu dari masa anak-anak hingga

masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam

interaksi dengan segala macam individu

disekelilingnya yang menduduki beraneka macam

peranan sosial yang munkin ada dalam kehidupan

sehari-hari.

Pengantar Ilmu Antropologi 4

Pengantar Ilmu Antropologi

Menurut Koentjaraningrat (2003) individu dalam

masyarakat yang berbeda-beda akan mengalami proses

sosialisasi yang berbeda-beda karena prose situ

banyak ditentukan oleh susuanan kebudayaan serta

lingkungan sosial yang bersangkutan.

Jadi Proses sosialisasi ialah proses belajar

berinteraksi diri seseorang dalam masyarakat

sesuai dengan perasaan yang dijalankan. Melalui

sosialisasi manusia akan saling mengetahui peranan

masing-masing dalam masyarakat.

Menurut Effendi, R (2006) syarat terjadinya

proses sosialisasi adalah:

a. Individu harus diberi keterampilan yang

dibutuhkan bagi hidupnya kelak dimasyarakat.

b. Individu harus mampu berkomunikasi secara

efektif dan mengembangkan kemampuannya untuk

membaca, menulis dan berbicara.

c. Pengendalian fungsi-funsi organic harus

dipelajari melalui latihan-latihan.

d. Individu harus dibiasakan dengan nilai-nilai

dan norma-norma yang ada pada masyarakat

Sebagai contoh dari pengalaman seorang bayi

dalam suatu keluarga golongn pegawai tinggi

dikota. Dari permulaan hidupnya bayi sudah harus

menghadapi beberapa individu dalam lingkungan

masyarakat kecil adalah ibu dan ayahnya. Dalam

kontak dengan orang tersebut ia akan mengalami

Pengantar Ilmu Antropologi 5

Pengantar Ilmu Antropologi

tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan

cinta. Kemudian juga ia akan belajar kebiasaan

yang pertama yaitu makan dan minum disaat yang

tepat. Hubungan dengan lingkungan sosialnya

menjadi lebih intensif ia mengembangkan bahasanya

sehingga ia dapat menguraikan maksudnya dan dapat

lebih mudah individu lain menerima maksudnya. Dia

mengenal lawan jenis, tempat berbeda, karakter

berbeda dll.

3. Proses enkulturasi

Enkulturasi adalah pembudayaan (dalam bahasa

ingris di gunakan istilah instisutionalization).

Proses enkulturasi adalah proses seorang individu

mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta

sikapnya dengan adat, sietem norma, dan peraturan

yang hidup dalam kebudayaannya.

Proses enkulturasi sudah dimulai sejak kecil

dalam alam pikiran warga suatu masyrakat, berawal

dari orang dalam lingkungan keluarga, kemudian

teman bermain. Seringkali meniru berbagai macam

tindakan meniru itu dan diinternalisasi dalam

kepribadiannya. Dengan berkali-kali meniru maka

tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan

norma yang mengatur tindakannya dibudayakan.

Dalam suatu masyarakat ada pula individu yang

mengalami berbagi hambatan dalam proses

internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi, yang

Pengantar Ilmu Antropologi 6

Pengantar Ilmu Antropologi

menyebabkan bahwa hasilnya kurang baik. Individu

itu tidak dapat menyesuaikan kepribadiannya dengan

lingkungan sekitarnya, sehingga condong

menghindari norma-norma dan aturan-aturan

masyarakat yang berlaku dilingkunagnnya. Yang

menjadikan hidupnya penuh konflik dengan otang

lain.

Dampak dari Proses Enkulturasi yang tidak

Berhasil

Seseorang yang mengalami hambatan dalam proses

enkulturasi, akan berakibat kurang baik. Setiap

individu yang mengalami hambatan tersebut apabila

dihadapkan pada situasi yang berbeda, kelihatan

akan canggung dan kaku dalam pergaulan hidupnya.

Akibatnya, individu tersebut cenderung untuk

menghindari norma-norma dan aturan-aturan dalam

masyarakat. Hidupnya penuh konflik dengan orang

lain. Individu yang mengalami hal itu disebut

deviants.

