4
MANAGEMENT HATI Dalam rangka menata hati, marilah kita ingat kembali ada sebuah nasihat mulia yang diterangkan dalam sebuah hadits; pada suatu ketika datanglah seseorang kepada Ibnu Mas’ud r.a, sahabat Rasulullah saw, untuk meminta nasihat. Wahai Ibnu Mas’ud, “ujarnya“ "berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram.Jiwaku gelisah dan pikiran pun serasa kusut, makan tak enak, tidur pun tidak nyenyak.” Mendengar hal itu, Ibnu Mas’ud kemudian menasehatinya “Kalau penyakit seperti itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat , yaitu ke tempat orang membaca Al Qur’an, kau baca Al Qur’an atau dengarkanlah baik-baik orang yang membacanya; atau pergilah ke majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau carilah waktu dan tempat yang sunyi, kemudian berkhalwatlah untuk menyembah-Nya, misalnya di tengah malam buta, ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, memohon ketenangan jiwa, ketentraman pikiran dan kemurnian hati kepada-Nya. Seandainya jiwamu belum terobati dengan cara ini, maka mintalah kepada Allah agar diberi hati yang lain karena hati yang kau pakai itu bukanlah hatimu. Begitupun dalam sebuah hadist lain Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya: "Sesungguhnya di dalam diri manusia itu ada segumpal daging. Jika baik daging itu, baiklah manusia. Jika jahat daging itu jahatlah manusia. Ketahuilah, itulah hati." (Riwayat Bukhari dan muslim) dan lebih tegas lagi dalam Al Quran Allah Berfirman: "Beruntunglah orang yang membersihkan hatinya dan rugilah siapa yang mengotorinya. " (Asy - Syams: 9)"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman ). Dan dia ingat nama tuhannya lalu dia sembahyang." (Al - A'la: 14 - 15)"Pada hari itu, tidak berguna lagi harta anak-anak. Kecuali mereka yang pergi menghadap Allah membawa hati yang selamat." (Asy - Syuara: 88-89).

Management Hati

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Management Hati

MANAGEMENT HATI

Dalam rangka menata hati, marilah kita ingat kembali ada sebuah nasihat mulia yang diterangkan dalam sebuah hadits; pada suatu ketika datanglah seseorang kepada Ibnu Mas’ud r.a, sahabat Rasulullah saw, untuk meminta nasihat. Wahai Ibnu Mas’ud, “ujarnya“ "berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram.Jiwaku gelisah dan pikiran pun serasa kusut, makan tak enak, tidur pun tidak nyenyak.” Mendengar hal itu, Ibnu Mas’ud kemudian menasehatinya “Kalau penyakit seperti itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ke tempat orang membaca Al Qur’an, kau baca Al Qur’an atau dengarkanlah baik-baik orang yang membacanya; atau pergilah ke majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau carilah waktu dan tempat yang sunyi, kemudian berkhalwatlah untuk menyembah-Nya, misalnya di tengah malam buta, ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, memohon ketenangan jiwa, ketentraman pikiran dan kemurnian hati kepada-Nya. Seandainya jiwamu belum terobati dengan cara ini, maka mintalah kepada Allah agar diberi hati yang lain karena hati yang kau pakai itu bukanlah hatimu.

Begitupun dalam sebuah hadist lain Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya:"Sesungguhnya di dalam diri manusia itu ada segumpal daging. Jika baik daging itu, baiklah manusia. Jika jahat daging itu jahatlah manusia. Ketahuilah, itulah hati." (Riwayat Bukhari dan muslim) dan lebih tegas lagi dalam Al Quran Allah Berfirman: "Beruntunglah orang yang membersihkan hatinya dan rugilah siapa yang mengotorinya. " (Asy - Syams: 9)"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman ). Dan dia ingat nama tuhannya lalu dia sembahyang." (Al - A'la: 14 - 15)"Pada hari itu, tidak berguna lagi harta anak-anak. Kecuali mereka yang pergi menghadap Allah membawa hati yang selamat." (Asy - Syuara: 88-89).