Contoh Enkulturasi dalam Masyarakat

Dalam masyarakat seorang individu akan di

transmisi oleh budaya yang telah lama berkembang

di sekitar masyarakat dimana ia tinggal, belajar

membuat alat-alat permainan, belajar membuat alat-

alat kebudayaan, belajar memahami unsur-unsur

budaya dalam masyarakatnya. Pada mulanya, yang

Pengantar Ilmu Antropologi 7

Pengantar Ilmu Antropologi

dipelajari tentu hal-hal yang menarik perhatiannya

dan yang konkret. Kemudian sesuai dengan

perkembangan jiwanya, ia mempelajari unsur-unsur

budaya lainnya yang lebih kompleks dan bersifat

abstrak.

Contohnya, orang Indonesia mempelajari aturan

adat Indonesia yang menganjurkan orang agar kalau

bepergian ke tempat yang jauh, kembalinya membawa

oleh-oleh untuk teman, tetangga, atau saudara. Hal

ini dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan gotong

royong yang merupakan motivasi dari tindakan

tersebut. Sebuah nilai yang ditransmisikan melului

proses enkulturasi yang tanpa kita sadari nilai

tersebut sudah tertanam dalam diri kita.

2.2. Proses Evolusi Sosial

Proses microscopic dan macroscopic dalam evolusi sosial

Sedangkan proses macroscopic itu sendiri adalah

dapat di pandang juga dari jauh dengan hanya

memperhatikan perubahan-perubahan yang tampak besar

saja.

Proses-proses evolusi sosial budaya yang di

pandang seolah-olah dari jauh hanya akan

menampakkan kepada penelti perubahan-perubahan

besar yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang.

Proses-proses ini di sebut dalam antropologi, yaitu

“proses-proses menentukan arah” (directional

Pengantar Ilmu Antropologi 8

Pengantar Ilmu Antropologi

processes). Proses evolusi sosial-budaya yang

dianalisis secara detail akan membuka mata peneliti

untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi

dalam di namika kehidupan sehari-hari tiap

masyrakat di dunia. Proses ini di sebut dalam ilmu

antropologi proses-proses yang berulang. (recurrent

proceses).

Proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya.

adat istiadat yang lazim berlaku dalam

masyarakat yaqnag menjadi objek penelitian ilmu

antropologi muncul terhadap factor individu dalam

masyarakat. Sikap, perasaan, dan tingkah laku

khusus individu dalam masyarakat yang mungkin

bertentangan dengan adat istiadat yang lazim,

diabaikan saja atau tidak mendapat perhatian secara

layak. Dengan demikian, kalau seorang ahli

antropologi misalnya harus menulis tentang adat

istiadat perkawinan orang bali, ia hanya akan

mengumpulkan keterangan tentang hal yang lazim

dilakukan dalam perkawinan orang bali. Upacara,

aktivitas, dan tindakan yang menyimpang dari adat

bali pada umumnya terjadi karena berbagai situasi,

biasanya diabaikan atau kutang diperhatikan.

Tindakan masyarakat yang menyimpang dari adat

istiadat umum seperti yang terurai sebelumnya, pada

suatu ketika dapat banyak terjadi dan dapat sering

berulang (recurrent) dalam kehidupan sehari-hari.

Pengantar Ilmu Antropologi 9

Pengantar Ilmu Antropologi

Tidak ada suatu masyarakat yang semua warganya taat

pada aturan adat untuk selamanya, dapat kita

mengerti bahwa keadaan yang menyimpang merupakan

pangkal dari proses perubahan kebudayaan masyarakat

pada umumnya.

Sudah tentu masyarakat tidak akan membiarkan

penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat, dan

itulah sebabnya dalam tipa masyarakat ada alat

pengendali masyarakat. Yang bertuajuan untuk tetap

mempertahankan adat istiadat.

Dan proses mengarah dalam evolusi sosial itu

sendiri kalau evolusi masyarakat dan kebudayaan

kita pandang dari suatu jarak yang jauh, dengan

mengambil interval waktu yang panjang, maka akan

tampak perubahan besar yang seolah bersifat

menentukan arah dari sejarah perkembangan

masyarakat dan kebudayaan.

Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan

Kalau evolusi masyarakat dan kebudayaan kita

pandang seolah suatu jarak yang jauh mislanya

beberapa ribu tahun yang lalu. Maka tampak

terjadinya perubahan besar.

Perubahan-perubahan besar ini dalam abad ke-19

yang lalu telah menjadi perhatian utama para

sarjana ilmu antropologi budaya dalam arti umum.

Pada masa sekarang, gejala ini menjadi perhatian

Pengantar Ilmu Antropologi 10

Pengantar Ilmu Antropologi

khusus dari suatu aubilmu dalam antropologi, yaitu

ilmu prehistori. Ilmu ini mempelajari sejarah

perkembangan kebudayaan manusia dalamn jangka waktu

yang panjang dan juga oleh para sarjana ilmu

sejarah yang mencoba merekonstruksi kembali sejarah

perkembangan seluruh umat manusia dan harus juga

bekerja dengan jangka waktu yang panjang, misalnya

E, Spengler, A.J. Toynbee, G. Childe dll.

2.3 Proses Difusi

Penyebaran manusia.

Ilmu antropologi memperkirakan bahwa makhluk

manusia pertama hidup di daerah sabana beriklim

tropis di afrika timur. Sedangkan sekarang makhluk

itu menduduki hampir seluruh muka bumi ini segala

macam lingungan iklim. Proses pembiakan dan gerak

penyebaran atau migrasi-moigrasi yang di sertai

proses penyesuaian atau adptasi fisik dan sosial

budaya dari makhluk manusia dalam jangka waktu

beratus-ratus tahun lamanya sejak zaman purba.

Migrasi besar dari kelompok-kelompok manusia yang

pindah dari benua asia ke benua amerika pada akhir

zaman blasial ke-IV merupakan suatu migrasi yang

sangat lambat.

Penyebaran unsur-unsur kebudayaan.

Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi

kelompok-kelompok manusia di muka bumi, turut pula

Pengantar Ilmu Antropologi 11

Pengantar Ilmu Antropologi

tersebar unsur-unsur kebudayaan ke seluruh penjuru

dunia. Itulah yang di sebut di proses fusi. Salah

satu bentuk di fusi adalah penyebaran unsur-unsur

kebudayaan dari satu tempat lain di muka bumi oleh

kelompok manusia yang bermigrasi. Penyebaran

unsur-unsur kebudayaan dapat juga terjadi tanpa

ada perpindahanan kelompok-kelompok manusia atau

bangsa-bangsa dari suatu tempat ke tempat lain,

tetapi oleh karena itu ada individu-individu

tertentu yang yang membawa unsur-unsur kebudayaan

itu hingga jauh sekali. Mereka itu terutama

pedagang dan pelaut. Pada zaman penyebaran agama-

agama besar, para pendeta agama budha, para

pendeta agama nasrani, dan kaum muslimin

mendifusikan berbagai unsur kebudayaan dan kaum

muslimin mendifusikan berbagai unsur kebudayaan-

kebudayaan dari mana mereka berasal, sampai jauh

sekali. Terutama ilmu sejarahlah yang telah banyak

memperhatikan cara penyebaran dari unsur-unsur

kebudayaan oleh individu-individu terurai tadi.

Bentuk di fusi yang lain lagi dan mendapat

perhatian ilmu antropolagi adalah penyebaran

unsur-unsur kebudayaan yang berdasarkan peryemuan-

pertemuan antara individu dalam suatu kelompok

manusia dengan individu kelompok tetangga.

Pertemuan-pertemuan antara kelompok-kelompok

semaam ini dapat berlangsung dengan cara

Pengantar Ilmu Antropologi 12

Pengantar Ilmu Antropologi

Cara pertama adalah hubungan di mana bentuk dan

kebudayaan itu masing-masing hampir tidak berubah.