Dari beberapa firman Allah dan Hadits di atas dapat dipahami bahwa, hati memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai hamba Allah, yang sesungguhnya kalau kita menyadari kita ini tidak berarti apa-apa dihadapan Allah. Kita ini miskin tanpa kekayaan dariNya, kita ini bodoh tanpa ilmu dariNya, kita ini sesat tanpa taufik dan hidayahNya.Oleh karenanya seperti yang disebutkan dalam hadits tadi, benar bahwa dalam diri manusia ada segumpal daging yaitu hati, jika hatinya baik maka baiklah manusia dan jika hatinya jahat maka jahatlah manusia itu.

Permasalahannya adalah bagaimana kita bisa menjaga hati itu supaya tetap dalam “koridor” yang benar dan tepat. Mengatur hati adalah pekerjaan yang sulit. Tapi hati adalah kunci kehidupan manusia. Hati yang ikhlas tercermin dari sikap dan tingkah laku manusia terhadap sesama, tidak ada emosi, iri hati, rasa jengkel, dan amarah, apapun yang dihadapi.

Jikalau hati kita bersih, Insya Allah pikiranpun menjadi semakin jernih ,raut muka akan lebih indah bercahaya tutur kata pun akan jauh terjaga. Jikalau hati semakin bening, pribadipun akan menjadi indah, kebahagiannya benar-benar terasa setiap saat dalam situasi apapun, akhlaq menjadi menawan, orang-orangpun akan merasakan bagai cahaya matahari yang selalu dirindukan kehadirannya yang bisa menumbuhkan bibit-bibit menyegarkan yang layu.

Hati yang tertata inilah yang membuat hidup kita jauh lebih indah dibanding sehebat apapun kedudukan, harta gelar pangkat dan jabatan yang kita miliki karena memang hidup seseorang tergantung hati nuraninya, manajemen qolbu akan menata hati nurani kita, sekecil apapun potensi, akan bangkit menjadi suatu yang optimal hasilnya baik untuk dunia maupun akherat dan sebesar apapun potensi buruk, akan kita tahan dan kita tekan sehinga tidak muncul keburukan yang akan membuat kita terhina nista rugi dunia dan akherat.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam menata hati kita agar senantiasa terjaga :

1. Muhasabah (introspeksi dan koreksi diri ) (QS 45:23)

Page 2: Management Hati

2. Menjauhkan diri dari sifat iri, dengki dan ambisi"Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang yaitu orang yg diberi harta oleh Alloh kemudian memenangkannya atas kerakusannya di jalan yg benar dan orang yg diberi hikmah oleh Alloh kemudian memutuskan persoalan dengannya dan mengajarkannya". (HR. Bukhari)

3. Menjauhkan diri dari sifat amarah dan keras hati ( padamkan dengan wudhu) (QS 3:133-134, 7:201)Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin : Iblis pernah berkata: "Jika manusia keras hati maka kami bisa membaliknya sebagai anak kecil yg membalik bola."

4. Menumbuhkan sifat pemaaf (QS 7:199 )"Bertakwalah kepada Alloh dimana engkau berada, tindaklanjutilah kesalahan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut menghapus kesalahan tersebut dan pergaulilah manusia dengan akhlak yg baik." (HR Hakim & At Tirmidzi)

5. Husnudzan (QS 49:12)6. Menumbuhkan sikap ikhlas (QS 98:5)

Tidak ada kata terlambat untuk kita terus menata hati, mengutip pepatah Aa Gym yaitu 3M, mulailah dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang.Terus mencoba berdamai dengan hati untuk menata hidup yang lebih indah, di dunia dan akhirat kelak.amin.

REFERENSI

Judul : Manajemen hati. Alamat : http://my.opera.com/Hendrinuzwar/blog/show.dml/4673481Penulis : Hendri NuzwarTanggal Akses : 1 Juni 2010

Judul : Manajemen HatiAlamat : http://melatisidhi.blogspot.com/2004/09/manajemen-hati.htmlPenulis : Hardiyanto SidhiTanggal Akses : 1 Juni 2010

Judul : Managemen QolbuAlamat : http://tiwiexs.tripod.com/id6.htmlPenulis : MikhaTanggal Akses : 1 Juni 2010

Judul :Manajemen Sakit HatiAlamat : http://aslamiyah.cybermq.com/post/detail/852/manajemen-sakit-hatiPenulis : AslamiyahTanggal akses : 1 Juni 2010