Hubungan ini, yaitu hubungan symbolic, dapat kita

lihat contohnya di daerah pedalaman negara-negara

kongo, togo, dan kamerun di afrika tengah dan

barat. Di daerah pedalaman negara-negara tersebut

berbagai suku bangsa afrika hidup dari bercocok

tanam di ladang. Mereka mempunyai

tetangga,kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari

suku-suku bangsa negrito, hidup berburu dan

mengumpulkan hasil hutan.

Cara lain adalah bentuk hubungan tang di

sebabkan karena pedagangan, tetapi dengan akibat

yang lebih jauh dari pada yang terajadi pada

hubungan simbiotic. Unsur-unsur kebudayaan yang di

bawa pedagang tidak dengan paksaan. Hubungan ini

mengambil dari ilmu sejrah yaitu, penetration

pacifigue yang artinya: pemasukan secara damai.

Tanpa paksaan. Karena juga usaha dari para penyiar

agama.

Pemasukan secara tidak damai yaitu bentuk hungan

yang di sebabkan karena peperangan dan serangan

dan serangan penaklukan.

2.4 Akulturasi dan Asimilasi.

A. Akulturasi

Pengantar Ilmu Antropologi 13

Pengantar Ilmu Antropologi

Akulturasi atau Acculturation atau culture

contact, mempunyai berbagai arti di antara para

sarjana antropologi, Akulturasi adalah proses sosial

yang timbul apabila sekelompok manusia dengan

suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-

unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-

unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah

kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan

hilangnya kepribadian kebudayaan itu

Masalah-masalah mengenai nmengenai akulturasi

kita ringkas, akan tampak lima golongan masalah

yaitu:

1. Mengenai metode-metode untuk mengobservasi,

mencatat, dan melukiskan suatu proses

akulturasi dalam suatu masyarkat.

2. Mengenai unsur-unsur kebudayaan asing yang

mudah di terima, dan sukar di terima oleh

masyarakat.

3. Mengenai unsur-unsur kebudayaan apa yang mudah

di ganti atau di ubah, dan unsur-unsur yang

tidak mudah di ganti atau di ubah oleh unsur-

unsur kebudayaan asing.

4. Mengenai individu-individu yang suka dan cepat

menerima, dan individu-individu yang sukadan

lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing.

Proses akulturasi sudah ada sejak dahulu dalam

sejarah kebudayaan manusia, tetapi proses

Pengantar Ilmu Antropologi 14

Pengantar Ilmu Antropologi

akulturasi yang mempunyai sifat khusus, baru timbul

ketika kebudayaan-kebudayaan bangsa di eropa barat

mulai menyebar keseluruh daerah lain dimuka bumi,

dan mulai mempengaruhi masyarakat suku bangsa lain

pada permulaan abad ke-15.

Dalam masa itu dapat diketahui cara dan dalam

keadaan apa kebudayaan dapat dimasuki pengaruh

kebudayaan lain, unsur-unsur yang diambil atau

diolah oleh kebudayaan suku bangsa masyarakat tadi,

melalui saluran apa dan pada lapisan apa dalam

masyarakat suku bangsa tadi, unsur-unsur kebudayaan

yang masuk, reaksi sikap dan perasaan para individu

dalam masyarakat suku bangsa tadi terhadap unsur-

unsur kebudayaan tersebut.

Perhatian terhadap saluran yang dilalui oleh

unsur-unsur kebudayaan asing untuk masuk kedalam

kebudayaan penerima, akan memberi suatu gambaran

yang konkret tentang jalannya suatu proses

akulturasi.Salah astu wujud penolakan terhadap

pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing dan

pergeseran sosial-budaya yang merupakan akibat dari

peristiwa itu terjadi dalam banyak masyarakat

didunia.

5. Mengenai ketegangan-ketegangan dan krisis-krisis

sosial sosial yang timbul sebagai akibat

akulturasi.

Pengantar Ilmu Antropologi 15

Pengantar Ilmu Antropologi

Dalam meneliti jalannya suatu proses akulturasi,

seorang peneliti sebaiknya memperhatikan

beberapa masalah khusus, yaitu:

1) Keadaan masyarakat penerima sebelum proses

akulturasi mulai berjalan.

2) Individu-individu dari kebudayaan asing yang

membawa unsur-unsur kebudayaan asing:

3) Saluran-saluran yang di lalui oleh unsur-unsur

kebudayaan asing untuk masuk ke dalam kebudayaan

penerima.

4) Bagian-bagian dari masyarakat menerima yang

terkena pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing

tadi.

5) Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur

kebudayaan asing.

B. Asimilasi

Asimilasi menurut Koentjaraningrat adalah suatu

proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan

manusia dengan latarbelakang kebudayaan yang

berbeda setelah mereka bergaul secara intensif,

sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan

golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi

unsur-unsur kebudayaan campuran,

Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila

ada:

Pengantar Ilmu Antropologi 16

Pengantar Ilmu Antropologi

Golongan-golongan manusia dengan latar

belakang kebudayaan yang berbeda,

Saling bergaul langsung secara intensif untuk

weaktu yang lama,

Kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan yang

tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas,

dan juga unsur unsur-unsur kebudayaan

campuran.

Proses-proses sosial yang di sebut asimilasi itu

banyak si teliti oleh para sarjana sosiologi,

terutama di amerika serikat. Di sana timbul

berbagai masalah yang berhubungan dengan adanya

individu-individu dan kelompok imigran yang

berasal dari berbagai suku bangsa dan negara di

eropa, yang mempunyai banyak golongan khusus, baik

yang berupa suku bangsa, lapisan sosial, golongan

agama, pengetahuan mengenai seluk-beluk proses

Asimilasi dari tempat-tempat lain di dunia menjadi

penting sekali sebagai bahan perbandingan.

Adapun factor-factor yang menghambat proses

asimilasi pada umumnya adalah:

a. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang

dihadapi,

b. sifat takut terhadap kekuatan dan kebudayaan

lain,

c. perasaan superioritas pada individu-individu

dari satu kebudayaan terhadap yang lain

Pengantar Ilmu Antropologi 17

Pengantar Ilmu Antropologi

2.5. Pembaharuan atau Inovasi

1. Inovasi dan penemuan

Inovasi adalah suatu proses pembaharuan dan

penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal,

pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan

baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem

produksi menghasilkan produk-produk baru.

Prosese inovasi sudah tentu sangat erat

kaitannya dengan penemuan baru dalam teknologi.

Suatu penemuan biasanya juga merupakan suatu proses

sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus,

yaitu discovery dan invention.

Suatu discovery adalah suatu penemuan dari suatu

unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat

baru, suatu ide baru, yang di ciptakan oleh seorang

individu, atau suatu rangkain dari beberapa

individu dalam masyarakat yang bersangkutan.

Discovery baru menjadi invention bila masyarakat

sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan

baru itu.

2. Pendorong penemuan baru

Faktor-faktor yang mendorong bagi individu dalam

suatu masyarakat untuk memulai dan mengembangkan

penemuan-penemuan baru yaitu:

Pengantar Ilmu Antropologi 18

Pengantar Ilmu Antropologi

a. Kesadarn para individu akan kekurangan dalam

kebudayaan,

b. Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan,

c. Sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam

masyarakat.

Dalam setiap masyarakat tentu ada individu-

individu yang sadar akan adanya berbagai kekurangan

dalam kebudayaan mereka. Di antara para individu

itu banyak yang menerima kekurangan-kekurangan itu

sebagai hal yang memang harus di terima saja:

tetapi pasif atau individu-individu lain mungkin

tidak puas dengan keadaan, tetapi fasif hanya

mengerutu saja, tidak berani atau tidak mampu untuk

berbuat apa-apa: sedangkan ada juga individu-

individu aktif yang berusaha berbuat sesuatu untuk

mengisi atau memperbaiki kekurangan yang mereka

sadari itu. Dari kategori individu-individu

tersebut terakhir inilah antara muncul para

pencipta dari penemuan-penemuan baru, baik yang

bersifat discovery maupun yang bersifat invention.

Menemukan suatu hal yang baru memerlukan suatu daya

kreatif dan usaha yang besar, tetapi menyebarkan

suatu hal yang baru yang memerlukan daya dan usaha

lebih besar lagi.

3. Inovasi dan evolusi

Inovasi atau penemuan, yaitu suatu proses

pembaruan dari peng- gunaan sumber-sumber alam,

Pengantar Ilmu Antropologi 19

Pengantar Ilmu Antropologi

energi, dan modal, pengaturan baru dari tenaga

kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan

menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya

produk-produk yang baru. Inovasi biasanya berkaitan

dengan pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai

unsur teknologi dan ekonomi.

Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-

angsur9bertingkat) di mana sesuatu berubah menjadi

bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/

rumit ataupun berubah bentuk yang lebih baik

Suatu penemuan baru selalu harus dilihat dalam

kebudayaan tempat penemuan baru jarang merupakan

suatu perubahan mendadak dan keadaan tidak ada,

menjadi keadaan ada. Suatu penemuan baru biasanya

berupa suatu rangkain yang panjang, di mulai dari

penemuan-penemuan kecil yang secara akumulatif di

ciptakan oleh sederet pecipta-pecipta. Dengan

demikian proses inovasi (yaitu proses pembaharuan

teknologi ekonomi dan lanjutanny) itu juga

merupakan suatu proses evolusi. Bedanya ialah bahwa

dalam proses inovasi individu-individu itu bersifat

aktif, sedang dalam suatu proses evolui individu-

individu itu fasip, bahkan sering bersifat negatif.

Karena kegiatan dan usaha individu itulah, maka

suatu inovasi memang merupakan suatu proses

perubahan kebudayaan yang lebih cepat (artinya

Pengantar Ilmu Antropologi 20

Pengantar Ilmu Antropologi

lebih cepat kelihatan dari pada suatu proses

evolusi kebudayan).

BAB III

PENUTUP3.1. Kesimpulan

Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan,

yaitu:

1. Konsep yang diperlukan untuk menganalisa prose-

proses pergerakan masyarakat dan kebudayaan,

termasuk lapangan penelitian antropologi dan

sosiologi yang disebut Dinamika Sosial.

Pengantar Ilmu Antropologi 21

Pengantar Ilmu Antropologi

2. Dalam proses evolusi sosial dibagi menjadi 3

(tiga) bagian, yaitu:

a. Proses Microscopic dan Macroscopic dalam

Evolusi Sosial.

b. Proses-proses Berulang dalam Evolusi Sosial

Budaya.

c. Proses Mengarah dalam Evoksi Kebudayaan.

3. konsep proses penyebaran kebudayaan-kebudayaan

yang terjadi bersamaan dengan perpindahan

bangsa-bangsa dimuka bumi disebut proses difusi.

4. Akulturasi adalah proses sosial yang timbul

apabila sekelompok manusia dengan suatu

kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur

dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur

asing itu lambat laun diterima dan diolah

kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan

hilangnya kepribadian kebudayaan itu.

5. Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari

penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal,

pengaturan tenaga kerja dan penggunaan teknologi

baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem

produksi dan dibuatnya produk-produk baru.

3.2. Saran

Sebagai Penulis, kami merasa masih banyak

kekurangan dalam pembuatan makalah ini, maka dari

itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari

Pengantar Ilmu Antropologi 22

Pengantar Ilmu Antropologi

pembaca sangat kami harapkan agar penyusunan

makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.

Pengantar Ilmu Antropologi 23

Pengantar Ilmu Antropologi

Daftar PustakaKoentjaraningrat.2009.pengantar ilmu antropologi,

jakarta:PT.Renika Cipta.

http://www.umm.ac.id/id/detail-158-dinamika-

masyarakat-dan-kebudayaan-opini-umm.html.

http://risyant.blogspot.com/2013/05/dinamika-

masyarakat-dan-kebudayaan.html

http://www.slideshare.net/dwiaayyu/antropologi-

dinamika-kebudayaan,

http://tyrotoxim.blogspot.com/2013/10/

enkulturasisosilisasi-dan-internalisasi.html.

Pengantar Ilmu Antropologi 24